Anda di halaman 1dari 22

Titrasi Kompleksometri

Disusun Oleh :
Kelompok 4
• Fadhilah
• Moli Ariska
• Yuli Hidayat
• Nopridayant
• Vivin Milissa

Dosen Pengampu : Yulianis M.Farm Apt


Titrasi Kompleksometri
metode analisis
Pengertan kuantitatif, yaitu metode
titrasi atau pengukuran
kadar logam dengan
menggunakan senyawa
kompleks.

pembentukan
senyawa kompleks Prinsip
antara ion logam
dengan EDTA
PEMBENTUKAN KOMPLEKS DENGAN ION LOGAM

Ligand = gugus molekul atau


Ag+ + NH3 (Ag NH3)+ ion yang terikat pada sentral
ion logam
Logam ligand seny. Kompleks

Asam
Basa
Lewis
Lewis

Tiap ion ligand mempunyai


paling sedikit satu pasangan
pemberi elektron yang
dengan logam membentuk
suatu ikatan koordinasi.
• Logam harus mempunyai orbital-orbital sunyi yang memiliki energi
yang dapat menerima elektron.

unidentat (satu gigi)/sederhana


H2O, NH3, CN–, Cl–
LIGAND
Polidentat (banyak gigi)
EDTA, – nitroso, –naftol,
dimetil glioksim.

Ligand + Logam transisi Seny. KOMPLEKS


Ligand polidentat + Logam Seny. KOMPLEKS
khelat
LIGAND YANG DIGUNAKAN DALAM TITRASI
KOMPLEKSOMETRI.
• KOMPLEKSON : I

CH2 – COOH - Asam nitrilo tri asetat


N CH2 – COOH - Trilon A.
CH2 – COOH - Sukar larut dalam air, maka
dipakai garam di-Na-nya.
- pKa1 = 1,79; pKa2 = 2,49;
pKa3 = 4,73
KOMPLEKSON : II

HOOC – CH2 CH2 – COOH


N – CH2 – CH2 – N
HOOC – CH2 CH2 – COOH

• Asam etilen diamin tetra asetat.


EDTA, Trilon B, Titriplex II.
• Sukar larut dalam air, maka
dipakai garam di-Na nya
• pKa1 = 2,0; pKa2 = 2,67; pKa3 =
6,16; pKa4 = 10,26.
KOMPLEKSON : III
• Merupakan garam di-Na- dari EDTA.
• Dibuat dari komplekson II.
KOMPLEKSON : IV
H2
C
CH2 –
COOH
H2C – CH – – N
CH2 –
COOH
CH2 –
COOH
H2C – CH – – N
• asam 1,2 diamino siklo hexan N–N, N–N tetra asetat.
CH2 –
COOH
• sukar larut dalam air, maka dipakai garam di-Na-nya.
C
H
REAKSI YANG MENDASARI TITRASI KOMPLEKSOMETRI
Hasil reaksi:
1 ion logam dengan 1 mol. Komplekson tidak
tergantung dari valensi ion logam yang bereaksi.

Misalnya :
a) L2+ + HX= (Komplekson I) LX– + H+
L3+ + HX= LX + H+

b) L2+ + H2Y= (Komplekson III) LY= + 2H+


L3+ + H2Y= LY– + 2H+

Reaksi Komplekson I selalu dihasilnya 1 ion H+;


Reaksi Komplekson III selalu dihasilkan 2 ion H+.
KESEMPURNAAN IKATAN ION LOGAM DENGAN MOLEKUL
KOMPLEKSON DIPENGARUHI OLEH

• tetapan stabilita dari kompleks.


• pH larutan
• senyawa-senyawa lain yang dapat
pula bersaingan untuk membentuk
kompleks dengan ion logam
• kestabilan seny. kompleks yang
terbentuk
• Makin besar tetapan stabilitas
• (K-stabilita), makin stabil senyawa
kompleks yang terjadi.
CARA-CARA KOMPLEKSOMETRI
DENGAN INDIKATOR LOGAM

Titrasi langsung :
Larutan logam dibufer pada pH = 10 dgn buffer salmiak
kemudian dittrasi langsung dengan larutan baku EDTA.

Titrasi tidak langsung (titrasi kembali) :


Larutan logam, + lar. baku EDTA jumlah tertentu,
dibufer pada pH tertentu + indikator logamnya,
kemudian kelebihan lar. baku EDTA dittrasi kembali
dengan larutan baku, misalnya : ZnSO4, MgSO4 ataupun
CaCl2.
TITRASI TIDAK LANGSUNG INI DILAKUKAN KARENA BEBERAPA SEBAB :

• membentuk kompleks khelat sempurna


pada pH > 6, baik dengan Komplekson
maupun Indikator logam.
• Pembentukan kompleks dengan
komplekson (EDTA) sangat lambat.
• Untuk logam-logam yang membentuk
hydroksida yang sukar larut pada pH
tnggi;  + larutan baku Komplekson
berlebih dalam jumlah tertentu pada
pH rendah, baru pH larutan dinetralkan
dan ditambahkan larutan buffer pH
tertentu kemudian dilakukan ttrasi
kembali dengan lerutan baku misalnya :
ZnSO4 dengan indikator logam EBT.
• tdak didapat indikator logam yang
sesuai untuk ttrasi langsung.
TITRASI PENGUSIRAN
Titrasi dilakukan apabila:
pada ttrasi tdak langsung atau ttrasi kembali tdak diperoleh ttk akhir ttrasi
yang tajam.
Ion logam yang membentuk kompleks dengan Komplekson lebih stabil dari
pada kompleks logam tertentu (larutan baku)–Komplekson.
Misalnya :

Hg2+ + MgY= HgY= + Mg2+


sample
berlebih

Mg2+ yang dibebaskan dittrasi dgn EDTA,

indikator EBT pada pH = 10 (buffer Salmiak);


jumlah Mg2+ yang dibebaskan adalah ekivalen
dengan konsentrasi sample (Hg2+).
Larutan Baku primer
ZnSO4.&H2O 0,05 M
Larutan
Standar
Larutan Baku Sekunder
Na2EDTA

Eriochrom black T

Calmagite
Indikator
Xylenol orange

Murexide
Senyawa Uji
ZnCl2

Massa Molar :
Zink Klorida adalah 136,29 g·mol−1
Serbuk hablur, granul, puth,
berbentuk selinder sangat
mudah mencair. Sangat mudah
larut dalam air, mudah larut
dalam etanol (95%) P, mudah
larut dalam gliserol.
CONTOH PROSEDUR PEMBAKUAN DAN
PENERAPAN KADAR SENYAWA
1. Pembuatan Larutan Baku Kalsium
Timbang seksama 18,605 g EDTA, larutkan dengan air suling hingga 1000 ml
2. pembuatan dapar amonia ph 10
Larutkan 5,4 gram NH4Cl P dalam 70 ml NH4OH P 0,5 M yang diencerkan dengan air
hingga 100 ml.
3. Pembakuan larutan EDTA 0,05 M dengan MgSO4. 7H2O
• Timbang seksama 12,325 g MgSO4. 7H2O
• larutkan dalam air dan cukupkan volumenya hingga 1000 ml.
• Pipet 10 ml larutan tersebut tambahkan 100 ml air dan 2 ml larutan dapar
amonia pH 10 (campuran 17,5 g NH4Cl dengan 142 ml amonia pekat
• kemudian diencerkan hingga 250 ml
• Tambahkan indikator EBT dan ttrasi dengan larutan EDTA hingga terjadi
perubahan warna dari merah menjadi biru.
• Hitung konsentrasi larutan EDTA tersebut.
Tiap ml EDTA 0,05 M setara dengan 12,319 mg MgSO4. 7H2O
Lanjutan

Penetapan Kadar ZnCl2


• Disiapkan alat dan bahan yang digunakan.
• Ditmbang ZnCl2 dan NH4Cl masing-masing 3 g
• Dilarutkan dalam 250 ml H2O sebagai larutan stok
• Dipipet seksama 10 ml larutan ZnCl2
• kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer lalu
ditutup dengan aluminium foil.
• Ditambahkan 10 ml H2O
• Ditanbahkan 2 ml dapar amonia
• Ditambahkan indikator EBT
• Dittrasi dengan Na2EDTA 0,05 M
• Titrasi dihentkan kemudian dicatat volume ttran
yang digunakan
• kemudian dihitung persen kadarnya.
No Volume sampe Volume titran

% kadar rata-rata =
1. 10 ml 25 ml = 2,8515 %
2. 10 ml 25,1 ml

m grek ZnCl2 = m grek Na2EDTA m grek ZnCl2 = m grek Na2EDTA


=NxV
= 0,05 × 25
=NxV
Mg = = 0,05 × 25 × 68,145 = 0,05 × 25,1
= 85,1825 mg Mg = = 0,05 × 25,1 × 68,145
= 0,0851 gram = 85,5219 mg
% Kadar : x 100 % = 2,853 % = 0,0855 gram
% Kadar : x 100 % =2,85%
PROSES REAKSI YANG TERJADI
Reaksi
DAFTAR PUSTAKA
• Anonim. “Analisa Pembentukan Ion Kompleks”,
(online), (
http://pdtk1-tekim-undip.weebly.com/materi-komplek
sometri.html

• Day, Jr, R. A., Underwood, A. L. 1989. Analisis Kimia.


Kuanttatf. Jakarta: Erlangga.
• Dirjen POM, (1979), Farmakope Indonesia, Edisi III,
Depertemen Kesehatan RI, Jakarta, 87, 673, 1027
• Firdaus, Ikhsan. 2009. “Beberapa Hal Pentng
Mengenai Senyawa Kompleks”, (online), (http://
www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analis
is/kompleksometri/beberapa-hal-pentng-mengenai-s
enyawa-kompleks/
• Wiryawan, Adam. “Titrasi Kompleksometri”, (online), (
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_a
nalisis/kompleksometri/ttrasi-kompleksometri/

Anda mungkin juga menyukai