Anda di halaman 1dari 9

Modul Praktikum GP3204 Interpretasi Seismik Refleksi, Semester Genap Tahun 2019

MODUL 2
WELL TIE

I. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep mengenai pengikatan data sumur
dengan data seismik (well seismic tie).
2. Mahasiswa mampu melakukan pembuatan seismogram sintetik.

II. Dasar Teori


Well Seismic Tie (WST) atau proses pengikatan data sumur ke seismik merupakan
suatu tahapan penting dalam interpretasi data seismik. WST menghubungkan
marker geologi dengan reflector tertentu dalam data seismik. Keberadaan dari suatu
perlapisan batuan dengan properti tertentu akan dimodelkan ke dalam suatu trace
sintetik. Karena perbedaan domain dari data sumur dan data seismik diperlukan
kurva time-depth yang bisa diperoleh dari data checkshot atau VSP, maupun dari
data kecepatan. Reflektifitas dari akuisisi data seismik memiliki keterbatasan
dikarenakan resolusi, atenuasi dan pengaruh spherical divergence penjalaran
gelombang seismik. Reflektifitas dapat dihitung secara langsung dari data Well Log
(biasanya log sonic dan log densitas) sehingga data log ini digunakan untuk
“mengkalibrasi” pengukuran data seismik. Algoritma umum yang sering digunakan
dalam proses well seismic tie adalah konvolusi, dimana model konvolusi mencoba
mengkorelasikan hubungan antara fungsi reflektifitas r(t), wavelet seismic w(t) dan
trace seismik s(t):

s(t) = w(t)*r(t)+n(t)

dimana n(t) adalah noise (tidak diturunkan dari persamaan gelombang). Secara
simple r(t) adalah sebuah time series yang amplitudonya merepresentasikan
koefisien refleksi dari kondisi bawah permukaan. Pemilihan wavelet w(t)
merupakan tantangan tersendiri dikarenakan dalam prakteknya wavelet berubah
seiring penjalarannya, semakin jauh menjalar dari sumber maka frekuensi tinggi
hilang dan terjadi rotasi fasa. Model konvolusional mengasumsikan bahwa wavelet
tidak berevolusi dan wavelet identik tersebut terjadi pada keseluruhan reflektor,

© 2019 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 1


Modul Praktikum GP3204 Interpretasi Seismik Refleksi, Semester Genap Tahun 2019

sehingga secara umum wavelet yang dibuat hanya cukup untuk mengakomodasi
untuk menginterpretasi (inversi) hanya pada zona interest.

Metode yang dipakai dalam well tie bervariasi, salah satunya dari White (1980)
yaitu menggunakan persamaan “spectral coherence matching” untuk mengestimasi
wavelet yang cocok. Biasanya sebuah 1D seismogram sintetik di konstruksi dari
informasi data well log namun pada beberapa kasus perlu dilakukan proses
“stretching dan squeezing”. Seismogram sintetik umumnya adalah proses
konvolusi simple dimana spektrum amplitudo diusahakan mirip dengan data
seismik (spektrum amplitudo seismik dibagi dengan reflektifitas sumur) dan
memiliki fasa nol.

III. Tugas Pendahuluan

1. Sebutkan jenis-jenis pembuatan wavelet yang anda ketahui !


2. Apa saja yang harus diperhatikan dalam proses well to seismic tie!

IV. Langkah Praktikum


Data praktikum yang telah dimasukkan dalam input data modul 1 merupakan
data sumur dan data seismik. Kedua data tersebut harus dalam basemap yang sama,

© 2019 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 2


Modul Praktikum GP3204 Interpretasi Seismik Refleksi, Semester Genap Tahun 2019

Pada proses modul 2 (well to seismic tie) dibutuhkan data pendukung berupa
data checkshot. Berikut cara untuk input data checkshot.

Perhatikan Header skip pada isi dari data checkshot, kemudian ikuti langkah-
langkah di bawah ini.

© 2019 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 3


Modul Praktikum GP3204 Interpretasi Seismik Refleksi, Semester Genap Tahun 2019

Pada saat data checkshot telah terinput di dalam project, maka mulai dilakukan
checkshot koreksi dengan data log sonic.

© 2019 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 4


Modul Praktikum GP3204 Interpretasi Seismik Refleksi, Semester Genap Tahun 2019

Akan otomatis terbentuk log baru dan menyimpannya sebagai log p-wave yang
terkoreksi. Dilanjutkan dengan proses korelasi (well tie) pada log dengan seismik
yang digunakan. Proses korelasi ini membutuhkan input seismogram sintetik.

© 2019 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 5


Modul Praktikum GP3204 Interpretasi Seismik Refleksi, Semester Genap Tahun 2019

© 2019 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 6


Modul Praktikum GP3204 Interpretasi Seismik Refleksi, Semester Genap Tahun 2019

Pembuatan seismogram sintetik (wavelet), juga menentukan phase yang


digunakan dan juga penentuan interval seperti dibawah ini.

© 2019 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 7


Modul Praktikum GP3204 Interpretasi Seismik Refleksi, Semester Genap Tahun 2019

V. Laporan dan Analisis

© 2019 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 8


Modul Praktikum GP3204 Interpretasi Seismik Refleksi, Semester Genap Tahun 2019

1. Perhatikan korelasi dan kecocokan antara wavelet dengan seismic, yang


dapat mempengaruhi hasil current correlation dengan time shift nol.
2. Usahakan mempunyai current correlation minimum sebesar 0.6.
3. Buatlah analisa hasil dari langkah praktikum modul 1 hingga modul 2,
dengan well tie sebagai hasil.

© 2019 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina 9

Anda mungkin juga menyukai