Anda di halaman 1dari 5

Nama : Febrianti Nurvida

Nim : 12208193051

Kelas : Tadris Biologi 3A

Resume Penerapan Kalkulus Fungsi Dan Aljabar dalam Biologi

1. Pertumbuhan Jasad Renik, Tumbuhan, Dan Binatang


Jasad renik diantaranya amoeba, virus, ragi, dan bakteri, dalam
pertumbuhannya tidak jauh dengan dunia matematika contohnya ketika suatu bakteri
melakukan regenerasi merupakan salah satu penerapan dari materi barisan dan deret
geometri. Pertumbuhan mikroba dalam suatu medium mengalami fase-fase yang
berbeda dan berturut-turut, yaitu fase adaptasi, fase pertumbuhan awal, fase
logaritmitik/fase eksponensial, fase stasioner, dan fase kematian. Dalam fase logaritmik
atau fase eksponensial jasad renik membelah dengan cepat dan konstan, dimana
pertambahan jumlahnya mengikuti kurva logaritmik. Kecepatan pertumbuhan sangat
dipengaruhi oleh medium tempat tumbuhnya seperti pH dan kandungan nutrien, serta
suhu dan kelembaban udara. Energi yang dibutuhkan pada fase ini lebih banyak
dibandingkan dengan fase lainnya, selain itu pada fase ini juga sel paling sensitif
terhadap lingkungannya.
Contoh soal dalam pernerapan turunan fungsi aljabar pada biologi adlahuntuk
menghitung populasi. Misalnya pada populasi bakteri yang melakukan
perkembangbiakan dengan pembelahan biner. Misalkan fungsi n = f(t) adalah jumlah
individu pada populasi tertentu hewan atau tumbuhan pada waktu t. mka perubahan
ukuran populasi antara waktu t1 dan t2 dapat dihitung melalui perhitungan:
∆𝑛 = 𝑓(𝑡2) − 𝑓 (𝑡1)

Sehingga tingkat pertumbuhan rata-rata adalah:


Tingkat pertumbuhan rat-rata = (∆𝑛/∆𝑡) = ( 𝑓 (𝑡2) − 𝑓 (𝑡1))/ (𝑡2 − 𝑡1)
Tingkat pertumbuhan sesaat adalah fungsi n sehubungan dengan t, yaitu:
Tingkat pertumbuhan =lim (∆t → 0)(∆n/∆t) = (dn/dt)
Misalkan populasi bakteri mengadakan populasinya, n, setiap jamnya. Diketahui
populasi awal sebesar : n(0) = n0 , maka secara umum jumlah populasi populasi
bakteri menggandakan populasinya, melalui pembelahan biner, pada waktu t:
n(t) = 2t n0
sehingga laju pertumbuhan populasi bakteri pada waktu t adalah turunan fungsi jumlah
populasi tersebut, atau setara dengan :
dn
= n0 2t In 2
dt
2. Pertumbuhan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan diawali dengan pertumbuhan bakal
biji dan bakal buah lalu berikutnya yaitu perkecambahan selanjutnya tumbuhan akan
terus tumbuh sampai menjadi tumbuhan dewasa yang dapat menghasilkan biji Kembali.
3. Pertumbuhan hewan
Pertumbuhan pada hewan terdiri dari dua tahap yaitu tahap embrio dan tahap
pasca embrio. Pada tahap embrio terjadi beberapa fase diantaranya fase morula, fase
blastula, fase gastrula, diferensiasi dan organogenesis. Sedangkan pada tahap pasca
embrio terjadi regenerasi dan metamorfosis.
4. Analisis pertummbuhan tumbuhan
Dengan analisis pertumbuhan hanya diperlukan alat: timbangan, oven dan alat
pengukur luas daun (leaf area meter). bagian-bagian tanaman yang sudah mengalami
penuaan, misalnya daun yang gugur atau bunga-bunga dan buah yang rontok.
Sedangkan satuan waktu yang banyak digunakan adalah hari. Hasil bersih fotosintesis
yang ditujukan sebagai bahan kering dari organorgan tanaman yang masih berfungsi
(pada suatu tanaman atau populasi tanaman), dalam suatu saat tertentu, disebut:
biomassa. Biasanya dinyatakan sebagai berat kering (BK) atau bahan organic atau
energy tanaman (dengan sandi: W). Bila hasil biomassa tersebut dinyatakan dalam
satuan luas lahan, dan satuan waktu tertentu (biasanya untuk ekosistem), disebut
produktivitas atau jelasnya produktivitas primer.
Analisis pertumbuhan tanaman (APT) diketahui untuk membandingkan pada
analisis vegetasi gulma. ATP tersebut sering digunakan bersamaan dengan analisis
vegetasi gulma pada tanaman budidaya. Hasil tanaman ialah hasil dari fase reproduktif
a. Pembentukan organ vegetatif: daun dan akar
b. Pembentukan organ bunga
1) Induksi bunga, inisiasi
2) Perkembangan kuncup bunga, kemunculan (emergence)
3) Penyerbukan stigma oleh pllen
4) Produksi, akumulasi, translokasi dan fotosintat
c. LA, LAI, LAD, LAR LAI maksimal: varietas, kepadatan, kemunculan
tanaman, lingkungan, ketersediaan air, nutrisi, kelembaban, suhu. d.
Sink e.
Dikendalikan oleh
1) Faktor tanaman
2) Faktor lingkungan
3) Laju fotosintesis daun individu supply air
4) Laju respirasi N dari daun
5) Pengaruh sink
6) Kelembaban
5. Analisis Pertumbuhan Tanaman (Analysis of Crop Growth)
Siklus hidup tanaman semusim dicatat oleh berbagai pengukuran pertumbuhan
seperti, tinggi tanaman, jumlah buku, jumlah daun, hasil bahan kering, bobot basah,
bobot kering dll.
a. Daun (About Leaf)
Leaf area sering menunjukkan tren yang paralel dengan dekat pada bobot total
dan dapat juga dipergunakan sebagai pembanding ukuran pertumbuhan dalam fase
eksponensial.
a. Sebuah ukuran dari efisiensi dari unit permukaan daun, tergantung pada faktor
genetis.
b. Sebuah ukuran kenampakan tanaman. c. Sebuah kuantitas yang dipengaruhi
oleh efisiensi dari kanopi daam penggunaan cahaya.
b. Relative Growth Rate (RGR)
1. Pertumbuhan pada umumnya eksponensial dalam stadia awal dari pertumbuhan
tanaman
2. Laju pertumbuhan dalam pertumbuhan ialah diawali secara logaritmik di alam.
3. Dengan asumsi yang bobotnya berubah secara eksponensial dengan waktu.
c. Effisiensi
Effisiensi fotosintesis diketahui sebagai Radiation Use Effiviency
6. Besaran-Besaran Yang Terlibat Dalam Analisis Pertumbuhan Tanaman
1. Indeks Luas Daun (ILD) adalah luas daun (A) pada tiap satuan luas lahan (P) yang
dinaytakan secara matematik :
Laju hasil fotosintesis dapat didekati dengan menghitung jumlah daun serta
mengukur laju penyerapan CO2 per satuan luas daun. Jumlah daun lazimnya
dinyatakan dengan ILD, sama dengan LAI yaitu besaran yang menyatakan nisbah
antara jumlah luas semua daun dengan luas tanah yang ternaungi. Dengan demikian
hasil fotosintesis akan meningkat dengan meningkatnya LAI, tetapi juga tergantung
pada struktur tajuk dan pencahayaan.
Keberlangsungan fotosintesis berkolasi positif dengan keberadaan stomata, jika
intensitas cahaya meningkat maka jumlah stomata akan meningkat. Oleh sebab itu,
stomata lebih tepat dikatakan sebagai indeks stomata yang dirumuskan sebagai
berikut:
I = S/(E+S)x 100
Keterangan:
S = jumlah stomata per stauan luas daun,
E = jumlah sel epidermis per satuan luas daun.

2. Laju Tumbuh Pertamanan (LTP) adalah suatu peningkatan bobot kering tiap satuan
luas lahan (L) tiap satuan waktu yang dinyatakan secara matematik

Atau

3. Laju Asimilasi Neto (LAN adalah laju peningkatan bobot kering tanaman pada saat
tertentu (t) tiap satuan luas (L), yang dinyatakan secara matematik

atau

4. Nisbah Luas Daun (NLD) adalah perbandingan luas daun (L) terhadap bobot kering
tanaman yang ada (W), yang dinyatakan secara matematik :
5. Laju Tumbuh Relatif (LTR) pada saat tertentu (t) adalah laju peningkatan bobot
kering tanaman (W) tiap satuan bobot kering, yang dinyatakan secara matematik :

7. Alometri dan Analisis Pertumbuhan


Model alometrik merupakan model yang sangat umum digunakan dalam biologi
untuk menggambarkan perubahan dalam bentuk secara sistematis. Alometri merupakan
hubungan antara ukuran atau pertumbuhan dari salah satu komponen makhluk hidup
dengan keseluruhan komponen makhluk hidup teersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Aryuliana, Diah. Choirul, Muslim. Syalfinaf, Manaf. Endang, W. 2004. Biologi 3 SMA dan
MA untuk kelas 12. Diterbitkan oleh ESIS imprint dari Penerbit Erlangga.
Catur, Wahyu. 2012. Model-model Alometri untuk Pendugaan Biomassa Pohon Pada
Berbagai Tipe Ekosistem Hutan Indonesia. Bogor:kementrian Kehutanan.
Napitupulu, Romauli, Kurva Pertumbuhan Jasad Renik, (Politeknik Kelautan Dan Perikanan,
2018)
Sumarno. 2008. Analisis Kuantitatif. Jurnal Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas
Peternakan Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai