Anda di halaman 1dari 33

LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) V

PENGENALAN, FUNGSI DAN PENGGUNAAN ALAT

TUJUAN KEGIATAN PRAKTIKUM

1. Mahasiswa mampu memahami pengenalan, fungsi, dan penggunaan alat gelas.


2. Mahasiswa mampu memahami pengenalan, fungsi, dan penggunaan alat porselen.
3. Mahasiswa mampu memahami pengenalan, fungsi, dan penggunaan alat logam.
4. Mahasiswa mampu memahami pengenalan, fungsi, dan penggunaan alat optik.
s

LATAR BELAKANG MASALAH

Bacalah latar belakang masalah mengenai pengenalan, fungsi, dan penggunaan


alat laboratorium berikut ini. Latar belakang masalah ini akan menstimulasi
Anda untuk berpikir secara ilmiah!

Alat-alat laboratorium merupakan alat yang dibutuhkan dalam proses praktikum


ataupun penelitian. Pada dasarnya, setiap alat di laboratorium (baik alat gelas,
porselen, logam maupun optik) memiliki nama yang berbeda-beda. Nama alat
menunjukkan kegunaan alat dan prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika
alat tersebut digunakan. Penggunaan beberapa alat gelas dengan tepat penting untuk
diketahui agar pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Di bawah ini
terdapat gambar alat-alat gelas.

Gambar 1. Alat-Alat Gelas yang Terdapat di Laboratorium


Sumber : Koleksi pribadi, 2017

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 1
YOSI LAILA RAHMI, DKK
Nah, penggunaan alat-alat gelas ini haruslah sesuai dengan fungsinya. Apabila
terjadi suatu kesalahan atau kekeliruan dalam penggunaannya akan mempengaruhi
hasil yang diperoleh. Menurut Anda, bagaimana cara menggunakan alat-alat
tersebut?

RUMUSAN MASALAH

Nah, Anda telah membaca latar belakang masalah mengenai pengenalan, fungsi, dan
penggunaan alat di laboratorium. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,
sekarang bacalah rumusan masalah yang ada di bawah ini!
1. Bagaimanakah fungsi dan cara pengunaan alat-alat gelas?
2. Bagaimanakah fungsi dan cara pengunaan alat-alat porselen?
3. Bagaimanakah fungsi dan cara pengunaan alat-alat logam?
4. Bagaimanakah fungsi dan cara pengunaan alat-alat optik?

RUMUSAN HIPOTESIS

Nah, Anda telah membaca rumusan masalah mengenai pengenalan, fungsi, dan
penggunaan alat di laboratorium. Sekarang rumuskan hipotesis pada praktikum ini.
Rumusan hipotesis tersebut dapat Anda buat pada bagian di bawah ini.
A. Alat-alat gelas adalah peralatan yang umumnya terbuat dari kaca atau bahan
transparan lainnya yang digunakan dalam laboratorium kimia, dapur, atau
berbagai aplikasi lainnya. Fungsi alat-alat gelas ini bervariasi tergantung pada
jenisnya, tetapi umumnya digunakan untuk mengukur, mencampur, atau
mengolah zat cair.
Fungsi dan cara penggunaan alat-alat gelas
1. Gelas Kimia (Beaker Glass)

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 2
YOSI LAILA RAHMI, DKK
Biasanya terbuat dari tipe boroksilikat. Bentuk beaker glass memiliki
beberapa tipe, tinggi dan pendek. Mempunyai kapasitas ukuran volume
dari 5 – 6000 mL.
Prinsip kerja : Wadah larutan, skala pada badan gelas digunakan untuk
mengukur larutan secara tidak teliti.
Fungsi :
• Sebagai tempat melarutkan zat.
• Tempat memanaskan.
• Menguapkan larutan / air.
2. Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)

Terbuat dari jenis gelas boroksilikat, labu erlenmeyer ada yang dilengkapi
dengan tutup dan tanpa tutup. Tutup labu dan mulut labur erlenmeyer
terbuat dari kaca asah. Labu erlenmeyer mempunyai kapasitas ukuran
volume dari 25 – 2000 mL.

Prinsip kerja : labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk


pencampuran reaksi dengan pengocokkan kuat sedangkan labu
erlenmeyer tanpa tutup asah biasanya digunakan untuk mencampurkan
reaksi dengan kecepatan lemah.
Fungsi :
• Labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk titrasi dengan
pengocokkan kuat, dihubungkan dengan alat ekstraksi, alat destilasi dan
sebagainya.
• Labu erlenmeyer tanpa tutup asah digunakan untuk titrasi dengan
pengocokkan lemah hingga sedang.

3. Tabung Reaksi (Test Tube)

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 3
YOSI LAILA RAHMI, DKK
Tabung reaksi umumnya terbuat dari berbagai macam jenis gelas antara lain ;
Boroksilikat, Soda, Fiolax dan Supermax. Soda Glass tidak tahan
pemanasan, Fiolax Glass tidak peka terhadap perubahan panas dan
pemanasan setempat. Tabung reaksi yang terbuat dari Fiolax dan Soda
glass umumnya berdinding tipis, sedangkan tabung reaksi yang terbuat
dari Boroksilikat dan Supermax tahan pemanasan. Ukuran tabung reaksi
ditetapkan berdasarkan atas diameter mulut tabung bagian dalam dan
panjang tabung, diameter antara 70 – 200 mm.

Prinsip Kerja : Sebagai wadah larutan, beberapa memiliki tutup yang


digunakan untuk meletakkan sampel (darah).
Fungsi :
• Mereaksikan larutan.
• Untuk memanaskan sampel atau cairan.

4. Labu Ukur (Volumetrik Flask)

Terbuat dari jenis gelas boroksilikat, mempunyai mulut labu dengan ukuran
standar yang dilengkapi dengan tutpnya. Tutup labu dapat terbuat dari
gelas asah atau teflon. Labu ukur mempunyai kapasitas volume 5 – 2000
mL.

Prinsip kerja : Labu ukur memiliki ketelitian tinggi sehingga sering


digunakan untuk mengukur larutan secara teliti.
Fungsi : Digunakan untuk mencampurkan larutan.
LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 4
YOSI LAILA RAHMI, DKK
5. Gelas Ukur (Measuring Cylinders)

Gelas ukur berbentuk silinder, terbuat dari jenis gelas boroksilikat. Kapasitas
volume gelas ukur 5 – 2000 mL.

Prinsip Kerja : Mengukur cairan secara tidak teliti dan tidak masuk dalam
perhitungan.
Fungsi :
• Dapat digunakan untuk merendam pipet dalam asam pencuci
• Gelas ukur yang dilengkapi dengan tutup asah digunakan untuk
melarutkan zat hingga volume tertentu.

6. Buret (Burettes)

Buret berbentuk silinder, terbuat dari jenis gelas soda, boroksilikat, amber.
Bentuk buret dibedakan dengan ujung kran lurus (Burettes with straight
stopcock) dan buret dengan keran bengkok (Burettes with lateral
stopcock). Mempunyai kapasitas 1 – 100 mL dengan pembagian skala
0,01 – 0,2 m.

Prinsip Kerja : Buret harus bersih, kering dan bebas lemak sebelum
digunakan. Sebelum titrasi dimulai, pastikan tidak ada gelembung udara
di bawah kran karena menyebabkan kesalahan saat melakukan titrasi.
Fungsi : Memberikan secara tetes demi tetes sejumlah volume larutan yang
diketahui dengan teliti pada proses titrasi.
7. Corong (Funnels)

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 5
YOSI LAILA RAHMI, DKK
Terbuat dari jenis boroksiliat atau plastic. Corong mempunyai garis tengah 35
– 300 mm dan ada yang mempunyai tangkai corong panjang, sedang dan
pendek.

Prinsip Kerja : membantu memasukkan cairan dalam suatu wadah dengan


ukuran mulut kecil.
Fungsi : digunakan untuk menyaring zat cair atau sampel padat.
8. Pipet Volume (Volumentric Pipettes)

Pipet terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas 0,5 – 100 mL.

Prinsip Kerja :memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti atau
seksama.
Fungsi : memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti.
9. Pipet Ukur (Graduated Pipettes)
Pipet ukur terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas 0,01 – 50
mL dilengkapi dengan pembagian skala pada dinding pipet 0,001 – 0,5
mL.
Prinsip Kerja :memipet cairan secara kurang teliti dan tidak masuk dalam
perhitungan pada penetapan kadar.
Fungsi : digunakan untuk mengambil, memindahkan atau memipet sejumlah
volume secara tidak teliti.
10. Desikator (Desiccators)

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 6
YOSI LAILA RAHMI, DKK
Desikator terbuat dari gelas jenis semi-boroksilat, plastik atau mika. Tipe
gelas jenis atau amber. Di dalam desikator terdapat piringan berpori yang
terbuat dari porselin yang digunakan untuk meletakkan alat – alat gelas.
Di bawah piringan porselin terdapat bahan pengering yang umumnya
terbuat dari ; silikagel, asam sulfat pekat, fofor pentaoksida, kalsium
oksida dan sebagainya. Pengering silikagel biasanya diberi indicator
warna biru yang keriing dan jika telah mengikat uap air warna akan
berubah menjadi merah. Silikagel yang telah jenuh dengan uap air dapat
dikeringkan lagi dengan cara dipanaskan dalam oven dengan suhu 100o.
Tutup desikator pada bagian permukaan harus diberi bahan pelican missal
: silicon grease, agar dapat tertutup lebih rapat.

Prinsip kerja : Mendinginkan, mengeringkan serta menyimpan zat atau bahan.


Fungsi :
• Digunakan untuk mendinginkan bahan atau alat gelas (misalnya ; krus
porselin, botol timbang) setelah dipanaskan dan akan ditimbang.
• Mengeringkan bahan atau menyimpan zat atau bahan yang harus
diliindungi terhadap pengaruh kelembapan udara.
11. Batang Pengaduk (Strirring Rod)

Terbuat dari gelas, polietilen atau logam yang dibungkus dengan polietilen.
Batang pengaduuk mempunyai panjang sesuai dengan keperluan. Batang
pengaduk umumnya bergaris tengah 2 – 4 mm dan mempunyai panjang
yang bervariasi 6 – 30 cm.
Prinsip Kerja : Mengaduk larutan atau suspense dalam wadah.
Fungsi :
• Digunakan untuk mengaduk larutan atau suspensi yang umumnya berada
pada gelas kimia, Erlenmeyer atau tabung reaksi.

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 7
YOSI LAILA RAHMI, DKK
• Digunakan pula sebagai alat bantu untuk memindahkan cairan dari suatu
bejana ke bejana lain.
12. Gelas Arloji (Watch Glasses)

Terbuat dari gelas boroksilat, mempunyai diameter yang bervariasi antara 30


– 200 mm.

Prinsip Kerja : wadah penimbangan zat padat


Fungsi : wadah menimbang zat padat dan untuk menutup labu pada proses
pemanasan.
13. Corong Pisah (Separatory Funnels)

Terbuat dari gelas boroksilat, tidak berwarna dan amber. Berbentuk kerucut
(buah per) bulaat dan silinder, dilengkapi dengan kran dan tutup yang
terbuat dari bahan gelas asah atau teflon. Mempunyai kapasitas 50 – 2000
mL. Corong pisah mempunyai tangkai bermacam – macam ada yang
bertangkai pendek, panjang dilengkapi dengan penyambung gelas asah
standar, dilengkapi dengan pengatur tetesan.

Prinsip Kerja : mengekstraksi zat cair dengan zat cair.


Fungsi : digunakan untuk ektraksi zat, dapat pula mengatur aliran zat cair
pada proses kromatografi kolom dan reaksi kimia lainnya.
14. Kondensor (Condensers)

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 8
YOSI LAILA RAHMI, DKK
Kondensor mempunyai bentuk panjang yang berbeda – beda sesuai dengan
kegunaan masing – masing. Kondensor terbuat dari gelas boroksilat ,
umumnya dapat dirangkai dengan alat gelas lain untuk berbagai
keperluan.

Prinsip Kerja :zat dipanaskan, kemudian uap panas akan naik lalu dialirkalah
air dinginmelalui selang sehingga uap panas tadi tidak lepas ke udara
tetapi kembali mengembun dan jatuh lagi ke bawah. Pada prinsip kerja
kondensor, volume dari larutan yang dipanaskan akankonstan karena
tidak ada uap yang lepas ke udara.
Fungsi : digunakan intuk menggembungkan atau mendinginkan uap yang
terjadi pada proses reaksi, sintesa, atau pada sistem destilasi, ekstraksi,
saponifikasi, esterifikasi, metilasi dan sebagainya.

15. Cawan Petri


Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar
dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel.
Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai
wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya.
Fungsi : digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk
mengkultur bakteri,khamir, spora, atau biji-bijian. Cawan Petri plastik
dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri.\
16. Pipet Tetes (Dropping Pipettes)

Pipet tanpa skala, mempunyai bentuk pendek atau panjang dan dilengkapi
dengan karet penghisapnya.

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 9
YOSI LAILA RAHMI, DKK
Prinsip Kerja : menambahkan cairan tetes demi tetes hingga volume tepat.
Fungsi : memindahkan larutan dari satu wadah ke wadah lainnya
17. Botol Timbang (Wlighting Bottles)

Botol timbang terbuat dari jenis gelas boroksilikat, dilengkapi dengan tutup
asah. Botol timbang mempunyai tipe bentuk tinggi dan pendek. Kapasitas
botol timbang mulai 15 – 80 mL.
Fungsi :
• Digunakan di dalam menentukan kadar air suatu bahan.
• Selain itu digunakan untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang
terutama untuk bahan cair.

18. Labu iodium (Iodium Determination Flask)

Labu iodium atau disebut juga sebagai labu iod merupakan salah satu alat
gelas laboratorium yang terbuat dari kuarsa/silikat oksida, boron oksida,
aluminium oksida dan natrium oksida. Labu iodium mirip labu
Erlenmeyer bertutup asah dan pada mulut labu dilengkapi oleh suatu
piringan kaca yang digunakan untuk menempatkan cairan/larutan atau air
yang berguna untuk mengikat uap iodium hasil reaksi. Labu iodium
mempunyai kapasitas ukuran 100 sampai 500.
Prinsip Kerja : memasukkan sampel dalam labu iodium dan tutup dengan
rapat, jangan sampai ada gelembung udara di dalamnya.
Fungsi : adapun kegunaan labu iodium adalah untuk mereaksikan zat yang
biasanya menghasilkan iodium.
19. Labu Kjeldahl (Kjeldahl Flasks)

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 10
YOSI LAILA RAHMI, DKK
Terbuat dari gelas boroksilikat, dengan kapasitas 50 – 1000 mL.
Prinsip Kerja : posisi labu harus miring dengan mulut menyandar pada
penampung uap asam.
Fungsi : digunakan untuk destruksi atau digesti protein dan dapat pula
digunakan sebagai labu destilasi pada hasil destruksi protein.
20. Bunsen

Pemanas yang bentuknya seperti tabung yang berisi bahan bakar dan
memiliki sumbu yang dapat menghasilkan api. Bahan bakarnya macam-
macam, ada yang dari alcohol, spiritus, dan minyak gas..
Fungsi : fungsinya untuk menciptakan suasana steril

B. fungsi dan cara pengunaan alat-alat porselen

1.Cawan porselin
Cawan porselin biasanya digunakan sebagai tempat mengabukan kertas
saring dan memijarkan endapan sehingga terbentuk senyawa yang stabil.
Cawan porselin yang baik dapat dipanaskan hingga suhu 1200oC. Cawan
porselin yang masih panas tidak boleh didinginkan mendadak (dengan air
dingin) karena bisa pecah.
Fungsi:
• Sebagai tempat melarutkan zat.
• Tempat memanaskan.
• Menguapkan larutan / air.

2. Pinggan porselin
Alat ini digunakan untuk menguapkan larutan sehingga menjadi lebih pekat
atau menjadi kering atau menjadi kristal.
LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 11
YOSI LAILA RAHMI, DKK
Pinggan porselen yang kita temui di laboratorium kimia biasanya
menampung sampel dalam skala kecil. Namun, sampel yang lebih besar dapat
diujikan dengan menggunakan cawan/pinggan penguap degnan kapasitas
yang lebih besar (pinggan penguap yang lebih besarini lebih dangkal dan
berbntuk setengah bulat untuk mengakomodasi volume cairan yang lebih
besar). Bentuk alat peraga kimia pinggan / cawan penguap 100 mlmembuat
penguapan menjdi lebih mudah karena permukaannya yang luas dimana zat
pelarutnya lebih mudah terkena atmosfer.Seperti yang berlaku dalam hukum
fisika, larutan yang terkena atmosfer/udara akan lebih cepat menguap
dibanding larutan yang tidak terkena atmosfe.

3. lumpang
Lumpang digunakan untuk menggerus/menghaluskan zat. Ada berjenis-jenis
lumpang yang digunakan di laboratorium kimia seperti lumping porselin,
lumping akik (agate). Cara: bahan yang akan dihaluskan diletakkan diatas
mortar kemudian dihaluskan dengan batang penumbuk.

4. Plat tetes
Fungsina sebagai penguji keasaman suatu larutan atau merekasikan larutan.
Plat tetes terbuat dari bahan porselen dan umumnya tersedia dalam jumlah 6,
12, dan 16 lubang tetes.

5. Mortar dan alue (pestle)


Fungsi alat laboratorium ini adalah untuk menghancurkan atau menghaluskan
suatu bahan atau zat yang masih bersifat padat atau kristal. Dalam
laboratorium biologi mortar dan alu ini juga digunakan untuk menghaluskan
bahan-bahan praktek seperti daun, biji, akar, protein, DNA, RNA, dan alain-
lain. Perlu diketahui juga mortar ( lesung) adalah bagian batang yang kita
pegang.

6. Segitiga porselin
Digunakan sebagai alat penompang wadah yang akan dipanaskan diatas kaki
tiga.

7. Krusible
Krus dapat dipanaskan hingga suhu tinggi dalam tanur (Muffle Furnance)
1900o. Krus mempunyai kapasitas 2 – 250 mL. Mempunyai bentuk tinggi
atau pendek , krus dilengkapi denan tutup. Krus terbuat bahan Porselin,
Platina, tanah liat yang dibakar, campuran Platina-Tembaga, Baja tahan karat,
Nikel, Graphite.

Prinsip Kerja : praktikum analisis laboratorium sehari – hari untuk pengabuan


zat pada analisis gravimetri.
Fungsi : umumnya digunakan untuk membakar / mengarangkan /
mengabungkan zat pada analisis gravimetri.
8. Corong Buchner (Buchner Funnels)

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 12
YOSI LAILA RAHMI, DKK
Corong Buchner dari porselin atau gelas boroksilikat. Corong
penggunaannya dibantu dengan labu hisap yang dihubungkan dengan pompa
hisap / vakum. Diameter corong Buchner 26 – 380 mm. Corong mempunyai
dasar yang berpori kasar dan jika akan digunakan harus diletakkan kertas
saring yang mempunyai diameter sama dengan corong atau lempeng berpori.

