Anda di halaman 1dari 8

Laporan Modul 2, MG 3017

Sampling dan Analisis Ayak


Fathan Rozani (12118087)/Kelompok 6/Rabu, 21 Oktober 2020
Asisten : Bagus Toyib Rasyidin (12516012)

Abstrak – Praktikum Modul 2 – Praktikum ini memiliki tujuan untuk menentukan metode sampling terbaik dan selang rataannya
dan menentukan nilai P80 dari analisis ayak. Dalam praktikum ini dilakukan proses sampling dengan tiga metode sampling, yaitu
riffle splitter, coning quartening, dan increment, dan metode grain counting dilakukan untuk masing-masing metode. Dilakukan juga
analisis ayak dengan menyiapkan 500 gr material, kemudian disiapkan ayakan dengan ukuran 19#, 48#, 65#, dan 100#, kemudian
berat material dari setiap fraksi ditimbang, untuk mendapatkan nilai P80.
Metode coning dan quartering dapat digunakan
A. Tinjauan Pustaka dengan pertama-tama membagi sampel menjadi
Sampling adalah operasi pengambilan sebagian yang empat segmen, kemudian diambil yang berlawanan
banyaknya cukup untuk dianalisis atau diuji fisik dari suatu secara diagonal. Quartering dilanjutkan sampai
yang bersar jumlahnya sehingga perbandingan dan distribusi volume sampel yang sesuai tercapai.
kualitas dikeduanya adalah sama. Suatu yang sama jumlahnya 3. Increment
disebut sebagai lot atau populasi. Data atau besaran tentang
populasi adalah parameter. Sedangkan besaran yang diperoleh
dari contoh disebuit sebagai statistik.
Ada beberapa faktor – faktor yang berpengaruh dalam
sampling, yaitu :
• Variasi jenis mineral yang ada dalam bahan galian
Increment yaitu sejumlah material yang diambil
• Distribusi yang tidak merata di dalam bahan galian
sebagai contoh dari lot dengan menggunakan alat
• Variasi ukuran dari mineral-mineral yang terdapat
sampling dan dengan satu kali operasi (misalnya
dalam bahan galian
dengan satu kali sekop).
• Variasi dari densitas masing-masing mineral
Ada tiga metode sampling yang umum digunakan dalam
pengolahan bahan galian, yaitu riffle splitter, coning
quartening, dan increment.
1. Riffle splitter

Grain counting adalah salah satu metode yang digunakan


untuk mengetahui kadar dari suatu sampel (konsentrat mineral
berat, sayatan poles, maupun sayatan tipis), dengan
membandingkan antara persen volume suatu mineral tertentu
terhadap mineral secara keseluruhan.
Riffle splitter adalah perangkat sub-sampling statis Analisis ayak sangat banyak digunakan dalam
dan fraksional yang dapat digunakan untuk membagi pegolahan bahan galian, antara lain digunakan untuk
banyak bahan partikulat kering menjadi dua setengah menentukan efisiensi berbagai peralatan, menghitung derajat
lot. Perangkat ini biasanya dibuat dengan lembaran liberasi, mencari penyebab dan ukuran mineral berharga yang
baja dan harus dirancang untuk memiliki jumlah hilang bersama tailing.
saluran miring yang berlawanan (riffle) genap, Ada beberapa factor yang mempengaruhi pengayakan, yaitu :
dengan setiap saluran memiliki lebar yang sama. • Laju pengumpanan dan kemiringan
Lebar saluran yang disarankan minimal harus 2,5 × • Tebal lapisan, frekuensi, stroke, dan
ukuran diameter partikel maksimum yang dapat kemiringan deck/permukaan ayakan
ditemukan di lot yang akan dipisahkan. • Karakteristik pola siklus stroke
2. Coning and quartening • Kandungan air yang terdapat pada material
Analisa ayak dilakukan dengan mempresentasikan hasil
ayakan dalam bentuk grafik. Presentasi ini dilakukan dengan
memplot grafik dengan sumbu x berupa ukuran partikel, dan
sumbu y berupa beratnya. Untuk menentukan beratnya,
dilakukan dua pendekatan, yaitu jumlah berat masing-masing
fraksi dalam persen, atau jumlah berat kumulatif yaitu jumlah
berat dalam persen yang lebih besar dan lebih kecil pada Kotak 3 11 12 16 14 12 11 15 12 16 12
ukuran tertentu. Grafik yang dipresentasikan yaitu : Kotak 4 23 17 30 23 27 29 36 24 28 27
1. Direct Plot
Kotak 5 31 24 31 22 40 26 37 31 38 29
Pada grafik ini ukuran partikel pada jarak yang sama
sebagai absis diplot terhadap persen berat tertampung
Tabel 2.4 Data hasil ayakan
pada masing-masing ayakan berukuran tertentu.
Fraksi (mesh) Berat Tertampung (g)
2. Comulative Direct Plot
+19# 297,9
Pada grafik ini persen berat komulatif terampung/lolos
ayakan diplot terhadap ukuran. -19# +48# 139,1
3. Semi-log Plot -48# +65# 53,1
Pada grafik ini sumbu x menggunakan skala logaritmik. -65# +100# 5,3
4. Log-log Plot -100# 1,8
Baik sumbu tegak maupun sumbu horizontal
menggunakan skala logaritmik. C. Pengolahan data percobaan
Gaudin-Schuman Plot merupakan log-log plot dimana persen Flowsheet
berat kumulatif lolos ayakan pada sumbu y, dan ukuran Sampling metode riffle
partikel pada pada sumbu x, grafiknya dapat dinyatakan Bahan yang telah disiapkan di laboratorium, yaitu
sebagai: campuran kasiterit dan kuarsa diambil sebanyak 500
𝑥 𝑚 gram.
𝑌 = 100 [ ]
𝑘
dimana Y = % berat kumulatif lolos ukuran x
m = modulus distribusi Membagi campuran tersebut dengan metode Riffle
k = modulud ukuran dalam mikron hingga 2 kali pembagian sehingga menghasilkan ±125
x = ukuran partikel gram.

B. Data Percobaan
Tabel 2.1 Sample riffle splitter
RIFFLE SPLITTER Menaburkan sejumlah butir di atas kotak grain
counting.
Percobaan I II III IV V
ke-
H P H P H P H P H P
Kotak 1 28 10 17 5 63 40 16 9 42 7
Melakukan grain counting hingga 7 kali
Kotak 2 15 15 7 12 42 62 27 22 12 15
Kotak 3 14 10 13 25 20 24 11 18 27 26
Kotak 4 36 33 38 22 24 33 24 14 27 16
Sampling metode coning quartening

Kotak 5 18 11 31 25 22 21 20 17 20 21 Bahan yang telah disiapkan di laboratorium, yaitu


campuran kasiterit dan kuarsa diambil sebanyak 500
gram.
Tabel 2.2 Sample coning quartening
CONING QUARTERING
Percobaan I II III IV V
ke-
H P H P H P H P H P
Membagi campuran tersebut dengan metode Coning
and Quartening hingga 2 kali pembagian sehingga
Kotak 1 28 12 23 7 72 18 34 9 67 9
menghasilkan ±125 gram.
Kotak 2 16 16 9 8 59 55 30 38 14 7
Kotak 3 20 13 20 15 23 21 14 13 13 11
Kotak 4 16 13 20 11 26 24 18 13 28 18 Menaburkan sejumlah butir di atas kotak grain
Kotak 5 23 16 27 18 47 47 21 17 29 17 counting.

Tabel 2.3 Sample increment


INCREMENT Melakukan grain counting hingga 7 kali
Percobaan I II III IV V
ke-
H P H P H P H P H P Sampling metode increment
Kotak 1 17 19 34 30 35 30 15 10 14 18
Kotak 2 44 32 27 12 28 24 29 16 15 15
Bahan yang telah disiapkan di laboratorium, yaitu Perhitungan
campuran kasiterit dan kuarsa diambil sebanyak 500 Sampling Metode Riffle
gram. Tabel 3.1 Sampling konsentrat
No %H 𝑥−𝑥 (𝑥 − 𝑥 )2
1 88,089888 12,837008 164,78877
Aduk dengan baik bahan yang disediakan dan tumpuk 2 72,53886 -2,7140196 7,3659023
hingga membentuk tumpukan kerucut 3 78,714859 3,4619798 11,985304
4 74,237738 -1,0151422 1,0305136
5 81,211731 5,9588509 35,507904
Dengan menggunakan sekop kecil yang disediakan, 6 89,981096 14,728217 216,92037
diambil contoh secara acak dengan satu kali sekop. 7 60,643564 -14,609315 213,43209
8 57,869634 -17,383245 302,17722
9 82,022818 6,7699387 45,83207
Melakukan grain counting hingga 7 kali
10 76,610768 1,3578882 1,8438603
11 80,621572 5,3686925 28,822859
Analisis ayak 12 64,15012 -11,10276 123,27127
Sebanyak 500 gram contoh disiapkan, berupa campuran 13 68,762279 -6,4906007 42,127898
kasiterit dan kuarsa 14 65,766295 -9,4865849 89,995293
15 73,45576 -1,7971201 3,2296406
16 82,443872 7,1909922 51,710369
Saringan disusun dengan urutan ukuran (mesh Tyler) 17 76,425394 1,1725146 1,3747904
dari atas ke bawah: 65 – 100 – 150 – 200
18 61,748196 -13,504684 182,37649
19 81,911263 6,6583831 44,334066
20 75,655228 0,4023486 0,1618844
Material diayak selama 15 menit
21 94,06495 18,81207 353,89397
22 67,878788 -7,3740918 54,37723
Masing-masing fraksi tiap ayakan ditimbang, dan 23 73,284219 -1,968661 3,8756261
dinyatakan dalam % berat contoh 24 81,67675 6,4238705 41,266113
25 71,556351 -3,6965291 13,664327
average 75,25288 sum 2035,3658
Hitung % berat tertampung dan % berat kumulatif, serta
Variansi = 84,80691009
% berat kumulatif lolos untuk setiap ukuran ayakan
Std. Deviasi = 9,209066733
Selang kepercayaan :
Rumus yang digunakan 𝑆 𝑆
𝑛𝐻 .⍴𝐻
• %𝐻 = 𝑥 100% 𝑥 − 𝑡𝛼 ∙ < 𝜇 < 𝑥 + 𝑡𝛼 ∙
𝑛𝐻 .⍴𝐻 + 𝑛𝑃 .⍴𝑃 2 √𝑛 2 √𝑛
𝑛𝑃 .⍴𝑃
• %𝑃 = 𝑥 100%
𝑛𝐻 .⍴𝐻 + 𝑛𝑃 .⍴𝑃
9,209 9,209
𝛴(𝑥−𝑥)2 75,25 − 2.06 ∙ < 𝜇 < 75,25 + 2.06 ∙
• 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖 (𝑠 2 ) = 5 5
𝑛−1
• 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 (𝑠) = √𝑠 2
𝛼 𝑠 𝛼 𝑠 71,455 < 𝜇 < 79,004
• 𝑆𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 = 𝑥 – 𝑡 . <𝜇< 𝑥+ 𝑡 .
2 √𝑛 2 √𝑛
𝛼 Tabel 3.2 Sampling tailing
𝑡 = 2,06
2 No %P 𝑥−𝑥 (𝑥 − 𝑥 )2
• Persamaan Gaudin-Schumann
𝑥 1 11,910112 -12,837008 164,78877
𝑌 = 100[ ]𝑚 2 27,46114 2,7140196 7,3659023
𝑘
y = % berat kumulatif lolos ukuran x 3 21,285141 -3,4619798 11,985304
m = modulus distribusi 4 25,762262 1,0151422 1,0305136
k = modulus ukuran (μm) 5 18,788269 -5,9588509 35,507904
x = ukuran partikel 6 10,018904 -14,728217 216,92037
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑝𝑢𝑛𝑔
• % berat tertampung = 𝑥100% 7 39,356436 14,609315 213,43209
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
• ⍴ kasiterit (hitam) = 7 g/cm 3

• ⍴ kasiterit (hitam) = 2,65 g/cm3


8 42,130366 17,383245 302,17722 19 78,529137 -1,0896881 1,1874202
9 17,977182 -6,7699387 45,83207 20 76,542567 -3,0762579 9,4633624
10 23,389232 -1,3578882 1,8438603 21 95,160799 15,541975 241,55297
11 19,378428 -5,3686925 28,822859 22 84,084084 4,4652592 19,93854
12 35,84988 11,10276 123,27127 23 75,73866 -3,8801649 15,05568
13 31,237721 6,4906007 42,127898 24 80,426754 0,8079293 0,6527498
14 34,233705 9,4865849 89,995293 25 81,838339 2,2195141 4,926243
15 26,54424 1,7971201 3,2296406 average 79,618825 sum 1114,0051
16 17,556128 -7,1909922 51,710369 Variansi = 46,41687796
17 23,574606 -1,1725146 1,3747904 Std. deviasi = 6,812993319
18 38,251804 13,504684 182,37649 Selang kepercayaan :
𝑆 𝑆
19 18,088737 -6,6583831 44,334066 𝑥 − 𝑡𝛼 ∙ < 𝜇 < 𝑥 + 𝑡𝛼 ∙
2 √𝑛 2 √𝑛
20 24,344772 -0,4023486 0,1618844
21 5,9350504 -18,81207 353,89397 6,812 6,812
22 32,121212 7,3740918 54,37723 79,618 − 2.06 ∙ < 𝜇 < 79,618 + 2.06 ∙
5 5
23 26,715781 1,968661 3,8756261
24 18,32325 -6,4238705 41,266113 76,811 < 𝜇 < 82,424
25 28,443649 3,6965291 13,664327
Tabel 3.4 Sampling tailing
average 24,74712 sum 2035,3658
No %P 𝑥−𝑥 (𝑥 − 𝑥 )2
Variansi = 84,80691009
1 13,959614 -6,4215614 41,236451
Std. Deviasi = 9,209066733
Selang kepercayaan : 2 27,46114 7,0799648 50,125902
𝑆 𝑆 3 19,747779 -0,6333964 0,401191
𝑥 − 𝑡𝛼 ∙ < 𝜇 < 𝑥 + 𝑡𝛼 ∙
2 √𝑛 2 √𝑛 4 23,523387 3,1422117 9,8734945
5 20,845624 0,4644493 0,2157131
9,209 9,209 6 10,331384 -10,049791 100,9983
24,74 − 2.06 ∙ < 𝜇 < 24,74 + 2.06 ∙
5 5 7 25,178147 4,7969722 23,010942

20,945 < 𝜇 < 28,534 8 22,114047 1,7328722 3,002846


9 17,233225 -3,1479501 9,9095901
Sampling Metode Coning and Quartering 10 20,152091 -0,2290838 0,0524794
Tabel 3.3 Sampling konsentrat 11 8,6460033 -11,735172 137,71426
No %H 𝑥−𝑥 (𝑥 − 𝑥 )2 12 26,085011 5,7038361 32,533746
1 86,040386 6,4215614 41,236451 13 25,686591 5,3054162 28,147441
2 72,53886 -7,0799648 50,125902 14 25,895765 5,5145904 30,410707
3 80,252221 0,6333964 0,401191 15 27,46114 7,0799648 50,125902
4 76,476613 -3,1422117 9,8734945 16 9,1082681 -11,272907 127,07843
5 79,154376 -0,4644493 0,2157131 17 32,410686 12,02951 144,70912
6 89,668616 10,049791 100,9983 18 26,009815 5,6286399 31,681587
7 74,821853 -4,7969722 23,010942 19 21,470863 1,0896881 1,1874202
8 77,885953 -1,7328722 3,002846 20 23,457433 3,0762579 9,4633624
9 82,766775 3,1479501 9,9095901 21 4,8392006 -15,541975 241,55297
10 79,847909 0,2290838 0,0524794 22 15,915916 -4,4652592 19,93854
11 91,353997 11,735172 137,71426 23 24,26134 3,8801649 15,05568
12 73,914989 -5,7038361 32,533746 24 19,573246 -0,8079293 0,6527498
13 74,313409 -5,3054162 28,147441 25 18,161661 -2,2195141 4,926243
14 74,104235 -5,5145904 30,410707 average 20,381175 sum 1114,0051
15 72,53886 -7,0799648 50,125902 Variansi = 46,41687796
16 90,891732 11,272907 127,07843 Std. deviasi = 6,812993319
17 67,589314 -12,02951 144,70912 Selang kepercayaan :
𝑆 𝑆
18 73,990185 -5,6286399 31,681587 𝑥 − 𝑡𝛼 ∙ < 𝜇 < 𝑥 + 𝑡𝛼 ∙
2 √𝑛 2 √𝑛
6,812 6,812 7 14,402174 -9,3125625 86,723821
20,381 − 2.06 ∙ < 𝜇 < 20,381 + 2.06 ∙
5 5 8 24,882629 1,1678927 1,3639733
9 22,494925 -1,2198112 1,4879393
17,574 < 𝜇 < 23,187
10 21,176898 -2,5378385 6,4406244
Sampling Metode Increment 11 24,49923 0,7844931 0,6154295
Tabel 3.5 Sampling konsentrat 12 24,49923 0,7844931 0,6154295
No %H 𝑥−𝑥 (𝑥 − 𝑥 )2 13 25,762262 2,047526 4,1923628
1 70,268674 -6,0165892 36,199346 14 28,907279 5,1925421 26,962493
2 78,411405 2,1261417 4,5204787 15 19,747779 -3,9669577 15,736754
3 70,772059 -5,5132047 30,395426 16 20,152091 -3,5626452 12,692441
4 78,136375 1,8511111 3,4266124 17 17,277914 -6,4368228 41,432688
5 77,334284 1,0490201 1,1004432 18 23,245614 -0,4691224 0,2200758
6 74,96063 -1,3246336 1,7546542 19 20,152091 -3,5626452 12,692441
7 85,597826 9,3125625 86,723821 20 24,080317 0,3655801 0,1336488
8 75,117371 -1,1678927 1,3639733 21 32,738504 9,0237673 81,428377
9 77,505075 1,2198112 1,4879393 22 27,46114 3,7464034 14,035539
10 78,823102 2,5378385 6,4406244 23 22,114047 -1,6006892 2,5622058
11 75,50077 -0,7844931 0,6154295 24 26,742665 3,0279285 9,1683508
12 75,50077 -0,7844931 0,6154295 25 22,41505 -1,2996861 1,6891841
13 74,237738 -2,047526 4,1923628 average 23,714736 sum 397,59074
14 71,092721 -5,1925421 26,962493 Variansi = 16,56628075
15 80,252221 3,9669577 15,736754 Std. deviasi = 4,070169622
16 79,847909 3,5626452 12,692441 Selang kepercayaan :
𝑆 𝑆
17 82,722086 6,4368228 41,432688 𝑥 − 𝑡𝛼 ∙ < 𝜇 < 𝑥 + 𝑡𝛼 ∙
2 √𝑛 2 √𝑛
18 76,754386 0,4691224 0,2200758
19 79,847909 3,5626452 12,692441 4,07 4,07
20 75,919683 -0,3655801 0,1336488 23,714 − 2.06 ∙ < 𝜇 < 23,714 + 2.06 ∙
5 5
21 67,261496 -9,0237673 81,428377
22 72,53886 -3,7464034 14,035539 22,037 < 𝜇 < 25,39
23 77,885953 1,6006892 2,5622058
Analisis ayak
24 73,257335 -3,0279285 9,1683508
Tabel 3.7 Analisis ayak (1)
25 77,58495 1,2996861 1,6891841 Fraksi (mesh) Berat Tertampung (g) % BT % BTK % BLK
average 76,285264 sum 397,59074 +19# 297,9 59,915527 59,915527 40,084473
-19# +48# 139,1 27,976669 87,892196 12,107804
Variansi = 16,56628075 -48# +65# 53,1 10,679807 98,572003 1,4279968
Std. deviasi = 4,070169622 -65# +100# 5,3 1,0659694 99,637973 0,3620274
Selang kepercayaan : -100# 1,8 0,3620274 100 0
𝑆 𝑆 Total 497,2
𝑥 − 𝑡𝛼 ∙ < 𝜇 < 𝑥 + 𝑡𝛼 ∙
2 √𝑛 2 √𝑛
Tabel 3.8 Analisis ayak (2)
4,07 4,07 Fraksi (mesh) Ukuran (mm) Log ukuran Log %BLK
76,285 − 2.06 ∙ < 𝜇 < 76,28 + 2.06 ∙
5 5 19# 0,9205 -0,03597621 1,602976179

74,608 < 𝜇 < 77,961 48# 0,3198 -0,49512154 1,083065371


65# 0,23 -0,63827216 0,154727229
Tabel 3.6 Sampling tailing 100# 0,149 -0,82681373 -0,44125861
No %P 𝑥−𝑥 (𝑥 − 𝑥 )2
1 29,731326 6,0165892 36,199346
2 21,588595 -2,1261417 4,5204787
3 29,227941 5,5132047 30,395426
4 21,863625 -1,8511111 3,4266124
5 22,665716 -1,0490201 1,1004432
6 25,03937 1,3246336 1,7546542
k = nilai pada cumulative plot saat Y=80; k=1,676
Grafik 3.1 Direct Plot dicari :
80 x (ukuran partikel P80)
y = 74,498x - 6,3471
60
Sesuai dengan persamaan Gaudin-Schuman :
% BT

40 𝑥 2,5482
80 = 100 [ ]
20 1,676
𝑥 = 1,5354
0
Jadi, ukuran ayakan yang meloloskan 81% produk
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1
adalah 1,5354 mm
Ukuran (mm)
D. Analisa Hasil Percobaan
Sampling dalam percobaan ini adalah operasi
pengambilan sejumlah kecil material dari sejumlah besar
Grafik 3.2 Cumulative Plot
material (lot/populasi) sebagai representatif dari sejumlah
50 besar material tersebutDalam industri, dan proses pengolahan
40 yang membutuhkan umpan dan produk yang berskala besar,
y = 52,337x - 7,7129 tidak memungkinkan untuk diuji semua kadarnya dalam skala
% BLK

30
besar, oleh karena itu diambil sampling yang dianggap
20
representatif dan mewakili dari umpan atau produk yang
10 jumlahnya dalam skala besar. Selang rataan menunjukkan
0 perkiraan kadar suatu mineral pada lot/populasi yang diukur.
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 Maka semakin kecil nilai selang rataan, maka semakin akurat
Ukuran (mm) perhitungan kadar yang telah dilakukan. Sementara makin
besar nilai selang rataan, maka semakin besar perkiraan kadar
mineral dalam lot.
Metode terbaik dalam sampling pada percobaan ini
Grfaik 3.3 Semi-Log Plot adalah metode increment. Metode sampling yang terbaik
50 adalah metode yang mempunyai selang rataan yang paling
sempit. Untuk metode increment, selang rataannya jauh lebih
40
y = 51,101x + 39,648 sempit dibanding ketiga metode lainnya. Metode riffle
30
mempunyai selang kepercayaan 71,455<μ<79,004 dengan
% BLK

20 panjang selang 7,549 untuk partikel yang berwarna hitam dan


10 20,945<μ<28,534 dengan panjang selang 7,549 untuk
0 partikel yang berwarna putih. Metode Coning Quartering
-1 -0,8 -0,6 -0,4 -0,2 -10 0 mempunyai selang kepercayaan 76,811<μ<82,424 dengan
Log Ukuran panjang selang 5,613 untuk partikel yang berwarna hitam dan
17,574<μ<23,187 dengan panjang selang 5,613 untuk partikel
yang berwarna putih. Sementara metode increment
mempunyai selang rataan 74,608<μ<77,961 dengan panjang
Grafik 3.4 Log-Log Plot selang 3,353 untuk partikel yang berwarna hitam
2 22,037<μ<25,39 dengan panjang selang 3,353 untuk partikel
y = 2,5483x + 1,8716 1,5
yang berwarna putih. Oleh karena itu, metode incrementlah
yang dipilih sebagai metode terbaik sampling dalam
1
Log BLK

