Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6

1. Ajeng Kartika Putrie (2113453001)


2. Cornelia Bungawalikatrin (2113453031)
3. Irmala Audea Zellin (2113453009)
4. Nabil Heriansa (2113453020)
5. Nanda Salsabila (2113453048)
6. Ismi Hasanah (213453040)
7. Widiya Wati (2113453017)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

TAHUN AJARAN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar , sehingga
kami dapat menyelesaikan Makalah Ideologi ini dengan tepat waktu.

Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Dosen P. Pancasila yaitu Bpk Yusrizal
Ch, M.Kes yang memberikan kesempatan kepada kami untuk mengerjakan tugas ini,
sehingga kami bisa lebih mengerti materi tentang Ideologi .

Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Kami
juga menyadari bahwa Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Nasional ini juga masih
memiliki banyak kekurangan, Maka dari itu kami Kelompok 6 memohon maaf
apabila materi ini kurang mencakup semua dan semoga makalah ini dapat diterima
dengan baik serta bermanfaat bagi pembaca.

Bandar Lampung, 04 Agustus 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul..................................................................................................................i

Kata Pengantar.....................................................................................................................ii

Daftar Isi..............................................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..............................................................................................................2

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................5

1.3 Tujuan Masalah..............................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ideologi..................................................................................................7


2.2 Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli...................................................................8
2.3 Macam – macam Ideologi .......................................................................................10
2.4 Pengertian Ideologi Pancasila..................................................................................11
2.5 Makna Ideologi Pancasila........................................................................................12
2.6 Fungsi Ideologi Pancasila........................................................................................12
2.7 Tujuan dan Dimensi Ideologi Pancasila...................................................................13
2.8 Contoh Ideologi Pancasila.......................................................................................14
2.9 Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Nasional......................................................14
2.10 Sejarah Perkembangan Ideologi Pancasila.............................................................15
2.11 Perkembangan Ideologi Pancasila..........................................................................16
2.12 Latar Belakang Ideologi Pancasila.........................................................................20

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...............................................................................................................23

3.2 Saran .........................................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................24

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pancasila merupakan dasar Negara Repupblik Indonesia secara resmidisahkan


oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, dan tercantum dalam  pembukaan 
UUD 1945. Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia yangmenjadi alas untuk
berpijak dan mampu memberikan kekuatan untuk berdirimenjadi Negara yang kokoh.
Pancasila sebagai dasar Negara bearti pancasiladijadikan dasar, pedoman, dan
petunjuk dalam mengatur kehidupan bersama sertamengatur penyelenggaraan
pemerintahan Negara.
Ideologi ialah soal cita-cita mengenai berbagai macam masalah politik dan
ekonomi filsafat sosial yang sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis
tentang cita-cita yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat. Dengan
demikian ideologi merupakan alat pengikat yang baik karena didasarkan pada
pemikiran yang menyatakan bahwa jika persatuan sudah terwujud maka alat pengikat
sudah tidak diperlukan.
Kenyataan menunjukkan bahwa kebersamaan masyarakat sebenarnya
dibangun diatas keanekaragamaan (budaya, etnis, bahasa, agama dan sebagainya),
sehingga perpecahan merupakan benih yang subur dan siap meledak setiap saat.
Mengingat pentingnya ideologi bagi sebuah negara, maka pembinaan secara terus
menerus agar ideologi yang diterimanya semakin mengakar dan pada gilirannya
mampu membimbing masyarakat menuju pemikiran yang relatif sama. Upaya
memahami ideologi bagi suatu bangsa juga dapat dilakukan melalui pemahaman
tentang fungsi ideologi yang dianut oleh suatu negara.
Ideologi merupakan sebuah konsep yang fundamental dan aktual dalam
sebuah negara. Fundamental karena hampir semua bangsa dalam kehidupannya tidak
dapat dilepaskan dari pengaruh ideologi. Aktual, karena kajian ideologi tidak pernah
usang dan ketinggalan jaman. Harus disadari bahwa tanpa ideologi yang mantap dan

2
berakar pada nilai-nilai budaya sendiri, suatu bangsa akan mengalami hambatan
dalam mencapai cita-citanya. Menurut Syafiie (2001:61), ideologi adalah “sistem
pedoman hidup yang menjadi cita-cita untuk dicapai oleh sebagian besar individu
dalam masyarakat yang bersifat khusus, disusun secara sadar oleh tokoh pemikir
negara serta kemudian menyebarluaskannya dengan resmi”.
Pancasila sebagai ideologi bangsa dalam berbagai bidang dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara. Dengan kata lain, seluruh tatanan
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia menggunakan pancasila sebagai
dasar moral atau norma dan tolak ukur tentang baik buruk dan benar 4 salahnya sikap,
perbuatan dan tingkah laku bangsa Indonesia. Pancasila merupakan jiwa seluruh
rakyat Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia
dan pancasila menjadi tujuan hidup bangsa Indonesia.
Awalnya, istilah “ideologi” dimaksudkan oleh penciptanya. Destrut de Tracy
(1796) dkk, sebagai “Ilmu ide” yang diharapkan mampu membawa perubahan
institusional, mulai dari pembaharuan menyeluruh atas sekolah-sekolah di prancis.
Tracy memberikan definisi ideologi adalah suatu sistem ide, yang mencoba
melepaskan diri dari hal-hal metafisis.
Dalam sejarah pertarungan sosial dan politik dunia, ideologi juga tidak jarang
banyak mengorbankan ribuan bahkan jutaan nyawa demi sebuah perjuangan membela
ideologi. Apalagi kalau ideologi sudah masuk pada ranah politik dan kekuasaan.
Demi sebuah ideologi, 600.000 orang tewas karena terlibat (atau tertuduh) sebagai
PKI dalam aksi “balas dendam” yang legal sehabis tragedi 30 September 1965 di
Indonesia. Kemunculan tiga arus besar ideologi dunia (baca: kapitalisme, sosialisme-
komunisme, dan fasisme) serta perkembangan dahsyat gerakan sosial dan ilmu
pengetahuan yang diikuti oleh munculnya teori-teori baru beserta prediksi-prediksi
ilmiah mau tidak mau menyeret wacana ideologi dalam perbincangan hangat di
kalangan kaum intelektual. Tapi menjadi agak mustahil membincangkan ideologi
dalam kerangka konseptualnya tanpa memahami lebih dahulu bagaimana sejarah
yang telah menyusunnya, Dengan pelan-pelan meski sangat sederhana, mari kita
membuka catatan-catatan sejarah itu.

