SEKMAWATI
R1A120056
TEKNIK GEOFISIKA
DASAR INTERPRETASI
TANGGAL PRAKTIKUM
SENIN, 6 DAN 13 MARET 2023
KENDARI – INDONESIA
© 2023–TEKNIK GEOFI
LAPORAN PRAKTIKUM
Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo
LAPORAN PRAKTIKUM
Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo
Modul 1 Dasar Interpretasi
Nama : Sekmawati
Nim : R1A120056
Kelas : B
ABSTRAK
I. TUJUAN
Tujuan dari dilaksanakanya praktikum ini adalah, agar mahasiswa :
1. Dapat menghitung nilai Vp saturasi,densitas batuan tersaturasi, koifisien
refleksi, dan respon amplitude
2. Dapat Menghitung nilai impedansi akustik masing-masing lapisan.
3. Dapat Menghitung nilai impedansi akustik masing-masing lapisan.
4. Dapat Menghitung nilai konvolusi antara sinyal wavelet sesimic dan sinyal
RC.
5. Dapat Memodelkan amplitudo tras seismik.
II.3Wavelet
Wavelet merupakan gelombang harmonik yang mempunyai interval
amplitudo, frekuensi, dan fasa tertentu. Berdasarkan konsentrasi energinya
wavelet dapat dibagi menjadi 4 jenis (Muhidin, dkk..2015) :
b. Pengolahan Exercise 3
Pengolahan data pada exercise 3 praktikum ini dilakukan di Microsoft Excel
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Case Sandstone
1. Memasukan nilai densitas shale, densitas sandstone, densitas gas, densitas
oil, densitas water, tingkat saturasi, porositas, dan kecepatan rambat
gelombang pada matriks batuan yaitu shale dan sandstone, kecepatan
rambat gelombang pada gas, oil dan water.
2. Menghitung nilai kecepatan gelombang-P pada batuan tersaturasi
menggunakan persamaan Willey (1) untuk setiap tingkat saturasi.
3. Menentukan nilai densitas tersaturasi batuan menggunakan persamaan
(2) untuk setiap tingkat saturasi.
4. Menentuk impedansi akustik tiap lapisan menggunakan persamaan (3)
5. Menentukan koefisien refleksi tiap titik menggunakan persamaan (4)
6. Melakukan konvolusi antara koefieisen refleksi dengan wavelet {-20 70 -
20}.
7. Memperlihatkan respon seismik menggunakan hasil konvolusi koefisien
refleksi dengan wavelet.
Case Limestone
1. Memasukan nilai densitas shale, densitas limestone, densitas gas, densitas
oil, densitas water, tingkat saturasi, porositas, dan kecepatan rambat
gelombang pada matriks batuan yaitu shale dan limestone, kecepatan
rambat gelombang pada gas, oil dan water.
2. Menghitung nilai kecepatan gelombang-P pada batuan tersaturasi
menggunakan persamaan Willey (1) untuk setiap tingkat saturasi.
3. Menentukan nilai densitas tersaturasi batuan menggunakan persamaan (2)
untuk setiap tingkat saturasi.
4. Menentuk impedansi akustik tiap lapisan menggunakan persamaan (3)
5. Menentukan koefisien refleksi tiap titik menggunakan persamaan (4)
6. Melakukan konvolusi antara koefieisen refleksi dengan wavelet {-20 70 -
20}.
7. Memperlihatkan respon seismik menggunakan hasil konvolusi koefisien
refleksi dengan wavelet.
Litologi Vp ρ Al RC
b. Pengolahan Exercise 4
Pengolahan data pada exercise 4 praktikum ini dilakukan di Microsoft Excel
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Memasukan nilai property fisik dari lithology batuan reservoar
2. Memasukan nilai Wavelet.
3. Menghitung nilai Akustik Impedance menggunakan persamaan ().
4. Menghitung nilai koefisien refleksi menggunakan persamaan ().
5. Menghitung respon amplitudo dengan melakukan konvolusi antara
koefisien refleksi dengan wavelet.
