Nim : 1910101012
Semester/Lokal : 6/B
jawaban:
1. Bagi orng yang menikah di bawah tahun 1980 banyak yang tidak memiliki buku nikah, sehingga
pernikahan mereka tidak tercatat di kementrian agama.
Pencatatan perkawinan dalam akta perkawinan sebagaimana di maksud, di laksanakan melalui tahapan:
3. A. Kepala KUA
Dalam struktur KUA, Kepala KUA merangkap sebagai Pejabat Pegawai Pencatat Nikah ( PPN ), Kepala
Badan Kesejahteraan Masjid (BKM), Kepala BP4, Pejabat Pencatat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW), Ketua
Lembaga Pembinaan Tilawatil Quran ( LPTQ ).
B. Penghulu
3) Meneliti kebeneran data calon temanten, wali nikah dan saksi nikah di balai nikah.
9) Memimpin pelaksanaan akad nikah/rujuk melalui proses menguji kebenaran syarat dan rukun
nikah/rujuk dan menetapkan legalitas akad nikah/rujuk.
11) Memberikan khutbah / nasihat nikah/ doa nikah/rujuk. 12) Memandu pembacaan sighat ta’lik.
15) Menyusun jadual penasihatan dan konseling nikah/rujuk. 16) Mengidentifikasi permasalahan hokum
munakahat. 17) Menyusun materi bimbingan muamalah.
18) Membentuk kader pembimbing muamalah. 19) Mengidentifikasi keluarga sakinah II. 20)
Mengidentifikasi keluarga sakinah III. 21) Menyusun materi keluarga sakinah.
22) Membentuk kader dan melatih pembina keluarga sakinah. 23) Memantau dan mengevaluasi
kegiatan kepenghuluan.
25) Melakukan uji coba hasil pengembangan metode penasehatan konseling dan pelaksanaan
nikah/rujuk.
26) Melakukan uji coba hasil pengembangan perangkat dan standar pelayanan nikah/rujuk.
C. Staff
1) Melayani kebutuhan pimpinan yang berkaitan dengan tugas kantor.
4. Kantor Urusan Agama KUA merupakan instansi pemerintah yang berada di bawah naungan
Departemen Agama yang bertugas menangani permasalahan di bidang agama Islam seperti yang telah
dikemukakan pada pembahasan sebelumnya. Dasar hukum pembentukan Kantor Urusan Agama KUA
yaitu:
Undang-undang No. 22 Tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak, dan Rujuk Sebagaimana yang
telah tertera dalam pasal 1 ayat 1 dalam Undang-undang ini berbunyi : “Nikah yang dilakukan menurut
agama Islam selanjutnya disebut nikah, diawasi oleh Pegawai Pencatat Nikah yang diangkat oleh
Menteri Agama atau oleh pegawai yang ditunjuk olehnya.........dst. Ayat 2 yang berbunyi : “Yang berhak
melakukan pengawasan atau nikah dan pemberitahuan tentang talak dan rujuk hanya pegawai yang
diangkat oleh Menteri Agama atau oleh pegawai yang ditunjuk olehnya”.
5. Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan, khutbah nikah dimulai dengan tahmid dan syahadat, sholawat
Nabi, lalu pesan taqwa dan menyebutkan maksudnya. Beliau kemudian mencontohkan khutbah nikah
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu.
Bisa juga khutbah nikah hanya dengan tahmid, syahadat, dan sholawat Nabi. Syaikh Wahbah Az Zuhaili
mencontohkan,khutbah Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu saat diundang untuk menikahkan orang. Ibnu
Umar mencukupkan khutbah nikah singkat dengan tiga poin itu.