3
Istilah ideologi negara mulai banyak digunakan bersamaan dengan
perkembangan pemikiran Karl Marx yang dijadikan sebagai ideologi beberapa negara
pada abad ke-18. Namun sesungguhnya konsepsi ideologi sebagai cara pandang atau
sistem berpikir suatu bangsa berdasarkan nilai dan prinsip dasar tertentu telah ada
sebelum kelahiran Marx sendiri. Bahkan awal dan inti dari ajaran Marx adalah kritik
dan gugatan terhadap sistem dan struktur sosial yang eksploitatif berdasarkan
ideologi kapitalis.
Pemikiran Karl Marx kemudian dikembangkan oleh Engels dan Lenin
kemudian disebut sebagai ideologi sosialisme-komunisme. Sosialisme lebih pada
sistem ekonomi yang mengutamakan kolektivisme dengan titik ekstrem
menghapuskan hak milik pribadi, sedangkan komunisme menunjuk pada sistem
politik yang juga mengutamakan hak-hak komunal, bukan hak-hak sipil dan politik
individu. Ideologi tersebut berhadapan dengan ideologi liberalisme-kapitalis yang
menekankan pada individualisme baik dari sisi politik maupun ekonomi.
Kedua ideologi besar tersebut menjadi ideologi utama negara-negara dunia
pasca perang dunia kedua hingga berakhirnya era perang dingin. Walaupun demikian
baik komunisme maupun kapitalisme memiliki warna yang berbeda-beda dalam
penerapannya di tiap wilayah. Ideologi selalu menyesuaikan dengan medan
pengalaman dari suatu bangsa dan masyarakat. Komunisme Uni Soviet berbeda
dengan komunisme di Yugoslavia, Cina, Korea Utara, dan beberapa negara Amerika
Latin. Demikian pula dengan kapitalisme yang memiliki perbedaan antara yang
berkembang di Eropa Barat, Amerika Serikat, dan Asia.
Sesuai dengan perkembangan zaman yang terus bergulir, maka dibutuhkan
suatu pedoman dan pegangan bagi kelangsungan tatanan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dalam perjalanan sejarah eksistensi pancasila sebagai dasar filsafat
Negara Republik Indonesia mengalami berbagai macam interpretasi dan manipulasi
politik sesuai dengan kepentingan politik penguasa yang berlindung dibalik legitimasi
ideology Negara pancasila. Pandangan yang sinis serta upaya melemahkan peranan
ideology pancasila pada era Reformasi sekarang ini akan berakibat fatal bagi Negara
Indonesia yaitu melemahnya kepercayaan rakyat terhadap ideology Negara yang pada

4
akhirnya akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang telah lama
dibina, dipelihara serta didambakan oleh seluruh komponen bangsa.
Keberadaan pancasila saat ini sudah tidak seperti yang diharapkan
sebelumnya sebagaimana yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa ini, yang
menetapkan pancasila sebagai ideologi yang kelak mampu membawa bangsa ini
menjadi bangsa yang terdepan. Hari peringatan kelahiran pancasila yang dirayakan
setiap tahun menjawab realita tersebut, peringatan hari kelahiran pancasila hanya
sebagai peringatan simbolis semata. Tidak ada perubahan menuju cita-cita luhur
pancasila maupun upaya untuk menegakkannya, sebagaimana spirit para pendiri
bangsa ini ketika merumuskan ide tersebut.
Sebagai generasi bangsa, pemuda memiliki peran yang sangat besar dalam
kemajuan suatu bangsa. Bahkan sebelum Indonesia merdeka peran pemuda pada
masa-masa melawan penjajah selalu menjadi terdepan dengan tekad satu bangsa dan
satu tanah air, walau negara belum ada tekad namun hal ini menimbulkan gerakan
yang luar biasa. Kini pemuda harus mampu membangun dirinya sendiri, menyiapkan
dirinya untuk bisa menjadi penerus perjuangan pemimpin sebelumnya. Pemuda harus
kreatif dan mampu melakukan berbagai kegiatan yang 2 efektif sesuai zamannya
dalam mengelola bangsa ini dengan baik dengan mengembangkan toleransi untuk
mencapai hubungan yang harmonis, dan jangan mudah terhasut.

