OLEH :
Contoh :
1) H+ + NH3 (H NH3)+
H H+
H
+
H N H (H NH3 )
Ikatan
koordinasi
Senyawa
Kompleks
Asam Basa
Lewis Lewis
KHELAT
KOMPLEKSON : I
H2
C
CH2 – COOH
H2C – CH – – N
CH2 – COOH
CH2 – COOH
H2C – CH – – N
CH2 – COOH
C
H2siklo hexan N–N, N–N tetra asetat.
asam 1,2 diamino
sukar larut dalam air, maka dipakai garam di-Na-nya.
Reaksi yang Mendasari Titrasi Kompleksometri
Hasil reaksi:
1 ion logam dengan 1 mol. Komplekson tidak
tergantung dari valensi ion logam yang bereaksi.
Misalnya :
a) L2+ + HX= (Komplekson I) LX– + H+
L3+ + HX= LX + H+
1) Berdasarkan perubahan pH :
misalnya
L2+ + H2Y= LY= + 2H+
Prinsipnya :
I– + IO3– I2 + 3H2O
dimana I2 yang terjadi dititrasi dengan larutan
baku Thiosulfat :
2I2 + 2Na2S2O3 S4O6=+ 4NaI.
karena :
Pb2+ + I– + IO3– PbI2
(Ln ) = (L – Ind.)
+ (Ln+) (Ind.)
K-stab. (Ind.)
(Ln+) sebanding dg (L-Ind)
Titrasi langsung :
dapat dilakukan terhadap sedikitnya 25 kation
dengan menggunakan indicator logam. Pereaksi
pembentukan kompleks, seperti sitrat dan tartrat,
sering ditambahkan untuk pencegahan endapan
hidroksida logam. Buffer NH3-NH4Cl dengan pH 9
sampai 10 sering digunakan untuk logam
yang membentuk kompleks dengan amoniak
(Underwood, 1994).
Titrasi tidak langsung (titrasi kembali) :
digunakan apabila reaksi antara kation
dengan EDTA lambat atau apabila indicator yang sesuai
tidak ada. EDTA berlebih ditambahkan berlebih dan yang
bersisa dititrasi dengan larutan standar Mg dengan
menggunakan calmagnite sebagai indicator. Kompleks Mg-
EDTA mempunyai stabilitas relative rendah dan kation
yang ditentukan tidak digantikan dengan magnesium. Cara
ini dapat juga untuk menentukan logam dalam endapan,
seperti Pb di dalam PbSO4 dan Ca dalam CaSOa
(Underwood, 1994).
Titrasi tidak langsung ini dilakukan karena beberapa sebab :