Anda di halaman 1dari 34

INSTRUMENTASI

Pengajar
Nur Adi, S.Si., M.Kes.
1. GELAS KIMIA/GELAS PIALA
(BEAKER GLASS)
Biasanya terbuat dari tipe boroksilikat.
Bentuk beaker glass memiliki beberapa
tipe, tinggi dan pendek. Mempunyai
kapasitas ukuran volume dari 5-6000 ml.
Prinsip Kerja :
Wadah larutan, skala pada badan gelas digunakan untuk
mengukur larutan secara tidak teliti.
Untuk mengukur volume larutan yang tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi.
Menampung zat kimia, Memanaskan cairan.
K3 : Media pemanasan cairan.
Menggunakan lap halus saat mengangkat beaker glass dari
kompor listrik.
Merendam beaker glass dalam aquadest atau air saat menuangkan
larutan asam dengan konsentrasi tinggi.
LABU ERLENMEYER (ERLENMEYER FLASK)
Terbuat dari jenis gelas boroksilikat, labu erlenmeyer
ada yang dilengkapi dengan tutup dan tanpa tutup.
Tutup labu dan mulut labu erlenmeyer terbuat dari kaca
asah. Labu erlenmeyer mempunyai kapasitas ukuran
volume dari 25-2000 ml.
Labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan
Prinsip kerja :
untuk pencampuran reaksi dengan pengocokan
kuat sedangkan labu erlenmeyer tanpa tutup
asah biasanya digunakan untuk mencampurkan
reaksi dengan kecepatan lemah.
Labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk
pencampuran reaksi dengan pengocokan kuat sedangkan
labu erlenmeyer tanpa tutup asah biasanya digunakan untuk
mencampurkan reaksi dengan kecepatan lemah.
PIPET TETES

Pipet digunakan untuk memindahkan volume cairan


yang telah terukur. Alat ini terdiri dari
beberapa jenis dengan bentuk, fungsi, dan
tingkat ketelitian yang berbeda. Pipet tetes.
Sesuai dengan namanya, pipet yang satu ini mampu
memindahkan cairan dalam jumlah yang sangat
kecil yaitu berupa tetesan. Hal ini dikarenakan
bentuk dari pipet ini yang berupa pipa kecil yg
ditutupi dgn karet di bagian atasnya.

Prinsip Kerja: Prinsip pipet tetes adalah penerapan tekanan udara dalam tabun
yang besarannya diatur dari seberapa kuat kita memencet bagian karet di ujung
pipet tetes. Setelah Anda memencetnya secara perlahan, maka masukkan ujung
bawahnya yang memiliki diameter kecil ke cairan atau larutan. Namun, jika Anda
ingin mengeluarkan cairan tersebut, maka caraya adalah perbesarlah tekanan
di dalam badan tabung.

Fungsi: Fungsi dari pipet tetes ialah untuk membantu memindahkan cairan
dari suatu wadah ke wadah yang lainnya dalam jumlah yang amat kecil,
yaitu setetes demi setetes
PIPET UKUR/PIPET TAKAR (GRADUATED
PIPETTES) Pipet ukur terbuat dari gelas jenis soda
jernih, mempunyai kapasitas 0,01-50 ml,
dilengkapi dengan pembagian skala pada
dinding pipet 0,001-0,5 ml.
Prinsip kerja :
Memipet cairan secara kurang teliti dan
tidak masuk dalam perhitungan pada
 
penetapan kadar.
Fungsi :
Digunakan untuk mengambil, memindahkan atau memipet sejumlah
volume secara tidak teliti.
 K3 :
Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan sisa larutan yang
tertinggal pada pipet, tetapi sebaiknya ditiup atau menggoreskan
ujung pipet pada dinding dalam dari wadah sebanyak 3x
Menggunakan ball pipet saat memipet larutan berbahaya & beracun.
Penghisapan larutan menggunakan pipet melalui mulut usahakan
pipet berada pada dasar wadah, agar tidak ada gelembung yang
masuk saat memipet.
PIPET VOLUME/PIPET GONDOK (VOLUMENTRIC
PIPETTES) Pipet terbuat dari gelas jenis soda
jernih,mempunyai kapasitas 0,5-100 ml
Prinsip kerja :
Memipet atau memindahkan volume
cairan dengan teliti atau seksama.
Fungsi :
Memipet atau memindahkan volume cairan
dengan teliti.
Cara menggunakan :
Pada pemakaiannya pipet volumetrik harus dibilas terlebih dahulu dengan
sedikit larutan yang akan dipindahkan. Kemudian larutan untuk membilas itu
dikeluarkan lagi seluruhnya. Bila digunakan pipet yang baru, dicuci sebelum
dipakai. Pipet itu dicelupkan kedalam larutan terlalu dalam didalam larutan.
K3 :
Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan sisa larutan yang tertinggal
pada pipet, tetapi sebaiknya ditiup atau menggoreskan ujung pipet pada
dinding dalam dari wadah sebanyak 3x.
Menggunakan ball pipet saat memipet larutan berbahaya dan beracun.
Penghisapan larutan menggunakan pipet melalui mulut usahakan pipet berada
pada dasar wadah supaya tidak ada gelembung.
CORONG PISAH (SEPARATORY FUNNELS)
Terbuat dari gelas boroksilikat, tidak berwarna
dan amber. Berbentuk kerucut bulat dan
silinder, dilengkapi dengan kran dan tutup yang
terbuat dari bahan gelas asah atau teflon.
Mempunyai kapasitas 50-2000 ml.
Fungsi :
Digunakan untuk ektraksi zat.
Mengatur aliran zat cair pada proses kromatografi
kolom dan reaksi kimia lainnya.
Cara menggunakan :
Mengisikan larutan yang akan diencerkan atau padatan yang akan
dilarutkan. Tambahkan cairan yang dipakai sebagai pelarut sampai
setengah labu terisi, kocok kemudian penuhkan labu sampai tanda batas.
Sumbat labu, pegang tutupnya dengan jari, kocok dengan cara
membolak-balikkan labu sampai larutan homogen.
K3 :
Sebelum menggunakan, lakukan pengecekan tutup dan kran corong
pisah sudah tepat dan tidak bocor.
Dalam pengocokan corong pisah dilakukan dengan cara memegang
bagian atas berikut tutupnya, tangkai dan kerannya.
DESIKATOR (DESICCATORS)
Berupa panci bersusun dua yang bagian
bawahnya diisi bahan pengering, dengan penutup
yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena
dilapisi vaseline. Ada 2 macam desikator : desikator
biasa dan vakum. Desikator vakum pada bagian
tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang
dihubungkan dengan selang ke pompa. Bahan
pengering yang biasa digunakan adalah silika gel.
Prinsip kerja :
Mendinginkan, mengeringkan serta menyimpan zat atau bahan.
Cara menggunakan :
Dengan membuka tutup desikator dengan menggesernya ke samping.
Letakkan sample dan tutup kembali dengan cara yang sama.
K3 :
Gunakan duah buah tangan untuk membawa desikator atau untuk
membukanya, tangan pertama digunakan sebagai penahan
desikator dan tangan yang lain digunakan untuk mendorong tutup
desikator. Jika desikator dihampa udarakan, sebelum dibuka kran
harus dibuka terlebih dahulu agar tekanan udara didalam dan diluar
desikator sama hingga akan memudahkan untuk membukanya.
KONDENSOR (CONDENSERS)
Kondensor mempunyai bentuk panjang yang
berbeda-beda sesuai dengan kegunaan
masing-masing. Kondensor terbuat dari gelas
boroksilikat, umumnya dapat dirangkai dengan
alat gelas lain utk berbagai keperluan.
Prinsip kerja :
Zat dipanaskan, kemudian uap panas akan naik
lalu dialirkanlah air dingin melalui selang sehingga uap panas tadi
tidak lepas ke udara tetapi kembali mengembun dan jatuh lagi
kebawah. Pada prinsip kerja kondensor, volume dari larutan yang
dipanaskan akan konstan karena tidak ada uap yang lepas ke udara.
Fungsi :
Digunakan untuk mengembungkan atau mendinginkan uap yang terjadi
pada proses reaksi, sintesa, atau pada sistem destilasi, ekstraksi,
saponifikasi, esterifikasi, metilasi dan sebagainya.
K3 :
Pada saat melakukan destilasi, kita harus memperhatikan suhunya.
Apabila terlalu tinggi maka akan menyebabkan endapan yang
seharusnya didapat akan gosong dan tidak dapat dilanjutkan prosesnya
ke rekristalisasi.
LABU DESTILASI
Destilasi adalah metode pemisahan campuran berdasarkan
perbedaan volatilitas komponen dalam campuran cairan
mendidih. Destilasi adalah unit operasi, atau proses pemisahan
fisik dan bukan reaksi kimia. Komersial, destilasi memiliki
sejumlah aplikasi. Hal ini digunakan untuk memisahkan minyak
mentah menjadi fraksi yang lebih untuk menggunakan spesifik
seperti pembangkit transportasi, listrik dan pemanas. Air
suling untuk memisahkan komponen terutama oksigen,
nitrogen, dan argon untuk keperluan industri. Penyulingan
solusi fermentasi telah digunakan sejak zaman kuno untuk
menghasilkan minuman suling dengan
kadar alkohol yang lebih tinggi. Tempat dimana destilasi dilakukan, terutama destilasi
alkohol, dikenal sebagai penyulingan. Bahan boroksilikat. Berlengan, kapasitas 125
dilengkapi karet penutup berlubang kira-kira 6 mm.

Fungsi :
Untuk wadah zat yang akan mengalami proses destilasi.
LABU KJELDAHL (KJELDAHL FLASKS)
Terbuat dari gelas boroksilikat, dengan
kapasitas 50-1000 ml.
 
Prinsip kerja :
Posisi labu harus miring dengan mulut
menyandar pada penampungan uap asam.
 
Fungsi :
Digunakan untuk destruksi atau digesti protein
dan dapat pula digunakan sebagai labu destilasi
pada hasil destruksi protein.
 
K3 :
Saat memasangkan labu pada mulut
penampung uap harus rapat agar uap asam
tidak menyebar saat melakukan proses
destruksi.
LABU IODIUM ( IODIUM DETERMINATION FLASK)
Labu iodium atau disebut juga sebagai labu iod
merupakan salah satu alat gelas laboratorium
yang terbuat dari kuarsa/silikat oksida, boron
oksida, aluminium oksida dan natrium oksida.
Labu iodium mirip labu Erlenmeyer bertutup
asah & pd mulut labu dilengkapi suatu piringan
kaca yg digunakan utk menempatkan cairan / la-
rutan a/ air yg berguna untuk mengikat uap iodium hasil reaksi.
Labu iodium mempunyai kapasitas ukuran 100 sampai 500.
Prinsip kerja :
Memasukkan sample dalam labu iodium dan tutup dengan rapat,
jangan sampai ada gelembung udara didalamnya.
Fungsi :
Adapun kegunaan labu iodium adalah untuk mereaksikan zat
yang biasanya menghasilkan iodium.
K3 :
Pecahnya labu yang t’dapat diatas dengan mengganti yang baru.
Retaknya tutup labu kurang rapat ketika sedang digunakan dalam
mereaksikan, mk aroma iodium yang menyengat akan terhirup dan
akan mengganggu kerja sehingga tutup labu harus ditutup rapat.
LABU FLORENCE (FLORENCE FLASK)
Labu florence atau labu pendidih adalah wadah
yang terbuat dari kaca boroksilikat dengan
bagian bawahnya berbentuk bundar dan
berdinding tebal sehingga mampu bertahan
dalam perubahan suhu. Jangan pernah
menempatkan alat laboratorium yang terbuat dari
kaca saat panas diatas permukaan yang dingin,
seperti meja laboratorium. Sangat penting untuk
memeriksa labu florence atau setiap bagian dari
alat laboratorium yang terbuat dari kaca sebelum digunakan
untuk pemanasan atau pendingin serta memakai kacamata demi
keselamatan ketika perubahan suhu terjadi pada alat. Tidak
semestinya gelas atau kaca lemah dipanaskan karena dapat
hancur ketika suhu berubah. Selain itu, bahan kimia tertentu
dapat melemahkan.
Fungsi :
Labu Florence atau labu pendidih dapat digunakan
untuk memanaskan cairan atau menyimpan cairan.
BOTOL TIMBANG (WLIGHTING BOTTLES)

Botol timbang terbuat dari jenis gelas


boroksilikat, dilengkapi dengan tutup
asah. Botol timbang mempunyai tipe
bentuk tinggi dan pendek. Kapasitas
botol timbang mulai 15-80 ml.

Fungsi :
Digunakan didalam menentukan kadar air suatu bahan.
Selain itu digunakan untuk menyimpan bahan yang akan
ditimbang terutama untuk bahan cair.
TABUNG CENTRIFUGE
Alat untuk memuat sampel pada
kecepatan tinggi, memaksa partikel
yang lebih berat terkumpul ke dasar
tabung centrifuge.Pemakaian paling
sering untuk pemisahan komponen sel
darah dan pemrosesan sampel urine.
Fungsi :
Sebagai tempat/wadah sample yang akan diputar dalam alat
alat pemusing/centrifuge.
Cara menggunakan :
Masukkan larutan kedalam gelas tabung centrifuge. Larutan yang
dimasukkan pada setiap tabung haruslah sama ukurannya.
Masukkan tiap tabung kedalam lubang centrifuge. Untuk
meletakkan gelas tabung berisikan larutan yang akan dimurnikan,
tabung harus diletakkan secara bersilang berlawanan. Namun hal
ini tidak perlu dilakukan jika semua lubang pada centrifuge terisi
penuh oleh tabung larutan yang akan dimurnikan.
TABUNG NESSLER

Fungsi :
Tempat sampel dalam pemeriksaan
uji kolorimetri, turbidimetri dan
spektrometri.
TABUNG REAKSI
Tabung reaksi umumnya terbuat dari berbagai macam
jenis gelas lain : Borosilikat, Soda < Fiolax dan
supremax. Soda glass tidak tahan pemanasan, fiolax
Glass tidak peka terhadap perubahan panas dan
pemanasan setempat. Tabung reaksi yang terbuat dari
fiolax dan soda glass umumnya berdinding tipis.
Sedangkan tabung reaksi yang terbuat dari Borosilikat
dan supremax tahan pemanasan
Prinsip Kerja : Sebagai wadah larutan, beberapa memiliki tutup
yang digunakan untuk meletakkan sampel (darah).
K3:
Membawa serta dengan rak tabung sesuai dengan ukuran tabungnya agar
tidak jatuh. Gunakan penjepit tabung saat akan melakukan pemanasan.
TABUNG DURHAM

Tabung durham yaitu tabung yg memiliki


bentuk yang sama dengan tabung reaksi
tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil
dibanding tabung reaksi. Berfungsi untuk
menampung hsl fermentasi mikroorga-
nisme berupa gas.

Cara penggunaan :
Dalam penggunaannya, maka tabung durham itu
ditempatkan terbalik di dalam tabung reaksi yang lebih
besar dan tabung ini kemudian diisi dengan medium cair.
Setelah seluruhnya disterilkan dan medium sudah dingin,
maka dapat dilakukan inokulasi. Jika bakteri yang
ditumbuhkan dalam media tersebut memang menghasilkan
gas, maka gas akan tampak sebagai gelembung pada dasar
tabung durham.
KOMPOSISI BASA PENYUSUN
ASAM NUKLEAT

Organisme A G C T
Escherichia coli 24,7 26,0 25,7 23,6
Khamir 31,3 18,7 17,1 32,9
Gandum 27,3 22,7 22,8 27,1
Salmon 29,7 20,8 20,4 29,1
Ayam 28,8 20,5 21,5 29,3
HASIL PENELITIAN CHARGAFF
1. Asam nukleat yang diisolasi dari berbagai
jaringan organisme yang sama memiliki
komposisi basa yang sama
2. Komposisi basa Asam nukleat beragam pada
organisme yang berbeda
3. Komposisi basa Asam nukleat suatu spesies
tidak berubah oleh umur, nutrisi, dan
lingkungan
4. Jumlah residu adenin selalu setara dengan
jumlah residu timin, sedangkan jumlah residu
guaninn selalu setara dengan jumlah residu
sitosin
KESIMPULAN PENELITIAN CHARGAFF

 Asam nukleat merupakan bahan penentu


sifat mahluk hidup
 Asam nukleat diturunkan/ditransfer dari
induk ke keturunannya
MASALAH RNA: KETIDAKSTABILAN

 DNA, yang memiliki H sebagai pengganti OH di


atom C nomor 2’, lebih stabil
RIBOSA vs DEOKSIRIBOSA
• Turunan penting dari
ribosa adalah 2'-
deoksiribosa, sering
hanya disebut
deoksiribosa, yang pada
karbon nomor 2‘nya OH
digantikan oleh H.
• Deoksiribosa ditemukan di
DNA (deoxyribonucleic
acid) DNA RNA
• Ribosa ditemukan di RNA
(ribonucleic acid).
• Penggantian –OH oleh H
di atom C nomor 2
mempengaruhi struktur!
DEOKSIRIBONUKLEOTIDA – PENYUSUN DNA
• Gula 2'-deoksiribosa yang
berikatan dengan basa nitrogen
(dalam contoh di samping
adalah purin - adenin dan guanin)
pada atom karbon nomor 1‘nya
disebut deoksiribonukleosida
(dalam contoh di samping
adalah deoksiadenosin dan
deoksiguanosine).
• Deoksiribonukleosida yang
terfosforilasi pada atom karbon
nomor 5‘nya disebut Penyampaian Deoksiribonukleotida
Deoksiribonukleotida (dalam biasanya dalam bentuk singkatan
contoh di samping adalah (misalnya) A, atau dA (deoksiA),
deoksiadenilat dan atau dAMP (deoksiadenosin
deoksiguanilat). monofosfat)
DEOKSIRIBONUKLEOTIDA UTAMA
PENAMAAN NUKLEOTIDA (1)
PENAMAAN NUKLEOTIDA (2)
ASAM NUKLEAT
Monomer nukleotida dapat berikatan
satu sama lain melalui ikatan
fosfodiester antara -OH di atom
C nomor 3‘nya dengan gugus
fosfat dari nukleotida
berikutnya.
Kedua ujung poli- atau
oligonukleotida yang dihasilkan
menyisakan gugus fosfat di
atom karbon nomor 5'
nukleotida pertama dan gugus
hidroksil di atom karbon nomor
3' nukleotida terakhir.
IKATAN HIDROGEN ANTAR
RANGKAIAN BASA DNA

Watson-Crick base pairing


NUKLEOTIDA DAN ASAM NUKLEAT
Deoksiribonukleotida adalah
penyusun DNA

Deoksiribonukleotida
DNA
STRUKTUR DNA
• DNA terdiri atas dua
rangkaian heliks anti-paralel
(paralel berlawanan arah)
yang melilit ke kanan suatu
poros.
• Ukuran lilitan adalah 36 Å,
yang mengandung 10.5
pasangan basa per putaran.
• Kerangka yang berselang-
seling antara gugus
deoksiribosa dan fosfat
terletak di bagian luar.
• Ikatan hidrogen antara basa
purin dan pirimidin terletak d
bagian dalam.
RANGKAIAN BENANG DNA
• Basa penyusun suatu benang DNA
yang antiparallel tidak sama
melainkan bersifat komplemen
terhadap benang pasangannya.

• Basa C berpasangan dengan G,


sedangkan A dengan T. Hal ini
sangat bemanfaat dalam kaitan
untuk penyimpanan dan
pemindahan.
DIMANA ASAM NUKLEAT BERPERAN?
• DNA mengandung gen, informasi yang mengatur
sintesis protein dan RNA.
• DNA mengandung bagian-bagian yang menentukan
pengaturan ekspresi gen (promoter, operator, dll.)
• Ribosomal RNA (rRNA) merupakan komponen dari
ribosom, mesin biologis pembuat protein
• Messenger RNAs (mRNA) merupakan bahan
pembawa informasi genetik dari gen ke ribosom
• Transfer RNAs (tRNAs) merupakan bahan yang
menterjemahkan informasi dalam mRNA menjadi
urutan asam amino
• RNAs memiliki fungsi-fungsi yang lain, di antaranya
fungsi-fungsi katalis
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai