Anda di halaman 1dari 28

Fisiologi Hewan

Hello!
I am Febrianti Nurvida
Nim. 12208193051, T.Bio 5A.

“There are two ways to live your life. One is as


though nothing is a miracle. The other is as
though everything is a miracle.”
- Albert Einstein.
✢ Hemeostasis adalah mekanisme pengaturan lingkungan
kesetimbangan yang dinamis di dalam tubuh hewan yang
konstan. Dalam homeostasis keadaan konstan terdapat dua
jenis, yaitu yang pertama adalah sistem tertutup yakni sebuah
keseimbangan statis yang dimana keadaan dalam tubuh tidak
berubah. Sedangkan yang kedua adalah sistem terbuka, yaitu
kesetimbangan dinamis dimana keadaan dalam tubuh yang
konstan, sedangkan sistem terus berubah.

Homeostasis dipertahankan oleh


mekanisme fisiologis yang
mengontrol fungsi tubuh,
Sebagian besar mekanisme ini
dikontrol oleh sistem saraf dan
endokrin. Berikut merupakan
bagan dari homeostasis:

Bagan pengendalian homeostasis


✢ Dalam menyelenggarakan homeostasis ini tubuh harus senantiasa
memantau adanya perubahan-perubahan nilai berbagai parameter, lalu
mengkoordinasikan respons yang sesuai sehingga perubahan yang terjadi
dapat diredam. Untuk itu sel-sel tubuh harus mampu berkomunikasi satu
dengan lainnya. Komunikasi antar sel ini merupakan media yang
menopang pengendalian fungsi sel atau organ tubuh. Pengendalian yang
paling sederhana terjadi secara local (intrinsik), yaitu yang dilakukan
dengan komunikasi antara sel yang berdekatan. Pengendalian ekstrinsik
(ekstrinsik) lebih kompleks dan dimungkinkan melalui refleks yang
melibatkan system saraf (lengkung refleks) maupun sistem endokrin
(pengaturan umpan balik).

Variasi diurnal
Faktor yang Kerja jasmani / aktivitas fisik
Mempengaruhi Jenis kelamin
Homeostasis:
Lingkungan

Mekanisme Homoestasis
Perubahan kondisi lingkungan internal dapat timbul karena 2 hal, yaitu
adanya perubahan aktifitas sel tubuh dan perubahan lingkungan eksternal yang
berlangsung terus- menerus. Untuk menyelenggarakan seluruh aktifitas sel dalam
tubuhnya, hewan selalu memerlukan pasokan berbagai bahan dari lingkungan luar
secara konstan, misalnya oksigen, nutrient dan garam. Sementara itu, aktivitas sel
juga menghasilkan bermacam – macam hasil sekresi sel yang bermanfaat dan
berbagai zat sisa, yang di alirkan ke lingkungan internal yaitu cairan ekstraseluler
(CES). Apabila aktifitas sel berubah pengambilan zat dari lingkungan internal dan
pengeluarran berbagai zat dari dalam sel ke lingkungan internal juga berubah.
Perubahan aktifitas sel semacam itu akan mengubah keadaan lingkungan internal.
Perubahan lingkungan internal yang ditimbulkan oleh sebab manapun ( penyebab
pertama atau kedua ) harus selalu dikendalikan agar kondisi homeostasis selalu
terjaga. Mekanisme pengendalian kondisi homeostasis pada hewan berlangsung
melalui sistem sistem umpan balik. Ada 2 macam sistem umpan balik, yaitu umpan
balik positif dan negatif. Sistem umpan balik yang berfungsi dalam pengendalian
kondisi homeostasis pada tubuh hewan adalah sistem umpan balik negatif.
Sistem umpan balik dapat didefinisikan sebagai perubahan suatu variable
yang dilawan oleh tanggapan yang cenderung mengembalikan perubahan
tersebut dalam keadaan semula. Didalam proses umpan balik, informasi indrawi
tentang variable suhu atau pH misalnya, digunakan untuk mengendalikan proses
dalam sel dan jaringan serta organ yang berpengaruh terhadap level variabel
tersebut. Mekanisme homeostasis yang utama adalah diatur oleh hipotalamus.
Daftar pustaka
✢ http//:www.lontar.ui.ac.id
✢ Siagian, Minarma. 2004. Homeostasis :
Keseimbangan Ynag Halus dan Dinamis.
Universitas Indonesia
✢ Tim Dosen Fisiologi Hewan. 2009. Fisiologi
Hewan 1. Universitas Jenderal Soedirman.
Sistem saraf adalah sebuah sistem organ yang mengandung jaringan
sel-sel khusus yang disebut neuron yang mengkoordinasikan tindakan
binatang dan mengirimkan sinyal antara berbagai bagian tubuhnya.
Pada kebanyakan hewan sistem saraf terdiri dari dua bagian, pusat dan
perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang. Sistem saraf perifer terdiri dari neuron sensorik, kelompok
neuron yang disebut ganglia, dan saraf yang menghubungkan satu
sama lain dan system saraf pusat.

Struktur Saraf

Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf disebut neuron. Setiap
satu sel saraf (neuron) terdiri atas bagian utama yang berupa badan sel saraf,
dendrit, dan akson. Badan sel saraf adalah bagian sel saraf yang paling besar. Di
dalamnya terdapat nukleus dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat
mitokondria yang berfungsi membangkitkan energi untuk membawa rangsangan.
Dendrit adalah serabut-serabut yang merupakan tonjolan sitoplasma dan berfungsi
untuk menjalarkan impuls saraf menuju ke badan sel saraf. Dendrit merupakan
percabangan dari badan sel saraf yang biasanya berjumlah lebih dari satu pada
5
setiap neuron. Sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu sel saraf sensoris,
sel saraf motorik, dan sel saraf intermediet (asosiasi).
1. Sistem saraf pada vertebrata
• Mamalia : Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang
lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan
bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus
optikus ada 4 buah.
• Pisces: Ikan menerima rangsang dari lingkungannya melalui organ perasa. Rangsangan
tersebut selanjutnya diteruskan dalam bentuk impuls ke otak. Respon yang diberikan oleh
otak dimanifestasikan dalam bentuk tingkah laku. Sel-sel saraf mulai berkembang sejak
permulaan embrio dan berasal dari lapisan germinal terluar (ectoderm). Unit terkecil dari
sistem saraf disebut neuron (sel saraf). Setiap neuron terdiri atas inti dan jaringan
(perpanjangan sel).
• Amfibi: Sistem saraf pada katak dibedakan menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula
spinalis).
• Reptile: Sistem saraf pada reptil terdiri dari sistem saraf pusat yang dibagi menjadi otak
dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf tepi yang di bagi menjadi sistem saraf sadar
dan sistem saraf tidak sadar.
• Aves: Semua aktivitas saraf diatur oleh oleh susunan saraf pusat yang terdiri atas otak dan
sumsum tulang belakang.

Sistem saraf Mamalia


2. Sistem saraf invertebrate
• Hewan bersel satu: Hewan bersel satu (Protozoa), misalnya Amoeba
sp.dan Paramaeciurn sp., tidak memiliki sistem saraf. Akan tetapi, hewan tersebut
memiliki kemampuan untuk menerima dan mereaksi rangsang.

• Hewan cacing (vermes): memiliki sistem saraf berbentuk seperti tangga tali yang
memanjang dan arah kepala ke arah belakang atau ekor. Pada sistem saraf tangga
tali terdapat berkas saraf yang membentuk simpul-simpul saraf di bagian-bagian
tertentu yang disebut ganglion atau ganglia (jamak).

• Coloenterata: Pada Coelenterata akuatik seperti Hydra mempunyai jaringan saraf


yang tidak terpusat. Hydra memiliki sistem saraf difus yang terletak pada mesoglea
(antara ectoderm dan endoderm). Disebut sistem saraf difus karena sel-sel saraf
masih tersebar dan saling berhubungan satu sama lain menyerupai jala maka juga
disebut saraf jala (jaring saraf).meskipun demikian, impuls dari satu sel ke sel
lainnya melalui sinaps.

• Echinodermata: merupakan sistem saraf primitif. Pada bintang laut memiliki


sistem saraf sirkuler yang terdiri dari cincin saraf yang melingkari kerongkongan
dengan cabang-cabangnya menuju ke setiap lengan, tapi susunan saraf didalamnya
masih difus seperti jala, belum ada pengelompokan dalam ganglion.

7
Daftar Pustaka

Anonym, 2013. Sistem saraf


http://staff.unila.ac.id/gnugroho/files/2013/11/Sistem-Saraf.pdf
Anonym, tanpa tahun Sistem saraf Hewan Vertebrata dan
Invertebrata https://www.scribd.com/doc/54936261/Sistem-Saraf-
Hewan-Vertebrata-dan-Invertebrata
Kezia, 2014. Makalah Sistem Saraf Hewan http://misspeanut25
/2014/10/makalah-sistem-saraf-hewan.html
Retno. 2014, Macam-macam Sistem Saraf Pada Hewan
http://tepus.org/2014/01/macam-macam-sistem-saraf-pada-hewan/
Ratmiati. 2015. Makalah Fisiologi Hewan Sistem Saraf
http://ratmiati01.blogspot.co.id/2015/05/makalah-fiswan-sistem-
saraf.html
Anonym. 2013. Sistem Saraf Vertebrata
http://wordpress.com/2013/12/sistem-syaraf-vertebrata.html
Hernawati. Tanpa tahun. Sistem Saraf Hewan
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/1970033119
97022-HERNAWATI/FILE_23.pdf
Sistem otot adalah sistem tubuh
yang memiliki fungsi untuk alat
gerak, menyimpan glikogen dan
menentukan postur tubuh Jaringan otot merupakan
jaringan yang mampu
melangsungkan kerja mekanik
dengan jalan kontraksi dan
relaksasi sel atau serabutnya
Sel otot memiliki struktur
filamen dalam sitoplasma,
bentuk selnya memanjang agar
dapat melangsungkan
perubahan sel menjadi pendek.

 Otot polos adalah salah satu Sifat-sifat otot, antara lain:


otot yang mempunyai bentuk ☺ Kontraksibilitas yaitu kemampuan
yang polos dan bergelondong. otot untuk memendek dan lebih
Cara kerjanya tidak disadari pendek dari ukuran semula, hal ini
(tidak sesuai kehendak) teriadi jika otot sedang melakukan
invontary, memiliki satu kegiatan.
nukleus yang terletak di tengah ☺ Ektensibilitas, yaitu kemampuan
sel. Otot ini biasanya terdapat otot untuk memanjang dan lebih
pada saluran pencernaan panjang dari ukuran semula.
seperti: lambung dan usus. ☺ Elastisitas, yaitu kemampuan otot
 Otot Lurik (otot rangka) untuk kembali pada ukuran
merupakan jenis otot yang semula
melekat pada seluruh rangka,
cara kerjanya disadari (sesuai Pada sistem otot Invertebrata dibagi
kehendak), bentuknya menjadi dua yaitu Eksoskeleton dan
memanjang dengan banyak Sistem Rangka Hidrostatik. 7. Pada
lurik-lurik, memiliki nukleus hewan vertebrata, seperti halnya
banyak yang terletak di tepi pada manusia, otot-otot yang
sel. menyusun tubuhnya terdiri atas otot
rangka (otot skelet), otot polos dan
otot jantung.
Daftar Pustaka
 Goenarso, Darmadi, suripto, 2003, Fisiologi Hewan,
Jakarta, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
 Subowo. 2011. Biologi Sel Edisi 6. Bandung; Sagung
Seto
 Wulangi. S. Kartolo. 2000. Prinsip-Prinsip Fisiologi
Manusia. DepDikBud: Bandung
Indra manusia terdiri atas penglihatan (mata),
RESEPTOR pendengar (telinga), peraba (kulit), pengecap (lidah) dan
pencium (hidung). Kelima indera tersebut berfungsi
untuk mengenali perubahan lingkungan luar, oleh
karenanya disebut eksoreseptor. Reseptor yang
berfungsi untuk mengenali lingkungan dalam, misalnya
nyeri, kadar oksigen atau karbon dioksida, kadar
glukosa dan sebagainya, disebut interoreseptor. Sel-sel
interoreseptor misalnya terdapat pada sel otot, tendon,
ligamentum, sendi, dinding saluran pencernaan, dinding
pembuluh darah, dan lain sebagainya. Akan tetapi,
sesungguhnya interoreseptor terdapat di seluruh tubuh
manusia. Interoreseptor yang membantu koordinasi
dalam sikap tubuh disebut kinestesis.

MEKANORESEPTOR KEMORESEPTOR
Indera yang didukung oleh Kemoreseptor dapat ditemukan di
mekanoresptor ialah indera pendengar. dua indera, yaitu yaitu indera
Secara anatomi, telinga terdiri dari tiga pengecap dan indera pembau.
bagian utama, yaitu:  Indera pengecap didukung oleh
 Telinga bagian luar, bagian ini lidah yang dilengkapi dengan
terdiri atas daun telinga dan liang taste buds (kuncup rasa). Lidah
telinga (audiotory canal) dan merupakan kumpulan otot rangka
dibatasi oleh membran timpani. pada bagian lantai mulut yang
 Telinga bagian dalam, terdiri dari ditutup oleh membran mukosa.
koklea (rumah siput) yang berupa Selaput lendir ini tampak kasar
dua setengah lingkaran dan karena adanya tonjolan-tonjolan
vestibuler yang terdiri dari tiga buah yang disebut papila yang
kanalis semisirkularis. merupakan akhiran akhiran saraf
Selain berperan sebagai indera pengecap dan terletak pada
pendengaran, telinga juga berfungsi seluruh permukaan lidah.
dalam keseimbangan tubuh. Bagian  indera pembau (olfaktori) juga
dari alat vestibulum atau alat memanfaatkan kemoreseptor
keseimbangan berupa tiga saluran untuk menimbulkan respon.
setengah lingkaran yang dilengkapi Reseptor olfaktori bereaksi
dengan organ ampula (kristal) dan terhadap molekul odoran dengan
organ keseimbangan yang ada di cara yang sama dimana sebagian
dalam utrikulus dan sakulus. besar reseptor sensori bereaksi
terhadap stimuli spesifik.
FOTORESEPTOR
Mata adalah organ fotosensitif yang terletak dalam struktur bertulang
yang protektif di tengkorak, yaitu rongga orbita. Setiap mata terdiri atas
sebuah bola mata fibrosa yang kuat untuk mempertahankan bentuknya,
suatu sistem lensa untuk memfokuskan bayangan, selapis sel fotosensitif,
dan suatu sistem sel dan saraf yang berfungsi mengumpulkan,
memproses, dan meneruskan informasi visual ke otak.

Daftar Pustaka
Gunawan, Setiabudi. 2016. Makalah Fisiologi Hewan Sistem Indera.
Pontianak: Jurusan Biologi Universitas Tanjungpura.
https://pdfcoffee.com/qdownload/makalah-fisiologi-hewan-5-pdf-
free.html
✢ . Sistem endokrin/hormon terdiri dari sekelompok organ
kadang disebut sebagai kelenjar buntu, yang fungsi
utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-
hormon secara langsung ke dalam aliran darah karena
kelenjarnya tidak memiliki saluran spesifik. Hormon
berperan sebagai pembawa pesan untuk mengoordinasikan
kegiatan berbagai organ tubuh. Sistem endokrin dikenal
juga dengan sistem hormon. Sistem endokrin ditemukan
pada invertebrata dan vertebrata.
Ciri-ciri hormon:  Hormon pada invertebrata
☺ Hormon diproduksi dan berfungsi untuk mengatur
disekresikan ke dalam darah penyebaran kromatofor, molting
oleh sel kelenjar endokrin (pergantian kulit), pertumbuhan,
dalam jumlah yang sangat reproduksi secara seksual dan
kecil. perkembangan.
☺ Hormon diangkut oleh darah  Sejumlah invertebrata tidak
menuju sel (jaringan target). mempunyai organ khusus untuk
☺ Hormon mengadakan interaksi sekresi hormon sehingga
dengan reseptor khusus yang sekresinya dilaksanakan oleh sel
terdapat di sel target. neurosekretori. sel neurosekretori
☺ Hormon mempunyai pengaruh dapat ditemukan pada semua
menngaktifkan enzim khusus. Metazoa (hewan bersel banyak),
☺ Hormon mempunyai pengaruh antara lain
tidak hanya terhadap satu sel Coelentrata,Platyelminthes,
target, tapi juga dapat Annelida, Nematoda, dan
mempengaruhi beberapa sel Mollusca.
target yang berlainan  Beberapa kelenjar dan sel
neurosekretori pada serangga
telah diketahui menghasilkan
hormon. Fungsi utama dari
hormon tersebut adalah untuk
mengendalikan proses reproduksi,
pergantian kulit, dan
metamorfosis.
Sistem Endokrin Pada Vertebrata
Hormon yang dihasilkan kelenjar dan sel neurosekretori pada serangga
beberapa diantaranya adalah:
✢ Hormon Otak atau Hormon Protoraksikotropik (PTTH): berperan
dalam pergantian kulit dan dalam pengendalian diapause. Berperan
juga dalam merangsang penghasilan hormon ekdison.
✢ Hormon Ekdison: berperan dalam hal mengawali pertumbuhan dan
perkembangan serangga, dan juga yang menyebabkan terjadinya
apolisis (peristiwa terjadinya pemisahan epidermis dari kutikula
sebagai bagian dari proses molting).
✢ Hormon Juvenil: berperan dalam hal penghambatan metamorfosis
maupun dalam hal vitellogenesis, aktivitas tanbahan kelenjar
reproduksi dan produksi feromon.

Sistem Endokrin Pada Vertebrata


Sistem endokrin pada vertebrata terutama tersusun atas berbagai organ endokrin klasik.
Sistem endokrin pada vertebrata dapat dibedakan menjadi:
 Hipotalamus dan Pituitari,
Hipotalamus merupakan baian otak vertebrata yang terletak di bawah thalamus dan
berperan dalam mempertemukan sistem saraf danendokrin. Hormon yang
dikeluarkan oleh hipotalamus akan dibawa kepituitari. Ada dua jenis hormon dari
hipotalamus, yaitu hormon yangdilepaskan ke pituitari depan (adenohipofisis) dan
hormon yangdilepaskan ke pituitari belakang (neurohipofisis).
 Organ Endokrin Tepi
Organ endokrin tepi adalah semua organ endokrin di luar hipotalamus dan pituitari.
Saat ini telah diketahui bahwa jantung jugamenghasilkan hormon yaitu atrial
naturetic peptide (ANP).
 Kelenjar Pineal
Terdapat pada permukaan atas talamus diantara hemisferserebrum.Kelenjar ini
mensekresi melatonin.Melatonin dan serotonintelah diidentifikasi pada pineal
burung dan amfibi.Enzimyangresponsibel untuk pembentukan hormon ini adalah
Hydroxyndol-omethyltransferase.
Sistem Endokrin pada Pisces Sistem Endokrin pada Amfibi
✢ Pada dasar otak terdapat
glandulae pituitaria atau
glandulae hypophysa.Bagian
anterior kelenjar ini pada larva
menghasilkan hormone
Diagramlokasi kelenjar endokrin pertumbuhan.Hormon ini
padaikan; (A). Pitiutari, (B). Tiroid,(C). mengontrol pertumbuhan
Pankreas,(D). Gonad, (E).Ginjal, (F). tubuh tyerutama panjang, dan
Urofisis.(Syarif, 2009). kecuali itumempengaruhi
glandulae thyroidea.Pada
✢ Kelenjar Pituitari Ikan
katak dewasa bagian
Kelenjar ini disebut pula hypophysa anteriorglandulae pituitaria
terletak di bawah dienchephalon. ini menghasilkan hormone
Suatu tangkai yang menghubungkan yang menghasilkan
antara kelenjar inidengan hormoneyang merangsang
dienchepalon disebut Infundibulum. gonad untuk mengahsilkan sel
Kelenjar ini walaupunkecil, fungsi kelamin.
dan strukturnya merupakan organ
tubuh yang sangat rumitdan sulit.
✢ Kelenjar Tiroid
Semua vertebrata mempunyai
kelenjarthyroid. Sebagian besarikan
bertulang sejati dan Cyclostomata
terdiri dari folikel-folikel yang relatif
menyebar di dekataorta ventral, arteri
branchialis affarent, jantung, insang,
kepala ginjal,limp, otak atau mata
✢ Kelenjar Ultimobranchial
Kelenjar ini homolog dengan kelenjar
parathyroid pada mammalia. Pada
ikanbertulang sejati kelenjar ini
terletak di bawah esophagus dekat
sinusvenosus.Pada Elasmobranchii
kelenjar ini terletak pada sisi kiri
bawahpharynx.
Sistem EndokrinReptil Sistem Endokrin Aves
✢ Ular memiliki kelenjar endokrin ✢ Kelenjar Pineal, merupakankelenjar
yang sama sepertimamalia. yangkecil, bulat danterletak di
Beberapa contoh adalah tiroid, Belakanghemisphaerium cerebri.
paratiroid, dan kelenjar Hormon yang dihasilkan belum jelas
adrenal.Kelenjar tiroid terletak di fungsinya.
daerah tenggorokan bertanggung ✢ Kelenjar Hypophysis, Bentuk seperti
jawab untukpertumbuhan dan ginjal, letaknya pada basis
perkembangan, seperti shedding otak.berbentuk seperti ginjal,
normal kulit. letaknya pada basis otak. Terdiri dari
✢ Paratiroiadalah struktur duabagian yaitu PPA (anterior pars
dipasangkan berlokasi dekat pituitary), dan PPP (posterior
tiroid dan membantu dalam parspitutary).
metabolisme kalsium. Kedua ✢ Tyroid , bentuk bulat kecil, berwarna
kelenjar adrenal yang terletak di coklat muda, jumlah ada duabuah
wilayah ekor,tergantung di dan terletak dekat vena jugularis
sebuah mesenterium (lembar pada batas leher.
membran melampirkan organ ke
✢ Paratyroid, bentuk kecil, terletak
dinding tubuh)dekat organ
dekat kelenjar thyroid.
reproduksi. Mereka
mengeluarkan hormon ✢ Kelenjar adrenal atau suprarenalis
qpinefrin(adrenalin) yang merupakan bangunan bulat dan
meningkatkan denyut jantung kecil,berwarna kekuning-kuningant
dan pernapasan saat hewan erletak di bagian dorsal rongga tubuh
tersebut dalam situasi berbahaya. tepatnya didepan ginjal. Hormon
yang dihasilkan adalah hormone
adrenalin dan cortin.
✢ Timus , jumlahnya sepasang
,letaknya di sepanjang leher. K. gonad
=terletak di ovary Pancreas/pulau
langerhans = Dalam jaringan
kelenjarpancreas
Daftar Pustaka
 Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan.
Yogyakarta : Kanisius. Tim Penyusun. 2003.
Biologi SMA. Klaten: Intan Pariwara.
 http:// id.Wikipedia.org/wiki/Sistem
Hormon
 Astuti, Pudji. 2018. Endkrinologi Veteriner.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
 Delfita,Rina. 2019.Fisiologi Hewan
Komparatif .Jakarta: PRENADAMEDIA
GROUP
 Lestari, Tita Damayanti, & Ismudiono.
2014. Ilmu Reproduksi Ternak. Surabaya :
Airlangga University Press
 Prameswari, Ayu Agung. 2017.
Neurofisiologi Hipofisis. Bali: Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana
 Rudy, Agung Nugroho.2016. “Dasar- Dasar
Endokrinologi”. Samarinda : Mulawarman
University Press
 Sumarmin, Ramadhan.2016. Perkembangan
Hewan. Jakarta : Kencana
Pencernaan merupakan proses penghancuran
atau perubahan suatu zat makanan dari yang
kompleks menjadi sederhana akibat adanya
gerakan atau di bantu oleh enzim, agar lebih
mudah di serap oleh tubuh.

Sesuai dengan definisi pencernaan, fungsi


dari pencernaan adalah untuk
mempermudah penyerapan sari-sari
makanan yang di butuhkan oleh tubuh.

Organ Pada Sistem Pencernaan:


1. Mulut (rongga mulut)
Di rongga mulut terdapat gigi (gerigi) yang berfungsi untuk
menyobek, mengunyah zat-zat makanan secara mekanis sehingga
menjadi zat-zat yang lebih kecil dan memudahkan bekerjanya enzim
pencernaan. Di rongga mulut terdapat bibir, lidah dan palatum (langit-
langit) untuk membantu penguyahan zat makanan,dan penelanan zat
makanan. Di rongga mulut terdapat muara kelenjar air liur (saliva) yang
mengandung enzim ptyalin (amilase).
2. Faring (Pharynx)
Merupakan persilangan antara saluran makanan dan saluran udara.
Epiglotis berperan sebagai pengatur (klep) kedua saluran tersebut. Pada
saat menelan makanan saluran udara ditutup oleh epiglotis dan
sebaliknya jika sedang menghirup nafas.
3. Esofagus (kerongkongan)
Sebagai saluran panjang berotot (muskuler) yang menghubungkan
rongga mulut dengan lambung. Pada batas antara esophagus dengan
lambung terdapat sphincter esophagii yang berfungsi mengatur agar
makanan yang sudah masuk ke dalam lambung tidak kembali ke
esophagus.
4. Gastrium (lambung)
Di lambung, makanan ditampung, disimpan, dan dicampur dengan asam
lambung, lendir dan pepsin. Mukosa lambung banyak mengandung kelenjar
pencernaan. Kelenjar pada bagian pilorika dan kardiaka menghasilkan lendir.
Kelenjar pada fundus terdapat sel parietal (oxyntic cell) menghasilkan HCl, dan chief
cell menghasilkan pepsinogen. Proses digesti di lambung meliputi:
1) Pencernaan pada lambung sebatas pada protein, sangat sedikit lemak, dan
karbohidrat.
2) Makanan setelah melewati lambung menjadi dalam bentuk bubur makanan
(chyme). Dengan mekanisme dorongan dari otot lambung chyme menuju ke
usus dua belas jari (duodenum).
5. Intestinum tenue (usus halus)
Usus halus dibedakan menjadi 3 bagian: duodenum, jejunum, dan ileum.
a) Duodenum
Pada duodenum terdapat muara dari duktus koledokus dan duktus
pankreatikus. Cairan empedu dari kantung empedu dikeluarkan lewat duktus
koledokus. Cairan pankreas lewat duktus pankreatikus. Cairan pankreas
mengandung enzim lipase, amylase, trypsinogen dan chemotrypsinogen.
Lipase untuk memecah lemak (setelah iemulsifikasikan oleh empedu) menjadi
asam lemak dan gliserol. Amylase untuk memecah amilum menjadi sakarida
sederhana.
b) Jejunum
Jejunum merupakan tempat absorpsi zat-zat makanan. Proses
penyerapan (absorpsi) zat-zat makanan meliputi; difusi, osmosis, dan transpor
aktif.
c) Ileum Absorpsi melalui villi usus.
6. Intestinum crassum (usus besar)
Usus besar terdiri atas caecum dan colon. Caecum berupa kantung kantung
dengan pita (taenia) dan haustra. Colon dapat dibedakan menjadi colon ascenden
(naik), transversal (mendatar), descenden (turun). Usus besar merupakan tempat
untuk absorpsi air dan mineral yang tidak terserap di usus halus. Pencernaan secara
ikrobiotis oleh bakteri komensal (E. coli), menghasilkan gas, dan sintesis vit. K.
7. Rektum
Rektum merupakan kantung yang berfungsi menampung feses. Setelah penuh
terjadi perangsangan karena ekstensi (peregangan) dinding rektum.
8. Anus
Anus merupakan katup muskuler (spinchter ani) berfungsi mengatur
pengeluaran zat sisa dari proses pencernaan.

19
Sistem Pencernaan Makanan
1. Sistem Pencernaan Pada Hewan Invertebrata
Sistem pencernaan pada hewan invertebrata umumnya dilakukan
secara intrasel, seperti pada protozoa, porifera, dan Coelenterata.
Pencernaan dilakukan dalam alat khusus berupa vakuola makanan,
sel koanosit dan rongga gastrovaskuler.

a. Sistem Pencernaan Makanan Pada Cacing Tanah


Proses pencernaan pada cacing tanah dibantu oleh enzim–
enzim yang dikeluarkan oleh getah pencernaan secara ekstrasel.
Cacing tanah dapat mencerna senyawa organik tersebut menjadi
molekul yang sederhana yang dapat diserap oleh tubuhnya. Sisa
pencernaan makanan dikeluarkan melalui anus.

b. Sistem Pencernaan Pada Serangga


Sebagaimana pada cacing tanah, serangga memiliki sistem
pencernaan makanan yang sudah sempurna, mulai dari mulut,
kerongkongan, lambung, usus sampai anus. Pencernaan pada
serangga dilakukan secara ekstrasel.
Sistem Pencernaan Makanan
2. Sistem Pencernaan Pada Hewan vertebrata
a. Sistem Pencernaan Pada Ikan
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di
dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada
geraham bawah dan lidah yang pendek terdapat pada dasar mulut, lidah itu
tidak dapat digunakan seperti lidah pada hewan lainnya karena tidak dapat
digerakan serta banyak menghasilkan lendir,tetapi tidak menghasilkan ludah
(enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang
terdapat di daerah sekitar insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek,
terdapat di belakang insang, dan bila tidak dilalui makanan lumennya
menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung,
lambung pada umumnya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Pada
beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang
penyerapan makanan. Dari lambung, makanan masuk keusus yang berupa
pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus.
Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Fungsi hati
menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk
membantu proses pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat,
berwarna kehijauan terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara
pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan
disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas merupakan organ yangberukuran
mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas,antara lain
menghasilkan enzim pencernaan dan hormon insulin.
Sistem Pencernaan Makanan
b. Sistem Pencernaan Pada Amfibi
Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi:
1) rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan
lidah untuk menangkap mangsa,
2) esofagus; berupa saluran pendek,
3) ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi
lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya
esofagus dan lubang keluar menuju usus,
4) intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus
meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
5) Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloata, dan
6) kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan,
saluran reproduksi, dan urine.
c. Sistem Pencernaan Pada Reptil
Secara berturut-turut saluran pencernaan pada reptil meliputi:
1) rongga mulut: bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas dan bawah,
masing-masing memiliki deretan gigi yang berbentuk kerucut, gigi menempel
pada gusi dan sedikit melengkung ke arah rongga mulut. Pada rongga mulut
juga terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua.
2) esofagus (kerongkongan)
3) ventrikulus(lambung)
4) intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus.
d. Sistem Pencernaan Pada Aves
Saluran pencernaan pada burung terdiri atas:
1) paruh: merupakan modifikasi dari gigi
2) rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara
rongga mulut dan tanduk,
3) faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada
bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan
yang dapat diisi dengan cepat.
4) Lambung terdiri atas:
a. Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak menghasilkan enzim pencernaan,
dinding ototnya tipis.
b. Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal. Pada
burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama
makanan yang berguna untuk membantu pencernaan dan disebut sebagai "
hen’s teeth”,
5) intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.
Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Kelenjar
pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada
burung merpati tidak terdapat kantung empedu.
Sistem Pencernaan Makanan
e. Sistem Pencernaan pada Hewan Mamah Biak (Ruminansia)
Hewan-hewan herbivora (pemakan rumput) seperti domba, sapi, kerbau
disebut sebagai hewan memamahbiak (ruminansia). Sistem pencernaan makanan
pada hewan ini lebih panjang dan kompleks. Makanan hewan ini banyak
mengandung selulosa yang sulit dicerna oleh hewan pada umumnya sehingga
sistem pencernaannya berbeda dengan sistem pencernaan hewan lain. Perbedaan
sistem pencernaan makanan pada hewan ruminansia, tampak padastruktur gigi,
yaitu terdapat geraham belakang (molar) yang besar, berfungsi untuk mengunyah
rerumputan yang sulit dicerna. Di samping itu, pada hewan ruminansia terdapat
modifikasi lambung yang dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu: rumen (perut esar),
retikulum (perut jala), omasum (perut kitab), dan abomasums (perut masam).

Metabolism system pencernaan makanan terdapat pencernaan karbohidrat,


pencernaan lemak, pencernaan protein, pencernaan zat-zat mineral dan vitamin,
penyerapan dan assimilasi, dan pengangkutan zat-zat makanan.
Daftar Pustaka
Brotowidjoyo, Mukayat Djarubito. 1989.Zoology Dasar. Jakarta:
Erlangga.
Campbell, Neil A. dkk. 2004. Biologi. Jakarta : Erlangga
Djuhanda, Tatang. 1984. Analisa Struktur Vertebrata Jilid 2. Bandung :
Armico
Kusuma, Candra. 2006.Kamus Lengkap Biologi. Surabaya: fajar Mulya.
Saktiyono. 2006. IPA Biologi Jilid 2. Jakarta : ESIS
Ville. 1988. Zoologi Umum Jilid 1. Jakarta : Erlangga

24
Sistem pernapasan atau sistem respirasi merupakan sistem biologis
yang terdiri dari organ dan struktur-struktur lain yang digunakan sebagai
tempat untuk bertukarnya gas pada tubuh. Semua makhluk hidup
termasuk hewan pasti memiliki sistem pernapasan.

✢Mekanisme Ventilasi pada


Insang
Insang (gill) merupakan bentuk
pelipatan ke arah luar pada
permukaan tubuh yang berfungsi ☺ Ventilasi Insang pada
sebagai alat pertukaran gas yang Invertebrata
terdapat pada beberapa Pada cacing polycheta (misalnya
invertebrata, seperti bintang laut Arenicola), terdapat insang eksternal
yang memiliki insang berbentuk yang termodifikasi membentuk
sederhana yang tersebar di dalam parapodia berupa tonjolan-tonjolan
lateral. Pada Annelida terdapat
tubuh.
alat respirasi berupa filament-
filamen yang berupa benang
menjulur sebagai organ respirasi.
Pada moluska, pada bagian insang
terdapat cilia yang berfungsi untuk
menggerakkan air melewati insang.
Pada cumi-cumi, memventilasi
☺ Ventilasi Insang pada Vertebrata insang dengan memompa air
Insang pada vertebrata terdapat dua tipe keluar-masuk rongga mantel yang
yaitu insang eksternal yang berfilamen berdinding tebal dan berotot. Pada
dan insang internal yang berlamela. Crustacea, kelompok malacostraca
Pada insang ikan bertulang sejati (kepiting dan lobster) memiliki
diventilasi secara kontinu oleh aliran air insang pada bagian thoraks atau
yang memasuki mulut, lalu masuk berupa tonjolan di bagian abdomen
melalui celah dalam faring, mengalir di yang tertutup oleh carapaks. Pada
atas insang, dan kemudian keluar insekta akuatis dewasa, terdapat
tubuh. berbagai bentuk insang. Pada larva
Pada kelompok Teleostei, terdiri Ephemeroptera terdapat insang di
atas beberapa lengkung insang (gill arch) bagian posterior abdomen yang
berupa pelebaran dua filamen insang. berupa tonjolan panjang.
 Mekanisme Ventilasi pada Paru-paru
Sistem pernapasan mencakup paru-paru dan
sistem saluran percabangan sebagai tempat
terjadinya pertukaran gas dengan
lingkungan luar. Udara digerakkan melalui
paru oleh suatu mekanisme yang disebut
dengan ventilasi.

☺ Ventilasi Paru-paru pada ☺Ventilasi Paru-paru pada


Invertebrata Pada invertebrata, Vertebrata
respirasi dengan paru-paru terdapat Vertebrata memventilasi paru-
moluska kelompok pulmonata. Paru- parunya dengan cara bernapas
parunya terdapat di bagian punggung (breathing), yaitu penghirupan (inhalasi)
dimana rongga mantel berfusi dengan dan penghembusan (ekshalasi) udara
bagian belakang tubuh hewan tersebut. secara bergantian. Ventilasi
Pada kutu kayu (woodlice) terdapat mempertahankan konsentrasi oksigen
struktur menyerupai paru-paru tetapi maksimum dan konsentrasi
kehidupannya masih terbatas di tempat
karbondioksida minimum di dalam
yang basah. Pada laba-laba dan
alveoli. Mamalia memventilasi paru-
kalajengking (chelicerata) terdapat
parunya dengan pernapasan dengan
paru-paru buku yang terdapat di
tekanan negatif (negative pressure
permukaan abdomen yang terdiri atas
lapisan-lapisan lamella dan mirip
breathing), yang bekerja seperti pompa
dengan insang ikan. penyedot yang menarik udara, dan
bukan mendorongnya, sehingga
mengalirkan udara turun masuk ke
paru-paru. Ventilasi pada burung jauh
lebih kompleks dibandingkan dengan
pada mamalia. Selain paru-paru, burung
mempunyai delapan atau Sembilan
kantung udara yang menembus
abdomen, leher dan bahkan sayap.
Amfibi bernapas menggunakan pori-
pori kulitnya, namun saat masih berupa
kecebong, sistem pernapasannya
menggunakan insang seperti anggota
pisces.
Sistem pernapasan dipengaruhi
difusi gas dan tekanan parsial.

26
Daftar Pustaka

✢ Campbell, Neil A. 2004. Biologi. Jakarta:


Erlagga.
✢ Delfita, Rina. 2014. Fisiologi Hewan Jilid 1.
Batusangkar: STAIN Batusangkar Press.
✢ Hickman Jr, C.P. Roberts, L. S. Keen, S. L.
Larson, A. I’Anson, H. & Eisenhour, D. J.
2008. Integrated Principles of Zoology.
Fourteenth Edition. New York: McGraw-Hill
Companies, Inc.
✢ Purnamasari, Risa. Dwi rukma santi. 2017.
Fisiologi Hewan (Surabaya : Program Studi
Arsitektur UIN Sunan Ampel)

27
Thanks!

You can find me at


@fbry.nv · febriantinurfida@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai