Anda di halaman 1dari 18

LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN


UNIVERSITAS HALU OLEO

PRAKTIKUM RAA66052 INTERPRETASI DATA SEISMIK


SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 20212

KHAIRUL ANWAR
R1A119024
TEKNIK GEOFISIKA

MODUL 3
WELL TO SEISMIC TIE

TANGGAL
PRAKTIKUM APRIL
2022

KENDARI – INDONESIA
© 2022 – TEKNIK GEOFISIKA

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 1


LAPORAN PRAKTIKUM
Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo
Modul 3 Well To Seismic Tie

Nama : Khairul Anwar


NIM : R1A119024
Kelas :B
Tanggal Praktikum : April 2022

I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah:
 Dapat memasukkan dan mengorganisasi data menggunakan software Geoview
 Dapat mengikat data seismic dengan data sumur (well to seismic tie)
menggunakan software Geoview

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 2


II. TEORI DASAR
a. Wavelet

Wavelet merupakan kumpulan dari sejumlah gelombang harmonik yang mempunyai


amplitudo, frekuensi, dan fasa tertentu. Ada empat macam jenis wavelet erdasarkan fase
gelombangnya, yaitu wavelet fase nol, fase maksimum, fase minimum, dan fase campuran.
Tipe-tipe wavelet ini mempunyai letak konsentrasi energi (simpangan maksimum atau
amplitudo) yang berbeda-beda.

1. Zero Phase Wavelet

Wavelet berfasa nol (zero phase wavelet) mempunyai konsentrasi energi


maksimum di tengah dan waktu tunda nol, sehingga wavelet ini memiliki nilai resolusi yang
10 maksimum. Wavelet berfasa nol ini merupakan jenis wavelet yang lebih baik dari semua
jenis wavelet yang mempunyai nilai spectrum amplitude yang sama.
2. Minimum Phase Wavelet

Pada wavelet berfasa minimum (minimum phase wavelet) terdapat pergeseran


atau perubahan faca terkecil pada setiap frekuensi. Pada wavelet ini energi terpusat secara
maksimal pada bagian depan wavelet tersebut. Wavelet berfasa minimum ini memiliki
waktu tunda terkecil dari energinya dibandingkan dengan jenis wavelet lain.
3. Maximum Phase Wavelet

Wavelet berfasa maximum (maximum phase wavelet) adalah kebalikan dari


wavelet berfasa minimum. Wavelet berfasa maksimum ini memiliki energi yang terpusat
secara maksimal pada bagian akhir dari wavelet tersebut.
4. Mixed Phase Wavelet

Wavelet berfasa campuran (mixed phase wavelet) adalah wavelet yang


energinya tidak terkonsentrasi dibagian depan maupun bagian akhir dari wavelet tersebut.
© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 3
Ekstraksi Wavelet Ada beberapa jenis dan tahapan dalam pembuatan (ekstraksi)
wavelet yaitu Ekstraksi Wavelet Secara Teoritis Wavelet ini dibuat sebangai wavelet awal
untuk menghasilkan seismogram sintetik. Seismogram sintetik ini kemudian diikatkan
dengan data seismik dengan bantuan data checkshot. Apabila tidak ada data checkshot, maka
korelasi dilakukan dengan cara memilih event-event target pada sintetik dan menggesernya
pada posisi event-event data seismik (shifting). Korelasi antara data seismogram sintetik dan
data seismik ini akan mempengaruhi hasil pembuatan wavelet tahap selanjutnya. Korelasi
yang dihasilkan dengan cara ini biasanya kurang bagus karena wavelet yang digunakan
bukan wavelet dari data seismik.
Ekstraksi Wavelet Secara Statistik dari Data Seismik, Ekstraksi wavelet Jenis ini
hanya menggunakan data seismik, dengan masukan posisi serta window waktu target yang
akan diekstrak. Biasanya, korelasi yang didapatkan 11 dengan cara statistik dari data seismik
akan lebih besar bila dibandingkan dengan wavelet teoritis.
Ekstraksi Wavelet Secara Deterministik Ekstraksi ini dilakukan terhadap data
seismik sekaligus dengan kontrol data sumur, sehingga akan memberikan wavelet dengan
fasa yang mendekati. Namun ekstraksi ini hanya akan memberikan hasil yang maksimal jika
data sumur sudah terikat dengan baik. Ekstraksi wavelet secara statistik dan pengikatan yang
baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil ekstraksi wavelet secara deterministik
dengan kualitas yang baik.

b. Trace Seismik

Model dasar dalam model satu dimensi kondisi bawah permukaan dapat
digambarkan oleh trace seismik. Mengacu pada model konvolusi, menyatakan bahwa tiap
trace merupakan hasil konvolusi sederhana dari refelektivitas bumi dengan fungsi sumber
seismik ditambah dengan noise. Dapat dituliskan sebagai berikut:

Di mana:
S(t) = Trace seismik
W(t) = Wavelet seismic
r(t) = Relfektivitas lapisan
n(t) = Noise

c. Data Sumur (Log)

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 4


Log adalah suatu grafik kedalaman (bisa juga waktu) dari suatu data yang
menunjukkan parameter yang diukur secara berkesinambungan di dalam sebuah sumur
(Harsono, 1997). Log tersebut akan membantu interpreter dalam membaca informasi
penampang seismik. Ada berbagai macam jenis log yang mempunyai fungsinya masing-
masing. Sebuah sumur tidak selalu mempunyai data log secara keseluruhan. Terdapatnya
data log pada usatu sumur dapat dilihat berdasarkan keekonomisan yang bergantung pada
keperluan data pada suatu sumur.
1. Gamma Ray Log

Prinsip gamma ray log adalah suatu rekaman tingkat radioaktifitas alami yang
terjadi karena tiga unsur, yaitu: Uranium (U), Thorium (Th), dan Potassium (K) yang ada
pada batuan. Gamma ray sangat efektif dalam membedakan lapisan permeabel dan
impermeabel karena unsur-unsur radioaktif cenderung berpusat di dalam serpih yang
impermeabel dan tidak banyak terdapat dalam batuan karbonat atau pasir yang secara umum
adalah permeabel. Gamma ray log biasa digunakan untuk menentukan jenis litologi dari
suatu batuan.
2. Density Log

Beberapa kelebihan dari log densitas antara lain mampu mengukur berat jenis
batuan yang kemudian digunakan untuk menentukan porositas batuan tersebut, dapat
membedakan minyak dan gas dalam ruang pori-pori karena fluida tadi berbeda berat
jenisnya, dan bersama log lain misalnya neutron log, lithologi batuan dan tipe fluida yang
dikandung batuan dapat ditentukan.
3. Sonic Log

Sonic log adalah log yang bekerja berdasarkan kecepatan rambat gelombang
suara. Gelombang suara dipancarkan ke dalam suatu formasi kemudian akan dipantulkan
kembali dan diterima oleh receiver. Waktu yang dibutuhkan gelombang suara untuk sampai
ke penerima disebut interval transite time. Besarnya selisih waktu tersebut tergantung pada
jenis batuan dan besarnya porositas batuan tersebut sebagai fungsi dari parameter elastik
seperti K (bulk modulus, (shear modulus), dan densitas (ρ) yang terkandung dalam
persamaan kecepatan gelombang kompresi (Vp) dan gelombang shear (Vs).
4. Resistivity Log

Log resistivitas adalah log yang bekerja berdasarkan konduktivitas batuan.


Jadi semakin tinggi nilai konduktivitasnya maka resistivitasnya (hambatan) semakin kecil.
Arus listrik dapat mengalir di dalam formasi batuan dikarenakan konduktivitas dari air yang
© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 5
dikandungnya. Resitivitas formasi diukur dengan cara mengirim arus bolak-balik langsung
ke formasi (laterolog) atau menginduksikan arus listrik ke dalam formasi (alat induksi).
5. Caliper Log

Caliper log adalah log yang menjelaskan mengenai besar-kecilnya suatu


lubang bor. Hal tersebut dikarenakan batuan yang terdapat di bawah permukaan dapat
mengalami runtuh akibat tidak kompaknya suatu batuan.
6. Checkshot

Checkshot dilakukan bertujuan untuk mendapatkan hubungan antara waktu


dan kedalaman yang diperlukan dalam proses pengikatan data sumur terhadap data seismik
(well tie seismik)

d. Well Seismic Tie

Well to Seismic Tie merupakan sebuah proses mengintegrasikan data sumur yang
berada pada domain kedalaman dengan data seismik yang berada pada domain waktu,
sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi horizon target.
Well seismic tie merupakan suatu tahapan untuk mengikatkan data sumur terhadap
data seismik. Proses well seismic tie adalah proses pengikatan data sumur (well) terhadap
data seismik. Data sumur yang diperlukan untuk well seismic tie adalah sonic (DT), density
(RHOB), dan checkshot. Sebelum diproses, data well tersebut harus dikoreksi terlebih
dahulu untuk menghilangkan efek washout zone, cashing shoe, dan artifak-artifak lainya.
Sebagaimana yang kita ketahui, data seismic umumnya berada dalam domain waktu (TWT)
sedangkan data well berada dalam domain kedalaman (depth). Sehingga, sebelum kita
melakukan pengikatan, langkah awal yang harus kita lakukan adalah konversi data well ke
domain waktu. Untuk konversi ini, kita memerlukan data sonic log dan checkshot.

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 6


© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 7
III. PENGOLAHAN DATA
Langkah Kerja:
1. Membuka software Geoview
2. Membuat database dengan perintah New dan beri nama file
3. Melakukan import data LVG-1_logs.las

4. Mengatur log yang akan digunakan pada menu log file details

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 8


5. Melakukan loading check shot data

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 9


6. Melakukan loading well top data

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 1


7. Membuat project dengan menu eLog-Start new project-beri nama project-ok,
kemudian akan muncul select well menu lalu pilih dan open well yang telah
dibuat sebelumnya
8. Menampilkan data seismik

9. Melakukan loading seismik data dengan menggunakan menu Seismic-Open


From SEG-Y file-select file(seismic.sgy)-3D-masukkan nilain inline 189,
xline 193, source x 73, dan source y 77.

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 1


10. Melakukan Loading Horizon dengan menu Horizon-import horizon from file-
melakukan editing pada setingsn horizon(inline xline number, horizone
number, inline dan xline colum)-Ok.
11. Melakukan koreksi check shot lalu menyimpannya dengan nama P-wave_chk

12. Melakukan extraksi wavelet dengan menu Wavelet-extract wavelet-staticsl-


melakukan editing pada setingan-beri nama wavelet (wave1_extract)-Ok.
© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 1
13. Extraksi wavelet: penentuan polaritas wavelet dengan menu wavelet-syntetic
polarity-reverse polarity-ok
14. Melakukan koreksi sumur dengan menu correlate-mencocokkan syntetic dan
composite-strech-menyimpannya dengan nama P-wave_corr

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 1


IV. ANALISIS
Wavelet sebelum dikoreksi

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 1


Wavelet setelah dikoreksi

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 1


Seismic data

Well to Seismic Tie merupakan sebuah proses mengintegrasikan data sumur yang
berada pada domain kedalaman dengan data seismik yang berada pada domain waktu,
sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi horizon target.

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 1


V. KESIMPULAN
 Dengan menggunakan data yang telah diberikan, mahasiswa dapat mengolah
dan dan mengoperasikan software hingga mendapatkan hasil seperti pada
pengolahan dan analisis siatas
 Well to Seismic Tie merupakan sebuah proses mengintegrasikan data sumur
yang berada pada domain kedalaman dengan data seismik yang berada pada
domain waktu, sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi horizon
target.

MANFAAT PRAKTIKUM
Pada praktikum kali ini mahasiswa/praktikan dapat mengembangkan skill dalam
penggunaan dan pengolahan data menggunakan software Geoview

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 1


REFERENSI

Anstey, N. A., and Geyer, R. L., 1987, Borehole velocity measurements and the synthetic
seismogram: Boston, MA, IHRDC, 355 p.
Modul Praktikum 3 Intepretasi Seismik Refraksi 2018.
Sukmono, S., 1999, Interpretasi Seismik Refleksi, Lab. Teknik Geofisika, Institut Teknologi
Bandung.
Wahyuningsih, dkk. Interpretasi Data Seismik Refraksi Menggunakan Metode Reciprocal
Hawkins dan Software SRIM (Studi kasus daerah Sioux Park, Rapid City, South
Dakota, USA). Vol.9, No.4, Oktober 2006, hal 177-184

© 2022 Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo 1

Anda mungkin juga menyukai