Anda di halaman 1dari 52

INSTRUMENTASI

ALAT-ALAT LABORATORIUM

SRI NUR APRILIYANTI


01 CORONG KACA

Corong kaca atau biasa disebut corong gelas memiliki bentuk seperti bentuk
kerucut dan memiliki bentuk batang corong seperti pipa silinder yang
panjang. Biasanya terbuat dari porselen ada juga yang terbuat dari kaca dan
plastik.

1. Prinsip kerja
Membantu memasukkan cairan dalam suatu Wadah dengan ukuran mulut
kecil.
2. Fungsi:
Digunakan untuk menyaring zat cair atau sampel padat.
3. K3:
Saat menuangkan larutan, corong sebaiknya tidak bersentuhan
dengan mulut wadah usahakan menjauh sedikit.
02 BATANG PENGADUK

Biasanya batang pengaduk terbuat dari kaca pejal, dengan


ukuran hampir sama dengan sedotan minum, hanya sedikit lebih
panjang dan ujungnya membulat. Batang pengaduk umumnya
bergaris tengah 2-4 mm dan mempunyai panjang yang bervariasi
6-30 cm.

1. Prinsip kerja :
Mengaduk larutan atau suspense dalam wadah
2. Fungi:
a. Digunakan untuk mengaduk larutan atau suspensi yang
umumnya berada pada gelas kimia, Erlenmeyer atau tabung
reaksi dan,
b. Sebagai alat bantu memindahkan cairan dari suatu bejana ke
bejana lain
3. K3:
Dalam mengaduk tidak boleh terlalu kuat atau kasar agar
larutan tidak terpecik dan wadah tidak pecah
PENJEPIT TABUNG
03 REAKSI

Penjepit Tabung Reaksi adalah alat laboratorium berbahan dasar


kayu(bahan yang tidak mudah/ tidak dapat menghatarkan panas
dengan baik) dengan jepitan pegas yang terbuat dari baja.

1. Prinsip kerja :
Tekan penekan pada penjepit kemudian jepitkan pada tabung
reaksi
2. Fugsi:
a. Digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat
dipanaskan
b. Memindahkan tabung yang telah dipanaskan ataupun pada
saat proses pemanasan.
3. K3:
Apabila alat ini longgar atau penjepit lepas,segera perbaiki alat
ini dan dapat digunakan lagi
04 BURET (BURETTES)

Buret berbentuk silinder, terbuat dari jenis gelas soda, boroksilikat,


dan amber. Bentuk buret dibedakan dengan ujung keran lurus dan
buret dengan keran bengkok . Mempunyai kapasitas 1-100 ml dengan
pembagian skala 0,01-0,2 m

1. Prinsip kerja :
Buret harus bersih,kering dan bebas lemak sebelum digunakan.
Sebelum titrasi dimulai, pastikan tidak ada gelembung udara di
bawah kran karena menyebaban kesalahan saat melakukan titrasi
2. Fungsi:
Memberikan tetes demi tetes sejumlah volume larutan yang diketahui
dengan teliti pada proses titrasi
3. K3:
a. letakkan pada keranjang plastik
b. perhatikan kran buret, gunakan pelumas untuk memudahkan
putaran kran buret dan mencegah kebocoran
05 GELAS ARLOJI
06 KRUS (CRUCIBLE)

Krus dapat dipanaskan higga suhu tinggi dalam tanur (Muffle


Furnance) 1900o. Krus mempunyai kapasitas 2-250 ml.
Mempunyai bentuk tinggi atau pendek, krus dilengkapi dengan
tutup. Krus terbuat dari bahan porselin, platina, tanah liat yang
dibakar, campuran platina-tembaga, baja tahan karat, nikel,
dan graphite.

1. Prinsip kerja :
praktikum analisis laboratorium sehari – hari untuk pengabuan
zat pada analisis gravimetri.
2. Fungsi:
umumnya digunakan untuk membakar / mengarangkan /
mengabungkan zat pada analisis gravimetri.
3. K3 :
a.Sebelum digunakan, krus di cuci dan di rendam dengan asam
pencuci.
b.Untuk mengambil, memasukkan, memindahkan krus dari
tanur menggunakan tang krus tangkai panjang dan pendek.
07
Cc CAWAN PORSELIN

Cawan porselin mempunyai kapasitas 4 –


2900 ml. Sebagian cawan petri tidak tahan
pada suhu di atas 300o.

1. Prinsip kerja :
Menguapkan larutan pada suhu tinggi
2. Fungsi :
Untuk menguapkan cairan pada suhu
yang tidak terlalu tinggi (oven, di atas
tangas air, uap, pasir dan sebagainya).
3. K3 :
memperhatikan suhu saat menguapkan
cairan.
B BOTOL PEREAKSI
08
Botol pereaksi terbuat dari boroksilikat, atau gelas soda, ada
yang jernih-transparan dan amber. Botol mempunyai mulut atau
leher lebar dan normal dengan kapasitas 50 – 10.000 mL
dilengkapi dengan tutup yang terbuat dari kaca asah.

1.Prinsip kerja :
Botol pereaksi dengan mulut lebar digunakan untuk menyimpan
cadangan pereaksi dengan frekuensi tinggi. Botol pereaksi mulut
sempit digunakan untuk menyimpan cadangan zat pereaksi
2. Fungsi :
Menyimpan larutan, khusus untuk penyimpanan asam yang
berasap botol dilengkapi dengan penutup bahan atau kap asam
3. K3 :
Khusus untuk larutan asam, botol pereaksi diletakkan
pada lemari asam. Pasang tutup botol agar larutan tidak
bercampur dengan udara.
09 BOTOL TETES

Terbuat dari gelas boroksilikat , ada yang jernih-


transparan dan amber. Kapasitas 30 – 250 mL
dilengkapi dengan tutup yang mempunyai tempat
mengalirkan cairan / meneteskan cairan atau tutup
yang dilengkapi dengan pipet.

1. Prinsip Kerja :
Menyimpan dan meneteskan cairan.
2. Fungsi :
Digunakan untuk menyimpan cairan indikator,
cairan pewarnaan dan sebagainya.
3. K3 :
Saat mengangkat pipet dalam botol, harus hati
– hati jika tidak maka cairan akan
berceceran
10 BUNSEN

Pemanas yang bentuknya seperti tabung yang


berisi bahan bakar dan memiliki sumbu yang dapat
menghasilkan api. Bahan bakarnya macam-macam,
ada yang dari alcohol, spiritus, dan minyak gas..

1. Prinsip kerja :
Mengisi bahan bakar sebanyak ¾ bagian dari
busen
2.Fungsi :
untuk menciptakan suasana steril
3. K3:
Ketika menggunakan bunsen kita harus sangat
hati-hati karna mudah untuk terbakar, maka isikan
bahan bakar secukupnya. Jangan lupa siapkan
tutup nantinya jika mematikan nyala api pada
bunsen.
11 RAK TABUNG

Dari kayu keras , 6 lubang dalam dua baris (total 12


lubang) berdiameter sekitar 18 mm. Pada bagian
dasar terdapat lekukan sehingga tabung stabil
ditempatkan.

1. Prinsip Kerja :
Tabung reaksi dimasukkan dalam lubang tabung
sesuai ukurannya.
2. Fungsi :
Digunakan untuk menempatkan tabung reaksi
sesuai ukuran tabung.
3. K3 :
Membawa rak tabung harus hati – hati, apabila
jatuh maka tabung yang berada pada rak
tabung juga akan jatuh.
12 BOTOL SEMPROT

Botol semprot atau juga sering disebut botol pencuci


adalah berupa botol tinggi bertutup yang terbuat dari
plastik. Jadi anda tidak perlu takut menggunakannya
karena tidak terbuat dari gelas dan akan terhindar dari
pecah atau retak. Alat ini sangat diperlukan dilaboraturium
manapun. Walaupun alat ini sangat sederhana tapi sangat
berguna.

1. Prinsip Kerja :
Menekan badan botol sampai airnya keluar.
2. Fungsi :
Berfungsi sebagai tempat menyimpan aquades juga
digunakan untuk membersikan dinding bejana dan sisa-
sisa endapan, mengeluarkan air atau cairan dalam jumlah
terbatas, untuk membilas peralatan kimia lain atau proses
pengenceran dalam suatu wadah misal labu ukur,
erlenmeyer,dsb.
13 KARET PENGHISAP

Karet penghisap atau pipet filler/ rubber bulb


terbuat dari bola karet kenyal dengan 3 knop. Bola
karet tidak mudah lembek. Alat yang biasanya
digunakan untuk menyedot larutan, biasanya
dipasang pada pangkal pipet.

1. Prinsip kerja :
Memanfaatkan tekanan udara yang ada dalam karet
untuk menaikkan zat cair menuju pipet
2. Fungsi :
Untuk menghisap larutan yang akan diukur.
3. K3 :
Tekan katup sesuai keinginan agar ball filler tidak
cepat rusak akibat katup di tekan tanpa
memperhatikan
14 CORONG BUCHNER

Corong Buchner dari porselin atau gelas boroksilikat. Corong


penggunaannya dibantu dengan labu hisap yang dihubungkan
dengan pompa hisap / vakum. Diameter corong Buchner 26 – 380
mm. Corong mempunyai dasar yang berpori kasar dan jika akan
digunakan harus diletakkan kertas saring yang mempunyai
diameter sama dengan corong atau lempeng berpori.

1. Prinsip Kerja:
Menyaring bahan kasar dengan cairan penyaring atau pelarut.
2. Fungsi :
Digunakan untuk menyaring dengan cepat terutama jika
digunakan pelarut yang mudah menguap.
3. K3 :
a. Memperhatikan kedudukan tangkai corong dengan arah
hisapan pompa agar diatur sedemikian rupa sehingga cairan
yang keluar dari corong tidak terhisap oleh pompa.
b. Saat menghentikan penghisapan, terlebih dahulu lepaskan
hubungan alat gelasnya agar tidak berhubungan dengan udara,
sehingga tidak terjadi tekanan yang berbalik.
15 DECK GLASS

Deck glass/ cover glass adalah penutup objek glass, berbentuk persegi
lebih kecil dan tipis karena dimaksudkan agar bisa menutupi preparat
tanpa menggangu pemfokusan pengamatan dibawa mikroskop

1. Prinsi kerja :
menutup objek glas yang terdapat preparat
2. Fungsi :
Menutup sediaan preparat (sampel/bahan) atau kamar hitung.
3. K3 :
Pada saat melakukan penutupan pada sediaan yang akan diamati
maka deck glass harus steril dan sediaan harus sesuai dengan ukuran
dari deck glass.
4. Prosedur kerja :
Setelah preparat telah diletakkan diatas objek glass maka ambil cover
glass dan tutup bagian preparat.
16 OBJEK GLASS

Objek gelas merupakan suatu komponen dari


mikroskop yang digunakan untuk meletakkan
preparat. Objek glass berbentuk persegi panjang
yang terbuat dari kaca transparan sehingga
mempermudah dalam penggunaannya.
1. Prinsip kerja :
merupakan gelas preparat yang akan digunakan
untuk pemaparan sediaan darah atau
pemeriksaan lain yang akan diperiksa dengan
mikroskop.
2. Fungsi :
Pembuatan sediaan atau preparat (bahan atau
sampel) / untuk merekatkan preparat.
3. K3 :
Harus steril dan digunakan secara disposibble
17 KAKI TIGA

Kaki tiga dalam alat laboratorium adalah besi yang


mempunyai 3 kaki yang memiliki fungsi sebagai
penyaring.

1. Prinsip kerja :
Letakkan bahan yang akan di panaskan diatas
kaki tiga yang dialasi dengan kawat kasa
sebagai penyebar panas
2. Fungsi :
sebagai penahan kawat kasa dan penyangga
ketika proses pemanasan.
3. K3:
Perhatikan kaki dari kaki tiga jangan sampai
memiliki kaki yang tidak seimbang dapat
mengjatuhkan bahan atau larutan yang ingin
dipanaskan.
18 KAWAT KASA

Terbuat dari besi yang ditengahnya memiliki asbes


yang tahan panas.

1. Prinsip kerja:
Perata penyebaran panas pada saat pemanasan,
yang diletakkan diatas kaki tiga.
2. Fungsi :
Berfungsi untuk menahan beaker atau labu ketika
proses pemanasan menggunakan pemanasan
bunsen atau pemanasan spiritus. Kawat kasa juga
ditopang alat kaki tiga pada bagian bawahnya untuk
membuat proses pemanasan berjalan maksimal
3. K3 :
Pasang dengan benar kawat kasa dengan kaki tiga
MORTAL DAN PESTLE
19 (ALU)

Mortal dan alu adalah alat yang terbuat dari porselin,


digunakan untuk menggerus atau menghaluskan
sampel padatan menjadi serbuk.

1. Prinsip kerja :
Caranya dengan menyimpan bahan yang ingin
dihaluskan dan menghaluskannya dengan cara
yang terlalu keras
2. Fungsi :
Berfungsi untuk menghancurkan atau
menghaluskan suatu bahan atau zat yang masih
bersifat padat atau kristal. Perlu diketahui juga
mortal(lesung) adalah bagian wadah sedangkan
pestle (alu) adalah bagian batang yang kita pegang.
3. K3 :
Pelan-pelan dan hati-hati dalam menggunakan alat
20 CAWAN PETRI

Cawan petri atau telepa petri adalah sebuah wadah yang


bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang
digunakan untuk membiakkan sel. Cawan petri selalu
berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan
yang lebih besar merupakan tutupnya

1. Prinsip kerja :
Medium diletakkan didalam cawan petri kemudian ditutup
dengan menggunakan penutup cawan.
2. Fungsi :
Digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga
untuk mengkultur bakteri, khamir, spora, atau biji-bijian.
Cawan petri plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai
untuk kultur bakteri.
3. K3 :
Menutup cawan petri setelah memasukkan biakan bakteri
agar tidak terkontaminasi dengan udara.
21 KLEM
Klem diperlukan untuk menjepit alat dalam proses pemanasan, klem terdiri atas
dua bagian yaitu bagian penjepit alat dan bagian penjepit statif. Klem terbagi
Klem jepit
dalam beberapa jenis yaitu klem jepit,klem ring, dan klem holder.

1. Fungsi :
a. klem jepit berfungsi menjepit alat kimia sesuai fungsinya secara umum. Klem ring
Kegunaan klem jepit lainnya untuk menyangga corong pada saat penyaringan zat
berlangsung.
b. klem holder berfungsi menjepit buret pada saat proses titrasi. klem holder
c. klem ring berfungsi menyangga corong pisah pada saat melakukan ekstraksi.
2. Cara menggunakan klem dan statif :
a. siapkan statif, klem holder dan buret. 3. K3
b. letakkan statif pada tempat yang rata dan datar seperti meja laboratorium a. Jangan sampai penjepit
c. pasang klem holder pada batang statif secara horisontal dan kencang Klem longgar karena akan
d. jepitkan buret pada karet klem, pastikan posisi buret dalam keadaan tegak dan menyebabkan buret
lurus goyang
e. semua alat sudah siap digunakan b. Jika penjepit klem
longgar maka gunakan
tissu atau untuk
merapatkannya
22 STATIF

Statif mirip dengan tripo, berbahan besi atau steinless steel,


dan dilengkapi dengan kaki tiga. Tingginya sekitar 60 cm
dengan bagian kaki berupa alas berbentuk persegi panjang.

1. Prinsip kerja :
prinsip kerja statif untuk menegakkan beberapa peralatan
laboratorium seperti biure, corong pisah, dan peralatan gelas
laiinya.
2. Fungsi :
Sebagai penyangga dari klem pada saat pengujian di
laboratorium. Statif akan berdiri tegak keatas jika diletakkan
ditempat yang datar.
3. K3 : Statif
Letakkan statif pada tempat yang datar dan tidak goyang.
23 BOTOL TIMBANG

Botol Timbang (Wlighting Bottles)Botol timbang terbuat dari


jenis gelas boroksilikat, dilengkapi dengan tutup asah. Botol
timbang mempunyai tipe bentuk tinggi dan pendek. Kapasitas
botol timbang mulai 15-80 ml.a.

a. Prinsip kerja :
Menentukan kadar air
b. Fungsi :
Digunakan di dalam menentukan kadar air suatu bahan, selain
itu digunakan untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang
terutama untuk bahan cair.
c. K3 :
Gunakan botol ini dengan hati-hati dan selalu menggunakan
kedua tangan
24 PEMBAKAR BUNSEN
Pembakar bunsen adalah sebuah peralatan laboratorium umum yang
menghasilkan nyala api gas tunggal yang terbuka. Gas yang digunakan dapat
berupa gas alam atau bahan bakar gas cair, seperti propana, butana, atau
campuran keduanya.

Prinsip kerja
bergantung pada kemampuannya untuk mencampur gas (atau bahan bakar
lainnya) dengan oksigen sebelum campuran tersebut dinyalakan (menciptakan
campuran udara dan gas sebelum pembakaran)
cara kerja
1. Pastikan lubang udara pada bunsen dalam kondisi ditutup, yaitu dengan
cara memutar collar untuk menutup lubang udara.
2. Tutup katup pasokan lokal dengan cara memutar pegangan dan pastikan Fungsi
saluran gasnya aktif. digunaakan sebagai alat
3. Tutup katup jarum pada bagian bawah alat pembakar. untuk
4. Buka katup pasokan lokal dengan cara memutar bagian pegangan. memanaskan tabung
5.Buka katup jarum bagian bawah alat pembakar sampai terdengan desis gas. reaksi.Sampel yang diuji
6. Letakkan nyala api pada bagian atas tabung. dengan tabung reaksi akan
7. Nyalakan keran gas secara perlahan untuk mengatur api. dibakar menggunakan api
yang menyala secara konstan
25 OVEN LABORATORIUM

tidak semua jenis alat bisa dikeringkan dalam oven. Hanya peralatan gelas
laboratorium yang mempunyai spesifikasi dengan tingkat ketelitian rendah
saja.Jika gelas yang memiliki tingkat ketelitian tinggi dikeringkan/dipanaskan
menggunakan oven, bisa berakibat memuai dan ketelitiannya tidak akurat lagi.
Suhu oven lebih rendah dibandingkan dengan suhu tanur yaitu berkisar antara
105ºC.
Fungsi
Secara umum, alat yang satu ini bekerja untuk melakukan proses pemanasan,
pengeringan hingga pengeringan alat gelas dan yang lainnya di laboratorium.
Tak hanya gelas alat laboratorium oven juga dapat melakukan sterilisasi dan
pemanasan pada bahan kimia, hingga pelarut organik, beberapa media yang
perlu dilakukan dilakukan.
K3
tidak diperbolehkan menggunakan alat gelas untuk dimasukkan kedalam oven. Prinsip kerja
Jagalah agar selalu ada jarak minimal 1” antara bagian atas dan bagian elemen Dengan memanfaatkan
pemanas.Selalu gunakan gegep untuk mengambil peralatan dari dalam oven. Prinsip udara kering dengan
Hentikan pemakaian oven bila terlihat asap pada kabel listrik. Segera cabut Suhu tinggi.
steker dari stopkontak.
26 PH METER
pH meter secara lengkap yaitu salah satu alat laboratorium yang
berfungsi untuk mengukur dan mengeratahui pH. Didalam pH
meter terdiri dari elektroda yang telah terhubung dengan alat
elektronik yang menampilkan hasil pengukuran.

Fungsi
pH meter berfungsi untuk menentukan keasaman atau kebasaan
dari suatu larutan mulai dari air bersih, air minum, air sungai, air
limbah, air hidroponik dan lain sebagainya. Selain itu dapat juga
digunakan untuk mengukur pH air dan mengetahui tingkat
kesuburan tanah.
Prinsip kerja
Prinsip kerja utama pH meter adalah terletak pada sensor probe
berupa electrode kaca (glass electrode) dengan jalan mengukur
jumlah ion H3O+ di dalam larutan. Ujung elektroda kaca adalah Prosedur kerja
lapisan kaca setebal 0,1 mm yang berbentuk bulat (bulb). Untuk mengukur pH larutan,
K3 probe dicelupkan ke dalam
a. Sesekali lakukan kalibrasi pada pH meter larutan. Kemudian liat angka
b. pH meter sangat rentan terhadap kerusakan sehingga dalam yang tertera pada pH meter
penggunaanya selalu berhati-hati
27 TERMOMETER

Termometer merupakan suatu alat pengukur temperatur atau suhu.


Termometer umumnya memiliki bentuk yang memanjang dan
dilengkapi dengan skala angka yang menunjukkan suhu.umumnya
digunakan termometer konvensional.secara umum, beberapa jenis
termometer sering sekali bisa kita temukan di laboratorium seperti
termometer air raksa, termometer digital dan termometer dinding.

Fungsi
termometer laboratorium digunakan untuk mengukur suhu sistem,
bahan kimia ataupun suatu reaksi kimia sehingga menggunakan
rentang pengukuran yang lebih jauh misalnya 0 sampai 350oC. Cara menggunakan termometer
Prinsip kerja 1. Bersihkan termometer dari zat
biasanya menggunakan sifat pemuaian zat cair. Jadi, pemuaian kimia lain
adalah bertambahnya volume suatu zat akibat bertambahnya suhu 2. Posisikan termometer untuk
zat. bagian ujung bawah supaya
tidak menyentuh dasar
3. Jangan memegang
Termometer secara langsung
menggunakan tangan
28 SPATULA

Spatula yang ada dilaboratorium kimia pada umumnya mempunyai


bentuk pipih, kecil, dan juga bertangkai. Selain itu, ada berbagai jenis
bahan spatula, yaitu alumunium, stainless steel, atau bahkan
berbahan kayu.Ketiga jenis spatula tersebut juga memiliki fungsi
yang berbeda-beda. Biasanya, jenis bahan yang digunakan di
laboratorium saat penelitian bergantung pada jenis benda atau bahan
yang akan diambil menggunakan spatula.

Fungsi :
untuk mengambil bahan kimia padat maupun serbuk pada saat akan
di timbang. Pengambilan bahan ini harus dilakukan dengan teliti,
karena akan ditimbang menggunakan neraca analitik yang memiliki
tingkat ketelitian tinggi. Selain itu, untuk mengaduk campuran dalam
bentuk larutan. K3 :
Prinsip kerja : Saat mengambil bahan kimia
mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan atau serbuk, yang gunakan handscoon dan ambil
tidak bisa diambil langsung oleh tangan. dengan hati-hati sehingga
tidak mengenai tangan
29 KAWAT NIKROM

Kawat nikrom adalah alat laboratorium yang digunakan untuk


pengujian nyala api pada bahan kimia tertentu. Kawat nikrom
sendiri terbuat dari paduan logam nikel dan krom, sehingga
dinamakan nikrom.Biasanya alat ini dipanaskan menggunakan
bunsen dengan mengamati warna api yang dihasilkan.

Prinsip kerja :
melakukan uji nyala api pada bahan kimia tertentu.
Fungsi :
dalam laboratorium, fungsi umum dari kawat nikrom adalah
dalam melakukan uji nyala api terhadap bahan kimia tertentu.
Kawat nikrom memiliki ketahanan api yang sangat baik , yang
diperoleh dari material yang digunakan yakni logam yang
membuatnya memiliki sifat tahan panas.
HOTPLATE
30 MAGNETIC STIRER
Hotplate Magnetic stirer adalah peralatan laboratorium yang
digunakan untuk memanaskan dan mengaduk larutan satu dengan
larutan yang bertujuan untuk membuat suatu larutan homogen dengan
bantuan pengaduk batang magnet. Pengunaan stirrer biasanya di
sandingkan dengan hot plate, dimana hotplate sebagai perangkat yang
memutarkan stirer secara stasioner dan sekaligus alat pemanasnya.

Prinsep kerja
menggunakan medan berputar-putar menyebabkan batang pengaduk
terendam dalam cairan berputar-putar sangat cepat. Reaksi yang kimia
terjadi dalam pembuluh kaca batang pengaduk maget bekerja dengan
baik dalam pembuluh kaca. Disisi lain, keterbatasan ukuran batang
berarti bahwa pengaduk magnetnya
fungsi
digunakan untuk mengaduk dan memanaskan larutan satu dengan
larutan lain yang bertujuan untuk membuat suatu larutan homogen
dengan bantuan pengaduk batang magnet
31 AUTOCLAVE
Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi
suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15
lbs) selama kurang lebih 15 menit. Penurunan tekanan pada autoklaf tidak
dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan
suhu dalam autoklaf.

Prinsip Kerja :
a. Saat sumber panas mulai dinyalakan, air di dalam autoclave akan mulai
mendidih
b. Uap airnya kemudian mendesak udara yang mengisi di dalam autoclave
c. Jika udara telah tergantikan udara uap, katup udara atau katup uap akan
ditutup sehingga tekanan di dalamnya semakin meningkat
d. Saat tekanan telah mencapai suhu yang sesuai, proses sterilisasi dimulai
dan timer akan mulai menghitung mundur Fungsi :
e. Setelah proses selesai dijalankan, sumber panas akan langsung dimatikan alat utk mensterilkan
dan tekakan akan kembali turun secara perlahan hingga suhunya mencapai berbagai
nol derajat Celcius. Demikian cara kerja autoclave dalam mensterilkan macam alat dan bahan yg
aneka peralatan. digunakan dlm mikrobiologi
menggunakan uap air panas
bertekanan.
32 PIPET LEUKOSIT

Prinsip kerja :
pipet leukosit mempunyai skala dari 0,5: 1; dan 11 didalamnya
terdapat bola kaca berwarna putih
Fungsi :
Untuk menggencerkan darah dalam pemeriksaan jumlah leukosit
dan eosinofit
K3 :
a. hindari memipet dari mulut , gunakan alat bantu, masukkan
sumbat kapas untuk mengurangi kontaminasi
b. jangan mencampur bahan infeksi dengan menghisap/meniup pipet
secara paksa
c. jangan mengeluarkan cairan dari dalam pipet secara paksa
d. gunakan kapas yang telah diberi disinfektan bila ada tetesan
spesimen yang jatuh dimeja, kemudian kapas yang dibuang ditempat
khusus untuk diautoclave
e. rendam pipet habis pakai di disinfektan 18-24 jam
33 MIKROSKOP

Mikroskop adalah alat laboratorium yang digunakan untuk melihat


objek yang sangat kecil. Objek kecil ini seperti kuman, bakteri, sel
dan objek yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.Terdapat
beberapa jenis mikroskop yang ada di laboratorium. Namun prinsip
kerjanya tetap sama, yaitu menggunakan lensa optik sebagai
pembesar objeknya.

Prinsip kerja :
cara kerja mikroskop secara sederhana adalah lensa objektif akan
membentuk bayangan benda yang bersifat nyata, terbalik dan
diperbesar.
Fungsi :
untuk memperbesar benda yang terlalu kecil untuk dilihat,
menghasikan gambar dimana obyek tampak lebih besar
34 KACA PEMBESAR (LUP)

Lup atau kaca pembesar adalah alat laboratorium yang dapat


memudahkan kita melihat objek menjadi terlihat lebih besar. Alat
laboratorium ini berbentuk bulat cembung yang mempunyai titik
fokus yang dekat dengan lensanya dengan pegangan diujungnya.

Prinsip kerja :
yakni dengan meletakkan benda yang akan diamati diantara titik
pusat dan titik fokus lensa, sehingga bisa menghasilkan bayangan
maya, tegak, dan diperbesar.
Fungsi :
lensa cembung yang digunakan untuk mengamati benda kecil
dengan memperbesar bayangan benda
35 PIKNOMETER

Piknometer Biasanya digunakan untuk menghitung massa jenis oli


dan minyak goreng.Piknometer sendiri merupakan alat gelas
laboratorium yang kecil. Alat ini terdiri dari 3 bagian yaitu gelas
atau tabung ukur, lubang dan tutupnya. Biasanya terbuat dari kaca,
dengan penyumbat ketat dengan pipa kapiler yang melaluinya,
sehingga gelembung udara dapat lolos dari alat tersebut.

Prinsip kerja :
penerapan prinsip yang berkaitan erat dengan prinsip Archimedes
yaitu, perhitungan tentang massa jenis yang akan diukur dengan
cara membandingkan massa zat dengan volume zat.
Fungsi :
alat yang digunakan untuk menentukan massa atau densitas jenis
dari suatu cairan.
36 LEMARI ASAM
Lemari asam merupakan alat laboratorium yang digunakan sebagai tempat
pengujian senyawa pekat. Sebuah peralatan ilmiah yang besar biasanya
terdapat di laboratorium kimia.

Prinsip kerja :
secara umum blower yang terpasang dibagian luar akan berputar dan
menghirup udara dari bagian lemari asam.
Fungsi :
untuk meghindarkan kita dari berbagai jenis uap berbahaya yang mungkin
saja keluar dari bahan kimia seperti Asam Sulfat dan Amonia.Uap
berbahaya tersebut akan masuk melalui filter yang ada di lemari asam
sebelum dibuang ke udara agar udara di lingkungan sekitar tidak tercemar.
K3 :
jangan menyimpan bahan yang mudah menguap (senyawa kimia) di dekat
lemari asam
a. jauhkan dari tempat berangin
b. diletakkan ditengah
c. terdapat shower dan eye wash dekat lemari
d. sebaiknya terkoneksi dengan diesel
37 INDIKATOR UNIVERSAL

Indikator universal merupakan kertas indikator yang digunakan


untuk mengukur tingkat keasaman suatu larutan. Indikator pH
berisi larutan dari beberapa senyawa yang menunjukka beberapa
perubahan warna yang halus pada rentang pH antara 1-14 untuk
menunjukkan keasaman atau kebasaan larutan

Cara peggunaan :
mencelupkan kertas ini ke dalam larutan.Setelah kertas tercelup
maka akan terjadi perubahan warna. Perubahan warna ini yang
akan menentukan berapa nilai keasaman (pH) larutan tersebut
dengan acuan warna standar yang sudah tertera pada kemasan.
Fungsi :
untuk memeriksa derajat kesamaan suatu zat secara akurat
38 SHAKER

Shaker adalah alat laboratorium yang digunakan untuk


menghomogenkan larutan dengan sistem getar satu arah.
Pengadukan yang bersifat statis menggunakan shaker akan
menghasilkan larutan yang terukur sesuai prosedur.Terdapat
beberapa jenis shaker yang ada di laboratorium yaitu vortex
shaker, platform shaker, orbital shaker dan incubator shaker.

Prinsip kerja :
memanfaatkan gerakan atau getaran satu arah dengan
kecepatan relatif lambat d.
Fungsi :
alat yang berfungsi untuk pengadukan suatu bahan atau
larutan hingga terbentuk bahan atau larutan homogen
39 CENTRIFUGE
Centifuge adalah alat laboratorium yang digunakan untuk melakukan
pemisahan pada suatu larutan atau komponen zat dengan proses
pengendapan, hingga terbagi menjadi dua fase yakni supernatan dan
pellet.

Prinsip kerja :
memanfaatkan gaya sentrifugal yaitu suatu gaya yang dipengaruhi oleh
gravitasi
fungsi :
untuk memisahkan sampel menjadi dua fase, dengan memutarnya pada
kecepatan tinggi. Dengan putaran tersebut, sampel larutan yang memiliki
massa zat lebih berat akan terkumpul dibawah atau disebut juga dengan
bagian pellet. Dan bagian lainnya yang memiliki massa lebih rendah akan
berada diatas atau disebut juga dengan supernatam.
K3 :
a. jangan memindahkan centrifuge saat rotor sedang atau masih berputar
, karna hal ini dapat berakibat fatal
b. jangan membuka tutup saat rotor bergerak/ mesin saat dioperasikan.
40 RAK PEWARNA

Prinsip kerja :
Meletakkan preparat atau sediaan pada saat melakukan
pewarnaan, agar tidak terkontaminasi
Fungsi :
Sebagai tempat yang digunakan untuk meletakkan preparat
atau sediaan pada saat melakukan pewarnaan.
Prosedur kerja :
a. Dibuat sediaan diatas preparat atau objek glass
b. Sediaan kemudian dikeringkan
c. Setelah sediaan kering, diletakkan diatas bak pengecetan
atas rak pewarnaan
d. Dilakukan pengecetan pada rak pewarnaan
e. Setelah selesai sediaan dikeringkan kemudian diletakkan
di meja preparat
f. Dilakukan dibawah mikroskop
K3 :
Hati-hati saat mewarnai media sehingga warna tidak mengotori
rak pewarna
41 KRUS TANG

Prinsip kerja :
Menjepit tabung agar tetap tegak
Fungsi :
Untuk menjepit tabung atau krus saat pemanasan agar
tegak
K3 :
a. Pastikan krus tang tidak longgar dan dapat
menjepit krus dengan rapat sehingga krus tidak
jatuh
b. Pada saat pemanasan pastikan menggunakan
handscoon dan jauhi krus dari wajah
42 PINSET

Prinsip kerja :
Menjepit benda atau partikel kecil

Fungsi :
Untuk menjepit partikel kasar, kecil, lembek atau bahan yang
dapat menimbulkan infeksi atau alrgi pada tubuh
Prosedur kerja :
a. Ambil pinset
b. Gunakan jari telunjuk dan ibu jari untuk menekan kedua
sisi agar bisa menjepit
c. Jepitlah atau ambillah benda yang diinginkan dengan
menggunakan pinset , terus tekan sampai kebawah
d. Lepaskan sesudah digunakan

K3 :
Pada saat meggunakan pinset pastikan partikel kecil
tidakjatuh
saat dijepit
43 KERTAS SARING

Prinsip kerja :
Menyaring atau memisahan larutan yang berbentuk serbuk

Fungsi :
Untuk menyaring atau memisahkan larutan

Prosedur kerja :
a. Siapkan dan letakkan kaki tiga pada tempat yang datar
b. Letakkan kawat kasa diatas kaki tiga tersebut, sehingga
proses pemanasan dapat dilakukan.

K3 :
Kertas saring sangat tipis sehingga rentan untuk rusak.
Sehigga penggunaannya harus berhati-hati
44 TOURNIQUET

Alat untuk menggerutkan dan menekan dibagian tertentu pada


tubuh. Pita ini biasanya berbahan karet dan perlu direkatkan pada
tubuh untuk menghentikan aliran darah secara sementara.

Prinsip kerja :
Tentukan titik tengah antara sistolik dan diastolik. Tahan tekanan
manset di titik tengah itu selama 5 menit. Interpretasi positif bila
petechiae >10 per inci kuadrat (2,5 x 2,5cm). Cara hess (alfred
fabian hess); tentukan titik tengah anatara sistolik dan diastolik.
Tahan tekanan manset dititik tengah selama 10 menit. Positif bila
petechiae >15 dalam lingkaran diameter 5cm.
Fungsi :
Untuk membendung lengan atas pada proses pengambilan darah
vena sehingga vena kelihatan.
K3 :
Jangan mengikatkan tourniquet terlalu keras dan terlalu lama pada
pasien.
45 PIPET ERITROSIT

Prinsip kerja :
Pipet eritrosit mempunyai skala 0,5; 1; 101. didalamnya terdapat
bola kaca berwarna merah.

Fungsi :
Mengencerkan darah dalam pemeriksaan jumlah eritrosit dan
trombosit

K3 :
a. hindari memipet dari mulut , gunakan alat bantu, masukkan
sumbat kapas untuk mengurangi kontaminasi
b. jangan mencampur bahan infeksi dengan menghisap/meniup
pipet secara paksa
c. jangan mengeluarkan cairan dari dalam pipet secara paksa
d. gunakan kapas yang telah diberi disinfektan bila ada tetesan
spesimen yang jatuh dimeja, kemudian kapas yang dibuang
ditempat khusus untuk diautoclave
e. rendam pipet habis pakai di disinfektan 18-24 jam
46 TIMBANGAN KASAR

Timbangan kasar (triple beam)


Fungsi :
a. Untuk menimbang bahan atau zat yang lebih dari 1gram
b. Untuk menimbang bahan atau zat kimia dengan ketelitian
sedang (0,01-0,001)
Prinsip kerja :
Menimbang zat dengan tingkat ketelitian yang tidak terlau
tinggi dibandingkan dengan neraca analitik
K3 :
c. Bersihkan timbangan pada saat selesai digunakan
d. Pastikan timbangan berada pada tempat yang datar
sebelum mulai menimbang
e. Jangan menimbang zat yang lebih dari bobot maksimal
yang ditetapkan
f. Pastikan timbangan menunjukkan angka “0” sebelum
mulai menimbang
47 SPUIT

Prinsip kerja :
Alat suntik atau spuit adalah pompa piston sederhana untuk
menyuntikkan atau menghisap cairan atau gas. Alat suntik
terdiri dari tabung dengan piston didalamnya yang keluar dari
ujung belakang. Adapun ujung depannya dilengkapi dengan
jarum hipodermik untuk membantu mengalirkan aliran
kedalmnya atau keluar tabung. Kapasitas alat suntik atau spuit
antara lain 1ml, 3ml,10ml, dan yang lain.
K3 ;
a. Perhatikan saat mengambil darah usahalan jangan sampai
tabung vakum berisi udara karena dapat merusak eritrosit
b. Penusukan berkali-kali dapat menyebabkan masukknya
Fungsi :
cairan jaringan sehingga dapat mengakibatkan
Untuk menginjeksi atau
pembekuaan dan berpotensi menyebabkan hamatom
menyuntik atau untuk
c. Usahakan kulit yang ditusuk tidak basah oleh alkohol
pengambilan darah pada
karena dapat menyebabkan hemolisis sampel akibat
pembuluh darah vena dan untuk
kontaminasi oleh alkohol, rasa terbakar dan nyeri pada
memasukkan cairan kedalam
pasien saat dilakukan penusukan
tubuh.
48 BLOOD LANCET

Prinsip kerja :
Melakukan penusukan pada bagian ujung jari secara aseptis
untuk mendapatkan sampel darah kapiler untuk diperiksa
Fungsi :
Digunakan sebagai jarum untuk pengambilan contoh darah
berkaitan dengan pemeriksaan darah seperti gula darah, asam
urat dan kolestrol
K3 :
a. Lanset darah yang sebaiknya dipakai ialah yang dibuat
untuk sekali pakai saja (disposable)
b. Jika ingin digunakan berkali-kali maka sebelum digunakan
lanset darah harus disterilkan terlebih dahulu
Blood lancet adalah jarum
c. Cara mensterilkan harus dilakukan dengan otoklaf, agar
sekali pakai yang
terjamin bebas hama
digunakan untuk
d. Memasak lanset diatas air tidak dapat dibenarkan karena
Menusuk kulit sehingga
bahaya memindahkan virus tidak terhindar. Merendam
mengeluarkan darah yang
lanset dalam alkohol sama sekali tidak dapat dibenarkan
dipakai untuk mengetes
kadar gula darah dsb.
49 CLAY TRIANGLE

Clay triangle atau disebut juga segitiga kawat ialah alat


laboratorium yang digunakan untuk menopang wadah saat
dipanaskan di atas pembakar bunsen.

Prinsip kerja :
Dapat menyangga krus porselin pada waktu pemanasan
Fungsi :
Sebagai penyangga krus porselin pada waktu pemijaran atau
pemanasan
Prosedur kerja :
Cawan porselin di atas triangle kemudian pijarkan dengan
menggunakan bunsen
K3 :
Menggunakan kain lap halus untuk mengangkat
50 OSE ATAU SENGKELIT

Ose terbagi 2 jenis yaitu ose jarum dapat memindahkan


dengan cara menusuk, dan ose bulat dapat memindahkan
dengan cara menggores. Ose merupakan jarum inoculum
yang terbuat dari kawat nichrome atau platinum.

Prinsip kerja :
Memindahkan atau mengambil koloni suatu mikroba ke media
yang akan digunakan kembali
Fungsi :
Untuk mengambil dan memindahkan bakteri
K3 :
Pada saat sterilisasi sebaiknya memegang dengan hati-hati
tidak boleh menyentuh bagian kawat. Sterilisasi mulai dari
bagian pangkal perlahan-lahan ke bagian ujung .
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai