Anda di halaman 1dari 49

Resume Bab 4 & 5

Bioteknologi
Kelompok Genap
Nama Kelompok:
1. Febriana Pungki M (18031010136)
2. Ravika Eka Hidayati (18031010158)
3. Dio Irsyad Kamil (18031010178)
4. Adinata Shafi W S (18031010190)
5. Bimantara Hidayah (19031010018)
6. Kinanthi Atisadhu (19031010022)
7. Yuki Amru A (19031010042)
8. Desy Nuriyah Alifa R (19031010052)
9. Lintang Sekar W (19031010066)
10.Salma Putri S (19031010070)
11.Anisa Ety P (19031010078)
12.Aiman Anas Bobsaid (19031010118)
Bab 4
Model Kinetika Pada
Fermentasi Batch
Metode Evaluasi
Kinetika Reaksi

Pada bioreaktor dengan proses batch pada


volume tetap, volume substrat yang berisi
nutrien tetap bukan merupakan volume
bioreaktor. Laju reaksi pada sistem volume
tetap adalah :
  1 𝑑𝑁 𝑑 (𝑁 / 𝑉 ) 𝑑𝐶
𝑟= = =
𝑉 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
Dengan persamaan stoikiometri sebagai
berikut :
aA + bB → rR + sS
Keterangan
Pada
Waktu, t = 0, maka → NA, NB, … dst
Waktu, t = t, maka → (NA-ax),(NB-bx)…dst

Jumlah mol awal :


N0 = NA + NB + … + NR + NS

Jumlah mol pada waktu t :


N = N0 + x (R + S + …. – A – B..)
Atau
N = N0 + x ∆n

dengan ∆n = R + S – (A + B)
Reaksi Orde Pertama  
Persamaan Reaksi :
A Produk
Persamaan laju reaksi orde pertama :
 

Sehingga persamaan menjadi :


Apabila XA merupakan konversi fraksi
senyawa A (Peraksi) menjadi produk,
maka :
 
Grafik Kinetika Orde Reaksi Pertama

−𝐥𝐧
  (𝟏 − 𝑿 𝑨)

 𝒕
Reaksi Orde Kedua Apabila CA0 ≠ CB0 , maka

Persamaan Reaksi :   (1 − 𝑋 𝐵 ) 𝐶𝐵 𝐶𝐴 0
ln =ln
( 1− 𝑋 𝐴 ) 𝐶𝐵 𝐶𝐴 0
A+B Produk
Apabila CA0.XA = CB0.XB , maka

  𝑑𝐶𝐴 𝑑 𝐶𝐵
−𝑟 𝐴 =− =− =𝑘 𝐶 𝐴 𝐶 𝐵
𝑑𝑡 𝑑𝑡

Apabila CA0.XA = CB0.XB , maka

 
Grafik Kinetika Orde Reaksi Kedua

  𝑪𝑩𝑪 𝑨 𝟎
𝒍𝒏
𝑪𝑩𝑪 𝑨 𝟎

 𝒕

NOTE : Grafik Untuk CA0 ≠ CB0


Reaksi Konsekutive  

Atau
Persamaan Reaksi :
k1
A R S k2  

Laju reaksi dilukiskan sebagai berikut :


  Apabila tidak ada perubahan total mol,
maka hubungak stoikiometrinya adalah :
 

Konsentrasi awal A = CA, CR = 0, CS = 0


  atau
Namun, apabila k2 > k1, maka
 
METODE METODE
INTEGRAL DIFFERENSIAL
Metode differensial dapat dikembangkan
Metode integral digunakan untuk untuk membuat persamaan kecepatan yang
mekanisme yang spesifik, kecepatan sesuai dengan data. Pada metode differensial
reaksi yang sederhana atau perolehan data diperlukan bantuan grafik dan perhitungan
yang menyebar. Dengan metode ini nilai k numerik serta analitik. Keuntungan
dihitung dengan persamaan laju bentuk pemakaian metode differensial ini adalah
integral dari data konsentrasi dan waktu. hanya diperlukan percobaan pada kondisi
optimal. Metode differensial ini digunakan
𝐶𝑥 apabila pemakaian metode integral gagal.
  𝑑 𝐶𝑥
−∫ ¿¿ ¿
𝐶𝑥 0
KINETIKA PROSES FERMENTASI BATCH

