Anda di halaman 1dari 15

TUGAS INSTRUMENTASI

JENIS-JENIS ALAT LABORATORIUM

OLEH :

Nama : I Wayan Adi Setiawan


NIM : P07134014013

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
Jenis-Jenis Alat Laboratorium

Jenis alat laboratorium terbuat dari 6 bahan, yaitu :

a) Terbuat dari bahan kaca

1. GELAS UKUR (Measuring Cylinders)

Gelas ukur berbentuk silinder, terbuat dari jenis gelas boroksilikat.


Kapasitas volume gelas ukur 5 – 2000 mL. Prinsip Kerja : Mengukur
cairan secara tidak teliti dan tidak masuk dalam perhitungan.
Fungsi :
 Dapat digunakan untuk merendam pipet dalam asam pencuci
 Gelas ukur yang dilengkapi dengan tutup asah digunakan untuk
melarutkan zat hingga volume tertentu.

2. GELAS BEAKER

Biasanya terbuat dari tipe boroksilikat. Bentuk beaker glass memiliki


beberapa tipe, tinggi dan pendek. Mempunyai kapasitas ukuran volume
dari 5 – 6000 mL. Prinsip kerja : Wadah larutan, skala pada badan gelas
digunakan untuk mengukur larutan secara tidak teliti.
Fungsi :
 Sebagai tempat melarutkan zat.
 Tempat memanaskan.
 Menguapkan larutan / air.

3. TABUNG REAKSI (Test Tube)

Tabung reaksi umumnya terbuat dari berbagai macam jenis gelas antara
lain ; Boroksilikat, Soda, Fiolax dan Supermax. Soda Glass tidak tahan
pemanasan, Fiolax Glass tidak peka terhadap perubahan panas dan
pemanasan setempat. Tabung reaksi yang terbuat dari Fiolax dan Soda glass
umumnya berdinding tipis, sedangkan tabung reaksi yang terbuat dari
Boroksilikat dan Supermax tahan pemanasan. Ukuran tabung reaksi
ditetapkan berdasarkan atas diameter mulut tabung bagian dalam dan
panjang tabung, diameter antara 70 – 200 mm. Prinsip Kerja : Sebagai wadah larutan, beberapa
memiliki tutup yang digunakan untuk meletakkan sampel (darah).
Fungsi :
 Mereaksikan larutan.
 Untuk memanaskan sampel atau cairan.

4. LABU ERLENMEYER (Erlenmeyer Flask)

Terbuat dari jenis gelas boroksilikat, labu erlenmeyer ada yang


dilengkapi dengan tutup dan tanpa tutup. Tutup labu dan mulut labur
erlenmeyer terbuat dari kaca asah. Labu erlenmeyer mempunyai kapasitas
ukuran volume dari 25 – 2000 mL. Prinsip kerja : labu erlenmeyer dengan
tutup asah digunakan untuk pencampuran reaksi dengan pengocokkan kuat
sedangkan labu erlenmeyer tanpa tutup asah biasanya digunakan untuk
mencampurkan reaksi dengan kecepatan lemah.
Fungsi :
 Labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk titrasi dengan pengocokkan kuat,
dihubungkan dengan alat ekstraksi, alat destilasi dan sebagainya.
 Labu erlenmeyer tanpa tutup asah digunakan untuk titrasi dengan pengocokkan lemah hingga
sedang.

5. LABU UKUR (Volumetrik Flask)

Terbuat dari jenis gelas boroksilikat, mempunyai mulut labu


dengan ukuran standar yang dilengkapi dengan tutpnya. Tutup labu
dapat terbuat dari gelas asah atau teflon. Labu ukur mempunyai
kapasitas volume 5 – 2000 mL. Prinsip kerja : Labu ukur memiliki
ketelitian tinggi sehingga sering digunakan untuk mengukur larutan
secara teliti.
Fungsi : Digunakan untuk mencampurkan larutan.

6. PIPET VOLUME (Volumetric Pipetts)

Pipet terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas


0,5 – 100 mL. Prinsip Kerja :memipet atau memindahkan volume
cairan dengan teliti atau seksama.
Fungsi : memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti.
7. PIPET UKUR (Graduated Pipettes)
Pipet ukur terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai
kapasitas 0,01 – 50 mL dilengkapi dengan pembagian skala pada
dinding pipet 0,001 – 0,5 mL. Prinsip Kerja :memipet cairan secara
kurang teliti dan tidak masuk dalam perhitungan pada penetapan
kadar.

Fungsi : digunakan untuk mengambil, memindahkan atau memipet sejumlah volume secara
tidak teliti.

8. BURET (Burettes)

Buret berbentuk silinder, terbuat dari jenis gelas soda, boroksilikat,


amber. Bentuk buret dibedakan dengan ujung kran lurus (Burettes with
straight stopcock) dan buret dengan keran bengkok (Burettes with lateral
stopcock). Mempunyai kapasitas 1 – 100 mL dengan pembagian skala
0,01 – 0,2 m. Prinsip Kerja : Buret harus bersih, kering dan bebas lemak
sebelum digunakan. Sebelum titrasi dimulai, pastikan tidak ada
gelembung udara di bawah kran karena menyebabkan kesalahan saat melakukan titrasi.
Fungsi : Memberikan secara tetes demi tetes sejumlah volume larutan yang diketahui dengan
teliti pada proses titrasi.

9. DESIKATOR (Desiccators)

Desikator terbuat dari gelas jenis semi-boroksilat, plastik atau


mika. Tipe gelas jenis atau amber. Di dalam desikator terdapat
piringan berpori yang terbuat dari porselin yang digunakan untuk
meletakkan alat – alat gelas. Di bawah piringan porselin terdapat
bahan pengering yang umumnya terbuat dari ; silikagel, asam sulfat
pekat, fofor pentaoksida, kalsium oksida dan sebagainya. Pengering
silikagel biasanya diberi indicator warna biru yang keriing dan jika
telah mengikat uap air warna akan berubah menjadi merah. Silikagel
yang telah jenuh dengan uap air dapat dikeringkan lagi dengan cara dipanaskan dalam oven
dengan suhu 100o. Tutup desikator pada bagian permukaan harus diberi bahan pelican missal :
silicon grease, agar dapat tertutup lebih rapat.Prinsip kerja : Mendinginkan, mengeringkan serta
menyimpan zat atau bahan.
Fungsi :
 Digunakan untuk mendinginkan bahan atau alat gelas (misalnya ; krus porselin, botol
timbang) setelah dipanaskan dan akan ditimbang.
 Mengeringkan bahan atau menyimpan zat atau bahan yang harus diliindungi terhadap
pengaruh kelembapan udara.

10. CORONG (Funnels)

Terbuat dari jenis boroksiliat atau plastic. Corong mempunyai garis


tengah 35 – 300 mm dan ada yang mempunyai tangkai corong panjang, sedang
dan pendek. Prinsip Kerja : membantu memasukkan cairan dalam suatu wadah
dengan ukuran mulut kecil.
Fungsi : digunakan untuk menyaring zat cair atau sampel padat.

11. CORONG PISAH (Separatory Funnels)

Terbuat dari gelas boroksilat, tidak berwarna dan amber. Berbentuk


kerucut (buah per) bulaat dan silinder, dilengkapi dengan kran dan tutup
yang terbuat dari bahan gelas asah atau teflon. Mempunyai kapasitas 50
– 2000 mL. Corong pisah mempunyai tangkai bermacam – macam ada
yang bertangkai pendek, panjang dilengkapi dengan penyambung gelas
asah standar, dilengkapi dengan pengatur tetesan. Prinsip Kerja
: mengekstraksi zat cair dengan zat cair.
Fungsi : digunakan untuk ektraksi zat, dapat pula mengatur aliran zat cair pada proses
kromatografi kolom dan reaksi kimia lainnya.

12. GELAS ARLOJI (Watch Glasses)

Terbuat dari gelas boroksilat, mempunyai diameter yang bervariasi


antara 30 – 200 mm. Prinsip Kerja : wadah penimbangan zat padat

Fungsi : wadah menimbang zat padat dan untuk menutup labu pada proses
pemanasan.

13. KONDENSOR (Condensers)

Kondensor mempunyai bentuk panjang yang berbeda – beda sesuai


dengan kegunaan masing – masing. Kondensor terbuat dari gelas boroksilat ,
umumnya dapat dirangkai dengan alat gelas lain untuk berbagai keperluan.
Prinsip Kerja :zat dipanaskan, kemudian uap panas akan naik lalu dialirkalah
air dinginmelalui selang sehingga uap panas tadi tidak lepas ke udara tetapi
kembali mengembun dan jatuh lagi ke bawah. Pada prinsip kerja kondensor, volume dari larutan
yang dipanaskan akankonstan karena tidak ada uap yang lepas ke udara.
Fungsi : digunakan intuk menggembungkan atau mendinginkan uap yang terjadi pada proses
reaksi, sintesa, atau pada sistem destilasi, ekstraksi, saponifikasi, esterifikasi, metilasi dan
sebagainya.

14. BATANG PENGADUK (Strirring Rod)

Terbuat dari gelas, polietilen atau logam yang dibungkus dengan


polietilen. Batang pengaduuk mempunyai panjang sesuai dengan
keperluan. Batang pengaduk umumnya bergaris tengah 2 – 4 mm dan
mempunyai panjang yang bervariasi 6 – 30 cm. Prinsip Kerja
: Mengaduk larutan atau suspense dalam wadah.
Fungsi :
 Digunakan untuk mengaduk larutan atau suspensi yang umumnya berada pada gelas kimia,
Erlenmeyer atau tabung reaksi.
 Digunakan pula sebagai alat bantu untuk memindahkan cairan dari suatu bejana ke bejana
lain.

15. BOROL PEREAKSI (Reagent Bottles)

Botol pereaksi terbuat dari boroksilikat, atau gelas soda, ada yang jernih-
transparan dan amber. Botol mempunyai mulut atau leher lebar dan normal
dengan kapasitas 50 – 10.000 mL dilengkapi dengan tutup yang terbuat dari
kaca asah.
Fungsi : menyimpan larutan, khusus untuk penyimpanan asam yang berasap
botol dilengkapi dengan penutup bahan atau kap asam.

16. PIPET TETES (Dropping Pipettes)

Pipet tanpa skala, mempunyai bentuk pendek atau panjang dan


dilengkapi dengan karet penghisapnya.Prinsip Kerja : menambahkan
cairan tetes demi tetes hingga volume tepat.
Fungsi : memindahkan larutan dari satu wadah ke wadah lainnya

17. CAWAN PETRI


Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang
bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan
untuk membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya
agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya.
Fungsi : digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga
untuk mengkultur bakteri,khamir, spora, atau biji-bijian. Cawan Petri
plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri.

18. BOTOL PENETES (Dropping Bottles)

Terbuat dari gelas boroksilikat , ada yang jernih-transparan dan


amber. Kapasitas 30 – 250 mL dilengkapi dengan tutup yang mempunyai
tempat mengalirkan cairan / meneteskan cairan atau tutup yang dilengkapi
dengan pipet. Prinsip Kerja : menyimpan dan meneteskan cairan.
Fungsi : digunakan untuk menyimpan cairan indikator, cairan pewarnaan
dan sebagainya.

19. BOTOL TIMBANG (Wlighting Bottles)

Botol timbang terbuat dari jenis gelas boroksilikat, dilengkapi dengan


tutup asah. Botol timbang mempunyai tipe bentuk tinggi dan pendek.
Kapasitas botol timbang mulai 15 – 80 mL.
Fungsi :
 Digunakan di dalam menentukan kadar air suatu bahan.
 Selain itu digunakan untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang
terutama untuk bahan cair

20. LABU IODIUM (Iodium Determination Flask)

Labu iodium atau disebut juga sebagai labu iod merupakan salah
satu alat gelas laboratorium yang terbuat dari kuarsa/silikat oksida, boron
oksida, aluminium oksida dan natrium oksida. Labu iodium mirip labu
Erlenmeyer bertutup asah dan pada mulut labu dilengkapi oleh suatu
piringan kaca yang digunakan untuk menempatkan cairan/larutan atau air
yang berguna untuk mengikat uap iodium hasil reaksi. Labu iodium
mempunyai kapasitas ukuran 100 sampai 500. Prinsip Kerja : memasukkan sampel dalam labu
iodium dan tutup dengan rapat, jangan sampai ada gelembung udara di dalamnya.
Fungsi : adapun kegunaan labu iodium adalah untuk mereaksikan zat yang biasanya
menghasilkan iodium.
21. LABU ALAS BULAT

Labu alas bulat adalah alat laboratorium yang terbuat dari gelas (Glass ware) yang
berbentuk seperti labu dengan berbagai jenis leher, yaitu ada yang single neck, double neck, dan
triple neck. Labu didih ada yang bagian dasarnya berbentuk bundar (round bottom) dan ada juga
yang rata (flat bottom). Labu didih biasanya terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 ‘C.
Ukurannya beragam, mulai dari 250 mL sampai 2000 mL.
Fungsi : untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan.

22. PIKNOMETER

Terdapat beberapa macam ukuran dari piknometer, antara lain : 10 ml,


25 ml, 50 ml dan 100 ml, dimana nilai volume ini valid pada temperature
yang tertera pada piknometer tersebut.
Fungsi :untuk mengukur nilai massa jenis atau densitas fluida.

23. LABU KEJELDALH

Terbuat dari gelas boroksilikat, dengan kapasitas 50 – 1000 mL. Prinsip Kerja
: posisi labu harus miring dengan mulut menyandar pada penampung uap asam.
Fungsi : digunakan untuk destruksi atau digesti protein dan dapat pula digunakan
sebagai labu destilasi pada hasil destruksi protein.

24. SPREADER

Kaca tipis seperti objek glass yang salah satu ujung nya tumpul.
Fungsi : digunakan dalam pembuatan preparat apus darah,
25. URINOMETER

Pengukuran Berat jenis dengan alat ini memerlukan volume urine minimal 40 ml. Bila
volume urine kurang, dapat dilakukan pengenceran.
Fungsi : digunakan untuk mengukur berat jenis (BJ) urine secara langsung
Hasil pemeriksaan BJ urine (urinometer) dikoreksi terhadap :

a. Suhu
Perbedaan antara suhu kamar dan suhu tera, yaitu:
 Setiap kenaikan 3° C suhu kamar terhadap suhu tera, akan meningkatkan 1satuan BJ pada
akhir perhitungan.
 Setiap penurunan 3° C suhu kamar terhadap suhu tera, akan menurunkan 1satuan BJ pada
akhir perhitungan.

b. Protein
Setiap kenaikan 0,4 Gram protein/100 ml urine, akan menurunkan 1satuan BJ pada akhir
perhitungan.

c. Glukosa
Setiap kenaikan 0,3 gram glukosa/100 ml urine akan menurunkan 1satuan BJ pada akhir
perhitungan. Perhitungan BJ dengan urinometer menggunakan rumus perhitungan. Rumus
perhitungan BJ urine dengan menggunakan urinometer beik pada urine yang telah diencerkan/
tidak diencerkan, dikoreksi terhadap suhu (temperature), protein dan glukosa.

26. BUNSEN

Pemanas yang bentuknya seperti tabung yang berisi bahan bakar dan
memiliki sumbu yang dapat menghasilkan api. Bahan bakarnya macam-
macam, ada yang dari alcohol, spiritus, dan minyak gas..
Fungsi : fungsinya untuk menciptakan suasana steril
27. PIPET LED ((Laju Endap Darah)

Ada 2 macam pipet untuk LED :

Wintrobe alat untuk mengukur laju endap darah dengan skala yang sma dengan
westergreen, tetapi wintrobe pembacaannya kurang spesifik.

Westergreen alat untuk mengukur laju endap darah dengan skala 0 – 20 yang
menggunakannya diletakkan tegak lurus pada rak westergreen.

28. DECK GLASS / COVER GLASS

Fungsi :
 untuk menutup kamar hitung saat perhitungan jumlah sel
 untuk menutup obyek glass pada pemeriksaan mikroskopis

29. TERMOMETER

Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang


berarti bahang dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja
termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan
adalah termometer air raksa.
Fungsi : digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun
perubahan suhu.
b) Terbuat dari Porselin

30. CLAY TRIANGLE

Fungsi : Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan


ataau corong pada waktu penyaringan.

31. KRUS (Crucible)

Krus dapat dipanaskan hingga suhu tinggi dalam tanur (Muffle


Furnance) 1900o. Krus mempunyai kapasitas 2 – 250 mL. Mempunyai
bentuk tinggi atau pendek , krus dilengkapi denan tutup. Krus terbuat
bahan Porselin, Platina, tanah liat yang dibakar, campuran Platina-
Tembaga, Baja tahan karat, Nikel, Graphite. Prinsip Kerja : praktikum
analisis laboratorium sehari – hari untuk pengabuan zat pada analisis
gravimetri.
Fungsi : umumnya digunakan untuk membakar / mengarangkan / mengabungkan zat pada
analisis gravimetri.

32. MORTAL DAN PASTLE

Mortar dan alu ini terbuat dari keramik. Dengan menggunakan


mortar dan alu dari bahan keramik , bahan /zat yang ditumbuk dan
dihaluskan tidak akan tertinggal pada mortar seperti halnya bila
menggunakan mortar yang terbuat dari batu.
Fungsi : Menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal.

33. CORONG BUCHNER (Buchner Funnels)

Corong Buchner dari porselin atau gelas boroksilikat.


Corong penggunaannya dibantu dengan labu hisap yang
dihubungkan dengan pompa hisap / vakum. Diameter corong
Buchner 26 – 380 mm. Corong mempunyai dasar yang berpori
kasar dan jika akan digunakan harus diletakkan kertas saring yang
mempunyai diameter sama dengan corong atau lempeng berpori.
Prinsip Kerja: Menyaring bahan kasar dengan cairan penyaring
atau pelarut.
Fungsi : digunakan untuk menyaring dengan cepat terutama jika
digunakan pelarut yang mudah menguap.
34. CAWAN PORSELIN

Cawan porselin mempunyai kapasitas 4 – 2900 mL. Sebagian


cawan petri tidak tahan pada suhu di atas 300o.
Fungsi : untuk menguapkan cairan pada suhu yang tidak terlalu tinggi
(oven, di atas tangas air, uap, pasir dan sebagainya).

c) Terbuat dari kayu

35. PENJEPIT KAYU

Fungsi : digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan,


atau untuk membantu mengambil kertas saring atau benda lain pada
kondisi panas.

36. RAK TABUNG REAKSI

Rak tabung reaksi terbuar dari kayu dan memeliki 12 lubang


untuk penyimpanan tabung reaksi. Rak ini berukuran 20 x 10 cm. Di
sebagian sisi terdapat 6 batang kayu yang berfungsi sebagai tempat
tabung reaksi ketika di keringkan. Agar tabung reaksi tidak tergelincir
ketika di simpan di rak, maka pada alas rak terdapat cekungan sebanyak
12 cekungan, agar posisi tabung reaksi ketika di simpan tidak mudah
tergelincir.
Fungsi : Digunakan sebagai tempat meletakkan tabung reaksi.

d) Terbuat dari logam

37. KAKI TIGA

Fungsi : untuk menaruh krusibel saat akan dipanaskan langsung di atas api.

38. KAWAT OSE / KAWAT NICROM

Diameter 0.5 mm, panjang: 150 mm, Tangkai pemegang : gelas.


Fungsi : Untuk megnidentifikasi zat dengan cara uji nyala
Untuk mengambil bakteri dan menanam bakteri di media tanam.
39. BATANG L ( L Rod)

Batang L ini biasanya disebut dengan dry glassky. Cara kerja dari alat
ini adalah dengan diratakan pada seluruh permukaan media.
Fungsi : untuk meratakan suspensi bakteri pada saat dituang ke media.

40. STATIF

Terbuat dari besi atau baja.


Fungsi : untuk menegakkan buret, corong, corong pisah dan peralatan gelas
lainnya pada saat digunakan.

41. INKUBATOR

Fungsi : Digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan media pada


pengujian secara mikrobiologi.

42. NERACA ANALITIS

Neraca analitik digital merupakan salah satu neraca yang memiliki


tingkat ketelitian tinggi, neraca ini mampu menimbang zat atau benda sampai
batas 0,0001 g.
Fungsi : untuk menimbang zat atau cairan

43. OVEN

Fungsi : Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan


untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.
44. KLEM UNIVERSAL

ciri-ciri: satu baut pengencang jepitan, ukuran panjang kira-kira 15


cm, bukaan rahang dapat menggenggam beaker 50ml. Bahan :
Aluminium die casting, dengan batang dari stainless steel (tak tertarik
magnet).
Fungsi : untuk menjepit erlenmeyer, krus, gelas beaker dll.

45. HOT PLATE

Fungsi : Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang


mudah terbakar

46. STIRER DAN BATANG STIRER

Fungsi : Untuk mengaduk larutan. Batang-batang magnet diletakan di dalam larutan kemudian
disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang magnetik dari stirer akan berputar.
47. PINSET

Alat ini terbuat dari besi. Pinset (yang ujungnya lancip).


Fungsi :
 sebagai alat pembantu dalam mengambil preparet segar agar
tidak terkontaminasi.
 digunakan untuk mengambil atau menarik bagian alat-alat
tubuh dari hewan yang dibedah, memisahkan organ yang satu
dengan yang lain.

48. SPATULA

Spatula berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar,


terbuat dari stainless steel atau alumunium. alat untuk mengambil
obyek. Spatula yang sering digunakan di laboratorium biologi atau
kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai.
Fungsi : Untk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan Ø Dipakai untuk mengaduk
larutan

e) Terbuat dari karet

49. PENGHISAP PIPET (PIPPETS FILLER)


Terbuat dari bola karet kenyal dengan 3 knop. Bola karet tidak mudah
lembek.
Fungsi : Untuk menghisap larutan yang akan diukur.

50. HOT HANDS

Fungsi : digunakan untuk membantu di dalam mengambil atau memindahkan peralatan gelas
yang masih dalam kondisi panas

f) Terbuat dari plastic

51. BOTOL SEMPROT

Botol semprot atau juga sering disebut botol pencuci adalah


berupa botol tinggi bertutup yang terbuat dari plastik. Jadi anda tidak
perlu takut menggunakannya karena tidak terbuat dari gelas dan akan
terhindar dari pecah atau retakAlat ini sangat diperlukan dilaboraturium
manapun. Walaupun alat ini sangat sederhana tapi sangat berguna.
Prinsip Kerja : menekan badan botol sampai airnya keluar.
Fungsi : Berfungsi sebagai tempat menyimpan aquades juga digunakan untuk membersikan
dinding bejana dan sisa-sisa endapan, mengeluarkan air atau cairan dalam jumlah terbatas, untuk
membilas peralatan kimia lain atau proses pengenceran dalam suatu wadah misal labu ukur,
erlenmeyer,dsb.

Anda mungkin juga menyukai