3 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah


yaitu:

1. Apakah yang dimaksud Pancasila?


2. Apakah yang dimaksud Ideologi?
3. Apakah yang dimaksud Pancasila sebagai Ideologi Nasional?
4. Bagaimana Sejarah Pengembangan Ideologi?
5. Bagaimana Latar belakang Ideologi?

5
4 TUJUAN MASALAH

1. Mengetahui arti pancasila


2. Mengetahui makna dan arti dari ideologi
3. Memahami arti pancasila sebagai Ideologi Nasional
4. Mengetahui Sejarah Pengembangan Ideologi
5. Mengetahui latar belakang Ideologi

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ideologi

Ideologi adalah kumpulan ide-ide dasar, gagasan, keyakinan dan kepercayaan


yang sifatnya sistematis sesuai dengan arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam
kehidupan nasional suatu bangsa dan negara.
Ada yang menganggap pengertian ideologi adalah visi yang komprehensif,
sebagai cara pandang terhadap semua hal secara umum dan beberapa arah filosofi
yang diajukan oleh kelas dominan pada seluruh anggota masyarakat. Istilah ideologi
sangat erat hubungannya dengan berbagai bidang kehidupan manusia, diantaranya:

 Politik (Hukum, Pertahanan dan Keamanan)


 Sosial
 Kebudayaan
 Agama
Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Destutt de Tracy, seorang filsuf
asal Perancis. Secara etimologis kata “Ideologi” berasal dari bahasa Perancis, yaitu:

 Idéo yang artinya ide, cita-cita, melihat, memandang.


 Logie yang artinya logika atau rasio.
Sehingga arti ideologi dapat juga didefinisikan sebagai seperangkat ide yang
membentuk keyakinan dan paham untuk mewujudkan cita-cita manusia. Tujuan
untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses
pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar
pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep
ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah
ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.
(definisi ideologi Marxisme).

7
2.2 Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli

 Karl Marx

Karl Marx memahami paham ideologi ini berlawanan dengan pengertian


ideologi yang dikemukakan oleh Destutt de Tracy. Menurut Karl Marx, ideologi
ialah kesadaran palsu. Mengapa kesadaran palsu? Dikarenakan ideologi tersebut
adalah suatu hasil pemikiran yang diciptakan oleh pemikirnya, padahal dari kesadaran
para pemikir itu pada dasarnya ditentukan oleh adanya suatu  kepentingannya. Jadi
ideologi tersebut Menurut Karl Marx adalah pengandalan-pengandalan spekulatif
yang berupa suatu agama moralitas, atau juga keyakinan politik .Meskipun spekulatif
ideologi itu dianggap ialah sebagai kenyataan untuk dapat menyembunyikan atau
juga melindungi kepentingan kelas sosial pemikir itu. Namun, ideologi
negara tersebut dapat diartikan ialah sebagai alat untuk dapat mensejahterakan
masyarakat. Dikarenakan ideologi negara itu didasarkan dengan kepentingan
masyarakat jadi pemikiran tersebut bertujuan untuk kesejahteraan bagi
seluruh masyarakat.

 Louis Althuser

Louis Althuser ialah murid dari Karl Marx. Meskipun begitu, ia


tidak sejalan dengan gagasan Karl Marx tentang Ideologi tersebut.Menurutnya,
Ideologi adalah suatu gagasan yang spekulatif namun tetapi ideologi tersebut bukan
gagasan palsu dikarenakan gagasan spekulatif itu bukan dimaksudkan untuk
menggambarkan suatu realitas melainkan untuk dapat memberikan gambaran
mengenai bagaimana semestinya manusia itu dapat menjalani hidupnya.
Sesungguhnya pad tiap-tiap orang membutuhkan ideologi, dikarenakan tiap-
tiap orang perlu mempunyai keyakinan mengenai bagaimana semestinya ia dapat
menjalankan kehidupannya.

8
 Dr. Alfian

Ideologi adalah pandangan atau juga sistem nilai yang menyeluruh serta
juga mendalam mengenai bagaimana cara yang tepat, yakni secara moral dianggap
benar serta juga adil, mengatur adanya tingkah laku bersama didalam berbagai segi
kehidupan

 Soerjanto Poespowardoyo

Ideologi ialah sebagai kompleks pengetahuan serta juga macam-macam nilai,


yang secara universal menjadi landasan bagi seseorang atau juga masyarakat untuk
dapat memahami jagat raya serta juga bumi seisinya dan juga menentukan sikap dasar
untuk dapat mengolahnya. Dengan berdasarkan pemahaman yang diyakini itu,
seseorang menangkap apa yang dilihat baik serta juga tidak baik.

 Machiavelli

Ideologi adalah suatu sistem perlindungan kekuasaan yang dipunyai  oleh


penguasa

 M.Sastra Prateja

Ideologi ialah sebagai seperangkat gagasan atau juga pemikiran yang


berorientasi pada suatu tindakan yang diorganisir dan menjadi suatu sistem yang
teratur. Dalam hal tersebut , ideologi ini mengandung beberapa unsur, yakni  :

1. Adanya suatu penafsiran atau juga suatu pemahaman terhadap kenyataan.


2. Tiap Ideologi memuat seperangkat nilai atau juga suatu persepsi moral.
3. Ideologi adalah suatu pedoman kegiatan atau aktivitas untuk dapat
mewujudkan nilai-nilai di dalamnya.

9
 Thomas H

Ideologi adalah suatu cara untuk dapat melindungi kekuasan pemerintah agar
dapat bertahan serta juga mengatur rakyatnya.

 Napoleon

Ideologi adalah keseluruhan pemikiran politik serta juga rival-rivalnya. Dari


berbagai pendapat di atas dapat ditarik suatu kesimpulan, yakni :
Ideologi tersebut dapat menjadi sesuatu yang baik pada saat ideologi tersebut menjadi
pendoman hidup menuju yang lebih baik. Ideologi tersebut menjadi hal yang tidak
baik pada saat ideologi tersebut dijadikan alat untuk dapat menyembunyikan
kepentingan penguasa.

2.3 Macam – macam Ideologi

- Ideologi liberal

- Ideologi Komunis

- Ideologi Islam

- Ideologi Pancasila

- Ideologi Sosialisme

10
2.4 Pengertian Ideologi Pancasila

adalah pandangan atau nilai-nilai luhur budaya dan religius yang digunakan


bangsa Indonesia. Hal itu berarti setiap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
Ideologi merupakan gabungan dari bahasa Yunani 'ideos' dan 'logos' yang
berarti tujuan, cita-cita, sudut pandang, pemikiran, dan pengetahuan. Ideologi
merupakan seperangkat ide atau keyakinan yang menentukan cara pandang seseorang
untuk mencapai tujuan dengan berdasar kepada pengetahuan. Pancasila berasal dari
bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu 'panca' yang berarti lima dan 'sila'
yang berarti prinsip atau asas.
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan, Ideologi pancasila merupakan
kumpulan nilai dan norma yang menjadi landasan keyakinan dan cara berpikir untuk
mencapai tujuan dengan berdasar kepada lima sila dalam pancasila. Jadi, selain bunyi
kelima sila pancasila yang harus kita hafal dan pahami, penting juga untuk
mengetahui mengenai ideologi pancasila. Dengan begitu, kecintaan terhadap negara
ini akan makin bertambah.
Ideologi Pancasila ialah nilai-nilai luhur budaya serta agama (religius) bangsa
Indonesia. Pancasila ini berkedudukan sebagai dasar negara serta ideologi negara.
Jadi, Ideologi pancasila merupakan kumpulan nilai-nilai maupun norma yang dengan
berdasarkan sila-sila pancasila. Seperti yang kita tau bahwa terdapat lima sila yakni :

11
1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusian yang adil dan beradab

3. Persautuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan


perwakilan

5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

2.5 Makna Ideologi Pancasila

Pancasila tak hanya berkedudukan sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai
ideologi nasional bangsa Indonesia. Pancasila ialah sebagai ideologi yang mempunyai
makna sebagai berikut:

1. Nilai-nilai yang tercantum di dalam Pancasila itu menjadi cita-cita normatif


penyelenggaraan bernegara.

2. Nilai-nilai yang tercantum di dalam Pancasila ini merupakan nilai yang disepakati
secara bersama, oleh karena itu menjadi satu di antara sarana di dalam pemersatu
(integrasi) masyarakat Indonesia.

2.6 Fungsi Ideologi Pancasila

1. Sarana pemersatu bangsa Indonesia, memperkukuh, dan memelihara kesatuan dan


persatuan.

2. Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan.

3. Memberikan motivasi untuk menjaga dan memajukan jati diri bangsa Indonesia.

4. Menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia untuk menjaga keutuhan negara.

5. Menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme.

6. Menunjukkan jalan serta mengawasi dalam upaya mewujudkan cita-cita yang


terkandung dalam Pancasila.

12
2.7 Tujuan dan dimensi Ideologi Pancasila

Tujuan Ideologi Pancasila

 Menghendaki seluruh rakyat Indonesia untuk memiliki sikap religius,


memeluk agama sesuai dengan keyakinan, dan taat kepada Tuhan.
 Menanamkan dan menjunjung tinggi rasa saling menghargai dan
menghormati HAM (Hak Asasi Manusia).

 Menciptakan bangsa yang nasionalis dan menanamkan rasa cinta tanah air
kepada seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.

 Menciptakan bangsa yang demokrasi, yaitu mendahulukan kepentingan umum


untuk kesejahteraan bersama.

 Menciptakan bangsa yang adil, baik secara sosial maupun ekonomi, sehingga
seluruh rakyat Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk
mengembangkan usaha tanpa membeda-bedakan.

Dimensi Ideologi Pancasila

1. Dimensi Idealisme adalah suatu dimensi ideologi Pancasila yang terkandung


di dalam landasan dasar negara sehingga dimensi ideologi ini memberikan
harapan bagi kehidupan masyarakat bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.

2. Dimensi Realita adalah suatu nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi


Pancasila untuk dilaksanakan dan diamalkan dalam kehidupan nyata. Dimensi
realita ini menuntut setiap orang untuk berperilaku sesuai dengan landasan
negara, yakni Pancasila dalam kehidupan masyarakat.

3. Dimens i Fleksibilitas adalah suatu kemampuan dari ideologi tersebut untuk


menyesuaikan diri dan memengaruhi dengan perkembangan kehidupan sosial
di Indonesia.

13
2.8 Contoh Ideologi Pancasila

1. Sila Pertama

Contoh penerapan ideologi Pancasila pada sila pertama adalah memberikan


kebebasan untuk memeluk agama. Jadi, negara tidak pernah memaksa seseorang
untuk memeluk satu di antara agama tertentu.

2. Sila kedua

Saling menghormati, sesuai adab ketimuran dan sesuai dengan sila kedua dari
Pancasila merupakan contoh ideologi dari sila kedua. Itulah mengapa, masyarakat
Indonesia wajib untuk saling memiliki rasa hormat antarindividu ataupun kelompok.

3. Sila Ketiga

Contoh ideologi pancasila yang diambil sila ketiga adalah selalu mementingkan
kepentingan golongan dibandingkan dengan kepentingan individu.

4. Sila Keempat

Adanya ideologi Pancasila ini menuntut masyarakat untuk bermusyawarah dalam


memutuskan atau memberikan solusi dari suatu masalah yang sedang terjadi. Tujuan
dari diadakan musyawarah ini adalah untuk mendengar dan memutuskan jalan keluar
dari suatu masalah sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

5. Sila Kelima

Contoh ideologi pancasila yang terakhir adalah bersikap adil dalam memutuskan
suatu permasalahan.

2.9 Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Nasional

Ideologi berasal dari kata yang berarti cita-cita IDEO, ide, memahami konsep
dasar, cita-cita. dan logi berarti: pengetahuan, ilmu pengetahuan dan pemahaman.

14
Dalam istilah sehari-hari, artinya disamakan ide dengan “cita-cita”. Cita-cita yang
dimaksud adalah cita-cita yang masih ingin dicapai.
Hubungan manusia dan cita-cita disebut ideologi. Ideologi berisi seperangkat
nilai-nilai, di mana nilai-nilai adalah cita-cita atau tugas manusia dan bertindak untuk
mencapai nilai-nilai ini. Ideologi yang awalnya berisi satu set ide-ide dan cita-cita
berevolusi menngenai luas menetapkan nilai-nilai atau ide yang dimiliki oleh
seseorang atau sekelompok orang untuk menjadi garis hidup.

2.10 Sejarah Perkembangan Ideologi di Dunia


seperti halnya filsafat, ideologi pun memiliki pengertian yang berbeda-beda.
Hal ini antara lain disebabkan oleh dasar filsafat apa yang dianut, karena
sesungguhnya ideologi itu bersumber kepada suatu filsafat.

 Perkembangan Ideologi di Negara Barat

perkembangan ideologi di dunia barat banyak dipengaruhi oleh ajaran-ajaran para


filsuf besar pada zaman Yunani kuno, Romawi kuno, abad pertengahan, renaissance,
dan zaman modern sekarang ini. Di dunia barat, akal dan hati selalu bertarung berebut
dominasi hendak menguasai jalan hidup manusia.
Ringkasannya, sejak Thales sampai sofis akal menang, sejak Socrates sampai
menjelang abad pertengahan akal dan hati sama-sama menang, sejak Descartes
sampai masa Kant akal menang lagi, sejak Kant sampai sekarang kelihatannya akal
dan hati sama-sama menang di Barat, pada umumnya orang Barat, kerja sama itu
tidak harmonis. Maka dari itu munculnya gagasan-gagasan mereka banyak sekali
terjadi pertentangan, misalnya ideologi liberal kapitalis yang bertentangan dengan
komunis sosialis, kedua ideologi ini merupakan manifestasi dari pertentangan-
pertentangan itu.

 Perkembangan Ideologi di Negara Timur

di jalur Timur, yaitu di dunia Islam, keadaannya hampir sama dengan keadaan
di Barat. Hampir sama berarti tidak sama. Ketidaksamaan itu sekurang-kurangnya

15
terdapat dalam dua hal : pertama waktunya, kedua sifat dominasinya. Tatkala akal
sedang kalah total di Barat, akal sedang dihargai sama dengan hati di Timur.
Ini mengenai waktu. Mengenai sifat dominasi, akal di Timur dihargai tetapi
tidak sampai mendominasi jalan hidup sehingga menyebabkan orang Islam
meninggalkan agama, lalu mengambil materialisme atau ateisme. Sedangkan di Barat
dominasi akal terlalu besar sehingga orang ada yang mengambil materialisme atau
ateisme sementara hati, tatkala mendominasi, menentang akal secara total.
di Timur akal dan hati berjalan bersama-sama sejakØ kedatangan Islam,
terutama sejak tahun 800-an sampai tahun 1200-an. Ini adalah tahun-tahun hidupnya
filosof-filosof besar Islam jalur rasional, seperti Al-Kindi(769-873), Al-Razy(863-
925), Al-Farabi(870-950), Ibn Sina(980-1037), Al-Ghazali(1059-1111), dan Ibn
Rusyd(1126-1198). Bersamaan dengan perkembangan pemikiran, jalur hati (rasa)
juga berkembang. Inilah jalur mistisme atau tashawwuf dalam Islam.
Tokoh-tokohnya antara lain Zunnun al-Mishri(wafat tahun 860), Husain ibn
Manshur al-Hallaj(858-922), dan Muhyiddin ibn ‘Arabi (1165-1240). Banyak
perbedaan antara pemikiran rasional dan rasa dalam Islam, akan tetapi tidak
menyebabkan orang Islam didominasi akal secara total atau didominasi oleh hati
seratus persen. Hal ini dapat terjadi karena Al-Quran memberi tempat atau
menghargai akal dan hati.( Prof. Dr. Ahmad Tafsir : 2000). maka dari itu, ideologi
dalam dunia timur selalu berlandaskan Al-Quran.

2.8 Perkembangan Ideologi di Indonesia

Serangkaian perjalanan Indonesia dari sebelum mencapai kemerdekaan,


kemerdekaan hingga setelah kemerdekaan diwarnai dengan berbagai ideologi-idelogi.
Berbagai ideologi berkembang dalam kehidupan di Indonesia. Beberapa ideologi
yang pernah mewarnai Indonesia diantaranya sosialisme, marxisme, nasionalisme,
tradisionalisme jawa, Islamisme dan lain sebagainya. Berikut penulis akan
menjalaskan ideologi apa saja yang berkembang di Indonesia, bagaimana variasi dan
konfigurasinya serta perkembangan kontemporernya.

16
            Adanya berbagai macam ideologi yang terdapat di Indonesia berasal dari para
cendekiawan. Pada tahun 1900an para cendekiawan yang belajar di berbagai negara
telahdipengaruhi oleh berbagai macam ideologi. Cendekiawan merupakan tokoh
utama dalam pergerakan-pergerakan yang memperlihatkan hubungan antara politik
dengan ideologinya. Di Indonesia terdapat tiga jangka waktu tentang pembagian masa
ideologi yaitu revolusi bersenjata pada Agustus 1945, masa ‘Liberal’ Desember 1949
yang berlangsung hingga 1958-1959, serta masa Demokrasi Terpimpin sampai pada
tahun 1965 Pada masa sebelum hingga awal kemerdekaan terdapat tiga ideologi yang
ada di Indonesia. Soekarno dalam “Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme”, dalam
Dibawah Bendera Revolusi (1964) mengatakan tentang ideologi nasionalisme,
islamisme serta marxisme di Indonesia yang menjadi ideologi utama yang
membawahi organisasi politik di Indonesia. Ketiganya walaupun saling
berkontradiksi namun masing-masing memiliki pandangan tersendiri yang mengarah
pada satu tujuan yaitu persatuan.
Ideologi-ideologi kemudian mulai berkembang sekitar tahun 1950an ketika
ideologi mulai terlihat mencolok sebagai ideologi sebuah partai. Terdapat lima aliran
dalam pemikiran politik yang terkait dengan adanya epat partai politik yaitu
nasionalisme radikal, tradisionalisme jawa, islam, sosialisme demokratis dan
komunisme (Feith, 1988;liiv). Pada masa demokrasi terpimpin terdapat koalisi partai
yang disebut dengan NASAKOM yang terdiri dari nasionalis, agama dan komunis.
Koalisi tersebut di tentang oleh partai lain yang berideologikan sosialis dan
tradisionalis jawa. Ideologi komunis saat itu lebih besar pengaruhnya karena banyak
mengambil konsep dari barat dan menyesuaikan dengan keadaan di Indonesia.
Sedangkan ideologi nasionalisme radikal dapat memeprsatukan rakyat karena konsep
persatuan yang dijunjung tinggi. Ideologi tradisionalisme jawa yang tidak banyak
diketahui, pada kenyataannya juga memiliki peran penting dan berpengaruh dalam
perkembangan ideologi di Indonesia.
Adanya sifat ideologis dalam politik Indonesia memiliki keterkaitan pula
dengan sifat khas Indonesia. Pertama adalah pemikiran yang bersifat moralis, yaitu
cenederung menyoroti kekuatan dan kelemahan moralitas dalma pemikiran

17
politiknya. Kedua adalah pemikir-pemikir politik cenderung untuk tidak melihat fakta
bahwa masyarakat terbagi dalam beberapa golongan yang memiliki kepentingan yang
berbeda-beda. Terakhir adalah pemikiran politik Indonesia umumnya bersifat
optimis. Sifat khas tersebut merupakan unsur-unsur yang dimiliki oleh Indonesia
untuk menentukan ideologi-ideologi dan bertahan dengan ideologi tersebut dan
terserap didalamnya ((Feith, 1988;lxiii).
Dari beberapa penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa jika melihat
perkembangan ideologi di Indonesia tidak dapat lepas dari perkembangan sejarahnya.
Tokoh politik dan partai politik telah mengambil peran dalam menentukan adanya
ideologi-ideologi tersebut. Ideologi-ideologi yang ada di Indonesia memang beragam
namun ideologi-ideologi tersebut dapat menginspirasi masyarakat Indonesia dalam
menentukan ideologinya sendiri.
Serangkaian perjalanan Indonesia dari sebelum mencapai kemerdekaan,
kemerdekaan hingga setelah kemerdekaan diwarnai dengan berbagai ideologi-idelogi.
Berbagai ideologi berkembang dalam kehidupan di Indonesia. Beberapa ideologi
yang pernah mewarnai Indonesia diantaranya sosialisme, marxisme, nasionalisme,
tradisionalisme jawa, Islamisme dan lain sebagainya. Berikut penulis akan
menjalaskan ideologi apa saja yang berkembang di Indonesia, bagaimana variasi dan
konfigurasinya serta perkembangan kontemporernya.
Adanya berbagai macam ideologi yang terdapat di Indonesia berasal dari para
cendekiawan. Pada tahun 1900an para cendekiawan yang belajar di berbagai negara
telahdipengaruhi oleh berbagai macam ideologi. Cendekiawan merupakan tokoh
utama dalam pergerakan-pergerakan yang memperlihatkan hubungan antara politik
dengan ideologinya. Di Indonesia terdapat tiga jangka waktu tentang pembagian masa
ideologi yaitu revolusi bersenjata pada Agustus 1945, masa ‘Liberal’ Desember 1949
yang berlangsung hingga 1958-1959, serta masa Demokrasi Terpimpin sampai pada
tahun 1965 (Feith, 1988;liii). Pada masa sebelum hingga awal kemerdekaan terdapat
tiga ideologi yang ada di Indonesia. Soekarno dalam “Nasionalisme, Islamisme dan
Marxisme”, dalam Dibawah Bendera Revolusi (1964) mengatakan tentang ideologi
nasionalisme, islamisme serta marxisme di Indonesia yang menjadi ideologi utama

18
yang membawahi organisasi politik di Indonesia. Ketiganya walaupun saling
berkontradiksi namun masing-masing memiliki pandangan tersendiri yang mengarah
pada satu tujuan yaitu persatuan.
Ideologi-ideologi kemudian mulai berkembang sekitar tahun 1950an ketika
ideologi mulai terlihat mencolok sebagai ideologi sebuah partai. Terdapat lima aliran
dalam pemikiran politik yang terkait dengan adanya epat partai politik yaitu
nasionalisme radikal, tradisionalisme jawa, islam, sosialisme demokratis dan
komunisme. Pada masa demokrasi terpimpin terdapat koalisi partai yang disebut
dengan NASAKOM yang terdiri dari nasionalis, agama dan komunis. Koalisi tersebut
di tentang oleh partai lain yang berideologikan sosialis dan tradisionalis jawa.
Ideologi komunis saat itu lebih besar pengaruhnya karena banyak mengambil konsep
dari barat dan menyesuaikan dengan keadaan di Indonesia. Sedangkan ideologi
nasionalisme radikal dapat memeprsatukan rakyat karena konsep persatuan yang
dijunjung tinggi. Ideologi tradisionalisme jawa yang tidak banyak diketahui, pada
kenyataannya juga memiliki peran penting dan berpengaruh dalam perkembangan
ideologi di Indonesia.
Adanya sifat ideologis dalam politik Indonesia memiliki keterkaitan pula
dengan sifat khas Indonesia. Pertama adalah pemikiran yang bersifat moralis, yaitu
cenederung menyoroti kekuatan dan kelemahan moralitas dalma pemikiran
politiknya. Kedua adalah pemikir-pemikir politik cenderung untuk tidak melihat fakta
bahwa masyarakat terbagi dalam beberapa golongan yang memiliki kepentingan yang
berbeda-beda. Terakhir adalah pemikiran politik Indonesia umumnya bersifat
optimis. Sifat khas tersebut merupakan unsur-unsur yang dimiliki oleh Indonesia
untuk menentukan ideologi-ideologi dan bertahan dengan ideologi tersebut dan
terserap didalamnya
Dari beberapa penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa jika melihat
perkembangan ideologi di Indonesia tidak dapat lepas dari perkembangan sejarahnya.
Tokoh politik dan partai politik telah mengambil peran dalam menentukan adanya
ideologi-ideologi tersebut. Ideologi-ideologi yang ada di Indonesia memang beragam

19
namun ideologi-ideologi tersebut dapat menginspirasi masyarakat Indonesia dalam
menentukan ideologinya sendiri.

2.9 Latar Belakang Ideologi Pancaila


Kelahiran Pancasila adalah judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno
dalam 20egara Dokuritsu Junbi Cosakai (Indonesia: “Persiapan untuk Investigation
Agency Kemerdekaan”) pada tanggal 1 Juni 1945. Dalam pidato ini konsep dan
rumusan awal “Pancasila” pertama kali diusulkan oleh Sukarno sebagai 20egara
Indonesia merdeka, pidato ini awalnya disampaikan oleh Soekarno dengan suara
bulat tanpa judul baru dan mendapat gelar “Lahirnya Pancasila” oleh mantan ketua
BPUPK Dr. Radjiman Wedyodiningrat di kata pengantar untuk sebuah buku yang
berisi pidato kemudian direkam oleh BPUPKI
Bibit yang akan membentuk lahirnya pancasila sebagai ideologi dan dasar
negara Indonesia muncul kompilasi pada 1 Maret. Kumakichi Harada memutuskan
tentang pembentukan lembaga yang meminta bantuan disiapkan dengan nama
Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidikan Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia atau disingkat BPUPKI).
Ketika BPUPKI resmi dibentuk pada 29 April 1945, yang ditunjuk menjadi
ketua adalah Radjiman Wedyodiningrat, didampingi oleh Raden Pandji Soeroso dan
satu orang Jepang sebagai wakil ketuanya. Soeroso sendiri memegang posisi
ganda, yaitu sebagai kepala sekretariat BPUPKI bersama Abdoel Gafar dan Masuda
Toyohiko. Ketika didirikan, BPUPKI memiliki 67 anggota dengan 7 yang mewakili
orang Jepang yang tidak memiliki hak suara. Pada 28 Mei 1945, BPUPKI
mengadakan sidang pertama mereka di gedung Volksraad, Jalan Pejambon 6,
Jakarta.Sidang hari pertama ini hanya merupakan upacara pelantikan, dan sidang
yang baru dimulai sejak hari keempat.
Pada sidang ini, Muhammad Yamin menyampaikan pidato dan merumuskan
hal yang menjadi awal sejarah lahirnya Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara
Indonesia, yaitu: ideologi Kebangsaan, ideologi berkelimpahan, ideologi ketuhanan,

20
ideologi kerakyatan, dan ideologi kesejahteraan.
Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mencetuskan dasar-dasar kebangsaan,
internasionalisme, kesejahteraan, ketuhanaan, dan mufakat sebagai dasar negara. Ia
juga memberikan nama dasar-dasar Pancasila, dari kata panca yang berarti lima dan
sila yang berarti dasar atau azas.
Keputusan bangsa Indonesia mengenai Pancasila sebagai ideologi negara
tercantum dalam Ketetapan MPR Nomor 18 Tahun 1998 tentang Pencabutan dari
Ketetapan MPR Nomor 2 Tahun 1978 mengenai Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar
Negara. Pada Pasal 1 Ketetapan MPR tersebut menyatakan bahwa Pancasila
sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah dasar
negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang harus dilaksanakan
secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Dari ketetapan MPR tersebut dapat
diketahui bahwa di Indonesia kedudukan Pancasila adalah sebagai ideologi negara,
selain kedudukannya sebagai dasar negara.
Pancasila sebagai ideologi negara yang berarti sebagai cita-cita bernegara dan
sarana yang mempersatukan masyarakat perlu perwujudan yang konkret dan
operasional aplikatif, sehingga tidak hanya dijadikan slogan belaka. Dalam Ketetapan
MPR tersebut dinyatakan bahwa Pancasila perlu diamalkan dalam bentuk
pelaksanaan yang konsisten dalam kehidupan bernegara.
Pada awalnya, konsep Pancasila dapat dipahami sebagai common platform
atau platform bersama bagi berbagai ideologi politik yang berkembang saat itu di
Indonesia. Pancasila merupakan tawaran yang dapat menjembatani perbedaan
ideologis di kalangan anggota BPUPKI. Pancasila dimaksudkan oleh Soekarno pada
waktu itu yaitu sebagai asas bersama agar dengan asas itu seluruh kelompok yang
terdapat di Indonesia dapat bersatu dan menerima asas tersebut.
Menurut Adnan Buyung Nasution, telah terjadi perubahan fungsi Pancasila
sebagai ideologi negara. Pancasila sebenarnya dimaksudkan sebagai platform
demokratis bagi semua golongan di Indonesia. Perkembangan doktrinal Pancasila
telah mengubahnya dari fungsi awal Pancasila sebagai platform bersama bagi

21
ideologi politik dan aliran pemikiran sesuai dengan rumusan pertama yang
disampaikan oleh Soekarno menjadi ideologi yang komprehensif integral. Ideologi
Pancasila menjadi ideologi yang khas, berbeda dengan ideologi lain.
Pancasila dilihat dari sudut pandang politik merupakan sebuah konsensus
politik, yaitu suatu persetujuan politik yang disepakati bersama oleh berbagai
golongan masyarakat di Negara Indonesia. Dengan diterimanya Pancasila oleh
berbagai golongan dan aliran pemikiran, maka mereka bersedia bersatu dalam negara
kebangsaan Indonesia. Dalam istilah politiknya, Pancasila merupakan common
platform masyarakat Indonesia yang plural. Sudut pandang politik ini teramat penting
untuk bangsa Indonesia sekarang ini. Jadi, sebenarnya perkembangan Pancasila
sebagai doktrin dan pandangan dunia yang khas tidak menguntungkan kalau dinilai
dari tujuan mempersatukan bangsa

22
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pancasila sebagai ideologi negara adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam
Pancasila menjadi cita-cita normatif di dalam penyelenggaraan negara. Secara luas,
pengertian Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia adalah visi atau arah dari
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, yaitu terwujudnya
kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, kesadaran akan
kesatuan, berkerakyatan, serta menjunjung tinggi nilai keadilan

3.2 Saran

1. Diperlukan literatur dan studi pustaka yang lebih untuk mengetahui lebih detail
dari materi Ideologi ini

2. Diperlukan kritik dan saran yang membangun dalam penulisan makalah yang lebih
baik

23
DAFTAR PUSTAKA

https://teploklagi.blogspot.com/2013/11/makalalah-perkembangan-ideologi-di.html

https://pmiity08.wordpress.com/2008/05/20/sejarah-ideologi-dunia/

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-ideologi/

https://www.bola.com/ragam/read/4423240/pengertian-ideologi-pancasila-ketahui-
fungsi-makna-dan-contoh-penerapannya

https://ppkn.co.id/ideologi-pancasila/

https://astriedherera46.blogspot.com/2013/06/perkembangan-ideologi-di-
indonesia.html

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-ideologi.html

https://www.academia.edu/32048746/MAKALAH_PANCASILA_SEBAGAI_IDEO
LOGI_NASIONAL

24

Anda mungkin juga menyukai