KINETIKA-3
Kinetika Reaksi Bolak-balik
Diintegrasikan:
(ln x)
ln x – ln x0 =
ln atau
ln
kk
kk
kk
kk
kk
kk
kk
kk
𝐴=𝜋 𝑟 ❑
2
❑
Penentuan Ea
kk
Batasan kondisi k-1[A] >>> k2, maka
kk
Beberapa hal tentang Ea
• Ea Selalu positif.
• Semakin besar nilai Ea, semakin lambat suatu
reaksi
• Semakin besar nilai Ea semakin tajam slope (ln
k) vs. (1/T). Sebuah energi aktivasi yang tinggi
sesuai dengan laju reaksi yang sangat sensitif
terhadap suhu.
• Nilai Ea sendiri TIDAK BERUBAH dengan suhu.
Mekanisme dan Kec. Reaksi
kk
kk
kk
kk
kk
kk
kk
Model Teori Kolisi
Tumbukan atau kolisi harus terjadi dalam orientasi tertentu
supaya reaksi reaksi terjadi/berlangsung.
Untuk reaksi:
Cl .
+ H – Br H – Cl + Br .
• Keadaan transisi:
Pengaturan tertentu atom spesies bereaksi di mana obligasi sebagian rusak dan
sebagian terbentuk
Keadaan energi tertinggi antara reaktan dan produk
Maksimum relatif pada diagram reaksi-energi.
Diagram Energi Reaksi
Sebidang perubahan energi potensial yang terjadi
sebagai reaktan dikonversi ke produk
Tahap Menentukan Tingkat Reaksi
Dalam reaksi multi-step, setiap tahap akan memiliki energi aktivasi tersendiri
sehingga mempunyai laju sendiri pula
Tahap paling lambat menentukan seberapa cepat seluruh reaksi yang terjadi.
A + B + C ABC (2 step)
A + B AB (lambat)
AB + C ABC (cepat)
lambat
Cepat
A + B ABC
AB + C
Metoda Guggeinheim
Prosedur:
Pengukuran konsentrasi reaktan yang lain (c’) dilakukan secara
berurutan pada selang waktu t + , dimana adalah suatu
interval waktu yang besarnya tetap. Besarnya paling sedikit
dua atau tiga kali waktu paruh reaksi
kk
Dari reaksi orde pertama diketahui:
kk