Anda di halaman 1dari 12

BANK SAMPAH SRI WILIS : UPAYA MASYARAKAT KOTA KEDIRI

MENGATASI PERMASALAHAN SAMPAH

SRI WILIS WASTE BANK: THE EFFORTS OF THE COMMUNITY OF KEDIRI


CITY TO OVERCOME THE WASTE PROBLEM

Siti Nur Fadhilah1, Roisatul Adawiyah1, Riska Hanifah.1, Febrianti Nurvida1, Nailah Sabira
Hasanah1, Shofia Ananda Orchidta1

Dosen Pengampu : Nizar Azizatun Nikmah, M.Pd. 2


1
Jurusan Tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali
Rahmatullah, Jl. Mayor Sujadi Timur No.46, Tulungagung 66221, Indonesia

ABSTRAK
Permasalahan sampah di kota Kediri merupakan suatu permasalahan yang sudah tidak asing lagi.hal ini
diperparah juga dengan TPA yang yang terbatas karena hanya 2,5 ha dari wilayah Kota Kediri yang
luasnya 63,4 Km².Bank sampah sri wilis yang terletak di di Jl. Gang Dua belas, Pojok, Kecamatan
Mojoroto, Kabupaten Kediri merupakan salah satu upaya masyarakat kota Kediri dalam mengatasi
permasalahan sampah ini. strategi yang dilakukan dalam mengelola bank sampah ini yaitu dengan
mengajak serta memberikan pengarahan kepada masyarakat untuk mengumpulkan beberapa sampah
kering yang nantinya akan di tukar dengan nilai rupiah. memberikan pelatihan-pelatihan dalam
pembuatan kerajinan dan daur ulang kompos secara gratis, dan mengadakan beberapa kegiatan-kegiatan
sosial dalam rangka mensosialisasikan bank sampah ini seperti program cek kesehatan bagi para anggota
bank sampah secara gratis, kegiatan juma’at berkah yang berupa pendonasian nasi gratis, santunan anak
kurang mampu, pengobatan gratis, dan menyediakan pinjaman uang dengan sistem hanya pinjam biasa
yang dibayar berangsur tanpa adanya jaminan.Bank sampah ini juga mendapat penghargaan indonesia
Green Award pada tahun (2020).Dampak ditimbulkan pada masyarakat setelah adannya bank sampah ini
yaitu kesadaran masyarakat meningkat terhadap lingkungan sekitar utamnya mengenai pengelolaan
sampah dan lingkungan lebih tertata.

Kata kunci: Permasalahan sampah; Bank sampah; Pengelolaan sampah

ABSTRACT
The waste problem in the city of Kediri is a familiar problem. This is also exacerbated by the limited TPA
because it is only 2.5 ha of the Kediri City area which is 63.4 Km². Sri Wilis waste bank is located on Jl.
alleyway twelve, Corner, Mojoroto District, Kediri Regency is one of the Kediri people's efforts to
overcome this waste problem. The strategy used in managing this waste bank is to invite and give
directions to the community to collect some dry waste which will later be exchanged for rupiah value.
providing training on making handicrafts and recycling compost for free, as well as holding several
social activities in order to socialize this waste bank such as a free health check program for waste bank
members, blessing Friday activities in the form of free rice donations, compensation for underprivileged
children, free medical treatment , and the provision of money loans with an ordinary loan system in
installments without any collateral. This waste bank also received the Indonesia Green Award in 2020.
The impact felt by the community after the existence of this waste bank was increasing public awareness
of the surrounding environment, especially regarding waste management and a more organized
environment.
Keywords: Waste problem; Waste bank; Waste management
PENDAHULUAN

Sampah merupakan permasalahan terurai (undegradable), seperti plastik,


terpenting di berbagai negara khususnya kaleng, karet, dan logam.
Indonesia. Indonesia adalah negara yang Sampah apabila tidak dikelola dengan
memiliki jumlah penduduk terbanyak ke-4 di baik akan menimbulkan berbagai polemik
dunia yaitu sebanyak 264 jiwa. Jumlah yang akan menimbulkan masalah besar.
penduduk yang banyak ini merupakan faktor Beberapa dampak yang dapat ditimbulkan
jumlah sampah yang dihasilkan. dari sampah adalah:
Perkembangan industri dan ilmu teknologi 1. Mengganggu estetika
juga menyebabkan semakin banyak dan Sampah yang berserakan di jalan atau
beragamnya sampah. Kementerian sembarang tempat akan sangat
Lingkungan Hidup mencatat rata-rata mengganggu pemandangan. Sampah
penduduk Indonesia menghasilkan sekitar 2,5 tersebut akan membuat ketidaknyamanan
liter sampah perhari atau 625 juta liter dari seseorang untuk berada di tempat tersebut.
jumlah total penduduk. Kondisi ini akan terus 2. Mencemari tanah dan air tanah
bertambah sesuai dengan kondisi Sampah yang menumpuk di atas tanah
lingkungannya. Menurut Statistik Sampah akan mencemari tanah dan air di
Indonesia (2012), jumlah sampah yang dalamnya. Cairan sampah akan meresap
muncul di seluruh Indonesia mencapai 38,5 ke dalam tanah dan mampu mencemari air
juta ton per tahun dengan dominan sampah di dalam tanah.
tersebut berada di Pulau Jawa (21,2 juta ton 3. Mencemari perairan
per tahun).(Suryani, 2014) Sampah yang dibuang ke saluran air akan
Sampah merupakan barang yang sudah mencemari sungai, irigasi, waduk, hingga
tidak terpakai oleh pemiliknya tetapi pantai. Padahal air merupakan sumber
sebenarnya masih dapat dimanfaatkan kehidupan bagi semua makhluk hidup.
kembali jika dapat mengelolanya. Secara 4. Menyebabkan banjir
sederhana sampah dapat dibedakan menjadi Tumpukan sampah yang berada di saluran
sampah organik dan anorganik. Sampah air dapat menghalangi mengalirnya air ke
organik merupakan sampah yang berasal dari hilir. Sehingga air akan meningkat dan
makhluk hidup seperti dedaunan dan sampah naik kedaratan. Hal ini lah yang
dapur. Sampah ini mudah terurai menyebabkan banjir.
(degradable) dan tidak mengakibatkan 5. Menimbulkan bau busuk
pencemaran lingkungan. Sedangkan sampah Sampah yang menumpuk di daratan dan
anorganik adalah sampah yang tidak dapat perairan akan menimbulkan kebusukan.
Bau busuk akan menyebar ke udara Kecamatan Mojokerto.Dalam sehari, rata-
sehingga mengakibatkan pencemaran rata sampah yang diangkut di TPA III Klotok
udata. sekitar 130 ton. Penggunaan TPA III Klotok
6. Sebagai sumber bibit penyakit yang baru diresmikan tahun 2019 sudah
Sampah yang membusuk merupakan dipenuhi sampah yang masih tercampur
penguraian dari bakteri. Bakteri ini dapat antara organik dan anorganik. Sebagian besar
menyebaabkan berbagai macam penyakit. sampah yang masuk di TPA III Klotok
Bakteri dapat menempel di tubuh lalat adalah sampah plastik yang telah kita ketahui
yang hinggap di sampah dan sangat sulit terurai. Bahkan, di TPA I
memindahkan bibit penyakir tersebut ke ataupun di TPA II masih ditemui sampah
makanan dan minuman.(Suryati, 2014) kantong plastik yang puluhan tahun masih
Sampah apabila dikelola dengan baik tertimbun. Kenyataannya, DLHKP setiap
akan berdampak baik pula pada lingkungan harinya telah mengoperasikan setidaknya 40
dan membantu meminimalkan jumlah dump truck untuk mengangkut sampah tetapi
sampah yang dibuang. Pengelolaan tersebut masih tidak mampu mengimbangi jumlah
harus berdasarkan pada prinsip 4R, yaitu sampah yang ada. Menurut Kepala Unit
reduce (mengurangi), reuse (memakai Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan
kembali), recycle (daur ulang), replace Sampah TPA Dinas Lingkungan Hidup,
(mengganti). Reduce adalah upaya Kebersihan, dan Pertamanan (DLHKP) Kota
mengurangi hasil pembuangan rumah tangga. Kediri Ika Ardianto mengungkapkan bahwa
Reuse yaitu menggunakan kembali barang sampah yang telah diangkut di TPA sudah
yang dapat dimanfaatkan kembali. Recycle tinggal 80% dari sampah yang sebenarnya.
merupakan mengelolah barang-barang tak Oleh karena itu, untuk mengurangi
terpakai menjadi barang yang bernilai dan permasalahan sampah di Kota Kediri,
bermanfaat kembali. Replace adalah masyarakat perumahan Wilis bermitra
mengganti barang sekali pakai dengan yang dengan DLHKP dan PLN mendirikan bank
lebih tahan lama. Akan tetapi kegiatan 4R ini sampah dengan nama Bank Sampah Sri
mengalami beberapa kendala karena Wilis. Bank Sampah Sri Wilis mendapat
kesadaran masyarakat yang minim. respon positif dari masyarakat dan telah
Di Kota Kediri volume sampah rumah menghasilkan beberapa karya seni dan
tangga selama wabah Covid-19 melanda penghargaaan.
terpantau konstan. Hal tersebut dapat dilihat Maka dari itu atas penghargaan dan
dari TPA III Klotok di Kelurahan Pojok, upaya yang dilakukan masyarakat perumahan
Wilis, kami tertarik untuk melakukan mengamati obyek akan lebih akurat apabila
wawancara dan penelitian terhadap solusi bertanya langsung dan dijelaskan secara
masyarakat dalam permasalahan sampah di langsung oleh pengelola lokasi pengamatan
Kota Kediri. Penelitian ini bertujuan untuk tersebut. Pada penelitian di Bank Sampah Sri
mengetahui peran masyarakat Kota Kediri Wilis ini, peneliti mengamati secara langsung
dalam mengatasi permasalahan lingkungan di kegiatan apa saja yang dilakukan oleh semua
Kota Kediri anggota di bank sampah Sri Wilis kemudian
juga mewawancarai langsung pemilik/pendiri
METODE PENELITIAN
bank sampah Sri Wilis lalu merekam apa

Penelitian mengenai bank sampah yang dijelaskan dan mencatat beberapa hal

dilakukan pada tanggal 12 Juni 2021 di Bank yang dianggap penting.

Sampah Sri Wilis tepatnya di Jl. Gang


HASIL DAN PEMBAHASAN
Duabelas, Pojok, Kecamatan Mojoroto,
Kabupaten Kediri. Metode penelitian yang A. Permasalahan Sampah di Kediri
digunakan pada penelitian ini yaitu Seiring bertambahnya jumlah populasi
menggunakan metode observasi dan di Indonesia maupun dunia, maka jumlah
wawancara. Metode observasi merupakan produksi sampah akan terus bertambah
suatu metode penelitian yang dilakukan pula. Sampah-sampah yang belum bisa
dengan peneliti langsung terjun langsung ke diolah karena keterbatasan alat dan
lokasi pengamatan, dengan ini peneliti akan kompetensi, tentunya akan menyebabkan
mengamati secara detail apa saja yang timbunan sampah di Tempat Pembuangan
diamati kemudian dijadikan sebuah data yang Akhir (TPA). Data tahun 2020 mencatat di
nantinya dimasukkan kedalam laporan tahun 2020 ini sebanyak 67,8 juta ton
penelitian. Metode observasi biasanya identik timbunan sampah berada di Indonesia
dengan wawancara karena apabila saat (Nurwita U,2020).

Gambar 1 : Sampah yang menggunung di TPA kota Kediri (Sumber : doc pribadi)
Menurut S. Sayuti dalam artikelnya Berdasarkan hasil pengamatan di
berjudul (Permasalahan Sampah dan lapangan, sampah sebagian besar berupa
Solusinya), Sampah adalah suatu bahan plastik. Sampah yang menggunung dan
yang terbuang atau dibuang dari sumber dibiarkan saja menimbulkan bau yang
hasil aktifitas manusia maupun alam yang tidak sedap dan merusak pandangan. Saat
belum memiliki nilai ekonomis. Sampah pengamatan dilakukan banyak truk
berasal dari rumah tangga, pertanian, sampah dari DLHKP silih berganti datang
perkantoran, perusahaan, rumah sakit, memuat penuh sampah dari berbagai
pasar, dan sebagainya. Secara garis besar, penjuru Kota Kediri. Saat itu, tidak banyak
sampah dibedakan menjadi: 1). Sampah petugas yang bekerja hanya terlihat
organik/basah, Contoh : Sampah dapur, beberapa pemulung yang sedang mencari
sampah restoran, sisa sayuran, rempah- sampah dan ada pula yang sedang
rempah atau sisa buah dan lain-lain yang berteduh. Permasalahan sampah di kota
dapat mengalami pembusukan secara Kediri disebabkan oleh rendahnya
alami.2) Sampah anorganik/kering, Contoh kesadaran masyarakat untuk mengelola
: logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol, sampah. Kemudian juga diperparah
dan lain-lain yang tidak dapat mengalami dengan TPA yang yang terbatas karena
pembusukan secara alami. 3). Sampah hanya 2,5 ha dari wilayah Kota Kediri
berbahaya, Contoh : Baterai, botol racun yang luasnya 63,4 Km².
nyamuk, jarum suntik bekas dan lain-lain.

Gambar 2 : Sampah yang berceceran sebagian besar merupakan sampah plastik (Sumber :
doc pribadi)
Kepedulian masyarakat kota Kediri
B. Strategi Pengolahan Sampah di Kota
terhadap lingkungan hidup yang semakin
Kediri
lama semakin dipenuhi dengan sampah,
Untuk menangani permasalahan
baik organik maupun anorganik, terutama
sampah secara menyeluruh perlu
di lingkungan perumahan Wilis adalah hal
dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan.
utama yang mendasari berdirinya Bank
Landfill bukan merupakan alternatif yang
Sampah Sri Wilis ini. Semakin banyak
sesuai,karena landfill tidak berkelanjutan
sampah, akan menimbulkan semakin
dan menimbulkan masalah lingkungan.
banyak masalah. Oleh karenanya,
Malahan alternatif-alternatif tersebut harus
diperlukan pengolahan seperti membuat
bisa menangani semua permasalahan
sampah menjadi bahan yang berguna.
pembuangan sampah dengan cara
Bank sampah adalah tempat untuk
mendaur-ulang semua limbah yang
mengumpulkan berbagai macam sampah
dibuang kembali ke ekonomi masyarakat
yang telah dipisah-pisahkan sesuai dengan
atau ke alam, sehingga dapat mengurangi
jenisnya untuk disetorkan ke tempat
tekanan terhadap sumberdaya alam. Untuk
bengkel kerja lingkungan, hasil setoran
mencapai hal tersebut, ada tiga asumsi
sampah akan ditabung dan dapat diambil
dalam pengelolaan sampah yang harus
atau dicairkan dalam jangka waktu tertentu
diganti dengan tiga prinsip–prinsip baru.
dengan mengadopsi prinsip perbankan,
Daripada mengasumsikan bahwa
jadi penyetor sampah akan mendapat buku
masyarakat akan menghasilkan jumlah
tabungan. Bank Sampah memiliki
sampah yang terus meningkat, minimisasi
beberapa manfaat bagi manusia dan
sampah harus dijadikan prioritas
lingkungan hidup, seperti membuat
utama.Sampah yang dibuang harus dipilah,
lingkungan lebih bersih, menyadarkan
sehingga tiap bagian dapat dikomposkan
masyarakat akan pentingnya kebersihan,
atau didaur-ulang secara optimal, daripada
dan membuat sampah menjadi barang
dibuang ke sistem pembuangan limbah
ekonomis. Manfaat lain Bank Sampah
yang tercampur seperti yang ada saat ini.
untuk masyarakat adalah dapat menambah
Dan industri-industri harus mendesain
penghasilan masyarakat karena saat
ulang produk-produk mereka untuk
mereka menukarkan sampah mereka akan
memudahkan proses daur-ulang produk
mendapatkan imbalan berupa uang yang
tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua
dikumpulkan dalam rekening yang mereka
jenis dan alur sampah (Wahyu S, 2008).
miliki. Masyarakat dapat sewaktu-waktu
mengambil uang pada tabungannya saat sampah ini memiliki lebih dari 560
tabungannya sudah terkumpul anggota, dengan pengelola sejumlah 9
banyak.(Anih, 2014). orang. Agar dapat menjadi anggota,
Bank sampah yang berdiri pada tanggal masyarakat cukup datang ke Bank Sampah
14 Januari 2012 ini didirikan oleh Ibu Sri Wilis Jl. G. Tigabelas No.1 Pojok,
Minuk Setiowati. Bank sampah Sri Wilis Kec. Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur
mendapat CSR (Corporate Social 64115, dengan membawa sampah yang
Responsibility) dengan PT. PLN (Persero) telah dipilah dari rumah terlebih dahulu.
dan bermitra dengan Dinas Lingkungan Sampah yang terkumpul sebagian di daur
Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kota ulang seperti sampah kering dan sebagian
Kediri. Kepedualian para pengelola bank besar diambil pengepul (sampah-sampah
sampah ini terhadap lingkungan, secara anorganik selain B3). Sampah yang
spesifiknya permasalah yang memicu distorkan ditimbang, lalu penyetor ditanya
didirikannya bank sampah ini yaitu Ketika hasilnya ditabung atau ditunai atau di
sebelum adanya bank sampah Sri Wilis sedekahkan. Setelah di pilah Sampah
sampah sangat menumpuk , harganya pun dikirimkan ke pengepul tetapi tidak
sangat murah dan tidak bisa disalurkan ke terdapat jadwal yang pasti, biasanya
tukang rosok/ pengepul sampah. Atas langsung di ambil hingga harus menunggu
saran dari Dinas Lingkungan Hidup beberapa hari kemudian. Alur kerja Bank
Kebersihan dan Pertamanan Kota Kediri Sampah dapat dilihat pada gambar 3.
terbentuklah bank sampah Sri Wilis. Bank

Gambar 3 ; Alur kerja bank sampah


Bank sampah Sri Wilis mempunyai yang dimilikinya. Target yang disasar
strategi yang dilakukan dengan adalah masyarakat sekitar perumahan
memberdayakan masyarakat, agar Wilis, yang bertujuan untuk
masyarakat lebih mandiri kedepannnya mengembangkan kemampuan masyarakat
dengan menggunakan beberapa keahlian dengan setiap pelatihan-pelatihan yang
diberikan oleh bank sampah ini yaitu rupiah, serta masyarakat lebih turut
dengan mengumpulkan beberapa sampah berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang
kering yang akan di tukar dengan nilai dilaksanakan oleh Bank Sampah Sri Wilis.

Tabel 1. Jenis sampah yang disetorkan di Bank Sampah Sri Wilis.

No Jenis Sampah Harga per Kg

1. Kardus Rp. 2.500

2. HVS/kertas Rp. 2.300

3. Duplek Rp. 600

4. Jelantah/minyak bekas Rp. 3000

5. Karak/sisa nasi yang dikeringkan Rp. 3000

6. Botol plastic Rp. 4500

Sumber: Hasil pengamatan.


Upaya yang dilakukan pengurus Bank seperti apabila ada event seperti hari
Sampah Sri Wilis agar mendapat lahirnya Bank Sampah Sri Wilis diadakan
partisipasi dari masyarakat diantaranya program cek kesehatan seperti tens darah
melakukan sosialisasi secara bertahap pada dan tes gula darah secara gratis untuk para
beberapa tahun setelah pendirian bank anggota, kegiatan juma’at berkah yang
sampah agar masyarakat berpartisipasi berupa pendonasian nasi gratis, santunan
memelihara lingkungan sekitarnya. Selain anak kurang mampu, pengobatan gratis,
itu pengurus juga melakukan upaya dan menyediakan pinjaman uang dengan
dengan mengadakan beberapa pelatihan sistem yang sangat mudah hanya pinjam
pembuatan kerajinan dan daur ulang biasa yang dibayar berangsur tanpa adanya
kompos secara gratis, hal ini berupaya jaminan.
menumbuhkan motivasi dan pemahaman Bank Sampah Sri Wilis pernah
manfaat sampah selain hanya dibuang menyabet penghargaan indonesia Green
tanpa ada nilai ekonomi dan merusak Award pada tahun (2020). Untuk
lingkungan. Bank Sampah Sri Wilis juga mendapatkan penghargaan ini juga
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan, tidaklah mudah, perjuangan beliau
sangtlah luar biasa karena dalam kompetisi lingkungan perumahan Wilis yang juga
ini hanya diberi waktu 3 hari dan bersedia menjadi anggota untuk
bertepatan juga dengan suami beliau yang menjalankan program kegiatan pengolahan
sedang opname di Rumah Sakit sehingga samapah pada daerahnya. Selain itu
mengharuskan beiau bolak balik dengan tersedianya sarana dan prasarana
mengurusi itusemua dan menunggu suami yang memadai yang telah difasilitasi oleh
sakit. Alhamdulillah perjuangan beliau pemerintah dalam proses pelaksanaan
tidak sia-sia. Dan untuk tahun ini Bank Bank Sampah Sri Wilis sebagai tempat
Sampah Sri Wilis juga ikut lagi dalam pengelolaan sampah rumah tangga
event tingkat Nasional. diharapkan akan dapat berjalan dengan
Bank Sampah mempunyai peran besar lancar dan maksimal secara
bagi masyarakat sekitar selain memikirkan berkesinambungan. Ketersediaan sarana
peduli akan lingkungan sekitar, dan prasarana seperti alat-alat berat
masyarakat juga mendapatkan hasilnya timbangan untuk menimbang berat sampah
misal dari berbagai kegiatan yang telah yang disetor masyarakat, tossa untuk
dilakukan dari pelatihan pembuatan bahan kendaraan berjalan apabila masyarakat
kerajinan serta pembuatan kompos akan menginginkan sampahnya untuk diambil
mendapatkan hasil dengan menjual oleh pengurus, dan etalase sebagai tempat
beberapa kerajinan ataupun daur ulang beberapa keterampilan yang akan dijual,
yang telah dilakukan. Dampak yang serta beberapa drum yang digunakan
ditimbulkan pada masyarakat setelah sebagai tempat pembuatan kompos. Selain
adannya bank sampah ini yaitu kesadaran itu keadaan rumah atau lingkungan yang
masyarakat meningkat terhadap nyaman yang saat ini menjadi tempat
lingkungan sekitar utamnya mengenai bekerjanya semua pengurus Bank Sampah
pengelolaan sampah dan lingkungan lebih ini akan meningkatkan kegiatan pengurus
tertata. Jika sebelumnya lingkungan untuk dapat mencapai tujuannya secara
disekitar bank sampah tersebut sangat maksimal.
gersang namun sekarang menjadi banyak Tidak dipungkiri juga bahwa
tanaman-tanaman disekitar jalan, berkat keterlibatan masyarakat sekitar merupakan
adanya kegiatan bank sampah ini. faktor pendukung dari pihak eksternal
Dalam perkembangannya, Bank yang penting, adanya keterlibatan ini akan
Sampah Sri Wilis mendapat dukungan dan menciptakan suasana yang baik dalam
partisipasi penuh dari masyarakat koordinasi antara masyarakat dengan
pengurus maupun masyarakat dengan berjalan secara maskimal. Kedisiplinan
pemerintah. Partisipasi masyarakat yang nasabah dalam hal simpan pinjam juga
telah ada mampu memperlancar jalannya menjadi penghambat berkembangnya
proses dalam pengelolaan sampah rumah Bank Sampah Sri Wilis. Selain beberapa
tangga perkotaan yaitu bertujuan untuk masyarakat yang mendukung adanya Bank
mengurangi volume di (TPA) bertempat Sampah ini, ada juga masyarakat yang
digunung klotok kediri. Apa yang telah masih memiliki anggapan negatif serta
dilakukan oleh masyarakat ini merupakan tidak mendukung terhadap program bank
bentuk partisipasi dan dukungan penuh sampah, mereka berasumsi bahwa program
dari masyarakat untuk dapat mengubah yang dijalankan bank sampah ini
diri sendiri menjadi lebih baik dengan mementingkan atau menguntungkan
memiliki keahlian yang dapat digunakan beberapa pihak saja dan sangat merugikan
dikemudian hari untuk dapat beberapa pihak lainnya, dan tidak
menadatangkan sebuah nilai tambah dalam memberikan hal positif serta hanya
kehidupannya. membuang waktu dengan sia-sia, dan hasil
Selain beberapa faktor pendukung yang didapat tidak seimbang dengan usaha
tersebut, ada juga faktor yang menghambat yang telah dilakukan.
jalannya kinerja Bank Sampah Sri Wilis Dengan memperkecil hambatan dan
adalah ketidaksiapan anggota yaitu dalam memperbesar peluang merupakan tujuan
hal pengambilan sampah rumah tangga dari kegiatan Bank Sampah ini agar
sewaktu-waktu masyarakat membutuhkan kegiatan yang telah berjalan mampu
baik dalam pengambilan dari rumah- tercapai secara efektif dan efisien.
rumah masyarakat, sekolah-sekolah Kemudian secara bertahap dan
maupun pertokoan karena pegawai yang berkesinambungan program ini mampu
bertugas mengambil sampah pada rumah- mengeluarkan output terbaik yang dapat
rumah, sekolah-sekolah maupun pertokoan dicontoh oleh masyarakat luas maupun
tersebut tidak hanya bekerja di Bank daerah-daerah lain. Pendiri dari Bank
sampah ini melainkan juga bekerja diluar Sampah Sri Wilis berpesan bahwa kita
bank Sampah Sri Wilis. Sehingga sampah sebagai generasi penerus mulailah
rumah tangga akan menumpuk dalam mencintai lingkungan salah satunya
beebrapa hari. Hal ini menjadikan dengan memilah sampah mulai dari diri
pelaksanaan program pengelolaan sampah sendiri, karena sampaku tanggung
rumah tangga di Bank Sampah ini tidak jawabku, sampahmu tanggung jawabmu,
mulailah dari sekarang, tidak usah malu, rumah sendiri.
untuk memulai memilah sampah dari

Gambar 4 : Dokumenstasi produk hasil daur ulang di Bank Sampah Sri Wilis (Sumber : doc
pribadi)

KESIMPULAN dan kemudian sampah tersebut diolah oleh


bank sampah dan didaur ulang, sedangkan
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan
sampah yang tersisa diangkut oleh pengepul.
bahwa, yang mendasari berdirinya bank
Harga sampah pada bank sampah ini
sampah Sri Wilis ini adalah kepedulian
bervariasi, mulai dari Rp.600 hingga
masyarakat kota Kediri terhadap lingkungan
Rp.4.500 per kg. Pendirian bank sampah ini
hidup yang semakin lama semakin dipenuhi
sangat bermanfaat tidak hanya bagi
dengan sampah. Bank sampah yang didirikan
lingkungan saja tapi juga pada masyarakat,
pada tanggal 14 Januari 2012 oleh Bu minuk
dengan cara berpartisipasi langsung dalam
Setyowati ini beralamatkan di jalan G
memelihara lingkungan sekitarnya dengan
Tigabelas nomor 1 pojok, kecamatan
ikut serta dalam pengolahan bank sampah ini.
Mojoroto, kota Kediri, Jawa Timur, 64115.
Tidak cukup dengan itu bank sampah Sri
Alur kerja pada bank sampah Sri Wilis ini
Wilis ini pernah menyabet penghargaan
dimulai dari sampah dipilah sesuai jenis di
Indonesia Green awards pada tahun 2020,
rumah, kemudian sampah tersebut disetorkan
tentunya Untuk mendapatkan penghargaan
ke bank sampah untuk ditimbang dan dicatat,
ini tidaklah mudah, perjuangannya pun
setelah itu nasabah diberikan buku tabungan
sangat luar biasa karena dalam kompetisi itu diakses pada 14 Juli 2021 pukul 13.24
hanya diberi waktu 3 hari. WIB

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada


Ibu Nizar Azizatun Nikmah, M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah pengetahuan
lingkungan sekaligus pengarah penulisan
jurnal ini dan ibu Minuk Setiowati selaku
ketua Bank Sampah Sri Wilis yang sudah
bersedia memberikan informasi mengenai
bank sampah Sri Wilis ini kepada kami
sehingga kami dapat menyusun jurnal ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anih Sri Suryani, 2014, Peran Bank Sampah


dalam Efektivitas Pengelolaan
Sampah (Studi Kasus Bank Sampah
Malang). Aspirasi Vol. 5 No.1
Surakusumah, W. (2008). Permasalahan
sampah Kota Bandung dan alternatif
solusinya. Universitas Pendidikan
Indonesia, Jurusan Biologi.
Diakses, 16.
Teti Suryati. 2014. Bebas Sampaah dari
Rumah. Jakarta Selatan: Agromedia
Pustaka.
Utami, N. 2020. Sampah Domestik Jadi
Permasalahan Utama di Indonesia,
https://environment-
indonesia.com/sampah-domestik-jadi-
permasalahan-utama-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai