Anda di halaman 1dari 10

Intrumentasi

’’serangkaian alat gelas ’’


KELOMPOK 5

Adinda Dwi Lestari 2113453027


Anisa Gustiyani 2113453028
Ari Nurjannah 2113453029
Citra Dwi Adellia 2113453030
Cornelia Bungawalikatrin 2113453031
Cynta Adellia Erdani 2113453032
Latifatul Kisrowiah 2113453042
Lia Asmak 2113453042
SERANGKAIAN ALAT GELAS

01 Extraktor Soxlet 03 Rangkaian Alat Titrasi

02 Rangkaian Alat Destilasi 04 Alat Gelas Corong Pisah


01 Extraktor Soxlet
01
• Prinsip kerja : salah satu model ekstraksi (pemisahan/pengambilan) yang menggunakan pelarut
selalu baru dalam mengekstraknya sehingga terjadi ektraksi yang kontinyu dengan adanya jumlah
pelarut konstan yang juga dibantu dengan pendingin balik (kondensor). 02

• Cara kerjanya 03
1. menghaluskan sampel (untuk mempercepat proses ekstraksi, karena luas permukaannya lebih
besar, jadi laju reaksi lebih cepat berjalan)
2. kemudian sampelnya dibungkus dengan kertas saring (agar sampelnya tidak ikut kedalam labu 04
alas bulat ketika diekstraksi),
3. setelah itu dimasukkan batu didih (untuk meratakan pemanasan agar tidak terjadi peledakan) ke
dalam labu alas bulat. Kemudian kertas saring dan sampel dimasukkan kedalam timbal, dan
timbalnya dimasukkan kedalam lubang ekstraktor.
05
4. Setelah itu pelarut dituangkan kedalam timbal dan disana akan langsung menuju ke labu alas
bulat.
5. Melakukan pemanasan pada pelarut dengan acuan pada titik didihnya, uapnya akan menguap 06
melalui pipa F dan akan menabrak dinding-dinding kondensor hingga akan terjadi proses
kondensasi (pengembunan). Kemudian pelarut akan bercampur dengan sampel dan mengekstrak
(memisahkan/mengambil)senyawa yang kita inginkan dari suatu sampel.
6. Setelah itu maka pelarutnya akan memenuhi sifon, dan ketika pada sifon penuh kemudian akan
disalurkan kembali kepada labu alas bulat.
Extraktor Soxlet 01

Instrumen pada extraktor Soxlet dan fungsinya : 02


1. Kondensor : berfungsi sebagai pendingin, dan juga untuk
mempercepat proses pengembunan.
03
2. Timbal : berfungsi sebagai wadah untuk sampel yang ingin
diambil zatnya.
3. Pipa F : berfungsi sebagai jalannya uap, bagi pelarut yang 04
menguap dari proses penguapan.
4. Sifon : berfungsi sebagai perhitungan siklus, bila pada sifon
larutannya penuh kemudian jatuh ke labu alas bulat maka hal 05
ini dinamakan 1 siklus
5. Labu alas bulat : berfungsi sebagai wadah bagi sampel dan
06
pelarutnya
6. Hot plate : berfungsi sebagai pemanas laruta
 
02 Rangkaian Alat Destilasi 01

1. Prinsip kerja : dasar pemisahan pada destilasi adalah


perbedaan titik didih cairan pada tekanan tertentu.
02
Pemisahan dengan destilasi melibatkan penguapan
differensial dari suatu campuran cairan diikuti dengan
penampungan material yang menguap dengan cara
03
pendinginan dan pengembunan. Destilasi merupakan
suatu perubahan cairan menjadi uap dan uap tersebut
didinginkan kembali menjadi cairan
04

2. Tahapan tahapan proses destilasi


• Evaporasi atau memindahkan pelarut sebagai uap dari 05
cairan
• Pemisahan uap-cairan didalam kolom dan untuk
memisahkan komponen dengan titik didih lebih rendah 06
yang lebih mudah menguap komponen lain yang kurang
volatil.
• Kondensasi dari uap, serta untuk mendapatkan fraksi
pelarut yang lebih volatil
Secara garis besar, komponen alat destilasi adalah sebagai berikut :

1. Tabung reactor 01
Tabung reaktor berfungsi sebagai wadah atau tempat pamanasan bahan baku
(oli bekas). Tabung reaktor berbentuk silinder yang mempunyai tutup yang direkatkan dengan menggunakan baut
sehingga dapat dibuka dan ditutup. 02
2. Kondensor (Pendingin)
Kondensor berfungsi untuk mengubah seluruh gas menjadi fase cair. Air disirkulasikan kedalam tabung condensor
sebagai media pendingin. 03
3. Pipa penyalur
Pipa penyalur yang dibuat berbentuk spiral ini berfungsi untuk menghubungkan dan menyalurkan gas dari tabung
reaktor ke condenser. 04
4. Burner
Burner ini berfungsi sebagai media pemasan untuk mengasapkan bahan baku didalam tangki pemanas yang bisa
berupa kompor gas atau kompor minyak ataupun juga tungku menggunakan batu bara, tetapi untuk lebih efisien 05
dan mudah mendapatkan bahan bakar maka digunakan kompor gas yang menggunakan bahan bakar LPG.

Macam- Macam Destilasi


06
Distilasi Sederhana Distilasi Azeotrop
Destilasi Fraksionisasi Refluks / Destruksi
Destilasi Uap Distilasi Kering
Destilasi Vakum Destilasi Normal Distilasi Bertingkat (Fraksionasi)
Rangkaian
03 Alat Titrasi 01

Prinsip Kerja : metode kimia yang dapat menentukan konsentrasi larutan, untuk
mengetahui tingkat pH dari zat kimia tersebut. 02
Cara Melakukan Titrasi
1. Memasukkan Larutan memasukkan larutan ke dalam buret atau pipa panjang 03
berskala. Larutan dalam buret ini disebut juga sebagai penitrasi.
2. Larutan dimasukkan ke dalam tabung erlenmeyer. Namun terlebih dulu harus
mengukur volumenya menggunakan pipet volume. 04
3. Memberikan Beberapa Tetes Indikator pada larutan yang dititrasi dalam tabung
erlenmeyer menggunakan pipet tetes. Indikator yang dipakai merupakan perubahan
warna di sekitar titik ekuivalen. 05
4. Melanjutkan Proses Titrasi yakni larutan yang ada di dalam buret diteteskan satu
per satu melalui kran ke dalam tabung erlenmeyer. Goyangkan tabung erlenmeyer
sehingga larutan penitrasi itu mampu larut dengan larutan yang sudah ada di dalam 06
tabung tersebut. Penambahan larutan penitrasi ke dalam tabung erlenmeyer dapat
dihentikan ketika sudah ada perubahan warna. Perubahan warna berarti
menandakan telah tercapainya titik akhir titrasi atau yang dimaksud titik ekuivalen
itu.
5. Mencatatkan Volume yang dibutuhkan larutan penitrasi dengan volume yang
berkurang pada buret setelah proses titrasi selesai.
Alat yang digunakan pada titrasi 01

02

03

04
1. Buret 2. Klem & Statif 3. Tabung Erlenmeyer 4. Karet Penghisap

05

06

5. Gelas Arloji 6. Labu Takar 7. Pipet Tetes


04 Corong Pisah
Prinsip Kerja : untuk melakukan ekstraksi bahan cair untuk proses pemisahan dengan
01

beberapa komponen dalam campuran antara dua fase dari kerapatan yang berbeda
02
Fungsi Corong Pisah :
1. Memisahkan dua cairan dengan akurasi tinggi atau tepat sehingga dapat berfungsi
untuk memisahkan dua cairan yang tidak bercampur pada polaritas yang berbeda. 03
2. Mengencerkan Larutan atau mencairkan larutan dengan instrumen di laboratorium
untuk membantu proses pengenceran dengan larutan yang membutuhkan akurasi
sangat tinggi. 04

Cara Kerja alat ini akan memisahkan dua komponen yang memiliki kepadatan
berbeda. Prosesnya sendiri dapat memakan waktu agak lama, tergantung pada jenis 05
komponen yang ingin Anda pisahkan.
Setelah menetap sebentar (proses pemisahan), hasil pemisahan akan diperoleh dimana
komponen atau cairan yang memiliki kerapatan lebih kecil berada di bagian bawah 06
komponen yang memiliki kerapatan lebih besar. Kemudian untuk memisahkan dua
komponen larutan tersebut Anda cukup
membuka faucet di bagian bawah corong secara perlahan. Jika dengan kerapatan kecil
telah dituangkan dalam wadah yang berbeda, tutup keran lagi di corong pemisah dan
pemisahannya selesai.
01

02

03

Thanks!
04

05

06

Anda mungkin juga menyukai