Anda di halaman 1dari 44

MAKALAH

CORAK-CORAK IDEOLOGI DENGAN BERBAGAI KARAKTERISTIK

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pancasila

Dosen pengampu : Agus Rahmansah Permana, S.Sos., M.H

ALIF ZIHADAN AROVAH

P17336120406

D-IV PROMOSI KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa selalu
memberikan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat me
nyelesaikan makalah ini setelah melalui berbagai rintangan dan hambatan.
Makalah ini penulis beri judul “CORAK-CORAK IDEOLOGI DENGAN
BERBAGAI KARAKTERISTIK”. Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Promosi Kesehatan semester 1.
Selain itu, makalah disusun guna memberikan informasi dan pengetahuan tentang
Macam-Macam ideologi di Dunia.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal
ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan materi yang dimiliki penulis. Oleh k
arena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna
menyempurnakan makalah ini di masa yang akan datang agar lebih baik. Semoga
makalah yang sederhana ini bermanfaat bagi pembaca.

Majalengka, 08 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan Makalah...........................................................................................2
1.4 Manfaat Makalah........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Pengertian Ideologi.........................................................................................3
2.2 Macam-Macam Ideologi di Dunia................................................................4
1. Pancasila............................................................................................................4
2. Liberalisme.......................................................................................................6
3. Komunisme.......................................................................................................9
4. Fasisme............................................................................................................12
5. Nasionalisme...................................................................................................16
6. Sosialisme.......................................................................................................18
7. Konservatisme................................................................................................20
8. Kapitalisme.....................................................................................................22
8. Anarkisme.......................................................................................................24
9. Demokrasi.......................................................................................................25
10. Marxisme.........................................................................................................28
11. Feminisme.......................................................................................................29
12. Leninisme........................................................................................................31
13. Stalinisme........................................................................................................33
14. Maoisme..........................................................................................................33
15. Neoliberalisme................................................................................................34
16. Demokrasi islam.............................................................................................35
17. Ideologi Fundamentalisme............................................................................37
BAB III PENUTUP...............................................................................................39
3.1Kesimpulan....................................................................................................39

ii
3.2 Saran.............................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................40

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Macam-macam ideologi diajarkan oleh para tokoh negara pada jaman dulu. Aj
aran mereka didasari oleh keyakinan untuk menciptakan tata kehidupan yang l
ebih baik. Hal ini terutama ditujukan bagi negara yang dikuasai oleh para toko
h yang menciptakan pemikiran tentang sebuah cara hidup sebuah negara.
Macam-macam ideologi ini, selain dikemukakan oleh para filsuf yang ahli di b
idang tata negara, juga diciptakan oleh penguasa sebuah negara. Benito Mouso
llini adalah salah satu tokoh besar di dunia yang berani menciptakan gagasan t
entang tata kelola negara yang dikenal dengan nama fasisme.
Karl Marx, seorang cendekiawan dunia juga ikut menyumbang satu konsep be
rnegara yang memperkaya macam-macam ideologi yang dianut oleh bangsa di
dunia. Pemikirannya tentang konsep bernegara, dikenal dengan faham Marxis
me. Bersama Frederich Engel, yang juga dikenal sebagai pemikir ilmu Ekono
mi, mereka menciptakan dasar pemikiran yang kemudian dipercaya sebagai da
sar tumbuhnya faham komunisme.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Ideologi ?

1
2. Ideologi apa saja yang ada di Dunia ?

1.3 Tujuan Makalah

1. Mengerti apa makna dari ideologi.


2. Mengetahui macam-macam ideologi yang ada di Dunia.

1.4 Manfaat Makalah


1. Melatih mahasiswa untuk bisa membuat makalah.
2. Bisa menjadi pedoman untuk belajar.
3. Dalam pembelajaran mahasiswa lebih cepat mengerti karena sudah men
cari materi terlebih dahulu.
4. Dapat membuka pemikiran Mahasiswa menjadi lebih luas.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ideologi

Ideologi berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata “idea” dan “logos”. Ide
a berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, dan cita-cita, sedangkan logos berarti
ilmu. Istilah ideologi sendiri pertama kali dilontarkan oleh Antonie Destutt de Tra
cy (1754-1836), ketika bergejolaknya Revolusi Prancis untuk mendefinisikan sain
s tentang ide. Dalam pengertian sehari-hari “idea” disamakan artinya dengan gaga
san dan atau cita-cita. Cita-cita yang dimaksudkan adalah cita-cita yang bersifat te
tap yang cenderung mendorong orang untuk mencapainya, sehingga cita-cita itu s
ekaligus menjaddi merupakan dasar, pandangan atau paham, dari seseorang untuk
melakukan perbuatan. Jika suatu negara memiliki suatu gagasan yang hendak diw
ujudkan atau suatu cita-cita yang ingin dicapai maka pada dasarnya Negara terseb
ut memiliki ideologi.

Beberapa tokoh juga memberikan pengertian tentang ideologi, yaitu sebag


ai berikut:

 Karl Marx (Winarno,2012:6). Menurutnya Ideologi merupakan alat untuk


mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
 A.S. Homby (Damayanti,2011:8). Menurutnya, ideologi adalah seperangk
at gagasan yang membentuk landasan teori ekonomi dan politik yang dipe
gang oleh seseorang atau sekelompok orang.
 Ma’mur (Afandi,2012:81) ideologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahu
an tentang ide-ide (the science of ideas) atau ajaran ttenatng pengertian das
ar. Sedangkan
 Darmodiharjo (Afandi dkk,2012:82). Menurutnya ideologi juga dapat diart
ikan suatu gagasan yang berdasarkan ide tertentu.
 Mubyarto (Afandi,2012:82) mendefinisikan bahwa ideologi sejumlah dokt
rin, kepercayaan, dan symbol symbol masyarakat atau suatu bangsa yang

3
menjadi pegangan atau pedoman kerja untuk mencapai tujuan masyarakat
atau bangsa itu.
 Osman dan Alfian (Afandi,2012:82) memaknai bahwa ideologi berintikan
serangkai nilai (norma) atau sistem nilai dasar yang bersifat menyeluruh da
n mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh suatu masyarakat atau bangs
a sebagai wawasan atau pandangan hidup mereka. Melalui sistem nilai das
ar ini mereka mengetahui bagaimana cara yang paling baik dalam bersikap
dan bertingkah laku untuk mempertahankan dan membangun kehidupan d
uniawi bersama dengan berbagai dimensinya.
 Paspowardojo (Afandi,2012:83) mengemukakan bahwa ideologi dipahami
sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai dan keyakinan yang ingin d
iwujudkan secara konkrit dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
 Ramlan Surbakti (winarno,2012:3) menyatakan ideologi adalah suatu pand
angan atau suatu sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang tuju
an yang hendak dicapai oleh suatu masyarakat dan mengenai cara-cara yan
g dianggap baik untuk mencapai tujuannnya. Menurutnya ideologi dalam s
uatu masyarakat memiliki dua fungsi. Yang pertama,sebagai tujuan atau ci
ta-cita yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu masyarakat. Yang k
edua,sebagai pemersatu masyarakat dan karenanya sebagai prosedur penye
lesaian konflik yang terjadi di masyarakat.

2.2 Macam-Macam Ideologi di Dunia


1. Pancasila

Pancasila dinyatakan sebagai ideologi Negara Republik Indonesia denga


n tujuan bahwa segala sesuatu dalam bidang pemerintahan ataupun yang ber
hubungan dengan hidup kenegaraan harus dilandasi dalam titik tolaknya, di
batasi dalam gerak pelaksanaannya, dan diarahkan dalam mencapai tujuann
ya dengan pancasila menurut Bakry (Afandi,2012:83). Sebagai ideologi, pan
casila berisi seperangkat nilai, gagasan, ide, atau pemikiran dasar yang dian
ggap baik oleh bangsa Indonesia.

