Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 3

INSTRUMENTASI
DOSEN: Sri Nuraini, S.pd.,M Kes

REIGINA RENDA ANDESKA 2113453015


SAMUEL SITUMORANG 2113453016
WIDIYA WATI 2113453017
BALGIS ISMIRALDA 2113453018
CLARA LYDIA WINA 2113453019
NABIL HERIANSA 2113453020
PUTRI ADELIA 2113453050
NAIYA ANNISA DAMAYANTI 2113453047
ALAT-ALAT NON GELAS
1. Cawan Porselin
Prinsip kerja : Menguapkan larutan pada suhu tinggi
Fungsi : Untuk menguapkan cairan pada suhu yang tidak
terlalu tinggi (oven, diatas tangas air, uap, pasir, dsb.)
K3 : memperhatikan suhu saat menguapkan cairan

Prosedur Kerja:
2. Campurkan bahan yang sudah dihaluskan ke dalam cawan porselin. Aduklah dengan batang pengaduk hingga
keduanya bercampur sempurna.
3. Panaskan campuran dengan serbuk pasir (dalam cawan porselin) di atas nyala api pembakar spiritus (jangan
lupa gunakan kaki tiga dan kawat kasa) dan tutuplah bagian atas cawan porselin tersebut dengan menggunakan
kaca arloji.
4. Panaskan hingga terjadi perubahan pada kaca arloji tersebut. Amati perubahan yang terjadi.
5. Matikan nyala api pembakar spiritus, diamkan hingga cawan porselin dan kaca arloji (penutupnya) menjadi
dingin. Amati apa yang terjadi pada kaca arloji tersebut. Hati-hati kena tangan kita akan menyebabkan luka,
jauhilah dari tubuh kita maka segera obati dan apabila pecah maka segera diganti.
2. Mortir
Prinsip Kerja: Menghaluskan bahan padatan
Fungsi : Mortir biasanya selalu berpasangan dengan stamper. Berfungsi
untuk menggerus atau menghaluskan bahan kimia, biasanya bahan padat/tablet.
K3 : Jangan menggerus zat terlalu keras karena dapat merusak atau menyebabkan
stamper retak dan menyebabkan zat terpecik

Prosedur Kerja :
1. Siapkan alat dalam keadaan kering dan bersih.
2. Masukkan zat yang berbentuk tablet/padat yang akan di haluskan dengan bantuan stamper.
3. Setelah digunakan, bersihkan mortir.
3. Cawan Krus
Prinsip Kerja : Praktikum analisis laboratorium sehari-hari untuk
penggabungan zat pada analisis gravimetri.
Fungsi : Untuk membakar/mengarangkan/menggabungkan zat pada analisis
gravimetri.
K3 : Sebelum digunakan, krus di cuci dan di rendam dengan asam pencuci.
Untuk mengambil, memasukkan, memindahkan,
krus dari tanur menggunakan tang krus tangkai panjang & pendek.

Prosedur Kerja :
4. Plat Penetes
Prinsip Kerja : Mereaksikan zat dalam jumlah kecil.
Fungsi : 1. Pengganti tabung reaksi
2. Mengamati perubahan warna suatu zat
3. Mengamati ada atau tidaknya endapan
K3 : Jangan menuangkan larutan kedalam plat tetes terlalu penuh
sehingga larutan tidak tumpah pada saat di homogenkan
Prosedur Kerja :
1. Siapkan plat tetes dalam keadaan kering dan bersih
2. Letakkan plat tetes tersebut di tempat yang datar dan tidak mudah bergoyang
3. Tuanglah larutan tetes demi tetes dalam tiap plat menggunakan pipet sesuai ukuran yang diinginkan
(setiap lubang mampu menampung 30 tetes)
5. Kawat Kasa
Prinsip Kerja: Perata penyebaran panas pada saat
pemanasan yang diletakkan diatas kaki tiga.
Fungsi: Kawat yang dilapisi dengan asbes digunakan
sebagai alas dalam penyebaran panas dan di letakkan diatas kaki tiga agar
penyebaran panas dapat merata
K3: Pasang dengan benar kawat kasa dengan kaki tiga
Prosedur Kerja:
1. Siapkan dan letakkan kaki tiga pada tempat yang datar
2. Letakkan kawat kasa diatas kaki tiga, sehingga proses pemanasan dapat dilakukan
6. Segitiga Porselin
Prinsip Kerja : Dapat menyanggah krus porselin pada waktu
pemanasan.
Fungsi : Sebagai penyanggah krus porselin pada waktu
pemijaran/pemanasan
K3 : Menggunakan kain lap halus untuk mengangkat.

Prosedur Kerja :
1. Cawan porselin diatas triangle kemudian pijarkan dengan menggunakan Bunsen.
Bunsen adalah sebuah peralatan laboratorium yang menghasilkan nyala api gas tunggal yang terbuka.
7. Kaki Tiga
Prinsip Kerja :
Fungsi : Besi yang menyanggah ring dan digunakan untuk
menahan kawat kasa dalam pemanasan.
Untuk penyanggah pembakar spiritus.
K3 : Perhatikan kaki dari kaki tiga jangan sampai memiliki kaki
yang tidak seimbang karena dapat menjatuhkan bahan/larutan yang akan
dipanaskan.
Prosedur kerja:
1. Letakkan kaki tiga diatas meja atau tempat yang datar.
2. Kemudian letakkan pembakar spiritus di tengah tengah kaki tiga dan letakkan kawat
kasa diatasnya.
8. Bulp Pipet
Prinsip Kerja : Bola karet kenyal dengan 3 knop. Bola karet tidak mudah
lembek.
Fungsi : Sebagai alat bantu untuk menghisap larutan yang akan diukur.
K3 : Pada saat menggunakan bola penghisap jangan sampai larutan yang
dihisap mengenai bola penghisap karena dapat merusaknya.
Prosedur Kerja:
1. Siapkan bola penghisap dengan pipet volume
2. Kosongkan udara di dalam bola penghisap dengan menekan pada lambang A (aspirate)
3. Masukan pipet volume kedalam lubang bola penghisap dan tekan S (suction) untuk menyedot larutan yang
bersifat racun.
4. Untuk mengosongkan bola penghisap dari larutan yang sudah di sedot tekan E (empty).
9. Magnetik Stirer
Prinsip Kerja :
Fungsi : Untuk membantu dalam proses
pengadukan suatu larutan/membuat larutan, biasanya dimasukkan
ke dalam larutan yang sedang dipanaskan
K3 :
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai