Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH WAKTU INKUBASI PADA t=0 DAN t=20 MENIT TERHADAP

NILAI VMAKS, KM DAN STABILITAS KOMPLEKS ENZIM SUBSTRAT

Oleh,
Ni Putu Satya Darma Patni (1313031040)
Jurusan Pendidikan kimia, FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha
email: satya.darmapatni@yahoo.com

Abstrak

Enzim mempengaruhi laju reaksi saat kesetimbangan tercapai, tetapi tidak


mempengaruhi kesetimbangan total dari reaksi. Tidak seperti reaksi yang tidak dikatalis,
laju reaksi awal (V0) dari reaksi yang dikatalisis oleh enzim meningkat dengan
bertambahnya konsentrasi substrat hingga tercapai keadaan dimana penambahan substrat
tidak lagi meningkatkan laju reaksi awal. Keadaan dimana laju reaksi awal maksimum
(Vmaks) dicapai pada kondisi substrat jenuh. Kecepatan reaksi secara keseluruhan tergantung
pada kecepatan disosiasi produk dari enzim, dan penambahan substrat tidak akan
mempengaruhi Vo. Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan kadar enzim
berdasarkan kecepatan reaksi yang dikatalisnya dan untuk menentukan V maks dan KM untuk
waktu 20 menit dan 0 menit yang ditentukan dengan menggunakan grafik hubungan antara
laju reaksi enzimatis dan konsentrasi substrat melalui pengukuran absorbansi. Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan dapat diperoleh hasil bahwa harga Vmaks dari reaksi
enzimatik antara tripsin dan kasein adalah 1,718 μmol/menit dan tetapan Michaelis-Menten
dari enzim tripsin dalam percobaan ini diperoleh KM = 0,2576 mg/mL.
Kata kunci : katalis, substrat, Vmaks, tetapan disosiasi(KM)

Abstract

Enzymes affect reaction rates when equilibrium is reached, but did not affect the total
equilibrium of the reaction. Unlike the non- catalyzed reaction , the initial reaction rate (V 0)
of the reaction catalyzed by the enzyme increased with increasing substrate concentration
until a state is reached where the addition of the substrate is no longer improve the initial
reaction rate. Circumstances where the maximum initial reaction rate (V max) achieved at
substrate saturation conditions. Overall reaction speed depends on the speed of the
dissociation products of the enzyme, and the addition of the substrate will not affect Vo. The
purpose of this lab is to determine the levels of enzymes based on the speed of reaction
dikatalisnya and to determine Vmax and KM for 20 minutes and 0 minutes is determined by
using the graph the relationship between the rate of the enzymatic reaction and the substrate
concentration by measuring the absorbance. Based on experiments that have been done to
the result that the price of Vmax of the enzymatic reaction between trypsin and casein was
1,718 μmol / min Michaelis - Menten constant and of the enzyme trypsin in these
experiments was obtained KM = 0.2576 mg/mL.

Keywords : catalyst, substrate, Vmax, the dissociation constant(KM)

