Anda di halaman 1dari 9

TUGAS REVIEW PAPER

“ RESERVOIR LAPANGAN PANASBUMI WAYANG WINDU DENGAN


METODE INVERSI TOMOGRAFI DARI DATA MICROEARTHQUAKE ”

Disusun Oleh :

Nama : Muhammad Hafid Hidayatullah


Nim : 201410016
Kelas : PRD 2A

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI
DAN SUMBER DAYA MINERAL
POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS

Cepu, Oktober 2021


Judul Paper : Reservoir Lapangan Panas Bumi Wayang Windu dengan Metode Inversi
Tomografi dari Data Microearthquake (Studi Kasus : Kawasan Gunung
Wayang Windu)
Judul : Identifikasi Potensi Panas Bumi
Volume : JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-8
Tahun : 2014
Penulis : Radhiyullah Armi, Bagus Jaya Santosa

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang
Sistem panasbumi merupakan sistem perpindahan panas (konveksi) dari sumber
panas ke permukaan dengan proses sirkulasi air meteorik dengan atau tanpa air
magmatik. Pada umumnya sistem panasbumi terdiri dari: (1) Sumber panas (heat
source) (2) Reservoir tempat sirkulasi dari fluida panasbumi. (3) Batuan penudung
(cap rock) yan berfungsi menghalangi hilangnya uap air. (4) Daerah recharge yang
berfungsi menyuplai air pada reservoir sehingga sirkulasi air dapat terus berlangsung.
(5) Rekahan zona permeabel sebagai jalur sirkulasi fluida. Gempa mikro atau
microearthquake adalah gempa bumi yang tidak dapat terdeteksi oleh manusia dan
memiliki magnitude yang sangat kecil.
Aktivitas gempa mikro adalah fenomena yang sering terjadi di area prospek
panasbumi. Injeksi fluida pada saat proses produksi akan menghasilkan tekanan yang
melawan formasi batuan dan menciptakan rekahan hidrolik (hydraulyc fracture).
Survei pasif seismik di lapangan panasbumi Wayang Windu memanfaatkan
gelombang seismik yang dihasilkan dari rekahan hidrolik.

2. Letak Geografis
Provinsi Jawa Barat, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam panasbumi
yang terbesar di Indonesia. Potensi panasbumi di Jawa Barat mencapai 6000 MW.
Menurut studi geologi regional, lapangan panasbumi Wayang Windu terletak pada
jalur Pegunungan Selatan Jawa merupakan hasil subduksi antara Lempeng Hindia-
Australia dengan Lempeng Eurasia yang mulai terjadi pada zaman tersier.
3. Metode Penelitian
Karakteristik dari reservoir lapangan panasbumi Wayang Windu dapat
ditampilkan dengan menggunakan metode inversi seismik tomografi. Metode ini
memanfaatkan parameter kecepatan penjalaran gelombang P (Vp) dan gelombang S
(Vs) dari gempa mikro. Pada penelitian ini, diharapkan dengan menganalisa hasil
pengamatan karakteristik event microearthquake yang terekam oleh stasiun
perekaman, dapat diperoleh informasi distribusi anomali kecepatan gelombang-P
(Vp), gelombang-S (Vs) serta rasio Vp/Vs yang merambat di bawah permukaan
lapangan panasbumi Wayang Windu.

B. Isi Bahasan
1. Konsep Inversi Seismik Tomografi
Dalam pelaksanakan metode Microearthquake ini perlu melalui beberapa tahapan
hingga menemukan penentuan lokasi dan model kecepatan, yaitu meliputi :
• Event microearthquake yang diekstrak dari deret waktu kontinyu menjadi data
event gempa digunakan pada tahapan prosesing.
• penentuan lokasi awal hiposenter ditentukan dengan menggunakan
Seismological Data Processing Package, Seisplus (Geotech Instruments, LLC,
Dallas), yang mana penentuan lokasi hiposenter menggunakan algoritma
HYPOPLUS.
• Pada tahap perhitungan traveltime model kecepatan 1D menghubungkan semua
kombinasi dari kedalaman event dan jarak episenter terhadap posisi receiver
yang mana Z dianggap 0.
• Distribusi kecepatan 3 dimensi dapat didapatkan melalui tiga tahapan, yaitu
penentuan lokasi dalam model 3D dengan menggunakan algoritma ray tracing
berdasarkan asas Fermat pada minimalisasi traveltime. Sumber gempa dan
lokasi awal yang telah didapatkan melalui optimasi model kecepatan 1D pada
tahapan sebelumnya direlokasikan kembali menggunakan metode 3D ray
tracing (bending tracing). Selanjutnya dilakukan parameterisasi grid, anomali
distribusi kecepatan antara node diinterpolasikan secara linear untuk menjadi
block tetrahedral.
2. Hasil Analisa Model Kecepatan 1 Dimensi

Pada hasil tersebut melewati proses tiga kali iterasi yang mana
menghasilkan nilai RMS 0.1307, nilai tersebut lebih baik dibandingkan dengan
nilai RMS sebelumnya yaitu 0.1360. Dari hasil penentuan model kecepatan 1
dimensi, terdapat kontras nilai kecepatan pada kedalaman 0-40 km. Pada
kedalaman 0 km, kecepatan untuk gelombang P (Vp) = 2.694627 km/s dan
kecepatan gelombang S (Vs) = 1.633392 km/s, lalu terjadi peningkatan nilai
kecepatan pada kedalaman 5 km, dengan Vp = 6.063570 km/sdan Vs =
3.700346 km/s. Selanjutnya terus meningkat pada kedalaman 10 km, dengan
Vp = 6.843659 km/s dan Vs = 4.195239 km/s. Sehingga penulis dapat
menyimpulkan jumlah lapisan dalam range 0-40 km terdiri atas tiga lapisan.
3. Hasil Analisa Model Keccpatan 3 Dimensi

Setelah melalui tahapan parameterisasi dan picking gelombang P


menjadi 1629 dan inversi, jumlah gelombang S menjadi 989 serta jumlah event
menjadi 225. Pada gambar 5 dan gambar 6 merupakan distribusi dari hasil
inversi kecepatan gelombang P dan gelombang S. Dari hasil yang didapatkan
anomali terkonsentrasi pada area yang berdekatan dengan sumur injeksi MBB-
1. Dari distribusi kecepatan gelombang S memberikan informasi bahwa pada
kedalam 2000-5000 m terdapat anomali negatif. Hal ini sangat beralasan
dikarenakan di lapangan panasbumi Wayang Windu adalah lapangan produktif
yang beraktifitas secara berkelanjutan dalam rangka recharging fluida. Karakter
dari penjalaran gelombang P dan S adalah sangat berbeda. Ketika suatu
penjalaran gelombang melewati medium yang bersifat fluida, maka gelombang
S tidak dapat melaluinya, sedangkan gelombang P dapat merambat pada
medium fluida.
Pada gambar 7 dan gambar 8 adalah hasil dari cross section. Pada sayatan-
sayatan ini diatur hingga pada kedalaman 10 km. Namun pada kedalaman km, tidak
ditemukan anomali apapun. Adapun hal ini disebabkan kedalaman event gempa
micro paling dalam setelah perhitungan hyposenter di lapangan panasbumi Wayanh
Windu adalah 7866.703 m. Pada penampang vertikal baik pada kecepatan
gelombang P (Vs) maupun kecepatan gelombang S (Vs), event gempa yang terjadi
pada kedalaman tertentu akan menampilkan event di penampang vertikal dengan
jarak terdekat 100 m dan jarak terjauh 2000 m lateral. Penulis menemukan nilai
yang relatif kecil pada model gelombang P dan gelombang S anomali negatif pada
kedalaman sekitar 2 km.

Gambar Cross Section.


4. Hasil Analisa Struktur Vp/Vs

Dari model yang didapatkan menjelaskan bahwa hampir semua model


menunjukkan posisi yang sangat jelas dari nilai rasio Vp/Vs yang tinggi di
kedalaman 2-4 km, nilai rasio Vp/Vs tertinggi adalah 1,785. Hal ini menguatkan
kemungkinan bahwa pada kedalaman 2-4 km adalah zona reservoir panasbumi
Wayang Windu. Hal ini berdasarkan pada teori hubungan antara rasio Vp/Vs
dengan saturasi air, bahwa semakin tinggi nilai rasio Vp/Vs semakin tinggi pula
saturasi airnya. Namun, pada kedalaman 5-8 km menunjukkan nilai rasio Vp/Vs
yang rendah, dengan harga terendah Vp/Vs=1.695. Dan juga didapatkan harga
anomali yang rendah untuk gelombang P dan anomali negatif untuk gelombang S.
Sehingga menurut studi terdahulu, anomali tersebut berkaitan dengan keberadaan
daerah lemah seperti sesar atau struktur bawah permukaan hasil kegiatan tektonik.
Anomali Vp/Vs ratio minimum merupakan anomali di sekitar Vp/Vs ratio yang
lebih besar karena anomali di bawah permukaan yang berkaitan langsung dengan
zona reservoir yang mana mencerminkan daerah lemah (kurang padat) yang
berkaitan dengan kegiatan hidrolik fracturing dan vulkanik. Umumnya daerah
pinggiran Vp/Vs ratio minimum dikelilingi oleh pusat-pusat gempa.
C. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil dari perhitungan kecepatan 1 dimensi dapat kita simpulkan
bahwa jumlah lapisan dalam range 0-40 km terdiri atas 3 lapisan.
2. Pada gambar 7 dan gambar 8 adalah hasil dari cross section yang disusun pada
gambar 4. Pada sayatan-sayatan ini diatur hingga pada kedalaman 10 km. Namun
pada kedalaman 9-10 km, tidak ditemukan anomali apapun.
3. Nilai rasio Vp/Vs yang tinggi di kedalaman 2-4 km = 1,785 sehingga menguatkan
kemungkinan pada kedalaman tersebut adalah zona batuan penutup (cap rock) dari
zona reservoir panas bumi Wayang Windu. Vp/Vs ratio minimum dapat ditemukan
pada kedalaman 5 -8 km. Yang merupakan anomali di sekitar Vp/Vs ratio yang lebih
besar karena anomali di bawah permukaan yang berkaitan langsung dengan zona
reservoir yang mana mencerminkan daerah lemah (kurang padat) yang berkaitan
dengan kegiatan hidrolik fracturing dan vulkanik. Umumnya daerah pinggiran
Vp/Vs ratio minimum dikelilingi oleh pusat-pusat gempa.

D. Tanggapan
Paper ini mengidentifikasi reservoir pada lapangan Wayang Windu dengan
menggunakan metode microearthquake pada tahun 2014. Pada paper ini ditemukan
beberapa hasil yaitu jumlah lapisan pada range 0-40km dengan menggunakan metode
perhitungan kecepatan 1 dimensi. Secara kesimpulan dari saya sebagai pereview paper
ini mendapatkan kesimpulan bahwa paper ini menjelaskan tentang kondisi lapisan,
kondisi reservoir serta anomali-anomali yang terdapat di lapangan Wayang Windu.
Tanggapan saya untuk lapangan Wayang Windu agar bisa dikembangkan agar
menjadi salah satu potensi panas bumi yang ada di Indonesia yaitu yang pertama
mengembangkan penelitian dengan metode yang lain untuk mendapatkan data dari
lapangan seperti manifestasi dari lapangan Wayang Windu. Karena saya baca paper ini
belum ada hasil data terkait manifestasi serta pengembangan potensi panas bumi di
lapangan ini untuk dijadikan pembangkit listrik.
E. Daftar Pustaka
Elfina, 2010. “ Studi Alterasi Hidrotermal Pada Sumur MB-1, MB-2, MB-3, dan WR di
Lapangan Panasbumi Wayang Windu Bagian Utara, Kecamatan Pangalengan,
Kabupaten Bandung, Jawa Barat ”, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Pulunggono, A., Martodjojo, S., 1994. Perubahan Tektonik PaleogenNeogen


Merupakan Peristiwa Tektonik Terpenting di Jawa, Prosiding Geologi dan Geoteknik
Pulau Jawa, Kumpulan Makalah Seminar Geologi dan Geoteknik Pulau Jawa Sejak
Akhir Mesozoik hingga Kuarter, Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta, h.37- 61.

Radhiyullah Armi, Bagus Jaya Santosa Jurusan Fisika, FMIPA, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail:
radhiyullah09@mhs.physics.its.ac.id

Anda mungkin juga menyukai