Anda di halaman 1dari 20

PERHITUNGAN

PENGERTIAN

TITRASI
KOMPLEKSOMETRI

PROSEDUR KERJA PRINSIP DASAR

ALAT DAN BAHAN REAKSI KIMIA


PENGERTIAN
• Kompleksometri adalah jenis titrasi dimana titran dan titrat saling
mengkompleks, jadi membentuk hasil berupa senyawa kompleks.

• Titrasi Kompleksometri berguna untuk penetapan kadar suatu


campuran beberapa ion logam dalam larutan.

• kombinasi logam dengan molekul organik yang membentuk cincin


(khelat) diproduksi ketika suatu ion logam berikatan koordinasi dengan
dua atau lebih gugus donor elektron yang berada dalam satu ligand
tunggal.
Contoh

• kompleks antara tembaga dengan glisin.

NH2 O O O
C O O C
Cu 2++2 H C C
Cu + 2H+
H OH C N N C
H2 H2 H2 H2
PRINSIP DASAR TITRASI

• Berdasarkan pembentukan senyawa kompleks


yang larut antara ion logam dengan zat
pembentuk kompleks.
• Senyawa kompleks terdiri atas akseptor elektron
(ion logam atau atom netral).
• Donor elektron bukan ion logam
• ligan Ion/molekul yg berfungsi sebagai donor
elektron dalam 1 atau lebih koordinasi
Contoh reaksi
• Persyaratan mendasar terbentuknya kompleks
demikian adalah tingkat kelarutan tinggi. Selain
titrasi komplek biasa seperti di atas, dikenal pula
kompleksometri yang dikenal sebagai titrasi
kelatometri
• Adalah zat warna yang dapat membentuk kompleks dengan
ion logam yang berwarna pada daerah pH tertentu.
• Misal:
– Eriochrom black T ( untuk p.k Mg)
– Calcein (untuk p.k Ca)
– Xylenol orange (untuk p.k Bi)
– Murexide (untuk pk Ca).
Contoh reaksi :

H2EDTA2- + [M(Ind)] [M(EDTA)]2- + Ind2- + 2H+


Macam-macam Indikator :
Contoh perubahan warna indikator :

CuSO4 Cu-ammonia Cu-EDTA


• Titrasi Mg2+ oleh EDTA
 Indikator Eriochrome Black T (EBT)

Penambahan EDTA

Sebelum Dekat titik setelah


Kesetaraan
Apliksi
PENENTUAN KESADAHAN AIR
Metode titrasi dengan menggunakan larutan standar EDTA

dapat digunakan untuk penetuan kesadahan air. Air sadah adalah air
yang mengandung garam Mg dan/atau Ca. kesadahan ialah besarnya

kadar Mg dan/atau Ca dalam air. Air sadah juga menyebabkan


sabun tidak berbuih dan mengendap. Karena itu, air industri selalu
ditentukan kesadahannya agar usaha untuk “ melunakkannya
“ dapat dilakukan seefisien mungkin.
ALAT DAN BAHAN

Alat Bahan
• Buret • NaCl
• Labu ukur 100 ml 1 • Indikator K2CrO4 5 %
buah • AgNO3
• Erlenmeyer 3 buah
• Gelas ukur / pipet
volum
PROSEDUR KERJA
1. Standarisasi larutan Na2EDTA :

• Pipet 10 ml larutan Mg2SO4 0,1 N masukkan ke dalam labu ukur 100 ml


kemudian encerkan sampai dengan tanda batas.

• Pipet 10 ml larutan hasil pengenceran tersebut ke dalam erlenmeyer


tambahkan 5 ml buffer salmiak Ph 10 dan sedikit indikator EBT

• titrasi dengan larutan EDTA hingga terjadi perubahan warna dari merah
anggur ke biru.

• Hitung konsentrasi larutan EDTA


2. Penentuan kadar Ca2+ dan Mg2+ dalam sampel :
– Pipet 10 ml larutan sampel masukkan ke dalam labu ukur 100
ml kemudian homogenkan.

– Tambahkan 10 ml buffer salmiak Ph 10 dan sedikit indikator


EBT

– Titrasi dengan larutan EDTA hingga terjadi perubahan warna


dari merah anggur ke biru.

– Hitung kadar total Ca dan Mg


Penetapan Kadar magnesium (penitaran
langsung)
2+ - - +
Mg +HIn (biru) MgIn (Merah) +H
- 2- 2- 2- +
MgIn (merah) +H2Y MgY + HIn (biru) + H
PERHITUNGAN
• Kadar Mg2+ = V EDTA x N EDTA x BE Mg2+ gram/L
V Mg2+
Kesadahan Total sebagai mg CaCO3/L = A x NEDTA x BE CaCO3 x 1000
Vsampel air

Kesadahan Ca2+ sebagai mg CaCO3/L = B x NEDTA x BE CaCO3 x 1000


Vsampel air

Kesadahan Mg2+ = kesadahan total – kesadahan Ca2+


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai