Hello!
I am Febrianti Nurvida
Nim. 12208193051, T.Bio 5A.
Variasi diurnal
Faktor yang Kerja jasmani / aktivitas fisik
Mempengaruhi Jenis kelamin
Homeostasis:
Lingkungan
Mekanisme Homoestasis
Perubahan kondisi lingkungan internal dapat timbul karena 2 hal, yaitu
adanya perubahan aktifitas sel tubuh dan perubahan lingkungan eksternal yang
berlangsung terus- menerus. Untuk menyelenggarakan seluruh aktifitas sel dalam
tubuhnya, hewan selalu memerlukan pasokan berbagai bahan dari lingkungan luar
secara konstan, misalnya oksigen, nutrient dan garam. Sementara itu, aktivitas sel
juga menghasilkan bermacam – macam hasil sekresi sel yang bermanfaat dan
berbagai zat sisa, yang di alirkan ke lingkungan internal yaitu cairan ekstraseluler
(CES). Apabila aktifitas sel berubah pengambilan zat dari lingkungan internal dan
pengeluarran berbagai zat dari dalam sel ke lingkungan internal juga berubah.
Perubahan aktifitas sel semacam itu akan mengubah keadaan lingkungan internal.
Perubahan lingkungan internal yang ditimbulkan oleh sebab manapun ( penyebab
pertama atau kedua ) harus selalu dikendalikan agar kondisi homeostasis selalu
terjaga. Mekanisme pengendalian kondisi homeostasis pada hewan berlangsung
melalui sistem sistem umpan balik. Ada 2 macam sistem umpan balik, yaitu umpan
balik positif dan negatif. Sistem umpan balik yang berfungsi dalam pengendalian
kondisi homeostasis pada tubuh hewan adalah sistem umpan balik negatif.
Sistem umpan balik dapat didefinisikan sebagai perubahan suatu variable
yang dilawan oleh tanggapan yang cenderung mengembalikan perubahan
tersebut dalam keadaan semula. Didalam proses umpan balik, informasi indrawi
tentang variable suhu atau pH misalnya, digunakan untuk mengendalikan proses
dalam sel dan jaringan serta organ yang berpengaruh terhadap level variabel
tersebut. Mekanisme homeostasis yang utama adalah diatur oleh hipotalamus.
Daftar pustaka
✢ http//:www.lontar.ui.ac.id
✢ Siagian, Minarma. 2004. Homeostasis :
Keseimbangan Ynag Halus dan Dinamis.
Universitas Indonesia
✢ Tim Dosen Fisiologi Hewan. 2009. Fisiologi
Hewan 1. Universitas Jenderal Soedirman.
Sistem saraf adalah sebuah sistem organ yang mengandung jaringan
sel-sel khusus yang disebut neuron yang mengkoordinasikan tindakan
binatang dan mengirimkan sinyal antara berbagai bagian tubuhnya.
Pada kebanyakan hewan sistem saraf terdiri dari dua bagian, pusat dan
perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang. Sistem saraf perifer terdiri dari neuron sensorik, kelompok
neuron yang disebut ganglia, dan saraf yang menghubungkan satu
sama lain dan system saraf pusat.
Struktur Saraf
Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf disebut neuron. Setiap
satu sel saraf (neuron) terdiri atas bagian utama yang berupa badan sel saraf,
dendrit, dan akson. Badan sel saraf adalah bagian sel saraf yang paling besar. Di
dalamnya terdapat nukleus dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat
mitokondria yang berfungsi membangkitkan energi untuk membawa rangsangan.
Dendrit adalah serabut-serabut yang merupakan tonjolan sitoplasma dan berfungsi
untuk menjalarkan impuls saraf menuju ke badan sel saraf. Dendrit merupakan
percabangan dari badan sel saraf yang biasanya berjumlah lebih dari satu pada
5
setiap neuron. Sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu sel saraf sensoris,
sel saraf motorik, dan sel saraf intermediet (asosiasi).
1. Sistem saraf pada vertebrata
• Mamalia : Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang
lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan
bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus
optikus ada 4 buah.
• Pisces: Ikan menerima rangsang dari lingkungannya melalui organ perasa. Rangsangan
tersebut selanjutnya diteruskan dalam bentuk impuls ke otak. Respon yang diberikan oleh
otak dimanifestasikan dalam bentuk tingkah laku. Sel-sel saraf mulai berkembang sejak
permulaan embrio dan berasal dari lapisan germinal terluar (ectoderm). Unit terkecil dari
sistem saraf disebut neuron (sel saraf). Setiap neuron terdiri atas inti dan jaringan
(perpanjangan sel).
• Amfibi: Sistem saraf pada katak dibedakan menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula
spinalis).
• Reptile: Sistem saraf pada reptil terdiri dari sistem saraf pusat yang dibagi menjadi otak
dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf tepi yang di bagi menjadi sistem saraf sadar
dan sistem saraf tidak sadar.
• Aves: Semua aktivitas saraf diatur oleh oleh susunan saraf pusat yang terdiri atas otak dan
sumsum tulang belakang.
• Hewan cacing (vermes): memiliki sistem saraf berbentuk seperti tangga tali yang
memanjang dan arah kepala ke arah belakang atau ekor. Pada sistem saraf tangga
tali terdapat berkas saraf yang membentuk simpul-simpul saraf di bagian-bagian
tertentu yang disebut ganglion atau ganglia (jamak).
7
Daftar Pustaka
MEKANORESEPTOR KEMORESEPTOR
Indera yang didukung oleh Kemoreseptor dapat ditemukan di
mekanoresptor ialah indera pendengar. dua indera, yaitu yaitu indera
Secara anatomi, telinga terdiri dari tiga pengecap dan indera pembau.
bagian utama, yaitu: Indera pengecap didukung oleh
Telinga bagian luar, bagian ini lidah yang dilengkapi dengan
terdiri atas daun telinga dan liang taste buds (kuncup rasa). Lidah
telinga (audiotory canal) dan merupakan kumpulan otot rangka
dibatasi oleh membran timpani. pada bagian lantai mulut yang
Telinga bagian dalam, terdiri dari ditutup oleh membran mukosa.
koklea (rumah siput) yang berupa Selaput lendir ini tampak kasar
dua setengah lingkaran dan karena adanya tonjolan-tonjolan
vestibuler yang terdiri dari tiga buah yang disebut papila yang
kanalis semisirkularis. merupakan akhiran akhiran saraf
Selain berperan sebagai indera pengecap dan terletak pada
pendengaran, telinga juga berfungsi seluruh permukaan lidah.
dalam keseimbangan tubuh. Bagian indera pembau (olfaktori) juga
dari alat vestibulum atau alat memanfaatkan kemoreseptor
keseimbangan berupa tiga saluran untuk menimbulkan respon.
setengah lingkaran yang dilengkapi Reseptor olfaktori bereaksi
dengan organ ampula (kristal) dan terhadap molekul odoran dengan
organ keseimbangan yang ada di cara yang sama dimana sebagian
dalam utrikulus dan sakulus. besar reseptor sensori bereaksi
terhadap stimuli spesifik.
FOTORESEPTOR
Mata adalah organ fotosensitif yang terletak dalam struktur bertulang
yang protektif di tengkorak, yaitu rongga orbita. Setiap mata terdiri atas
sebuah bola mata fibrosa yang kuat untuk mempertahankan bentuknya,
suatu sistem lensa untuk memfokuskan bayangan, selapis sel fotosensitif,
dan suatu sistem sel dan saraf yang berfungsi mengumpulkan,
memproses, dan meneruskan informasi visual ke otak.
Daftar Pustaka
Gunawan, Setiabudi. 2016. Makalah Fisiologi Hewan Sistem Indera.
Pontianak: Jurusan Biologi Universitas Tanjungpura.
https://pdfcoffee.com/qdownload/makalah-fisiologi-hewan-5-pdf-
free.html
✢ . Sistem endokrin/hormon terdiri dari sekelompok organ
kadang disebut sebagai kelenjar buntu, yang fungsi
utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-
hormon secara langsung ke dalam aliran darah karena
kelenjarnya tidak memiliki saluran spesifik. Hormon
berperan sebagai pembawa pesan untuk mengoordinasikan
kegiatan berbagai organ tubuh. Sistem endokrin dikenal
juga dengan sistem hormon. Sistem endokrin ditemukan
pada invertebrata dan vertebrata.
Ciri-ciri hormon: Hormon pada invertebrata
☺ Hormon diproduksi dan berfungsi untuk mengatur
disekresikan ke dalam darah penyebaran kromatofor, molting
oleh sel kelenjar endokrin (pergantian kulit), pertumbuhan,
dalam jumlah yang sangat reproduksi secara seksual dan
kecil. perkembangan.
☺ Hormon diangkut oleh darah Sejumlah invertebrata tidak
menuju sel (jaringan target). mempunyai organ khusus untuk
☺ Hormon mengadakan interaksi sekresi hormon sehingga
dengan reseptor khusus yang sekresinya dilaksanakan oleh sel
terdapat di sel target. neurosekretori. sel neurosekretori
☺ Hormon mempunyai pengaruh dapat ditemukan pada semua
menngaktifkan enzim khusus. Metazoa (hewan bersel banyak),
☺ Hormon mempunyai pengaruh antara lain
tidak hanya terhadap satu sel Coelentrata,Platyelminthes,
target, tapi juga dapat Annelida, Nematoda, dan
mempengaruhi beberapa sel Mollusca.
target yang berlainan Beberapa kelenjar dan sel
neurosekretori pada serangga
telah diketahui menghasilkan
hormon. Fungsi utama dari
hormon tersebut adalah untuk
mengendalikan proses reproduksi,
pergantian kulit, dan
metamorfosis.
Sistem Endokrin Pada Vertebrata
Hormon yang dihasilkan kelenjar dan sel neurosekretori pada serangga
beberapa diantaranya adalah:
✢ Hormon Otak atau Hormon Protoraksikotropik (PTTH): berperan
dalam pergantian kulit dan dalam pengendalian diapause. Berperan
juga dalam merangsang penghasilan hormon ekdison.
✢ Hormon Ekdison: berperan dalam hal mengawali pertumbuhan dan
perkembangan serangga, dan juga yang menyebabkan terjadinya
apolisis (peristiwa terjadinya pemisahan epidermis dari kutikula
sebagai bagian dari proses molting).
✢ Hormon Juvenil: berperan dalam hal penghambatan metamorfosis
maupun dalam hal vitellogenesis, aktivitas tanbahan kelenjar
reproduksi dan produksi feromon.
19
Sistem Pencernaan Makanan
1. Sistem Pencernaan Pada Hewan Invertebrata
Sistem pencernaan pada hewan invertebrata umumnya dilakukan
secara intrasel, seperti pada protozoa, porifera, dan Coelenterata.
Pencernaan dilakukan dalam alat khusus berupa vakuola makanan,
sel koanosit dan rongga gastrovaskuler.
24
Sistem pernapasan atau sistem respirasi merupakan sistem biologis
yang terdiri dari organ dan struktur-struktur lain yang digunakan sebagai
tempat untuk bertukarnya gas pada tubuh. Semua makhluk hidup
termasuk hewan pasti memiliki sistem pernapasan.
26
Daftar Pustaka
27
Thanks!