Anda di halaman 1dari 10

MODEL-MODEL UNSTRUCTURED DISTRIBUTED

1. Substrate-limited growth
2. Model-model dengan growth inhibitors.

SUBTRATE-LIMITED GROWTH

• Persamaan Monod:
 max S

Ks  S

Dengan analogi , maka metode sebuah eksperimen bisa disediakan untuk mengestimasi Ks
and μmax
S
   max
Ks  S
1 Ks  S Ks 1
  
  max  S  max S  max
Gambar di bawah ini menentukan parameter kinetic secara grafis

1

Ks
slope 
 max

1
int ercept 
 max

1 1

Ks S

Dengan analogi , maka metode sebuah eksperimen bias disediakan untuk mengestimasi Ks
and μmax
• Modifikasi Persamaan Monod:

 max S  max S
 
K s 0 S0  S K s1  K s 0 S0  S

atau
• Persamaan Blackman
 = m, jika S > 2Ks
 = m/2Ks jika S<2Ks

Untuk masing-masing mikroorganisme, nilai Ks memberikan kemampuan “scavenge”


terhadapa senyawa tertentu :

Nilai Ks untuk berbagai mikroorganisme


pada subtrat yang sama
Glucose Ks (x 105 M)
S. Cerevisiae (Yeast) 14
E. Coli (Bacteria) 2.2
A. Niger (Fungi) 2.8

Pada organisme yang sama, untuk masing-masing senyawa , tabel berikut menunjukkan nilai
Ks yang berbeda-beda dengan senyawa yang berbeda pada bakteri yang sama.

Nilai Ks pada bakteri E.coli


untuk senyawa yang berbeda-beda
E.Coli Ks (x 105 M)
Phosphate 1.7
Lactose 5.9
Mannitol 1.1
Tryptophan 3.4 x 10-3
• Persamaan Tessier, Persamaan Moser dan persamaan Contois

Harga max bervariasi dengan tipe organisme dan harga Ks tergantung pada jenis subtrat seperti
dapat dilihat pada table berikut
Tabel . Harga Ks dan max untuk beberapa mikroorganisme
Organisme dan suhu pertumbuhan Subtrat Mmax ( jam-1) Ks(
mg/liter)
Escherichia coli (37oC) Glukosa 0.8-1.4 2-4
Escherichia coli (37oC) Glicerol 0.87 2
Escherichia coli (37oC) Laktosa 0.8 20
Saccharomyces cerevisae (30oC) Glukosa 0.5-0.6 25
Candida tropicalis (30oC) Glukosa 0.5 25-27
Candida sp. Heksadekan 0.5 0.045-
a 0.45
Penicilium chrysogenum Glukosa -
Klebsiella aerogenes Glycerol 0.85 9
Aerobacter aerogenes Glukosa 1.22 10

GROWTH INHIBITOR MODELS


1. Subtrat inhibition
Pada kandungan konsentrasi subtrat yang tinggi, pertumbuhan menjadi terhambat, laju
pertumbuhan dihambat oleh subtrat. Ekspresi pola inhibisi subtrat adalah :
Nilai K1 di model non-competitive dan competitive berbeda.

Untuk mengatasi inhibisi subtrat, maka subtrat bisa ditambahkan perlahan lahan ke media
pertumbuhan.

2. Product inhibition
Konsentrasi produk yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
Inhibisi produk bisa competitive dan non competitive.

3. Inhibisi oleh komponen beracun


Inhibisi oleh komponen beracun dapat dibedakan : competitive, noncompetitive dan
uncompetitive.
KONSEP YIELD

Untuk mengestimasi yield secara langsung dari data, adalah sbb :

YP/X = - ΔP/ΔX ; YX/S = - ΔX/ΔS

KINETIKA PEMBENTUKAN PRODUK


Mengikuti Persamaan Pirt :

dP
 qp X
dt
Laju pembentukan produk spesifik (qp), tergantung jenis produk sbb :

Growth associated products

q p  YP / X 
Non growth associated products

q p    constant

Mixed growth associated products

q p    

KULTUR KONTINYU

Pada kultur kontinyu yang sederhana dan kultur kontinyu dengan recycle (atau high biomass
density continuous culture), yang dapat direpresentasikan dengan gambar diagram sbb :

F (L/h) F (L/h)
S0 (g/L) S (g/L)
X0 (g/L) X,S X (g/L)

Gambar V.7. Diagram Fermentasi kontinyu

Neraca massa biomas pada CSTR ( Continuous Strirred Tank Reactor) :


Laju biomas keluar = Laju biomas masuk + Laju produksi biomas dari pertumbuhan –laju
biomas terakumulasi – laju biomas terdesktruksi.

Units = g Biomass/1/h
F X F X0 dX
  X   X
V V dt
Asumsi :
1. Sterile feed – jadi X0 = 0
2. Tidak ada dekstruksi Biomass – α = 0
dX
3. Steady state 0
dt
Neraca massa menjadi :
F
D
V
Dengan D = Dilution Rate
Jadi , laju pertumbuhan spesifik ditentukan dengan laju umpan (F, 1/h) untuk system pada
volume konstan.
NERACA MASSA LIMITING SUBSTRATE :
Laju subtrat keluar = Laju subtrat masuk
+ Laju produksi subtrat karena pertumbuhan (= -
Laju pemakaian subtrat karena pertumbuhan )
- laju akumulasi
Unit = g Substrate/1/h
F S F S 0  X dS
  
V V YXS dt
YXS = Yield Biomass dari subtrat (g Biomass/g Subtrat)

Asumsi : Steady state, dS/dt =0

Dengan :
X  YXS S 0  S 
Umumnya S sangat sedikit dibandingkan S0 sehingga pendekatan berikut ini dapat digunakan :
X  YXS S 0
Sehingga, level biomas di dalam reaktor ditentukan dengan subtrate yang masuk pada yield
tertentu. Karena hubungan ini, sistem pada umumnya dapat mengatur dirinya sendiri.

Persamaan di bawah ini masih berlaku :


 S 
   max  
Ks  S 
sehingga:
 Ks  
S   
  max   

Diskusikan :
Mikroorganisme tumbuh pada specific growth rate 0.1 jam-1. Mikroorganisme ini juga mampu
tumbuh pada maximum specific growth rate sebesar 0.5 jam-1. Konsentrasi subtrat yang masuk
adalah 10 g/L dan yield biomass dari subtrat adalah 0.5 g biomass/g substrat.
Apa yang terjadi , jika :
a. Konsentrasi subtrat yang masuk dua kali lipat ?
b. Konsentrasi subtrat yang masuk setengahnya ?
c. Laju umpan dari subtrat dua kalinya ?

KESIMPULAN :
1. Laju pertumbuhan spesifik ditentukan dengan laju umpan masuk dan volume reactor (=
F/V). Nilai dari F/V ( dilution rate) dibatasi dengan nilai laju maksimum pertumbuhan
spesifik.
2. Level biomas ditentukan dengan konsentrasi subtrat masuk dan konsentrasi biomass dari
yield subtrat. (pada laju pertumbuhan spesifik yang mendekati laju pertumbuhan
maksimum, level subtrat tersisa akan besar dibandingkan dengan konsentrasi subtrat
masuk dan dapat memberikan pengaruh sangat besar pada level biomas)
3. Isi reaktor tercampur dengan baik dan dengan demikian efluen yang keluar reaktor dan isi
reaktor akan mempunyai konsentrasi yang sama seperti pada subtrat residu dan juga
untuk konsentrasi biomas.
Reperesentasi secara grafis dari kesimpulan ini dapat dilihat sebagai berikut :
S0

X,S

D (= F/V) = μ μmax

Representasi grafis ini sesuai dengan area yang ada pada kurva batch seperti yang ditandai pada
gambar berikut :

THIS AREA
ln X,S

Sekarang kita perhatikan beberapa definisi yang berhubungan dengan kultur kontinyu :

Produktivitas :
Produktivitas biomas = D (Xout – Xin)
Produktivitas Produk (Excretion) = D (Pout – Pin)
Produktivitas Substrat (Utilisation) = D (Sout – Sin)

Laju spesifik :
1 dS
Specific Subtrate Uptake Rate (Qs) =
X dt
1 dP
Specific Product Production Rate (QP) =
X dt
1 dX
Specific Biomass Production Rate (μ) =
X dt
Yields :
dX
Biomass from Substrate Yield (YXS) =
dS
dP
Product from Substrate Yield (YPS) =
dS
Laju spesifik berhubungan satu dengan yang lain melalui yield, misalnya :
1 dS 1 dX dS 
Specific Substrate Uptake Rate   
X dt X dt dX YXS

Anda mungkin juga menyukai