Anda di halaman 1dari 129

PENGANTAR EKOLOGI

AZAS-AZAS MENGENAI FAKTOR


PEMBATAS
Tim Pengajar
PS. Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Andalas
Azas-azas mengenai faktor pembatas

 Hukum minimum Liebig


 Hukum Toleransi Shelford

 Konsep gabungan mengenai faktor pembatas


 Setiap ekosistem membutuhkan komponen pokok
minimal yang diperlukan untuk melangsungkan
kehidupannya.
 Komponen-komponen tersebut dinamakan faktor
pembatas
Hukum minimum Liebig (1840):

“Pertumbuhan dari tanaman tergantung pada


sejumlah bahan makanan yang berada dalam
kuantitas terbatas atau sedikit sekali”.
Masalah:
a. Hukum minimum hanya berperan dengan baik untuk materi
kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan dan reproduksi
b. Tidak mempertimbangkan faktor lainnya seperti suhu dan
cahaya
c. Tidak memperhitungkan interaksi berbagai unsur hara dan
faktor-faktor lingkungan
d. Hukum ini berlaku hanya dalam kondisi keseimbangan yang
dinamis atau steady state
Hukum Keseimbangan Shelford (1913)

“Organisme mempunyai batas minimum dan


maksimum ekologis yang merupakan batas atas
dan batas bawah dari kisaran toleransi”.
Kisaran toleransi terhadap suatu faktor lingkungan
tertentu pada organisme yang berbeda dapat
berbeda pula, ada yang memiliki toleransi yang
lebar (euri) dan ada yang memiliki toleransi yang
sempit (steno -).
Beberapa hal yang berkaitan dengan hukum
toleransi:

a. Organisme dapat memiliki kisaran toleransi yang lebar


bagi satu faktor, tapi tidak bagi faktor yang lain
b. Organisme dengan kisaran toleransi yang luas untuk
semua faktor akan memiliki penyebaran yang paling
luas
Beberapa hal yang berkaitan dengan hukum
toleransi:

c. Reaksi suatu organisme terhadap faktor lingkungan


tertentu mempunyai hubungan yang erat dengan
kondisi lingkungan lainnya
d. Sering kali organisme di alam, hidup berada pada
kondisi yang tidak optimal
e. Periode reproduksi biasanya merupakan periode yang
gawat jika faktor lingkungan bersifat membatasi
Adanya batas-batas kisaran toleransi terhadap kondisi
faktor-faktor biotik dan abiotik menyebabkan suatu
makhluk hidup mempunyai relung ekologi (niche) yang
berbeda antara hewan yang satu dengan hewan yang
lain.
Relung ekologi ialah ruang fisik yang ditempati
organisme serta memiliki kisaran suhu, kelembaban, pH,
intensitas cahaya dan keadaan lain yang spesifik bagi
organisme tersebut
Kehadiran dan keberhasilan dari organisme hidup
itu tergantung pada keadaan yang kompleks

Organisme hidup di alam dikontrol tidak hanya


oleh suplai materi yang minimum diperlukannya
tetapi juga oleh faktor-faktor lainnya yang
keadaannya kritis
Organisme-organisme di alam dikendalikan oleh:

1. Jumlah dan keragaman material yang mana


terdapat suatu kebutuhan minimum dan faktor-
faktor fisik yang kritis
2. Batas-batas toleransi organisme sendiri
terhadap keadaan tersebut dan komponen-
komponen lingkungan lainnya
TERIMA KASIH
PENGANTAR EKOLOGI

EKOLOGI POPULASI
Tim Pengajar
PS. Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Andalas
Populasi
 Sekelompok organisme dari spesies yang sama
(individu-individu dapat bertukar informasi
genetik)yang menempati suatu ruang atau tempat
tertentu yang memiliki berbagai ciri atau sifat
yang yang unik dari kelompok dan bukan sifat
dari individu dalam kelompok tersebut
 Populasi merupakan dasar dari ekosistem di bumi
Sifat/Karakteristik suatu populasi:
 Kepadatan
 Penyebaran
 Natalitas
 Mortalitas
 Sebaran umur
 Potensi biotik
 Pertumbuhan dan perkembangan
Kepadatan/kerapatan
Besarnya populasi dalam hubungannya dengan satuan
ruang
Umumnya dinyatakan sebagi jumlah individu atau
biomassa populasi per satuan area atau volume,
contohnya:
• 200 pohon / ha
• 500 individu / m2
Kepadatan/kerapatan

