Anda di halaman 1dari 21

Oleh

Dr. Khaswar Syamsu


Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi
Institut Pertanian Bogor
Organisme Waktu Penggandaan sel

Bakteri dan khamir 20-120 menit


Kapang dan Alga 2-6 jam
Rumput 1-2 minggu
Ayam 2-4 mingu
Babi 4-6 mingu
Sapi muda 1-2 bulan
Manusia (muda) 3-6 bulan
1. Laju Pertumbuhan Spesifik
Selama masa pertumbuhan eksponensial, sel berlipat ganda pada
selang waktu tertentu
t n = jumlah penggandaan
n t = waktu (h)
td td = waktu penggandaan (h-1)

X t  X 0 .2 n  X 0 2 td

 Xt  t
ln   n.ln 2  ln 2
 X0  td Xt = massa sel setelah waktu t
X0 = Massa sel pada waktu t = 0
ln X t  ln X 0 ln 2 0.693
 
t td td
Persamaan di atas menggambarkan pertumbuhan pada fase
eksponensial dimana  konstant.
ln X
X e
d
f

c
Slope = 

a b

Waktu Waktu

Keterangan :
a : phase lag
b : phase percepatan
c : phase eksponensial/logaritmik
d : phase perlambatan
e : phase stasioner
f : phase penurunan/kematian
 pada setiap waktu pertumbuhan dapat ditentukan sebagai berikut :

dx F Keterangan :
 μX  X  αX F = laju alir
dt V V = volume kultur
 = laju kematian spesifik

Akumulasi sel = pertumbuhan – pengeluaran – sel yang mati

Untuk Kultur Curah (Batch)

F
X  0 dan α  μ
V
dX 1 dX
 μX  μ 
dt X dt
2. Laju Penggunaan Substrat
dS F μX q p X F
 S0    mX  S
dt V Yx Yp V
s s

Akumulasi Substrat = substrat masuk – substrat yang dikonsumsi


untuk pertumbuhan – substrat yang dikonsumsi
untuk sistesis produk – substrst yang
dikonsumsi untuk perawatan – substrat keluar

F = Laju alir (l/jam)


V = Volume kultur (l)
S0 = [substrat yang masuk] (g/l)  
g sel yang dibentuk
Yx/s = koefisien rendemen biomassa  g substrat yang dikonsumsi 

 
 g produk yang dibentuk 
Yp/s = koefisien rendemen produk  
 g substrat yang dikonsumsi 
 = laju pertumbuhan spesifik
qp = laju pembentukan produk spesifik
 g substrat yang dikonsumsi 
 
m = koefisien pemeliharaan  g sel.x.jam 
Untuk Kultur Curah

dS μX q p X
   mX
dt Yx Yp
s s

X
Jika aerasi cukup mX  , dan tidak ada produk yang terbentuk, maka
YX
dS μX S


dt Yx
s

Laju penggunaan substrat spesifik (qs)

1 dS μ qp
qs   qs   m
X dt YX YP
S S
3. Laju pembentukan Produk

dP F
 q p X  P  βP
dt V
Akumulasi produk = Produk yang disintesis – produk yang dikeluarkan dari
bioreaktor – produk yang terdenaturasi

P = konsentrasi produk (g/l)


 = laju denaturasi produk
Bila produknya stabil dan tidak dikeluarkan dari bioreaktor, maka

dP
 qpX
dt
Laju pembentukan produk spesifik

1 dP
qp 
X dt
Produk Metabolisme Sel dapat dibagi atas :
1. Produk yang terkait dengan pertumbuhan
 Produk yang langsung atau produk antara pada sistem
metabolisme, seperti etanol dan vitamin-vitamin.

1 dP
qp   Yp μ
X dt x

2. Produk yang sebagian terkait dengan pertumbuhan


 Terbentuk pada sebagian phase pertumbuhan, seperti asam laktat.
dP dX
 α1  β1X
dt dt
q p  α1μ  β1

1 dan 1 adalah berturut-turut koefisien yang berhubungan dengan


pertumbuhan dan koefisien yang tak terkait dengan pertumbuhan
3. Produk yang tak terkait dengan pertumbuhan (metabolit sekunder)
 Produk yang tidak penting untuk pertumbuhan, seperti antibiotik dan
toksin
X X
P P

t t
a b

X Keterangan :
P a. Pembentukan produk yang terkait
dengan pertumbuhan
b. Pembentukan produk yang
sebagian terkait dengan
pertumbuhan
c. Pembentukan produk yang tidak
t terkait dengan pertumbuhan
c
YIELD UNTUK BIOMASSA DAN PRODUK
 Mencerminkan efisiensi konversi substrat menjadi biomassa atau produk

dX dP
dt ΔX dt ΔP
Yx   ; Yp  
s dS ΔS s dS ΔS
dt dt

Yield (hasil) juga dapat ditentukan dari laju pembentukan biomassa atau
produk, dan laju konsumsi substrat

μ qp
Yx  ; Yp 
s qs s qs
Koefisien yield tidak konstant selama pertumbuhan karena adanya
konsumsi substrat untuk pemeliharaan

Keterangan :
ΔX Yx/s (0) = yield teramati
Yx  0
 SG = substrat yang dikonsumsi untuk pertumbuhan
s ΔSG  ΔSm
Sm = substrat yang dikonsumsi untuk pemeliharaan
Laju Penggunaan Substrat dalam Kultur Batch

dS  dS   dS 
   
dt  dt  m  dt  G
dS μX
  mX 
dt YX  G 
S :X

1 dS μ
 m 
X dt YX  G 
S :μ

1 m 1
   Persamaan Pirt
YX  0
μ YX  G 
S S
1
Koefisien pemeliharaan ditentukan dengan cara memplot Y
x  0
s
1
dengan sehingga didapat suatu garis lurus dengan slope m

1
Dan intercept Y
x G
s

Yx/s(0) = yield yang teramati


Yx/s(G) denganyang sebenarnya
= yield pertumbuhan
m = koefisien pemeliharaan
PRODUKTIVITAS PADA KULTUR BATCH

X
Produktivitas keseluruhan  P  1 X
ln  tT  tD  tL
μ m X0

X = konsentrasi akhir
X0 = konsentrasi awal
tT = waktu untuk persiapan sebelum run
tD = waktu delay
tL = waktu fase lag
KULTUR SINAMBUNG
Biomassa :
Akumulasi = Sel masuk – Sel keluar + Pertumbuhan – Sel mati

dX F F
 X 0  X  μX  αX
dt V V
Bila suplai medium steril (X0 = 0) dan  >> , maka

dX F
 μX  X
dt V
 μX  DX   μ  D  X
Dalam keadaan setimbang (staedy state), dX dan  = D
0
dt
Dcrit  max
D mendekati Dcrit  tidak stabil
D > max  wash out
Substrat :
Akumulasi = nutrisi masuk – nutrisi keluar – konsumsi untuk tumbuh
– konsumsi untuk pemeliharaan – konsumsi untuk
sintesis produk
dS F F μX qpX
 Sf  S   mX 
dt V V YX YX
S S

μX
Bila mX  , dan tidak ada pembentukan produk, maka
YX
S

dS μX
 D  Sf  S 
dt YX
S

Saat setimbang,
dS
dt

 0, sehingga x  YX S f  S
S

μ max .S
Model yang menghubungkan X, S dan D μ
Ks  S

Persamaan Saat Tidak Setimbang (Non-Steady State)


Biomassa

dX
  μ  D X
dt
 μ max .S 

  D X
 Ks  S 

Substrat

dS μX
 D  Sf  S  
dt YX
S

X  μ max .S 
 D  Sf  S   
YX
S
 KS  S 
D
Persamaan dalam Keadaan Setimbang (Steady State) μ max .S
D
Substrat KS  S

dS DK S
Bila  0, maka S 
dt μ max  D
Biomassa


X  YX Sf  S
S

 DK S 

 YX  Sf  
S
 μ max  D 
S fungsi dari D
X fungsi dari D dan Sf
D kritis
D kritis  D terendah saat mana wash out terjadi
D C  μ max dan S  Sf
Sf
D C  μ max
K S  Sf

DC fungsi dari Sf . Bila Sf >> KS, maka DC = max


PRODUKTIVITAS
Biomassa
PX  DX
 DK S 
 DYX  Sf  
S
 μ max  D 

D yang menghasilkan produktivitas meksimum

 1

 KS  2
D m  D C 1    
 
 K  S
  S  

Produk

PP  DP
P  konsentrasi produk saat " steady state"
PENENTUAN KONSTANTA KINETIK DAN YIELD
Penentuan max dan KS
1. Memplotkan ln X vs t
Slope merupakan max
1 1
2. Membalikkan Persamaan Monod dan memplotkan μ dan
S
μ max .S
μ
KS  S
1 K 1 1
 S  
μ μ max  S  μ max

3. Dengan mengoprasikan chemostat pada konsisi yang sama pada 2 laju


elusi. Ukur dari masing-masing dan hitung max dari persamaan :
S
S1  μ m  D1  S2  μ m  D 2 

D1 D2
m S
Setelah didapat max, KS dapat dihitung dari persamaan :
D
KS  S

Anda mungkin juga menyukai