RUMUSAN MASALAH
Nah, Anda telah membaca latar belakang masalah mengenai pengenalan, fungsi, dan
penggunaan alat di laboratorium. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,
sekarang bacalah rumusan masalah yang ada di bawah ini!
1. Bagaimanakah fungsi dan cara pengunaan alat-alat gelas?
2. Bagaimanakah fungsi dan cara pengunaan alat-alat porselen?
3. Bagaimanakah fungsi dan cara pengunaan alat-alat logam?
4. Bagaimanakah fungsi dan cara pengunaan alat-alat optik?
RUMUSAN HIPOTESIS
Nah, Anda telah membaca rumusan masalah mengenai pengenalan, fungsi, dan
penggunaan alat di laboratorium. Sekarang rumuskan hipotesis pada praktikum ini.
Rumusan hipotesis tersebut dapat Anda buat pada bagian di bawah ini.
A. Alat-alat gelas adalah peralatan yang umumnya terbuat dari kaca atau bahan
transparan lainnya yang digunakan dalam laboratorium kimia, dapur, atau
berbagai aplikasi lainnya. Fungsi alat-alat gelas ini bervariasi tergantung pada
jenisnya, tetapi umumnya digunakan untuk mengukur, mencampur, atau
mengolah zat cair.
Fungsi dan cara penggunaan alat-alat gelas
1. Gelas Kimia (Beaker Glass)
Terbuat dari jenis gelas boroksilikat, labu erlenmeyer ada yang dilengkapi
dengan tutup dan tanpa tutup. Tutup labu dan mulut labur erlenmeyer
terbuat dari kaca asah. Labu erlenmeyer mempunyai kapasitas ukuran
volume dari 25 – 2000 mL.
Terbuat dari jenis gelas boroksilikat, mempunyai mulut labu dengan ukuran
standar yang dilengkapi dengan tutpnya. Tutup labu dapat terbuat dari
gelas asah atau teflon. Labu ukur mempunyai kapasitas volume 5 – 2000
mL.
Gelas ukur berbentuk silinder, terbuat dari jenis gelas boroksilikat. Kapasitas
volume gelas ukur 5 – 2000 mL.
Prinsip Kerja : Mengukur cairan secara tidak teliti dan tidak masuk dalam
perhitungan.
Fungsi :
• Dapat digunakan untuk merendam pipet dalam asam pencuci
• Gelas ukur yang dilengkapi dengan tutup asah digunakan untuk
melarutkan zat hingga volume tertentu.
6. Buret (Burettes)
Buret berbentuk silinder, terbuat dari jenis gelas soda, boroksilikat, amber.
Bentuk buret dibedakan dengan ujung kran lurus (Burettes with straight
stopcock) dan buret dengan keran bengkok (Burettes with lateral
stopcock). Mempunyai kapasitas 1 – 100 mL dengan pembagian skala
0,01 – 0,2 m.
Prinsip Kerja : Buret harus bersih, kering dan bebas lemak sebelum
digunakan. Sebelum titrasi dimulai, pastikan tidak ada gelembung udara
di bawah kran karena menyebabkan kesalahan saat melakukan titrasi.
Fungsi : Memberikan secara tetes demi tetes sejumlah volume larutan yang
diketahui dengan teliti pada proses titrasi.
7. Corong (Funnels)
Pipet terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas 0,5 – 100 mL.
Prinsip Kerja :memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti atau
seksama.
Fungsi : memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti.
9. Pipet Ukur (Graduated Pipettes)
Pipet ukur terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas 0,01 – 50
mL dilengkapi dengan pembagian skala pada dinding pipet 0,001 – 0,5
mL.
Prinsip Kerja :memipet cairan secara kurang teliti dan tidak masuk dalam
perhitungan pada penetapan kadar.
Fungsi : digunakan untuk mengambil, memindahkan atau memipet sejumlah
volume secara tidak teliti.
10. Desikator (Desiccators)
Terbuat dari gelas, polietilen atau logam yang dibungkus dengan polietilen.
Batang pengaduuk mempunyai panjang sesuai dengan keperluan. Batang
pengaduk umumnya bergaris tengah 2 – 4 mm dan mempunyai panjang
yang bervariasi 6 – 30 cm.
Prinsip Kerja : Mengaduk larutan atau suspense dalam wadah.
Fungsi :
• Digunakan untuk mengaduk larutan atau suspensi yang umumnya berada
pada gelas kimia, Erlenmeyer atau tabung reaksi.
Terbuat dari gelas boroksilat, tidak berwarna dan amber. Berbentuk kerucut
(buah per) bulaat dan silinder, dilengkapi dengan kran dan tutup yang
terbuat dari bahan gelas asah atau teflon. Mempunyai kapasitas 50 – 2000
mL. Corong pisah mempunyai tangkai bermacam – macam ada yang
bertangkai pendek, panjang dilengkapi dengan penyambung gelas asah
standar, dilengkapi dengan pengatur tetesan.
Prinsip Kerja :zat dipanaskan, kemudian uap panas akan naik lalu dialirkalah
air dinginmelalui selang sehingga uap panas tadi tidak lepas ke udara
tetapi kembali mengembun dan jatuh lagi ke bawah. Pada prinsip kerja
kondensor, volume dari larutan yang dipanaskan akankonstan karena
tidak ada uap yang lepas ke udara.
Fungsi : digunakan intuk menggembungkan atau mendinginkan uap yang
terjadi pada proses reaksi, sintesa, atau pada sistem destilasi, ekstraksi,
saponifikasi, esterifikasi, metilasi dan sebagainya.
Pipet tanpa skala, mempunyai bentuk pendek atau panjang dan dilengkapi
dengan karet penghisapnya.
Botol timbang terbuat dari jenis gelas boroksilikat, dilengkapi dengan tutup
asah. Botol timbang mempunyai tipe bentuk tinggi dan pendek. Kapasitas
botol timbang mulai 15 – 80 mL.
Fungsi :
• Digunakan di dalam menentukan kadar air suatu bahan.
• Selain itu digunakan untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang
terutama untuk bahan cair.
Labu iodium atau disebut juga sebagai labu iod merupakan salah satu alat
gelas laboratorium yang terbuat dari kuarsa/silikat oksida, boron oksida,
aluminium oksida dan natrium oksida. Labu iodium mirip labu
Erlenmeyer bertutup asah dan pada mulut labu dilengkapi oleh suatu
piringan kaca yang digunakan untuk menempatkan cairan/larutan atau air
yang berguna untuk mengikat uap iodium hasil reaksi. Labu iodium
mempunyai kapasitas ukuran 100 sampai 500.
Prinsip Kerja : memasukkan sampel dalam labu iodium dan tutup dengan
rapat, jangan sampai ada gelembung udara di dalamnya.
Fungsi : adapun kegunaan labu iodium adalah untuk mereaksikan zat yang
biasanya menghasilkan iodium.
19. Labu Kjeldahl (Kjeldahl Flasks)
Pemanas yang bentuknya seperti tabung yang berisi bahan bakar dan
memiliki sumbu yang dapat menghasilkan api. Bahan bakarnya macam-
macam, ada yang dari alcohol, spiritus, dan minyak gas..
Fungsi : fungsinya untuk menciptakan suasana steril
1.Cawan porselin
Cawan porselin biasanya digunakan sebagai tempat mengabukan kertas
saring dan memijarkan endapan sehingga terbentuk senyawa yang stabil.
Cawan porselin yang baik dapat dipanaskan hingga suhu 1200oC. Cawan
porselin yang masih panas tidak boleh didinginkan mendadak (dengan air
dingin) karena bisa pecah.
Fungsi:
• Sebagai tempat melarutkan zat.
• Tempat memanaskan.
• Menguapkan larutan / air.
2. Pinggan porselin
Alat ini digunakan untuk menguapkan larutan sehingga menjadi lebih pekat
atau menjadi kering atau menjadi kristal.
LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 11
YOSI LAILA RAHMI, DKK
Pinggan porselen yang kita temui di laboratorium kimia biasanya
menampung sampel dalam skala kecil. Namun, sampel yang lebih besar dapat
diujikan dengan menggunakan cawan/pinggan penguap degnan kapasitas
yang lebih besar (pinggan penguap yang lebih besarini lebih dangkal dan
berbntuk setengah bulat untuk mengakomodasi volume cairan yang lebih
besar). Bentuk alat peraga kimia pinggan / cawan penguap 100 mlmembuat
penguapan menjdi lebih mudah karena permukaannya yang luas dimana zat
pelarutnya lebih mudah terkena atmosfer.Seperti yang berlaku dalam hukum
fisika, larutan yang terkena atmosfer/udara akan lebih cepat menguap
dibanding larutan yang tidak terkena atmosfe.
3. lumpang
Lumpang digunakan untuk menggerus/menghaluskan zat. Ada berjenis-jenis
lumpang yang digunakan di laboratorium kimia seperti lumping porselin,
lumping akik (agate). Cara: bahan yang akan dihaluskan diletakkan diatas
mortar kemudian dihaluskan dengan batang penumbuk.
4. Plat tetes
Fungsina sebagai penguji keasaman suatu larutan atau merekasikan larutan.
Plat tetes terbuat dari bahan porselen dan umumnya tersedia dalam jumlah 6,
12, dan 16 lubang tetes.
6. Segitiga porselin
Digunakan sebagai alat penompang wadah yang akan dipanaskan diatas kaki
tiga.
7. Krusible
Krus dapat dipanaskan hingga suhu tinggi dalam tanur (Muffle Furnance)
1900o. Krus mempunyai kapasitas 2 – 250 mL. Mempunyai bentuk tinggi
atau pendek , krus dilengkapi denan tutup. Krus terbuat bahan Porselin,
Platina, tanah liat yang dibakar, campuran Platina-Tembaga, Baja tahan karat,
Nikel, Graphite.
Prinsip Kerja: Menyaring bahan kasar dengan cairan penyaring atau pelarut.
Fungsi : digunakan untuk menyaring dengan cepat terutama jika digunakan
pelarut yang mudah menguap.
1. Kawat nikrom
Fungsinya adalah untuk mengidentifikasi zat dengan car uji nyala. Nikrom
sebagai material yang tahan bakar dan tidak reaktif terhadap api dapat
membantu proses uji nyala tersebut tanpa mempengaruhi hasil warna nyala
api yang dihasilkan dari bahan uji itu sendiri.
Cara menggunakannya sebaiknya menggunakan bunsen dengan bahan bakar
spiritus atau juga dikenal dengan pembakar spiritus. Sebelum kita melakukan
pengujian, hal yang harus dilakukan adalah membersihkan kawat nikrom
dengan asam kuat yaitu HCL. Terakhir menguji caranya yaitu dengan
meneteskan sedikit HCL ke kawat nikrom. Selanjutnya menempelkan ujung
kawat nikrom ke dalam sampel yang akan diuji nyala. Kemudian lakukan uji
nyala dengan menempelkan bagian sampel ke api dari bunsen. Jika sampel
tersebut memiliki warna nyala api yang khas amaka akan dihasilkn nyala api
dengan jenis sampel tersebut.
2. spatula
Digunakan untuk mengambil bahn kimia dalam bentuk padatan atau kristal.
Spatula sering digunakan di laboratorium biologi atau kimia berbentuk
sendok kecil, pipih dan bertangkai.
3. kawat kasa
Fungsi kawat kasa adalah untuk menahan beaker atau labu ketika proses
pemanasan menggunakan pemanas bunsen atau pemanas spiritus. Kawat kasa
juga ditopang alat kaki tiga pada bagian bawahnya untuk melakukan
pemanasan.
Pada kegiatan ini, Anda harus mencari informasi mengenai alat-alat berikut ini.
1. bejana lonceng (bell jar) 22. kondensor
2. bejana pewarnaan (coplin jar 23. krusibel
dan staining jar) 24. labu distilasi
3. botol cuci 25. labu ekstraksi
4. botol pereaksi 26. labu erlenmeyer
5. botol kultur 27. labu filtrasi
6. botol tetes (dropping bottle) 28. labu kjeldahl
7. buret 29. labu volumetri
8. cawan petri 30. lumpang dan alu
9. corong 31. mangkuk porselen
10. corong buchner 32. mangkuk gelas (glass basin)
11. corong pemisah 33. pelat tetes
12. desikator 34. pipet
13. gelas arloji 35. tabung sentrifugal
14. gelas piala 36. tabung reaksi
15. gelas ukur 37. termometer
16. gelas kimia 38. ring
17. kasa gause 39. segitiga (triangle)
18. klem 40. statif dengan batang statif
19. ose 41. tang serba guna
20. pembakar bunsen 42. tang krusible
21. penjepit tabung reaksi 43. mikroskop cahaya
44. preparat awetan
PENGUJIAN HIPOTESIS
Sekarang, Anda bisa membuktikan hipotesis mengenai alat-alat laboratorium yang telah
dibuat. Anda dapat mengikuti arahan prosedur kerja pada kegiatan ini!
i. Letakkan alat-alat yang telah tersedia pada masing-masing
bandul.
ii. Identifikasi kemudian kelompokkanlah alat-alat laboratorium
(alat gelas, porselen, dan logam) berdasarkan jenis, fungsi, dan
kerja.
iii. Tuliskan dalam tabel hasil pengelompokkan alat berdasarkan
fungsinya.
iv. Jika alat-alat tersebut tidak tersedia di laboratorium silahkan
telusuri melalui internet.
2 bejana pewarnaan (coplin jar untuk melakukan pewarnaan pada sampel seperti
dan staining jar) sel, jaringan, atau mikroorganisme. Cara
Penggunaan:
2 Krusibel
1. Pemanasan: Krusibel digunakan untuk memanaskan
bahan kimia atau logam hingga suhu tinggi dalam
berbagai eksperimen atau proses industri, seperti
peleburan logam atau proses analisis termal.
3 Lumpang dan alu meskipun mirip dalam prinsip dengan lumpang dan
alu dapur, mortar dan pestle laboratorium terbuat dari
bahan tahan kimia seperti porselen atau keramik dan
digunakan untuk menghancurkan dan menggiling
bahan kimia atau sampel dalam konteks eksperimen
atau analisis kimia. Alat ini memungkinkan peneliti
untuk mengubah bahan menjadi serbuk halus atau
mencampur reagen secara homogen.
4 Pembakar bunsen untuk menghasilkan nyala api yang kuat dan panas
dalam laboratorium. Nyala ini digunakan untuk
berbagai tujuan, termasuk pemanasan, sterilisasi, dan
reaksi kimia. Pengaturan nyala dapat diubah dari api
terbuka hingga api tertutup, tergantung pada
kebutuhan percobaan.
8 Statif dengan batang statif ebagai rangkaian penyangga yang digunakan untuk
mendukung dan menjepit alat-alat laboratorium seperti
kaki tiga, penjepit tabung reaksi, ring, atau alat
lainnya. Statif membantu menjaga peralatan dalam
posisi yang tepat dan aman selama eksperimen atau
proses laboratorium, sehingga memungkinkan
penelitian yang lebih efisien dan akurat.
Periksa kembali data hasil pengamatan Anda. Apakah data yang didapatkan
mendukung hipotesis yang telah dirumuskan? Coba tuliskan simpulan kegiatan !
Pengenalan tentang fungsi dan penggunaan alat laboratorium adalah fondasi yang
krusial dalam melakukan eksperimen dan penelitian di dunia ilmu pengetahuan. Dalam
perjalanan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang fenomena alam, alat-alat
laboratorium menjadi mitra tak tergantikan. Dengan pemahaman yang tepat tentang alat-
alat tersebut, para peneliti dapat mengoptimalkan efisiensi, akurasi, dan keamanan dalam
pekerjaan mereka.
Dalam memahami fungsi-fungsi alat laboratorium, kita dapat meraih akurasi yang lebih
tinggi dalam pengukuran dan pengujian. Kita juga mampu melakukan eksperimen yang
lebih kompleks, membuka pintu bagi penelitian yang lebih mendalam dan inovatif.
Dengan kesadaran akan pentingnya keamanan, pengetahuan tentang penggunaan alat-alat
laboratorium dapat membantu kita mencegah insiden yang dapat membahayakan diri kita
sendiri dan lingkungan sekitar.
Selain itu, pengenalan alat-alat laboratorium tidak hanya tentang penggunaan yang tepat,
tetapi juga tentang eksplorasi dan inovasi. Peneliti dapat merancang dan memodifikasi
alat-alat yang ada untuk memenuhi kebutuhan spesifik dalam penelitian mereka. Ini
adalah langkah menuju pengembangan metode dan teknologi yang lebih baik di masa
depan.
Pentingnya pengenalan fungsi dan penggunaan alat laboratorium juga mengingatkan kita
tentang tanggung jawab kita terhadap keberlanjutan dan keselamatan lingkungan. Dengan
pemahaman tentang pengelolaan limbah dan penggunaan yang bijak terhadap bahan
kimia, kita dapat menjaga lingkungan sekitar kita tetap aman dan bersih.
Dalam kesimpulannya, pengenalan alat-alat laboratorium adalah langkah pertama yang
penting dalam petualangan penemuan ilmiah. Dengan pengetahuan dan keterampilan
yang tepat, kita dapat menjalankan eksperimen dengan sukses, mendapatkan hasil yang
akurat, dan memajukan pengetahuan kita tentang dunia di sekitar kita. Alat laboratorium
adalah jendela menuju pemahaman yang lebih dalam tentang ilmu pengetahuan, dan
penggunaan mereka yang bijak adalah kunci untuk keberhasilan dan inovasi di dunia
penelitian.
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Tuliskan referensi yang Anda gunakan pada praktikum kali ini. Referensi yang
digunakan dapat dituliskan pada bagian di bawah ini.
N. Kurniawan dan M. Akbar, "Teknik Dasar Laboratorium," Penerbit Erlangga, 2010.