Jabatan : Penghulu
Rincian Tugas :
1. Melaksanakan pemeriksaan dan pendaftaran catin
2. Melakukan entri dan edit data pendaftaran NR berbasis komputer
3. Mengawasi pelaksanaan akad nikah di dalam dan di luar balai nikah atas perintah
dan tugas PPN.
4. Melaporkan semua berkas perkawinan kepada PPN.
5. Mencatat Pernikahan luar negeri
6. Menampung, Menyetorkan dan Mengadministrasikan biaya NR dengan buku kas
khusus
7. Mengisi papan data statistik NTCR
8. Menulis buku pendaftaran cerai talak/gugat
9. Menulis buku pendaftaran rujuk
10. Mengupayakan penjilidan NB dan akta nikah
11. Melaksanakan tugas-tugas lintas sektoral bidang kepenghuluan
12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan pimpinan
di bidang agama. Perkembangan tugas dan fungsi tersebut semakin meningkat seiring
dengan tuntutan pelayanan dari masyarakat yang semakin komplek, tugas seberat itu
kemudian di derefasikan kepada seluruh satuan kerja yang ada di Kementerian Agama,
dari tingkat pusat sampai daerah, tidak ketinggalan KUA sebagai unit terdepan dalam
Dengan demikian diperlukan tidak hanya sumber daya manusia yang handal dan
kredibel, tetapi juga sarana dan prasarana yang cukup bahkan lebih dari cukup, berikut
sistem manejemen yang memadai untuk mampu memahami dan mengelola seluruh
aktifitas kegiatan. Menyadari hal tersebut, KUA Kecamatan Tempel telah merumuskan
landasan kinerja, berupa visi, misi, motto, kode etik, analisa swot, strategi, pendekatan
dan perencanaan yang kesemuanya itu diharapkan mampu menjadi motor penggerak
keagamaan di masyarakat.
Dalam PMA No. 34 tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Urusan
Agama, pasal 1 dinyatakan bahwa Kantor Urusan Agama yang selanjutnya disingkat
KUA adalah Unit Pelaksana Teknis pada Kementerian Agama, berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan secara
operasional dibina oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota .yang
Adapun fungsi KUA sebagaimana di sebutkan dalam pasal 3 PMA Nomor 34 2016
rujuk
kecamatan dapat melaksanakan fungsi layanan bimbingan manasik haji bagi Jamaah
Haji Reguler
PMA Nomor 34/2016 dimaksud juga menetapkan beberapa prinsip yang harus
di laksanakan berkenaan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi KUA sebagaiman
Kota.
b. Kepala KUA di jabat oleh penghulu dengan tugas tambahan dan merupakan bukan
jabatan struktural..
c. Dalam pelaksanaan tugasnya, kepala KUA di bantu oleh pertama: Petugas Tata
Usaha yang mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, rumah tangga dan
penghulu dan penyuluh Agama Islam maupun fungsional umum lainnya sesuai
d. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, KUA Kecamatan harus mempunyai peta
proses bisnis yang menggambarkan tata hubungan kerja yang efektif dan efisien
e. KUA Kecamatan wajib mempunyai dokumen analisis jabatan, peta jabatan, uraian
tugas, dan analisis beban kerja terhadap seluruh jabatan di lingkungan KUA
Kecamatan
baik dalam lingkungan KUA Kecamatan sendiri, maupun dalam hubungan dengan
sama dengan semua instansi vertikal Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah.
Kepemimpinan Kepala KUA paling tidak dapat dilihat dari aspek kepemimpinan
pemerintahan (formal leader) dan kepemimpinan sosial (non formal leader).
Kepemimpinan pemerintah adalah proses kegiatan mempengaruhi orang-orang agar
mengikuti proses kegiatan pemerintah, dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.Kepemimpinan sosial adalah kepemimpinan yang dipatuhi
masyarakat karenamempunyai wibawa atau memiliki pengetahuan, ketrampilan atau
perilaku terpuji, sehingga mampu menggerakkan dan mengarahkan masyarakat untuk
melakukan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan. Kepemimpinan Kepala KUA yang
berfungsi ganda di atas dapat dipakai untuk menyukseskan program pelaksanaan tugas
KUA di tengah-tengah masyarakat. Disamping itu diperlukan internalisasi nilai-nilai
kepemimpinan yang berciri khas akan nilai-nilai seperti :keimanan dan ketaqwaan,
ikhlas, semangat sebagai pejuang, sederhana, pantang menyerah, terbuka, merakyat,
pelayan masyarakat, semangat bekerja sebagai ibadah. Disamping itu dalam
penerapannya dapat meneladani kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.yaitu sifat; Sidiq
(Jujur), Amanah (terpercaya), Tabligh (Menyampaikan),Fatonah (Cerdas), maupun yang
tercermin dalam akhlak kepemimpinan para sahabat. Diantaranya 7 (tujuh) macam
akhlak kepemimpinan dalam pidato kenegaraan Abubakar Siddiq : rendah hati, terbuka,
amanah dan jujur, adil, tegar dan konsisten penuh rasa pengabdian dan rasa tanggung
jawab, dan semuanya merupakan hasil dari ketaqwaan kepada Allah. Kantor Urusan
Agama (KUA) merupakan bagian dari struktur Kementerian agama, bertugas
menyelenggarakan sebagian tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang
agama. KUA merupakan bagian paling bawah dari struktur Kementerian agama yang
berhubungan langsung dengan masyarakat dalam satu wilayah kecamatan,
sebagaimana ditegaskan dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 517 Tahun 2001
bahwa Kantor Urusan Agama bertugas melaksanakan sebagian tugas Kantor
Kementerian agama Kabupaten/Kabupaten di bidang Urusan Agama Islam di wilayah
kecamatan. Jabatan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA), adalah sebuah amanah dari
Tuhan danjuga amanah dari Negara. Tugas ini menyangkut permasalahan ibadah, yang
dapat dipahamidalam dua dimensi, yakni dimensi vertikal dan dimensi
horizontal.Artinya pertanggung jawabannya tidak sekedar didunia tapi juga diakhirat.
Sebagaimana sabda NabiMuhammad Saw yang artinya ”Setiap kamu adalah pemimpin,
dan kelak akan dimintaipertanggungjawaban tentang segala yang dipimpin. Pimpinan
adalah penggembalabawahannya dan kelak akan diminta pertanggungjawaban tentang
gembalanya.”(H.R.Bukhari Muslim).. Oleh karena bahwa meminta jabatan yang
berkaitan dengan hukum adalah makruh. Termasuk dalam lingkup imarah adalah
Peradilan, hasbah dan lain sebagainya. Al-HafidzAhmad bin Ali bin Hajar al-’Asqalaniy (
773-852 H) Ibnu Hajar memberikan argumentasi dasar larangan meminta jabatan
kepada seseorang yang ambisi atas suatu jabatan adalah, karena sesungguhnya
seseorang yang tidak memperoleh pertolongan Allah dalam melaksanakan
pekerjaannya, maka tidak akan diperoleh perlindungan untuk pekerjaan itu untuk itu
tidak perlu dipenuhi permintaannya. Seperti diketahui bersama bahwa setiap jabatan
tidak akan terlepas dari berbagai hambatan atau kesulitan. Oleh karena itu yang berakal
tidak akan meminta suatu jabatan
DAFTAR PUSTAKA
KMA No. 517 Tahun 2003 Tentang Tata Kerja Kantor Urusan Agama Kecamatan