Anda di halaman 1dari 2

Nama : Febrianti Nurvida

Nim : 12208193051

Kelas : TBIO 5A

Matkul : Pengantar Bioteknologi

RINGKASAN PRINSIP DASAR BIOREMEDIASI DAN BIODEGRADASI

A. Bioremediasi
Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme yang telah dipilih untuk ditumbuhkan
pada polutan tertentu sebagai upaya untuk menurunkan kadar polutan tersebut. Pada saat proses
bioremediasi berlangsung, enzim-enzim yang diproduksi oleh mikroorganisme memodifikasi
struktur polutan beracun menjadi tidak kompleks sehingga menjadi metabolit yang tidak beracun
dan berbahaya.
Pengolahan air tercemar secara biologi pada prinsipnya adalah meniru proses alami self
purification di sungai dalam mendegradasi polutan melalui peranan mikroorganisma. Peranan
mikroorganisma pada proses self purification ini pada prinsipnya ada dua yaitu: pertumbuhan
mikroorganisma menempel dan tersuspensi.
Salah satu contoh yang paling terkenal dalam bioremediasi dalam pemakaian bakteri
pemakan minyak untuk membersihkan tumpahan minyak Exxon Valdez di Prince William
Sound, Alaska pada tahun 1989, dan tumpahan minyak di Irak setelah Perang Teluk tahun 1991.

B. Biodegradasi
Biodegradasi merupakan suatu proses penguraian suatu senyawa kompleks menjadi suatu
senyawa yang lebih sederhana seperti air dan karbondioksida. Proses penguraian tersebut
memanfaatkan aktivitas mikroorganisme sehingga terjadi perubahan integritas molekuler. Setiap
mikroorganisme memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga proses degradasi yang terjadi akan
berbeda atau bervariasi antara satu mikroorganisme dengan mikroorgnaisme yang lain. Pada
umumnya proses degradasi terjadi karena senyawa tersebut dimanfaatkan oleh mikroorganisme
sebagai sumber nutrisi untuk pertumbuhannya Kecepatan proses biodegradasi dipengaruhi oleh
beberapa factor. Faktor- faktor tersebut diantaranya adalah kelembaban, jenis mikroorganisme,
temperatur, pH, jenis polimer, dan ketebalan polimer. Kondisi biodegradasi yang meliputi pH,
temperatur, nutrien, mineral, oksigen, dan kelembaban harus menyesuaikan dengan jenis mikroba
yang akan digunakan sebagai biodegradator. Bahan-bahan polimer yang dilepaskan ke lingkungan
akan mengalami penguraian secara fisika, kimia dan biologi atau kombinasinya yang tergantung
oleh adanya kelembapan, udara, temperatur, cahaya (photo-degradation), radiasi energi tinggi (UV,
γ-radiation) atau oleh hadirnya mikroorganisme (bakteri atau jamur).
Pendekatan umum yang dilakukan untuk meningkatkan biodegradasi adalah dengan cara:
1. menggunakan mikroba indigenous (bioremediasi instrinsik),
2. memodifikasi lingkungan dengan penambahan nutrisi dan aerasi (biostimulasi)
3. penambahan mikroorganisme (bioaugmentasi)

Referensi:
Nurcahyo, Heru. 2011. Diktat Bioteknologi. Jurusan Pendidikan Biologi. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
Ratnasari, S.D. 2020. Perubahan Parameter Fisika pada Proses Degradasi Limbah Tenun oleh Bakteri
Indigenous. Prodi Taknik Lingkungan. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
Priadie, B. 2012. Teknik Bioremediasi Sebagai Alternatif Dalam Upaya Pengendalian Pencemaran
Air. Jurnal Ilmu Lingkungan. Vol 10 (1): 38- 48.
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan

Anda mungkin juga menyukai