P17336120406
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa selalu
memberikan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat me
nyelesaikan makalah ini setelah melalui berbagai rintangan dan hambatan.
Makalah ini penulis beri judul “CORAK-CORAK IDEOLOGI DENGAN
BERBAGAI KARAKTERISTIK”. Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Promosi Kesehatan semester 1.
Selain itu, makalah disusun guna memberikan informasi dan pengetahuan tentang
Macam-Macam ideologi di Dunia.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal
ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan materi yang dimiliki penulis. Oleh k
arena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna
menyempurnakan makalah ini di masa yang akan datang agar lebih baik. Semoga
makalah yang sederhana ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan Makalah...........................................................................................2
1.4 Manfaat Makalah........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Pengertian Ideologi.........................................................................................3
2.2 Macam-Macam Ideologi di Dunia................................................................4
1. Pancasila............................................................................................................4
2. Liberalisme.......................................................................................................6
3. Komunisme.......................................................................................................9
4. Fasisme............................................................................................................12
5. Nasionalisme...................................................................................................16
6. Sosialisme.......................................................................................................18
7. Konservatisme................................................................................................20
8. Kapitalisme.....................................................................................................22
8. Anarkisme.......................................................................................................24
9. Demokrasi.......................................................................................................25
10. Marxisme.........................................................................................................28
11. Feminisme.......................................................................................................29
12. Leninisme........................................................................................................31
13. Stalinisme........................................................................................................33
14. Maoisme..........................................................................................................33
15. Neoliberalisme................................................................................................34
16. Demokrasi islam.............................................................................................35
17. Ideologi Fundamentalisme............................................................................37
BAB III PENUTUP...............................................................................................39
3.1Kesimpulan....................................................................................................39
ii
3.2 Saran.............................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................40
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Macam-macam ideologi diajarkan oleh para tokoh negara pada jaman dulu. Aj
aran mereka didasari oleh keyakinan untuk menciptakan tata kehidupan yang l
ebih baik. Hal ini terutama ditujukan bagi negara yang dikuasai oleh para toko
h yang menciptakan pemikiran tentang sebuah cara hidup sebuah negara.
Macam-macam ideologi ini, selain dikemukakan oleh para filsuf yang ahli di b
idang tata negara, juga diciptakan oleh penguasa sebuah negara. Benito Mouso
llini adalah salah satu tokoh besar di dunia yang berani menciptakan gagasan t
entang tata kelola negara yang dikenal dengan nama fasisme.
Karl Marx, seorang cendekiawan dunia juga ikut menyumbang satu konsep be
rnegara yang memperkaya macam-macam ideologi yang dianut oleh bangsa di
dunia. Pemikirannya tentang konsep bernegara, dikenal dengan faham Marxis
me. Bersama Frederich Engel, yang juga dikenal sebagai pemikir ilmu Ekono
mi, mereka menciptakan dasar pemikiran yang kemudian dipercaya sebagai da
sar tumbuhnya faham komunisme.
1
2. Ideologi apa saja yang ada di Dunia ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata “idea” dan “logos”. Ide
a berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, dan cita-cita, sedangkan logos berarti
ilmu. Istilah ideologi sendiri pertama kali dilontarkan oleh Antonie Destutt de Tra
cy (1754-1836), ketika bergejolaknya Revolusi Prancis untuk mendefinisikan sain
s tentang ide. Dalam pengertian sehari-hari “idea” disamakan artinya dengan gaga
san dan atau cita-cita. Cita-cita yang dimaksudkan adalah cita-cita yang bersifat te
tap yang cenderung mendorong orang untuk mencapainya, sehingga cita-cita itu s
ekaligus menjaddi merupakan dasar, pandangan atau paham, dari seseorang untuk
melakukan perbuatan. Jika suatu negara memiliki suatu gagasan yang hendak diw
ujudkan atau suatu cita-cita yang ingin dicapai maka pada dasarnya Negara terseb
ut memiliki ideologi.
3
menjadi pegangan atau pedoman kerja untuk mencapai tujuan masyarakat
atau bangsa itu.
Osman dan Alfian (Afandi,2012:82) memaknai bahwa ideologi berintikan
serangkai nilai (norma) atau sistem nilai dasar yang bersifat menyeluruh da
n mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh suatu masyarakat atau bangs
a sebagai wawasan atau pandangan hidup mereka. Melalui sistem nilai das
ar ini mereka mengetahui bagaimana cara yang paling baik dalam bersikap
dan bertingkah laku untuk mempertahankan dan membangun kehidupan d
uniawi bersama dengan berbagai dimensinya.
Paspowardojo (Afandi,2012:83) mengemukakan bahwa ideologi dipahami
sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai dan keyakinan yang ingin d
iwujudkan secara konkrit dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Ramlan Surbakti (winarno,2012:3) menyatakan ideologi adalah suatu pand
angan atau suatu sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang tuju
an yang hendak dicapai oleh suatu masyarakat dan mengenai cara-cara yan
g dianggap baik untuk mencapai tujuannnya. Menurutnya ideologi dalam s
uatu masyarakat memiliki dua fungsi. Yang pertama,sebagai tujuan atau ci
ta-cita yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu masyarakat. Yang k
edua,sebagai pemersatu masyarakat dan karenanya sebagai prosedur penye
lesaian konflik yang terjadi di masyarakat.
4
Pancasila berasal dari bahasa sansekerta yaitu panca berarti lima dan sila
berarti prinsip atau asas. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketu
hanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indo
nesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusy
awaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pro
ses perumusan pancasila diawali dengan pembentukan BPUPKI. Sidang pert
ama pada tanggal 1 Juni 1945 muncul beberapa ide pokok tentang dasar Ne
gara yang dikemukan oleh Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945), Prof. Dr.
Soepomo (31 Mei1945) dan Ir. Soekarno (1 Juni1945). Sel
ain mengemukakan lima asas sebagi dasar negara, Ir. Soekarno juga mengus
ulkan agar dasar negara tersebut diberi nama “Pancasila”.
Menurut pranaka (Winarno,2012:8) pancasila sebelum diangkat sebagai
dasar negara, merupakan ideologi kebangsaan yang tumbuh dalam sejarah p
ergerakan di Indonesia. Setelah pancasila ditetapkan pada tanggal 18 Agustu
s 1945 maka ia meningkat statusnya menjadi dasar negara. Dengan ditetapk
an pancasila sebagai dasar negara itu maka pancasila merupakan ideologi na
sional dan sumber hukum nasional.
Ideologi pancasila bagi mayarakat Indonesia memiliki fungsi sebagai be
rikut :
a. Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila itu dijadikan tujuan
atau cita-cita yang hendak dicapai masyarakat Indonesia.
b. Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila dijadikan sarana pe
mersatu bangsa. Oleh karena itu, diterima sebagai nilai bersama.
Sebagai suatu ideologi, pancasila memiliki beberapa dimensi yang menj
adikan pancasila menjadi sebuah ideologi yang bermutu tinggi. Ketiga dime
nsi tersebut antara lain;
a. Dimensi idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasil
a yang bersifat sistematis dan rasional, yaitu hakikat nilai yang terkandun
g dalam ima sila pancasila.
5
b. Dimensi normatif, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila perl
u dijabarkan dalam suatu sistem norma, sebagaimana yang terkandung da
lam pembukaan UUD 1945.
c. Dimensi realistis, pancasila harus dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga bersifat realistis, artinya mampu dijabarkan dalam kehidupan n
yata serta dalam berbagai bidang.
2. Liberalisme
Liberalisme berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “liberalis” yang berarti
bebas, merdeka, tak terikat dan tak tergantung. Lahirnya liberalisme untuk pert
ama kalinya dikobarkan oleh kaum Borjuis, Prancis pada abad ke-18 sebagai re
aksi protes terhada kepincangan yang telah berakar lama di Prancis. Sebagai ak
ibat warisan sejarah masa lampau di Prancis yang memisahkan dan membedak
an hak dan kewajiban antar golongan. Ada tiga hal yang mendasar dari Ideolog
i Liberalisme yakni Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik (life, liberty and pro
perty).
Ideologi ini mementingkan kebebasan perseorangan. Dalam ajaran liberalis
me manusia pada hakikatnya adalah mahluk individu yang bebas, pribadi yang
utuh dan lengkap serta terlepas dari manusia lainnya sehingga keberadaan indiv
idu lebih penting dari masyarakat.
6
Lebih lanjut, Schapiro (Damayanti,,2011:24) menjelaskan serangkaian pri
nsip dari Liberalisme, yaitu:
1. Keyakinan mengenai pentingnya kemerdekaan untuk mencapai setiap tujua
n yang diharapkan.
2. Semua manusia memiliki hak-hak yang sama di depan hukum yang dimaks
udkan bagi kemerdekaan sipil.
3. Tujuan utama dari setiap pemerintahan adalah mempertahankan kebebasan,
persamaan, dan keaman dari semua warga Negara.
4. Adanya kebebasan berpikir dan berekspresi.
5. Liberalisme yakin akan adanya kebenaran yang obyektif, bisa ditemukan m
elalui kegiatan berpikir menurut metode riset, eksperimen, dan verifikasi
6. Agama merupakan hal yang harus ditoleransi.
7. Liberalisme berpandangan dinamis mengenai dunia.
8. Kaum liberal adalah mereka yang idealis (hendak mencapai tujuan) melalui
praktek-praktek yang dipertimbangkan.
7
Keunggulan / kelebihan ideologi liberalisme :
8
ebagai media komunikasi dan media masa sangat efektif menciptaka
n image dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka.
Tokoh-tokoh ideologi Liberalisme.
a. John Locke (1632 – 1704)
b. Adam Simth (1723-1790)
Negara yang menganut ideologi liberalisme
a. Benua Amerika yang menganut ideologi liberalisme Amerika Serik
at, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Hond
uras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Urugu
ay dan Venezuela.
b. Benua eropa: Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia,
Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Pera
ncis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, L
uxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia
Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia,
Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom Belaru
sia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan S
an Morino.
c. Benua Asia: India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Tai
wan, Thailand, Turki Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia da
n Singapura.
d. Benua Afrika: Mesir, Senegal dan Afrika Selatan, Aljazair, Angola,
Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D'Ivoire, Equatorial Guin
ea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelle
s, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.
Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara Arub
a, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Pue
rto Rico dan Suriname.
3. Komunisme
9
an individu pemilik dan mengesampingkan kaum buruh. Paham komu
nis juga menyatakan semua hal dan sesuatu yang ada di suatu negara di
kuasai secara mutlak oleh negara tersebut.
Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen ya
ng ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engles, sebuah manifesto polit
ik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Febuari 1848. Karl Marx (Si
mamora,1986:114) berpendapat bahwa negara adalah alat yang berkau
sa,berjouis, dan digunakan untuk menekan, bila perlu dengan kekerasa
n,setiap usaha yang dilakukan kaum proleter untuk memperbaiki diri s
endiri. Selama Negara berjuis menjadi kelas yang berkuasa, pemerinta
h akan menjadi alatnya dan tidak akan bersedia mendengarkan kebutuh
an kelas lainnya. Dengan kata lain pemerintah dalam suatu Negara seb
agai golongan yang berkuasa digunakan untuk menindas golongan yan
g lainnya yanglebih rendah. Salah satu doktrin komunis adalah the per
manent atau continous revolution (revolusi terus-menerus). Kounisme
memang memprogramkan tercapainya masyarakat yang makmur, mas
yarakat komunis tanpa kelas, semua orang sama. Namun, untuk menuj
u ke sana, ada fase diktator proletariat yaitu membersihkan kelas-kelas
lawan komunisme, khususnya tuan-tuan tanah dan kapitalis.
Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya Re
volusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu ko
munisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke ne
gara lain.
Ideologi komunisme menurut Darmodharjo (Afandi,2012:86) mem
iliki beberapa ciri khusus, seperti:
a. Ateisme, artinya penganut ini tidak percaya adanya Tuhan dala
m arti bahwa kehidupan manusia berdasarkan atas evolusi. Keh
idupan ini dibentuk oleh hukum-hukum kehidupan tertentu. Ag
ama dianggap sebagai penghalang kemajuan. Agama memeliha
ra kekolotan . bahkan penganut ideologi ini diajurkan untuk ber
sikap anti agama.
10
b. Dogmatisme, tidak mempercayai pikiran orang lain, artinya aja
ran-ajaran yang baku berdasarkan atas pikiran Marx-Engel haru
s diterima begitu saja.
c. Otoritas, pelaksanaan politik berdasarkan kekerasan.
d. Pengkhianatan terhadap HAM, artinya tidak mengakui adanya
hak-hak asasi manusia.
e. Dictator, kekuasaan pemerintah dipegang oleh partai komunis,
dan golongan lain dilenyapkan.
f. Interprestasi ekonomi, sistem ekonomi diatur secara sentralistik
artinya pengaturan dan penguasaan ekonomi dipegang oleh pu
sat.
11
b. Kelemahan ideologi Komunis :
1. Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyeba
rkan nilai – nilai komunis.
2. Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan
diatur oleh pusat.
3. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
4. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber
daya.
Tokoh-tokoh ideologi komunisme
a. Karl Marx (1818-1883)
b. Frederich Engels (1820-1895)
Negara penganut ideologi komunisme
Negara yang masih menganut ideologi komunisme adalah Tion
gkok, Vietnam, Korea utara, Kuba, dan Laos.
4. Fasisme
12
suatu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang
rendah bangsa lain.
Pondasi fasisme dibangun oleh sejumlah pemikir Eropa berdasarka
n budaya pagan tersebut pada abad ke-19, dan dipraktikkan pada abad
ke-20 oleh negara-negara seperti Italia dan Jerman.
Menurut Darmodiharjo (Afandi,2012:88) Fasisme yang berkemban
g di Jerman menjadi Nazziesme, memiliki beberapa ciri,antara lain :
a. Rasialisme, pengikut ideologi ini tidak bebas berpikir terhadap
ideologi itu sendiri. Semua orang harus tunduk pada pikiran ya
ng telah diletakkan oleh ideologi. Dogma yang telah diletakkan
oleh pelaksana ideologi harus diikuti dengan patuh tanpa adany
a kritik.
b. Dictator, ajaran ini menganggap bahwa kritik adalah suatu keja
hatan. Perlawanan terhadap ajaran dan kekuasaan pemerintah d
imusnahkan dengan cara kekerasan.
c. Imperialisme, adalah politik untuk menguasai (dengan
paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang
dibentuk sebagai imperiumnya (hak memerintah).atas dasar ters
ebut, mereka melakukan penguasaan atas bangsa lain. Akibatny
a iimperialisme adala suatu akibat logis dari paham yang realist
is itu.
13
e, derajat pria melampaui wanita, militer melampaui sipil, angg
ota partai melampaui bukan anggota partai, bangsa yang satu m
elampaui bangsa yang lain dan yang kuat harus melampaui yan
g lemah.
5. Totaliterisme.
Untuk mencapai tujuannya, fasisme bersifat total dalam me
minggirkan sesuatu yang dianggap “kaum pinggiran”. Hal inila
h yang dialami kaum wanita, dimana mereka hanya ditempatka
n pada wilayah 3 K yaitu: kinder (anak-anak), kuche (dapur) da
n kirche (gereja). Bagi anggota masyarakat, kaum fasis menera
pkan pola pengawasan yang sangat ketat. Sedangkan bagi kau
m penentang, maka totaliterisme dimunculkan dengan aksi kek
erasan seperti pembunuhan dan penganiayaan.
6. Rasialisme dan imperialisme.
Menurut doktrin fasis, dalam suatu negara kaum elit lebih u
nggul dari dukungan massa dan karenanya dapat memaksakan
kekerasan kepada rakyatnya. Dalam pergaulan antar negara ma
ka mereka melihat bahwa bangsa elit, yaitu mereka lebih berha
k memerintah atas bangsa lainnya. Fasisme juga merambah jalu
14
r keabsahan secara rasialis, bahwa ras mereka lebih unggul dari
pada lainnya, sehingga yang lain harus tunduk atau dikuasai. D
engan demikian hal ini memunculkan semangat imperialisme.
7. Fasisime memiliki unsur menentang hukum dan ketertiban inte
rnasional.
Konsensus internasional adalah menciptakan pola hubunga
n antar negara yang sejajar dan cinta damai. Sedangkan fasis de
ngan jelas menolak adanya persamaan tersebut. Dengan demiki
an fasisme mengangkat perang sebagai derajat tertinggi bagi pe
radaban manusia. Sehingga dengan kata lain bertindak menenta
ng hukum dan ketertiban internasional.
15
b. Charles Darwin (Farhini,2012) Meng-klaim bahwa makhluk
hidup berevolusi dari makhluk hidup lainnya sebagai hasil da
ri peristiwa kebetulan, merupakan produk filsafat pagan. Uns
ur penting kedua dari teori Darwinisme, “perjuangan untuk b
ertahan hidup”, juga merupakan kepercayaan pagan. Para fils
uf Yunani-lah yang pertama kali mengemukakan adanya pepe
rangan di antara makhluk hidup untuk bertahan hidup di alam.
Negara penganut ideologi Fasisme
16
5. Setiap bangsa menuntut ekspresi diri dan otonom seutuhnya.
6. Perdamaian dan keadilan global menuntut adanya suatu dunia
yang terdiri dari bangsa-bangsa otonom.
Wikipedia (2013) menjelaskan tentang bentuk-bentuk dari nasional
isme, yaitu:
17
Mulanya sejumlah nasionalisme menjadi sebab akibat lahirnya
dua perang dunia. Tapi, dari perang itulah memicu lahirnya berbag
ai nasionalisme baru. Maka dapat dikatakan bahwa nasionalisme m
empunyai kapasitas untuk berkembang di setiap benua dan di bawa
h rezim apapun. Oleh karena itu, selama masih ada bangsa dengan
sejarah dan karakteristiknya, maka selama itu pula nasionalisme tet
ap ada. Begitu juga dengan identitas nasional yang akan menjadi sa
lah satu landasan dasar bagi tatanan dunia kontemporer.
6. Sosialisme
1. sosial demokrat,
2. komunisme,
3. anarkhisme,
4. sinkalisme
18
Sosialisme ini muncul kira-kira pada awal abad 19, tetapi geraka
n ini belum berarti dalam lapangan politik. Baru sejak pertengahan ab
ad 19 yaitu sejak terbit bukunya Marx, Manifes Komunis (1848), sosi
alisme itu seakan-akan sebagai faktor yang sangat menentukan jalann
ya sejarah umat manusia.Paham sosialis berkeyakinan bahwa perubah
an dapat dan seyogyanya dilakukan dengan cara-cara damai dan demo
kratis. Paham sosialis juga lebih luwes dalam hal perjuangan perbaika
n nasib buruh secara bertahap. Kesengsaraan kaum buruh akibat penin
dasan kaum kapitalis menimbulkan pemikiran para cendekiawan untu
k mengusahakan perbaikan nasib. Selain itu sosialisme merupakan su
atu paham yang menjadikan kebersamaan sebagai tujuan hidup manus
ia dan mengutamakan segala aspek kehidupan bersama manusia. Kep
entingan bersama dan kepentingan individu harus dikesampingkan. N
egara harus selalu campur tangan dalam segala kehidupan, demi terca
painya tujuan negara.
19
3. Pandangan yang optimistic yang memandang manusia dan ke
mampuannya dapat bekerja sama antara satu dengan yang lain
nya. Dan
4. Keyakinan bahwa adalah mungkin untuk membuat perubahan
secara nayata di dunia ini melalui agen-agen yang terdiri atas
mereka-mereka yang sadar.
20
dari kata dalam bahasa Latin, conservāre, melestarikan; "menjaga, me
melihara, mengamalkan". Karena berbagai budaya memiliki nilai-nilai
yang mapan dan berbeda-beda, kaum konservatif di berbagai kebudaya
an mempunyai tujuan yang berbeda-beda pula.
Pada masa Revolusi Perancis pada 1789 konservatisme mulai mun
cul sebagai suatu sikap atau alur pemikiran yang khas. Banyak orang y
ang mengusulkan bahwa bangkitnya kecenderungan konservatif sudah
terjadi lebih awal, pada masa-masa awal Reformasi.
21
n dari tujuan-tujuan Revolusi Amerika. Burke mengembang
kan gagasan-gagasan ini sebagai reaksi terhadap gagasan ‘t
ercerahkan’ tentang suatu masyarakat yang dipimpin oleh n
alar yang abstrak.
Negara penganut ideologi konservatisme
22
2. Mendewakan hak milik pribadi dengan membuka jalan selebar-
lebarnya agar tiap orang mengerahkan kemampuan dan potensi
yang ada untuk meningkatkan kekayaan dan memeliharanya se
rta tidak ada yg menjahatinya. Karena itu dibuatlah peraturan-p
eraturan yg cocok utk meningkatkan dan melancarkan usaha da
n tidak ada campur tangan negara dalam kehidupan ekonomi ke
cuali dalam batas-batas yg yg sangat diperlukan oleh peraturan
umum dalam rangka mengokohkan keamanan.
3. Kompetisi sempurna.
4. Kebebasan ekonomi bagi tiap individu di mana ia mempunyai
hak untuk menekuni dan memilih pekerjaan yang sesuai denga
n kemauannya.
23
Anarkisme sebenarnya berasal dari kata Yunani anarchy, yang seca
ra harfiah berarti “tidak mempunyai pemerintahan”. Ideologi anarikis
me ini berkaitan dengan Mikail Bakunin, yang percaya bahwa kebebas
an individu yang sepenuhnya hanya bisa diwujudkan setelah negara da
n lembaga - lembaga pendukungnya dihancurkan. (Wijianto,2004:47).
Paham anarkisme ini mengajarkan bahwa satu-satunya wewenang
yang mempunyai kekuatan moral dan keabsahan adalah wewenang ole
h setiap individu diberikan kepada dirinya. Tak seorang pun bisa dipak
sa untuk melakukan suatu tindakan kecuali tindakan yang berasal dari
dirinya sendiri. Pembuatan peraturan dan kebijakan adalah hak istime
wa setiap individu, karena merekalah yang mempunyai kepentingan da
n kebutuhan.
Sejauh masih ada organisasi, anarkisme akan terus mendesak asosi
asi - asosiasi warga negara yang bebas dan spontan. Dengan demikian
menurut kaum anarkisme tatanan sosial yang paling tinggi dan yang pa
ling bermoral, sesungguhnya berasal dari setiap orang yang mempunya
i pengertian yang besar ke saling ketergantungan kepada orang-orang l
ain. Dan kebebasan serta keleluasaan dalam saling ketergantungan mer
upakan satu-satunya sumber wewenang yang sah bagi diri individu. Bi
sa dikatakan selain memiliki kebebasan individu, kaum anarkisme juga
menganut kebersamaan dan kesetaraan seperti sosialisme.
Pada dasarnya penekanan dalam pemikiran kaum anarkis tidak pad
a kekerasan dan tindakan langsung melainkan pada pendidikan dan kes
adaran umum akan sifat nyata manusia. Namun, dalam sejarahnya, par
a anarkis sering kali menggunakan kekerasan sebagai cara yang ampuh
untuk memperjuangkan ide-idenya.
Tokoh –tokoh ideologi anarkisme
a. Alexander Berkman
b. Ba Jin
c. Daniel Cohn-Bendit
d. Emma Goldman
24
e. Errico Malatesta
f. Pierre-Joseph Proundhon
9. Demokrasi
Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti ra
kyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diar
tikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai p
emerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokr
asi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Ha
l ini disebabkan karena demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indika
tor perkembangan politik suatu negara. Istilah “demokrasi” berasal dar
i Yunani Kuno yang tepatnya diutarakan di Athena kuno pada abad ke-
5 SM. Negara tersebut dianggap sebagai contoh awal dari sebuah siste
m yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti d
ari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern
telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan si
stem “demokrasi” di banyak negara.
Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kek
uasaan dalam suatu negara umumnya berdasarkan konsep dan prinsip t
rias politica dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari rakyat juga
harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Demok
rasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegar
a) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
25
anisme politik, kebebasan kebijaksanaan negara, dan adanya pemerinta
h yang mengutamakan musyawarah.
1. Macam-Macam Demokrasi
a. Menurut cara penyaluran kehendak rakyat, demokrasi dibedaka
n atas :
Demokrasi Langsung
Demokrasi Formal
Demokrasi Material
Demokrasi Campur
26
4. Kontrol kepada kekuasaan secara ketat oleh rakyat yang dir
epresentasikan oleh lembaga politik maupun secara langsun
g seperti pers yang yang bebas
5. Partisipasi politik oleh seluruh komponen masyarakat
6. Penguatan pada apa yang disebut civil society, yang sebagai
akibatnya dominasi militer ditolak
7. Agama di mata demokrasi menjadi urusan pribadi-pribadi
atau rakyat.
10. Marxisme
Ideologi ini dikembangkan oleh Karl Marx. Menurut Prof. Dr. Jiml
y Asshiddiqie S.H (Wijianto,2004: 56) ideologi Marxisme-Leninisme i
ni berisi sistem berpikir mulai dari tataran nilai dan prinsip dasar yang
kemudian dikembangkan hingga praktis operasional dalam kehidupan
27
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ideologi Marxisme ini melip
uti ajaran dan paham tentang
a. hakikat realitas alam berupa ajaran materialisme dialektis d
an ateisme
b. ajaran makna sejarah sebagai materialisme historis
c. norma-norma rigid bagaimana masyarakat harus ditata, bah
kan tentang bagaimana individu harus hidup
d. legitimasi monopoli kekuasaan oleh sekelompok orang atas
nama kaum proletar.
28
ngat bagus jika diterapkan pada masa sekarang. Hal ini dikarenakan m
eningkatnya tingkat individualisme dalam kehidupan bermasyarakat se
karang ini. Oleh karena itu, penerapan ideologi tersebut dapat memper
kecil tingkat individualisme masyarakat.
Tokoh-tokoh ideologi marxisme
Karl Marx merupakan pencetus ideologi ini.
Negara penganut ideologi marxisme
Negara yang pernah menganut ideologi ini adalah Inggris, Bela
nda, Portugal, Prancis dan Spanyol
11. Feminisme
29
b. Feminis Radikal
Aliran ini muncul sebagai tanggapan atas kultur seksisme atau
dominasi sosial berdasar jenis kelamin
c. Feminis Post Modern
Aliran ini menganut ide yang anti absolut dan anti otoritas, ber
pendapat bahwa gender tidak bermakna identitas atau struktur s
osial.
d. Feminis Anarkis
Feminisme Anarkisme lebih bersifat sebagai suatu paham politi
k yang mencita-citakan masyarakat sosialis dan menganggap n
egara dan sistem patriaki-dominasi lelaki adalah sumber perma
salahan yang sesegera mungkin harus dihancurkan.
e. Feminis Marxis
Aliran ini memandang masalah perempuan dalam kerangka krit
ik kapitalisme. Kaum Marxis berpendapat bahwa negara memil
iki kemampuan untuk memelihara kesejahteraan, namun disisi l
ain, negara bersifat kapitalisme yang menggunakan sistem perb
udakan kaum wanita sebagai pekerja.
f. Feminis Sosialis
Feminisme sosialis berjuang untuk menghapuskan sistem kepe
milikan. Lembaga perkawinan yang melegalisir pemilikan pria
atas harta dan pemilikan suami atas istri dihapuskan seperti ide
Marx yang menginginkan suatu masyarakat tanpa kelas, tanpa
pembedaan gender. Feminisme sosialis menggunakan analisis
kelas dan gender untuk memahami penindasan perempuan.
g. Feminis Postkolonial
Fokus utama feminisme poskolonial pada intinya menggugat p
enjajahan, baik fisik, pengetahuan, nilai-nilai, cara pandang, m
aupun mentalitas masyarakat.
Dilihat dari keragaman istilah setiap aliran, pada dasarnya tujuan ut
ama dibuatnya paham feminism utamanya yaitu tidak menggerakkan k
30
aum perempuan supaya bekerja tapi menggerakkan pekerja perempuan
supaya sadar dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Tokoh-tokoh ideologi feminisme
a. Marquis De Condercot
b. Marry Wallstonecraff, lewat bukunya The Right of Woman
pada tahun 1972
12. Leninisme
31
Tokoh-tokoh ideologi leninisme
Vladimir Lenin (1870–1924), yang mengemnbangkan teori poli
tik dan ekonomi sosialis dari Marxisme dan penafsiran pribadi Len
in terhadap teori Marxis yang sesuai dengan kondisi sosial masyara
kat agraris di Kekaisaran Rusia (1721–1917).
10. Trotskyisme
Trotskyisme berasal dari nama pendirinya, Leon Trotsky (1879-19
40). Ia memiliki ajaran mengenai revolusi abadi. Isinya berupa pernyat
aan bahwa revolusi dapat berhasil dan mendukung keinginan sosialnya
bila revolusi itu meluas di luar batas Rusia. Menurutnya, meluasnya re
volusi sosialisme akan dapat mengatasi kekuatan kapitalisme Eropa.
Trotsky tidak mendukung kebijakan ekonomi baru kapitalis semu.
Kebijakan ini telah dilaksanakan oleh Stalin pada tahun 1921 dan dicet
uskan kembali pada tahun 1928 oleh Stalin. Menurut Trotsky, kegagal
an kebijakan ekonomi tersebut untuk mempersatukan petani dan meng
anjurkan semangat borjuis di antara pengusaha kecil. Hal ini merupaka
n cermin kemunduran dalam perkembangan sosialisme di Rusia. Selan
jutnya, Trotsky mencetuskan kembali teori produksi dan distribusi seca
ra kebersamaan, yang diprakarsai oleh negara.
Tokoh-tokoh ideologi trotskysme
Leon Trotsky (1879-1940) sebagai pencetus ideologi ini.
13. Stalinisme
32
ama di Uni Soviet. Ditambah dengan serangkaian program perkemban
gan lainnya, Stalin ingin menjadikan Uni Soviet sebagai negara berkek
uatan industri sekaligus militer. Akibatnya, jutaan petani menjadi korb
an program pembangunan Stalin ini.
33
Neoliberalisme adalah cara pandang kebijakan yang menekan pada
kebutuhan untuk adanya kompetisi pasar yang bebas (free market com
petition). Liberalism sekaligus merupakan ideologi (seperangkat gagas
an yang terorganisir) dan praktek (seperangkat kebijakan).
Pinsip-prinsip Neoliberalisme adalah:
a. Keyakinan bahwa perkembangan ekonomi yang berkelanjutan adal
ah penting untuk mencapai kemajuan umat manusia.
b. Kepercayaan diri bahwa pasar bebas adalah tempat alokasi sumber
daya yang paling efektif.
c. Penekanannya pada peran minimal intevensi Negara dalam hubung
an social dan ekonomi.
d. Komitmennya pada kemerdekaan perdagangan dan permodalan.
Tokoh-tokoh ideologi neoliberalisme
Milton Friedman bersama Friedrich August Hayek (ekonom
dari Austria) menjadi peletak dasar bangunan Neoliberalisme.
34
16. Demokrasi islam
35
7. Tolok ukur kebahagiaan yaitu mencapai ridho Allah SWT,
yang terletak dalam ketaatan dalam setiap perbuatan.
8. Kebebasan pribadi dalam berbuat yang distandarisasi oleh h
ukum syaro’. Bila sesuai, bebas dilakukan. Bila tidak, maka
tidak boleh dilakukan.
9. Pandangan terhadap masyarakat yang merupakan kumpulan
individu yang memiliki perasaan dan pemikiran yang satu s
erta diatur oleh hukum yang sama.
10. Dasar perekonomian yaitu setiap orang bebas menjalankan
perekonomian dengan membatasi sebab pemilikan dan jenis
pemiliknya. Sedangkan jumlah kekayaan yang dimiliki tida
k boleh dibatasi.
Penganut ideologi Islam percaya jika sebelum kehidupan adalah be
rasal dari Allah SWT, saat kehidupan bertujuan untuk mendapatkan rid
ha-Nya, dan setelah meninggal kembali kepada-Nya dengan pertanggu
ngjawaban. Ideologi Islam mulai dijelmakan dalam sistem pemerintaha
n islam sejak tahun 622 masehi di Madinah oleh Rasulullah SAW. Sep
anjang riwayatnya, ideologi ini mampu memberikan solusi dan kemak
muran bagi masyarakatnya.
Tokoh-tokoh ideologi Demokrasi islam
Pertama kali dicetuskan oleh Jamal-al-Din Afghani atau Sayyid
Muhammad bin Safdar al-Husayn (1838 - 1897)
36
ive istilah fundamentalisme tidak ada bedanya antara fundamentalisme
dalam agama maupun dalam politik.
Fundamentalisme keagamaan adalah paham politik yang menjadik
an agama sebagai ideologi berbangsa dan bernegara. Paham ini menjad
ikan agama sebagai basis ideologinya dan agama dipakai sebagai pusat
pemerintahannya dan pemimpin tertinggi negara tersebut haruslah seor
ang petinggi agama. Segala kegiatan pemerintahan dan hukum-hukum
nya juga diambil dari kitab suci . Dan dasar negara sendiri memakai id
eologi agama.
James Barr yang merupakan rujukan utama dalam bidang fundame
ntalisme. Istilah fundamentalisme ini bermula dari essay yang berjudul
“Fundamentals” yang muncul di Amerika sekitar tahun 1910-1915. Sa
yangnya pada sekarang ini pemahaman ini sering dianggap sebagai bag
ian dari agama. Di sini, fundamentalisme sebenarnya berfungsi sebagai
pelestari pemahaman keagamaan yang berkembang dan dianut pada za
man dulu. Kini hanya sekedar ta’wil dan pandangan belakang diidentik
kan dengan golongan Islam politik.
Ciri-ciri paham fundalisme :
c. Menolak perubahan.
d. Intoleransi.
e. Tertutup.
f. Kekakuan Madzhab.
g. Keras.
h. Tunduk kepada tradisi.
i. Menentang pertumbuhan dan perkembangan.
Tokoh-tokoh ideologi fundalisme
a. James Barr. Merupakan rujukan utama dalam bidang fundam
entalisme.
b. Garaudy
Negara-negara yang menganut paham fundalisme
a. Vatikan di Roma.
37
b. Arab Saudi : Islam.
c. Tibet : Budha.
d. India : Hindu.
e. Cina : Kong Ho Cu dan Taoisme.
f. Israel : Yahudi.
g. Jepang : Shinto.
38
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ideologi adalah gabungan dari dua kata majemuk “idea” dan “logia”, yang be
rasal dari bahasa Yunani “eidios” dan “logos”.Ideologi adalah ajaran, doktrin, teor
i, dan ilmu yang diyakini kebenarannya, yang disusun secara sistematis dan diberi
petunjuk pelaksanaannya dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hak ad
alah kekuasaan untuk menerima dan melakukan apa saja yang sudah seharusnya d
ilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup sepanjang yang dilakukan tidak mer
ugikan pihak lain atau negara. Kewajiban adalah segala sesuatu yang telah diatur
dan ditetapkan oleh pemerintah dan undang undang dasar 1945 yang harus dilaku
kan dengan sebaik baiknya oleh seluruh rakyat Indonesia atau setiap warga negara
Indonesia yang ada didalam dan luar negeri.
3.2 Saran
Sebagai warga negara kita harus memahami ideologi, mulai dari macam-
macam ideologi dan prinsip-prinsip tiap jenis ideologi baik di Indonesia maupun
di Dunia. Hal ini pelu dilakukan agar generasi yang akan datang pun memahami
apa ideologi yang dianut oleh bangsa. Oleh karena itu, kita sebagai warga
indonesia harus bisa menerapkan dan mengikuti ideologi yang sesuai dengan
karakter dan berorientasi pada cita-cita bangsa.
39
DAFTAR PUSTAKA
Afandi,dkk.2012.Pendidikan Pancasila.Bandung:Alfabeta.
Winarno.2012.Pendidikan Kewarganegaraan.Solo:PT. Tiga Serangkai Pustaka Ma
ndiri.
http://farhinindri.wordpress.com/2012/08/29/ideologi-dunia/
http://pena98gerakan.wordpress.com/2010/12/07/ideologi-besar-dunia/
40