Anda di halaman 1dari 103

TEKNIK PEKERJAAN

LABORATORIUM
(TPL)

S.Tanuwidjaja
Dosen Kimia Analitik
Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung
TEKNIK PEKERJAAN LABORATORIUM
(TPL)
Author
S. Tanuwidjaja
Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung
Sekolah Tinggi Kesehatan Bakti Tunas Husada Tasikmalaya
Disampaikan pada kuliah reguler dan kuliah umum
November 2011, September2012, Oktober 2013.
LABORATORY GLASWARE

TPL
Author
S. Tanuwidjaja
Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung
Sekolah Tinggi Kesehatan Bakti Tunas Husada Tasikmalaya
Disampaikan pada kuliah reguler dan kuliah umum
November 2011, September2012, Oktober 2013.
ALAT GELAS
LABORATORIUMl
Laboratory Glassware
Peralatan laboratorium yang terbuat dari kaca,
yang digunakan dalam percobaan ilmiah, terutama
dalam laboratorium kimia dan biologi.
Kelebihan glassware
Inert dan transparan Gelas Borosilikat
Lebih tahan terhadap asam pekat (70-80)% (SiO2)
(kecuali asam florat), basa pekat, (7-13)% (B2O3)
dan pelarut organik
(4-8)% Na2O atau K2O)
Tahan terhadap panas
Tahan terhadap tegangan thermal (2-7)% (Al2O3)
Jena , corning, Duran, Kimax dll.
(0-5)% (CaO atau MgO)
Tabung Reaksi
Test tube

Ukuran tabung reaksi ditentukan


berdasarkan ukuran diameter dan panjang
dinyatakan sbb, (10 x 75)mm; (12 x 100)mm;
(16 x 150)mm; (24 x 150)mm.

Tabung reaksi berfungsi :


Untuk tempat mereaksikan larutan/bahan
kimia.
Sebagai tempat pengembangbiakanan
mikroba.
Tabung Nessler
Tabung Sentrifuge
Labu Erlenmeyer

Ukuran volume erlenmeyer :


(25, 50, 100, 200, 250, 300, 500, 1000, 2000, 3000, 5000) ml.

Fungsi:
Sebagai tempat mereaksikan bahan kimia
Wadah larutan yang akan dititrasi
Sebagai wadah media untuk pertumbuhan mikroba
Erlenmeyer
Bertutup Asah

Labu Iodium
Botol BOD
Gelas Kimia
Gelas Beker/Beaker Glass

Ukuran gelas beker : 25 mL, 50 mL, 100 mL, 250 mL,


500 mL, 1000 mL, 2000mL dan 5000 mL.
Gelas kimia adalah sebagai tempat untuk melarutkan zat yang
tidak butuh ketelitian tinggi, misalnya pereaksi/reagen untuk
analisa kimia kualitatif atau untuk pembuatan larutan standar
sekunder pada analisa titrimetri/volumetri. Terdapat berbagai
ukuran mulai dari 25 mL sampai 5 Liter. jadi tidak cocok untuk
pembuatan larutan yang perlu ketelitian tinggi (kuantitatif).
Kaca arloji
watch glass

Diamater kaca arloji: 76 mm, 100 mm, 150 mm.

Fungsi kaca arloji adalah :


Sebagai penutup wadah saat proses penguapan atau pemanasan.
Kadang digunakan sebagai tempat untuk mengeringkan
padatan dalam desikator, tempat menimbang bahan berupa
padatan atau pasta.
Gelas Ukur
Gelas ukur terbuat dari gelas, atau plastik tahan bahan kimia.
Dibagian atas terdapat tulisan yang menyatakan kapasitas volume
gelas ukur tersebut.
Alat ini digunakan untuk mengukur volume larutan yang
tidak memerlukan ketelitian tingkat tinggi.
No. Kapasita Sub Skala Toleransi ± mL
s (mL) (mL)
1 5 0,1 0,1
2 10 0,2 0,2
3 25 0,5 0,5
4 50 1,0 1,0
5 100 1,0 1,0
6 250 2,0 2,0
7 500 5,0 5,0
8 1000 10,0 10,0
9 2000 20,0 20,0
Labu Ukur

Ukuran: 25ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 500 ml, 1000 ml, 2000 ml.

Kegunaan:
Untuk mengencerkan larutan sampai volume tertentu,
dimana alat ini mempunyai ketelitian lebih tinggi dari pada
gelas ukur dan gelas beker.
Pipet Volume
Volumetric Pipette

Ukuran: 1 mL, 2 mL, 5mL, 10 mL, 25 mL, 50


mL.
Hemositometer
Pipet Thoma, Bilik Hitung
Pipet Ukur
Ukuran volume:
Measuring Pipette

1 mL, 2mL, 5 mL, 10mL, 25mL

Kegunaan: untuk mengambil larutan


dengan volume tertentu dan mempunyai
ketelitian lebih tinggi dari pada gelas
ukur.

Pipet ukur terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas
0,01 hingga 50 ml yang dilengkapi dengan pembagian skala pada
dinding pipet 0,001 hingga 0,5 ml. pipet ukur digunakan untuk
mengambil, memindahkan atau memipet sejumlah volume cairan
secara kurang teliti dan tidak masuk di dalam perhitungan pada
penetapan kadar. Pipet ukur ada yang dilengkapi dengan pengaman
dan ada juga yang diberi garis Schellbach untuk memudahkan
pembacaan meniskus.
Buret

Buret adalah alat gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis
ukur (skala) dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Buret digunakan
untuk mengalirkan sejumlah laruran (cair) yang memerlukan presisi dan
akurasi tinggi, biasanya digunakan pada titrasi.
Buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan ± 0,05 cm 3 ., karena akurasi
buret yang tinggi, pengukuran volume dengan buret harus benar untuk
menghindari galat sistematik. Ketika membaca buret, mata harus tegak
lurus dengan permukaan cairan untuk menghindari galat paralaks. Bahkan
ketebalan garis ukur juga mempengaruhi; bagian bawah meniskus cairan
harus menyentuh bagian atas garis. Ciran yang menggantung pada ujung
pada ujung buret harus ditransfer ke labu penerima karena skala volume
yang terbaca menunjukan cairan yang dikeluarkan dari buret. Biasanya
dengan menyentuhkan tetasan itu ke sisi labu dan membilasnya ke dalam
larutan dengan pelarut. Tenik penambahan seperti ini sering dikenal dengan
“penambahan setengah tetes”.
Pipe Tetes
Pipet Pasteur
BatangPengaduk
Mikropipet
Memipet Mode Forwad

Umumnya pipet jenis air-displacement menggunakan Forward Mode ketika melakukan kalibrasi, sehingga metode
inilah yang harus kita gunakan. Mode Reverse dapat digunakan ketika menggunakan pipet jenis air-displacement
untuk memipet cairan yang kental atau mudah menguap. Sementara itu pipet positive-displacement hanya
menggunakan mode Forward saja.
Memipet Mode Reverse

Umumnya pipet jenis air-displacement menggunakan Forward Mode ketika melakukan kalibrasi, sehingga metode
inilah yang harus kita gunakan. Mode Reverse dapat digunakan ketika menggunakan pipet jenis air-displacement
untuk memipet cairan yang kental atau mudah menguap. Sementara itu pipet positive-displacement hanya
menggunakan mode Forward saja.
Corong Tangkai

Tangkai Pendek Tangkai Panjang


Corong Buchner

Corong Büchner digunakan pada penyaringan vakum. terbuat dari porselen, kaca atau plastik.
Corong Hirsch memiliki struktur dan kegunaan sama, ukuranya lebih kecil dan biasanya terbuat
dari kaca
Bahan penyaring (biasanya kertas saring) diletakkan di atas corong dan dibasahi dengan pelarut
untuk mencegah kebocoran pada awal penyaringan. Larutan yang akan disaring ditumpahkan ke
dalam corong dan dihisap ke dalam labu dari dasar corong yang berpori dengan pompa vakum.
Corang Pemisah Ukuran:
50mL, 100mL, 250mL, 500mL,
Separating funnel
1000mL, 3000mL.

Corong pemisah atau corong pisah adalah peralatan laboratorium yang digunakan dalam
ekatraksi cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran antara
dua fase pelarut dengan desitas dan polaritas yang berbeda sehingan kedua fasa itu tak
bercampur.
Umumnya salah satu fase berupa larutan air dan yang lainnya berupa pelarut organik
lipofilik seperti eter , diklorometan, kloroform, ataupun etil asetat. Kebanyakan pelarut
organik berada di atas fase air keculai pelarut yang memiliki atom dari unsur halogen.
Cawan
Desikator
desiccator

Desikator bentuknya bersusun dua bagian. bagian bawah diisi bahan pengering (desikan), dengan penutup bervaselin
yang rapat sulit dilepas.
Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan vakum.
Desikator vakum pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan dengan selang ke
pompa. Desikan yang biasa digunakan adalah silika gel berindikator.
Fungsi :
a. Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
b. Mengeringkan padatan
Alat Gelas Destilasi
Kawat Ose
Kawat nicrom, Kawat platina

Diameter kawat 0.5 mm, panjang: 150 mm, Tangkai pemegang terbuat dari logam atau
gelas.
Kegunaan : Untuk megnidentifikasi zat dengan cara uji nyala, mengambil bakteri dan
menanam bakteri di media tanam.
Cawan Petri
petri dish

Cawan petri: Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas. Cawan petri selalu berpasangan, yang lebih besar sebagai
tutup, yang lebih kecil sebagai wadah.
Kegunaan: Sebagai wadamedia pertumbuhan mikroba.
Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah bentuk bundar, terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan
untuk membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, Salah satu cawac yang ukurannya agak kecil sebagai
wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Cawan Petri dinamai menurut nama penemunya pada
tahun 1877, yaitu Julius Richard Petri (1852–1921), ahli bakteri berkebangsaan Jerman.
Alat ini digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri,khamir, spora,
atau biji-bijian. Cawan Petri plastik hanya dapat digunakan sekali pakai untuk kultur bakteri.
Batang L
L Rod atau Spreader

Batang L bermanfaat untuk menyebarkan cairan di


permukaan agar supaya mikroba atau bakteri yang
tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata.
Botol Timbang
Botol Reagen Tutup Gelas
Gelas Amber
Botol Reagen Tutup gelas
GelasTranparan
Botol Reagen Tutup Plastik
Gelas Tranparan
Botol Reagen
Botol Tetes
Botol Tetes
Bahan gelas amber
Bottles are processed with the use of utmost quality basic material and
cutting-edge technology in adherence to the set industry standards.
These bottles are tested on several quality parameters under the
supervision of quality experts. Further, these bottles are broadly used
in various hospitals, laboratories and clinics across the globe.

Features:
Temperature & chemical resistance
High strength
Fine finish
Light weight

Amber Glass Dropping Bottle


Item Code: ADB-2345
We are proud to present premium quality Amber Glass Dropping
Bottle (all sizes) that are made from extra ordinary glass with
automatic plant that offers durable and long lasting structure to
them. The supreme dropping bottles, manufactured by us, are
praised by our clients for neat and clear calibrations. The superior
Glass bottles, offered by us, come in different sizes and colors for
easy comparison.
Piknometer

Ukuran dari piknometer : 10ml, 25ml, 50ml dan 100ml, dimana nilai volume
ini valid pada temperature yang tertera pada piknometer tersebut.
Piknometer berguna untuk mengukur massa jenis atau densitas fluida.
piknometer adalah alat untuk mengukur nilai massa jenis atau densitas fluida. dimana nilai volume ini
valid pada temperature yang tertera pada piknometer tersebut.
sama halnya dengan labu ukur piknometer adalah alat ukur yang dibuat dengan akurasi tinggi, sehingga
kesalahan pengukuran diperkecil. Angka taksiran biasanya tidak terdapat pada piknometer sehingga
hasil pengukuran (angka penting) merupakan angka pasti.
Teknik Mengukur Berat Jenis
Urinometer
Teknik mengukur berat janis Urine
Pembakar
Bruner
MIkroskop
Test Sieve

Test sieve adalah salah satu alat laboratorium yang digunakan


untuk mengayak sample atau memisahkan sample menurut
ukuran tertentu. Ukuran saringan dinyatakan dengan “Mesh”.
Merek yang biasa digunakan adalah retsch dan endecotts.
Chemist coolllll !!!!!!
MENCUCI DAN MEMELIHARA
ALAT GELAS

Alat gelas harus bersih


Berapa % bisa menjamin kebersihannya ?????
Alat gelas harus terpelihara
Bagaimana pemeliharaannya agar awet ?????
TEKNIK MENCUCI DAN MEMELIHARA
ALAT GELAS

 Peralatan gelas yang digunakan di laboratorium mutlak harus bersih,


bebas dari kontaminan (pengotor).
 Kriteria bersihnya suatu alat laboratorium secara kuantitatif tidak
ada batasan yang pasti, tetapi para analis akan sepakat bahwa gelas
bersih adalah jika gelas yang digunakan tidak terdapat pengotor
yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran maupun hasil analisis.
Tahapan mencuci peralatan gelas

1. Melucutkan– menghancurkan kotoran yang menempel

2. Mencuci dengan air bersih

3. Membilas dengan aquadest/aquabides, ….etc

4. Untuk keperluan tertentu desinfesi dan disterilisasi


MELUCUTKAN–MENGHANCURKAN KOTORAN
YANG MENEMPEL PADA GELAS

Caranya:
• Menurunkan tegangan permukaan
atau dengan mengoksidasi kotoran
yang menempel.
1. Menggunakan Surfaktan
(Menurunkan Tegangan Permukaan)
Konsentrasi larutan surfaktan yang
digunakan untuk mencuci sangat
bergantung pada jenis surfaktan,
tetapi konsentrasinya harus kurang
 dari konsentrasi misel kritis (Critical
Missel Concentration, CMC).
Konsentrasi antara O–CMC adalah
konsentrasi zat yang bekerja sebagai
surfaktan, sedangkan konsentrasi
anatara CMC-C bukan konsentrasi
zat yang bekerja sebagai surfaktan,
Surfaktan Solvasi tetapi sebagai pelarutan (larutan).
C Konsentrasi Surfaktan
O CMC
2. Menggunakan oksidator
Reaksi redoks
 Pengotor yang menempel pada gelas dioksidasi oleh suatu oksidator,
dengan demikian pengotor berubah bentuk menjadi bentuk teroksidasi
dan daya lekat pengotor menjadi lemah.
 mP + nOk mPh + nRed

 Misalnya larutan K2Cr2O7 dalam asam sulfat pekat.


MENCUCI DENGAN AIR BERSIH

 Mencuci dengan air bersih dilakukan beberapa kali


sampai sisa larutan pencuci hilang dan tidak terdapat
“grasse” yang tersisa (menempel) pada permukaan
gelas.
Bagaimana caranya mengetahui bahwa gelas tersebut telah bebas grasse??
MEMBILAS
Cairan pembilas yang digunakan
Aquades, Aqubides, Pelarut Organik

Caranya :
Dibilas dengan cairan pembilas beberapa kali
(n), sampai berkeyakinan bersih x%,
Berarti bahwa
Kotoran yang tertinggal (100-x)%
Menentukan pengulangan (n) membilas
Harus dibilas beberapa kali (n) supaya tingkat kebersihan ..?%.

Caranya :
Tetapkan tingkat kebersihan yang ingin dicapai.
misal 99.9%
Hitung tingkat kotoran yang tertinggal.
(100-99.9)%, sehingga n = 0.1%
Asumsikan volume cairan sisa (larutan) dalam gelas.
misal Vo mL
Tetapkan volume cairan setiap kali membilas.
misal Va mL
Hitung n dengan persamaan;

n
=
(n)
Konsentrasi awal C0, dengan volume V0

PEMBILASAN 1
Ditambah air pembilas dengan volume Va

Konsentrasi C1 dengan volume (V0 + Va)


C1 . (V0 + Va) = C0 . V0

C1 = C 0

Dibuang sebanya Va
Konsentrasi awal C1, dengan volume V0

PEMBILASAN 2 Ditambah air pembilas dengan volume Va

Konsentrasi C2 dengan volume (V0 + Va)

C2 . (V0 + Va) = C1 . V0

bahwa C1 = C0
Dibuang sebanya Va
C2 . (V0 + Va) = C0 . V0

C2 = C 0 2
Konsentrasi awal C2, dengan volume V0

PEMBILASAN 3
Ditambah air pembilas dengan volume Va

Konsentrasi C3 dengan volume (V0 + Va)


C3 . (V0 + Va) = C2 . V0

bahwa C2 = C0 2
Dibuang sebanya Va 2
C3 . (V0 + Va) = C0 . V0
2

C3 = C 0
3
C3 = C 0
Konsentrasi awal C3, dengan volume V0

PEMBILASAN 4
Ditambah air pembilas dengan volume Va

Konsentrasi C4 dengan volume (V0 + Va)

4
C4 = C 0
Dibuang sebanya Va
Berapa kali alat glass harus dibilas???
n
Cn = C 0

C= C.V=W

n n
Wn = W0 =

Wn adalah sisa masa pengotor setelah n kali pencucian, Wo


massa total pengotor, V0 volume larutan pengotor, Va volume
cairan pencuci atau pembilas dan n replikasi pencucian atau
pembilasan.

Dari rumusan tersebut diatas akan terungkap bahwa membilas


secara berulang (n semakin besar) dengan V tetap, maka
jumlah pengotor yang tersisa semakin sedikit dan pengotor
yang atau terbilas semakin banyak.
Larutan Pelucut kotoran
Larutan sabun atau ditergen

Larutan kromat-asam sulfat

Larutan pencuci alternative


Larutan kromat-asam sulfat
Pembuatan:
Campurkan kurang lebih 20 gram padatan
natrium dikromat teknis dengan sejumlah air
dalam beaker gelas borosilikat, sampai menjadi
pasta.
Tambahkan secara perlahan-lahan melalui
batang pengaduk sebanyak 300mL asam sulfat
teknis kedalam pasta natriumdikromat sambil
dikocok.
Biarkan suhu larutan menjadi dingin, masukan
kedalam botol gelas borosilikat kemudian
ditutup rapat, dilengkapi etiket tanda bahaya.
Larutan sabun atau ditergen
Pembuatan:
 Sejumlah berat tertentu atau sesuai dengan aturan
pemakaian yang tercantum pada kemasannya, sabun
atau ditergen dilarutkan dalam air sampai volume
tertentu.
Larutan dimasukkan kedalam wadah plastik polietilen
bertutup rapat, dilengkapi etiket tanda bahaya.
Larutan pencuci alternatif
Larutan pencuci lainnya dapat digunakan larutan-larutan berikut;

1. Larutan bersifat basa:


Larutan KOH 50% (b/v), Larutan KOH-alkohol 10%
(b/v) dan larutan KMnO4-basa. Pewadahannya
menggunakan wadah plastik polietilen bertutup rapat.
2. Larutan bersifat asam:
HNO3 berasap, campuran HCl-HNO3 (1:1 v/v), HCl-
alkohol 3% (v/v) dan larutan KMnO 4-asam.
Pewadahannya menggunakan botol gelas borosilikat
berwarna coklat bertutup rapat.
3. Larutan bersifat netral:
Larutan KMnO4 netral. Pewadahannya menggunakan
botol gelas borosilikat berwarna coklat bertutup rapat.
HAHAHA. . . . . .
PERALATAN TEKNIK
PEKERJAAN LABORATORIUM
TEKNIK TITRASI

Titrasi langsung

Titrasi tidak langsung

Titrasi kembali
Memasang PeralatanTitrasi
Teknik mebaca skala larutan
pada buret
Teknik Kerja dan Penentuan Titik Akhir Titrasi
TEKNIK EKSTRAKSI
Esktraksi berganda dan Kontinu
Ekstraksi Cair-Cair dan Padat-Cair
Ektraksi cair-cair
dengan Corong Pemisah
SOKLETASI
Ekstraksi kontinu padat-cair
Destilasi
Alat Destilasi
Terfraksi
Destilasi Uap
Alat Destilasi Cianida dan Ammonia

0101CYAN-1-SET
CYANIDA DISTILLATION APPARATUS
1000 ml

KJELDAHL-DIST-APP
0108AMMON-SET
KJELDAHL DISTILLATION APPARATUS
AMMONIUM DISTILLATION SET 500 ml
1000 ml
ALAT PEMANAS
DAN TEKNIK MEMANASKAN

Burner: Bunsen, Teclu, Karl Fiser.


Tanur

Oven

Pengeram
Hot plate
Water Bath
Auroclave
Chemistry Art
TEKNIK MENYARING
Cara Menyaring dan Mencuci Endapan

KERTAS SAARING

Diameter yang umum

(5,5; 7; 9; 11; 12,5 dan 15) Cm.

Di laboratorium digunakan untuk keperluan:

Preparasi dan pemisahan berbentuk bulat diameter (9,0-12,5)Cm.

Keperluan preparatif kurang lebih berukuran diameter 25 Cm.


Nomor 589 berpita hitam

Kertas lunak tektur sangat lembut.

Kecepatan menyaring cepat.

Kertas ini baik untuk menyaring presipitat gelating seperti presipitat hidrksida.

Nomor 589 berpita putih

Kertas saring lebih retentive dari pada proceding

Baik untuk menyaring beberapa presifitat.

Nomor 589 berpita hitam

Kertas saring lebih retentive

Kecepatan menyaring agak lambat,

Digunkan untuk menyaring fine presifitat.

Nomor 589berpita merah

Kertas saring sangat retentive untuk keseluruhan dan is intended

Digunakan untuk extremely fine presifitat.


Teknik Menyaring

1. Menyaring dengan corong analitik

2. Menyaring dengan cawan Goch

3. Menyaring dengan kaca Masir


Berbagai Penggunaan Ketas Saring
1. Untuk memisahkan endapan dan cairan

2. Kromatografi kertas

3. Elektroporesis
Eksikator dan Desikan

Zat Pengering Aktifitas* Kapasitas Kemudahan Sifat


Gangguan Diregenerasi Kimia
Posfor penta oksida P2O5 0,02 Sangat rendah Ya Tidak Asam
Barium oksida BaO 0,6-0,8 Sedang Tidak Tidak Basa
Alumunium oksida Al2O3 0,8-1,2 Rendah Tidak Ya Netral
Mg-Perklorat anh 1,6-2,4 Tinggi Ya Tidak Netral
Kalsium sulfat CaSO4 4-6 Sedang Tidak Ya Netral
Silika gel 2-10 Rendah Tidak Ya Netral
Kalsium hidroksida stik KOH 10-17 Sedang Ya Tidak Basa
Kalsium klorida anh CaCl2 30-180 Tinggi Ya Tidak Netral

* Mikrogram residu air per liter udara pada 30 C


Teknik Mengukur bj

1. Piknometer

2. Urinometer
Teknik Memanaskan
1. Dengan api bruner
2. Tanur – Purnis
3. Hotplat
4. Water bath
Teknik Titrasi
1. Kuantifikasi volume sampel dan volume cairan
dalam buret.
2. Ketelitian dalam pengamatan titik akhir titrasi
3. ??? Teknik setengah tetes untuk mendapat titik akhir
titrasi yang teliti.
Teknik Spektrofotometri
* Pengkondisian Spektrofotometer dan persiapan
pengukuran
1. Mencari panjang glombang maksimum
2. Menggunakan panjang gelombang maksimum
3. Membuat kurva standar
4. Menghitung konsentrasi dengan hukum Beer

A = abC
AKIBAT INTERAKSI REM VS MOLEKUL/ATOM
 Energi cahaya diserap (absorpsi) untuk
mengeksitasi elektron dalam molekul atau atom,
dari keadan energi dasar (ground statet) ke
keadaan tereksitasi (ekxited state).
ABSORPSI

 Elektron Molekul atau Atom dalam keadang


tereksitasi akan kembali ke keadaan dasar
memancarkan energi cahaya (emisi).
EMISI
Spektrum Abasorpsi Molekul Klorofil
FOTOMETER FILTER DAN SPEKTROFOTOMETER UV- Vis

FOTOMETER FILTER

Chy
tersaring
SN Filter Detektor
Chy Smp
SPEKTROFOTOMETER
Chy
monokromatis

Celah Smp Detektor


SN Chy Monokromator
SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM
FLAME FOTOMETER
Kromatografi
Pemisahan komponen akibat adanya distribusi analit
pada fase mobil dan fase diam, sehingga komponen –
komponen dapat terpisah.
Ilustrasi Pemisahan komponen
Kromatrografi Planar
Kromatografi Kertas
Kertas sebagai fasa pendukung
Fasa stationer (f. diam) : Cair
Fasa mobil (f. gerak) : Cair
Pemisaha berdasarkan Partisi
Aspek Kualitatif:
Rf = Jarak yang ditempuh noda
Jarak yang ditempuh f mobil

Aspek kuantitatif
* Luas noda
* Berat noda
* Densitometer
Kromatografi lapis tipis
Fasa pendukung: lempeng gelas
Fasa diam : Lapisan padat
Fasa mobil : Cair
 Pemisan berdasarkan Adsopsi
HPLC

Anda mungkin juga menyukai