Anda di halaman 1dari 11

ALAT-ALAT LABORATORIUM BIOLOGI

1. TABUNG ERLENMEYER

Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya.
Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.

fungsi :

- Untuk menyimpan dan memanaskan larutan

- Menampung filtrat hasil penyaringan

- Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi

- pada pengujian mikrobiologi, digunakan sebagai tempat

pembiakan mikroba

2. GELAS KIMIA (BEAKER GLASS)

Berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya.


Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 oC
atau terbuat dari plastik. Gelas kimia yang digunakan untuk bahan kimia yang
bersifat korosif terbuat dari PTPE. Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL
dan 2 L.
Fungsi :
- Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian
yang tinggi
- Menampung zat kimia
- Memanaskan cairan
- Media pemanasan cairan

3. GELAS UKUR (GRADUATED/MEASURING CYLINDER)

Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini
mempunyai skala, tersedia bermacam-macam ukuran., mulai dari 10 mL sampai
2 L. Tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas.
Perhatikan meniscus pada saat pembacaan skala.

fungsi :

Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi
dalam jumlah tertentu

4.PIPET TETES (DROP PIPRTTE)

Berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya
meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil
cairan dalam skala tetesan kecil.

5. PIPET UKUR (Measuring Pipette)


Adalah alat yang terbuat dari gelas, berbentuk seperti gambar disamping.
Pipet ini memiliki skala. Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume
tertentu. Gunakan bulp atau pipet pump untuk menyedot larutan, jangan
dihisap dengan mulut.
6. PIPET VOLUM/GONDOK (VOLUME PIPETTE)

Pipet ini berbentuk seperti dibawah ini. Digunkan untuk mengambil larutan
dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang
menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan propipet atau
pipet pump untuk menyedot larutan.

7. LABU UKUR (VOLUMETRIC FLASH)

Berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup; terbuat dari kaca dan
tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. di bagian leher terdapat
lingkaran graduasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas.
Ukurannya mulai dari 1 mL hingga 2 L.

Fungsi :

Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan


larutan dengan keakurasian yang tinggi.

8. CORONG GELAS (FUNNEL CONICAL)

Biasanya terbuat dari gelas namun ada juga yang terbuat dari plastik.
Digunakan untuk menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam
suatu wadah dengan mulut sempit, seperti : botol, labu ukur, buret
dan sebagainya. digunakan juga sebagai tempat untuk menyimpan kertas saring dalam
proses penyaringan campuran kimia dengan gravitasi.

9. CORONG PISAH (SEPARATORY FUNNEL)

Berupa corong yang bagian atasnya bulat dengan lubang pengisi terletak di
sebelah atas, bagian bawahnya berkatup. Terbuat dari kaca.

Fungsi :
Untuk memisahkan campuran larutan yang memiliki kelarutan yang berbeda
(berdasarkan berat jenis). Biasanya digunakan dalam proses ekstraksi

10. BURET

Terbuat dari gelas. Mempunyai skala dan kran. Digunakan untuk melakukan titrasi. Zat
yang digunakan untuk menitrasi (titran) ditempatkan dalam buret, dan dikeluarkan sedikit
demi sedikit melalui kran. Volume dari zat yang dipakai dapat dilihat pada skala.
Ukurannya mulai dari 5 dan 10 mL (mikroburet) dengan skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL
dengan skala 0,05 mL.

11. TABUNG REAKSI (TEST TUBE)

Berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, terdiri
dari berbagai ukuran.

Fungsi :
- Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia
- Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil
- wadah untuk perkembangbiakkan mikroba
12. GELAS ARLOJI (WATCH GLASS)
Terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter.
Fungsi :
- Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel
- Tempat saat menimbang bahan kimia
- Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator

13. DESIKATOR

berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering, dengan
penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi vaseline. Ada 2
macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator vakum pada bagian
tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan dengan selang ke
pompa. Bahan pengering yang biasa digunakan adalah silika gel.

Fungsi :
- Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
- Mengeringkan padatan
14. LABU DIDIH (BOILLING FLASK)

Berupa labu yang memiliki jenis leher : single neck, double neck, dan triple neck.
Alasnya ada yang bundar (round bottom) dan ada yang rata (flat). Terbuat dari kaca
tahan panas pada suhu 120-300 oC. Ukurannya mulai dari 250 mL sampai 2000
mL.

Fungsi :
Untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan.

15. BOTOL TIMBANG (WEIGHT BOTTLE)

Biasanya digunakan di dalam menentukan kadar air suatu bahan. selain itu
digunakan untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama untuk bahan
cair dan pasta.

16. KONDENSOR

Digunakan sebagai pendingin uap panas, biasanya digunakan dalam proses


destilasi. kondensor memiliki beberapa jenis, yaitu lurus (Liebig), Graham, Spiral
(dimrot), bulat (Allihn). Gambar disamping adalah contoh dari kondensor lurus
(Liebig).

17. BOTOL PEREAKSI (REAGENT BOTTLE)

Digunakan untuk menyimpan larutan bahan kimia.

18. RAK TABUNG REAKSI


Rak tabung reaksi terbuar dari kayu dan memeliki 12 lubang untuk
penyimpanan tabung reaksi. Rak ini berukuran 20 x 10 cm. Di sebagian sisi
terdapat 6 batang kayu yang berfungsi sebagai tempat tabung reaksi ketika
di keringkan. Agar tabung reaksi tidak tergelincir ketika di simpan di rak,
maka pada alas rak terdapat cekungan sebanyak 12 cekungan, agar posisi
tabung reaksi ketika di simpan tidak mudah tergelincir. Fungsi: •
Menyimpan tabung raksi • Mengeringkan tabung reaksi • Menjaga agar
tabung reaksi tidak berjamur

19. GELAS ARLOJI

Deskripsi Alat: Gelas arloji berbentuk bundar terbuat dari gelas pyrex dengan
diameter 25, 50, 65, 75, 100, 125, dan 150 mm. Fungsi: • untuk menyimpan
bahan yang akan di timbang terutama untuk bahan padat atau pasta dan dapat
pula digunakan saat menutup wadah saat proses penguapan. • Untuk tempat
benda yang sedang dalam pengamatan

20. LUP

Lup atau kaca pembesar terdiri atas pegangan yang terbuat dari plastik dan kaca pembesar yang berbentuk
bulat. Lup atau biasa di sebut kaca pembesar mamiliki lensa cembung yang
memudahkan kita melihat benda-benda lebih besar dari ukuran sebenarnya. Tapi,
benda- benda yang dapat di amati pada lup atau kaca pembesar sangat terbatas,
karena pembesaran lup atau kaca pembesar lebih kecil dibandingkan pembesaran
mikroskop. Fungsi: • Untuk memudahkan kita melihat benda-benda yang lebih
kecil.

21. PINSET

Alat ini berfungsi sebagai alat pembantu dalam mengambil preparet segar agar
tidak terkontaminasi. Alat ini terbuat dari besi. Pinset (yang ujungnya lancip),
digunakan untuk mengambil atau menarik bagian alat-alat tubuh dari hewan
yang dibedah, memisahkan organ yang satu dengan yang lain. .

22. SPATULA

Spatula : berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari
stainless steel atau alumunium. alat untuk mengambil obyek. Spatula yang
sering digunakan di laboratorium biologi atau kimia berbentuk sendok kecil,
pipih dan bertangkai. Fungsi : Ø Untuk mengambil bahan kimia yang
berbentuk padatan Ø Dipakai untuk mengaduk larutan.

23. GEGEP KAYU

Penjepit kayu, digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan,
atau untuk membantu mengambil kertas saring atau benda lain pada kondisi
panas.

24. CAWAN PETRI


Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan
terbuat dari plastik atau kaca yg digunakan utk membiakkan sel. Cawan Petri
selalu berpasangan, yg ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar
merupakan tutupnya. Alat ini digunakan sebagai wadah utk penyelidikan tropi
dan juga utk mengkultur bakteri, khamir, spora,atau biji-bijian. Cawan Petri
plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri.

25. INKUBATOR

Digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan media pada pengujian secara


mikrobiologi.

26. TANUR

Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C.

27. OVEN

Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk


mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.

28. HOT PLATE

Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.

29. PEMANAS ATAU PEMBAKAR BUNSEN

Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi dalam
proses suatu proses.

30. PEMANAS SPIRTUS


Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan
31. KACAMATA PENGAMAN

Untuk melindungi mata dari bahan yang menyebabkan iritasi. Dan melindungi
dari percikan api, uap logam, serbuk debu, kabut dan zat-zat kimia yang meletup
ketika dilakukan pemanasan, misalnya H2SO4.

32. CLAY TRIANGLE

Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada
waktu penyaringan.

33. RING

Untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan dan untuk meletakan
corong pada proses penyeringan. KLEM dan STATIF Sebagai penjepit, misalnya: •
Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi • Menjepit buret dalam proses titrasi •
Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi

34. EVAPORATING DISH

Digunakan sebagai wadah. Misalnya penguapan larutan dari suatu bahan yang
tidak mudah menguap.

34. FILLER (KARET PENGHISAP)

Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. Untuk larutan selain air
sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur.

35. LABU DESTILASI

Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah
lubang sebagai tempat termometer.

36. CORONG BUCHER

Menyaring larutan dengan dengan bantuan pompa vakum.


37. PENGADUK

Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan mapun ketika
reaksi sementara berlangsung.

38. SPATULA PLASTIK DAN LOGAM

Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan, misalnya dalam


bentuk kristal. Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam digunakan spatula
plastik sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi dengan dengan logam dapat
digunakan spatula logam.

39. KAWAT NIKROM

Untuk uji nyala dari beberapa zat

40. PIPA KAPILER ATAU KACA KAPILER

Untuk mengalirkan gas ke tempat tertentu dan digunakan pula


dalam penentuan titik lebur suatu zat.

41. HOT HANDS

Untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam kondisi panas.

42. KAKI TIGA

Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.

43. KAWAT KASA

Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan
menggunakan pemanas spiritus atau pemanas Bunsen

44. STIRER DAN BATANG STIRER


Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan. Batang-batang magnet diletakan di
dalam larutan kemudian disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang
magnetik dari stirer akan berputar.

45. MORTAL DAN PASTLE


Menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal.

46. KRUSIBEL

Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk memanaskan


logam-logam.

47. MIKROSKOP
 

 
 Digunakan untuk melihat benda - benda / objek yang mikroskopis
DAFTAR NAMA-NAMA ALAT DAN KEGUNAANNYA DI LABORATORIUM

No Nama alat Kegunaan


1 Tabung reaksi          Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia
         Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil
2 Erlenmeyer          Erlenmeyer digunakan dalam proses titrasi untuk
menampung larutan yang akan dititrasi
         Menampung filtrat hasil penyaringan
3 Gelas kimia          Sebagai tempat untuk melarutkan zat yang tidak
memerlukan ketelitian tinggi
         Sebagai wadah menampung dan menyimpan larutan
sekaligus untuk memanaskannya
4 Pipet tetes Membantu memindahkan larutan kimia dari wadah yang
satu ke wadah yang lainnya dalam skala yang kecil
5 Pipet volume/Pipet Gondok Untuk memindahkan larutan dengan satu ukuran volume
6 Pipet ukur Untuk memindahkan larutan kimia dengan berbagai ukuran
volume
7 Labu ukur Untuk menyiapkan larutan dalam kimia analitik yang
konsentrasi dan jumlahnya diketahui dengan pasti dengan
keakuratan yang sangat tinggi
8 Gelas ukur Untuk mengukur volume 10 hingga 2000 mL
Dapat digunakan untuk mengukur volume segala benda baik
padat maupun cair maupun benda padat pada berbagai
ukuran volume
9 Gelas arloji          Untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama
untuk bahan padat
         Dapat pula digunakan sebagai penutup wadah pada saat
penguapan
10 Buret Untuk mengukur volume larutan dengan presisi tinggi
seperti titrasi dengan berbagai ukuran volume
11 Desikator Untuk mendinginkan bahan atau wadah sebelum dilakukan
penimbangan serta untuk menyimpan bahan agar tetap
dalam kondisi kering
12 Botol pereaksi Untuk menyimpan larutan bahan kimia
13 Corong pisah Untuk memisahkan cairan dari cairan lain berdasarkan berat
jenisnya
14 Oven Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan
digunakan untuk mengeringkan bahan dalam keadaan basah
15 Termometer Untuk mengukur suhu suatu larutan kimia
16 Cawan petri Berfungsi sebagai menimbang dan menyimpan bahan kimia
17 Spatula Untuk mengambil bahan kimia dalam bentuk padatan
18 Batang pengaduk Untuk mengaduk cairan dalam gelas kimia
19 Kawat kasa Sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari suatu
pembakar
20 Kaki tiga Digunakan untuk menahan kawat kasa dalam proses
pemanasan
21 Pembakar spritus Digunakan untuk memanaskan bahan kimia
22 Neraca analitik Untuk menimbang padatan kimia
23 Statif Untuk menegakkan buret, corong, corong pisah dan
peralatan gelas lainnya pada saat digunakan
24 Klem buret Untuk memegang buret yang digunakan untuk titrasi
25 Mortar (Lumpang) dan alu Berfungsi untuk menghaluskan suatu benda atau zat
26 Botol semprot Untuk menyimpan aquades
27 pH meter Digunakan untuk mengukur tingkat keasaman dari suatu zat
28 Botol reagen atau botol Untuk menyimpan larutan bahan kimia atau sering
pereaksi digunakan untuk menyimpan indikator asam basa seperti
fenolftalin.
29 Rak tabung reaksi Digunakan untuk meletakkan tabung reaksi
30 Labu ukur leher panjang Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan
mengencerkan larutan
31 Penjepit kayu Untuk menjepit suatu benda biatanya tabung reaksi tanpa
menggunakan tangan secara langsung
32 Kertas saring Untuk menyaring zat kimia
33 Corong Untuk menyaring campuran kimia dengan memanfaatkan
gaya gravitasi, biasanya diatasnya diberi kertas saring
34 Labu destilasi Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet
penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat termometer
35 Corong bucher Nmenyaring larutan dengan bantuan pompa vakum
36 Gelas ukur untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum
dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan
untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan
ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume.
37 Kondensor Untuk destilasi larutan. Lubang-lubang bawah tempat air
masuk, lubang atau tempat air keluar
38 Filler (karet penghisap) Nuntuk menghisap larutan yang akan keluar dari botol.
Untuk larutan selain air baiknya digunakan karet penghisap
yang telah disambungkan pada pipet ukur
39 Pipet ukur Untuk mengukur volume larutan
40 Kawat nikrom Nuntuk uji nyala dari beberapa zat
41 Indikator universal Untuk identifikasi keasaman atau basa suatu larutan/zat
42 Pemanas atau pembakar Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk
bunsen sterilisasi dalam suatu proses
43 Stier dn batang stirer Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan. Batang-
batang magnet diletakkan di dalam larutan kemudian
disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang
magnetik dari stier kan berputar
44 Water Bath Pemanas menggunakan air
45 Penangas Untuk memanaskan larutan menggunakan arus listrik
46 pH pen Untuk mengukur pH
47 Segitiga porselin Peyangga krus pada pemanasan
48 Plat tetes Penyimpanan ciran yang diteteskan
49 Penjepit tabung reaksi Terbuat dari besi untuk menjepit tabung reaksi
50 Labu dasar rata Penyimpanan zat cair saat distelasi
51 Ball pipet Penghisap cairan dipasang pada pipet
52 Kertas lakmus Untuk mengukur pH suatu larutan apakah asam atau basa

Anda mungkin juga menyukai