KOMPLEKSOMETRI 2
HOOC-CH2 CH2-COOH
.. ..
N-CH2-CH2-N
HOOC-CH2 CH2-COOH
KOMPLEKSOMETRI 3
KOMPLEKSOMETRI 4
H4Y = asam tetraprotik dapat berdisosiasi 4 tahap
seperti berikut ini :
1. H4Y H+ + H3Y- ; Ka1 = 1x10-2
KOMPLEKSOMETRI 5
KOMPLEKSOMETRI 6
Ion-ion mana yang terdapat dalam larutan ( H3Y- ;
H2Y2-; HY3- atau Y4-) tergantung pada pH larutan
Pada pH = 10 ion yang terbanyak adalah Y4-
Oleh karena asam bebas adalah H4Y ,
sementara garam NaH3Y kurang larut baik dalam
air, maka pada umumnya dipakai garam
dinatriumnya yaitu : Na2H2Y (dinatrium EDTA)
KOMPLEKSOMETRI 7
Mn+ + H2Y2- MY (n-4)+ + 2H+ ATAU
Mn+ + Y4- MY (n-4)+
K STABILITAS KOMPLEKS:
K = [My](n-4)+ K semakin besar,
Kompleks semakin
[Mn+] [ Y4-] stabil
KOMPLEKSOMETRI 8
Contoh :
Mg2+ + H2Y2- MgY2- + 2H+
KOMPLEKSOMETRI 9
Contoh K stabititas kompleks EDTA-Logam
ION LOGAM Konstanta STABILITAS KOMPLEKS
Fe3+ 1,3 x 1025
Cu 2+ 6,3 x 1018
Ni2+ 4,2 x 1018
Cd2+ 2,9 x 1016
Zn2+ 3,2 x 1016
Al3+ 1,3 x 1016
Mn2+ 6,2 x 1013
Ca2+ 5,0 x108
Mg2+ 4,9 x 1018
Sr2+ 4,3 x108
Ba2+ 5,8 x107
10
KOMPLEKSOMETRI
Pada pH < 10 :
H+ H+ H+ H+
Y4- HY3- H2Y2- H3Y-
H4Y
Pengurangan pH menyebabkan konsentrasi Y4-
berkurang banyak
Sehingga ion logam lebih sulit diubah secara
kuantitatif dalam kompleksnya
Pada umumnya perlu pH besar (basa) agar
konsentrasi Y4- besar molalitas besar
Konsentrasi Y4- yang besar diperlukan untuk
pembentukan kompleks dengan EDTA supaya
menghasilkan K stabilitas kecil seperti Mg atau Ca
KOMPLEKSOMETRI 11
Untuk menghasilkan Kstabilitas yang kecil
perlu pH rendah,
karena jumlah [Y4-] yang diperlukan sedikit
misal Cu atau Zn
KOMPLEKSOMETRI 12
Adalah zat warna yang dapat membentuk kompleks
dengan ion logam yang berwarna pada daerah pH
tertentu
Misal:
Eriochrome black T ( untuk penentuan konsentrasi Mg)
Calcein (untuk penentuan konsentrasi Ca)
Xylenol orange (untuk penentuan konsentrasi Bi)
Murexide untuk penentuan konsentrasi Ca)
KOMPLEKSOMETRI 13
Reaksi perubahan EBT pada berbagai pH:
H2In- HIn2- In3-
Merah Biru Oranye
pH : 5-7 7-10 11-14
Pada pH 7-10, indikator dalam bentuk HIn2-
(biru), dengan ion logam membentuk
kompleks berwarna merah
KOMPLEKSOMETRI 14
Reaksi:
Mg2+ + HIn2- MgIn- + H+
biru merah
Secara skematis titrasi Mg2+ dengan EDTA
digambarkan sebgai berikut:
(1) Penambahan Indikator Mg2+
+ HIn2-
Mg2+ + HIn2- → MgIn- + H+
MgInd- Mg2+
KOMPLEKSOMETRI 15
(2) Penambahan EDTA (H2Y2-):
MgIn- Mg2+
+
H2Y2-
MgY MgY
+
H2Y2- H2In-
KOMPLEKSOMETRI 17
Kompleks logam-indikator harus cukup kuat agar
perubahan warnanya tajam, namun harus lebih
lemah dari kompleks logam-EDTA, sehingga
perubahan warna dari kompleks logam-indikator
ke kompleks logam-EDTA cepat & tajam
Reaksi perubahan warna sebelum titik akhir titrasi
terjadi bila hampir semua ion logam membentuk
kompleks dengan EDTA
KOMPLEKSOMETRI 18
Reaksi warna spesifik
Beda warna indikator (bebas) & warna
kompleksnya harus jelas
Sensitif terhadap ion logam (perubahan warna
dekat dengan titik ekivalen titrasi)
Berlaku pada pH batas titrasi
KOMPLEKSOMETRI 19
KELEMAHAN EBT
Kurang baik untuk ion Ca2+ dengan EDTA ,
karena kestabilan kompleks Ca-EBT > Ca–EDTA
Titik ekivalen terjadi terlalu cepat
Agar penentuan Ca2+ dengan EDTA dapat
menggunakan indikator EBT, maka perlu
ditambah sedikit Mg2+ ke dalam EDTA sebelum
dilakukan standarisasi
KOMPLEKSOMETRI 20
Pentitrasi campuran MgY2- & H2Y2-
Reaksi :
Ca2+ + MgY2- CaY2- + Mg2+
Mg2+ + HIn2- MgIn- + H+
merah
1- TITRASI LANGSUNG
Ion logam yang ditentukan diatur pHnya dengan buffer
salmiak pH=10
Ditambah indikator EBT & masking agent
Dititrasi langsung dengan EDTA
Perubahan warna pada titik akhir titrasi disebabkan karena
indikator terusir dari kompleks logam-indikator
Titrasi dilakukan sampai perubahan warna sempurna
KOMPLEKSOMETRI 22
2. TITRASI KEMBALI (TIDAK LANGSUNG)
Pada larutan ion logam ditambah EDTA berlebih
Diatur pH larutan dengan penambahan buffer
Kelebihan EDTA dititrasi kembali dengan larutan baku
ion logam
Cara ini digunakan bila :
Dalam larutan terdapat ion lain selain ion logam yang
ditentukan, yang dapat mengendapkan ion logam yang
ditentukan misal: OH-, fosfat
Tidak ada indikator yang cocok untuk logam yang
ditentukan
Reaksi ion logam-EDTA lambat
KOMPLEKSOMETRI 23
3- TITRASI SUBSTITUSI
KOMPLEKSOMETRI 24
TITRASI SUBSTITUSI (penggantian)
Untuk logam yang membentuk kompleks
Logam-EDTA lebih stabil daripada ion logam
lain
KOMPLEKSOMETRI 25
4. TITRASI ASAM-BASA
Prinsip reaksi:
KOMPLEKSOMETRI 26
1. Larutan baku: ZnSO4 ; MgSO4
2. Larutan buffer pH 10 (salmiak)
88 mL NH4OH 25% + 13,5 g NH4Cl diencerkan dengan air
sampai 250 mL
3. Larutan baku sekunder : Na2EDTA.2H2O
(dinatrium EDTA)
4. Indikator: EBT (pengenceran 1:100 dalam NaCl
kering)
KOMPLEKSOMETRI 27
Penggunaan Titrasi Kompleksometri
KOMPLEKSOMETRI 28
KOMPLEKSOMETRI 29