Prinsip Kerja: Menyaring bahan kasar dengan cairan penyaring atau pelarut.
Fungsi : digunakan untuk menyaring dengan cepat terutama jika digunakan
pelarut yang mudah menguap.

C. fungsi dan cara pengunaan alat-alat logam

1. Kawat nikrom
Fungsinya adalah untuk mengidentifikasi zat dengan car uji nyala. Nikrom
sebagai material yang tahan bakar dan tidak reaktif terhadap api dapat
membantu proses uji nyala tersebut tanpa mempengaruhi hasil warna nyala
api yang dihasilkan dari bahan uji itu sendiri.
Cara menggunakannya sebaiknya menggunakan bunsen dengan bahan bakar
spiritus atau juga dikenal dengan pembakar spiritus. Sebelum kita melakukan
pengujian, hal yang harus dilakukan adalah membersihkan kawat nikrom
dengan asam kuat yaitu HCL. Terakhir menguji caranya yaitu dengan
meneteskan sedikit HCL ke kawat nikrom. Selanjutnya menempelkan ujung
kawat nikrom ke dalam sampel yang akan diuji nyala. Kemudian lakukan uji
nyala dengan menempelkan bagian sampel ke api dari bunsen. Jika sampel
tersebut memiliki warna nyala api yang khas amaka akan dihasilkn nyala api
dengan jenis sampel tersebut.

2. spatula
Digunakan untuk mengambil bahn kimia dalam bentuk padatan atau kristal.
Spatula sering digunakan di laboratorium biologi atau kimia berbentuk
sendok kecil, pipih dan bertangkai.

3. kawat kasa
Fungsi kawat kasa adalah untuk menahan beaker atau labu ketika proses
pemanasan menggunakan pemanas bunsen atau pemanas spiritus. Kawat kasa
juga ditopang alat kaki tiga pada bagian bawahnya untuk melakukan
pemanasan.

4. Klem dan statif


Fungsinya sebagai penjepit soklet pada proses ektraksi dan sebagai penjepit
buret dalam proses titrasi sekaligus untuk menjepit kondensor dalam proses
destilasi.
Cara menggunakannya dengan memasangkan soklet, buret ataupun
kondensor pada penjepit.

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 13
YOSI LAILA RAHMI, DKK
D. fungsi dan cara pengunaan alat-alat optik
Mikroskop

Fungsi: melihat dan mengamati benda yang berukuran sangat kecil.


Cara:
1. Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop
sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai.
2. Putar revolver sehingga lensa objektif dengan pembesaran lemah berada pada
posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver.
3. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk,
hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat.
4. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit
dengan penjepit objek/benda.
5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar objek dengan cara memutar
pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah
pemutar halus.
6. Apabila bayangan objek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah
lensa objektif dengan ukuran dari 10x, 40x, atau 100x, dengan cara meutar
revolver hingga bunyi klik.
7. Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan
pada tempatnya kembali.

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 14
YOSI LAILA RAHMI, DKK
ALAT dan BAHAN

Pada kegiatan ini, Anda harus mencari informasi mengenai alat-alat berikut ini.
1. bejana lonceng (bell jar) 22. kondensor
2. bejana pewarnaan (coplin jar 23. krusibel
dan staining jar) 24. labu distilasi
3. botol cuci 25. labu ekstraksi
4. botol pereaksi 26. labu erlenmeyer
5. botol kultur 27. labu filtrasi
6. botol tetes (dropping bottle) 28. labu kjeldahl
7. buret 29. labu volumetri
8. cawan petri 30. lumpang dan alu
9. corong 31. mangkuk porselen
10. corong buchner 32. mangkuk gelas (glass basin)
11. corong pemisah 33. pelat tetes
12. desikator 34. pipet
13. gelas arloji 35. tabung sentrifugal
14. gelas piala 36. tabung reaksi
15. gelas ukur 37. termometer
16. gelas kimia 38. ring
17. kasa gause 39. segitiga (triangle)
18. klem 40. statif dengan batang statif
19. ose 41. tang serba guna
20. pembakar bunsen 42. tang krusible
21. penjepit tabung reaksi 43. mikroskop cahaya
44. preparat awetan

PENGUJIAN HIPOTESIS

Sekarang, Anda bisa membuktikan hipotesis mengenai alat-alat laboratorium yang telah
dibuat. Anda dapat mengikuti arahan prosedur kerja pada kegiatan ini!
i. Letakkan alat-alat yang telah tersedia pada masing-masing
bandul.
ii. Identifikasi kemudian kelompokkanlah alat-alat laboratorium
(alat gelas, porselen, dan logam) berdasarkan jenis, fungsi, dan
kerja.
iii. Tuliskan dalam tabel hasil pengelompokkan alat berdasarkan
fungsinya.
iv. Jika alat-alat tersebut tidak tersedia di laboratorium silahkan
telusuri melalui internet.

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 15
YOSI LAILA RAHMI, DKK
DATA HASIL PENGAMATAN

Tuliskanlah hasil diskusi kelompok mengenai pengelompokan alat-alat gelas,


porselen, logam, dan optik yang telah dilakukan berdasarkan fungsinya.
Tabel 1. Kelompok Alat-alat Laboratorium Berdasarkan Fungsinya (buat 4 tabel)

No. Nama Alat Gelas dan Fungsi dan Cara Penggunaannya


Gambar
1 Bejana Lonceng (bell jar) Fungsi bejana lonceng adalah untuk percobaan
tentang hubungan antara fotosintesis dengan
respirasi hewan. Sedangkan bejana lonceng
dengan soket dibagian atas digunakan untuk
mengukur pengaruh tekanan udara rendah
terhadap mahluk hidup, dengan dihubungkan ke
pompa vakum.

2 bejana pewarnaan (coplin jar untuk melakukan pewarnaan pada sampel seperti
dan staining jar) sel, jaringan, atau mikroorganisme. Cara
Penggunaan:

Persiapkan larutan pewarnaan yang sesuai sesuai


dengan protokol atau metode yang akan
digunakan.
Letakkan sampel biologis (biasanya objek
mikroskopis) dalam jar.
Tambahkan larutan pewarnaan ke dalam jar
hingga seluruh sampel tertutup oleh larutan
tersebut.
Biarkan sampel dalam larutan pewarnaan selama
waktu yang ditentukan dalam protokol, yang
dapat bervariasi tergantung pada jenis pewarnaan
dan sampelnya.
Setelah waktu pewarnaan selesai, lepaskan
sampel dari larutan pewarnaan dan bilas dengan
larutan penjernih (biasanya air atau larutan
buffer) untuk menghilangkan pewarnaan yang
tidak diikat.
Sampel yang sudah diwarnai siap untuk
dianalisis atau diamati di bawah mikroskop.

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 16
YOSI LAILA RAHMI, DKK
3 Botol cuci Fungsi Botol Cuci: Botol cuci digunakan untuk
menyemprotkan cairan pembersih, larutan, atau
produk ke permukaan.

Cara Penggunaan Botol Cuci:

Isi botol dengan cairan yang ingin Anda


semprotkan.
Tekan tuas atau semprotan untuk
menyemprotkan larutan ke permukaan yang ingin
Anda bersihkan atau perlakukan.
Pastikan untuk menjaga jarak dan sudut
semprotan yang sesuai dengan tujuan Anda.
Setelah selesai, bersihkan botol jika perlu dan
simpan dengan baik.
4 botol pereaksi Botol pereaksi digunakan untuk mengandung,
menyimpan, dan mengalirkan bahan kimia atau
larutan reaktan dalam laboratorium kimia.

Cara Penggunaan Botol Pereaksi:

Isi botol pereaksi dengan bahan kimia atau


larutan yang akan digunakan.
Saat mengeluarkan atau menuangkan larutan,
gunakan pipet atau alat yang sesuai untuk
menghindari kontaminasi.
Pastikan tutup botol rapat untuk menghindari
tumpahan atau penguapan bahan kimia.
Gunakan botol pereaksi sesuai petunjuk dalam
protokol eksperimen atau percobaan.
Simpan botol pereaksi dengan aman dan tandai
dengan label yang sesuai untuk mengidentifikasi
isinya dengan jelas.
5 Botol Kultur Botol kultur, juga dikenal sebagai botol sel,
digunakan untuk menumbuhkan dan
mengkultivasi mikroorganisme seperti bakteri,
jamur, atau sel-sel hewan atau tumbuhan dalam
laboratorium. Mereka merupakan wadah steril
yang penting dalam penelitian mikrobiologi,
bioteknologi, dan biologi sel.

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 17
YOSI LAILA RAHMI, DKK
6 botol tetes (dropping bottle) Botol tetes digunakan untuk mengatur dan
mengalirkan cairan atau larutan dalam jumlah
tetes ke permukaan atau area yang dituju.
Isi botol tetes dengan cairan atau larutan yang
ingin Anda teteskan.
Pasang tutup botol tetes dengan erat dan pastikan
ujung pipa tetes tidak tersumbat.
Untuk mengeluarkan tetes, balikkan botol dengan
lembut agar larutan mengisi pipa tetes.
Tekan perlahan pada sisi botol atau hentakkan
perlahan bagian bawah botol untuk
mengeluarkan tetes sesuai kebutuhan.
Hitung jumlah tetes yang diperlukan sesuai
dengan pengukuran yang Anda inginkan.
Pastikan untuk menjaga kebersihan botol tetes
dan ujung pipa tetes agar tidak terkontaminasi.
Setelah selesai, simpan botol tetes dengan aman
dan sesuai dengan petunjuk penyimpanan yang
sesuai untuk cairan atau larutan yang terkandung
di dalamnya.

7 buret fungsi buret adalah sebagai alat ukur yang


digunakan untuk mengukur volume cairan
dengan tingkat presisi yang tinggi. Buret sering
digunakan dalam laboratorium kimia untuk
mengukur volume tepat dari larutan yang akan
ditambahkan atau diambil dalam percobaan
kimia. Ini adalah alat penting dalam analisis
kuantitatif dan titrasi. Buret memiliki skala yang
memungkinkan pengguna untuk membaca
volume cairan dengan sangat akurat, hingga
fraksi mililiter.
8 cawan petri Cawan Petri adalah alat laboratorium berbentuk
cakram datar yang terbuat dari kaca atau plastik.
Fungsi utama cawan Petri adalah untuk
menumbuhkan dan mengisolasi mikroorganisme
atau sel-sel dalam lingkungan yang terkendali

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 18
YOSI LAILA RAHMI, DKK
9 corong Fungsi corong adalah untuk menghindari
tumpahan, mengalirkan cairan dengan lebih
tepat, dan mengurangi risiko kontaminasi saat
menuangkan atau mentransfer bahan cair

10 Kondensor ungsi pipa kondensor adalah untuk mendinginkan


uap menjadi cairan dengan menghilangkan panas
berlebih dalam sistem pendinginan.

11 corong pemisah Corong pemisah, juga dikenal sebagai funnel


pemisah atau corong tumpah, adalah alat
laboratorium yang memiliki dua lengan atau
leher yang berbeda tinggi, satu lebih tinggi
daripada yang lain. Fungsi utama corong pemisah
adalah untuk memisahkan dua fase cairan yang
tidak bercampur, seperti minyak dan air, dalam
sebuah larutan. Proses pemisahan ini didasarkan
pada perbedaan kepadatan antara dua cairan
tersebut.

Cara kerja corong pemisah adalah dengan


memungkinkan fase yang lebih padat (biasanya
fase yang lebih berat) untuk turun ke bawah dan
fase yang lebih ringan untuk naik ke atas,
tergantung pada urutan penambahan cairan dan
perbedaan kepadatan relatif keduanya. Ini
memungkinkan pemisahan fisik dari dua fase
cairan sehingga keduanya dapat dipisahkan dan
diambil dengan mudah.

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 19
YOSI LAILA RAHMI, DKK
12 desikator
Desikator adalah alat yang digunakan dalam
laboratorium untuk menyimpan bahan kimia atau
objek yang memerlukan lingkungan kering atau
bebas kelembaban.

13 gelas arloji Gelas arloji digunakan untuk mengukur volume


cairan dengan tingkat presisi yang tinggi. Mereka
memiliki tanda-tanda pengukuran yang akurat,
sehingga Anda dapat menentukan jumlah cairan
dengan tepat.

14 gelas piala Gelas piala digunakan untuk mencampur bahan


kimia atau larutan dalam berbagai percobaan atau
persiapan reaksi kimia. Mereka biasanya cukup
luas sehingga memudahkan dalam mencampur
berbagai komponen.

15 gelas ukur Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume


cairan dengan tingkat presisi yang tinggi. Mereka
biasanya memiliki tanda-tanda pengukuran yang
akurat, seperti garis-garis pada sisi wadah, yang
memungkinkan pengguna untuk membaca
volume cairan dengan tepat.

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 20
YOSI LAILA RAHMI, DKK
16 gelas kimia Campuran dan Reaksi: Gelas kimia sering
digunakan untuk mencampur bahan kimia atau
larutan dalam persiapan reaksi kimia. Ini
termasuk gelas piala, erlenmeyer, dan labu bulat.

Pemanasan: Beberapa jenis gelas kimia, seperti


labu leher pendek, digunakan untuk memanaskan
bahan kimia di atas pemanas Bunsen atau
pemanas lainnya.

17 Labu destilasi Labu destilasi digunakan untuk memisahkan


komponen-komponen campuran cair berdasarkan
perbedaan titik didih mereka. Ini memungkinkan
untuk mendapatkan komponen yang lebih volatil
(memiliki titik didih lebih rendah) dalam bentuk
uap, mengumpulkannya, dan kemudian
mengembalikannya menjadi cairan dalam bentuk
yang lebih murni.

Pemurnian Cairan: Labu destilasi membantu


dalam pemurnian cairan dengan menghilangkan
kontaminan atau fraksi yang tidak diinginkan
melalui proses penguapan dan kondensasi
berulang.
18 Labu erlenmeyer Labu Erlenmeyer adalah salah satu jenis
peralatan gelas laboratorium yang sering
digunakan dalam berbagai aplikasi laboratorium.
Fungsi utama dari labu Erlenmeyer adalah
sebagai berikut:

1. Campuran dan Reaksi Kimia: Labu


Erlenmeyer digunakan untuk mencampur bahan
kimia atau larutan dalam berbagai percobaan
kimia. Bentuknya yang cembung di bagian
bawah dan lehernya yang sempit membuatnya
cocok untuk pengadukan dan campuran yang
baik.

2. Pemanasan: Labu Erlenmeyer dapat digunakan


untuk memanaskan larutan atau reaksi kimia di
atas pemanas Bunsen atau pemanas lainnya.
Leher yang sempit memungkinkan untuk
mengurangi kerugian penguapan selama
pemanasan.

3. Penyimpanan Sementara: Mereka juga dapat


digunakan sebagai wadah sementara untuk
menyimpan atau menahan cairan atau bahan
selama suatu tahap dalam percobaan atau proses
LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 21
YOSI LAILA RAHMI, DKK
laboratorium.

4. Pengamatan Reaksi: Bentuk cembung di


bagian bawah labu Erlenmeyer memungkinkan
untuk melihat perubahan volume atau perubahan
warna selama reaksi kimia berlangsung.

5. Pencampuran dan Pengadukan: Leher yang


sempit membuat labu Erlenmeyer cocok untuk
pengadukan dan pencampuran bahan kimia
dengan aman dan efisien.

19 Labu kjeldahl Labu Kjeldahl adalah alat laboratorium yang


khusus dirancang untuk melakukan analisis
Kjeldahl, suatu metode yang digunakan untuk
menentukan kandungan nitrogen dalam suatu
sampel organik.

20 Labu volumetri Pengukuran Volume yang Akurat: Labu


volumetri memiliki tanda-tanda pengukuran yang
sangat akurat dan terkalibrasi sehingga dapat
digunakan untuk mengukur volume cairan
dengan tingkat presisi yang tinggi.

Pengenceran: Mereka sering digunakan untuk


mengencerkan larutan dengan presisi tertentu.
Dengan menggunakan labu volumetri, Anda
dapat mengukur volume yang tepat dari zat yang
akan diencerkan dan kemudian menambahkan
pelarut untuk mencapai volume yang diinginkan.

Persiapan Larutan Standar: Labu volumetri


digunakan untuk menyiapkan larutan standar
dengan konsentrasi yang diketahui dengan pasti.
Ini penting dalam analisis kimia, titrasi, dan
kalibrasi instrumen laboratorium.

Penggunaan dalam Titik Akhir Titrasi: Labu


volumetri sering digunakan sebagai wadah untuk
larutan titran dalam titrasi, di mana Anda dapat
menambahkan dengan tepat volume yang
dibutuhkan selama proses titrasi hingga mencapai
titik akhir.

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 22
YOSI LAILA RAHMI, DKK
21 Mangkuk gelas(glass bassin) Mangkuk gelas di laboratorium berfungsi sebagai
wadah untuk pengadukan, pencampuran,
pengukuran volume, penyaringan, dan
penyimpanan sementara bahan kimia atau larutan
selama eksperimen dan analisis kimia.

22 Pipet untuk mengambil dan mentransfer volume kecil


larutan atau zat cair dengan tingkat akurasi yang
tinggi dalam percobaan laboratorium.

23 Tabung sentrifugal untuk memisahkan berbagai komponen dalam


sebuah larutan atau sampel dengan menggunakan
gaya sentrifugal yang tinggi. Proses ini
memungkinkan pemisahan berdasarkan massa
atau densitas, yang bermanfaat dalam berbagai
aplikasi di laboratorium, seperti pemisahan sel
darah, pemisahan protein, dan pemisahan
partikel-padat dari cairan.

24 Tabung reaksi untuk mencampur, mengaduk, atau melakukan


reaksi kimia dalam percobaan laboratorium.
Tabung reaksi biasanya terbuat dari kaca atau
plastik, dan mereka memungkinkan peneliti
untuk mengamati, memanipulasi, dan
menganalisis bahan kimia dengan aman dalam
berbagai percobaan.

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 23
YOSI LAILA RAHMI, DKK
25 Termometer untuk mengukur suhu atau panas suatu objek atau
lingkungan dengan akurasi. Termometer
digunakan dalam berbagai konteks, seperti di
laboratorium, industri, pengobatan, dan sehari-
hari untuk mengontrol dan memantau suhu.

26 Preparat awetan untuk mengawetkan jaringan biologis, seperti


organ tubuh atau spesimen biologis, agar tetap
utuh dan dapat diamati di bawah mikroskop
untuk analisis histologi atau diagnostik medis.
Proses ini melibatkan pengawetan dengan
menggunakan bahan kimia seperti formalin, yang
mencegah kerusakan jaringan dan
mempertahankan struktur seluler untuk analisis
lebih lanjut.

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 24
YOSI LAILA RAHMI, DKK
No. Nama Alat Porselen dan Fungsi dan Cara Penggunaannya
Gambar
1 corong buchner untuk memisahkan padatan dari cairan menggunakan
vakum dalam proses penyaringan di laboratorium.

2 Krusibel
1. Pemanasan: Krusibel digunakan untuk memanaskan
bahan kimia atau logam hingga suhu tinggi dalam
berbagai eksperimen atau proses industri, seperti
peleburan logam atau proses analisis termal.

2. Pencampuran dan Reaksi Kimia: Dalam beberapa


kasus, krusibel digunakan sebagai wadah untuk
mencampur bahan kimia dan menginisiasi reaksi
kimia tertentu pada suhu tinggi.

3. Penyimpanan dan Pemurnian: Krusibel juga dapat


digunakan untuk menyimpan sampel yang tahan panas
atau untuk proses pemurnian dengan meleburkan
bahan dan kemudian mengkristalkan kembali.

4. Perlindungan Terhadap Kontaminasi: Krusibel


dapat memberikan perlindungan terhadap kontaminasi
dari lingkungan luar selama proses pemanasan atau
reaksi kimia berlangsung.

5. Analisis Gravimetri: Dalam analisis gravimetri,


krusibel digunakan untuk menimbang residu padatan
setelah suatu zat diuapkan atau dibakar, yang dapat
digunakan untuk menentukan konsentrasi atau massa
jenis suatu senyawa.

3 Lumpang dan alu meskipun mirip dalam prinsip dengan lumpang dan
alu dapur, mortar dan pestle laboratorium terbuat dari
bahan tahan kimia seperti porselen atau keramik dan
digunakan untuk menghancurkan dan menggiling
bahan kimia atau sampel dalam konteks eksperimen
atau analisis kimia. Alat ini memungkinkan peneliti
untuk mengubah bahan menjadi serbuk halus atau
mencampur reagen secara homogen.

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 25
YOSI LAILA RAHMI, DKK
4 Mangkuk porselen sebagai wadah tahan panas yang digunakan dalam
laboratorium untuk pemanasan, pencampuran, dan
reaksi kimia yang memerlukan suhu tinggi.

6 Pelat tetes Fungsi pelat tetes secara singkat adalah untuk


menampung dan mendistribusikan volume kecil cairan
dengan akurasi tinggi dalam percobaan atau analisis
kimia di laboratorium.

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 26
YOSI LAILA RAHMI, DKK
No. Nama Alat Logam dan Fungsi dan Cara Penggunaannya
Gambar
1 Kasa gause sebagai alas tahan panas yang digunakan di
laboratorium untuk mendukung wadah yang akan
dipanaskan di atas penangas Bunsen atau sumber
panas lainnya. Kasa Gauze membantu menyebarkan
panas dengan merata dan mencegah kontak langsung
antara wadah dan sumber panas, yang dapat mencegah
kerusakan dan memastikan pemanasan yang lebih
seragam.

2 Klem ntuk menggantung atau mengikat berbagai alat,


wadah, atau peralatan laboratorium di tempat tertentu
agar tetap stabil dan aman selama eksperimen atau
proses laboratorium. Klem sering digunakan untuk
mengamankan tabung reaksi, buret, erlenmeyer, atau
peralatan lainnya pada statif atau tiang laboratorium.
Ini membantu menjaga peralatan dalam posisi yang
tepat dan mengurangi risiko terjatuh atau tumpah
selama percobaan.

3 Ose untuk mengukur dan mentransfer volume cairan


dengan presisi tinggi dalam berbagai percobaan
laboratorium atau aplikasi ilmiah. Ose biasanya
digunakan untuk mengambil atau mengalirkan larutan
atau reagen dalam jumlah yang tepat, yang sangat
penting dalam analisis kimia, biologi, dan
laboratorium ilmiah lainnya.

4 Pembakar bunsen untuk menghasilkan nyala api yang kuat dan panas
dalam laboratorium. Nyala ini digunakan untuk
berbagai tujuan, termasuk pemanasan, sterilisasi, dan
reaksi kimia. Pengaturan nyala dapat diubah dari api
terbuka hingga api tertutup, tergantung pada
kebutuhan percobaan.

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 27
YOSI LAILA RAHMI, DKK
5 Penjepit tabung reaksi ntuk mengamankan tabung reaksi atau alat gelas
lainnya pada statif atau tiang laboratorium agar tetap
stabil dan tidak terjatuh selama eksperimen atau
pemanasan.

6 Ring sebagai penyangga atau penjepit yang digunakan


untuk mendukung berbagai peralatan laboratorium
seperti tabung reaksi, erlenmeyer, buret, atau alat gelas
lainnya pada statif atau tiang laboratorium. Ring ini
membantu menjaga peralatan dalam posisi yang tepat
dan aman selama eksperimen atau proses
laboratorium.

7 Segitiga (Triangle) sebagai penyangga atau penopang untuk alat-alat


laboratorium seperti beaker, erlenmeyer, buret, atau
alat gelas lainnya. Kaki tiga dirancang dengan tiga
kaki yang memberikan stabilitas ekstra dan
memungkinkan peralatan tersebut berdiri dengan
kokoh pada permukaan datar. Hal ini membantu
menjaga peralatan dalam posisi yang aman dan tetap
stabil selama percobaan atau proses laboratorium.

8 Statif dengan batang statif ebagai rangkaian penyangga yang digunakan untuk
mendukung dan menjepit alat-alat laboratorium seperti
kaki tiga, penjepit tabung reaksi, ring, atau alat
lainnya. Statif membantu menjaga peralatan dalam
posisi yang tepat dan aman selama eksperimen atau
proses laboratorium, sehingga memungkinkan
penelitian yang lebih efisien dan akurat.

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 28
YOSI LAILA RAHMI, DKK
9 Tang serbaguna Dengan desain yang serbaguna dan multifungsi, tang
serbaguna menjadi alat yang penting di laboratorium
dan bisa digunakan dalam berbagai situasi yang
memerlukan penanganan, pemotongan, atau
manipulasi berbagai jenis bahan atau peralatan.

10 Tang krusibel untuk menggenggam dan memindahkan krusibel atau


wadah yang tahan panas yang digunakan dalam proses
pemanasan atau peleburan bahan kimia atau logam.
Tang krusibel memungkinkan penanganan yang aman
dan akurat selama proses laboratorium yang
melibatkan suhu tinggi.

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 29
YOSI LAILA RAHMI, DKK
No. Nama Alat Optik dan Fungsi dan Cara Penggunaannya
Gambar
1 Mikroskop Cahaya Fungsinya adalah untuk memungkinkan pengamatan
dan analisis objek yang tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang, sehingga sangat penting dalam bidang
biologi, mikrobiologi, dan ilmu lainnya.

Cara Kerja Mikroskop Cahaya:

Pembesaran: Mikroskop cahaya memiliki lensa


obyektif (yang dekat dengan objek) dan lensa okuler
(yang dekat dengan mata pengamat). Objek yang akan
diamati diletakkan di bawah lensa obyektif, dan
cahaya dari sumber cahaya diarahkan melalui objek
tersebut.

Pembalik Gambar: Objek pada mikroskop cahaya


menghasilkan gambar yang terbalik atau terbalik
secara lateral (kiri ke kanan). Ini berarti bahwa objek
yang berada di sebelah kiri gambar akan terlihat di
sebelah kanan ketika dilihat melalui mikroskop.

Pemfokusan: Dengan mengatur jarak antara lensa


obyektif dan lensa okuler (melalui pemutar fokus),
pengamat dapat fokus pada objek yang diamati. Fokus
pada tingkat resolusi tertinggi memungkinkan gambar
yang paling jelas.

Pengamatan: Setelah fokus diatur, pengamat dapat


melihat objek melalui lensa okuler dan memperbesar
objek tersebut, memungkinkan pengamatan yang lebih
rinci dan mendalam.

ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM

Nah, sekarang Anda harus mampu menghubungkan/mengaitkan data hasil


pengamatan dengan hipotesis yang telah dibuat. Kaitkan juga dengan rumusan
masalah yang telah diuraikan sebelumnya.
Untuk dapat menggunakan alat-alat laboratorium dengan efektif, seseorang harus memiliki
pengetahuan teknik laboratorium yang memadai. Ini mencakup pemahaman tentang cara
kerja alat, penggunaan yang tepat, perawatan, serta prosedur keamanan yang diperlukan.
Tanpa pengetahuan teknik yang memadai, alat-alat laboratorium mungkin tidak digunakan
dengan benar atau bahkan dapat menyebabkan kecelakaan.

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 30
YOSI LAILA RAHMI, DKK
SIMPULAN HASIL KEGIATAN

Periksa kembali data hasil pengamatan Anda. Apakah data yang didapatkan
mendukung hipotesis yang telah dirumuskan? Coba tuliskan simpulan kegiatan !
Pengenalan tentang fungsi dan penggunaan alat laboratorium adalah fondasi yang
krusial dalam melakukan eksperimen dan penelitian di dunia ilmu pengetahuan. Dalam
perjalanan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang fenomena alam, alat-alat
laboratorium menjadi mitra tak tergantikan. Dengan pemahaman yang tepat tentang alat-
alat tersebut, para peneliti dapat mengoptimalkan efisiensi, akurasi, dan keamanan dalam
pekerjaan mereka.
Dalam memahami fungsi-fungsi alat laboratorium, kita dapat meraih akurasi yang lebih
tinggi dalam pengukuran dan pengujian. Kita juga mampu melakukan eksperimen yang
lebih kompleks, membuka pintu bagi penelitian yang lebih mendalam dan inovatif.
Dengan kesadaran akan pentingnya keamanan, pengetahuan tentang penggunaan alat-alat
laboratorium dapat membantu kita mencegah insiden yang dapat membahayakan diri kita
sendiri dan lingkungan sekitar.
Selain itu, pengenalan alat-alat laboratorium tidak hanya tentang penggunaan yang tepat,
tetapi juga tentang eksplorasi dan inovasi. Peneliti dapat merancang dan memodifikasi
alat-alat yang ada untuk memenuhi kebutuhan spesifik dalam penelitian mereka. Ini
adalah langkah menuju pengembangan metode dan teknologi yang lebih baik di masa
depan.
Pentingnya pengenalan fungsi dan penggunaan alat laboratorium juga mengingatkan kita
tentang tanggung jawab kita terhadap keberlanjutan dan keselamatan lingkungan. Dengan
pemahaman tentang pengelolaan limbah dan penggunaan yang bijak terhadap bahan
kimia, kita dapat menjaga lingkungan sekitar kita tetap aman dan bersih.
Dalam kesimpulannya, pengenalan alat-alat laboratorium adalah langkah pertama yang
penting dalam petualangan penemuan ilmiah. Dengan pengetahuan dan keterampilan
yang tepat, kita dapat menjalankan eksperimen dengan sukses, mendapatkan hasil yang
akurat, dan memajukan pengetahuan kita tentang dunia di sekitar kita. Alat laboratorium
adalah jendela menuju pemahaman yang lebih dalam tentang ilmu pengetahuan, dan
penggunaan mereka yang bijak adalah kunci untuk keberhasilan dan inovasi di dunia
penelitian.

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 31
YOSI LAILA RAHMI, DKK
Konfirmasi (komentar dosen)

........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................

........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Tuliskan referensi yang Anda gunakan pada praktikum kali ini. Referensi yang
digunakan dapat dituliskan pada bagian di bawah ini.
N. Kurniawan dan M. Akbar, "Teknik Dasar Laboratorium," Penerbit Erlangga, 2010.

R. Anggara, "Pengenalan Alat-Alat Laboratorium dan Keamanan Kerja di


Laboratorium," Penerbit Andi Offset, 2014.

A. Sudjana, "Praktikum Kimia Dasar," Penerbit Sinar Baru Algesindo, 2016.

R. Santosa dan A. B. Setiawan, "Panduan Lengkap Praktikum Kimia Dasar," Penerbit


Andi Offset, 2015.

H. B. Satrio, "Buku Pegangan Mahasiswa Praktikum Kimia Dasar," Penerbit Pustaka


Utama Grafiti, 2019.

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 32
YOSI LAILA RAHMI, DKK
NILAI KEGIATAN

Kegiatan penilaian ini dilakukan oleh dosen.

Kesan dan Pesan


Nilai Paraf
Pembimbing

LKM PENGETAHUAN DAN TEKNIK LABORATORIUM


DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNP 33
YOSI LAILA RAHMI, DKK

Anda mungkin juga menyukai