Dalam istilah teknik, tahapan penyusunan regulasi publik diatur dengan aturan masing
asing organisasi publik. Aturan tersebut dapat mengatur cara penyusunan draft
regulasi aupun tahapan mulai dari penyusunan, pembahasan, analisis, hingga
penetapan regulasi
Secara sederhana, draft regulasi publik harus dapat menjelaskan siapa organisasi publik
pelaksana aturan, kewenangan apa yang diberikan padanya, perlu tidaknya memisahkan
antara organ pelaksana peraturan dan organ yang menetapkan sanksi atas ketidakpatuhan,
persyaratan apa yang mengikat organisasi publik pelaksana, serta apa sanksi yang dapat
dijatuhkan kepada aparat pelaksana jika menyalahgunakan wewenang.
Prosedur Pembahasan
Terdapat tiga tahap penting dalam pembahasan draft regulasi publik, yaitu dengan lingkup
tim teknis pelaksana organisasi publik (eksekutif), dengan lembaga legislatif (dewan
penasehat, dewan penyantun dan lain-lain), dan dengan masyarakat. Pembahasan pada
lingkup tim teknis adalah yang lebih merepresentasi kepentingan eksekutif (manajemen).
Setelah itu. dilakukan public hearing (pengumpulan pendapat masyarakat). Pembahasan
pada lingkup legislatif (DPR/D misalnya) dan masyarakat biasanya sangat sarat dengan
kepentingan politis.
Kemudian untuk susunan materi judicial review, berikut ini merupakan contoh outline judicial
review atas Undang-undang:
Pendahuluan
Kedudukan Hukum dan Kepentingan Konstitutional Pemohon
Petitum
Berdasarkan uraian di atas, PARA PEMOHON meminta kepada Majelis Hakim Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia untuk memeriksa dan memutuskan Permohonan Pengujian UU
No... Tahun, sebagai berikut:
Dalam hal Majelis Hakim Konstitusi Republik Indonesia mempunyai pendapat lain, mohon
sekiranya untuk diputuskan dengan seadil-adilnya dengan tetap memperhatikan prinsip
keindependenan suatu entitas atau lembaga.
Demikian Permohonan UU No… Tahun…. Ini
1.
2. dll
Dalam PERMA No. 1 Tahun 1999 disebutkan bahwa bila dalam 90 hari setelah putusan
diberikan kepada tergugat atau kepada Badan/Pejabat TUN, dan mereka tidak melaksanakan
kewajibannya, maka peraturan perundang-undangan yang dimaksud batal demi hukum.
Putusan yang dibacakan di sidang yang terbuka untuk umum merupakan putusan yang
mengikat.
Jadi, dapat diartikan bahwa jika dinyatakan suatu undang-undang, baik seluruh pasalnya
(berhubungan dengan keseluruhan jiwanya) maupun pasal-pasal tertentunya saja
bertentangan dengan UUD, maka putusan tersebut wajib dicabut oleh DPR dan Presiden
dalam waktu tertentu. Jika tidak, maka undang-undang tersebut otomatis batal demi hukum.
Keuangan negara dapat diinterpretasikan sebagai pelaksanaan hak dan kewajiban warga yang
bisa dinilai dengan uang dalam kerangka tata cara penyelenggaraan pemerintahan. Wujud
pelaksanaan keuangan negara tersebut dapat diidentifikasi sebagai segala bentuk kekayaan,
hak, dan kewajiban negara yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) serta laporan pelaksanaannya.
Di Indonesia, beberapa upaya untuk membuat standar yang relevan dengan praktek-praktek
akuntansi di organisasi sektor publik telah dilakukan baik oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
maupun oleh pemerintah sendiri. Untuk organisasi nirlaba, IAI menerbitkan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan Nomor 45 (PSAK No 45) tentang organisasi nirlaba. PSAK ini
berisi akidah-akidah atau prinsip-prinsip yang harus diikuti oleh organisasi nirlaba dalam
membuat laporan keuangan. Selain itu, juga lahir Undang-undang No. 16 Tahun 2001 tentang
Yayasan yang mengatur masalah organisasi publik yang berbentuk Juga, ada regulasi publik
terkait dengan partai politik seperti Undang-undang No 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik,
dan Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 2005 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai
Politik.