6. Menggambarkan respon amplitudo
III.3 Output
a. Output Exercise 3
1. Sandstone Case
Koefisien refleksi dan Respon amplitude titik 1
Densitas
Wt
Vp Willy Saturasi Z
Gas Gas Gas RC
Shal Sandsto Shal Sandsto Shal Sandsto -20 70 -20
e ne e ne e ne
- -
200 440 1.37 1.37
2083.3 2.2 1.84 3833.33 0.068 4.81
0 0 6 6
8 8
SS
0 0
1 0
2 1.376518219
-
3 4.817813765
4 1.376518219
5 0
6 0
SS
0 0
1 0
2 0
3 0
4 0
5 0
6 0
SS
0 0
1 0
2 1.376518219
-
3 4.817813765
4 1.376518219
5 0
6 0
SS
0 0
1 0
2 0
3 0
4 0
5 0
6 0
SS
0 0
1 0
2 1.376518219
-
3 4.817813765
4 1.376518219
5 0
6 0
2. Limestone Case
Koefisien refleksi dan Respon amplitude titik 1
Densitas
Wt
Vp Willy Saturasi Z
Gas Gas Gas RC
Sha Limesto Sha Limest Sha Limesto -20 70 -20
le ne le one le ne
- -
22.8
200 3428.5 440 8674.2 0.3269 6.538 6.538
85
0 7 2.2 2.53 0 9 23 5 5
SS
0 0
1 0
-
2 6.538461538
3 22.88461538
-
4 6.538461538
5 0
6 0
SS
0 0
1 0
2 0
3 0
4 0
5 0
6 0
Koefisien Refleksi dan Respon Amplitudo titik 3
Densitas
Vp Willy Z Wt
Saturasi
Oil Oil Oil RC
Shal Shal Shal
Limesto Limesto Limesto -20 70 -20
e e e
ne ne ne
- -
200 440 0.32 22.88
3428.57 2.2 2.53 8674.29 6.53 6.53
0 0 7 5
8 8
SS
0 0
1 0
-
2 6.538461538
3 22.88461538
-
4 6.538461538
5 0
6 0
SS
0 0
1 0
-
2 6.538461538
3 22.88461538
-
4 6.538461538
5 0
6 0
b. Output Exercise 4
Tabel Lithology
N Wt
Lithology Vp p AI RC SS
o -20 70 -20
Upper 225
1 2 4500 0 0 0 0 0
Shale 0
Upper 225
2 2 4500 0 0 0 0 0
Shale 0
Upper 225
3 2 4500 0 0 0 0 0
Shale 0
Upper 225
4 2 4500 0 0 0 0 0
Shale 0
Upper 225
5 2 4500 0 0 0 0 0
Shale 0
Upper 225
6 2 4500 0 0 0 0 0
Shale 0
-
Upper 225 1.428 1.4285 1.4285
7 2 4500 0.071 -5
Shale 0 571 71 71
43
200 1.
8 Gas Sand 3900 0 0 0 0 -5
0 95
200 1. 1.4285
9 Gas Sand 3900 0 0 0 0
0 95 71
1 200 1.
Gas Sand 3900 0 0 0 0 0
0 0 95
1 200 1.
Gas Sand 3900 0 0 0 0 0
1 0 95
1 200 1.
Gas Sand 3900 0 0 0 0 0
2 0 95
1 200 1.
Gas Sand 3900 0 0 0 0 0
3 0 95
- - -
1 200 1. 0.071
Gas Sand 3900 1.428 5 1.4285 1.4285
4 0 95 429
57 7 7
1 Lower 225
2 4500 0 0 0 0 5
5 Shale 0
-
1 Lower 225
2 4500 0 0 0 0 1.4285
6 Shale 0
7
1 Lower 225
2 4500 0 0 0 0 0
7 Shale 0
1 Lower 225
2 4500 0 0 0 0 0
8 Shale 0
1 Lower 225
2 4500 0 0 0 0 0
9 Shale 0
2 Lower 225
2 4500 0 0 0 0 0
0 Shale 0
2 Lower 225 2 4500 0.079 - 5.549 - -
1.585 1.5856 1.5856
1 Shale 0 284 872
68 8 8
2 250 2. 5.5498
Wet Sand 5275 0 0 0 0
2 0 11 72
-
2 250 2.
Wet Sand 5275 0 0 0 0 1.5856
3 0 11
8
2 250 2.
Wet Sand 5275 0 0 0 0 0
4 0 11
2 250 2.
Wet Sand 5275 0 0 0 0 0
5 0 11
2 250 2.
Wet Sand 5275 0 0 0 0 0
6 0 11
2 250 2.
Wet Sand 5275 0 0 0 0 0
7 0 11
- - -
2 250 2. 0.247 17.34
Wet Sand 5275 4.955 4.9554 4.9554
8 0 11 772 403
44 4 4
2 Wet 350 2. 17.344
8750 0 0 0 0
9 Limestone 0 5 03
-
3 Wet 350 2.
8750 0 0 0 0 4.9554
0 Limestone 0 5
4
3 Wet 350 2.
8750 0 0 0 0 0
1 Limestone 0 5
3 Wet 350 2.
8750 0 0 0 0 0
2 Limestone 0 5
3 Wet 350 2.
8750 0 0 0 0 0
3 Limestone 0 5
3 Wet 350 2.
8750 0 0 0 0 0
4 Limestone 0 5
3 Wet 350 2.
8750 0 0 0 0 0
5 Limestone 0 5
Grafik Respon Amplitudo
IV. ANALISIS
IV.1 Analisis Exercise 3
Interpretasi seismik merupakan salah satu tahapan yang penting dalam
eksplorasi dimana dilakukan pengkajian, evaluasi, pembahasaan data seismik hasil
pemrosesan ke dalam kondisi geologi yang mendekati kondisi geologi bawah
permukaan sebenarnya agar lebih mudah dipahami. Dalam exercise 3 ini, untuk
mencari nilai Vp saturasi digunakan persamaan (1), nilai densitas saturasi digunakan
persamaan (2), koefisien refleksi menggunakan persamaan (3), dan respon amplitudo
dengan melakukan konvolusi antara koefisien refleksi dan wavelet, Sehingga dengan
dimasukannya nilai dari parameter yang diketahui, dan dilakukan pengolahan
didapatkan output data.
Pada case 1 dimana batuan penyusun reservoarnya terdiri dari batuan shale
yang memiliki porositas 0, dan batuan sandstone dengan porositas 30%. Nilai
kecepatam tersaturasi yang di dapatkan adalah 2000 m/s untuk shale, dan 2500 m/s
untuk sandstone. Densitas tersaturasi yang didapatkan adalah. 2.2 untuk shale, dan
1.84 untuk sandstone. Tidak adanya perubahan yang terjadi pada nilai kecepatan dan
densitas tersaturasi dari nilai shale karena nilai porositasnya 0, dimana tidak ada
fluida yang masuk kedalam, sehingga tidak terjadi perubahan.
Di titik 1, adanya pertemuan antara gas filled sandstone dan shale, dimana
shale memiliki akustik impedance 4400 dan gas filled sandstone memiliki akustik
impedance 3833.33. Batas lapisan ini memiliki koefisien refleksi sebesar -0.0688,
dimana setelah dilakukan konvolusi dengan wavelet {-20 70 -20} didaptkan respon
amplitudo yang menunjukan fasa zero phase, dengan polaritas normal. Hal ini
disebabkan karena nilai akustik impedansi batuan yang berada diatas, lebih tinggi
disbanding di bawahnya.
Di titik 2, adanya pertemuan antara gas filled dan oil sandstone, dimana
keduanya memiliki akustik impedansi yang sama. Batas lapisan ini memiliki tidak
memiliki koefisien refleksi atau koefisien refleksinya bernilai 0, dimana setelah
dilakukan konvolusi dengan wavelet {-20 70 -20} dimana tidak ada respon amplitude
yang terlihat. Hal ini disebabkan karena nilai akustik impedansi batuan yang berada
diatas, sama dengan yang berada dibawahnya.
Di titik 3, adanya pertemuan antara oil filled sandstone dan shale, dimana shale
memiliki akustik impedance 4400 dan oil filled sandstone memiliki akustik impedance
3833.33. Batas lapisan ini memiliki koefisien refleksi sebesar -0.0688, dimana setelah
dilakukan konvolusi dengan wavelet {-20 70 -20} didaptkan respon amplitudo yang
menunjukan fasa zero phase, dengan polaritas normal. Hal ini disebabkan karena nilai
akustik impedansi batuan yang berada diatas, lebih tinggi disbanding dibawahnya.
Di titik 4, adanya pertemuan antara water filled dan oil sandstone, dimana
keduanya memiliki akustik impedansi yang sama. Batas lapisan ini memiliki tidak
memiliki koefisien refleksi atau koefisien refleksinya bernilai 0, dimana setelah
dilakukan konvolusi dengan wavelet {-20 70 -20} dimana tidak ada respon amplitude
yang terlihat. Hal ini disebabkan karena nilai akustik impedansi batuan yang berada
diatas, sama dengan yang berada dibawahnya.
Di titik 5, adanya pertemuan antara water filled sandstone dan shale, dimana
shale memiliki akustik impedance 4400 dan water filled sandstone memiliki akustik
impedance 3833.33. Batas lapisan ini memiliki koefisien refleksi sebesar -0.0688,
dimana setelah dilakukan konvolusi dengan wavelet {-20 70 -20} didaptkan respon
amplitudo yang menunjukan fasa zero phase, dengan polaritas normal. Hal ini
disebabkan karena nilai akustik impedansi batuan yang berada diatas, lebih tinggi
disbanding dibawahnya.
Pada case 2 dimana batuan penyusun reservoarnya terdiri dari batuan shale
yang memiliki porositas 0, dan batuan limestone dengan porositas 10%. Nilai
kecepatam tersaturasi yang di dapatkan adalah 2000 m/s untuk shale, dan 3428.57
m/s untuk sandstone. Densitas tersaturasi yang didapatkan adalah. 2.2 untuk shale,
dan 2.53 untuk sandstone. Tidak adanya perubahan yang terjadi pada nilai kecepatan
dan densitas tersaturasi dari nilai shale karena nilai porositasnya 0, dimana tidak ada
fluida yang masuk kedalam, sehingga tidak terjadi perubahan.
Di titik 1, adanya pertemuan antara gas filled limestone dan shale, dimana
shale memiliki akustik impedance 4400 dan gas filled limestone memiliki akustik
impedance 8674.29. Batas lapisan ini memiliki koefisien refleksi sebesar 0.3269,
dimana setelah dilakukan konvolusi dengan wavelet {-20 70 -20} didaptkan respon
amplitudo yang menunjukan fasa zero phase, dengan polaritas reverse. Hal ini
disebabkan karena nilai akustik impedansi batuan yang berada dibawah lebih tinggi
dibanding diatasnya.
Di titik 2, adanya pertemuan antara gas filled dan oil limestone, dimana
keduanya memiliki akustik impedansi yang sama. Batas lapisan ini memiliki tidak
memiliki koefisien refleksi atau koefisien refleksinya bernilai 0, dimana setelah
dilakukan konvolusi dengan wavelet {-20 70 -20} dimana tidak ada respon amplitude
yang terlihat. Hal ini disebabkan karena nilai akustik impedansi batuan yang berada
diatas, sama dengan yang berada dibawahnya.
Di titik 3, adanya pertemuan antara oil filled limestone dan shale, dimana shale
memiliki akustik impedance 4400 dan oil filled limestone memiliki akustik impedance
8674.29. Batas lapisan ini memiliki koefisien refleksi sebesar 0.3269, dimana setelah
dilakukan konvolusi dengan wavelet {-20 70 -20} didaptkan respon amplitudo yang
menunjukan fasa zero phase, dengan polaritas reverse. Hal ini disebabkan karena nilai
akustik impedansi batuan yang berada dibawah lebih tinggi dibanding diatasnya.
Di titik 4, adanya pertemuan antara water filled dan oil limestone, dimana
keduanya memiliki akustik impedansi yang sama. Batas lapisan ini memiliki tidak
memiliki koefisien refleksi atau koefisien refleksinya bernilai 0, dimana setelah
dilakukan konvolusi dengan wavelet {-20 70 -20} dimana tidak ada respon amplitude
yang terlihat. Hal ini disebabkan karena nilai akustik impedansi batuan yang berada
diatas, sama dengan yang berada dibawahnya.
Di titik 5, adanya pertemuan antara water filled limestone dan shale, dimana
shale memiliki akustik impedance 4400 dan water filled limestone memiliki akustik
impedance 8674.29. Batas lapisan ini memiliki koefisien refleksi sebesar 0.3269,
dimana setelah dilakukan konvolusi dengan wavelet {-20 70 -20} didaptkan respon
amplitudo yang menunjukan fasa zero phase, dengan polaritas reverse. Hal ini
disebabkan karena nilai akustik impedansi batuan yang berada dibawah lebih tinggi
dibanding diatasnya.
MANFAAT
Manfaat dari dilaksanakanya praktikum ini adalah diketahuinya cara
pengolahan parameter fisik batuan untuk mencari nilai Vp saturasi,densitas batuan
tersaturasi, koifisien refleksi, dan respon amplitude, impedansi akustik, koefisien
refleksi, dan penggambaran respon amplitudo dari gelombang seismik.
REFERENSI
Agus Muhidin, dkk. 2015. Analisa Preservasi Amplitudo dan Resolusi Seismik
pada Data Hasil Reconvolution Lapangan “X” Cekungan Sumatera Tengah.
Youngster Physics Journal 4(1). ISSN:2302-7371.
Dwiyono, I. F., & Winardi, S. (2014). Kompilasi Metode Water Saturation Dalam
Evaluasi Formasi. Prosiding Seminar Nasional Kebumian Ke-7. pp: 30–31.
Hurriyah. (2013). Atenuasi Gelombang (Studi Pada Gelombang Seismik).
Eksakta.(2): 39–44.
Ridha, M., & Darminto, D. (2016). Analisis Densitas, Porositas, dan Struktur Mikro
Batu Apung Lombok dengan Variasi Lokasi dan Kedalaman . Jurnal Fisika
Dan Aplikasinya. 12(3): 124–130.
https://doi.org/10.12962/j24604682.v12i3.1403.
Sigit, S. (2013). Diktat Kuliah Interpretasi Seismik Refleksi. Bandung: Institut
Teknologi Bandung. https://doi.org/10.1109/PROC.1984.13015
Surohadi, dkk. 2016. Interpretasi Seismik dan Identifikasi Struktr Geologi di Perairan
Aru Barat Daya. ISBN 978-602-98569-1-0.