Anda di halaman 1dari 15

KEBENARAN-MAKNA-

HAKEKAT
2
3 Kriteria Kebenaran

 Teori Koheren (Plato dan Aristoteles)


 Suatu pernyataan dianggap benar bila bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan
sebelumnya yang dianggap benar
 Teori Korenpondensi (Bertrand Russell)
 Suatu pernyataan benar apabila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu
berkorespondensi (berhubungan) dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
 Teori Pragmatis (Charles S. Pierce)
 Suatu pernyataan benar apabila pernyataan tersebut konsekuensi/fungsional dalam kehidupan
praktis
4 MEMBANGUN FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
“TERTENTU”
Jika Ilmu Pengetahuan Tertentu dikaji dari ketiga
aspek (ontologi, epistemologi dan aksiologi), maka
perlu mempelajari esensi atau hakikat yaitu inti
atau hal yang pokok atau intisari atau dasar atau
kenyataan yang benar dari ilmu tersebut.
Contohnya :
Membangun Filsafat Ilmu Teknik perlu menelusuri dari
aspek :
Ontologi  eksistensi (keberadaan) dan
essensi (keberartian) ilmu-ilmu
keteknikan.
Epistemologi  metode yang digunakan untuk
membuktikan kebenaran ilmu-ilmu
keteknikan
5 Eksistensi dan Esensi

 Eksistensi : ada dalam bentuk wujud


 Filsafat tidak hanya membicarakan ada yang dapat dirasa panca indera, namun juga
membicarakan ada yang tidak dapat ditangkap oleh indera namun mempunyai esensi,
hakekat dan keberrmaknaan, keberartian
6 BERMAKNA

Kata:>> bermakna atau tidak bermakna


Bermakna jika mempunyai konotasi: menunjuk pada sifat khusus
dan denotasi : cakupan dari kata tersebut
HAKEKAT
7

Hakekat = segala yg ada dan yg mungkin ada = realitas = keriilan = kenyataan


yg sebenarnya = kenyataan sebenarnya dr sesuatu, bukan kenyataan
sementara atau keadaan yg menipu, jg bukan kenyataan yg berubah

demokrasi : mempunyai makna hakekat


fatamorgana : tidak mempunyai makna hakekat

2 macam hakekat:
1. Kenyataan yg berupa materi (kebenaran)
2. Kenyataan yg berupa rohani (kejiwaan)
ASUMSI
8
Asumsi: anggapan, dugaan

Untuk mengarahkan hasil suatu penelitian (untuk mencapai


kebenaran hakekat apa yang dikaji) perlu adanya pendugaan-
pendugaan.

Pada metode ilmiah, asumsi diwujudkan dalam hipotesis

Asumsi harus relevan dengan bidang ilmu yg dikaji, operasional


berdasar pengkajian teoritis (kajian ilmiah) dan disimpulkan
dari keadaan sebagaimana adanya (kajian moral)
PELUANG
9
Suatu kejadian sering tidak pasti, sehingga kesimpulan bersifat probabilistik, relatif.

Besarnya peluang didasarkan atas teori-teori dan kejadian/fenomena sebelumnya.


Ilmu pengetahuan dikembangkan secara kuantitatif oleh
10 masyarakat dan sec kuallitatif oleh ilmuwan

Fungsi pengetahuan ilmiah:


1. Menjelaskan
2. Meramalkan
3. Mengontrol

Francis Bacon: tantum possumus, quantum scimus


kita hanya dapat melakukan sesuatu sebatas yg kita tahu
Empat jenis pola penjelasan:
11 1. Penjelasan deduktif: menggunakan cara berpikir deduktif dlm
menjelaskan suatu gejala dg menarik kesimpulan sec logis dr
premis-premis yg telah ditetapkan sebelumnya
2. Penjelasan probabilistik: penjelasan yg ditarik sec induktif dr
sejumlah kasus, dg demikian tida memberikan kepastian,
hanya bersifat peluang “kemungkinan”
3. Penjelasan fungsional/teleologis: penjelasan yg meletakkan
sebuah unsur dlm kaitannya dg sistem secara keseluruhan yg
mempunyai karakteristik atau arah perkembangan ttt.
4. Penjelasan genetik: menggunakan faktor-2 yg timbul
sebelumnya dlm menjelaskan gejala yg mencul kemudian
12 Teori
Teori merupakan pengetahuan ilmiah mencakup
penjelasan mengenai suatu sektor tertentu dari suatu
disiplin ilmu, dan dianggap benar
Teori biasanya terdiri dari hukum-hukum, yaitu :
pernyataan (statement) yang menjelaskan hubungan
kausal antara dua variabel atau lebih
Teori memerlukan tingkat keumuman yang tinggi, yaitu
bersifat universal supaya lebih berfungsi sebagai teori
ilmiah
Tiga syarat utama teori ilmiah :
1. Harus konsisten dengan teori sebelumnya
2. Harus cocok dengan fakta-fakta empiris
3. Dapat mengganti teori lama yang tidak cocok
dengan pengujian empiris dan fakta
Beberapa istilah yang biasa digunakan dalam komunikasi
13 ilmu pengetahuan :
Axioma
pernyataan yang diterima tanpa pembuktian karena
telah terlihat kebenarannya
Postulat
suatu pernyataan yang diterima “benar” semata-mata
untuk keperluan berkomunikasi
Presumsi
suatu pernyataan yang disokong oleh bukti atau
percobaan-percobaan, meskipun tidak konklusif
dianggap sebagai benar walaupun kemungkinannya
tinggi bahwa pernyataan itu benar
Asumsi
suatu pernyataan yang tidak terlihat kebenarannya
maupun kemungkinan benar tidak tinggi
Filsafat Ilmu Pengetahuan selalu memperhatikan :
14 dinamika ilmu, metode ilmiah, dan ciri ilmu pengetahuan.

1. Dinamis : dengan aktivitas/perkembangan


pengetahuan sistematik dan rasional yang benar
sesuai fakta
dengan prediksi dan hasil
ada aplikasi ilmu dan teknologi, dinamika
perkembangan karena ilmu pengetahuan
bersimbiose dengan teknologi
2. Metode Ilmiah : dengan berbagai ukuran riset yang
disesuaikan.
3. Ciri Ilmu : perlu memperhatikan dua aspek, yaitu :
sifat ilmu dan klasifikasi ilmu
Lanjutan . . .
15 Sistematik
Konsisten (antara teori satu dengan
yang lain tak bertentangan)
Sifat ilmu Eksplisit (disepakati dapat secara
universal, bukan hanya
dikalangan kecil)
Ilmiah, benar (pembuktian dengan
metode ilmiah
Salah satu Klasifikasi Ilmu :
Ilmu Alam (Natural Wissenschaft)
Ilmu Alam / Eksakta
Ilmu
Pengetahuan
Ilmu Sosial
Ilmu Moral
Ilmu Humaniora

Anda mungkin juga menyukai