Anda di halaman 1dari 27

TEKNOLOGI FERMENTASI

FERMENTOR…..
PERTEMUAN VI
OPERATION UNIT OF FERMENTOR
Hal Penting Dalam Rancang Bangun Fermentor

1. Jenis substrat dan media → Padat, semi padat, atau cair


2. Produk
3. Modus Opersi Fermentor → Batch atau Kontinyu
4. Suplay udara → aerob atau an aerob dan laju alir udara
5. Sistem pemanasan → Laju perpindahan panas
6. Jenis mikroba → Laju pertumbuhan mikroba
7. Sistem pengadukan → type stirer dan jenis media
Mikroba (M)
Nutrisi (N)

Media Fermentor :
Substrat (Sp)
Nutrisi (Nf)

Substrat (S) Substrat (Sf) Produk Mikroba (Mp) Pemurnian Produk

Mikroba Nutrisi Np)

Substrat (Sp)

Mikroba (Mp)

Nutrisi Np)
1. KECEPATAN PERTUMBUHAN
 Persyaratan pertumbuhan mikroba
 Inokulum yg masih hidup dan aktif
 Sumber energi
 Nutrisi
 Tidak ada inhibitor
 Kondisi fisiko-kimia yg cocok

 Dalam suatu interval waktu yg sangat singkat (dt), terjadi


kenaikan jumlah biomassa (dx) yg proposional dengan
jumlah biomassa yg ada

dx = µ x dt x= jumlah biomassa atau sel


t = waktu
dx/dt = µ x dx/dt = Kecepatan pertumbuhan populasi
µ x = Kecepatan pertumbuhan spesifik
 Bila µ konstan, integrasi persamaan (2) menghasilkan

→ ln x = ln x0 + µ.t

 Dimana x0 adalah jumlah biomassa pada t = 0 , dan x adalah


jumlah biomassa setelah waktu t.
 Apabila dilukiskan dgn grafik hubungan antara waktu dgn ln x,
maka diperoleh suatu garis lurus dengan slope sebesar µ.
Persamaan (3) bila menggunakan logaritma maka diperoleh
persamaan
 Juga dapat diubah menjadi
log x = log x0 + ( µ. t/2.303)
ln (x/x0) = µ.t
atau
x = x0 eµ.t → pertumbuhan logarimik/eksponensial
 Hubungan antara kecepatan pertumbuhan spesifik (µ) dgn
waktu penggandaan (td) atau waktu generasi biomassa dgn
ketentuan x = 2 x0 dan t = td
ln (x/x0) = µ t → ln 2 = µ td → 0.693 = µ td
 atau
td =0.693/µ
Derajat multiplikasi adalah x/x0 = e µ t , banyaknya penggandaan (n)
dari suatu biomassa
x/x0 = 2n
Atau
n = 3.32 log (x/x0)
 Dalam pertumbuhan dg selang waktu t telah
terjadi penggandaan biomassa sebanyak t/td kali
x = x0 2 t/td
log 2 x = log2 x0 + (1/td) t

 Pada grafik, persamaan di atas menunjukkan


hubungan antara log2 x dengan waktu t, dg slope
1/td atau kebalikan dr waktu penggandaan.
2. Growth Yield
 merupakan hasil bagi antara perubahan jumlah biomassa dg substrat .

 Y =  x/ s atau Y = - dx/ds

 Dimana  x adalah kenaikan jumlah biomassa akibat digunakan substrat


sebanyak  s
 Tanda neg. digunakan karena x dan s berubah dengan arah yang
berlawanan.
 Growth yield merupakan cara untuk menyatakan kebutuhan nutrisi oleh
suatu organisme secara kuantitatif. Ada yang menggunakan istilah 1/Y
(kebalikan dari growth yield) yang disebut koefisien ekonomi.
 x – x0 = Y (s0 – s)
 Untuk suatu substrat pembatas-pertumbuhan (growth
limiting-substrate), bila pertumbuhan mencapai jumlah
biomassa maksimum (xm), berarti s hampir sama dg nol (s  0),
maka :
xm – x0 = Y s0

 Bila dilukiskan dengan grafik hubungan antara xm dan s0 akan


diperoleh garis lurus dengan slope sebesar Y
Fruktosa merupakan satu-satunya sumber karbon (growth limiting-substrate),
dan besarnya growth ditunjukkan oleh besarnya slope.
3. Metabolik kuosiens (metabolic quotient)

 Kecepatan penggunaan substrat dalam pertumbuhan pada suatu


waktu tertentu
ds/dt = q x

x = jumlah biomassa

q = metabolik kuosien (kecepatan metabolisme spesifik)


 metabolisme spesifik analog dengan aktivitas enzim

ds/dt = (µ x/Y) atau ds/dt = (µ /Y) x

q = (µ /Y)
4. Pengaruh kadar substrat terhadap kecepatan pertumbuhan.
 Pengaruh kadar substrat terhadap kecepatan pertumbuhan mengikuti konsep
kinetika enzim yaitu pengaruh kadar substrat terhadap kecepatan reaksi enzimatis
(persamaan Michaelis-Menten)

 V = kecepatan reaksi enzimatis ; S = kadar substrat


Km = konstanta Michaelis-Menten ; Vmax = kecepatan reaksi maksimum

 Dalam kinetika mikroba v (kec. Reaksi enzimatis) identik dg q


q = qm . s /(s + Ks)
 Ks = konstanta saturasi yg equivalen dg konstanta Michaelis-Menten
 qm = harga q maksimum
 bila q =  / Y dan qm = m /Y
 maka
 =  m . s /(s + Ks) (persamaan Monod)
 Kebalikan dr pers Monod
1/  = Ks/ m .1/s + 1/ m
5. Pengaruh zat penghambat pertumbuhan
Penghambatan kompetitif
 Inhibitor berlomba bersama substrate untuk digunakan
oleh biomassa
X + S  XS
X+I  XI
XS → P+X
Kecepatan pertumbuhan :
Penghambatan non kompetitif
X + S  XS
X+I  XI
XS + I  IXS
XI + S  IXS
XS → P+X
 Kecepatan pertumbuhan menjadi
Penghambatan oleh substrat
➢ Beberapa substrat tertentu bila jumlahnya
berlebihan akan menyebabkan penghambatan,
mis. alkohol, fenol dan hidrokarbon.
X+S  XS
XS + S  XS2
XS → P + X
➢ Rumus :
 = (s . s . K1)/(sK1 + Ks K1 + s2)
Pengaruh aktivator pada pertumbuhan
 Senyawa yang tidak digunakan untuk perrtumbuhan dan juga tidak mengalami metabolisme
tetapi dapat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan, yaitu menaikkan kecepatan
maksimum pertumbuhan
X+S  XS
X+A  XA
XA + S  XAS
XS → P+X
XAS → P+X
 Kecepatan dengan adanya aktivator
  = .m (s/s . Ks)
 Dimana
 a = kadar aktivator
 Ka = konstanta untuk disosiasi XA
 m = kecepatan pertumbuhan spesifik maksimum tanpa aktivator
 m1 = kecepatan pertumbuhan spesifik maksimum dengan adanya aktivator
Environmental Factors

 Temperature
 pH
 Salinity
 Oxygen Concentration
Environmental Factors

Extremophiles can tolerate or perhaps require


extreme conditions in any of the above.

Cellular compensation outside of their optima can


reduce growth rate and yield.
Temperature
effects
on growth
rate.
Classifications of microbes according to temperature optima.
Classification
of microbes
according
to tolerance
of pH
extremes
Classification
of microbes
according
to salinity
tolerances.
Classification
of microbes
according to
their oxygen
responses.

a. Aerobic
b. Anaerobic
c. Facultative
d. Microaerobic
e. aerotolerant

Anda mungkin juga menyukai