Oleh:
Kelompok 2
Rein Zafero (6223111133)
Pardomuan H Simalango (6223111104)
Rijal ananda batubara (6223111027)
Ody alfonsius ginting (6233111026)
Kelas : PJKR C 22
A. Latar Belakang
Pancasila memiliki peran - peran yang sangat penting bagi masyarakat berbangsa
danbernegara di Indonesia. Peran Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila sebagai cita –
citabangsa, Pancasila sebagai pedoman atau landasan hidup bagi bangsa Indonesia, dan
Pancasilasebagai jiwa bangsa Indonesia. Pancasila sebagai sistem etika tujuannya
untukmengembangkan dimensi moral pada setiap individu sehingga dapat mewujudkan sikap
yangbaik dalam berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
Menurut Aristoteles, pengertian etika menjadi dua yaitu Terminius Technikus
danManner and Custom. Terminius Technikus merupaka etika yang dipelajari
sebagai ilmupengetahuan yang mempelajari suatu problema tindakan atau perbuatan
manusia. SedangkanManner and Custom merupakan suatu pembahasan etika yang
berhubungan atau berkaitandengan tata cara dan adat kebiasaan yang melekat dalan kodrat
manusia atau in herent inhuman nature yang sangat terkait denag arti baik dan buruk suatu
perilaku, tingkah laku atauperbuatan manusia.
Etika Pancasila adalah cabang yang terkandung dalam sila Pancasila digunakan
untukmengatur kehidupan masyarakat berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
Dalam etikaPancasila dikemukakan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan,
dan keadilan.
B. Rumusan Masalah
Pengertian Sistem Etika
Pancasila Sistem Etika
Perlunya Pancasila sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai Sistem Etika Politik Indonesia
Dinamika dan Tantanga Pancasila sebagai Sistem Etika
C. Tujuan
Untuk mengetahui Konsep Pancasila sebagai Sistem Etika.
Untuk mengetahui Alasan dan Argumen tentang Dinamika Pancasila sebagai Sistem
Etika.
Untuk mengetahui Tantangan dan Esensi Pancasila sebagai Sistem Etika
BAB II
PEMBAHASAN
2. Makna dan Aktualisasi Sila Kemanusiaan Yang Adil dan BeradabDalam Kehidupan
Bernegara
Kemanusiaan yang adil dan beradab menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan
mengajarkan untuk menghormati harkat martabat manusia dan menjamin hak-hak asasi
manusia. Nilai ini didasarkan pada kesdaran bahwa manusia adalah sederajat, maka
bangsa Indonesia merasa dirinya bagian dari seluruh umat manusia, karena itu
dikembangkanlah sikap hormat- menghormati dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa
lain.
Kemanusiaan yang bearadab mengandung bahwa pembentukan hukum harus
menunjukkan karakter dan ciri-ciri hukum ari masunia yang beradab. Hukum baik yang
berupa perundang-undangan dan setiap putusan hukum harus sesuai dengan nilai-nilai
kemanusiaan. Perlakuan terhadap manusia dalam Pancasila berarti menempatkan
sekaligus memperlakukan setiap manusia Indonesia secara adil dan beradab.
Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kesadaran sikap dan perbuatan manusia yang
didasarkan kepada potensi budi nurani manusia dalam hubungan dengan norma-norma
dan kebudayaan umumnya. Pada prinsipnya, Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah
sikap dan perbuatan manusia yang sesuai dengan kodrat hakikat manusia yang berbudi,
sadar nilai dan berbudaya.
4. Makna dan Aktnalisasi Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan Dalam Kehidupan Bernegara Makna yang terkandung
dalam Sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah sebagai berikut:
1) Hakikat sila ini adalah demokrasi. Demokrasi dalam arti umum, yaitu pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Secara sederhana, demokrasi yang dimakud
adalah melibatkan segenap bangsa dalam pemerintahan baik yang tergabung dalam
pemerintahan dan-kemudian adalah peran rakyat yang diutamakan.
2) Permusyawaratan. Artinya, mengusahakanputusan secara bulat, dan sesudah itu
diadakan tindaķan bersama. Di sini terjadi simpul yang penting, yaitu mengusahakan
keputusan secar bulat. Bulat yang dimaksud adalah hasil yang mufakat, artinya
keputusan itu diambil dengan kesepakatan bersama.
3) Dalam melaksanakan keputusan diperlukankejujuran bersama. Dalam hal ini perh
diingat.babwa keputusan bersama. Dalam hal ini perlu diingat bahwa keputusan
bersama dilakukan secara bulat sehingga membawa konsekuensi adanya kejujuran
bersama: Perbedaan secara umum demokrasi di Barat dan di Indonesia, yaitu terletak
pada permusyawaratan, Permusyawaratan diusahakan agara dapat menghasilkan
keputusan-keputusan yang diambil secara bulat.
5. Makna dan Aktualisasi Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Dalam
Kehidupan Bernegara
Nilai keadilan sosial mengamanatkan bahwa semua warga Negara memmiliki hak yang
sama dan bahwa semua orang sama di hadapan hukum. Sila keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia mengandung nilai- nilai bahwa ectiap peraturan hukum , baik ndang-
undang maupub putusan pengadilan mencerminkan semangat keadilan. Penegakan
hukum dan keadilan ini ialah wujud kesejahteraan manusia lahirdan batin, sosial dan
moral. Kesejahteraan rakyat lahir batin, terutama terjaminnya keadilan sosial bagi seluruh
rakyat, yaitu sandang, kebebasan beragama/kepercayaan.
Dalam sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia didasari dan dijiwai oleh sila
pertama,kedua, ketiga sampai keempat. Dalam sila ini mengandung nilai yang merupakan
tujuan negara sebagai tujuan dalam hidup bersama. Maka nilai keadilan sosial yang harus
terwujud dalam kehidupan bersama adalah keadilan yang didasari dan dijiwai oleh
hakikat keadilan manusia, Yaitu, keadilan manusia dengan dirinya sendiri, manusia
dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat, bangsa dan negara serta hubungan
manusia dengan Tuhannya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Etika politik Pancasila adalah suatu proses pengambilan keputusan dan kebijakan
lainnya yang harus dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, karena Pancasila mempunyai nilai yang
sangat fundamental sebagai dasar falsafah Bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum
dalam UUD 1945. Oleh karena itu, setiap warga Negara dan penyelenggara Negara harus
mempelajari, memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam segala bidang
kehidupan berbangsa bernegara dan bermasyarakat, karena Pancasila merupakan suatu
landasan moral etik dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
SARAN
Menyadari bahwa kami masih jauh dari kata sempurna, untuk ke depannya
kamisebagai penulis akan berusaha untuk membuat makalah dengan lebih baik
lagi.Demikianlah makalah ini kami buat, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuanpembaca sekalian. Kami mohon maaf jika ada kesalahan ejaan dalam penulisan
kata dankalimat yang kurang jelas, kurang dimengerti dan lugas. Dan kami juga
mengharapkansaran dan kritik dari pembaca sekalian demi kesempurnaan makalah