Kerapatan dapat dibedakan menjadi:


• Kerapatan kotor (crude density): jumlah atau
biomassa per satuan areal seluruhnya
• Kerapatan ekologi (specific atau ecological
density): jumlah atau biomassa per satuan
ruang habitat
Kepadatan

Pengukuran kepadatan dengan menggunakan


pengambilan contoh:

• mark and recapture method


• line intercept method
• point count method
Kepadatan & penyebaran

Jumlah individu pada beberapa


daerah yang spesifik dari
habitat
Informasi kepadatan kasar lebih
berguna jika dikombinasikan
dengan data penyebaran
Penyebaran populasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran
populasi :

o Distribusi sumberdaya
o Perilaku sosial (pada hewan)
o Faktor lain (interaksi organisme, tempat
berlindung,oksigen terlarut, dll)
Sebaran umur
o Suatu populasi yang terdiri dari 75% dewasa, 25%
anak-anak sangat berbeda dengan populasi yang
terdiri dari 25% dewasa, 75% anak-anak

o Struktur umur: penyebaran umur dalam suatu populasi

o Dalam suatu populasi yang dipanen, struktur umur dan


ukuran dipengaruhi oleh pengaturan perburuan
 Distribusi dari jantan dan betina dalam masing-
masing kelompok umur dari suatu populasi

 Digunakan untuk memperkirakan pertumbuhan


populasi di masa depan
Dinamika Populasi

Mempelajari tentang perubahan dalam jumlah


populasi dan faktor yang mempengaruhi
perubahan tersebut
Dinamika Populasi
Terdapat tiga faktor yang menentukan perubahan dalam
populasi, yaitu
• kelahiran
• kematian
• migrasi
 imigrasi
 emigrasi
Kelahiran Kematian

Imigrasi
Ukuran Emigrasi
Populasi
Dinamika Populasi

Kelahiran: jumlah individu yang lahir dalam periode waktu


tertentu

Rekruitmen: jumlah yang lahir dan berhasil hidup sampai


dewasa
Dinamika Populasi

Kematian total: kematian dari individu, termasuk


persentase dari suatu populasi yang mati dalam satu tahun
Kematian total tergantung pada daya dukung
lingkungan (carrying capacity ) dari habitat

Kematian alami: kematian yang disebabkan oleh predasi,


kelaparan, penyakit, kecelakaan dll
Dinamika Populasi

Kematian panen (Harvest mortality): kematian yang


disebabkan oleh perburuan atau pemancingan
Kelebihan yang dapat dipanen: jumlah yang dapat
diambil tanpa mempengaruhi populasi
Dinamika Populasi

Tabel kehidupan menggambarkan lama hidup, mortalitas,


dan harapan hidup pada interval umur tertentu.

Berdasarkan tabel kehidupan dibuat kurva kelangsungan


hidup
Life Table: sheep
Age, years Probability of No. of female offspring
surviving to age x born to a mother of age x
(x) (lx) (mx)
0 1.000 0.000
1 .845 .045
2 .824 .391 Net reproductive rate
3 .795 .472 (Ro) = ∑lx mx
4 .755 .484
5 .699 .546
6 .626 .543
7 .532 .502
8 .418 .468
9 .289 .459
10 .162 .433
11 .060 .421
Dinamika Populasi
 Type I
◦ Gajah, beruang, manusia

 Type II
◦ Mamalia kecil, kadal, burung

 Type III
◦ Bintang laut, batu karang laut, invertebrata laut
Model pertumbuhan populasi
• Suatu model populasi adalah perkiraan matematis dari
bagaimana suatu populasi berjalan

• Memiliki sejumlah parameter yang dapat memprediksi


populasi

• Dapat digunakan untuk mengatur batas panen


Model pertumbuhan populasi

Pertumbuhan populasi dapat diukur dengan dua


cara, yaitu

Pertumbuhan eksponensial
Pertumbuhan logistik
Model pertumbuhan populasi
Pertumbuhan Eksponensial
Kelahiran melebihi kematian
Laju kelahiran dan kematian tidak tergantung pada
ukuran populasi
Mengabaikan migrasi

Nt = RtN0
Exponential growth – density independent

Ukuran populasi

Waktu generasi
Dapatkah hal ini terjadi di alam?

• ya
• Species invasif
• Habitat seragam
• Tidak ada predator
• Tidak ada penyakit
• Daerah tidak terbatas
Contoh pertumbuhan eksponensial
Model pertumbuhan populasi
 Pertumbuhan logistik
 Laju pertumbuhan populasi menurun karena populasi mencapai
daya dukung lingkungannya

 Population growth rate = change in population size per unit


time
 Per capita growth rate (r) = birth rate - death rate per
individual (also called intrinsic rate of natural increase)
Model pertumbuhan populasi

dN K  N 
 rN   Adjustment for limited resources
dt  K 

Per capita growth rate


Population growth rate
Logistic equation – density dependent

K
Population size

N = rN(K-N)
K

Time, in generations
K = Carrying capacity

• Biomassa maksimum dari suatu spesies yang dapat


didukung oleh habitat selama periode waktu yang
panjang

• Tidak konstan, selalu berfluktuasi


Contoh pertumbuhan logistik
Faktor-faktor yang mengendalikan
pertumbuhan Populasi

 Density Dependent Factors (faktor


tergantung kepadatan)
 Density Independent Factors (faktor tidak
tergantung kepadatan)
Faktor-faktor yang mengendalikan
pertumbuhan Populasi
 Density Dependent Factors (faktor
tergantung kepadatan): faktor yang
mengendalikan populasi lebih berpengaruh
pada populasi yang besar dibandingkan
populasi yang kecil
 Contohnya: kompetisi, predasi, parasitisme
Faktor-faktor yang mengendalikan
pertumbuhan Populasi
 Density Independent Factors (faktor tidak
tergantung kepadatan): faktor yang
mengendalikan populasi tidak tergantung
dengan ukuran populasi
 Contohnya: kebakaran hutan, kekeringan,
letusan gunung berapi
TERIMA KASIH
PENGANTAR EKOLOGI

INTERAKSI ANTARA
POPULASI BERBAGAI SPESIES
Tim Pengajar
PS. Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Andalas
Interaksi dalam Komunitas:

 Predasi
 Kompetisi
 Simbiosis
Pemangsaan (Predasi)

Pemangsaan : organisme yang memakan organisme


lain untuk keperluan hidupnya.

 hewan dimangsa oleh hewan


 tumbuhan dimangsa oleh hewan
 hewan dimangsa oleh tumbuhan/cendawan
Adaptasi mangsa terhadap pemangsaan

Cryptic coloration: Warning/Aposematic Mimicry:


Camouflage to hide from coloration: Fool predators
predators Bright colors warn that prey (here, caterpillar
is toxic mimics snake)
Kompetisi
Persaingan/Kompetisi

Persaingan terjadi ketika dua organisme menggunakan


sumberdaya yang sama dan sumberdaya itu terbatas

Intrajenis (Intraspecific)
Persaingan antarpopulasi yang sama
Antarjenis (Interspecific)
Persaingan antarindividu dari jenis berlainan
Jenis-jenis sumberdaya yang dipersaingkan:

 Bahan baku
contoh: cahaya, unsur hara, air
 Ruang untuk tumbuh, bersarang, bersembunyi dari
pemangsa
Model matematika klasik mengenai persaingan antara dua jenis
disebut persamaan “Lotka-Voltera”.
Berlandaskan model logistic, persamaan ini meramalkan tiga macam
kemungkinan, yaitu:
1. Hanya ada satu jenis yang dapat bertahan hidup
2. Kedua jenis dapat hidup bersama tanpa ada batas waktu
3. Jenis yang memiliki kerapatan tinggilah yang dapat
bertahan hidup
Akibat kompetisi :

o Pembagian sumberdaya
o Migrasi
o Kematian yang kalah (the winner take alls)
Pembagian
Sumberdaya
Simbiosis
Simbiosis : interaksi antara dua atau lebih spesies, satu
spesies hidup di dalam atau di luar tubuh spesies lain.

Bentuk-bentuk simbiosis :
• parasitisme, contoh: benalu, serangga parasitoid
• mutualisme, contoh: tanaman dengan penyerbuk
• komensalisme, contoh: anemon laut yang tumbuh
dipunggung kepiting
Beberapa hubungan lainnya:
• Protokooperatif
Hubungan saling menguntungkan antara dua populasi namun bukan
merupakan keharusan.
Contoh : Kupu-kupu dengan bunga atau jalak dengan kerbau

• Antibiosis
Yaitu hubungan dua jenis makhluk hidup yg berbeda, salah satu
menghambat pertumbuhan yang lain.
Contoh : Penicillium notatum menghambat pertumbuhan bakteri
• Alelopati (allelopathy),
Yaitu satu jenis menghasilkan zat kimia yang menghambat
atau membunuh tumbuhan yang disaingi.
Contoh : Alang-alang
Distribusi Populasi
1. Distribusi Lokal

 Sebagian populasi hanya mampu bertahan dalam


sebagian kecil kisaran lingkungan fisik dan kimia.
Biasanya organime akan berlimpah di sekitar
daerah optimum dan tidak ada di luar kisaran
toleransi fisiologi terhadap faktor abiotik tertentu.
Distribusi Populasi

2. Distribusi Geografi
bisa saja terpencar/tersebar di permukaan bumi
dan adakalanya populasi tersebut endemik di daerah
tersebut.
Penyebaran populasi juga dipengaruhi oleh:
o Waktu
o Gerakan kontinen
o Perubahan permukaan laut
o Munculnya pegunungan
o Perubahan-perubahan pola aliran
o Perubahan iklim juga secara berurutan menyebabkan
perluasan dan penyempitan distribusi jenis
Pengaruh manusia terhadap distribusi manusia sebagai
faktor yang sangat mempengaruhi penyebaran hewan dan
tumbuhan, yaitu dengan adanya introduksi (pada tanaman
pertanian dan hewan peliharaan).

Introduksi adalah mendatangkan hewan/tumbuhan dari


daerah lain untuk dikembangkan di daerah tertentu.
Introduksi seringkali disengaja untuk memperoleh pangan,
serat perhiasan, dan sebagainya.
Penerapan Ekologi Populasi

Dinamika populasi dimanfaatkan untuk:


• Pengendalian hama
• Populasi manusia dan pengendalian penyakit
• Pengelolaan berbagai populasi untuk pelestarian
TERIMA KASIH
PENGANTAR EKOLOGI

EKOLOGI DAN EVOLUSI


Tim Pengajar
PS. Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Andalas
Evolusi

Jean Baptiste Lamarck (ahli biologi Perancis) dalam


Zoological Philosophy (Filsafat Ilmu Hewan)–nya (1809)
berpendapat bahwa:
• semua makhluk hidup dilengkapi dengan kemampuan
mendasar yang menyetir mereka untuk berevolusi
(berubah) menjadi lebih kompleks.
• suatu organisme bisa menurunkan sifat-sifat yang
diperoleh selama masa hidupnya kepada keturunannya.
Evolusi

Sebagai contoh dari jalan pemikiran ini, Lamarck


berpendapat bahwa leher panjang jerapah
berkembang ketika nenek moyang yang berleher
pendek memutuskan untuk meraih daun-daun pepohonan
dari pada rerumputan
Evolusi

Charles Darwin (1859)dalam bukunya The Origin of


Species (Asal mula Spesies) merumuskan bahwa semua
spesies berasal dari satu nenek moyang, berevolusi dari
satu jenis ke jenis yang lain sejalan dengan waktu melalui
perubahan-perubahan kecil.
Evolusi

Perbedaan antara Teori Darwin dengan Lamarck adalah


penekanannya pada “seleksi alam”.
Darwin berteori bahwa terjadi persaingan untuk
kelangsungan hidup di alam, dan bahwa seleksi alam
adalah bertahannya spesies terkuat, yang mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Evolusi

Darwin mengambil alur berpikir sebagai berikut:


• Di dalam satu spesies tertentu, terdapat keragaman
alamiah dan karena kebetulan.
Sebagai contoh beberapa sapi lebih besar daripada
yang lain, sementara beberapa memiliki warna lebih
gelap.
• Seleksi alam memilih sifat-sifat menguntungkan.
Evolusi

• Proses seleksi alam menyebabkan peningkatan gen-gen


yang menguntungkan dalam satu populasi, yang
menjadikan sifat-sifat populasi itu lebih sesuai untuk
lingkungan di sekitarnya.
• Seiring dengan waktu perubahan-perubahan ini
mungkin cukup berarti untuk menyebabkan munculnya
spesies baru.
 Seleksi alam didasarkan pada anggapan bahwa
di alam selalu terdapat persaingan untuk
kelangsungan hidup.

 Ia memilih makhluk-makhluk dengan sifat-sifat


yang paling membuat mereka mampu mengatasi
tekanan yang diberikan lingkungan.
 Pada akhir persaingan ini, yang terkuat, yang
paling sesuai dengan keadaan alam, akan
bertahan.

 Sebagai contoh, pada sekawanan rusa yang


berada di bawah ancaman pemangsa, mereka
yang mampu berlari lebih cepat secara alami
akan bertahan hidup. Hasilnya, kawanan rusa
tersebut pada akhirnya hanya akan terdiri dari
rusa-rusa yang mampu berlari cepat.
Mutasi
 Mutasi diartikan sebagai pemutusan atau
penggantian yang terjadi pada molekul DNA,
yang ditemukan dalam inti sel dari setiap makhluk
hidup dan memuat semua informasi genetik
darinya.
 Pemutusan atau penggantian ini diakibatkan oleh
pengaruh-pengaruh luar seperti radiasi atau
reaksi kimiawi.
Ada tiga alasan utama mengapa mutasi tidak
memungkinkan terjadinya evolusi:

1. Pengaruh langsung dari mutasi adalah membahayakan.


Perubahan acak pada sebuah struktur yang sempurna
dan kompleks tidak akan memperbaiki struktur tersebut,
tetapi malah merusaknya dan tidak ada “mutasi
berguna” yang pernah teramati.
2. Mutasi tidak menambahkan informasi baru pada DNA
suatu organisme
Unsur-unsur penyusun informasi genetik menjadi
terenggut dari tempatnya, hancur atau terbawa ke
tempat lain. Mutasi tidak dapat memberi makhluk
hidup organ atau sifat baru. Mutasi hanya
mengakibatkan kecacatan seperti kaki yang muncul di
punggung atau telinga di perut.
3. Agar dapat diwariskan kepada keturunan selanjutnya,
mutasi harus terjadi pada sel-sel perkembangbiakan
organisme tersebut
Perubahan acak yang terjadi pada sel biasa atau
organ tubuh tidak dapat diwariskan ke keturunan
berikutnya. Sebagai contoh, mata manusia yang
berubah akibat pengaruh radiasi atau sebab lain,
tidak akan diwariskan kepada keturunan berikutnya.
Ada 3 syarat utama dalam pembentukan protein yang
berguna:
1. Syarat pertama: semua asam amino pada rantai
protein harus dari jenis yang benar dan berada
pada urutan yang benar.
2. Syarat kedua: semua asam amino pada rantai
tersebut berbentuk Levo.
3. Syarat ketiga: semua asam amino saling berikatan
dengan membentuk ikatan peptida.
1.Probabilitas asam amino berada dalam urutan yang
benar
Ada 20 jenis asam amino yang digunakan dalam
penyusunan sebuah protein. Berarti:
• Probabilitas setiap asam amino yang terpilih dengan
tepat dari 20 jenis = 1/20
• Probabilitas 500 asam amino tersebut terpilih dengan
tepat = 1/20500 = 1/10650
= 1 peluang dalam 10650
2.Probabilitas asam amino berbentuk Levo
- Probabilitas satu asam amino Levo terpilih = 1/2
Probabilitas 500 asam amino yang terpilih seluruhnya
berbentuk asam amino Levo
= 1/2500 = 1/10150
= 1 peluang dalam 10150
3.Probabilitas asam-asam amino bergabung dengan
ikatan peptida:
Asam amino dapat saling berikatan dengan beragam
ikatan kimia. Agar terbentuk protein yang berguna, seluruh
asam amino pada rantai harus berikatan dengan ikatan
khusus yang disebut “ikatan peptida”.
Telah dihitung bahwa probabilitas asam-asam amino
berikatan dengan ikatan peptida dan bukan dengan
ikatan yang lain adalah 50%. Berdasarkan hal ini:
- Probabilitas dua asam amino berikatan dengan “ikatan
peptida” = 1/2
- Probabilitas 500 asam amino berikatan dengan “ikatan
peptida” = 1/2499= 1/10150
= 1 peluang dalam 10150
PROBABILITAS TOTAL = 1/10650 X 1/10150 X
1/10150
= 1/10950 = 1 peluang dalam 10950
10950=
100.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.
000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.
000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.
000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.
000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.
000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.
000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.
000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.
000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.
000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.
000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.
000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.
000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.
000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.
000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.
000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.
000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.000
TERIMA KASIH
PENGANTAR EKOLOGI

EKOLOGI KOMUNITAS
Tim Pengajar
PS. Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Andalas
Komunitas
Kumpulan populasi yang berinteraksi satu dengan yang lain
pada suatu lingkungan yang sama
• Komposisi : merupakan daftar dari berbagai spesies
dalam suatu komunitas
• Keanekaragaman : variasi atau kekayaan dalam
komposisi spesies dari suatu komunitas
Komunitas
Keanekaragaman memiliki dua komponen: kekayaan
spesies dan kemerataannya
• Kekayaan spesies : jumlah spesies berbeda yang
berada dalam suatu sistem
• Kemerataan: proporsi dari biomassa komunitas atau
jumlah individu yang disumbangkan oleh masing-
masing spesies
Kekayaan dan kemerataan
Taraf pengorganisasian komunitas masih banyak
masalah karena adanya perbedaan jenis dan jumlah
komunitas pada interval daerah tertentu yang
menghasilkan keanekaragaman yang tinggi sebagai
hasil dari interaksi antar populasi yang dipengaruhi oleh
berbagai faktor
Perubahan temporal dan efeknya terhadap
keanekaragaman

 Skala waktu musiman


 Skala waktu suksesi
 Skala waktu geologi
Skala waktu musiman
• semua lingkungan terestrial sampai pada batas-
batas tertentu akan mengalami pola musim yang
berbeda, tetapi efek langsung variasi suhu dan curah
hujan terhadap keanekaragaman jenis masih kabur.
• Contohnya jika curah hujan tahunan rata-rata
menurun, ada kecenderungan meningkatnya
pemusiman (seasonality) dan menurunnya
prediktabilitas (predictability) curah hujan.
Skala waktu dalam suksesi
• Merupakan pergantian komunitas menurut waktu dan
berakhir dengan suatu komunitas klimaks yang
mencapai keseimbangan tanpa ada perubahan lebih
lanjut (suksesi).
• Terdiri dari dua macam suksesi yaitu suksesi primer
dan suksesi sekunder.
Skala waktu dalam suksesi
• Merupakan pergantian komunitas menurut waktu dan
berakhir dengan suatu komunitas klimaks yang
mencapai keseimbangan tanpa ada perubahan lebih
lanjut (suksesi).
• Terdiri dari dua macam suksesi yaitu suksesi primer
dan suksesi sekunder.
Suksesi primer
• Terjadi jika komunitas awal terganggu dan gangguan
tersebut mengakibatkan komunitas asal tersebut hilang
secara total sehingga di tempat komunitas asal tersebut
terbentuk habitat baru dan tidak ada lagi organisme
yang membentuk komunitas asal yang tertinggal
• Biasanya sebagai akibat dari gangguan geologi,
contohnya yang terjadi pada Pulau Krakatau di selat
sunda yang meletus dengan dahsyat pada bulan Agustus
1883.
Suksesi primer akibat letusan gunung berapi
Suksesi sekunder
• Terjadi jika komunitas terganggu, baik secara alami
maupun buatan dan gangguan tersebut tidak
merusak total tempat tumbuh organisme, sehingga
dalam komunitas tersebut substrat lama dan
kehidupan masih ada
• Contohnya terjadi perkebunan kakao di tepian hutan
Suksesi sekunder pada suatu hutan
Skala waktu geologi
• Variasi-variasi iklim yang besar dengan periode-
periode lembab dan kering yang berkaitan dengan
periode hangat dan dingin di wilayah lintang yang
lebih tinggi, variasi ini mengakibatkan perluasan dan
penyempitan vegetasi.
Keanekaragaman di kepulauan
• Teori biogeografi kepulauan (MacArthur & Wilson,
1976) mengemukakan bahwa keanekaragaman
spesies ditentukan oleh luas pulau dan jarak pulau
dari daratan serta perimbangan antara laju imigrasi
jenis dan laju kepunahannya.
Heterogenitas
jika lebih banyak jenis tumbuhan ditambahkan ke dalam
suatu komunitas, heterogenitas ruangnya mau tidak mau
akan meningkat, baik bagi tumbuh-tumbuhan lain
maupun untuk heterotrof.
Stabilitas
Adalah keseimbangan atau komunitas klimaks yang
terjadi akibat dari kemampuan suatu komunitas untuk
kembali ke keadaan semula setelah terjadi gangguan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai