Abstrak – Praktikum Modul 2 – Praktikum ini memiliki tujuan untuk menentukan metode sampling terbaik dan selang rataannya
dan menentukan nilai P80 dari analisis ayak. Dalam praktikum ini dilakukan proses sampling dengan tiga metode sampling, yaitu
riffle splitter, coning quartening, dan increment, dan metode grain counting dilakukan untuk masing-masing metode. Dilakukan juga
analisis ayak dengan menyiapkan 500 gr material, kemudian disiapkan ayakan dengan ukuran 19#, 48#, 65#, dan 100#, kemudian
berat material dari setiap fraksi ditimbang, untuk mendapatkan nilai P80.
Metode coning dan quartering dapat digunakan
A. Tinjauan Pustaka dengan pertama-tama membagi sampel menjadi
Sampling adalah operasi pengambilan sebagian yang empat segmen, kemudian diambil yang berlawanan
banyaknya cukup untuk dianalisis atau diuji fisik dari suatu secara diagonal. Quartering dilanjutkan sampai
yang bersar jumlahnya sehingga perbandingan dan distribusi volume sampel yang sesuai tercapai.
kualitas dikeduanya adalah sama. Suatu yang sama jumlahnya 3. Increment
disebut sebagai lot atau populasi. Data atau besaran tentang
populasi adalah parameter. Sedangkan besaran yang diperoleh
dari contoh disebuit sebagai statistik.
Ada beberapa faktor – faktor yang berpengaruh dalam
sampling, yaitu :
• Variasi jenis mineral yang ada dalam bahan galian
Increment yaitu sejumlah material yang diambil
• Distribusi yang tidak merata di dalam bahan galian
sebagai contoh dari lot dengan menggunakan alat
• Variasi ukuran dari mineral-mineral yang terdapat
sampling dan dengan satu kali operasi (misalnya
dalam bahan galian
dengan satu kali sekop).
• Variasi dari densitas masing-masing mineral
Ada tiga metode sampling yang umum digunakan dalam
pengolahan bahan galian, yaitu riffle splitter, coning
quartening, dan increment.
1. Riffle splitter
B. Data Percobaan
Tabel 2.1 Sample riffle splitter
RIFFLE SPLITTER Menaburkan sejumlah butir di atas kotak grain
counting.
Percobaan I II III IV V
ke-
H P H P H P H P H P
Kotak 1 28 10 17 5 63 40 16 9 42 7
Melakukan grain counting hingga 7 kali
Kotak 2 15 15 7 12 42 62 27 22 12 15
Kotak 3 14 10 13 25 20 24 11 18 27 26
Kotak 4 36 33 38 22 24 33 24 14 27 16
Sampling metode coning quartening
40 𝑥 2,5482
80 = 100 [ ]
20 1,676
𝑥 = 1,5354
0
Jadi, ukuran ayakan yang meloloskan 81% produk
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1
adalah 1,5354 mm
Ukuran (mm)
D. Analisa Hasil Percobaan
Sampling dalam percobaan ini adalah operasi
pengambilan sejumlah kecil material dari sejumlah besar
Grafik 3.2 Cumulative Plot
material (lot/populasi) sebagai representatif dari sejumlah
50 besar material tersebutDalam industri, dan proses pengolahan
40 yang membutuhkan umpan dan produk yang berskala besar,
y = 52,337x - 7,7129 tidak memungkinkan untuk diuji semua kadarnya dalam skala
% BLK
30
besar, oleh karena itu diambil sampling yang dianggap
20
representatif dan mewakili dari umpan atau produk yang
10 jumlahnya dalam skala besar. Selang rataan menunjukkan
0 perkiraan kadar suatu mineral pada lot/populasi yang diukur.
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 Maka semakin kecil nilai selang rataan, maka semakin akurat
Ukuran (mm) perhitungan kadar yang telah dilakukan. Sementara makin
besar nilai selang rataan, maka semakin besar perkiraan kadar
mineral dalam lot.
Metode terbaik dalam sampling pada percobaan ini
Grfaik 3.3 Semi-Log Plot adalah metode increment. Metode sampling yang terbaik
50 adalah metode yang mempunyai selang rataan yang paling
sempit. Untuk metode increment, selang rataannya jauh lebih
40
y = 51,101x + 39,648 sempit dibanding ketiga metode lainnya. Metode riffle
30
mempunyai selang kepercayaan 71,455<μ<79,004 dengan
% BLK
https://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/analisis-ayak-sieve-
analysis/mekanisme-operasi-pengayakan-screening-sieving/
(Diakses pada 29 Oktober 2020 pukul 16.39)
https://www.researchgate.net/figure/The-coning-and-
quartering-method-can-be-used-to-first-divide-the-sample-
into-four_fig4_283496833 (Diakses pada 29 Oktober 2020
pukul 16.17) Proses pengayakan (sieving)
H. Lampiran