4
Pancasila berasal dari bahasa sansekerta yaitu panca berarti lima dan sila
berarti prinsip atau asas. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketu
hanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indo
nesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusy
awaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pro
ses perumusan pancasila diawali dengan pembentukan BPUPKI. Sidang pert
ama pada tanggal 1 Juni 1945 muncul beberapa ide pokok tentang dasar Ne
gara yang dikemukan oleh Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945), Prof. Dr.
Soepomo (31 Mei1945) dan Ir. Soekarno (1 Juni1945). Sel
ain mengemukakan lima asas sebagi dasar negara, Ir. Soekarno juga mengus
ulkan agar dasar negara tersebut diberi nama “Pancasila”.
Menurut pranaka (Winarno,2012:8) pancasila sebelum diangkat sebagai
dasar negara, merupakan ideologi kebangsaan yang tumbuh dalam sejarah p
ergerakan di Indonesia. Setelah pancasila ditetapkan pada tanggal 18 Agustu
s 1945 maka ia meningkat statusnya menjadi dasar negara. Dengan ditetapk
an pancasila sebagai dasar negara itu maka pancasila merupakan ideologi na
sional dan sumber hukum nasional.
Ideologi pancasila bagi mayarakat Indonesia memiliki fungsi sebagai be
rikut :
a. Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila itu dijadikan tujuan
atau cita-cita yang hendak dicapai masyarakat Indonesia.
b. Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila dijadikan sarana pe
mersatu bangsa. Oleh karena itu, diterima sebagai nilai bersama.
Sebagai suatu ideologi, pancasila memiliki beberapa dimensi yang menj
adikan pancasila menjadi sebuah ideologi yang bermutu tinggi. Ketiga dime
nsi tersebut antara lain;
a. Dimensi idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasil
a yang bersifat sistematis dan rasional, yaitu hakikat nilai yang terkandun
g dalam ima sila pancasila.

5
b. Dimensi normatif, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila perl
u dijabarkan dalam suatu sistem norma, sebagaimana yang terkandung da
lam pembukaan UUD 1945.
c. Dimensi realistis, pancasila harus dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga bersifat realistis, artinya mampu dijabarkan dalam kehidupan n
yata serta dalam berbagai bidang.

Menurut Husodo (Afandi,2012:85) keberhasilan pancasila sebagai suatu


ideologi, akan diukur dari terwujudnya kemajuan yang pesat, kesejahteraan
yang tinggi, dan persatuan yang mantap dari seluruh rakyat Indonesia.

 Tokoh-tokoh ideologi pancasila


a. Mr. Muhammad Yamin
b. Prof. Dr. Soepomo
c. Ir. Soekarno
 Negara penganut ideologi pancasila
Indonesia merupakan satu-satunya negara yang menganut ideologi panc
asila. karena dalam pancasila telah tertuang cita-cita, ide, serta gagasan ya
ng ingin dcapai oleh bangsa Indonesia.

2. Liberalisme

Liberalisme berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “liberalis” yang berarti
bebas, merdeka, tak terikat dan tak tergantung. Lahirnya liberalisme untuk pert
ama kalinya dikobarkan oleh kaum Borjuis, Prancis pada abad ke-18 sebagai re
aksi protes terhada kepincangan yang telah berakar lama di Prancis. Sebagai ak
ibat warisan sejarah masa lampau di Prancis yang memisahkan dan membedak
an hak dan kewajiban antar golongan. Ada tiga hal yang mendasar dari Ideolog
i Liberalisme yakni Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik (life, liberty and pro
perty).
Ideologi ini mementingkan kebebasan perseorangan. Dalam ajaran liberalis
me manusia pada hakikatnya adalah mahluk individu yang bebas, pribadi yang
utuh dan lengkap serta terlepas dari manusia lainnya sehingga keberadaan indiv
idu lebih penting dari masyarakat.

6
Lebih lanjut, Schapiro (Damayanti,,2011:24) menjelaskan serangkaian pri
nsip dari Liberalisme, yaitu:
1. Keyakinan mengenai pentingnya kemerdekaan untuk mencapai setiap tujua
n yang diharapkan.
2. Semua manusia memiliki hak-hak yang sama di depan hukum yang dimaks
udkan bagi kemerdekaan sipil.
3. Tujuan utama dari setiap pemerintahan adalah mempertahankan kebebasan,
persamaan, dan keaman dari semua warga Negara.
4. Adanya kebebasan berpikir dan berekspresi.
5. Liberalisme yakin akan adanya kebenaran yang obyektif, bisa ditemukan m
elalui kegiatan berpikir menurut metode riset, eksperimen, dan verifikasi
6. Agama merupakan hal yang harus ditoleransi.
7. Liberalisme berpandangan dinamis mengenai dunia.
8. Kaum liberal adalah mereka yang idealis (hendak mencapai tujuan) melalui
praktek-praktek yang dipertimbangkan.

Ciri-ciri Ideologi Liberalisme sebagai berikut :

1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik.


2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebe
basan berbicara
3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputus
an yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar me
mbuat keputusan untuk diri sendiri.
4. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
Oleh karena itu pemerintahan dijalankan sedemikian rupa sehingga penyala
hgunaan kekuasaan dapat dicegah.
5. Suatu masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagia
n terbesar individu berbahagia, kalau masyarakat secara keseluruhan berba
hagia, kebahagiaan sebagian besar individu belum tentu maksimal.

7
Keunggulan / kelebihan ideologi liberalisme :

1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat dalam mengatur kegiatan ek


onomi. Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari pemerintah.

2. Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal


ini mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
3. Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya dise
rahkan kepada masyarakat.
4. Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang
bermutu tidak akan laku di pasar.
5. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarka
n atas motif mencari keuntungan
6. Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-berit
a ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat mengandung kriti
k-kritik tajam, baik ditujukan kepada perseorangan lembaga atau pemerin
tah.
7. Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari siapapu
n.
 Kelemahan ideologi liberalisme :
1. Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan bersifat
bebas, pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau majikan. Sedan
gkan golongan pekerja hanya menerima sebagian kecil dari pendapa
tan.
2. Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja, s
ehingga yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.
3. Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.
4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokas
i budaya oleh individu yang sering terjadi
5. Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerinta
h sulit untuk mengadakan dan memberikan kontrol. Sehingga pers s

8
ebagai media komunikasi dan media masa sangat efektif menciptaka
n image dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka.
 Tokoh-tokoh ideologi Liberalisme.
a. John Locke (1632 – 1704)
b. Adam Simth (1723-1790)
 Negara yang menganut ideologi liberalisme
a. Benua Amerika yang menganut ideologi liberalisme Amerika Serik
at, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Hond
uras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Urugu
ay dan Venezuela.
b. Benua eropa: Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia,
Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Pera
ncis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, L
uxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia
Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia,
Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom Belaru
sia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan S
an Morino.
c. Benua Asia: India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Tai
wan, Thailand, Turki Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia da
n Singapura.
d. Benua Afrika: Mesir, Senegal dan Afrika Selatan, Aljazair, Angola,
Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D'Ivoire, Equatorial Guin
ea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelle
s, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.

Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara Arub
a, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Pue
rto Rico dan Suriname.
3. Komunisme

Komunisme merupakan sebuah ideologi dunia yang muncul sebaga


i reaksi dari kapitalisme. Komunisme adalah paham yang mendahuluk

9
an individu pemilik dan mengesampingkan kaum buruh. Paham komu
nis juga menyatakan semua hal dan sesuatu yang ada di suatu negara di
kuasai secara mutlak oleh negara tersebut.
Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen ya
ng ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engles, sebuah manifesto polit
ik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Febuari 1848. Karl Marx (Si
mamora,1986:114) berpendapat bahwa negara adalah alat yang berkau
sa,berjouis, dan digunakan untuk menekan, bila perlu dengan kekerasa
n,setiap usaha yang dilakukan kaum proleter untuk memperbaiki diri s
endiri. Selama Negara berjuis menjadi kelas yang berkuasa, pemerinta
h akan menjadi alatnya dan tidak akan bersedia mendengarkan kebutuh
an kelas lainnya. Dengan kata lain pemerintah dalam suatu Negara seb
agai golongan yang berkuasa digunakan untuk menindas golongan yan
g lainnya yanglebih rendah. Salah satu doktrin komunis adalah the per
manent atau continous revolution (revolusi terus-menerus). Kounisme
memang memprogramkan tercapainya masyarakat yang makmur, mas
yarakat komunis tanpa kelas, semua orang sama. Namun, untuk menuj
u ke sana, ada fase diktator proletariat yaitu membersihkan kelas-kelas
lawan komunisme, khususnya tuan-tuan tanah dan kapitalis.
Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya Re
volusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu ko
munisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke ne
gara lain.
Ideologi komunisme menurut Darmodharjo (Afandi,2012:86) mem
iliki beberapa ciri khusus, seperti:
a. Ateisme, artinya penganut ini tidak percaya adanya Tuhan dala
m arti bahwa kehidupan manusia berdasarkan atas evolusi. Keh
idupan ini dibentuk oleh hukum-hukum kehidupan tertentu. Ag
ama dianggap sebagai penghalang kemajuan. Agama memeliha
ra kekolotan . bahkan penganut ideologi ini diajurkan untuk ber
sikap anti agama.

10
b. Dogmatisme, tidak mempercayai pikiran orang lain, artinya aja
ran-ajaran yang baku berdasarkan atas pikiran Marx-Engel haru
s diterima begitu saja.
c. Otoritas, pelaksanaan politik berdasarkan kekerasan.
d. Pengkhianatan terhadap HAM, artinya tidak mengakui adanya
hak-hak asasi manusia.
e. Dictator, kekuasaan pemerintah dipegang oleh partai komunis,
dan golongan lain dilenyapkan.
f. Interprestasi ekonomi, sistem ekonomi diatur secara sentralistik
artinya pengaturan dan penguasaan ekonomi dipegang oleh pu
sat.

Gelombang komunisme sekarang ini, tidak bisa dilepaskan dari ke


hadiran partai Bolshevik di Rusia. Gerakan-gerakan komunisme yang t
umbuh sampai sekarang ini bisa dikatakan merupakan perkembangan d
ari partai Bolshenvik yang didirikan oleh lenin.

Ideologi komunis ini memiliki beberapa keunggulan dan kelemaha


n.

a. Keunggulan ideologi Komunis :


1. Karena pereknomian sepenuhnya dipegang pleh pemerintah, m
aka pemrintah lebih mudah mengendalikan inflasi, penganggur
an dan masalah ekonomi lainnya.
2. Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan
perencanaan sehingga pasar barang dalam negri berjalan denga
n lancar.
3. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
4. Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direnca
nakan oleh pemerintah.

11
b. Kelemahan ideologi Komunis :
1. Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyeba
rkan nilai – nilai komunis.
2. Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan
diatur oleh pusat.
3. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
4. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber
daya.
 Tokoh-tokoh ideologi komunisme
a. Karl Marx (1818-1883)
b. Frederich Engels (1820-1895)
 Negara penganut ideologi komunisme
Negara yang masih menganut ideologi komunisme adalah Tion
gkok, Vietnam, Korea utara, Kuba, dan Laos.
4. Fasisme

Fasisme adalah sebuah gerakan politik penindasan, nama fasisme


berasal dari kata latin ‘fasces’ artinya kumpulan tangkai yang diikatkan
kepada sebuah kapak, yang melambangkan pemerintahan di romawi
kuno. Fasisme merupakan produk ideologi-ideologi yang ingin melawa
n kaidah-kaidah moralitas yang diturunkan kepada umat manusia melal
ui agama, dan menggantikannya dengan budaya pagan yang rasis, haus
darah dan kejam.
Fasisme sesungguhnya merupakan ideologi yang di bangun
menurut hukum rimba, fasisme juga bertujuan membuat individu dan
masyarakat berfikir dan bertindak seragam, untuk mencapai tujuan ini
fasisme menggunakan kekuatan dan kekerasan bersama semua metode
propaganda bahkan melakukan genocide (pemusnahan secara teratur
terhadap suatu golongan atau bangsa). Ideologi Fasisme merupakan
sebuah paham politik yang menjunjung kekuasaan absolut tanpa
demokrasi. Ada pula yang mengartikan bahwa ideologi Fasisme adalah

12
suatu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang
rendah bangsa lain.
Pondasi fasisme dibangun oleh sejumlah pemikir Eropa berdasarka
n budaya pagan tersebut pada abad ke-19, dan dipraktikkan pada abad
ke-20 oleh negara-negara seperti Italia dan Jerman.
Menurut Darmodiharjo (Afandi,2012:88) Fasisme yang berkemban
g di Jerman menjadi Nazziesme, memiliki beberapa ciri,antara lain :
a. Rasialisme, pengikut ideologi ini tidak bebas berpikir terhadap
ideologi itu sendiri. Semua orang harus tunduk pada pikiran ya
ng telah diletakkan oleh ideologi. Dogma yang telah diletakkan
oleh pelaksana ideologi harus diikuti dengan patuh tanpa adany
a kritik.
b. Dictator, ajaran ini menganggap bahwa kritik adalah suatu keja
hatan. Perlawanan terhadap ajaran dan kekuasaan pemerintah d
imusnahkan dengan cara kekerasan.
c. Imperialisme, adalah politik untuk menguasai (dengan
paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang
dibentuk sebagai imperiumnya (hak memerintah).atas dasar ters
ebut, mereka melakukan penguasaan atas bangsa lain. Akibatny
a iimperialisme adala suatu akibat logis dari paham yang realist
is itu.

Menurut Ebenstein (Winarno,2012:15), unsur-unsur pokok fasisme


terdiri dari tujuh unsur:

1. Ketidak percayaan pada kemampuan nalar.

Bagi fasisme, keyakinan yang bersifat fanatik dan dogmatic


adalah sesuatu yang sudah pasti benar dan tidak boleh lagi didis
kusikan.

2. Pengingkaran derajat kemanusiaan.

Bagi fasisme manusia tidaklah sama, justru pertidaksamaan


lah yang mendorong munculnya idealisme mereka. Bagi fasism

13
e, derajat pria melampaui wanita, militer melampaui sipil, angg
ota partai melampaui bukan anggota partai, bangsa yang satu m
elampaui bangsa yang lain dan yang kuat harus melampaui yan
g lemah.

3. Kode prilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan.


Dalam pandangan fasisme, negara adalah satu sehingga tida
k dikenal istilah “oposan”. Jika ada yang bertentangan dengan
kehendak negara, maka mereka adalah musuh yang harus dimu
snahkan. Setiap orang akan dipaksa dengan jalan apapun untuk
mengakui kebenaran pemerintah.
4. Pemerintahan oleh kelompok elit.

Dalam prinsip fasis, pemerintahan harus dipimpin oleh sege


lintir elit yang lebih tahu keinginan seluruh anggota masyarakat
Jika ada pertentangan pendapat, maka yang berlaku adalah kei
nginan si-elit.

5. Totaliterisme.
Untuk mencapai tujuannya, fasisme bersifat total dalam me
minggirkan sesuatu yang dianggap “kaum pinggiran”. Hal inila
h yang dialami kaum wanita, dimana mereka hanya ditempatka
n pada wilayah 3 K yaitu: kinder (anak-anak), kuche (dapur) da
n kirche (gereja). Bagi anggota masyarakat, kaum fasis menera
pkan pola pengawasan yang sangat ketat. Sedangkan bagi kau
m penentang, maka totaliterisme dimunculkan dengan aksi kek
erasan seperti pembunuhan dan penganiayaan.
6. Rasialisme dan imperialisme.
Menurut doktrin fasis, dalam suatu negara kaum elit lebih u
nggul dari dukungan massa dan karenanya dapat memaksakan
kekerasan kepada rakyatnya. Dalam pergaulan antar negara ma
ka mereka melihat bahwa bangsa elit, yaitu mereka lebih berha
k memerintah atas bangsa lainnya. Fasisme juga merambah jalu

14
r keabsahan secara rasialis, bahwa ras mereka lebih unggul dari
pada lainnya, sehingga yang lain harus tunduk atau dikuasai. D
engan demikian hal ini memunculkan semangat imperialisme.
7. Fasisime memiliki unsur menentang hukum dan ketertiban inte
rnasional.
Konsensus internasional adalah menciptakan pola hubunga
n antar negara yang sejajar dan cinta damai. Sedangkan fasis de
ngan jelas menolak adanya persamaan tersebut. Dengan demiki
an fasisme mengangkat perang sebagai derajat tertinggi bagi pe
radaban manusia. Sehingga dengan kata lain bertindak menenta
ng hukum dan ketertiban internasional.

Negara yang menganut ideologi fasisme memiliki beberapa keu


nggulan dan kelemahan.

a. Keunggulan Ideologi Fasisme


1.    Memiliki rasa kesatuan nasional.
2.    Memiliki tingkat pengawasan dan kedisiplinan yang tinggi.
3.    Dapat mengambil keputusan pemerintahan yang cepat
4.   Pemerintahan dipegang oleh orang yang ahli

b. kelemahan dari ideologi fasisme

1. Rakyat berhadapan dengan tekanan dan kekerasan.

2. Rakyat diperintah dengan cara-cara yang mmebuat mereka takut


dan dengan demikian membuat mereka patuh.

3. Kekuasaan Negara hanya dipegang oleh partai yang berkuasa.

4. Sistem pemerintahan otoriter.

 Tokoh-tokoh ideologi fasisme


a. Plato (Farhini,2012) menganggap manusia sebagai suatu spes
ies hewan, dan menganjurkan agar mereka “dikembangkan”
melalui “perkawinan paksa”.

15
b. Charles Darwin (Farhini,2012) Meng-klaim bahwa makhluk
hidup berevolusi dari makhluk hidup lainnya sebagai hasil da
ri peristiwa kebetulan, merupakan produk filsafat pagan. Uns
ur penting kedua dari teori Darwinisme, “perjuangan untuk b
ertahan hidup”, juga merupakan kepercayaan pagan. Para fils
uf Yunani-lah yang pertama kali mengemukakan adanya pepe
rangan di antara makhluk hidup untuk bertahan hidup di alam.
 Negara penganut ideologi Fasisme

Italia merupakan negara pertama yang menjadi Fasis (1922)


menyusul jerman tahun 1933 dan kemudian Spanyol melalui
perang saudara yang pecah tahun 1936. Pada abad ke-20, fasisme
muncul di Italia dalam bentuk Benito Mussolini.
5. Nasionalisme

Nasionalisme adalah suatu ideologi yang meletakkan bangsa di pus


at masalahnya dan berupaya meninggikan derajat bangsa. Dalam Wiki
pedia (2013) mengartikan bahwa Nasionalisme adalah satu paham yan
g menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam
bahasa Inggris nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersa
ma untuk sekelompok manusia. Menurut Marsa (2011), nasionalisme
merupakan suatu gerakan ideologi untuk mencapai dan mempertahank
an otonomi, kesatuan, dan identitas bagi suatu populasi yang anggotan
ya bertekad untuk membentuk suatu bangsa yang berpotensi. Sasaran u
mum nasionalisme yaitu otonomi nasional, kesatuan nasional, dan iden
titas nasional. Doktrin nasionalisme dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.      Dunia di bagi menjadi bangsa-bangsa, masing-masing dengan


karakter, sejarah, dan takdir tersendiri.
2.      Bangsa adalah satu-satunya sumber kekuasaan politik.
3.      Kesetiaan kepada bangsa mengalahkan semua kesetiaan lain.
4.      Agar menjadi bebas, setiap individu harus menjadi bagian dari
suatu bangsa.

16
5.      Setiap bangsa menuntut ekspresi diri dan otonom seutuhnya.
6.      Perdamaian dan keadilan global menuntut adanya suatu dunia
yang terdiri dari bangsa-bangsa otonom.
Wikipedia (2013) menjelaskan tentang bentuk-bentuk dari nasional
isme, yaitu:

a. Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adala


h sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran p
olitik dari penyertaan aktif rakyatnya, "kehendak rakyat"; "per
wakilan politik".
b. Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di mana negara
memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebua
h masyarakat.
c. Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik, na
sionalisme identitas) adalah lanjutan dari nasionalisme etnis di
mana negara memperoleh kebenaran politik secara semulajadi
("organik") hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat roman
tisme. Nasionalisme romantik adalah bergantung kepada perwu
judan budaya etnis yang menepati idealisme romantik; kisah tra
disi yang telah direka untuk konsep nasionalisme romantik.
d. Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana nega
ra memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan buk
annya "sifat keturunan" seperti warna kulit, ras dan sebagainya.
e. Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewargane
garaan, selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis. Secara s
istematis, bilamana nasionalisme kenegaraan itu kuat, akan wuj
ud tarikan yang berkonflik kepada kesetiaan masyarakat, dan te
rhadap wilayah.
f. Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara
memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama. Walaupu
n begitu, lazimnya nasionalisme etnis adalah dicampuradukkan
dengan nasionalisme keagamaan.

17
Mulanya sejumlah nasionalisme menjadi sebab akibat lahirnya
dua perang dunia. Tapi, dari perang itulah memicu lahirnya berbag
ai nasionalisme baru. Maka dapat dikatakan bahwa nasionalisme m
empunyai kapasitas untuk berkembang di setiap benua dan di bawa
h rezim apapun. Oleh karena itu, selama masih ada bangsa dengan
sejarah dan karakteristiknya, maka selama itu pula nasionalisme tet
ap ada. Begitu juga dengan identitas nasional yang akan menjadi sa
lah satu landasan dasar bagi tatanan dunia kontemporer. 
6. Sosialisme

Sosialisme secara etimologi berasal dari bahasa Perancis yaitu sos


ial yang berarti kemasyarakatan. Istilah sosialisme pertama kali muncu
l di Perancis sekitar tahun 1830. Sosialisme adalah paham yang mengh
endaki segala sesuatu harus diatur bersama dan hasilnya dinikmati bers
ama-sama. Dengan kata lain sosialisme adalah paham yang menghenda
ki kemakmuran bersama. Menurut W. Surya Indra (Winarno,2012:22)
sosialisme adalah ajaran kemasyarakatan (pandangan hidup) tertentu y
ang berhasrat menguasai sarana-sarana produksi serta pembagian hasil
produksi secara merata.

Umumnya sebutan itu dikenakan bagi aliran yang masing-masing


hendak mewujudkan masyarakat yang berdasarkan hak milik bersama t
erhadap alat-alat produksi, dengan maksud agar produksi tidak lagi dis
elenggarakan oleh orang-orang atau lembaga perorangan atau swasta y
ang hanya memperoleh laba tetapi semata-mata untuk melayani kebutu
han masyarakat. Dalam arti tersebut menurut Mudhofir (Winarno,2012:
23) ada empat macam aliran yang dinamakan sosialisme:

1. sosial demokrat,

2. komunisme,

3. anarkhisme,

4. sinkalisme

18
Sosialisme ini muncul kira-kira pada awal abad 19, tetapi geraka
n ini belum berarti dalam lapangan politik. Baru sejak pertengahan ab
ad 19 yaitu sejak terbit bukunya Marx, Manifes Komunis (1848), sosi
alisme itu seakan-akan sebagai faktor yang sangat menentukan jalann
ya sejarah umat manusia.Paham sosialis berkeyakinan bahwa perubah
an dapat dan seyogyanya dilakukan dengan cara-cara damai dan demo
kratis. Paham sosialis juga lebih luwes dalam hal perjuangan perbaika
n nasib buruh secara bertahap. Kesengsaraan kaum buruh akibat penin
dasan kaum kapitalis menimbulkan pemikiran para cendekiawan untu
k mengusahakan perbaikan nasib. Selain itu sosialisme merupakan su
atu paham yang menjadikan kebersamaan sebagai tujuan hidup manus
ia dan mengutamakan segala aspek kehidupan bersama manusia. Kep
entingan bersama dan kepentingan individu harus dikesampingkan. N
egara harus selalu campur tangan dalam segala kehidupan, demi terca
painya tujuan negara.

Sosialisme sebagai ideologi politik adalah suatu keyakinan dan k


epercayaan yang dianggap benar oleh para pengikutnya mengenai tat
anan politik yang mencita-citakan terwujutnya kesejahteraan masyara
kat secara merata melalui jalan evolusi, persuasi, dan tanpa kekerasa
n.Sosialisme sebagai ideologi politik timbul dari keadaan yang kritis di
bidang sosial, ekonomi dan politik akibat revousi industri. Adanya ke
miskinan, kemelaratan, kebodohan kaum buruh, maka sosialisme berju
ang untuk mewujudkan kesejahteraan secara merata.

Menurut Michael Newmann (Simamora,1986:120) Sosialisme adalah i


deologi yang di tandai oleh:

1.      Komitmennya untuk menciptakan masyarakat yang egalitaria


n (sama).
2.      Seperangkat kepercayaan bahwa orang biasa membangun sist
em egalitarian alternative yang didasarka pada nilai-nilai solid
aritas dan kerjasama.

19
3.      Pandangan yang optimistic yang memandang manusia dan ke
mampuannya dapat bekerja sama antara satu dengan yang lain
nya. Dan
4.      Keyakinan bahwa adalah mungkin untuk membuat perubahan
secara nayata di dunia ini melalui agen-agen yang terdiri atas
mereka-mereka yang sadar.

Sosialisme sama seperti Kapitalisme, memiliki “pecahan”. Sosialis


me sendiri adalah konsep induk dari ideologi – ideologi yang muncul k
emudian, dimana satu sama lain kerap bertolak belakang dalam kegiata
nnya. Ideologi – ideologi tersebut adalah Sosialisme Utopia, Sosialism
e Marxisme, Sosialisme Komunise, Anarkisme, Sosial Demokrasi, dan
sejenisnya.

 Tokoh-tokoh ideologi sosialisme


a. Karl Marx (1818-1883) sebagai pelopor utama gagasan “sosiali
sme ilmiah”.
b. FredericH Engels (1820-1895). Bersama Karl Marx menulis bu
ku Communist Manifesto
c. Nama-nama penting lain dalam Ideologi Sosialisme adalah C.H.
Saint Simon (1760-1825), F.M Charles Fourier (1772-1837), E
tinneCabet (1788-1856), Wilhelm Weiling (1808-1871), dan L
ouis Bland (1811-1882).

         Negara yang menganut Ideologi Sosialisme

Negra yang menganut Ideologi Sosialisme adalah Negara-neg


ara di Eropa Barat serta Kuba dan Venezuela.
7. Konservatisme

Konservatisme adalah paham politik yang ingin mempertahankan t


radisi dan stabilitas sosial, melestarikan pranata yang sudah ada, meng
hendaki perkembangan setapak demi setapak, serta menentang perubah
an yang radikal, atau secara singkatnya konservatisme adalah sebuah fi
lsafat politik yang mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah ini berasal

20
dari kata dalam bahasa Latin, conservāre, melestarikan; "menjaga, me
melihara, mengamalkan". Karena berbagai budaya memiliki nilai-nilai
yang mapan dan berbeda-beda, kaum konservatif di berbagai kebudaya
an mempunyai tujuan yang berbeda-beda pula.
Pada masa Revolusi Perancis pada 1789 konservatisme mulai mun
cul sebagai suatu sikap atau alur pemikiran yang khas. Banyak orang y
ang mengusulkan bahwa bangkitnya kecenderungan konservatif sudah
terjadi lebih awal, pada masa-masa awal Reformasi.

Ciri-ciri ideologi Konservatisme

a. Lebih mementingkan lembaga-lembaga kerajaan dan gereja


b. Agama dipandang sebagai kekuatan utama disamping upaya peles
tarian tradisi dan kebiasaan dalam tata kehidupan masyarakat.
c. Lembaga-lembaga yang sudah mapan seperti keluarga, gereja, dan
Negara semuanya dianggap suci.Konservatisme juga menentang r
adikalisme dan skeptisisme.

Paham konservatisme itu ditanda dengan gejala-gejala sebagai berikut:

1. Masyarakat yang terbaik adalah masyarakat yang tertata. Masyara


kat harus memiliki struktur (tata) yang stabil sehingga setiap oran
g mengetahui bagaimana ia harus berhubungan dengan orang lain.
2. Paham konservatif berpandangan bahwa pengaturan yang tepat at
as kekuasaan akan menjamin perlakuan yang sama terhadap semu
a orang, sehinga diperlukan suatu pemerintah yang memiliki keku
asaan yang mengikat tetapi bertanggung jawab.
3. Paham ini menekankan tanggung jawab pada pihak penguasa dala
m masyarakat untuk membantu pihak yang lemah. Sisi konservatif
inilah yang menimbulkan kesejahteraan dengan program-program
jaminan sosial bagi yang berpenghasilan rendah.
 Tokoh-tokoh ideologi konservatisme
a. Edmund Burke (1729-1797) gigih mengajukan argumen me
nentang Revolusi Perancis, juga bersimpati dengan sebagia

21
n dari tujuan-tujuan Revolusi Amerika. Burke mengembang
kan gagasan-gagasan ini sebagai reaksi terhadap gagasan ‘t
ercerahkan’ tentang suatu masyarakat yang dipimpin oleh n
alar yang abstrak.
 Negara penganut ideologi konservatisme

Negara penganut ideologi Konservatisme yaitu Inggris, Ka


nada, Bulgaria, Denmark, Hongaria, Belanda, Swedia.
8. Kapitalisme

Kapitalisme berasal dari kata kapital, yang artinya


modal. Kapitalisme merupakan suatu paham yang meyakini bahwa
pemilik modal dapat melaksanakan usahanya yang meraih keuntungan
yang sebesar-besarnya. Kapitalisme mulai muncul pertama kali di
Eropa, pada abad ke-16 hingga abad ke-19. Pada masa itu, dunia
perekonomian di Eropa dalam masa perkembangan. Kondisi saat itu
memperlihatkan bahwa sekelompok individu maupun kelompok dapat
bertindak sebagai suatu badan tertentu.
Kapitalisme merupakan salah satu cara pandang manusia dalam
menjalani kegiatan ekonominya. Kapitalisme dianggap paham bagi
pemilik modal yang mengagungkan persaingan bebas atau kompetisi
untuk sebanyak-banyaknya menumpuk modal melalui produksi barang
dan penemuan-penemuan teknologi dengan tidak memperdulikan
kenyataan perusahaan yang ada disekitarnya, sehingga keberadaan
kapitalis dianggap sebagai wujud penindasan terhadap masyarakat
dengan kondisi ekonomi lemah. Akibatnya, paham kapitalisme
mendapat kritikan dari banyak pihak, bahkan ada yang ingin
melenyapkannya.

Ciri-ciri ideologi kapitalisme:

1. Mencari keuntungan dengan berbagai cara dan sarana kecuali y


g terang-terangan dilarang negara karena merusak masyarakat s
eperti heroin dan semacamnya.

22
2. Mendewakan hak milik pribadi dengan membuka jalan selebar-
lebarnya agar tiap orang mengerahkan kemampuan dan potensi
yang ada untuk meningkatkan kekayaan dan memeliharanya se
rta tidak ada yg menjahatinya. Karena itu dibuatlah peraturan-p
eraturan yg cocok utk meningkatkan dan melancarkan usaha da
n tidak ada campur tangan negara dalam kehidupan ekonomi ke
cuali dalam batas-batas yg yg sangat diperlukan oleh peraturan
umum dalam rangka mengokohkan keamanan.
3. Kompetisi sempurna.
4. Kebebasan ekonomi bagi tiap individu di mana ia mempunyai
hak untuk menekuni dan memilih pekerjaan yang sesuai denga
n kemauannya.

Beberapa ide-ide pokok yang dikembangkan oleh ideologi kapitalis


me, yaitu: 

1. Pemilik modal lebih utama daripada kaum pekerja


2. Motivasi utama berproduksi adalah untuk meraih keuntung
an sebanyak-banyaknya
3. Unsur material serta faktor-faktor produksi berada pada sw
asta
4. Perokonomian harus dijalankan secara liberal dan tidak me
ngenal proteksi
5. Untuk kemajuan ekonomi harus  ada kompetisi  dan mengi
kuti logika pasar.
 Tokoh-tokoh ideologi kapitalisme

Adam Smith adalah seorang tokoh ekonomi kapitalis klasik

 Negara penganut ideologi kapitalisme


Negara yang menganut paham kapitalisme adalah Inggris, Belada,
Spanyol, Australia, Portugis, dan Perancis.
8. Anarkisme

23
Anarkisme sebenarnya berasal dari kata Yunani anarchy, yang seca
ra harfiah berarti “tidak mempunyai pemerintahan”.  Ideologi anarikis
me ini berkaitan dengan Mikail Bakunin, yang percaya bahwa kebebas
an individu yang sepenuhnya hanya bisa diwujudkan setelah negara da
n lembaga - lembaga pendukungnya dihancurkan. (Wijianto,2004:47).
Paham anarkisme ini mengajarkan bahwa satu-satunya wewenang
yang mempunyai kekuatan moral dan keabsahan adalah wewenang ole
h setiap individu diberikan kepada dirinya. Tak seorang pun bisa dipak
sa untuk melakukan suatu tindakan kecuali tindakan yang berasal dari
dirinya sendiri. Pembuatan peraturan dan kebijakan adalah hak istime
wa setiap individu, karena merekalah yang mempunyai kepentingan da
n kebutuhan.
Sejauh masih ada organisasi, anarkisme akan terus mendesak asosi
asi - asosiasi warga negara yang bebas dan spontan. Dengan demikian
menurut kaum anarkisme tatanan sosial yang paling tinggi dan yang pa
ling bermoral, sesungguhnya berasal dari setiap orang yang mempunya
i pengertian yang besar ke saling ketergantungan kepada orang-orang l
ain. Dan kebebasan serta keleluasaan dalam saling ketergantungan mer
upakan satu-satunya sumber wewenang yang sah bagi diri individu. Bi
sa dikatakan selain memiliki kebebasan individu, kaum anarkisme juga
menganut kebersamaan dan kesetaraan seperti sosialisme.
Pada dasarnya penekanan dalam pemikiran kaum anarkis tidak pad
a kekerasan dan tindakan langsung melainkan pada pendidikan dan kes
adaran umum akan sifat nyata manusia. Namun, dalam sejarahnya, par
a anarkis sering kali menggunakan kekerasan sebagai cara yang ampuh
untuk memperjuangkan ide-idenya.
 Tokoh –tokoh ideologi anarkisme
a. Alexander Berkman
b. Ba Jin
c. Daniel Cohn-Bendit
d. Emma Goldman

24
e. Errico Malatesta
f. Pierre-Joseph Proundhon
9. Demokrasi

Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti ra
kyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diar
tikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai p
emerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokr
asi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Ha
l ini disebabkan karena demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indika
tor perkembangan politik suatu negara. Istilah “demokrasi” berasal dar
i Yunani Kuno yang tepatnya diutarakan di Athena kuno pada abad ke-
5 SM. Negara tersebut dianggap sebagai contoh awal dari sebuah siste
m yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti d
ari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern
telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan si
stem “demokrasi” di banyak negara.
Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kek
uasaan dalam suatu negara umumnya berdasarkan konsep dan prinsip t
rias politica dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari rakyat juga
harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Demok
rasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegar
a) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.

Inu Kencana Syafiie (Damayanti,2012:34) merinci prinsip-prinsip


demokrasi sebagai berikut, yaitu adanya pembagian kekuasaan, pemili
han umum yang bebas, manajemen yang terbuka, kebebasan individu,
peradilan yang bebas, pengakuan hak minoritas, pemerintahan yang be
rdasarkan hukum, pers yang bebas, beberapa partai politik, konsensus,
persetujuan, pemerintahan yang konstitusional, ketentuan tentang pend
emokrasian, pengawasan terhadap administrasi negara, perlindungan h
ak asasi, pemerintah yang mayoritas, persaingan keahlian, adanya mek

25
anisme politik, kebebasan kebijaksanaan negara, dan adanya pemerinta
h yang mengutamakan musyawarah.

1. Macam-Macam Demokrasi
a. Menurut cara penyaluran kehendak rakyat, demokrasi dibedaka
n atas :

 Demokrasi Langsung

 Demokrasi Tidak Langsung

b. Menurut dasar prinsip ideologi, demokrasi dibedakan atas :

 Demokrasi Konstitusional (Demokrasi Liberal)

 Demokrasi Rakyat (Demokrasi Proletar)

c. Menurut dasar yang menjadi titik perhatian atau prioritasnya, d


emokrasi dibedakan atas :

 Demokrasi Formal

 Demokrasi Material

 Demokrasi Campur

d. Menurut dasar wewenang dan hubungan antara alat kelengkapa


n negara, demokrasi dibedakan atas :

 Demokrasi Sistem Parlementer

 Demokrasi Sistem Presidensial

Adapun ide-ide dan ciri-ciri pokok  paham demokrasi adalah


1. Kedaulatan sekaligus  pemerintahan di tangan rakyat, dari r
akyat dan kembali kepada rakyat
2. Adanya kebebasan untuk apa saja yang diberikan kepada ra
kyat
3. Persamaan hak-hak dan kewajiban bagi semua rakyat

26
4. Kontrol kepada kekuasaan secara ketat oleh rakyat yang dir
epresentasikan oleh lembaga politik maupun secara langsun
g seperti pers yang yang bebas
5. Partisipasi politik oleh seluruh komponen masyarakat
6. Penguatan pada apa yang disebut civil society, yang sebagai
akibatnya dominasi militer ditolak
7. Agama di mata demokrasi  menjadi urusan pribadi-pribadi
atau rakyat.

 Negara penganut ideologi Demokrasi


Meskipun ide dasarnya sama atau mirip, namun dalam pelaksa
naan paham demokrasi  mempunyai beberapa model yang berbeda-
beda, yaitu:
1. Demokrasi liberal  yang berkembang di negara-negara in
dustri maju seperti Amerika, Perancis, dan Australia.
2. Demokrasi kerakyatan yang berkembang di negara-negar
a komunis seperti Rusia, Cina, Kuba, Vietnam dan Eropa
Timur.
3. Demokrasi radikal  yang berkembang di beberapa negara
yang sparatis.
4. Demokrasi negara ketiga seperti Indonesia yang selalu m
encari bentuk yang lebih tepat. Demokrasi di sini biasan
ya disesuaikan dengan budaya bangsanya, meskipun pad
a akhirnya cenderung terjebak ke dalam demokrasi libera
l.

10. Marxisme

Ideologi ini dikembangkan oleh Karl Marx. Menurut Prof. Dr. Jiml
y Asshiddiqie S.H (Wijianto,2004: 56) ideologi Marxisme-Leninisme i
ni berisi sistem berpikir mulai dari tataran nilai dan prinsip dasar yang
kemudian dikembangkan hingga praktis operasional dalam kehidupan

27
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ideologi Marxisme ini melip
uti ajaran dan paham tentang
a. hakikat realitas alam berupa ajaran materialisme dialektis d
an ateisme
b. ajaran makna sejarah sebagai materialisme historis
c. norma-norma rigid bagaimana masyarakat harus ditata, bah
kan tentang bagaimana individu harus hidup
d. legitimasi monopoli kekuasaan oleh sekelompok orang atas
nama kaum proletar.

Selain itu, Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. (Wijianto,2004:56) ju


ga menyebutkan bahwa awal dan inti dari ajaran Karl Marx adalah kriti
k dan gugatan terhadap sistem dan struktur sosial yang eksploitatif ber
dasarkan ideologi kapitalis. Pemikiran Karl Marx ini kemudian dikemb
angkan oleh Engels dan Lenin dan disebut sebagai ideologi sosialisme-
komunisme.
Andi (2008) berpendapat bahwa ideologi yang dikemukakan oleh
Karl Marx dan pengikutnya merupakan sebuah ideologi yang timbul se
bagai respon terhadap ideologi kapitalis. Kedua ideologi ini, Marxisme
dan kapitalis, saling bertentangan satu sama lain. Ideologi yang dikem
ukakan oleh Karl Marx tersebut lebih menekankan pada sifat kolektivi
sme, sedangkan ideologi kapitalis lebih menekankan pada sifat individ
ualisme. Namun, pendapat Karl Marx mengenai pengertian ideologi da
n pelaksanaannya memiliki sisi positif dan sisi negatif. Sisi negatif dari
pendapat Karl Marx berasal dari kesimpulan analisis yang dilakukanny
a. Kesimpulan analisis yang dilakukan oleh Karl Marx menyebutkan b
ahwa ideologi hanyalah sebuah ilusi, pandangan yang menyesatkan ten
tang dunia, dan kepalsuan (Heywood,1998:27).
Di samping sisi negatif tersebut, pendapat Karl Max juga memliki
sisi positif, yaitu lebih menekankan pada sifat kolektivisme pada ideol
ogi yang diterapkannya. Penekanan pada sifat kolektivisme tersebut sa

28
ngat bagus jika diterapkan pada masa sekarang. Hal ini dikarenakan m
eningkatnya tingkat individualisme dalam kehidupan bermasyarakat se
karang ini. Oleh karena itu, penerapan ideologi tersebut dapat memper
kecil tingkat individualisme masyarakat.
 Tokoh-tokoh ideologi marxisme
Karl Marx merupakan pencetus ideologi ini.
 Negara penganut ideologi marxisme
Negara yang pernah menganut ideologi ini adalah Inggris, Bela
nda, Portugal, Prancis dan Spanyol
11. Feminisme

Paham feminisme adalah sebuah paham yang menuntut emansipasi


atau kesamaan dan keadilan hak perempuan dengan pria. Ketika terjadi
Revolusi Prancis terjadilah pendeklarasian Hak-Hak Asasi Manusia, ta
pi perempuan tidak termasuk di dalamnya karena dalam pandangan me
reka perempuan tidaklah dipandang sebagai manusia utuh. Ketika itu,
perempuan, baik dari kalangan atas, menengah ataupun bawah,  tidak
memiliki hak-hak seperti hak untuk mendapatkan pendidikan, berpoliti
k, hak atas milik dan pekerjaan. Oleh karena itulah, kedudukan peremp
uan tidaklah sama dengan laki-laki dihadapan hukum. Deklarasikan Ha
k-hak Asasi Perempuan baru dibuat pada tahun 1791.
Ideologi feminisme bukanlah ideologi yang berasal dari Barat mela
inkan berasal dari kemanusian. Ideologi yang hendak mendudukkan pe
rempuan sebagai seorang manusia yang utuh yang setara hak-haknya d
engan kaum pria. Ada beberapa aliran dari kaum feminis yang berkem
bang sampai saat ini:
a. Feminis Liberal
Feminisme Liberal ialah pandangan untuk menempatkan perem
puan yang memiliki kebebasan secara penuh dan individual. Fe
minis Liberal memilki pandangan mengenai negara sebagai pen
guasa yang tidak memihak antara kepentingan kelompok yang
berbeda yang berasal  dari teori pluralisme negara.

29
b. Feminis Radikal
Aliran ini muncul sebagai tanggapan atas kultur seksisme atau
dominasi sosial berdasar jenis kelamin
c. Feminis Post Modern
Aliran ini menganut ide yang anti absolut dan anti otoritas, ber
pendapat bahwa gender tidak bermakna identitas atau struktur s
osial.
d. Feminis Anarkis
Feminisme Anarkisme lebih bersifat sebagai suatu paham politi
k yang mencita-citakan masyarakat sosialis dan menganggap n
egara  dan sistem patriaki-dominasi lelaki adalah sumber perma
salahan yang sesegera mungkin harus dihancurkan.
e. Feminis Marxis
Aliran ini memandang masalah perempuan dalam kerangka krit
ik kapitalisme. Kaum Marxis berpendapat bahwa negara memil
iki kemampuan untuk memelihara kesejahteraan, namun disisi l
ain, negara bersifat kapitalisme yang menggunakan sistem perb
udakan kaum wanita sebagai pekerja.
f. Feminis Sosialis
Feminisme sosialis berjuang untuk menghapuskan sistem kepe
milikan. Lembaga perkawinan yang melegalisir pemilikan pria
atas harta dan pemilikan  suami atas istri dihapuskan seperti ide
Marx yang menginginkan suatu masyarakat tanpa kelas, tanpa
pembedaan gender.  Feminisme sosialis menggunakan analisis
kelas dan gender untuk memahami penindasan perempuan.
g. Feminis Postkolonial
Fokus utama feminisme poskolonial pada intinya menggugat p
enjajahan, baik fisik, pengetahuan, nilai-nilai,  cara pandang, m
aupun mentalitas masyarakat.
Dilihat dari keragaman istilah setiap aliran, pada dasarnya tujuan ut
ama dibuatnya paham feminism utamanya yaitu tidak menggerakkan k

30
aum perempuan supaya bekerja tapi menggerakkan pekerja perempuan
supaya sadar dan memperjuangkan hak-hak mereka.
 Tokoh-tokoh ideologi feminisme
a. Marquis De Condercot
b. Marry Wallstonecraff, lewat bukunya The Right of Woman
pada tahun 1972
12. Leninisme

Leninisme adalah versi Rusia dari marxisme. Leninisme


merupakan pemikiran Vladimir Lenin yang didasarkan pada
pemahamannya mengenai Marxisme. Leninisme mengandung
beberapa konsep penting, salah satunya adalah mengenai peran partai
revolusioner. Partai ini merupakan tipe yang unik dari partai politik, ia
terdiri dari anggota yang berdedikasi, disiplin, teruji, dan terlatih
dengan baik dalam hal memahami komunisme. Elit partai dijalankan
dalam organisasi yang sentralistis, sebuah bagian yang substansial
dalam partai komunis. Partai komunis kebanyakan menggunakan teori
sentralisme demokrasi Lenin, di mana hanya ada segilintir orang yang
mengendalikan partai (atau organisasi) yang memiliki pemahaman
yang paling baik di antara anggota lainnya (sentralis), meski begitu
penentuan siapa saja yang bisa duduk dalam kepemimpinan tetap
ditentukan melalui pemilihan (demokrasi).
Untuk mewujudkan sebuah negara berdasarkan Marxisme
setidaknya dibutuhkan dua tahap dalam pandangan Leninisme,
diantaranya, hak milik pribadi atas alat-alat produksi diganti menjadi
milik sosial, di mana sarana-sarana produktif seperti pabrik, toko,
bengkel, dan tanah pertanian menjadi milik negara atau koperasi.
Perbedaan dalam kebutuhan dan kemampuan bekerja orang belum bisa
di perhitungkan, sehingga pada permulaan masih akan ada
ketidaksamaan material dan banyak kekurangan. Untuk mengatur
keadaan tersebut diperlukan negara sebagai pengatur, sehingga
menurut Leninisme negara adalah alat, bukan tujuan.

31
 Tokoh-tokoh ideologi leninisme
Vladimir Lenin (1870–1924), yang mengemnbangkan teori poli
tik dan ekonomi sosialis dari Marxisme dan penafsiran pribadi Len
in terhadap teori Marxis yang sesuai dengan kondisi sosial masyara
kat agraris di Kekaisaran Rusia (1721–1917).
10. Trotskyisme
Trotskyisme berasal dari nama pendirinya, Leon Trotsky (1879-19
40). Ia memiliki ajaran mengenai revolusi abadi. Isinya berupa pernyat
aan bahwa revolusi dapat berhasil dan mendukung keinginan sosialnya
bila revolusi itu meluas di luar batas Rusia. Menurutnya, meluasnya re
volusi sosialisme akan dapat mengatasi kekuatan kapitalisme Eropa.
Trotsky tidak mendukung kebijakan ekonomi baru kapitalis semu.
Kebijakan ini telah dilaksanakan oleh Stalin pada tahun 1921 dan dicet
uskan kembali pada tahun 1928 oleh Stalin. Menurut Trotsky, kegagal
an kebijakan ekonomi tersebut untuk mempersatukan petani dan meng
anjurkan semangat borjuis di antara pengusaha kecil. Hal ini merupaka
n cermin kemunduran dalam perkembangan sosialisme di Rusia. Selan
jutnya, Trotsky mencetuskan kembali teori produksi dan distribusi seca
ra kebersamaan, yang diprakarsai oleh negara.
 Tokoh-tokoh ideologi trotskysme
Leon Trotsky (1879-1940) sebagai pencetus ideologi ini.
13. Stalinisme

Stalinisme berasal dari nama Stalin (1879-1953). Ia adalah tokoh s


osialis Soviet yang menguasai negara pada tahun 1903-an. Menurut St
alin, sosialisme harus berada di satu negara, yaitu Soviet. Bagi Stalin,
Soviet harus menjadi benteng sosialisme, yang merupakan model pem
bangunan sosialisme yang akan mengilhami kaum sosialis di seluruh d
unia. Tentu saja hal ini bertentangan dengan ide Trotsky, yang mengin
ginkan sosialisme meluas ke luar Rusia.
Selanjutnya, pada tahun 1928 Stalin membuat program produksi pe
rtanian secara kebersamaan dan program pembangunan lima tahun pert

32
ama di Uni Soviet. Ditambah dengan serangkaian program perkemban
gan lainnya, Stalin ingin menjadikan Uni Soviet sebagai negara berkek
uatan industri sekaligus militer. Akibatnya, jutaan petani menjadi korb
an program pembangunan Stalin ini.

 Tokoh-tokoh ideologi stalinisme


Joseph Stalin sebagai pencetus ideologi ini.
14. Maoisme

Maoisme berasal dari nama Mao Zedong. Ia adalah pemimpin Part


ai Komunis Cina (PKC). Maoisme merupakan ideologi komunis di Tio
ngkok. Berbeda dengan komunisme di negara-negara lain, Maoisme le
bih mementingkan peran petani daripada buruh. Karena kondisi Tiong
kok menempatkan kaum buruh sebagai bagian yang tak terpisahkan da
ri kapitalisme. Mao Zedong membentuk tentara petani dan menjalanka
n hal-hal berikut :
a. Pendistribusian kembali tanah, tujuannya untuk memberi keuntu
ngan bagi para petani miskin.
b. Membatasi eksploitasi petani oleh tuan tanah dan para lintah dar
at.
c. Melembagakan pajak dan program kesejahteraan.
d. Memperkuat organisasi politik dan militer komunis.
 Tokoh-tokoh ideologi maosisme
Mao Zedong sebagai pencetus ideologi ini.
15. Neoliberalisme

Pada perkembangannya, ideologi Liberalisme terpecah. Suatu lebih


mendekati Sosialisme, dan lainnya mendekati Kapitalisme (ekonomi).
Neoliberalisme adalah pecahan pecahan ideologi Liberaisme yang men
dekati Kapitalisme. Sementara yang mendekati Sosialisme disebut seb
agai New Liberalism (Liberalisme Baru). ideologi Neoiberalisme ini d
i tuding menunggangi aksi militer AS dan sekutunya di timur tengah d
an Asia selatan.

33
Neoliberalisme adalah cara pandang kebijakan yang menekan pada
kebutuhan untuk adanya kompetisi pasar yang bebas (free market com
petition). Liberalism sekaligus merupakan ideologi (seperangkat gagas
an yang terorganisir) dan praktek (seperangkat kebijakan).
Pinsip-prinsip Neoliberalisme adalah:
a. Keyakinan bahwa perkembangan ekonomi yang berkelanjutan adal
ah penting untuk mencapai kemajuan umat manusia.
b. Kepercayaan diri bahwa pasar bebas adalah tempat alokasi sumber
daya yang paling efektif.
c. Penekanannya pada peran minimal intevensi Negara dalam hubung
an social dan ekonomi.
d. Komitmennya pada kemerdekaan perdagangan dan permodalan.
 Tokoh-tokoh ideologi neoliberalisme
Milton Friedman bersama Friedrich August Hayek (ekonom
dari Austria) menjadi peletak dasar bangunan Neoliberalisme.

34
16. Demokrasi islam

Ideologi Demokrasi islam adalah sistem politik yang berdasar akid


ah agama Islam. Islam dilahirkan dari proses berfikir yang menghasilk
an keyakinan yang teguh terhadap keberadaan atau wujud Allah sebaga
i Sang Pencipta dan Pengatur Kehidupan, alam semesta dan seluruh isi
nya, termasuk manusia. Darinya lahir keyakinan akan keadilan dan kek
uasaan Allah Yang Maha Tahu dan Maha Pengatur, Allah telah mewah
yukan aturan hidup, yaitu syariat Islam yang sempurna dan diperuntuk
kan bagi manusia.
Syariat Islam tersebut bersumber pada Al Qur’an dan Al Hadist. D
ari keyakinan ini tumbuhlah keyakinan akan adanya rasul dari golonga
n manusia, yang menuntun dan mengajarkan manusia untuk mentaati p
enciptanya, dan meyakini akan adanya hari perjumpaan dengan Allah
SWT. Aturan hidup yang dimaksud merupakan aturan hidup yang bers
umber dari wahyu Allah. Aturan ini mengatur berbagai cara hidup man
usia yang berlaku dimana saja dan kapan saja, tidak terikat ruang dan
waktu. Dari peraturan yang mengikat individu ataupun masyarakat dan
bahkan sistem kenegaraan. Seluruhnya ada diatur dalam Islam.
Ciri-ciri ideologi Demokrasi islam
1. Wahyu Allah SWT kepada Rasulullah SAW. Menjadi landa
sannya.
2. Dasar kepemimpinan ideologis (menyatukan antara hukum
Allah SWT dengan kehidupan).
3. Kesesuaian dengan fitrah. segala aturan apapun harus beras
al dari Allah SWT melalui wahyu-Nya.
4. Pembuat hukum dan aturan ( Allah SWT lewat wahyu-Nya).
5. Seluruh perbuatan terikat dengan hukum syaro’. Perbuatan
bisa dilakukan bila sesuai dengan hukum syaro’.
6. Tujuan tertinggi yang hendak dicapai ditetapkan oleh Allah
SWT.

35
7. Tolok ukur kebahagiaan yaitu mencapai ridho Allah SWT,
yang terletak dalam ketaatan dalam setiap perbuatan.
8. Kebebasan pribadi dalam berbuat yang distandarisasi oleh h
ukum syaro’. Bila sesuai, bebas dilakukan. Bila tidak, maka
tidak boleh dilakukan.
9. Pandangan terhadap masyarakat yang merupakan kumpulan
individu yang memiliki perasaan dan pemikiran yang satu s
erta diatur oleh hukum yang sama.
10. Dasar perekonomian yaitu setiap orang bebas menjalankan
perekonomian dengan membatasi sebab pemilikan dan jenis
pemiliknya. Sedangkan jumlah kekayaan yang dimiliki tida
k boleh dibatasi.
Penganut ideologi Islam percaya jika sebelum kehidupan adalah be
rasal dari Allah SWT, saat kehidupan bertujuan untuk mendapatkan rid
ha-Nya, dan setelah meninggal kembali kepada-Nya dengan pertanggu
ngjawaban. Ideologi Islam mulai dijelmakan dalam sistem pemerintaha
n islam sejak tahun 622 masehi di Madinah oleh Rasulullah SAW. Sep
anjang riwayatnya, ideologi ini mampu memberikan solusi dan kemak
muran bagi masyarakatnya.
 Tokoh-tokoh ideologi Demokrasi islam
Pertama kali dicetuskan oleh Jamal-al-Din Afghani atau Sayyid
Muhammad bin Safdar al-Husayn (1838 - 1897)

 Negara penganut ideologi Demokrasi islam


Ideologi demokrasi islam, pernah di terapkan di Turki. Namun
tak lagi diterapkan sejak 3 Maret 1924, saat runtuhnya Khalifah Tu
rki Hutsmani. Sejak saat itu, Islam sebagai ideologi tak lagi diterap
kan secara menyeluruh
17. Ideologi Fundamentalisme

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, fundalisme adalah paham


yang cenderung memperjuangkan sesuatu secara radikal. Secara definit

36
ive istilah fundamentalisme tidak ada bedanya antara fundamentalisme
dalam agama maupun dalam politik.
Fundamentalisme keagamaan adalah paham politik yang menjadik
an agama sebagai ideologi berbangsa dan bernegara. Paham ini menjad
ikan agama sebagai basis ideologinya dan agama dipakai sebagai pusat
pemerintahannya dan pemimpin tertinggi negara tersebut haruslah seor
ang petinggi agama. Segala kegiatan pemerintahan dan hukum-hukum
nya juga diambil dari kitab suci . Dan dasar negara sendiri memakai id
eologi agama.
James Barr yang merupakan rujukan utama dalam bidang fundame
ntalisme. Istilah fundamentalisme ini bermula dari essay yang berjudul
“Fundamentals” yang muncul di Amerika sekitar tahun 1910-1915. Sa
yangnya pada sekarang ini pemahaman ini sering dianggap sebagai bag
ian dari agama. Di sini, fundamentalisme sebenarnya berfungsi sebagai
pelestari pemahaman keagamaan yang berkembang dan dianut pada za
man dulu. Kini hanya sekedar ta’wil dan pandangan belakang diidentik
kan dengan golongan Islam politik.
Ciri-ciri paham fundalisme :
c. Menolak perubahan.
d. Intoleransi.
e. Tertutup.
f. Kekakuan Madzhab.
g. Keras.
h. Tunduk kepada tradisi.
i. Menentang pertumbuhan dan perkembangan.
 Tokoh-tokoh ideologi fundalisme
a. James Barr. Merupakan rujukan utama dalam bidang fundam
entalisme.
b. Garaudy
 Negara-negara yang menganut paham fundalisme
a. Vatikan di Roma.

37
b. Arab Saudi : Islam.
c. Tibet : Budha.
d. India : Hindu.
e. Cina : Kong Ho Cu dan Taoisme.
f. Israel : Yahudi.
g. Jepang : Shinto.

38
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ideologi adalah gabungan dari dua kata majemuk “idea” dan “logia”, yang be
rasal dari bahasa Yunani “eidios” dan “logos”.Ideologi adalah ajaran, doktrin, teor
i, dan ilmu yang diyakini kebenarannya, yang disusun secara sistematis dan diberi
petunjuk pelaksanaannya dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hak ad
alah kekuasaan untuk menerima dan melakukan apa saja yang sudah seharusnya d
ilakukan untuk meningkatkan  kualitas hidup sepanjang yang dilakukan tidak mer
ugikan pihak lain atau negara. Kewajiban adalah segala sesuatu yang telah diatur
dan ditetapkan oleh pemerintah dan undang undang dasar 1945  yang harus dilaku
kan dengan sebaik baiknya oleh seluruh rakyat Indonesia atau setiap warga negara
Indonesia yang ada didalam dan luar negeri.

3.2 Saran

Sebagai warga negara kita harus memahami ideologi, mulai dari macam-
macam ideologi dan prinsip-prinsip tiap jenis ideologi baik di Indonesia maupun
di Dunia. Hal ini pelu dilakukan agar generasi yang akan datang pun memahami
apa ideologi yang dianut oleh bangsa. Oleh karena itu, kita sebagai warga
indonesia harus bisa menerapkan dan mengikuti ideologi yang sesuai dengan
karakter dan berorientasi pada cita-cita bangsa.

39
DAFTAR PUSTAKA

Afandi,dkk.2012.Pendidikan Pancasila.Bandung:Alfabeta.
Winarno.2012.Pendidikan Kewarganegaraan.Solo:PT. Tiga Serangkai Pustaka Ma
ndiri.
http://farhinindri.wordpress.com/2012/08/29/ideologi-dunia/
http://pena98gerakan.wordpress.com/2010/12/07/ideologi-besar-dunia/

40

Anda mungkin juga menyukai