Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SARAH LUTFIAH ARDILLA

NIM : 230321807036
RESUME
TEORI AKTIVITAS SEJARAH BUDAYA (CHAT) : KASUS YANG DIPENGARUHI
PENELITIAN KELAS FISIKA FILIPINA
Penelitian ini mengeksplorasi secara kritis kasus proses pembelajaran fisika peserta didik
Pangasinan dengan menggunakan materi kurikulum fisika yang dipengaruhi budaya dan
bahasa (CLI-CMP). Penelitian kasus yang menggunakan teori aktivitas. para peneliti
(Gooding dan Metz 2011; National Council of Research [NRC], 2008) berpendapat bahwa
kesalahpahaman ini bersumber dari orang dewasa, media, pendidik lain, kesalahpahaman dari
apa yang didengar siswa, dan dari angka dan teks yang tidak konsisten dalam cerita. buku
teks
Literasi Ilmiah dan Perubahan Konseptual
untuk mengembangkan literarsi sains siswa dalam empat tahap: (1) memahami penjelasan
sains, (2) menghasilkan bukti ilmiah, (3) merefleksikan pengetahuan ilmiah , dan (4)
berpartisipasi secara produktif dalam sains. Oleh karena itu, siswa yang mampu
menegosiasikan keempat aspek ini akan lebih siap menghadapi kesalahpahaman mereka dan
mencapai perubahan konseptual.
Teori Aktivitas Sejarah Budaya (CHAT)
Perluasan ini mengembangkan sistem Aktivitas berdasarkan CHAT, yang mengungkapkan
hubungan erat antara subjek akting dan konteksnya. Dalam versi yang diperluas, perluasan
segitiga yang lebih rendah mencakup peraturan, komunitas, dan pembagian kerja. Artefak
adalah alat atau instrumen yang menjadi perantara antara subjek, agen manusia, dan objek.
Singkatnya, upaya PER untuk memerangi miskonsepsi fisika pada siswa diarahkan pada
serangkaian kemungkinan skema dan solusi yang mengarah pada gagasan perubahan
konseptual. Beberapa peneliti telah mulai menggunakan teori aktivitas untuk mempelajari
bagaimana konteks budaya dan sejarah menghasilkan pembelajaran bermakna dalam
berbagai bidang sains. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperluas
pengaruh CHAT pada pendidikan fisika di Filipina untuk mengatasi miskonsepsi fisika siswa
dan mencapai perubahan konseptual. , Engestro¨m merangkum keadaan AT saat ini
menggunakan lima prinsip: (1) prinsip pertama—sistem aktivitas; (2) prinsip kedua—sistem aktivitas
yang memiliki banyak suara; (3) prinsip ketiga—historisitas suatu sistem aktivitas; (4) prinsip
keempat— kontradiksi; dan (5) prinsip kelima—transformasi yang ekspansif
Tujuan Studi Penelitian
Tujuannya yakni menelusuri entitas pedagogi dan proses pembelajaran fisika peserta didik
Pangasinan yang dapat mengarah pada menghadapi dan mengatasi miskonsepsi peserta didik
dalam fisika menggunakan teori aktivitas sejarah budaya

Konteks Studi
Penelitian ini menyoroti analisis (1) pengembangan CLI-CMP menggunakan CHAT pada
tataran metodologis dan (2) sistem aktivitas menggunakan CLI-CMP sebagai artefak dalam
mencapai pembelajaran bermakna.
Kurikulum yang Dipengaruhi Budaya dan Bahasa Materi Fisika
CLI-CMP berfungsi sebagai alat utama dalam pembelajaran, yang memediasi subjek (peserta
didik dan guru Pangasinan) untuk mencapai objek dan mencapai hasil. Mayoritas kegiatan
dan diskusi berperspektif budaya. Dilihat dari lensa CHAT, desain CLI-CMP sesuai dengan
sistem aktivitas generasi ketiga CHAT. Sistem aktivitas berfokus pada adat istiadat,
kepercayaan, dan bahasa peserta didik; dicocokkan dengan konsep cahaya dan penglihatan
untuk memperkenalkan dan menyoroti bagaimana konsep gelombang, cahaya, dan
penglihatan dihubungkan dengan aktivitas sehari hari

PERTANYAAN
1 Seberapa pengaruh CHAT terhadap pembelajaran ?
2 Bisa dijelaskan model umum system aktivitas ?
Miskonsepsi : sesuatu yang menghambet konseptual
NRC : kompetensi sience akan mengarah literasi scince

Literasi sains (menghilangkan miskonsepsi) : sosio kultural dan budaya , CHAT


ALAT MEDIASI BERUPA CLI – CMP BERUPA APA (artefaknya)
CLI-CMP ( merupakan kurikulum) : mediasi subjek dengan komunitas, aturan , konteks
Chat menggunakan sosial kulturalnya

1. Apa kaitannya 5E dan inquiry ? artefaknya dalam konteks pembelajaran fisika yang
dikembangkan artefaknya
Inqury : suatu proses belajar ( metode ilmiah) namun jangan lupa dia berinteraksi
dengan objek “ atau artefaknya .. di teori aktivitas artefaknya sangat penting
2. Di artikel ke 2 fokus ke teori angstrom
Artikel 2 : Individu – grup – network aktivitas (teori aktivitas )
Inquiri model : mengembangkan konsep dasar
PBL / PjBL : aplikasi (HOTS) (harus bisa menunjukkan problem) bedakan Latihan dan
problem
Table 2 . Aktivitas CLI – CMP : hukum saintifik local – DAM di daerah itu – teluk filiphina
- Gunakan Bahasa local
Membahas teori pasti ada prinsip (5 E Prinsip)
Intisari aktivitas teori :
1. Konsep mediasi dalam belajar
2. Aktivitas kolektif
3. Yang digunakan sebagai kerangka : networking dari sitem aktivitas
Expansive learning : belajar sesuatu yang tidak ada (diluar masukkan ke kelas)
Artefak mampu mentriger poses belajar
Pembelajaran inkuiri : transformasi data dan informasi untuk menjadi pengetahuan

Belajar bermakna : tidak ada siswa yang bisa belajar dengan waktu yang singkat
Penetian kira kira 5-8 minggu
Penelitaian : melakukan inkuiri ilmiah supaya kita mendapatkan sesuatu yang
diperoleh dari penelitian ( data beserta instrument tidak perlu mengarang)

ZPD : ruangan untuk transisi ekspansif dari aksi ke aktivitas ( PEMAKNAAN BARU )
Bahasa dan budaya mampu merubah miskonsepsi siswa

Anda mungkin juga menyukai