Anda di halaman 1dari 23

EKOLOGI

POPULASI
Populasi

• Bila kita memperhatikan sawah maka


kita akan mendapatkan berbagai jenis
tumbuhan yang ada disawah tersebut.
Setiap jenis makhluk hidup itu,
jumlahnya lebih dari satu individu.
Setiap individu2 yang jenisnya sama
akan berkelompok membentuk satu
populasi.
Definisi
• Populasi didefinisikan sebagai sekelompok individu atau kelompok
spesies yang sama yang menduduki ruang atau tempat tertentu,
memiliki berbagai sifat tertentu sebagai sifat dari kelompok tersebut
dan bukan sifat individu.
• Ekologi populasi berhubungan dengan perubahan dalam ukuran dan
komposisi populasi, dan dengan identifikasi penyebab ekologis dan
evolusioner dari fluktuasi-fluktuasi tersebut.
Perlunya mempelajari ekologi populasi
• Setiap hari, kita mendengar permasalahan lokal dan global yang
mengancam kesejahteraan kita atau memicu pertikaian antar individu
dan antar negara: pandemi, pemanasan global, limbah beracun,
perselisihan minyak, penurunan kondisi lautan, perselisihan penduduk
yang diperburuk oleh depresi ekonomi.

• Permasalahan menjadi besar karena? Peningkatan terus menerus


populasi manusia dengan keadaan sumberdaya yang terbatas.
Populasi
Beberapa dari sifat populasi tersebut adalah:
1. Kerapatan (densitas)
2. Natalitas (laju kelahiran)
3. Mortalitas (laju kematian)
4. Penyebaran umur
5. Potensi biotik
6. Dispersi/distribusi/pemencaran
7. Bentuk pertumbuhan atau perkembangan

Populasi juga memiliki sifat-sifat genetik yang secara langsung berkaitan


dengan ekologinya, misalnya sifat adaptif, sifat keserasian reproduktif,
dan ketahanan.
1. Density/densitas (kerapatan)
• Kerapatan Populasi adalah besarnya populasi dalam hubungannya
dengan beberapa satuan ruangan. Umumnya dinyatakan sebagai jumlah
individu atau biomassa populasi per satuan areal atau volume, misalnya
200 pohon per hektar, 100 ikan nila pada kolam per meter persegi.
• Densitas dalam kajian ekologi memiliki fungsi yang sangat besar, karena
pengaruh populasi terhadap komunitas dan ekosistem tidak hanya jenis
organismenya saja tetapi juga jumlahnya atau densitasnya.
• Densitas juga dapat digunakan untuk mengetahui perubahan populasi
pada suatu saat tertentu (berkurang atau bertambah).
Densitas populasi dalam ekosistem
Densitas dalam populasi dalam ekosistem dapat diukur dan ditentukan
melalui dua cara:
1. Densitas kotor/kerapatan kotor (Crude density): Jumlah individu suatu
populasi per satuan areal seluruhnya
2. Densitas efektif atau dikenal sebagai kerapatan ekologi yaitu: jumlah
individu suatu populasi per satuan ruang habitat. Atau density pada
daerah itu pada waktu tertentu
Densitas populasi dalam ekosistem
• Densitas populasi apabila fluktuasinya kita perhatikan maka akan dapat kita
gunakan untuk menentukan faktor-faktor yang mengontrol ukuran dari populasi.
Faktor- faktor itu dikenal dengan istilah faktor kepadatan bebas (density
independent) dan faktor kepadatan tidak bebas (density dependent)
• Density independent merupakan faktor perubahan lingkungan yang
berpengaruh terhadap anggota populasi secara merata
• Secara umum ketersedian makanan merupakan density dependent, demikian
juga dengan kompetisi, penyakit dan migrasi. Density dependent merupakan
pendorong terjadinya fluktuasi kepadatan populasi
2. Natalitas (Laju Kelahiran)
• Natalitas: kemampuan bawaan populasi untuk bertambah.
• Di alam angka kelahiran dapat bervariasi sesuai dengan keadaan
lingkungan.
• Angka kelahiran umumnya dinyatakan dalam bentuk angka atau laju
yang dihitung berdasarkan jumlah individu baru per satuan waktu
persatuan populasi.
2. Natalitas (Laju Kelahiran)
Ket:
Δ𝑵𝒏
• B= 𝒕 B: Angka kelahiran untuk berbagai
kelompok umur yang berbeda;

Δ𝑵𝒏 b: angka kelahiran persatuan populasi;


• b=
𝑵Δ𝒕 Nn: Jumlah anak yang dilahirkan;
t: waktu
3. Mortalitas (Laju Kematian)
• Mortalitas: jumlah individu-individu dalam populasi yang mati per satuan waktu.
• Dalam kondisi yang ideal maka angka kematian berada pada titik minimum.
• Mortalitas pasti terjadi makhluk hidup meskipun kondisi lingkungan sangat ideal,
kematian terjadi karena umur.

d = D/t

d = angka kematian
D = jumlah total kematian
T = waktu
4. Penyebaran umur/ Struktur umur
• Secara ekologis populasi umumnya memiliki tiga bentuk sebaran umur yaitu:
a. Muda (pra reproduktif),
b. Reproduktif,
c. Umur tua (post reproduktif)
• Lamanya periode umur ekologis jika dibandingkan dengan panjangnya umur
sangat beragam tergantung pada jenis organisme dan kondisi lingkungan yang
melingkupinya.
• Populasi organisme yang sama tetapi hidup dalam kondisi lingkungan yang
berbeda juga dapat memliki periode umur ekologis yang berbeda.
• Populasi hewan liar biasanya memiliki umur reproduktif lebih lama dibandingkan
dengan yang dipelihara, contohnya beberapa jenis burung.
5. Potensi biotik
• Potensi biotik dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan yang dimiliki
organisme untuk tumbuh atau bereproduksi (reproductive potential).
• Potensi biotik menggambarkan kemampuan suatu populasi menambah jumlah
anggotanya apabila rasio umur sudah mantap dan lingkungan dalam kondisi
optimal.
• Pada kondisi lingkungan tidak atau kurang optimum maka tingkat pertumbuhan
populasi menurun.
• Perbedaan antara potensi biotik dengan dengan kemampuan suatu populasi
menambah anggotanya dalam keadaan yang dapat diamati dikenal sebagai
daya tahan lingkungan.
6. Dispersi/ distribusi/ pemencaran
• Distribusi populasi adalah pergerakan individu2 atau alat perkembangbiakannya
(biji, spora, dan sebagainya) ke dalam atau ke luar dari suatu populasi atau
daerah populasi.
• Ada tiga bentuk distribusi atau pergerakan populasi yaitu:
a. Migrasi, yaitu pergerakan keluar batas2 tempat populasi dan datang kembali
ke tempat populasi semula secara periodik
b. Emigrasi, yaitu pergerakan keluar batas2 tempat populasi sehingga populasi
berkurang
c. Imigrasi, yaitu pergerakan ke dalam batas2 tempat populasi sehingga
populasi bertambah
Pola distribusi populasi
• Ada tiga pola yaitu:
1. Acak (random), kondisi distribusi pola ini relative jarang terjadi di alam
2. Merata (uniform), terjadi apabila kompetisi antara individu2 sangat kuat
dalam memperebutkan ruang hidup yang sama
3. Berkelompok (clumped), dimana penyebaran populasi kelompok dalam
suatu daerah membagi ruang hidup yang sama dan berkelompok secara
besar
• Penyebaran juga dipengaruhi oleh luas daerah dan jumlah populasi. Pada
daerah yang luas dengan jumlah individu yang sedikit maka sebarannya akan
relatif jarang.
Pola distribusi populasi
• Penyebaran populasi tumbuhan
dipengaruhi oleh perubahan
kondisi, sumber daya, dan
gangguan.
• Perubahan tersebut merubah
distribusi maupun kelimpahan
suatu spesies tumbuhan dan juga
merubah laju pertumbuhan,
produksi biji, pola percabangan
luas area perakaran maupun daun,
serta ukuran tubuh individu.
Dispersal
Mekanisme berpindahnya alat pencar tumbuhan dari induk ke habitat yang baru

Kuncup Spora Biji


Propagul
(Gemma) (Diaspora) (Diseminule)
Macam dispersal
Dispersal Pasif Dispersal Aktif
Alat pencar untuk mencapai habitat baru Kemampuan tumbuhan untuk menggunakan
memerlukan agensia pemencaran. organ tubuhnya untuk berpindah.
Agensia dapat berupa: 1. Rimpang (Rhizome; Zingiberaceae,
• Air (Hidrokori) Musaceae, Bambusoidae)

• Binatang (Zookori) 2. Umbi batang (Tuber; Ipomoea, Dahlia,


Cyperus)
• Angin (Anemokori)
3. Geragih (Stolon; Fragaria, Imperata)
• Manusia (Antropokori)
4. Kuncup ujung daun (The walking fern)
5. Kuncup akar (Anomali; Artocarpus)
Macam dispersal
7. Bentuk pertumbuhan atau perkembangan
• Pertambahan ukuran populasi memiliki pola tertentu yang
dikenal sebagai bentuk pertumbuhan populasi (population
growth form).
• Secara teoritik pertumbuhan populasi terjadi secara
eksponensial (kurva bentuk huruf J).
• Pertumbuhan eksponensial dapat terjadi hanya apabila
faktor lingkungan tak terbatas, jadi tidak ada faktor apapun
yang membatasi pertumbuhan.
Pertumbuhan populasi
• Pertumbuhan logistik (kurva bentuk huruf S) tidak bisa
terjadi dalam jangka waktu yang panjang.
• Pertumbuhan populasi secara nyata dibatasi oleh carrying
capacity (daya dukung lingkungan).
• Carrying capacity atau daya dukung lingkungan (K)
adalah ukuran maksimum populasi yang dapat ditampung
oleh lingkungan.
TERIMA KASIH
KUIS
1. Sebutkan sifat-sifat dari populasi!
2. Jelaskan apa perbedaan antara dispersal aktif dan pasif?
3. Jelaskan mengapa pola pertumbuhan populasi secara
eksponensial sangat sulit terjadi di alam!

Anda mungkin juga menyukai