Anda di halaman 1dari 11

PEMBAHASAN

1. Struktur Organisasi KUA

Minimal ada empat komponen yang secara langsung membantu dan


melaksanakan tugas –tugas Kantor Urusan Agama, yang pertama adalah seluruh
karyawan KUA, yang kedua Pembantu Pegawai Pencatat Nikah ( P3N ) , yang ketiga
adalah Penyuluh Agama , baik yang definitif maupun Penyuluh Agama Honorer ( PAH )
dan yang kempat adalah lembaga dakwah kecamatan Sanden.
Karyawan Kantor Urusan Agama Kecamatan Kelawi tahun 2019 mempunyai 6
personal dengan struktur organisasi sebagai berikut :
a. Kepala KUA
b. Penghulu
c. Kemitraan Ummat
d. Dokstik dan Informasi
e. Tata usaha dan Kerumah-tanggaan
f. Bimbingan keluarga sakinah
g. Bimbingan kemasjidan
h. Bimbingan pembinaan syari’ah

Uraian Tugas Karyawan KUA

Jabatan : Kepala KUA


Rincian Tugas :
A. Sebagai Kepala Kantor :

1. Melaksanakan sebagian tugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten dibidang urusan


Agama Islam dalam wilayah Kecamatan.
2. Membantu Pelaksanaan tugas pemerintah di tingkat Kecamatan di bidang keagamaan.
3. Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas Kantor Urusan Agama Kecamatan.
4. Melaksanakan tugas koordinasi penilik, penyuluh dan kordinasi kerjasama dengan
Instansi lain yang erat hubungannya dengan pelaksanaan tugas KUA Kecamatan.
5. Selaku PPAIW
6. Ketua LPTQ Kecamatan
7. Ketua Satgas Pembina Gerakan Keluarga Sakinah.
B. Sebagai Pegawai Pencatat Nikah ( PPN) :

1. Menerima Pemberitahuan kehendak Nikah


2. Mendaftar, Menerima dan meneliti kehendak nikah terhadap calon mempelai dan wali
serta mengumumkannya.
3. Mengawasi dan mencatat Peristiwa Pernikahan dikantor maupun di luar kantor.
4. Mengatur jadwal waktu pelayanan perkawinan dan pelayanan bedolan.
5. Bertindak sebagai wali hakim/adhol dalam daerah kerjanya.
6. Mencatat peristiwa NTCR dan membuat tabayun.
7. Bertanggung jawab terhadap penyelewengan
8. Menyimpan dan membukukan NR
9. Menandatangani Akta Nikah beserta kutipannya dan buku pendaftaran TCR .
10. Bertanggung jawab tentang pembukuan Penyimpanan dan penyetoran Biaya NR.

C. Sebagai Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf :


1. Meneliti Syarat-syarat Wakaf.
2. Meneliti dan mengesahkan nadzir.
3. Menyelenggarakan buku pengesahan nadzir.
4. Meneliti saksi ikrar wakaf.
5. Menyaksikan pelaksanaan Ikrar wakaf bersma-sama saksi.
6. Membuat akta ikrar wakaf.
7. Membuat salinan Akta ikrar wakaf rangkap empat.
8. Menyampaikan salinanAkta ikrar wakaF
9. Menyelenggarakan Daftar Akta Ikrar Wakaf menurut bentuk W.4
10. Mengajukan permohonan pendaftaran Tanah Wakaf kepada Kepala BPN

Jabatan : Penghulu
Rincian Tugas :
1. Melaksanakan pemeriksaan dan pendaftaran catin
2. Melakukan entri dan edit data pendaftaran NR berbasis komputer
3. Mengawasi pelaksanaan akad nikah di dalam dan di luar balai nikah atas perintah
dan tugas PPN.
4. Melaporkan semua berkas perkawinan kepada PPN.
5. Mencatat Pernikahan luar negeri
6. Menampung, Menyetorkan dan Mengadministrasikan biaya NR dengan buku kas
khusus
7. Mengisi papan data statistik NTCR
8. Menulis buku pendaftaran cerai talak/gugat
9. Menulis buku pendaftaran rujuk
10. Mengupayakan penjilidan NB dan akta nikah
11. Melaksanakan tugas-tugas lintas sektoral bidang kepenghuluan
12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan pimpinan

Jabatan : Bimbingan keluarga sakinah


Rincian Tugas :
1. Melaksanakan pemeriksaan dan pendaftaran catin
2. Memberikan bimbingan calon manten dan pasca manten
3. Memberikan bimbingan prosedur pelayanan nikah rujuk
4. Mengerjakan buku ekspedisi nikah
5. Membendel berkas pemeriksaan nikah (NB)
6. Menulis jadwal pelaksanaan nikah
7. Membantu pendistribusian surat-surat dari Kankemenag
8. Mempersiapkan pelaksanaan nikah kantor
9. Menulis buku duplikat nikah
10. Melayani surat rekomendasi NR
11. Melayani legalisasi surat nikah
12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan pimpinan

Jabatan : Dokstik dan Informasi


Rincian Tugas :
1. Menerima dan mengagendakan surat-surat masuk
2. Bertanggung jawab dalam pengetikan, penggandaan dan penyampaian surat-surat
3. Mengatur dan menyimpan daftar hadir ( absensi ) pegawai.
4. Menyelenggarakan administrasi kepegawaian.
5. Menyimpan dan mengamankan dokumen kantor
6. Bertanggungjawab terhadap pertemuan dan Rakor rutin Karyawan
7. Mengerjakan tabayun nikah (masuk dan keluar)
8. Menulis buku adanya kasus NTCR
9. Menulis adanya buku kaum rois
10. Membendel berkas pemeriksaan nikah (NB)
11. Menulis Bezeiting pegawai
12. Mempasilitasi permintaan pengukuran arah kiblat
13. Mengisi papan data statistik NTCR
14. Mengerjakan buku kendali alibi dan buku kendali PNS
15. Mengerjakan buku – buku :
a. Buku agenda surat masuk dan surat keluar
b. Buku verbal surat keterangan dan legalisasi
c. Buku daftar inventaris ruangan
d. Buku sidang, tamu dan supervisi
16.Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan

Jabatan : Bimbingan kemasjidan


Rincian Tugas :

1. Memberikan pelayanan prosedur pendirian tempat ibadah


2. Menghimpun data zakat, infaq, shodaqah, baitul mal dan organisasi ZIS dan
pelaporannya
3. Mengerjakan buku model NC dan menerbitkan pengumuman nikah
4. Membantu mendistribusikan surat surat dari kemenag
5. Melayani legalisasi
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.

Pangkat / Gol. ; Penata Muda /IIIa


Jabatan : Bimbingan pembinaan syari’ah
Rincian Tugas :
1. Menyusun Rencana Kerja Operasional bimbingan Pembinaan Syari’ah
2. Menyusun konsep materi bimbingan Pembinaan Syari’ah
3. Melaksanakan bimbingan Pembinaan Syari’ah tatap muka kepada masyarakat
4. Membantu menyelenggarakan administrasi pembinaan syariah dan hisab rukyat.
5. Membantu Kepala KUA melaksanakan bimbingan Pembinaan Syari’ah tatap
muka kepada masyarakat tiap hari Jum’at secara insidental.
6. Melayani konsultasi perorangan/kelompok tentang berbagai masalah
keagamaan.
7. Melakukan entri dan edit data pendaftaran NR berbasis komputer
8. Mencetak kutipan akta nikah
9. Mencetak register nikah
10. Mengerjakan administrasi perwakafan
11. Menyiapkan pelaksanaan ikrar wakaf
12. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan pimpinan.

Pangkat / Gol. ; Pengatur Muda /IIa


Jabatan : Tata usaha dan Kerumah-tanggaan
Rincian Tugas :
1.Mengerjakan laporan statistik
2.Mengerjakan laporan-laporan :
a. Laporan absensi pegawai ( bulanan )
b. Laporan umum keadaan kantor ( bulanan )
c. Laporan surat masuk, surat keluar ( bulanan)
d. Laporan jumlah pegawai (bulanan)

3. Menulis Buku catatan pengeluaran duplikat NR


4. Mengerjakan Buku Induk NTCR
5. Mengerjakan buku stok umum
6. Membuat laporan penggunaan formulir NTCR
7. Sebagai bendahara DIPA
8. Mengerjakan buku kas umum
9. Mengerjakan buku pembantu up
10. Mengerjakan buku pengawas keuangan
11. Mengerjakan buku pembantu pajak
12. Menulis buku bedolan
13. Menulis buku adanya Poligami
14. Menulis buku stok khusus
15. Buku catatan register Nikah
16. Buku catatan register talak
17. Mengajukan permintaan formulir NTCR
18. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.

Pangkat / Gol. ; Penata Muda /IIIa


Jabatan : Penyuluh
Rincian Tugas :

1. Melakukan dan mengembangkan kegiatan bimbingan atau penyuluhan agama dan


pembangunan melalui bahasa agama
2. Mengolah data identifikasi wilayah
3. Menyusun rencana kerja tahunan
4. Menyusun rencana kerja operasional
5. Menyusun konsep materi penyuluhan
6. Melaksanakan bimbingan/ penyuluhan melalui tatap muka kepada kelompok binaan
7. Menyusun laporan bimbingan penyuluhan
8. Melaksanakan konsultasi
9. Menjaga kebersihan , ketertiban , keamanan dan kenyamanan kantor.
10. .Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.

Tugas dan Fungsi KUA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI KUA

Tugas Kementerian Agama adalah melaksanakan sebagian tugas pemerintahan

di bidang agama. Perkembangan tugas dan fungsi tersebut semakin meningkat seiring

dengan tuntutan pelayanan dari masyarakat yang semakin komplek, tugas seberat itu

kemudian di derefasikan kepada seluruh satuan kerja yang ada di Kementerian Agama,

dari tingkat pusat sampai daerah, tidak ketinggalan KUA sebagai unit terdepan dalam

pelayanan langsung kepada masyarakat.

Dengan demikian diperlukan tidak hanya sumber daya manusia yang handal dan

kredibel, tetapi juga sarana dan prasarana yang cukup bahkan lebih dari cukup, berikut
sistem manejemen yang memadai untuk mampu memahami dan mengelola seluruh

aktifitas kegiatan. Menyadari hal tersebut, KUA Kecamatan Tempel telah merumuskan

landasan kinerja, berupa visi, misi, motto, kode etik, analisa swot, strategi, pendekatan

dan perencanaan yang kesemuanya itu diharapkan mampu menjadi motor penggerak

seluruh unsur dan komponen KUA Tempel demi terlaksananya pembangunan

keagamaan di masyarakat.

Tugas Pokok dan Fungsi KUA

Dalam PMA No. 34 tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Urusan

Agama, pasal 1 dinyatakan bahwa Kantor Urusan Agama yang selanjutnya disingkat

KUA adalah Unit Pelaksana Teknis pada Kementerian Agama, berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan secara

operasional dibina oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota .yang

bertugas melaksanakan, layanan dan bimbingan masyarakat Islam di wilayah kerjanya..

Adapun fungsi KUA sebagaimana di sebutkan dalam pasal 3 PMA Nomor 34 2016

ayat (1) adalah:

1. Pelaksanaan pelayanan, pengawasan, pencatatan, dan pelaporan nikah dan

rujuk

2. Penyusunan statistik layanan dan bimbingan masyarakat Islam

3. Pengelolaan dokumentasi dan sistem informasi manajemen KUA Kecamatan

4. Pelayanan bimbingan keluarga sakinah

5. Pelayanan bimbingan kemasjidan

6. Pelayanan bimbingan hisab rukyat dan pembinaan syari’ah

7. Pelayanan bimbingan dan penerangan agama Islam

8. Pelayanan bimbingan zakat dan wakaf; dan

9. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KUA Kecamatan.


Selain melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), KUA

kecamatan dapat melaksanakan fungsi layanan bimbingan manasik haji bagi Jamaah

Haji Reguler

PMA Nomor 34/2016 dimaksud juga menetapkan beberapa prinsip yang harus

di laksanakan berkenaan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi KUA sebagaiman

tersebut diatas, diantaranya :

a. KUA Kecamatan dikoordinasikan oleh Kepala Seksi atau Penyelenggara yang

membidangingi urusan agama Islam di Kantor Kementerian Agama kabupaten/

Kota.

b. Kepala KUA di jabat oleh penghulu dengan tugas tambahan dan merupakan bukan

jabatan struktural..

c. Dalam pelaksanaan tugasnya, kepala KUA di bantu oleh pertama: Petugas Tata

Usaha yang mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, rumah tangga dan

pelaporan. kedua ; Kelompok Jabatan Fungsional baik funsional tertentu yaitu

penghulu dan penyuluh Agama Islam maupun fungsional umum lainnya sesuai

bidang keahliannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang –undangan.

d. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, KUA Kecamatan harus mempunyai peta

proses bisnis yang menggambarkan tata hubungan kerja yang efektif dan efisien

antar unit organisasi di wilayah KUA Kecamatan

e. KUA Kecamatan wajib mempunyai dokumen analisis jabatan, peta jabatan, uraian

tugas, dan analisis beban kerja terhadap seluruh jabatan di lingkungan KUA

Kecamatan

f. KUA Kecamatan harus menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi

baik dalam lingkungan KUA Kecamatan sendiri, maupun dalam hubungan dengan

lembaga lain yang terkait.


g. Kepala KUA Kecamatan bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan

bawahan dan memberikan pengarahan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas

sesuai dengan uraian tugas yang telah di tetapkan.

h. KUA Kecamatan wajib mengembangkan tata hubungan dan membangun kerja

sama dengan semua instansi vertikal Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah.

i. Kepala KUA Kecamatan wajib melaksanakan pengendalian internal, melakukan

penilaian kinerja, mematuhi ketentuan perundang undangan, dan menyampaikan

laporan hasil pelaksanaan tugasnya kepada atasan secara berkala.

j. Kepala KUA Kecamatan menyampaikan laporan kepada Kepala Kantor

Kementerian Agama Kabupaten/ Kota yang secara fungsional mempunai

hubungan kerja dengan KUA Kecamatan

c. KEPEMIMPINAN KEPALA KUA

Kepemimpinan Kepala KUA paling tidak dapat dilihat dari aspek kepemimpinan
pemerintahan (formal leader) dan kepemimpinan sosial (non formal leader).
Kepemimpinan pemerintah adalah proses kegiatan mempengaruhi orang-orang agar
mengikuti proses kegiatan pemerintah, dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.Kepemimpinan sosial adalah kepemimpinan yang dipatuhi
masyarakat karenamempunyai wibawa atau memiliki pengetahuan, ketrampilan atau
perilaku terpuji, sehingga mampu menggerakkan dan mengarahkan masyarakat untuk
melakukan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan. Kepemimpinan Kepala KUA yang
berfungsi ganda di atas dapat dipakai untuk menyukseskan program pelaksanaan tugas
KUA di tengah-tengah masyarakat. Disamping itu diperlukan internalisasi nilai-nilai
kepemimpinan yang berciri khas akan nilai-nilai seperti :keimanan dan ketaqwaan,
ikhlas, semangat sebagai pejuang, sederhana, pantang menyerah, terbuka, merakyat,
pelayan masyarakat, semangat bekerja sebagai ibadah. Disamping itu dalam
penerapannya dapat meneladani kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.yaitu sifat; Sidiq
(Jujur), Amanah (terpercaya), Tabligh (Menyampaikan),Fatonah (Cerdas), maupun yang
tercermin dalam akhlak kepemimpinan para sahabat. Diantaranya 7 (tujuh) macam
akhlak kepemimpinan dalam pidato kenegaraan Abubakar Siddiq : rendah hati, terbuka,
amanah dan jujur, adil, tegar dan konsisten penuh rasa pengabdian dan rasa tanggung
jawab, dan semuanya merupakan hasil dari ketaqwaan kepada Allah. Kantor Urusan
Agama (KUA) merupakan bagian dari struktur Kementerian agama, bertugas
menyelenggarakan sebagian tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang
agama. KUA merupakan bagian paling bawah dari struktur Kementerian agama yang
berhubungan langsung dengan masyarakat dalam satu wilayah kecamatan,
sebagaimana ditegaskan dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 517 Tahun 2001
bahwa Kantor Urusan Agama bertugas melaksanakan sebagian tugas Kantor
Kementerian agama Kabupaten/Kabupaten di bidang Urusan Agama Islam di wilayah
kecamatan. Jabatan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA), adalah sebuah amanah dari
Tuhan danjuga amanah dari Negara. Tugas ini menyangkut permasalahan ibadah, yang
dapat dipahamidalam dua dimensi, yakni dimensi vertikal dan dimensi
horizontal.Artinya pertanggung jawabannya tidak sekedar didunia tapi juga diakhirat.
Sebagaimana sabda NabiMuhammad Saw yang artinya ”Setiap kamu adalah pemimpin,
dan kelak akan dimintaipertanggungjawaban tentang segala yang dipimpin. Pimpinan
adalah penggembalabawahannya dan kelak akan diminta pertanggungjawaban tentang
gembalanya.”(H.R.Bukhari Muslim).. Oleh karena bahwa meminta jabatan yang
berkaitan dengan hukum adalah makruh. Termasuk dalam lingkup imarah adalah
Peradilan, hasbah dan lain sebagainya. Al-HafidzAhmad bin Ali bin Hajar al-’Asqalaniy (
773-852 H) Ibnu Hajar memberikan argumentasi dasar larangan meminta jabatan
kepada seseorang yang ambisi atas suatu jabatan adalah, karena sesungguhnya
seseorang yang tidak memperoleh pertolongan Allah dalam melaksanakan
pekerjaannya, maka tidak akan diperoleh perlindungan untuk pekerjaan itu untuk itu
tidak perlu dipenuhi permintaannya. Seperti diketahui bersama bahwa setiap jabatan
tidak akan terlepas dari berbagai hambatan atau kesulitan. Oleh karena itu yang berakal
tidak akan meminta suatu jabatan
DAFTAR PUSTAKA

KMA No. 517 Tahun 2003 Tentang Tata Kerja Kantor Urusan Agama Kecamatan

KMA No. 477 Tahun 2004 Tentang Pencatatan Nikah

Maskur Ali, Imam, Pembinaan Profesionalisme Penghulu, 2005,TOT Widyaiswara


Rumpun Urusan Agama lslam, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai