FERMENTASI
KRITERIA MIKRO-ORGANISME INDUSTRI
1. Kultur murni
2. Stabil secara genetik
3. Dapat memproduksi sel vegetatif, spora atau
unit reproduktif lainnya
4. Mampu tumbuh dengan cepat
5. Mampu hasilkan produk dalam waktu singkat
6. Mempu lindungi diri dari kontaminasi
7. Mampu disimpan untuk jangka waktu lama
8. Mampu hasilkan produk yang diinginkan &
mudah dipanen
9. Dapat menerima perlakuan perbaikan genetik
SUMBER MIKRO-ORGANISME
INDUSTRI
1. Sumber Alami : tanah, air sungai, laut,
tanaman, hewan, limbah, kotoran, dll.
Melalui teknik
ISOLASI,SELEKSI,PEMURNIAN, DAN
PENGUJIAN
2. Koleksi kultur: lembaga tempat
menyimpan dan memelihara mikro-
organisme
NAMA KOLEKSI KULTUR DUNIA
Tempat
ATTC America Type Culture Collection Rockville, USA
CBS Centraal Bureau VoorSchimmelculture Baarn, Netherland
CCM Czechoslovak collection of microorganism Canada, Otawa
CDDA Canadian Department of Agriculture Paris
CIP Collection of The Institute Pasteur Kew, UK
CMI Commonwealth Mycological Institute Gottigen, Jerman
DSM Deutsche Samlung Von Microorganism Tokyo
FAT Faculty of Agriculture Tokyo University Univ of Tokyo
IAM Institute of Applied Microbiology Aberdeen, Scot
NCIB National Collection of Industrial Bacterial London, UK
ISOLASI
Kegiatan pemisahan suatu kultur organisme
dari campuran biakan yang terdapat di
alam
KULTIVASI
Pertumbuhan populasi microbial pada
lingkungan buatan (medium kultur)
pada kondisi tertentu di laboratorium
TEKNIK ISOLASI
• Penutupan • Pengurangan
minyak mineral interval sub kultur
• Refrigerasi • Baik untuk
pengawetan kultur
• Deep freezing • Keadaan tetap
sama
• Sederhana
• Pengeringan • Dapat memp
dengan pasir metabolit
kering, silica gel, beracun
tanah
• Kertas saring • Ekonomis • Lebih peka
kontaminan
BAKTERI
• Ukuran 0.5 - 5 μm, yang bulat diameter 0.75 - 1.0 μm
• Bentuk: batang (basil), bulat (Coccus), spiral
• Penataan: tunggal, berpasangan,rantai, filamen,
gerombol
• Struktur: struktur utama diluar diding sel berupa flagel,
fili dan kapsul. Organel selnya terdiri dari : sitoplasma,
bahan intisel, ribosom
• Berdasarkan beda komposisi & struktur dinding sel:
- gram + = lipid lebih sedikit
- gram - = lipid lebih banyak dinding lebih tipis
• Tipe nutrien: fototrof (gunakan cahaya), chemotrof
(gunakan bahan kimia/organik
KAPANG: MOD, FUNGI
• Contoh: ragi untuk tempe, oncom, kecap,
tauco
• Morfologi: tubuh sendiri dari dua bagian,
miselium, spora
• Fisiologi: hanya dapat hidup dengan
adanya oksigen (obligat aerob)
• Pemanfaatan: antibiotik, enzim, hormon
steroid
KHAMIR
• Uniseluler
• Reproduksi vegetatif dengan budding
pembelahan atau sporulasi
• Karakteristik kultur atau koloninya pada
media agar khas
• Banyak digunakan pada industri alcohol
dan asam organic
GANGGANG/ALGAE
• Plankton: Phytoplankton, zooplankton
• Variasi tempat tumbuh luas (suhu dingin
hingga panas)
• Ukuran dan bentuk bervariasi
• Reproduksi: seksual (bersatunya gamet
dimana inti berdifusi lalu timbul spesies
baru) dan aseksual (pembelahan)
DASAR KLASIFIKASI ALGAE
• Sifat alami dan komposisi kimia dari pigmen
• Kimia dari fotosintesis makanan dan produk
asimilasi
• Morfologi, jumlah dan flagella
• Sifat fisikokimia dinding sel
• Karakteristik dan morfologi sel dan tubuh
buah
• Metode reproduksi
BIOMASSA MIKROALGA
1. Fotosintetik memungkinkan mikroalga
memperoleh hasil tinggi
2. Paling efisien gunakan energi cahaya
matahari (produktivitas: 60-80 ton bobot
kering/ha/tahun
POTENSI MIKROALGA
1. Suplemen protein untuk pakan ternak
2. Lemak: gliserol
3. Pigmen, enzim dan asam-asam amino
4. Bio-energi : metana, hydrogen,
hidrokarbon
POTENSI INDONESIA
1. Air/laut tersedia
2. Area luas
3. Iklim penuh cahaya matahari
4. Biaya tenaga kerja relatif murah
MEDIA DALAM KULTIVASI
BIOPROSES
Media: tempat tumbuh mikro-organisme
Syarat:
- Sumber C
- Sumber N
- lain-lain
Persamaan :
C + N + Lain-lain Cell + Produk+CO2H2O,panas
BAHAN DASAR MEDIA
Nutrien broth:
-beef extract 3g
-pepton 5g
-air 1000 g
Nutrien agar:
-beef extract 3g
-pepton 5g
-agar 15 g
-air 1000 g
KARAKTERISTIK BAHAN DASAR MEDIA
Inokulasi Sterilisasi
secara aseptik
5. Kultivasi
Proses fermentasi berlangsung saat
kultivasi
5. Kultivasi
Peubah optimasi pertumbuhan
mikroorganisme dan pembentukan produk
adalah:
- Konsentrasi substrat dan nutrien
- Suhu
- pH
- Aerasi dan agitasi
SUHU
• Pertumbuhan merupakan hasil dari serangkaian
reaksi kimia yang sangat dipengaruhi oleh suhu
• Suhu juga berpengaruh terhadap efisiensi
konversi substrat menjadi massa sel
• Perubahan suhu pertumbuhan yang besar
(ekstrim) akan mengakibatkan inaktifnya struktur
fungsional sel
• Titik optimum suhu akan memberikan iklim
kondusif untuk aktifitas metabolisme sel dan
pertumbuhan normal
TABEL SELANG SUHU PERTUMBUHAN
(OC) TIGA TIPE MIKROORGANISME
0 10 20 30 40 50 60
pH
• pH mempengaruhi fungsi
membran/permeabilitas sel, sintesa enzim
dan komponen sel lainnya
• Contoh: pH dapat menggumpalkan protein
pada titik isoelektrik
• pH mempengaruhi kelarutan konstituen
• pH menunjukkan aktivitas ion H+ dalam
suatu larutan
pH
• Dalamm kultivasi bioproses, pH
cenderung alami perubahan oleh berbagai
sebab. Misal, penggunaan ammonia, pH
cenderung turun; penggunaan nitrat dan
komponen amino organic, pH cenderung
naik. pH juga dipengaruhi oleh
terbentuknya asam-asam organic selama
fermentasi
• Upaya mengontrol pH
Sejarah
Periode sebelum pasteur
- Roti
- Pengawetan ikan dan daging
- Asam cuka
- Pembuatan keju
- Pembuatan koji kecap
BIOREAKTOR UNTUK KULTIVASI PADAT
• Teknik inokulasi
• Teknik sampling
• Sistem transfer
• Sterilisasi peralatan
• Sumber udara
• Jenis medium
• Sistem pemantauan, pengukuran dan
pengontrolan parameter kultivasi
KEUNTUNGAN KULTIVASI
SUBSTRAT PADAT
• Sederhana
• Proses tidak mahal
• Peralatan minimal
• Dapat dioprasikan pada skala pilot dan
industri
ASPEK FISIOLOGIS PERTUMBUHAN
MIKROBA
1. Jenis substrat: serealia, hewan, tanaman serta
bahan lain yang mengandung karbohidrat dan
protein tinggi
2. Memungkinkan sirkulasi udara yang cukup
3. Mungkin selain air perlu ditambah komponen
nutrisi seperti mineral, dll
4. Karena substrat relatif kering, maka kontaminasi
dari golongan bakteri biasanya jarang
5. Pengontrolan suhu dapat juga dilakukan dengan
mengkondisikan pada ruangan/chamber yang
dapat diatur keaseptikannya dan suhunya