Anda di halaman 1dari 2

RANGKUMAN

FILSAFAT ILMU
Tentang
BAB VI – AKSIOLOGI

Istilah aksiologi berasal dari bahasa Yunani, yakni axios (nilai) dan logos
(ilmu, teori). Aksiologi berarti teori tentang nilai (value atau valuation). Definisi
mengenai aksiologi, terlihat jelas bahwa permasalahan yang utama adalah mengenai
nilai, nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan
berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai, teori tentang nilai dalam filsafat
mengacu pada permasalahan etika dan estetika. Makna etika dipakai dalam 2 bentuk
arti, pertama etika merupakan suatu kumpulan pengetahuan mengenai penilaian
terhadap perbuatan perbuatan manusia, arti kedua etika merupakan suatu predikat
yang dipakai untk membedakan hal hal, perbuatan perbuatan atau manusia manusia
yang lain.
Dalam Encyclopedia of Philosophy dijelaskan aksiologi disamakan dengan
value and valuation:
1) Nilai digunakan sebagai kata benda abstrak.
2) Nilai sebagai kata benda konkret.
3) Nilai juga dipakai sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, member nilai atau
dinilai.
Aksiologi ilmu terdiri dari nilai-nilai yang bersifat normatif dalam
mpemberian makna terhadap kebenaran atau kenyataan sebagaimana dijumpai dalam
kehidupan, yang menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasan sosial, kawasan
simbolik atau pun fisik material. Melalui ilmu yang dimiliki, manusia mampu
memberantas penyakit, kelaparan, kemiskinan, dan berbagai wajah kehidupan yang
membuat berduka. Manusia dengan pola pikir yang hebat dapat mempelajari berbagai
pengetahuan dan memanfaatkannya bagi keberlangsungan hidup. Jika adanya jika
terdapat perbuatan atau hasil negatif atas mengimplementasian ilmu tersebut maka itu
bukanlah kesalahan ilmu karena ilmu itu sendiri merupakan alat bagi manusia untuk
mencapai kebahagiaan hidupnya. Dalam hal ini akan memperlihatkan apakah ilmu
seseorang tersebut membawa manfaat atau sebaliknya. Lagi pula ilmu memiliki sifat
netral, ilmu tidak mengenal baik ataupun buruk melainkan bergantung pada pemilik
dalam menggunakannya.
Aksiologi merupakan cabang filsafat yang membicarakan tentang orientasi
atau nilai suatu kehidupan. Aksiologi disebut juga teori nilai, karena dapat menjadi
sarana orientasi manusia dalam menjawab suatu pertanyaan. Landasan aksiologi
adalah berhubungan dengan penggunaan ilmu tersebut dalam rangka memenuhi
kebutuhan manusia. Dengan kata lain, apa yang dapat disumbangkan ilmu terhadap
pengembangan ilmu itu dalam meningkatkan kualitas hidup manusia.
Ilmu pengetahuan itu hanya alat (means) dan bukan tujuan (ends). Substansi
ilmu itu bebas nilai (value-free), tergantung pada pemakaiannya. Oleh karena itu,
sangat dikhawatirkan dan berbahaya jika ilmu dan pengetahuan yang sarat muatan
negatif dikendalikan atau jatuhnya ke orang-orang yang berakal picik, sempit, dan
sektarian, berjiwa kerdil, kumuh dan jahat, bertangan besi dan kotor. Kondisi saat ini
di berbagai bidang terjadi krisis, diantaranya ketidakberdayaan, kemerosotan,
kebodohan, keresahan, kemiskinan, kesakitan, keterbelakangan, ketidakpercayaan,
dan lainnya sebagai dampak mismanagement, misdirection, mismanipulation dan
sebagainya. Tujuan dasarnya yaitu untuk menemukan kebenaran atas fakta yang ada
atau sedapat mungkin ada kepastian kebenaran ilmiah.

Referensi :
Adib, Mohammad. (2011). Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bakhtiar, Amsal. (2004). Filsafat Ilmu. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Biyanto. (2015). Filsafat Ilmu dan Ilmu Keislaman. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rangkuman BAB VI – Sarana Berpikir Ilmiah | 1

Anda mungkin juga menyukai