Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI FERMENTASI

ACARA III
PENENTUAN LAJU PERTUMBUHAN SPESIFIK MAKSIMUM (μm)
DAN KONSTANTA SATURASI (KS) PADA KULTUR BATCH
LACTOBACILLUS PLANTARUM DENGAN METODE LINEWEAVER-
BURK, HANES-WOLF, DAN EADIE-HOFFSTEE

Disusun Oleh :
Nama : Desti Syabila
NIM : 20/456859/TP/12767
Kelompok :3
Hari, Tanggal Praktikum : Rabu, 7 September 2022
Asisten Praktikum : Adina Amy R

LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI
DEPARTEMEN TEKNOLOGI PANGAN DAN HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2022
ACARA III
PENENTUAN LAJU PERTUMBUHAN SPESIFIK MAKSIMUM (μm)
DAN KONSTANTA SATURASI (KS) PADA KULTUR BATCH
LACTOBACILLUS PLANTARUM DENGAN METODE LINEWEAVER-
BURK, HANES-WOLF, DAN EADIE-HOFFSTEE

I. Tujuan
1. Menentukan laju pertumbuhan spesifik maksimum (μm) dan
konstanta saturasi (Ks) dengan metode Lineweaver-Burk, Hanes-
Wolf, dan Eadie-Hoffstee pada kultur batch Lactobacillus
plantarum
2. Membandingkan tiga kurva penentuan laju pertumbuhan spesifik
maksimum (μm) dan konstanta saturasi (Ks) pada metode
Lineweaver-Burk, Hanes-Wolf, dan Eadie-Hoffstee pada kultur
batch Lactobacillus plantarum dan menentukan metode terbaik

II. Dasar Teori


Ks atau konstanta saturasi adalah konsentrasi substrat yang
mana akan memberikan pengaruh kecepatan pertumbuhan biomassa
setengah dari kecepatan pertumbuhan maksimum (Prayitno, 1992).
Nilai μm merupakan laju pertumbuhan spesifik maksimum atau titik
dimana produksi sel oleh mikrobia mencapai maksimal (Prayitno,
1992).
Hubungan kadar substrat terhadap laju pertumbuhan spesifik
yaitu peningkatan konsentrasi substrat, maka laju pertumbuhan spesifik
akan cenderung meningkat karena ketersediaan nutrisi yang lebih
banyak hingga mencapai laju pertumbuhan spesifik maksimum.
Hubungan kadar substrat dan laju pertumbuhan spesifik relative
berbanding lurus (Stanbury dkk., 1995). Adapun rumus penentuan μ
dapat dinyatakan dalam persamaan Monod seperti berikut:
µm x s
µ=
Ks+s
Keterangan:
μ = laju pertumbuhan spesifik (jam-1)
μm = laju pertumbuhan spesifik maksimum (jam-1)
s = kadar substrat (mg/L)
Ks = konstanta saturasi (mgL)

1. Metode Lineweaver-Burk
Metode ini menyatakan hubungan antara 1/So (invers dari
konsentrasi substrat) dengan 1/μ (invers dari laju pertumbuhan
spesifik) sehingga diperoleh grafik sebagai berikut.

(Shuler dan Kargi, 2001).


1 Ks 1 1
Persamaan : = . +
µ µ max So µmax
Grafik hubungan antara 1/μ dan 1/So adalah suatu garis
lurus dengan slope Ks/μ max dan intercept 1/μ max. Kelebihan
grafik Lineweaver-Burk dapat memberikan nilai 1/μ max yang
didapatkan relatif lebih akurat, tetapi tidak untuk nilai Ks karena
error yang didapatkan pada tiap titik plot tidak simetris, sehingga
harus dilakukan lebih teliti. Apabila konsentrasi substrat terlalu
rendah maka hasil yang diperoleh kurang akurat karena akan
mempengaruhi perubahan slope dan interceptnya dibandingkan bila
menggunakan substrat konsentrasi tinggi. Selain itu, pada awal
kelinieran kurang akurat dibandingkan dengan persamaan lainnya
sehingga dapat mempersulit untuk mengetahui mekanisme reaksi
yang terjadi (Shuler dan Kargi, 2001).
2. Metode Hanes-Wolf
Metode ini menyatakan hubungan antara So/μ (rasio konsentrasi
substrat awal dengan laju pertumbuhan spesifik) dengan So
(konsentrasi substrat awal) sehingga diperoleh grafik sebagai
berikut.

(Shuler dan Kargi, 2001).


So 1 Ks
Persamaan : = So +
µ µm µmax
Grafik hubungan antara So/μ dan So adalah suatu garis
lurus dengan slope 1/μ max dan intercept Ks/μ max. Kelebihan dari
grafik Hanes-Wolf memberikan nilai μ max yang lebih akurat
karena error pada penentuan slope tidak terlalu besar, tetapi tidak
untuk nilai Ks karena error yang didapatkan pada tiap titik plot
tidak simetris dan juga Ks menggunakan konsentrasi substrat baik
di sumbu x maupun sumbu y jadi akan ada kemungkinan besar
apabila terjadi error maka nilai Ks dan μmax keduanya akan
terpengaruhi (Shuler dan Kargi, 2001).
3. Metode Eadie-Hoffstee
Metode ini menyatakan hubungan antara μ/So (rasio laju
pertumbuhan spesifik denagn konsentrasi substrat awal) dan μ (laju
pertumbuhan spesifik) sehingga diperoleh grafik sebagai berikut.

(Shuler dan Kargi, 2001).


μ
Persamaan : μ = −Ks × + μm
So
Metode Eadie Hoffstee menggambarkan hubungan antara μ
dengan μ/So yang membentuk grafik linear terbalik, sehingga
diperoleh slope-Ks dengan titik potong pada absis μm/Ks dan μm
pada ordinat. Kelebihan dari metode ini yaitu memiliki persentrase
error yang lebih rendah dibandikan metode Lineweaver-Burk.
Namun kekurangan dari metode ini yaitu tidak dapat
merepesentasikan ordinat atau absis yang menunjukkan variabel
independen (Marasovic, 2017).
Aplikasi penentuan nilai Ks dan μm dalam industri pangan dapat
digunakan pada industri fermentasi. Contoh dari industri fermentasi
adalah industri monosodium glutamate (MSG), fermentasi etanol,
bakers yeast, dan yogurt. Nilai μm digunakan untuk memperkirakan
dan mempertimbangkan waktu fermentasi sehingga dapat dihasilkan
yield dengan jumlah tertentu. Selain itu nilai Ks digunakan untuk
pertimbangan dalam pemilihan jenis substrat sebagai sumber
karbon/nitrogen sebagai sumber nutrisi mikrobia sehingga diperoleh
produk yang maksimal (Palmer, 1991).
III. Metodologi Percobaan
a. Alat
- Laptop
- Kalkulator
- Alat tulis (kertas, pulpen, penggaris)
b. Bahan
- Data So
- Data µ
1 1 μ So
- Data , , , dan
µ So So µ
c. Cara kerja

Pentabulasian data laju pertumbuhan spesifik (μ) kultur L.plantarum


dari berbagai kadar glukosa awal (So) yaitu 0,5; 1; 2; 4; 8; dan 16 g/L

1 1 μ So
Perhitungan nilai , , , dan
µ So So µ

Pembuatan kurva penentuan dan Ks dengan 3 metode yaitu


Lineweaver-Burk, Hanes-Wolf, dan Eadie-Hoffstee menggunakan
Microsot Excel pada laptop

Penentuan nilai µm dan Ks serta persamaan garis pada 3 metode


Lineweaver-Burk, Hanes-Wolf, dan Eadie-Hoffstee dan memilih
metode yang paling sesuai

d. Fungsi perlakuan
- Pentabulasian data laju pertumbuhan spesifik (μ) dan kadar
substrat awal (So) sebagai bahan yang akan dianalisis melalui
tiga metode.
1 1 μ So
- Perhitungan nilai , , , dan untuk memudahkan
µ So So µ
pembuatan kurva dengan tiga metode yang memiliki tiga
persamaan berbeda.
- Pembuatan kurva dengan tiga metode yang berbeda untuk
penentuan Ks dan μm serta mengetahui kurva mana yang paling
representative.
- Penentuan Ks dan μm dengan tiga metode untuk
membandingkan Ks dan μm antara metode satu dengan metode
yang lainnya.

IV. Pembahasan
Tabel hasil percobaan
So µ (jam- 1/µ 1/So µ/So (L/g . So/µ (g
No. (g/L) 1) (jam) (L/g) jam) jam/L)
1,701
1 0,5 0,5879 0 2,0 1,1758 0,8505
1,660
2 1 0,6023 3 1,0 0,6023 1,6603
1,485
3 2 0,6732 4 0,5 0,3366 2,9709
1,622
4 4 0,6164 3 0,3 0,1541 6,4893
1,743
5 8 0,5737 1 0,1 0,0717 13,9446
1,888
6 16 0,5296 2 0,1 0,0331 30,2115

Nilai laju pertumbuhan spesifik konsentrasi 2 g/L diperoleh dari


acara sebelumnya yaitu 0,6732/jam. Setelah didapatkan nilai μ dari
masing-masing kelompok, maka akan dihitung untuk memperoleh data
1/μ, 1/So, μ/So, dan So/μ. Berdasarkan data pada tabel di atas, terdapat
hubungan antra substrat dengan laju pertumbuhan spesifik. Dapat
diketahui bahwa nilai μ mengalami kenaikan dan penurunan seiring
dengan semakin tinggi konsentrasi substrat. Kenaikan nilai μ terjadi
pada konsentrasi 0,5 g/L – 2 g/L sedangkan setelah konsentrasi 2 g/L
nilai μ yang didapat semakin menurun. Nilai μ tertinggi atau maksimum
berdasarkan hasil percobaan yaitu 0,6732/jam pada konsentrasi substrat
2 g/L sedangkan nilai μ terkecil yaitu 0,5296/jam pada konsentrasi
substrat 16 g/L.
Hal ini tidak sesuai dengan teori dimana berdasarkan teori,
semakin tinggi kadar substrat maka laju pertumbuhan spesifiknya juga
akan meningkat. Hal ini berarti bahwa hubungan antara kadar substrat
dengan laju pertumbuhan spesifik berbanding lurus. Sebaliknya, jika
jumlah kadar substrat pada kultur batch semakin sedikit, maka substrat
akan cepat habis sehingga laju pertumbuhan spesifik juga akan
menurun (Palmer, 1991).
Penyimpangan pada hasil percobaan disebabkan oleh pemvortexan
yang kurang sempurna sehingga menyebabkan larutan kurang homogen
dan viabilitas mikrobia sehingga hal ini akan mempengaruhi absorbansi
larutan, persamaan garis, dan nilai laju pertumbuhan spesifik
Lactobacillus plantarum.
Tabel μm dan Ks
Metode µm Ks
Lineweaver-Burk 0,5872 -0,0175
Hanes-Wolf 0,5262 -0,3280
Eadie-Hoffstee 0,5902 -0,0177

Kurva Persamaan Lineweaver-Burk


Kurva Lineweaver-Burk
2.00
1.80
1.60 f(x) = − 0.0298023559565809 x + 1.7029455245304
1.40 R² = 0.0273411668267658
1.20
1.00
1/µ

0.80
0.60
0.40
0.20
0.00
0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50
1/So

Pada metode Lineweaver-Burk, didapatkan persaman kurva yaitu y


= -0,0298x + 1,7029 dengan nilai R2 sebesar 0,0273. Dengan demikian,
maka dapat diperoleh nilai μm yaitu 0,5872 dari persamaan garis y= bx
+ a, nilai μm merupakan 1/a atau intersep dan nilai Ks yaitu -0,0175
didapatkan dengan Ks = μm x b.
Kurva Persamaan Hanes-Wolf

Kurva Hanes-Wolf
35.0000
30.0000
f(x) = 1.90054244346982 x − 0.623345221931809
25.0000 R² = 0.997973565543633
20.0000 Series2
So/µ

15.0000 Linear (Series2)

10.0000
5.0000
0.0000
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
So

Pada metode Hanes-Wolf, didapatkan persamaan kurva yaitu y =


1,9005x – 0,6233 dengan nilai R2 sebesar 0,998. Dengan demikian,
maka dapat diperoleh nilai μm yaitu 0,5262 dari persamaan garis
y=bx+a, nilai μm yang didapatkan berasal dari 1/b dan nilai Ks yaitu -
0,3280 didapatkan dari μm x a.

Kurva Persamaan Eadie-Hoffstee

Kurva Eadie-Hoffstee
0.8000
0.7000
0.6000
f(x) = 0.0176861403269334 x + 0.590186659373873
0.5000 R² = 0.0261020130956373
Series2
0.4000
Linear (Series2)
µ

0.3000
0.2000
0.1000
0.0000
0.0000 0.5000 1.0000 1.5000
µ/So

Pada metode Eadie-Hoffstee, didapatkan persamaan kurva yaitu y


= 0,0177x + 0,5902 dengan nilai R2 sebesar 0,0261. Dengan demikian,
maka dapat diperoleh nilai μm yaitu 0,5902 dari persamaan garis y= bx
+ a, nilai μm yang didapatkan berasal dari a dan nilai Ks yaitu -0,0177
didapatkan dari -b.
Berdasarkan percobaan Berdasarkan nilai R2 , urutan kurva yang
paling akurat adalah Hanes-Wolf > Lineweaver-Burk > Eadie-Hofstee.
Menurut Gujarati (2006), semakin nilai regresi mendekati satu, maka
data yang didapatkan semakin akurat. Sehingga, kurva yang paling
akurat untuk menentukan nilai μm dan Ks adalah kurva Hanes-Wolf
karena tingkat linieritasnya paling tinggi. Hasil ini sesuai dengan teori
dimana metode Hanes-Wolf memiliki slope yang lebih akurat karena
pengumpulan datanya masih disekresi nol (Stanbury, 1995).
Konstanta monod yang digambarkan dengan notasi Ks dalam
pengamatan praktikum kali ini bernilai negatif pada semua jenis
pengujian. Secara statistik nilai konstanta dan intersep tidak selalu
dapat diartikan, apalagi jika tidak ada dukungan secara teoritis tentang
kemungkinan penyimpangan dari objek yang sedang di teliti.nilai
intersep merupakan nilai yang harus muncul untuk dapat menghitung
nilai slope. Apabila data pengamatan untuk variabel bebas (x) tidak
mengikutkan 0 atau mendekati 0 maka perlu diperhatikan dalam
pengambilan intrepertasi persamaannya. Pemaksaan dalam intrepertasi
intersep pada persamaan garis linier dikuatirkan akan melanggar aturan
dari penggunaan persamaan regresi yaitu persamaan regresi tidak dapat
digunakan untuk memprediksi niali variabel terikat (y) secara
ekstrapolasi (Neter et al., 1983).

V. Kesimpulan
1. Besar laju pertumbuhan spesifik maksimum (μm ) dan konstanta
saturasi (Ks) pada kultur batch Lactobacillus plantarum sebagai
berikut:
- Metode Lineweaver-Burk → μm = 0,5872/jam dan Ks = -
0,0175 g/L
- Metode Hanes-Wolf → μm = 0,5262/jam dan Ks = -0,3280 g/L
- Metode Eadie-Hoffstee → μm = 0,5902/jam dan Ks = -0,0177
g/L
2. Metode Hanes-Wolf merupakan metode terbaik untuk menentukan
nilai μm dan Ks pada kultur Lactobacillus plantarum dikarenakan
memiliki nilai regresi yang paling mendekati satu yaitu 0,998.
VI. Lembar Pengesahan
Yogyakarta, 7 September 2022
Asisten Praktikum Praktikan

(Adina Amy R) (Desti Syabila)

VII. Daftar Pustaka


Gujarati, D. N. (2006). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Marasović, M., Marasović, T., & Miloš, M. (2017). Robust nonlinear
regression in enzyme kinetic parameters estimation. Journal
of Chemistry, 2017.
Neter. J., Wasserman. W., Kutner. M., H., 1983. Applied Linier
Regression Models. Richard D. Irwin Inc. Homewood.
Illinois. USA
Palmer, 1991. Understanding Enzyme. New York: Elllis.
Prayitno.1992. Penelitian Penentuan Konstanta Saturasi (Ks) pada RBC
Unit. Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik VII (12-12):
85-92.
Schuler, M.L. and Kargi, F., (2001). Bioprocess Engineering Basic
Concepts (2nd edition). New Jersey: Prentice Hall PTR.
Stanbury, P.F., Whitaker A., Hall S.J. 1995. Principles of Fermentation
Technology (2nd Edition). United Kingdom: Pergamon Ltd,
Elsevier Science.

VIII. Lampiran
a. Perhitungan
- Metode Lineweaver-Burk
y = -0,0298x + 1,7029
y= bx + a
μm = 1/a; Ks = μm × b
μm = 1 / 1,7029 = 0,5872
Ks = 0,5872 × -0,0298 = -0,0175
- Metode Hanes-Wolf
y = 1,9005x – 0,6233
y= bx + a
μm = 1/b; Ks = μm × a
μm = 1 / 1,9005 = 0,5262
Ks = 0,5262 × -0,6233 = -0,3280
- Metode Eadie-Hoffstee
y = 0,0177x + 0,5902
y= bx + a
μm = a; Ks = -b
μm = 0,5902
Ks = -0,0177

b. Hasil diskusi
Persamaan Lineweaver-burk merupakan keterbalikan dari
persamaan monood. Metode Hanes-Wolf didapatkan dari
persamaan Lineweaver-Burk di kali substrat. Persamaan Eadie-
Hoffste didapatkan dari persamaan Lineweaver-Burk dikalikan
dengan μ.

Anda mungkin juga menyukai