percobaan ini karena memiliki panjang selang terkecil


0,5 dibanding metode lain.
0 Berdasarkan literatur, metode yang paling baik
-1 -0,8 -0,6 -0,4 -0,2 -0,5 0 seharusnya adalah metode riffle. Namun error bisa saja terjadi
-1 dikarenakan bebera faktor. Faktor-faktor tersebut adalah
Log Ukuran pengadukan tidak terlalu lama sehingga kurang tercampur
secara merata, sehingga sampel yang diuji kurang
representatif. Sampel untuk uji sampling memiliki kandungan
Persamaan Gaudin-Schuman moisture yang sangat rendah sehingga gundukan dihasilkan
𝑥 𝑚 susah dipisahkan menjadi 2 atau 4. Human error seperti pada
𝑌 = 100 [ ]
𝑘 percobaan grain counting titik lepas material diudara tidak
Diketahui : secara presisi berada ditengah kotok nomor 5 serta
Y = 80, karena mencari P80 keterbatasan mata yang tidak bisa melihat dengan perbesaran
m = gradien grafik log-log plot = 2,5482 yang cukup tinggi dan gradasi warna yang kurang presisi
sehingga ada peluang material dapat tidak terhitung dan
bingung menentukan apakah material warna putih atau hitam. Teknik pengambilan contoh yang umum dilakukan di pabrik
Human error yang lainnya seperti pada kegiatan grain pengolahan adalah dengan menggunakan automatic sampler.
counting adalah masing-masing sub kelompok berdekatan Biasanya dilakukan dengan memasang alat yang bisa
sehingga jika ada perlakuan yang tidak diinginkan oleh salah memotong aliran material yang akan diolah sehingga dapat
satu praktikan ,misalnya material tertiup secara tidak sengaja dikumpulkan sebagian kecil material tersebut. Alat tersebut
atau pada saat salah satu praktikan telah melakukan metode lazim disebut dengan cutter. Reduksi jumlah yang umum
grain counting kertas yang digunakan dikepak- dilakukan adalah riffle, coning and quartering, dan
kepakan(analog dengan mengipas) sehingga sub kelompok increment. Riffle membagi material menjadi dua. Coning
lain yang belum selesai menghitung maka bisa saja material and Quartering membagi material menjadi empat,
yang akan dihitung bertebangan, dan keterbatasan alat hitung sebelumnya dibentuk kerucut lalu diratakan. Dan metode
material nya dimana di pabrik umumnya menggunakan increment sebagai contoh dari lot dengan menggunakan alat
sejenis alat ‘Hand Tally Counter Stainless’. sampling dan dengan satu kali operasi (dalam satu kali
Pada pengolahan data analisis ayak telah diperoleh sekop) setelah sebelumnya dibentuk kerucut juga namun
ukuran partikel agar P80 terpenuhi melalui persamaan Gaudin tidak diratakan terlebih dahulu.
Schumann ialah 1,5354 milimeter.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengayakan. 2. Pada pengambilan contoh, perlu ditentukan lebih dahulu
Yakni durasi pengayakan, jika pengayakan terlalu lama akan berat contoh atau banyaknya increment yang akan diambil.
menyebabkan hancurnya bijih sehingga bijih yang seharusnya Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya
tidak terayak akan menjadi terayak, begitu pula sebaliknya. increment atau berat contoh yang akan diambil.
Selanjutnya adalah berat bijih, bentuk partikel, dan ukuran Jawab: Faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya
bijih, jika ukuran partikel lebih besar dari ukuran lubang increment adalah berat populasi keseluruhan, ukuran partikel
ayakan maka partikel tersebut tidak akan lolos dan akhirnya dan keakuratan yang diinginkan. Semakin tinggi tingkat
tertampung pada ayakan. Selanjutnya adalah berat jenis bijih akurasi yang diinginkan berarti harus didapatkan sampel
dan kandungan air dalam bijih, jika terlau kering maka yang benar-benar representatif terhadap keadaan
mineral akan menggumpal sedangkan apabila terlalu basah sesungguhnya. Ini berarti semakin tinggi tingkat akurasi
mineral akan lengket pada ayakan. Selanjutnya adalah yang diinginkan semakin tinggi juga jumlah increment.
intensitas getaran, semakin tinggi intensitas getaran maka Bentuk dan ukuran partikel mempengaruhi jumlah increment
akan semakin banyak terjadi tumbukan antar partikel yang semakin besar ukuran partikel semakin banyak juga
menyebabkan terkikisnya bijih sehingga partikel tidak terayak increment yang harus dilakukan agar mendapatkan sampel
dengan ukuran tertentu. Yang terakhir adalah pengambilan yang semakin heterogen. Tujuan dilakukannya sampling
sampel yang mewakili populasi, sampel yang baik mewakili mempengaruhi seberapa banyak increment yang dibutuhkan.
semua unsur yang ada dalam populasi, populasi yang Apabila sampling ditujukan untuk mendapatkan deskripsi
dimaksud adalah keanekaragaman ukuran partikel, mulai secara jelas dari material maka increment yang dibutuhkan
yang sangat halus sampai ke yang paling kasar. Namun perlu seharusnya semakin besar jumlahnya.
diperhatikan juga beberapa faktor lain yaitu bentuk lubang
ayakan, celah dan interval ayakan, serta kapasitas ayakan dan F. Kesimpulan
keefektifan.
Nilai selang kepercayaan yang diperoleh dari tiga metode
Sehingga pada saat proses pengayakan, terdapat mineral yang
sampling adalah sebagai berikut:
terbuang menjadi debu. Sebelum pengayakan, berat bijih
1. Metode Riffle
sebesar 500 gram. Setelah pengayakan, berkurang hingga
• Kasiterit : 71,455 < 𝜇 < 79,004
tersisa 497,2 gram. Hal ini terjadi akibat kurang rapatnya
• Silika : 20,945 < 𝜇 < 28,534
penutup dari ayakan. Sehingga partikel yang halus akan
2. Metode coning quartening
beterbangan menjadi debu, dan juga saat hasil ayakan
• Kasiterit : 76,811 < 𝜇 < 82,424
dituangkan ke wadah untuk ditimbang, tidak mungkin 100% • Silika : 17,574 < 𝜇 < 23,187
bijih yang tersangkut di ayakan semuanya dituangkan ke 3. Metode Increment
wadah penimbangan. • Kasiterit : 74,608 < 𝜇 < 77,961
• Silika: 22,037 < 𝜇 < 25,39
E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas Metode yang paling baik dalam percobaan ini adalah
1. Jelaskan teknik pengambilan contoh serta reduksi jumlah increment karena memiliki selang rataan yang paling kecil
yang umum dilakukan pabrik pengolahan! yaitu sebesar 3,353.
Ukuran ayakan yang dapat meloloskan 80% produk (P80)
Jawab: Kebanyakan pabrik pengolahan menggunakan
adalah sebesar 1,5354 milimeter.
random sampling dengan bebereapa metode diantara yang
paling canggih adalah dengan XRF (X-ray fluorescent). G. Daftar Pustaka
Sedangkan teknik reduksi yang dipakai adalah dengan
metode riffle. Sanwani, Edy. Handout Kuliah Pengolahan Mineral
MG2213 Bab VI “Size Separation”. Bandung : ITB. Hlm. 9-
10
Errol G. Kelly, David J. Spootiswood. 1982. Introduction to
Mineral Processing. John Wiley and Sons, Inc: Canada
(Halaman 169 – 193, 461)

https://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/analisis-ayak-sieve-
analysis/mekanisme-operasi-pengayakan-screening-sieving/
(Diakses pada 29 Oktober 2020 pukul 16.39)

https://www.researchgate.net/figure/The-coning-and-
quartering-method-can-be-used-to-first-divide-the-sample-
into-four_fig4_283496833 (Diakses pada 29 Oktober 2020
pukul 16.17) Proses pengayakan (sieving)

H. Lampiran

Sampling metode coning quartening

Tabel konversi mesh-tyler

Sampling metode riffle splitter

Anda mungkin juga menyukai