Model Pertumbuhan Sel


Mikroba dan
Pembentukan Produk

Fase pertumbuhan sel mikroba pada fermentasi aerobik secara batch dapat dibagi menjadi
beberapa fase pertumbuhan yaitu :
1. Fase penyesuaian, jumlah sei mikroba tetap.
2. Fase percepatan, jumlah sel mikroba naik.
3. Fase eksponensial, jumlah sel mikroba naik cepat sekali.
4. Fase pertumbuhan menurun, mendekati nilai 0, jumlah sel mikroba masih sedikit
meningkat.
5. Fase non-pertumbuhan, jumlah sel mikroba stasioner
6. Fase non-pertumbuhan negatif, jumlah sel mikroba menurun.
Nilai Cx = konsentrasi mikroba, t = waktu.
KINETIKA PROSES FERMENTASI BATCH

Kinetika Pertumbuhan Sel


Mikroba pada Berbagai Fase
Pertumbuhan

Kinetik pertumbuhan sel mikroba pada beberapa fase dapat


menunjukkan bahwa sel mikroba tumbuh bervariasi dengan waktu.
Setiap fase memponyai persamaan pertumbuhan sel mikroba scsuai
dengan silai koefisien aktivitas pertumbuhan . Persamaan pertumbuhan
sel mikroba:
 
= kxφ Cx
KINETIKA PROSES FERMENTASI BATCH
 
(ln Cx2 – ln Cx1) = µ (t2-t1)
Kinetika Pertumbuhan Sel Mikroba
Maka µ =
pada Berbagai Fase Pertumbuhan
Dan µ = f(Cs0)
1. Model Kinetika Pada Fase Penyesuaian µ=
  t-tl =
Persamaan = kxφ Cx
Jika nilai φ= 0, maka : tl = 1,16 (Cs-0,4)

atau Cx=Cx0 Apabila digunakan kinetika Monod diperoleh,


µ=(1-e-t/tl)
Pada nilai µ = atau µ =
Dimana Cx adalah rata-rata Cx dalam
interval waktu
KINETIKA PROSES FERMENTASI BATCH

Kinetika Pertumbuhan Sel Mikroba pada


Berbagai Fase Pertumbuhan

2. Model Kinetika Pada Fase Pertumbuhan Eksponensial Positif dan Konstan


 

Pada fase pertumbuhan sel mikroba terdapat fase pertumbuhan konstan


dengan nilai φ = 1, maka integrasi = µCx antara batas-batas Cx sampai
Cx dan t sampai tc akan memberikan persamaan:

Cx = Cxc ekx(t-tc)
KINETIKA PROSES FERMENTASI BATCH

Kinetika Pertumbuhan Sel Mikroba pada


Berbagai Fase Pertumbuhan

3. Model Kinetika Pada Fase Eksponensial Positif


 
Fase pertumbuhan eksponensial negative sel mikroba dengan nilai

maka persamaan menjadi :

Keterangan :
= Kadar mikroba maksimal (mgsel/L)
KINETIKA PROSES FERMENTASI BATCH

Kinetika Pertumbuhan Sel Mikroba pada


Berbagai Fase Pertumbuhan

4. Model Kinetika Pada Hukum Eksponensial


 

Dapat dimodifikasi menjadi :


KINETIKA PROSES FERMENTASI BATCH

Kinetika Pertumbuhan Sel Mikroba pada


Berbagai Fase Pertumbuhan

5. Model Kinetika Pada Fase Kematian


 Konstan kecepatan sel mikroba mati = kd

 
Kinetika Pertumbuhan Sel Mikroba dan
Pembentukan Produk

 
Kinetika pertumbuhan sel mikroba dan pembentukan produk fermentasi dapat
dinyatakan dengan persamaan umum kecepatan pembentukan produk dan kadar
sel mikroba

Keterangan :
Cp = kadar produk fermentasi
= konstanta kecepatan pembentukan produk pada fase pertumbuhan
= konstanta kecepatan pembentukan produk pada fase non-pertumbuhan
Kinetika Pertumbuhan Sel Mikroba dan
Pembentukan Produk

1. Pada Fase Penyesuaian Sel Mikroba


 𝑑𝐶𝑝
=𝑘𝑝 2 𝐶𝑥 0
𝑑𝑡
2. Pada Fase Eksponensial
 
 terdapat fase pertumbuhan eksponensial
dengan nilai
Maka persamaan menjadi
Kinetika Pertumbuhan Sel Mikroba dan
Pembentukan Produk

 
 
Fase Pertumbuhan Eksponensial Negatif
Untuk nilai

Maka,
Model Kinetika Pertumbuhan
Miselia Jamur
 

H = panjang hifa pervolume kultur


NH = jumlah hifa per volume kultur

k1 = laju relatif pertumbuhan

k2 = laju rata rata pertumbuhan


Kinetika Multi Substrat
Pada industri bioteknologi terkadang digunakan lebih dari satu komponen substrat. Proses
fermentasi aerobik, pertumbuhan mikroba, selain dipengaruhi substrat juga dipengaruhi oleh
keberadaaan oksigen.
 

Persamaan-persamaan tersbut dapat digunakan untuk pendekatan kinetika tanpa anggapan


sebuah mekanisme.

Model kinetika untuk multi substrat,

 
¿
Neraca Bahan Oksigen dalam Sel Mikroba

Neraca bahan oksigen dalam biakan sel mikroba yaitu :

Jumlah yang terakumulasi = jumlah dalam media fermentasi +


perpindahan dari udara ke media – pengambilan oksigen oleh sel
mikroba – hilang karena pencucian
Kecepatan Pengambilan Oksigen
Neraca bahan oksigen dalam fermentor :
O2 sisa

Oksigen dalam
O2 media fermentasi O2 keluar
masuk
Pengambilan O2
oleh mikroba
 
Kecepatan pengambilan O2 oleh mikroba :
  𝑉h 𝑑𝐶 𝐿
.......(1)( 𝐶 𝑀 − 𝐶 𝐾 ) −
𝑄 𝑂2 𝐶 𝑥 =
𝑉𝐿 𝑑∅
Kecepatan aliran udara 1 lt/jam pada suhu T (K) memiliki

.......(2)
  10 𝑉 h ( 𝐶 𝑀 − 𝐶 𝐾 ) 𝑑𝐶 𝐿
Persamaan (2) berlaku𝑄jika
𝑂 2 nilai
𝐶 𝑥 =kecepatan aliran udara − Vhm yang masuk
𝑇1 𝑑∅
fermentor = Vhk yang keluar fermentor
( 𝑉 𝐿 )( dan )(22,4
kadar O2) masuk (Cm) tidak sama
𝑇0
dengan kadar O2 keluar (Ck)

.......(3)

  10 𝑉 h ( 𝑉 h𝑀 𝐶 𝑀 − 𝑉 h𝐾 𝐶 𝐾 ) 𝑑𝐶 𝐿
𝑄 𝑂2 𝐶 𝑥 = −
𝑇1 𝑑∅
(𝑉 𝐿 )( )(22,4 )
𝑇0
Koefisien Volume Perpindahan Oksigen

Koefisien volume perpindahan oksigen pada air suling :


  𝑑𝐶 𝐿
=𝐾 𝐿 𝑎 (𝐶 𝑖 − 𝐶 𝐿 )
𝑑 ∅
 𝑙𝑛 𝐶𝑖 − 𝐶 𝐿
...................................(4)
=− 𝐾 𝐿 𝑎
𝐶𝑖 − 𝐶 𝐿 0
Dimana Ci, CL, dan CL0 dalam mg/l.
Kecepatan oksigen pada media fermentasi dengan sel mikroba :
 𝑑𝐶 𝐿
= 𝐾 𝐿 𝑎 ( 𝐶 𝑖 − 𝐶...................................(5)
𝐿 ) − 𝑄𝑂2 𝐶 𝑥
𝑑∅
Dengan Ci dan CL dalam mMol/l.
Kecepatan pengambilan O2 :
...............
 𝑑𝐶 𝐿 = 𝐾 𝑎 𝐶 − 𝐶 − 10 𝑉 h ( 𝑉 h𝑀 𝐶 𝑀 − 𝑉 h𝐾 𝐶 𝐾 ) − 𝑑𝐶 𝐿
𝑑 ∅ (6) 𝐿
( 𝑖 𝐿)
𝑇1 𝑑∅
(𝑉 𝐿 )( )(22,4 )
𝑇0

Nilai koefisien volume perpindahan O2 :

  10 𝑉 h ( 𝑉 h𝑀 𝐶 𝑀 − 𝑉 h𝐾 𝐶 𝐾 )
𝐾 𝐿 𝑎=
(𝑉 𝐿
.................(7)
)(22,4 )(𝐶 𝑖 − 𝐶 𝐿 )
Fase Pertumbuhan Sel Mikroba
Tanpa Pembentukan Produk

Neraca bahan O2 dalam fermentor dihitung untuk


mendapatkan hubungan kecepatan spesifik pertumbuhan
sel mikroba
Jumlah pengambilan O2 oleh mikroba = jumlah O2
masuk pertumbuhan mikroba + Jumlah O2 untuk
memelihara mikroba.
  𝜇 𝐶𝑥
𝑄 𝑂2 𝐶 𝑥 = +𝑄𝑂2 𝑚 𝐶 .........................(8)
𝑥
𝑥
𝛾( )
0

Hubungan Nilai Q02 dan μ )+


 
Fase Pembentukan Produk Tanpa
Pertumbuhan Sel Mikroba

O2 untuk pembentukan produk QO2(g) :

)+
 
...............(9)

Pers. (9) dapat diubah menjadi :


 𝜇=𝑌 1
𝑋 𝑄𝑂 − 𝑌 𝑋 𝑄𝑂 ( 𝑚) 𝑑𝑎𝑛 𝜇= 𝑄𝑃
0
2
0
2
𝐾
Hubungan Nilai μ dan Qp
 1 .............
(10) 𝑄 𝑃=𝑌 𝑋 𝑄𝑂 − 𝑄𝑂 (𝑚 ) 𝑌 𝑋
𝐾 0
2 2
0
Fase Pertumbuhan Sel Mikroba dan Pembentukan
Produk O2 yang Pakai Seluruhnya

O2 yang digunakan seluruhnya :


QO2(m) = menunjukkan nilai QO2 untuk memelihara kehidupan
sel mikroba
QO2(s) = menunjukkan nilai QO2 untuk pertumbuhan sel
mikroba
QO2(f) = menunjukkan nilai QO2 untuk pembentukan produk
fermentasi
Hubungan Nilai QO2, Qs, Qp, dan µ

 
................(11)
Neraca Karbon
................(12)
Neraca bahan oksigen
................(13)
Nilai yang dihitung ialah μ, QO2, A, B, C
Hubungan nilai Qo2, Qs, Qp, dan μ :
Jumlah substrat yang tertimbun = substrat untuk pertumbuhan
mikroba + substrat untuk pembentukan produk mikroba + substrat
untuk memelihara kehidupan
.................(14)
Hubungan Nilai QO2, Qs, Qp, dan µ

Atau

Dapat disederhanakan menjadi :

..............(15)
 

Pada persamaan tersebut, maka nilai QO2(m) dan 1/Yx/0 diketahui,


sehingga besaran-besaran A,B,C dapat dihitung.
Bab 5
Enzim dan Substrat
Peranan Mikroba Sebagai
Sumber Enzim

●  
Mikroba berperan sebagai donor electron
atau pelepasan electron akan mampu
mengoksidasi substrat sehingga menjadi
Gudang energi dalam bentuk Adenosine
TriPhosphat (ATP). Selanjutnya ATP dapat
dipecah menjadi Adenosine Diphosphat
(ADP) dan Adenosine Monophosphat (AMP).
Panas reaksi sebanding dengan konsumsi
oksigen dalam fermentasi anaerobik :
Manfaat penggunaan mikroba
sebagai sumber enzim pada
proses industri yaitu:
3
1
Sumber enzim dari mikroba sangat
Sumber bermacam-macam enzim. stabil dibandingkan dengan enzim
dari tanaman dan hewan.

2 4
Sumber enzim ini dibuat dalam Perbaikan mutu enzim dapat
proses fermentasi yang sangat dilakukan dengan rekayasa genetika.
murah, aman, dan reproduksibel.
Enzim adalah kompleks protein yang terdiri
atas rantai peptida dengan berat molekul
dari 15.000 sampai jutaan dan mampu
secara efisien mengkatalisis reaksi biokimia
E NZ I yang secara kolektif membentuk
metabolism perantara dari sel.
M
Klasifikasi Enzim

Klas Oksido-reduktasa Klas Transferasa Klas Hidrolasa


Berfungsi untuk oksidasi- Berfungsi untuk Berfungsi untuk reaksi
reduksi pemindahan gugus hidrolisa
tertentu

Klas Liasa Klas Isomera Klas Ligasa


Berfungsi untuk reaksi Berfungsi untuk reaksi Berfungsi untuk reaksi
adisi isomerasi pembentukan ikatan
Jenis-Jenis Enzim Enzim Protease
Enzim protease pada protease bakteri yang
digunakan dalam formulasi detergen, &
juga pada industri kulit dan industri bahan
Enzim Karbohidrase pangan. Enzim renin digunakan dalam
proses pembuatan keju. Enzim trypsin
Enzim karbohidrase yaitu alpha-amilase, digunakan dalam detergen, obat-obatan,
glukoamilase, glucose isomerase, kulit & industri pangan.
selulase, glucose oksidase, invertase, dan
pectinase.
Enzim alpha-amilase, glukoamilase, dan Enzim Lain-lain
glucose isomerase digunakan untuk
mengkonversi pati jagung menjadi sirup Enzim lain-lain yaitu katalase, lactase
jagung fruktosa konsentrasi tinggi. dan lipase yang digunakan dalam
industry makanan dan minuman, obat-
obatan, detergen, dan limbah industri.
Sumber Enzim dari
Mikroba
Enzim Alkalofilik Enzim Asidofilik

Enzim alkalofilik digunakan pada Bacillus (acidopullulyticus) diisolasi dan


enzim detergen dalam proses menghasilkan enzim pullulanase dengan
pencucian pakaian yang berlangsung aktivitas optimal pada pH 4,5-5,0 dan
pada suhu kamar. Bakteri Bacillus sp suhu 60°C. Enzim pullunase mempunyai
menghasilkan enzim protease aktivitas asam sehingga apabila digabung
alkalofilik pada pH antara 10-11. Suhu dengan Asperillus niger yang
optimum aktivitas enzim protease menghasilkan glukoamilase akan
antara 45°C dan 50°C. meningkatkan konversi pati sehingga
menjadi glukosa.
Sumber Enzim dari
Mikroba
Enzim Termofilik Enzim Psikrofilik
Termofilik adalah mikroba yang dapat Enzim psikrofilik diisolasi dari ikan,
tumbuh dan membentuk produk pada bukan dari mikroba. Keuntungan enzim
suhu lebih dari 65°C. Keuntungan ini adalah:
pemakaian enzim termofilik dalam
dunia industri bioteknologi adalah: 1. Mengurangi jumlah reaksi samping
2. Pemecahan produk akhir dapat
1. Aktivitas tinggi pada suhu tinggi diperkecil
2. Termostabil yang tinggi 3. Sangat bermanfaat untuk fermentasi
3. Tahan terhadap denaturasi kimia substrat, dan padat karena
4. Toleran terhadap konsentrasi solut strukturnya fleksibel
tinggi
Faktor-Faktor Penting Pembuatan Enzim
Substrat dan
Seleksi Strain Mikroba
 Substrat + Nutrien + Produk + Sel
Strain unggul yang
mampu + + Panas
menghasilkan
aktivitas enzim.

Seleksi Nutrien
Mikroba unggul
memerlukan nutrient untuk
tumbuh dan berkembang Lingkungan Mikroba
biak serta pembentukan
produk, seperti sulfur (S),
phosphor (P), kalium (K),
magnesium (Mg), nitrogen
(N), dan mineral.
Kinetika Enzim

Inhibisi enzim dan pengaruh suhu pada kinetika enzim, dibahas sebagai
berikut :
1. Persamaan Laju dasar
Pada umumnya substrat (S) bergabung dengan enzim (E) membentuk
kompleks substrat enzim (ES) yang pada gilirannya akan dikonversi menjadi
enzim asli atau enzim awal (E) dan produk (P). Hal ini dilandasi oleh teori
Meichaelis-Menten tentang reaksi enzim
Mekanisme
k1 k3
Enzim : E + S ES E+P
k2 k4
Persamaan Michaelis-Menten

●  

Dengan
Vo = Kecepatan awal reaksi
Vmaks = kecepatan maksimum
Cs = Konsentrasi substrat

Km = Konstanta Michealis
Cara kerja enzim sebagai katalisator dapat
diterangkan seperti hubungan kunci

Inhibisi
dengan gembok (Lock)

Enzim
Reaksi enzi, inhibisi dapat reversibel atau irreversibel. Suatu bentuk
inhibitor irreversibel merupakan enzim kompleks yang stabil dan tak
dapat dimurnika untuk memperoleh enzim aktif. Sebagai contoh
inhibitor irreversibel adalah logam berat, misal Hg, Pb dan Cyanida.
Jenis inhibisi
Kompetitif (Penghambatan Non-Kompetitif (Penghambatan
Kompetitif ) Non-Kompetitif)

Pada kondisi ini pengaruh inhibisi tak


dapat dikurangi dengan memperbesar
Pada kondisi ini pengaruh inhibisi
konsentrasi substrat. Nilai Km dengan
dapat dikurangi dengan jalan
inhibisi = Km tanpa inhibisi. Inhibitor
memperbesar konsentrasi substrat dan
bergabung dengan kompleks enzim
nilai Km dengan inhibisi lebih besar
substrat tanpa memberi pengaruh pada
dari Km tanpa inhibitor.inhibitor I
nilai V maks. Penghambatan non-
hampir mirip dengan substrat sehingga
kompetitif ialah senyawa penghambat
ada kompetisi antara inhibitor dengan
yang tidak serupa dengan substrat.
substrat.
Lokasi aktif ditempati substrat dan
senyawa penghambat membentuk
lekukan di lokasi lain
Inhibisi Tidak Kompetitif

Pada kondisi inhibisi tidak kompetitif,


inhibitor I membentuk komplek tidak
produktif ESI dengan enzim substrat
ES. Apabila inhibitor mengikat enzim
substrat (ES) membentuk enzim
substrat inhibitor (ESI) yang tidak aktif
dan inhibitor tak dapat dipindahkan
oleh penambahan substrat.
Enzim
Enzin yang diikatkan pada bahan inert yang tidak larut Immo
dapat digunakan untuk proses komersial seperti pembuatan bilisas
i
glukosa dari pati, isomerisasi glukosa menjadi gula fruktosa,
hidrolisa protein dan gula, pemurnian sari buah dan beer.
Enzim immobilisasi adalah enzim yang berada dalam ruang
yang dibatasi secara sempurna oleh pembatas, misal enzim
yang tidak larut dalam air.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai