Anda di halaman 1dari 10

Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, Volume 19, Nomor 1, April 2021: 47 – 56

Bulletin of Scientific Contribution


GEOLOGY

Fakultas Teknik Geologi


UNIVERSITAS PADJADJARAN
homepage: http://jurnal.unpad.ac.id/bsc Volume 19 No.1
p-ISSN: 1693-4873; e-ISSN: 2541-514X April 2021
KARAKTERISASI RESERVOAR MENGGUNAKAN METODE SEISMIK INVERSI
IMPEDANSI AKUSTIK DAN MULTIATRIBUT SERTA APLIKASI METODE SIMULASI
MONTE CARLO UNTUK ESTIMASI SUMBERDAYA PADA LAPANGAN PRO
Perdana Rizki Ordas, Andi Agus Nur
Program Pascasarjana Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran Jl. Dipati Ukur 35, Bandung, West Java.
*
Email : perdana.rizkiordas@gmail.com

ABSTRAK
Karakteristik reservoar sangat penting di dalam ekspiorasi hidrokarbon. Penelitian ini
dilakukan di Lapangan “PRO” Cekungan Bonaparte. Analisis karakter fisis pada reservoar
batupasir pada penelitian ini menggunakan metode inversi impedansi akustik dan
multiatribut seismik. Dengan menggunakan metode ini, kita dapat memisahkan dengan baik
antara batupasir dan serpih Formasi Plover yang terdapat pada Lapangan “PRO” Cekungan
Bonaparte. Metode seismik inversi akustik yang digunakan dalam penelitian yaitu
Modelbased, sedangkan seismik multiatribut yang digunakan adalah multiatribut regresi
linier dalam memetakan volume densitas, porositas dan saturasi air (Sw). Reservoar
batupasir yang mengandung hidrokarbon dominan berada pada bagian selatan daerah
penelitian ditunjuukkan oleh nilai impedansi akustik sebesar 10.000-35.000 (ft/s)*(g/cc),
serta nilai densitas sebesar 2.4-2.6 gr/cc, nilai porositas efektif sebesar 15-20%, dan nilai
Sw yang rendah sekitar 10-20% yang mengindikasikan hidrokarbon berupa gas. Hasil dari
inversi impedansi akustik dan multiatribut seismik dapat digunakan dalam melakukan
perhitungan sumberdaya. Metode yang digunakan adalah metode simulasi Monte Carlo yang
merupakan pemodelan probabilistik karena pada bawah permukaan memiliki uncertainty
(ketidakpastian) yang tinggi. Berdasarkan perhitungan sumber daya dengan metode
simulasi Monte Carlo, didapatkan P10 nilai sumber daya yang terdapat di dalam reservoir
hidrokarbonya sebesar 365.72 BCF (bilion cubic feet), kemudian pada P50 214.04 BCF (bilion
cubic feet) dan P90 memiliki nilai sumber daya sebesar 86.32 BCF (bilion cubic feet).
Kata kunci: inversi, multiatribut seismik, saturasi air, Monte Carlo.

PENDAHULUAN membantu menganalisisi karakter fisis


Target utama dalam eksplorasi ini adalah batuan.
reservoar dimana reservoar adalah tempat Kemudian perhitungan sumber daya.
terakumulaasinya minyak dan gas bumi. Menghitung nilai sumber daya adalah salah
Untuk mengetahui keberadaan suatu satu hal yang penting setelah mengetahui
reservoar perlu dilakukanya eksplorasi karakter fisis suatu reservoar. Tujuan
seismik lanjut. Pertama, penelitian ini menghitung sumber daya yaitu untuk
menggunakan metode inversi yaitu mengetahui besarnya nilai sumberdaya yang
Impedansi Akustik. Harga kontras IA dapat mengandung gas secara keseluruhan pada
diperkirakan dari amplitude refleksinya lapangan tersebut.
(Sukmono dan Abdulah, 2001). Metode Dalam penentuan sumber daya hidrokarbon
Seismik inversi impedansi akustik bertujuan ada beberapa metode yang dapat dilakukan
untuk mengidentifikasi litologi di bawah untuk menghitung sumber daya
permukaan bumi dengan pola struktur yang hidrokarbon, diantaranya yaitu metode
ada. Dengan metode inverse seismic simulasi monte carlo yang dipakai pada
impedansi akustik, informasi mengenai sifat pengolahan dari penelitian ini. Metode
fisis batuan reservoir dapat diketahui dari simulasi monte carlo merupakan pemodelan
data seismik yang dikontrol dengan data log yang dilakukan secara probabilistik, yaitu
sumur (Harsono, 1993 dan Dresser Atlas, sebuah model yang selamanya tidak
1983). Hasil dari inversi tesebut berupa konstan, memiliki kecendrungan mengikuti
informasi impedansi akustik (AI) yang probabilistik tertentu, sehingga pemodelan
merupakan fungsi dari perkalian densitas probabilistik digunakan karena
dan kecepatan gelombang P yang dapat mengakomodir uncertainty atau
ketidakpastian. Secara teknis, digunakannya

47
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, Volume 19, Nomor 1, April 2021: 47 – 56

metode simulasi monte carlo merupakan Palung Timor yang mengakibatkan patahan
pemodelan probabilistik karena pada bawah aktif kembali dan meluas (Barret, dkk.,
permukaan memiliki uncertainty 2004).
(ketidakpastian) yang tinggi, sehingga fungsi
matematikanya harus bersifat random TEORI DASAR
sampling. Kemudian hasil akhir dari Seismik Inversi
perhitungan dengan simulasi monte carlo ini Metode inversi merupakan kebalikan
nantinya yaitu berupa P10, P50 dan P90. pemodelan dengan metode ke depan atau
Tujuan dari penelitian ini, yaitu: (1) dapat disebut forward modeling, dimana
Menentukan dan mengidentifikasi suatu area berhubungan dengan pembuatan
pengembangan potensi hidrokarbon, (2) seismogram sintetik berdasarkan model
Menentukan persebaran properti reservoar bumi, sehingga inversi seismik dapat
pada lapisan target dengan mengaplikasikan dikatakan suatu teknik pembuatan model
metode inversi impedansi akustik dan bawah permukaan dengan menggunakan
multiatribut, (3) Menentukan sumber daya dua buah data yaitu data seismik sebagai
hidrokarbon dengan pembagian nilai input dan data sumur sebagai kontrol. Pada
porbabilistik Metode Monte Carlo (Suranto, metode seismik inversi dibagi dua bagian
2018). Potensi pengembangan sumber gas diantaranya seismik inversi prestack dan
Indonesia diakui Fanshurullah memang inversi post-stack, dimana pada penelitian
masih amat besar, dalam Neraca Gas Bumi ini digunakanya inversi post-stack yang
Indonesia 2018-2027, cadangan gas bumi berhubungan dengan inversi amplitudo,
Indonesia per Januari 2017 mencapai kemudian inversi ini dibagi lagi kedalam
142,72 triliun standard cubic feet (TSCF). beberapa algoritma diantaranya inversi
Lokasi penelitian ini terletak di Cekungan bandlimited (rekursif), inversi berbasis
Bonaparte yang merupakan bagian dari model based dan inversi spirse spike. Pada
batas pasif lempeng Australia bagian utara, inversi bandlimited (rekursif) algoritma
yang termasuk ke dalam Graben Calder, inversi yang mengabaikan efek wavelet
Cekungan Bonaparte. Cekungan Bonaparte seismik dan memperlakukan seolah-olah
ini tersusun atas sub-cekungan berumur trace seismik merupakan kumpulan
Mesozoik dan Palezoik dan beberapa area koefisien refleksi yang telah difilter oleh
paparan. Secara umum pembentukan wavelet fasa nol. Sedangkan pada inversi
cekungan di kontrol oleh beberapa fase sparse-spike ini mengasumsikan bahwa
penting diantaranya ekstensi pada Paleozoik reflektivitas yang sebenarnya dapat
yang diikuti oleh kompresi pada umur Trias diasumsikan sebagai seri dari spike-spike
dan kembali ekstensi pada Mesozoik yang besar yang bertumpukan dengan spike-spike
mengalami puncak ketika pecahnya yang lebih kecil sebagai background.
Gondwana Land di umur Jurasic Tengah. Kemudian dilakukan estimasi wavelet
daerah yang komplek pada Cekungan berdasarkan asumsi model tersebut.
Bonaparte, yang tersusun dari struktur
Paleozoik hingga Mesozoik yang terdiri dari Sparse-spike
dua dua fase ekstensi pada umur Paleozoik Sparse-spike mengasumsikan bahwa hanya
diantaranya: spike yang besar penting. Inversi ini mencari
Arah penunjaman (Trend) dari Northwest lokasi spike yang besar dari trace seismik.
hingga pada umur Late Devonian-Early Spike-spike tersebut terus ditambahkan
Carboniferous pada sistem pengangkatan sampai trace dimodelkan secara akurat dan
(Cekungan Sub pada inversi model based yaitu membuat
Petrel). model geologi dan membandingkannya
Arah penunjaman (Trend) Northeast dari dengan data riil seismik. Hasil perbandingan
umur Late Carboniferous-Early Permian pada tersebut digunakan secara iteratif
sistem pengangkatan (Cekungan Sub Proto memperbarui model untuk menyesuaikan
Vulcam dan Proto Malita Graben). dengan data seismik. Metode ini
Pada regional Late Triassic North-South dikembangkan untuk mengatasi masalah
Kompresi, mengalami terjadinya struktur yang tidak dapat dipecahkan menggunakan
antiklin, pengangkatan (Uplift), inversi dan metode rekursif. Sehingga pada penilitian
erosi. ini digunakan inversi post-stack dan
Saat ekstensi waktu umur akhir Jurrassic menggunakan inversi model based dengan
berhubungan dengan Trend Northeast langkah awal membuat model geologi,
(Cekungan Sub Vulkam, Calder Graben dan kemudian model tersebut dibandingkan
Malita) dan pada arah penunjaman (Trend) dengan data seismik dan diperbaharui
Southeast Graben (Cekungan Sahul Sinklin). secara iteratif sehingga didapatkan
Saat umur Late Miocene sampai pliocene, kecocokan yang lebih baik dengan data
mengalami konvorgen lempengan Australia seismik. Semakin banyak iterasinya maka
dan Eurasia terjadilah penurunan pada koefisien korelasi antara seismik sintetik dan

48
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, Volume 19, Nomor 1, April 2021: 47 – 56

seismik riilnya akan semakin besar dan error METODE PENELITIAN


semakin kecil. Keuntungan penggunaan Pada penelitian ini software yang digunakan
metode inversi berbasiskan model based adalah:
adalah metode ini tidak menginversi 1. Interactive Petrophysics (IP)
langsung dari seismik melainkan 2. Hampson Russell (HRS) versi 10.0.2
menginversi model geologinya. Sedangkan 3. Hampson Russell (HRS) versi 08
permasalahan potensial menggunakan 4. Petrel versi 2008
metode ini adalah sifat sensitifitas terhadap 5. Microsoft Office Excel 2007
bentuk wavelet dan sifat ketidakunikan
(non-uniqueness) untuk wavelet tertentu Kemudian untuk hadware yang digunakan
(Russel, 1994). yaitu berupa laptop asus dengan spesifikasi
intel core i3-6006U Nvidia Geforce 920mx.
Simulasi Monte Carlo
Metode simulasi monte carlo atau dapat Data Penelitian
disebut algoritma dapat digunakan untuk Data yang digunakan diantaranya:
suatu penyelesaian masalah, dan metode ini 1. Data Seismik
juga untuk mengevaluasi model 2. Data Sumur
deterministik yang melibatkan suatu 3. Data Marker
bilangan acak sebagai salah satu input, 4. Data Checkshot
kemudian menentukan suatu angka random
dari data sample atau merupakan suatu Tahap Pengolahan Data
teknik statistika atau metode percobaan 1. Pengolahan dan Analisis Data Sumur
statistik. Seperti bentuk distribusi, 2. Ekstraksi Wavelet
probabilitas, variasi dan standar deviasi. 3. Well To Seismic Tie
Suatu model deterministik yang menjadi 4. Picking Horizon dan Picking Fault
model statistik merupakan salah satu hasil 5. Time Structure Map dan Depth
dari input yang berupa bilangan random, Structure Map
yang nantinya pemodelan deterministik ini 6. Analisis Sentitivitas dan Model Inisial
merupakan suatu model pendekatan yang 7. Inversi Impedansi Akustik dengan
akan diketahui dengan pasti dan pada model Metode Model Base
statistik merupakan pemodelan yang belom 8. Analisis Multiatribut
pasti, sehingga pada metode simulasi Monte 9. Metode Regresi Linier
Carlo ini dapat dibilang metode untuk 10. Simulasi Monte Carlo
menganalisis perambatan ketidakpastian 11. Perhitungan Volume Bulk
atau dapat digolongkan sebagai metode
sampling karena input dibangkitkan secara HASIL DAN PEMBAHASAN
random dari suatu distribusi porbabilitas Analisis Data Sumur
untuk proses sampling dari suatu data. Pengolahan ini terdiri dari 4 sumur,
Dimana dalam operasionalnya Monte Carlo diantaranya sumur PRO1, PRO2, PRO3 dan
melibatkan pemilihan secara acak terhadap PRO4. Analisis data sumur diawali dengan
keluaran masing-masing secara berulang interpretasi jenis lapisan permeable dan
sehingga diperoleh solusi dengan nilai impermeable dengan menggunakan log
pendekatan tertentu (Rosiana, 2013). gamma ray. Kemudian dilakukan
Perhitungan Sumber Daya interpretasi kualitatif dan kuantitatif, untuk
menentukan suatu daerah yang memiliki
zona prosepek hidrokarbon reservoar.
Keterangan: Melakukan interpretasi kualitatif di dapat
OOIP = Original oil in place secara quicklook yang bertujuan untuk
7758 = Faktor konversi dari acre/ft menginterpretasi suatu zona permeable,
impermeable, jenis litologi dan kandungan
= Porositas (%) fluida. Dalam melakukan interpretasi
Sw = Saturasi air (%) kualitatif ini, terdiri dari log gamma ray, log
Boi = Oil formation volume faktor capiler, log SP, log resisitivity, log density
serta log neutron-porosity. Defleksi pada
kurva log gamma ray menunjukan respon
yang rendah atau berkisaran 10-65 API
Keterangan: maka termasuk dalam zona permeable, akan
OGIP = Original gas in place tetapi jika berkisaran lebih dari 65 API maka
43560 = Faktor konversi dari acre/ft Sumur PRO1 merupakan impermeable.
Adapun jenis litologi yang dapat dilihat
= Porositas (%) berdasarkan kurva log gamma ray, dimana
Sw = Saturasi air (%) Bgi = Gas formation kurva log gamma ray yang tinggi mencirikan
volume faktor (Triwibowo, 2010). litologi batuan berbuti halus (shaly) dan

49
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, Volume 19, Nomor 1, April 2021: 47 – 56

menunjukan lapisan yang banyak nilai NPHI dan RHOB. Kemudian untuk
mengandung unsur radioaktif yang biasa mengetahui suatu kandungan fluidanya
ditemukan dalam batuan dengan ukuran dapat dilihat dengan nilai resistivitas (LLD)
butir yang kecil seperti lempung, lapisan yang tinggi dengan kisaran nilai lebih dari 80
yang mengandung lempung artinya lapisan ohm maka lapisan tersebut termasuk
tersebut impermeable. sedangkan gamma hidrokarbon gas, sedangkan pada sumur
ray yang rendah mencirikan litologi berupa PRO2 termasuk zona reservoar tidak
batupasir dan batu gamping dimana produktif, sehingga kurang baik untuk
termasuk lapisan permeable. Setelah itu dilakukanya suatu interpretasi. Dapat dilihat
dari analisis ini diketahui bahwa Sumur pada kedalaman 4525,8 ft sampai 4824,0 ft
PRO1, PRO2 dan PRO3 termasuk kedalam dengan nilai gamma ray yang tinggi
zona prospek yang memiliki lapisan berkisaran 65 API, pada kurva NPHI dan
permeable, dengan melihat nilai gamma ray RHOB tidak terdapatnya sparasi, dan kurva
yang rendah berkisaran 10-65 API, dan resistivitas (LLD) memiliki nilai resistivitiy
termasuk dalam litologi batupasir rendah. Gambar 1, menunjukkan daerah
(sandstone). Kemudian terdapatnya suatu prospek pada Sumur PRO1, sumur
sparasi yang yang ditandai dengan melihat PRO3 dan sumur PRO4

Sumur PRO3

Sumur PRO4

Gambar 1. Daerah prospek pada Sumur PRO1, sumur PRO3 dan sumur PRO4

Analisis Sensitivitas hidrokarbon yang bersi gas dengan nilai


Cross plot digunakan untuk mengetahui sebesar 10.000-35.000 (ft/s)*(g/cc).
seberapa sensitif parameter tersebut dalam Kemudian setelah membuat cross plot dilihat
memisahkan litologi shale dan sand, dimana juga tampilan cross section atau tampilan
dapat dilihat pada tampilan log gamma ray antara log gamma ray dengan log p-
dengan log p-impedance bahwa nilai gamma impedance serta log Sw. Ternyata hubungan
ray yang rendah menandakan zona tersebut antara gamma ray dan Sw sangat sensitif
merupakan prosepek hidrokabron. Hasil dari untuk membedakan litologi, dilihat dari skala
analisis cross plot log gamma ray dan log p- warna Sw zona yang berwarna kuning
impedance dengan skala warna Sw dipisahkan menunjukan nilai Sw yang rendah hal ini
menjadi dua zona, pada zona yang berwarna mengindikasikan bahwa zona tersebut
kuning menandakan litologi batupasir mengandung hidrokarbon gas.
(sandstone) dan yang berwarna biru
menandakan litologi shale. Cross plot log p- Inversi Impedansi Akustik
impedance dan log gamma ray dapat melihat Hasil dari inversi tersebut menunjukan
apakah hasil inversi impedansi akustik, bahwa reservoar yang mengandung batu
nantinya dapat memisahkan lapisan batupasir pasir (sandstone) memiliki nilai impedansi
(sandstone). Ternyata hasil dari cross plot akustik 10000-30000 ft/s*g/cc yang
tersebut ditunjukan bahwa zona impedansi ditandai dengan warna hijau, kuning
akustiknya yang menandakan litologi sampai kemerahan, kemudian juga sudah
batupasir (sansstone) mengandung memiliki kemiripan pada data log

50
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, Volume 19, Nomor 1, April 2021: 47 – 56

sumurnya. Kemudian dilakukan slicing P- bernilai sekitar 10.000-12.000 ft/s*g/cc,


Impedance untuk melihat persebaran nilai akan tetapi pada sumur PRO2 pada
impedansi akustiknya. Pada peta persebaranya yang ditandai dengan warna
persebaran impedansi akustik dimana pada kuning memiliki nilai impedansi yang tinggi
sumur PRO1, PRO3 dan PRO4 menunjukan yang berkisaran 21.000 ft/s*g/cc. Gambar
bahwa pada warna kemerahmerahan 2, menunjukkan peta persebaran
merupakan daerah prospek yang impedansi akustik.
mengandung litologi batupasir yang

Time Structure Map dan Depth Structure Map

Gambar 2. Peta persebaran impedansi akustik.

Gambar 3. Time structure map bentuk 3D

51
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, Volume 19, Nomor 1, April 2021: 47 – 56

Gambar 4. Depth structure map bentuk 3D

Hasil interpretasi horizon pada lapangan “PRO” Pada dept structure map terdapat struktur
yang nantinya hasil dari picking horizon ini patahan atau lipatan yang dicirikan seperti
akan mempengaruhi bentuk dari model hasil terdapatnya suatu bentuk puncak atau yang
inversi dan model inisial dalam pembuatan dapat kita sebut dengan struktur antiklin,
multiatribut. Setelah melakukan picking dimana struktur antiklin ini terjadi karena
horizon, selanjutnya picking fault (patahan) adanya pengaruh dari gaya ekstensi pada saat
dimana terdapatnya suatu patahan pada pembentukan cekungan. Gambar 3,
daerah bagian barat daya, selatan dan menunjukkan gambar Time structure map
tenggara. Kemudian melakukan interpretasi bentuk 3D dan Gambar 4, menunjukkan
horizon dan fault (patahan), Selanjutnya gambar Depth structure map bentuk 3D.
dilakukan pembuatan peta struktur waktu Zona yang mengandung hidrokarbon gas
(time structure map) yang dimana untuk ditunjukan pada sumur PRO1, PRO3 dan PRO4
melihat bagaimana struktur pada lapangan yang berwarna biru dengan memiliki nilai Sw
penelitian dalam domain waktu. Dari domain sebesar 10%-20%, kemudian pada sumur
waktu kemudian dikonversikan menjadi PRO2 yaitu zona tidak prospek.
domain kedalaman (depth structure map). Gambar 5, menjnjukkan Peta persebaran Sw.

Gambar 5. Peta persebaran Sw

52
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, Volume 19, Nomor 1, April 2021: 47 – 56

Simulasi Monte Carlo dapat kita katakan memiliki tingkat


Analisis simulasi monte carlo merupakan kepercayaan 10% sehingga dari hasil
metode dengan cara perhitungan berulang- perhitungan didapatkan nilai sebesar
ulang dengan memakai bilangan random 0.3657236 TCF (trilion cubic feet), kemudian
dalam jumlah yang besar. Penelitian ini nilai dari OGIP (original gas in place) (dalam
adalah simulasi monte carlo yang digunakan satuan TCF) ini di kali kan dengan Recovery
untuk mencari suatu pendekatan nilai sumber factor (RF) agar dapat diketahui berapa nilai
daya terhadap nilai OGIP (original gas in OGIP (original gas in place) tersebut yang
place) yang mengandung zona prosepek dapat dieksploitasi, Ternyata nilai sumberdaya
hidrokarbon, dimana pada perhitungan ini pada (original gas in place) yang dapat
banyak sekali variabelvariabel yang memiliki dieksploitasi sebesar 109.7 BCF (bilion cubic
uncertainly feet), pada P50 atau dapat kita sebut nilai
(ketidakpastian) yang tinggi. Oleh sebab itu tengah dengan memiliki tingkat kepercayaan
perlu dilakukan simulasi agar mendapatkan 50% dimana di dapatkanya nilai sebesar
hasil yang signifikan parameter-parameter 0.2140446 TCF (trilion cubic feet.) Kemudian
yang digunakan pada perhitungan sumber nilai dari OGIP (original gas in place) (dalam
daya ini, mengacu pada properties yang satuan TCF) ini di kali kan dengan Recovery
mengandung reservoar. Parameter yang factor (RF) agar dapat diketahui berapa nilai
digunakan untuk perhitungan sumber daya OGIP (original gas in place) tersebut yang
hidrokarbon diantaranya mencari nilai dapat dieksploitasi. Ternyata nilai
maksimum dan minum luas area yang sumberdaya pada (original gas in place) yang
mengandung zona reservoar hidrokarbon dapat dieksploitasi sebesar 64.21 BCF (bilion
dengan menghitung lapisan terluar atau cubic feet). P90 artinya jumlah dari kuantitatif
mencari nilai maksimum pada kontur. hidrokarbon secara rasional yang memiliki
Lapisan terluar ini memiliki nilai ketebalan nilai tingkat kepercayaan 90% ini memiliki
4300m dengan luas area sebesar 1539.62 nilai sebesar 0.086322 TCF (trilion cubic feet)
acre dan lapisan terdalam atau nilai minimum kemudian nilai dari OGIP (original gas in
pada kontur, memiliki nilai ketebalan 4000m place) (dalam satuan TCF) ini di kali kan
dengan luas area sebesar 314.537 acre, dengan Recovery factor (RF) agar dapat
dengan nilai STD nya 0.1 yang artinya tingkat diketahui berapa nilai OGIP (original gas in
kesalahan untuk mengukur luasan area adalah place) tersebut yang dapat dieksploitasi,
10%. Kemudian perhitungan thickness atau ternyata nilai sumberdaya pada (original gas
ketebalan dilihat dari top_res dan base_res in place) yang dapat di eksploitasi sebesar
nya. Recovery factor (RF) atau total sumber 25.89 BCF (bilion cubic feet).
daya yang optimis dieksploitasi sebesar 30% Gambar 6, menunjukkan kurva distribusi
dan nilai formasi faktor nya sebesar 0.0035. normal untuk mengetahui nilai sumberdaya,
Setelah didapatkan perhitungan dari dan Gambar 7, menunjukkan grafik sumber
parameter tersebut kemudian melakukan daya hasil perhitungan dari metode simulasi
perhitungan OGIP (original gas in place), monte carlo. Sedangkan Tabel 1,
untuk menentukan nilai persentase dari 100 menunjukkan nilai parameter perhitungan
case tersebut dengan mencari percentil yang sumber daya.
dapat dibagi ke dalam tiga golongan
diantaranya P10, P50 dan P90. Dimana P10

Gambar 6. Kurva distribusi normal untuk mengetahui nilai sumberdaya

53
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, Volume 19, Nomor 1, April 2021: 47 – 56

Gambar 7. Grafik sumber daya hasil perhitungan dari metode simulasi monte carlo

Tabel 1. Nilai parameter perhitungan sumber daya

KESIMPULAN percentil memiliki nilai sumberdaya yang


Reservoar batupasir (sandstone) yang sudah mendekati nilai volumenya.
mengandung hidrokarbon ditunjukkan oleh
nilai impedansi akustik sebesar 10.000- DAFTAR PUSTAKA
35.000 (ft/s)*(g/cc). Abdulah, A dan S. Sukmono. 2001.
Resevoar batupasir memiliki densitas (RHOB) Karakteristik Reservoar Seismik. Lab
sebesar 2.4-2.6 gr/cc, dan nilai porositas Reservoat Departemen Teknik Geofisika
efektif (PHIE) sebesar 15-20% yang tergolong ITB. Bandung.
baik, serta nilai Sw yang rendah sekitar 10- Dresser Atlas, Dresser Industries Inc. 1982.
20% yang mengindikasikan hidrokarbon Well Logging and Interpretation
berupa gas. Techniques. The Course For Home Study.
Parameter Impedansi akustik, densitas, p. 22-32, 39-94, 102-129, 165178.
porositas, dan saturasi air menunjukkan pola Harsono, A. 1993. Pengantar Evaluasi Log.
persebaran yang sama. Reservoar batupasir Schlumberger Data Services. Mulia Center
(sandstone) yang mengandung hidrokarbon L.17, Kuningan, Jakarta, p. 6997.
dominan berada di bagian selatan di sekitar Gatra.com. 2019. Cadangan Gas Bumi di
sumur PRO1, PRO3, dan PRO4, sedangkan Indonesia Capai 142,72 Triliun. Hotel
pada bagian utara sumur PRO2 menunjukkan Mercure. Pontianak
zona yang tidak prospek. Suranto. 2018. Estimasi Cadangan
Berdasarkan perhitungan sumber daya Hidrokarbon Dengan Simulasi Monte Carlo
dengan metode simulasi monte carlo, Dalam Rangka Pengelolaan Sumberdaya
didapatkan P10, P50, dan P90 yang Migas. Makalah. Teknik Perminyakan.
menunjukkan besarnya nilai sumberdaya Barrett, A. G., Hinde, A.L. dan Kennard, J.M.
dalam satuan BCF (bilion cubic feet). Pada P10 2004. Undiscovered Resource Assessment
nilai sumber daya yang terdapat di dalam Methodologies and Application to The
reservoir hidrokarbonya sebesar 365.72 BCF Bonaparte Basin, Geoscience Australia,
(bilion cubic feet), kemudian pada P50 214.04 Canberra.
BCF (bilion cubic feet) dan P90 memiliki nilai Rosiana, D. 2013. Simulasi Monte Carlo Untuk
sumber daya sebesar 86.32 BCF (bilion cubic Menentukan Estimasi Cadangan Minyak di
feet). Lapangan X, Jurnal ESDM, Vol.5, No.1, Mei
Ketiga nilai percentil (P10, P50, dan P90) 2013.
sudah mendekati nilai pada volumenya Russel, B., Hampson, D., Schuelke, J., and
sehingga dapat diketahui dari masingmasing Qurein, J. 1997. Multi-attribute Seismic
Analysis, The Leading Edge, Vol. 16.

54
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, Volume 19, Nomor 1, April 2021: 47 – 56

Triwibowo, B. 2010. Cut-off Porositas, Volume


Shale, dan Saturasi Air untuk Perhitungan
Netpay Sumur O Lapangan C Cekungan
Sumatera Selatan. Jurnal Ilmiah MTG,
3(2).

55
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, Volume 19, Nomor 1, April 2021: 47 – 56

56

Anda mungkin juga menyukai