1
PENDAHULUAN hingga tercapai keadaan dimana
penambahan substrat tidak lagi
Reaksi-reaksi kimia dalam tubuh
meningkatkan laju reaksi awal. Keadaan
secara tidak langsung dipengaruhi oleh
dimana laju reaksi awal maksimum
enzim. Enzim merupakan biokatalis yang
(Vmaks) dicapai pada kondisi substrat jenuh.
dapat meningkatkan kecepatan reaksi
Pengamatan ini, seperti yang terjadi pada
dalam sistem biologi dan enzim tidak
reaksi enzimatis atau hidrolisis substrat
mengalami perubahan selama reaksi
tunggal, telah dijelaskan dengan postulat
(Redhana, 2010). Seperti halnya katalis,
reaksi sebagai berikut, dimana E, S, dan P
enzim mempengaruhi laju reaksi saat
masing-masing adalah enzim, substrat,
kesetimbangan tercapai, tetapi tidak
dan produk reaksi membentuk
mempengaruhi kesetimbangan total dari
kesetimbangan sebagai berikut
reaksi. Enzim membantu reaksi dengan
(Tika,2010).
menyediakan jalur reaksi yang memiliki
k1 k3
energi aktivasi rendah untuk transisi E+S ES E+P
substrat menjadi produk dibandingkan k2 k4
dengan proses tanpa katalisis (Tika, 2010). Reaksi berlangsung melalui
Enzim sebagai katalisator pembentukan kompleks enzim-substrat
mempunyai sifat-sifat seperti katalis pada (ES). Kompleks ES dapat berdisosiasi lagi
umumnya. Enzim ikut bereaksi namun untuk membentuk enzim ataupun substrat
pada akhir reaksi enzim kembali dalam atau membentuk enzim dan produk.
bentuk semula. Hal tersebut Konstanta kecepatan K1, K2 dan K3
mengakibatkan enzim dapat dipakai menunjukkan kecepatan yang
kembali setelah melaksanakan berhubungan dengan masing-masing tahap
aktivitasnya, sehingga tubuh tidak proses katalitik. Dari pengamatan terhadap
memerlukan enzim dalam jumlah besar. beberapa sifat-sifat enzim, diketahui
Jumlah atau kadar enzim yang kecil bahwa kecepatan awal (Vo) pada
tersebut menimbulkan kesulitan tersendiri konsentrasi substrat yang rendah akan
bagi kita untuk mengukur kadar enzim, berbanding lurus dengan [S]. Namun pada
sehingga memerlukan teknik yang rumit. kondisi dimana kecepatan substrat yang
Secara klinis, pengukuran kadar enzim tinggi, maka akan memiliki nilai
sangat penting untuk dilakukan (Tika, maksimum dimana kecepatan tidak lagi
2010). bergantung pada substrat. Bila semua
Tanpa adanya enzim, maka reaksi enzim berada dalam keadaan ES (enzim
dapat berlangsung dengan sangat lambat dijenuhkan oleh substrat atau semua sisi
dan sulit. Dengan adanya enzim, aktif enzim sudah mengikat substrat),
kecepatan reaksi dapat ditingkatkan maka laju reaksi akan mencapai nilai
sampai 107 kali lipat. Reaksi yang maksimum (Vmaks). Kecepatan disosiasi
dikatalisis oleh enzim dapat berlangsung produk dari enzim dan penambahan
pada kondisi yang biasa (suhu di bawah substrat lebih lanjut tidak akan
100o C) dengan tekanan atmosfer dan pH mempengaruhi V0 (Tika, 2010).
yang netral. Enzim bersifat sangat spesifik Pengaruh konsentrasi substrat adalah
terhadap substrat yang sesuai dengannya jika konsentrasi substrat dinaikkan dua
(Tika,2010). kali, maka kecepatan reaksi awal (Vo)
Tidak seperti reaksi yang tidak meningkat dua kali lipat. Pada konsentrasi
dikatalis, laju reaksi awal (V 0) dari reaksi tinggi, peningkatan konsentrasi substrat
yang dikatalisis oleh enzim meningkat akan menyebabkan perubahan Vo sangat
dengan bertambahnya konsentrasi substrat

2
kecil dan pada konsentrasi substrat yang KM = tetapan Michaelis-Menten (mol
sangat tinggi, peningkatan konsentrasi perliter)
substrat tidak akan mempengaruhi harga Vmaks = Kecepatan maksimum enzim.
Vo (harga Vo konstan). Keadaan ini Sering KM didefinisikan sebagai
disebabkan karena enzim telah dijenuhkan tetapan disosiasi reaksi yang dikatalisis
oleh substrat. Kecepatan reaksi meningkat oleh enzim. Pada reaksi sederhana dapat
sesaat konsentrasi substrat ditingkatkan dilihat.
sampai pada suatu titik dimana enzim
k2 [E] [S] k2
dikatakan jenuh dengan substrat. ES E + S Maka KS = =
Kecepatan reaksi secara keseluruhan k1 [ES] k1
tergantung pada kecepatan disosiasi
produk dari enzim, dan penambahan k2 + k3 k2 + k3
substrat tidak akan mempengaruhi V o. Plot Karena KM = Maka KS =
Vo terhadap [S] berbentuk hiperbolik k1 k1
seperti kurva berikut (Tika,2010).
Jadi KM akan selalu sama atau lebih besar
daripada Ks. Dilihat dari persamaan
V maks [ S ] 1 KM 1 1
V=
KM + [S]
maka =
V ( ) +
V maks [ S ] V maks
Persamaan diatas identik dengan
persamaan garis lurus y = ax + b.
1 1 K 1
y= ; x = ; a = M dan b =
V [S] V maks V maks

Gambar 1. Hubungan Konsentrasi


Substrat dan V0

Michaelis dan Menten menyatakan


bahwa reaksi enzimatis pada berbagai
konsentrasi substrat mengalami dua fase: Gambar 2. Hubungan 1/Vo dan 1/[S]
1) ketika [S] rendah, daerah aktif enzim plot Lineweaver-Burk
tidak semuanya terikat dengan enzim, 2)
pada [S] tinggi, sisi aktif yang telah terikat Persamaan tersebut dinyatakan oleh
seluruhnya dengan substrat. Pada saat ini Lineweaver-Burk. Berdasarkan gambar
enzim telah bekerja dengan kapasitas dinyatakan persamaan garis lurus dengan
penuh. Adapun persamaan Michaelis- 1
Menten secara matematis dapat dituliskan: V o adalah
V maks [ S ] titik potong pada sumbu
Vo = 1 1
KM +[S]
V maks , titik potong pada sumbu [ S]
Keterangan:
Vo = laju awal
[S] = konsentrasi substrat

3
1 disertai pengadukan yang kuat. Larutan
− didiamkan selama 30 menit dalam air es
adalah
K M . Kemiringan garis sama
agar pengendapan berlangsung sempurna.
KM Larutan disentrifugasi selama 10 menit,
lalu disaring. Filtrat yang diperoleh
dengan V maks . Plot Lineweaver-Burk dikerjakan menurut cara ANSON.
juga sangat berguna untuk menentukan Filtrat diambil masing-masing sebanyak 2
jenis inbibisi yang terjadi pada reaksi mL filtrat (dari percobaan di atas)
enzimatis. dicampur dengan 4 mL larutan NaOH 0,5
Adapun tujuan dari praktikum ini M. Selanjutnya ditambahkan 1 mL larutan
adalah untuk menentukan kadar enzim Folin-Ciocalteu, lalu diaduk. Didiamkan
berdasarkan kecepatan reaksi yang selama 10 menit. Masing-masing larutan
dikatalisnya dan untuk menentukan Vmaks yang berada pada tabung reaksi diukur
dan KM untuk waktu 20 menit dan 0 menit absorbansinya dengan menggunakan
yang ditentukan dengan menggunakan spektrofotometer.
grafik hubungan antara laju reaksi
Waktu t = 0 menit
enzimatis dan konsentrasi substrat.
Ke dalam tabung reaksi yang masing-
masing berisi pengaduk, dimasukkan
METODE PENELITIAN
larutan buffer dan larutan enzim,
Alat dan Bahan kemudian ditambahkan masing-masing 3
Adapun alat yang digunakan terdiri mL larutan TCA 20% dan diaduk kuat dan
10 buah tabung reaksi lengkap dengan terakhir ditambahkan larutan kasein 1%.
raknya, 1 buah batang pengaduk, 3 buah Selanjutnya Inkubasi selama 20 menit
gelas kimia, 1 buah gelas ukur 5 mL, 2 dalam penangas dengan suhu 35oC.
buah pipet tetes, 1 buah kaca arloji, 1 buah dihitung mulai enzim ditambahkan.
termometer, 1 buah corong, 1 buah pipet Kemudian diambil sebanyak 2 mL filtrat
volumetri 2 mL, alat sentrifuge, dan 1 (dari percobaan di atas) dicampur dengan
buah Erlenmeyer 100 mL. Sedangkan 4 mL larutan NaOH 0,5 M. Selanjutnya
bahan yang digunakan terdiri dari larutan ditambahkan 1 mL larutan Folin-
TCA 20%, larutan Kasein 1%, Buffer Ciocalteu, lalu diaduk. Didiamkan selama
posfat 0,1M (pH=8), larutan Tripsin, 10 menit. Masing-masing larutan yang
larutan NaOH 0,5 M, Reagen Folin berada pada tabung reaksi diukur
Coicalteu, aquades, kertas saring, dan absorbansinya dengan menggunakan
indikator universal. spektrofotometer.
Prosedur Kerja
Waktu inkubasi 20 menit HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebanyak 0,1; 0,5; 1; 3; 5 mL kasein Percobaan ini dilakukan
1% diikubasi dalam masing-masing pengujian kinetika reaksi enzim. Kinetika
tabung reaksi selama 5 menit pada 35 0C. reaksi enzim ini ditentukan dengan harga
Kemudian secara berturut-turut Vmaks dan Km. Harga Vmaks dan Km ini
ditambahkan larutan buffer fosfat 5,9; 5,5; ditentukan dengan cara membuat grafik
5,0; 3; 1 mL dan larutan 1 mL tripsin dan hubungan antar laju reaksi terhadap
diaduk secara perlahan-lahan. Selanjutnya konsentrasi substrat. Enzim yang
larutan diinkubasi selama 20 menit pada digunakan pada praktikum ini adalah
penangas air dengan suhu 35oC dihitung tripsin, sedangkan substrat yang
mulai tripsin ditambahkan. Reaksi digunakan adalah kasein. Tripsin
dihentikan dan ditambahkan 3 mL TCA merupakan enzim proteolitik, dimana
20% ke dalam masing-masing tabung enzim ini akan mengkatalisis hidrolisis

4
ikatan peptida. Ikatan peptida yang pecah dalam masing-masing tabung.
dalam kasein terletak pada sisi karboksil Penambahan TCA 20% menyebabkan
dari residu lisin atau arginin yang warna larutan semakin keruh. Larutan
bermuatan. semakin keruh dan terbentuk endapan
Praktikum ini diberikan dua semakin banyak dari tabung I-V.
kontrol waktu yang berbeda yaitu pada t = Penambahan TCA ini mampu
0 dan t = 20 menit, juga komposisi tabung menghentikan aktivitas dari enzim dan
yang berbeda pula. Untuk masing-masing substrat kasein. Hal ini karena larutan
waktu disediakan lima buah tabung reaksi TCA bersifat asam, sehingga mampu
(I-V). Dalam tabung-tabung tersebut menyebabkan terjadinya denaturasi baik
digunakan konsentrasi substrat yang pada kasein maupun pada tripsin (enzim).
berbeda-beda. Tabung dengan inkubasi 0 Hal inilah yang menyebabkan
menit berfungsi sebagai kontrol terhadap terbentuknya endapan setelah penambahan
tabung dengan inkubasi 20 menit. larutan TCA. Selain menyebabkan
Waktu Inkubasi 20 menit denaturasi protein pada kasein dan tripsin,
Waktu inkubasi 20 menit penambahan larutan TCA juga
dilakukan dengan memasukkan larutan menyebabkan pH larutan menjadi
kasein pada kelima tabung (komposisi menurun (asam). Hal ini menyebabkan
disesuaikan dengan tabel 1). Larutan ini kompleks substrat yang terbentuk menjadi
diaduk dan diinkubasi selama 5 menit tidak stabil dan aktivitas enzim dalam
pada penangas air dengan suhu yaitu 35 oC mengkatalisis reaksi hidrolisis kasein
(gambar). Hal ini bertujuan untuk menjadi terhenti akibat pH yang semakin
mengkondisikan substrat pada suhu yang menurun karena enzim tripsin dapat
optimal yaitu pada suhu tubuh normal bekerja optimal pada pH 8,0. Setelah
(35oC). Setelah penambahan kasein penambahan TCA, kelima tabung
dilanjutkan dengan penambahan buffer dimasukkan pada penangas air es selama
fosfat dan tripsin, Penambahan buffer 30 menit agar pengendapan protein dan
fosfat bertujuan untuk mengkondisikan tripsin dapat berlangsung secara
larutan agar konsentrasi substrat pada tiap- sempurna.
tiap tabung berbeda-beda sehingga Setelah 30 menit, pada tabung I,
nantinya dapat dibuat plot laju reaksi larutan tetap tidak berwarna, pada tabung
terhadap konsentrasi substrat. Sedangkan II, larutan agak keruh, pada tabung III,
penambahan larutan tripsin (enzim) ini larutan sudah sangat keruh, pada tabung
bertujuan untuk mengkatalisis reaksi IV sudah timbul endapan putih dan pada
hidrolisis dari ikatan peptida yang terdapat tabung V juga terbentuk endapan putih.
dalam larutan kasein. Ikatan peptida yang Kelima larutan pada tabung ini kemudian
dipecah oleh tripsin ini merupakan ikatan disentrifugasi dan disaring sehingga
yang terletak pada sisi karboksil residu diperoleh filtrat yang berwarna bening
lisin dan arginin. Penambahan buffer kekuningan.
fosfat dan enzim menyebabkan larutan
berwarna kuning transparan. Setelah
penambahan enzim tripsin, dilanjutkan
dengan proses inkubasi selama 20 menit
dalam penangas air 35oC. Pada saat proses
inkubasi ini, maka enzim akan terikat pada
sisi aktif substrat kasein.
Reaksi dihentikan dengan Gambar 3. Filtrat yang berwarna bening
penambahan TCA 20% sebanyak 3 mL ke kekuningan

5
Filtrat yang diperoleh dari penambahan substrat yaitu larutan kasein.
masing-masing tabung diuji dengan cara Setelah penambahan larutan kasein mulai
Anson, yaitu sebanyak 2 mL filtrat dari terbentuk larutan keruh. Kelima tabung
masing-masing tabung ditambahkan 4 mL selanjutnya diinkubasi pada penangas air
larutan NaOH 0,5 M dan ditambahkan 1 es selama 30 menit selanjutnya
mL reagen Folin-Ciocalteu. Penambahan disentrifugasi dan disaring. Filtrat yang
larutan NaOH dan reagen Folin-Ciocalteu dihasilkan setelah penyaringan adalah
menyebabkan filtrat berwarna biru. larutan berwarna bening kekuningan.

Gambar 4. Filtrat berwarna biru setelah Gambar 5. Filtrat yang berwarna bening
ditambahkan larutan kekuningan
NaOH dan reagen Folin-Ciocalteu Filtrat ini diuji cara Anson, yaitu
sebanyak 2 mL filtrat dari masing-masing
Reagen Folin-Ciocalteu dapat tabung ditambahkan larutan NaOH 0,5 M
mendeteksi residu tirosin (dalam protein) sebanyak 4 mL dan reagen Folin-
karena kandungan fenolik dalam residu Ciocalteu 1 mL. Larutan yang dihasilkan
tirosin yang mampu mereduksi reagen berwarna biru (gambar 6) dan diukur
fosfotungstat dan fosfomolibdat menjadi transmitansinya menggunakan spektronik
tungstat dan molibdenum. Warna biru 20+ pada panjang gelombang 650 nm.
yang dihasilkan semakin pekat dari tabung
I-V, sehingga tabung I memiliki jumlah
produk yang paling sedikit sedangkan
tabung V memiliki jumlah produk yang
paling banyak. Larutan yang berwarna
biru ini kemudian diukur transmitansinya
menggunakan spektronik 20+ dengan
panjang gelombang 650 nm.
Waktu Inkubasi 0 menit Gambar 6. filtrat yang telah ditambahkan
Prinsip kerja dari waktu inkubasi t NaOH
=0 hampir sama dengan t = 20, hanya dan reagen Folin-Ciocalteu
berbeda pada urutan prosedur kerjanya
saja. Pada waktu inkubasi 0 menit, larutan Berdasarkan hasil pengukuran
buffer fosfat dan larutan tripsin menggunakan spektronik 20+, maka
dimasukkan pada tabung reaksi sesuai diperoleh transmitansi masing-masing
dengan komposisi pada tabel 1. Larutan tabung (t=0 dan t=20). Melalui
yang dihasilkan berwarna kuning transmitansi (T) akan diperoleh absorbansi
transparan. Kemudian, ditambahkan (A) dengan rumus A = -log T, dan juga
masing-masing 3 mL larutan TCA 20% akan diperoleh ∆A, yaitu selisih dari At=20
pada tiap tabung. Terakhir dilakukan dam At=0. Data disajikan pada tabel
dibawah ini.

6
Tabel 2. Data hasil pengukuran dan perhitungan
No. Waktu (menit) Tabung A ΔA
1 20 I 0,18 0,02
0 0,16
2 20 II 0,24 0,10
0 0,14
3 20 III 0,32 0,08
0 0,24
4 20 IV 0,35 0,13
0 0,22
5 20 V 0,69 0,43
0 0,265
Setelah itu, dilakukan perhitungan substrat 7,142 mg/mL sehingga 1/[S] =
konsentrasi substrat, diperoleh massa 0,14 mL/mg.
kasein yang ditambahkan sama dengan 1 Perhitungan harga 1/Vo juga
gram dalam 100 mL aquades sehingga dilakukan untuk mendapatkan nilai K m
konsentrasi kasein menjadi 10 mg/mL. dan Vmaks berdasarkan data hubungan
Setelah dilakukan pengenceran, harga grafik dengan menggunakan rumus 1/A
konsentrasi substrat pada masing-masing yang artinya sama dengan 1/V o.
tabung reaksi dapat diketahui dengan Perhitungan harga 1/Vo adalah sebagai
menggunakan persamaan V1 x M1 = V2 x berikut : tabung 1 diperoleh harga 1/Vo =
M2. Hasilnya adalah sebagai berikut : 50 mol/menit, tabung 2 diperoleh harga
tabung 1 diperoleh konsentrasi substrat 1/Vo = 10 mol/menit, tabung 3 diperoleh
0,1428 mg/mL sehingga 1/[S] = 7,003 harga 1/Vo = 12,5 mol/menit, tabung 4
mL/mg, tabung 2 diperoleh konsentrasi diperoleh harga 1/Vo = 7,69 mol/menit,
substrat 0,714 mg/mL sehingga 1/[S] = dan tabung 5 diperoleh harga 1/Vo = 2,35
1,39 mL/mg, tabung 3 diperoleh mol/menit.
konsentrasi substrat 1,428 mg/mL Setelah didapatkan harga 1/[S]
sehingga 1/[S] = 0,7 mL/mg, tabung 4 dan 1/Vo maka dapat dibuat grafik yang
diperoleh konsentrasi substrat 4,285 menyatakan hubungan antara 1/[S] dan
mg/mL sehingga 1/[S] = 0,233 mL/mg, 1/Vo. Grafiknya adalah sebagai berikut :
dan tabung 5 diperoleh konsentrasi
8
7
f(x) = 0.15 x − 0.58
6 R² = 0.98
1/V0 (mol/menit)

5
4
3
2
1
0
0 10 20 30 40 50 60
1/[S] (mg/mL)

Gambar 7. Grafik Hubungan Antara 1/[S] dan 1/Vo

7
Setelah dibuat grafik hubungan bahwa harga Vmaks dari reaksi enzimatik
antara 1/[S] dan 1/Vo maka dapat antara tripsin dan kasein adalah 1,718
ditentukan persamaan garisnya, dimana μmol/menit dan tetapan Michaelis-Menten
persamaan garisnya adalah sebagai berikut dari enzim tripsin dalam percobaan ini
y = 0,1499x + 0,5819. Sehingga diperoleh KM = 0,2576 mg/mL.
berdasarkan persamaan garis tersebut
dapat ditentukan harga Km dan Vmaks UCAPAN TERIMA KASIH
dimana harga 1/Vmaks adalah harga dimana Dalam praktikum ini, praktikan
x = 0 dan -1/Km adalah harga dimana y = mendapat banyak dukungan dan
0. Berdasarkan hasil perhitungan bimbingan dari banyak pihak. Untuk
diperoleh harga Vmaks = 1,718 μmol/menit. itulah dengan penuh rasa hormat praktikan
Pada sumbu 1/[S] adalah – 1/KM, nilai ini ucapkan terimakasih kepada: 1). Bapak
sama artinya dengan harga saat y = 0, Dr. I Nyoman Tika, M.Si. selaku dosen
sehingga harga Km adalah KM = 0,2576 pengampu praktikum biokimia. 2) I
mg/mL. Jadi harga Vmaks adalah sebesar Nengah Wiyadnya dan I Made Wirahadi
1,718 μmol/menit dan Km adalah 0,2576 Kusuma selaku asisten dosen praktikum
mg/mL. Harga Vmaks dapat dicapai apabila biokimia. 3). Drs. I Dewa Putu Subamia,
semua enzim berada pada bentuk M.Pd. selaku laboran yang telah
kompleks dengan substrat. memberikan sumbangsih berupa kritik dan
Berdasarkan data yang diperoleh saran dalam pelaksanaan praktikum
melalui percobaan, dapat dikatakan bahwa sehingga artikel ini dapat terselesaikan.
untuk waktu inkubasi yang lebih lama
harga Vmaks lebih cepat dicapai. Dengan REFERENSI
demikian semakin lama waktu inkubasi Budi Witarto, Arief. 2001. The Role of
maka enzim akan semakin cepat berada Protein Engineering in
dalam bentuk kompleks dengan substrat. Bioindustry and Its Prospect in
Harga KM menunjukan ukuran stabilitas Indonesia. 1-7.
kompleks enzim dan substrat, dimana Fessenden, Ralph J. dan Joan S.
harga KM yang tinggi menunjukan Fessenden. 2010. Dasar-dasar
pengikatan terhadap substrat lemah dan Kimia Organik. Binarupa
harga KM rendah menunjukan pengikatan Aksara. Tangerang.
enzim terhadap substrat kuat. Berdasarkan Muderawan, I Wayan. 2007. Buku Ajar
hasil percobaan diperoleh bahwa harga KM Instrumen. Universitas
untuk waktu inkubasi 0 menit lebih besar Pendidikan Ganesha.
daripada harga KM untuk inkubasi waktu Singaraja.
20 menit. Hal ini disebabkan karena Redhana, I Wayan. 2010. Penuntun
lamanya inkubasi mempengaruhi stabilitas Praktikum Biokimia.
kompleks ES. Semakin lama waktu Singaraja : Universitas
inkubasi enzim akan semakin kuat Pendidikan Ganesha
berikatan dengan substrat. Sebaliknya, Tika, I Nyoman. 2010. Buku Penuntun
semakin cepat waktu inkubasi maka ikatan Praktikum Biokimia. Singaraja:
antara enzim dengan substrat akan Universitas Pendidikan
semakin lemah. Ganesha.
Voet, Donald et al.1999.Fundamentals of
KESIMPULAN Biochemistry.USA: John Wiley
Berdasarkan hasil pengamatan dan & Sons, Inc.
pembahasan diatas dapat disimpulkan

Anda mungkin juga menyukai