Anda di halaman 1dari 25

TEKNIK LABORATORIUM

“ ALAT-ALAT LABORATORIUM”

Dosen Pengampu :

Drs. I Wayan Sumberartha, M.Sc.

Fauzi Akhbar Anugrah, S.Si., M.Si.

Penyusun :

Alief Sella Fitri Nava Nabilla

Amalia Nur Rahma

Desvita Risa

Narisa Ika

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul “Pengenalan Alat-alat Laboratorium”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas kelompok yang diberikan oleh dosen mata kuliah Teknik Laboratorium.

Makalah ini ditulis dengan tujuan mengenali alat-alat laboratorium yang berada di
laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang
dan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Teknik Laboratorium.

Kami menyadari bahwa penyusunan laporan observasi ini belum sempurna. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan bagi pembaca pada umumnya dan
pada kelompok kami sendiri secara khusus.

Malang, 15 September 2018

Kelompok 6
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

4.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pelajaran-pelajaran atau ilmu-ilmu yang dipelajar, melakukan percobaan


tentunya membantu seorang yang sedang belajar untuk menyerap ilmu lebih baik. Melakukan
pratikum di laboratorium tentunya seorang praktikan harus mengenal alat-alat yang akan
dipergunakan. Pengenalan alat-alat yang akan dipergunakan dalam laboratorium ini sangat
penting guna kelancaran percobaan yang dilaksanakan diantaranya adalah menghindari
kecelakaan kerja dan gagalnya percobaan serta agar pratikum yang dijalankan dapat selesai
tepat waktu atau bahkan lebih cepat dengan hasil yang memuaskan. Tujuan dari percobaan ini
adalah untuk memperkenalkan alat-alat laboratorium beserta dengan fungsinya. Praktikan
dikenalkan dengan alat-alat yang ada di laboratorium yang akan dipakai ketika melakukan
percobaan-percobaan. Kemudian praktikan diajarkan cara memakai alat-alat sesuai dengan
fungsinya masing-masing. Hasil yang didapatkan adalah praktikan dapat mengenal dan
mengetahui alat-alat laboratorium beserta fungsinya.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Untuk mengetahui jenis dan fungsi alat-alat laboratorium

1.2.2 Untuk dapat mengoperasikan alat-alat laboratorium

1.3 Tujuan

1.3.1 Mahasiswa dapat mengetahui jenis dan fungsi alat-alat laboratorium

1.3.2 Mahasiswa dapat mengoperasikan alat-alat laboratorium


BAB II

PEMBAHASAN

Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat gelas.


Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat
berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat kita ciptakan
apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium
untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi
dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum
pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan
dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting, 2010).

Pengenalan alat- alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan kerja
dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat praktikum bertujuan agar
mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat
dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun praktikum terutama dalam proses praktikum
kimia banyak sekali alat-alat yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing didalam
bidang keilmuan atau pun proses penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan sekali alat-
alat laboratorium juga dapat berbahasa jika terjadi kesalahan dalam prosedurpemakaiannya
maka diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium agar pengguanaan alat tersebut dapat
dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar, sehingga kesalahan yang
terjadi dapat diminimalisir sedikit mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian
yang baik dan benar, data–data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang
(Hokayuruke, 2013)

Alat-alat yang ada di laboratorium dibagi menjadi

 Alat yang terbuat dari gelas, porselen, plastic, kayu dan logam
 Alat optic dan elektrik
ALAT YANG TERBUAT DARI GELAS

Alat laboratorium yang terbuat dari bahan gelas mempunyai karakteristik khusus
misalnya tahan panas, yang ditandai dengan Pyrex, tanda dagang (trade mark) suatu perusahaan
pembuat alat-alat gelas. Selain itu bahan gelas seperti borosilikat dan soda lime merupakan bahan
gelas yang mempunyai karakteristik tertentu. Gelas borosilakat mempunyai sifat tahan terhadap
kenaikan suhu yang mendadak. Gelas soda lime dapat dipanasi pada api Bunsen tanpa menjadi
kusam. Kedua macam bahan gelas tadi memiliki sifat tahan senyawa kimia, borosilikat sedikit
kurang tahan terhadap senyawa alkali tetapi lebih tahan terhadap senyawa asam daripada bahan
soda lime.
1. Gelas piala (beaker glass)

Gelas piala (bahasa Inggris: beaker glass)


atau disebut sebagai gelas beker adalah
sebuah wadah penampung yang digunakan
untuk mengaduk, mencampur, dan
memanaskan cairan yang biasanya digunakan
dalam laboratorium. Gelas piala secara umum
berbentuk silinder dengan dasar yang rata dan
tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1
mL sampai beberapa liter. Sebagian besar
juga memiliki corot kecil (atau "paruh") untuk membantu menuangkan seperti pada gambar.
Alat ini terbuat dari kaca umumnya kaca borosilikat ataupun dari plastik yang digunakan
untuk menampung zat kimia yang korosif seperti asam atau zat-zat lainnya yang sangat
reaktif biasanya terbuat dari PTFE ataupun bahan-bahan yang reaktivitasnya rendah.

Cara penggunaan :

1) Gelas piala standar (gambar a)


digunakan mulai dari menyiapkan larutan dan
mendekantasi cairan supernatan sampai
menyimpan cairan buangan sebelum dibuang
hingga sebagai wadah untuk melakukan
reaksi sederhana.
2) Gelas piala "bentuk tinggi" (B) memiliki
tinggi sekitar dua kali diameternya dan
banyak digunakan untuk titrasi
3) Gelas piala datar (C) sering disebut pengkristal karena kebanyakan digunakan untuk
melakukan kristalisasi, namun juga sering digunakan sebagai wadah untuk penangas.
4) Adanya moncong berarti gelas piala tidak dapat ditutup. Namun, gelas piala dapat
ditutup dengan gelas arloji untuk mencegah kontaminasi dan penyusutan isinya

Cara perawatan : setelah memakai gelas beker, dicuci menggunakan sabun.

2. Gelas ukur

Gelas ukur merupakan salah satu alat laboratorium


yang berfungsi sebagai pengukur volume cairan
dengan akurasi rendah. Ada berbagai ukuran dan
model gelas ukur mulai dari 5 ml hingga 2 Liter.
Gelas ukur terbuat dari polypropylene karena
ketahanan bahan tersebut terhadap zat kimia yang baik
dan bahan polymethylpentene sebagai bahan yang
transparan sehingga memudahkan melihat ciran yang
ada didalam gelas tetapi hal itu membuat gelas menjadi lebih rapuh dari kaca, maka tidak
boleh digunakan untuk mengukur larutan yang panas.

Cara menggunakan gelas ukur :

 Untuk mengukur volume larutan yang tidak berwarna , Anda harus memperhatikan
batas meniscus cekung bagian bawah. Gelas ukur harus diletakkan pada daerah yang
datar dan meniskus dilettakan sejajar dengan mata.
 Untuk mengukur volumea air raksa, Anda harus memperhatikan batas meniscus
cembung yang dilihat sejajar dengan mata dan meletakan gelas ukur pada bidang yang
rata.

Cara membaca skala pada gelas ukur

Untuk membaca skala pada gelas ukur lebih baik gelas diletakan pada posisi yang sejajar
dengan mata dan ditaruh diatas media yang rata seperti meja, posisi mata sejajar dengan gelas
ukur untuk melihat permukaan larutan/cairan sesuai garis ukur pada gelas sehingga akurasi
ketelitian pada penglihatan lebih besar.

Cara perawatan :

Karena sifat yang tidak tahan terhadap basa kuat maka pembersihan peralatan gelas ukur
disarankan menggunakan deterjen dengan konsentrasi tidak lebih dari 2%.
Jika peralatan gelas tersebut kita gunakan untuk analisa lemak maka dalam pembersihannya
dapat menggunakan pelarut organik (dibilas dan direndam) kemudian pada tahap akhir baru
direndam dengan menggunakan air. Pada saat pembersihan sangat disarankan menggunakan
busa / sikat plasik yang halus sehingga tidak merusak peralatan gelas tersebut

3. Preparat (kaca objek)

Preparat berfungsi sebagai tempat menaruh/menempelkan benda yang ingin diamati


Cara penggunaan :
1. Bersihkan preparat terlebih dahulu
2. Letakkan obyek yang akan diamati dibawah
mikroskop
3. Tutup dengan cover glass/ kaca penutup

Cara perawatan :
1. Setelah digunakan, kaca obyek dibersihkan menggunakan kertas saring atau lap katun
2. Setelah dibersihkan, kaca obyek disimpan di tempat/wadah khusus

4. Kaca arloji

Fungsi kaca arloji :


a. Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan
sampel
b. Tempat saat menimbang bahan kimia
c. Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator

Cara penggunaan kaca arloji :


1. Saat ingin menimbang bahan kimia, simpan zat atau bahan kimia yang akan ditimbang di
atas kaca arloji
2. Timbang zat atau bahan kimia tersebut
Cara membersihkan atau merawat kaca arloji :
Cukup dicuci dengan pembersih seusai digunakan dan setelah itu disimpan di tempat yang
aman, mudah dicari dan mudah diambil karena bendanya lumayan kecil.
5. Gelas erlenmayer
Fungsi Erlenmeyer :
· Untuk menyimpan dan memanaskan larutan
· Menampung filtrat hasil penyaringan
· Menampung titran (larutan yang ditritasi)
pada proses titrasi

Cara penggunaan Erlenmeyer :


1. Bersihkan erlenmeyer yang akan digunakan
2. Terdapat pengukur di tabung untuk menghitung atau mengukur banyaknya hasil titrasi

Cara membersihkan atau merawat Erlenmeyer :


Dalam penyimpanan dan penataan diletakkan sesuai dalam jajaran bahan dasar penyusun alat
tersebut. Erlenmeyer disimpan pada satu tahap rak, maka pada tahap rak itu pula harus ditata
kelompok labu erlenmeyer yang bermulut lebar berukuran 100 mL, 250 mL, dan 500 mL
masing-masing secara terpisah; juga ditata labu erlenmeyer bermulut kecil dengan ukuran
100 mL, 250 mL, dan 500 mL secara terpisah.

6. Cawan petri
cawan petri berfungsi sebagai tempat media yang akan digunakan untuk menumbuhkan
mikrobia
Cara penggunaan :
1. Beberapa jenis petri dish ada yang bisa digunakan kembali
setelah kita sterilkan dengan Autoclave.
2. Pensterilan dibutuhkan untuk membunuh mikroorganisma lain
yang mungkin ada dalam cawan petri.
3. Setelah pensterilan dilakukan maka kita dapat mengisi cawan
petri dengan media agar (alga merah) atau lainnya yang mengandung
nutrisi, garam, darah, indikator, antibiotik dan lain lain yang membantu mempercepat
pertumbuhan dari bekteri atau mikroorganisma lainnya.
4. Kemudian cawan petri yang mengandung agar ini disimpan dalam kulkas dalam posisi
terbalik dan dapat dikeluarkan bila diperlukan.
5. Bila anda ingin mengeluarkannya dari kulkas biarkan hingga mencapai suhu kamar
kemudian ambil sampel bakteri atau mikroorganisme lainnya dan tuangkan pada media
tersebut atau bisa juga kita gunakan kapas lalu secara zig-zag kita bilas secara perlahan-lahan
supaya tidak merusak media.
6. Tutup cawan petri dengan penutupnya secara benar lalu kita simpan pada suhu ruang
sekitar 37°C dan memungkinkan untuk tumbuh selama beberapa hari. Setelah sel kultur
tumbuh, ambillah sample dan gunakan media tersebut untuk studi lebih lanjut.
Cara perawatan :
1. Cawan petri biasanya disterilkan bersama dengan kertas saring di dalamnya.
2. Cawan petri perlu dicuci bersih kemudian dikeringkan, setelah kering dibungkus dengan
kertas putih cokelat untuk disterilisasi dengan oven.

7. Pipet tetes
Pipet tetes berfungsi untuk mengambil cairan dalam
skala tetesan kecil
Cara penggunaan pipet tetes :
1. Karet yang ada pada ujung pipet dipencet
kemudian dimasukkan dalam larutan
2. Lepaskan tekanan pada karet tad
3. Pindahkan pada wadah dan tekan kembali
karetnya, teteskan sesuai yang diinginkan
Cara membersihkan atau merawat pipet tetes :
Dibersihkannya hanya menggunakan air atau jika masih ada kotoran yang susah hilang bisa
menggunakan aseton atau alkohol atau HCl.
8. Respirometer

Fungsi :
mengukur banyaknya oksigen yang diambil atau digunakan dalam satu waktu tertentu pada
pernafasan hewan serangga atau pernafasan akar atau bagian dari tumbuhan lain

Cara penggunaan :
1. Spesimen (hewan kecil/bagian tumbuhan) ditimbang terlebih dahulu. Untuk spesimen
hewan kecil harus yang masih lincah dan yang tumbuhan harus yang masih segar.
2. Tabung spesimen dipisahkan dari pipa kapiler berskala. Masukkan kurang lebih 10
kristal KOH ke dalam Tabung spesimen yang fungsinya untuk mengikat C02), setelah itu
ditutup dengan selapis kapas agar spesimen yang akan dimasukkan tidak bersentuhan
dengan KOH.
3. Spesimen dimasukkan ke dalam tabung, kemudian tabung spesimen ditutup rapat dengan
pipa kapiler berskala. Untuk mencegah terjadinya kebocoran pada sambungan antara
tabung spesime dengan pipa kapiler berskala diberi plastisin atau vaselin.
4. Tutup ujung pipa kapiler dengan ujung jari selama 2-3 menit. Segera setelah ujung jari
dilepas gunakan pipet tetes atau siring injeksi untuk menutup ujung pipa kapiler dengan
cairan berwarna (eosin, Methylen blue).
5. Perhatikan perubahan kedudukan cairan berwarna selang waktu tertentu, misalnya 5
menit sekali. Data hasil pengamatan disajikan dalam bentuk tabel.
6. Berdasarkan data hasil pengamatan, dapat dihitung penggunaan oksigen oleh spesimen
dalam ml/gram/menit
Cara perawatan :
Setelah selesai digunakan, respirometer dilepaskan dari bantalannya. Tabung spesimen
dipisahkan dari pipa kapiler, keduanya dicuci bersih dan dikeringkan.

9. Bunsen kaca
Fungsi Bunsen kaca :
· Untuk memanaskan larutan
· Untuk strerilisasi dalam suatu proses
Cara penggunaan Bunsen kaca :
1. Menyalakan Bunsen.
2. Memanaskan alat-alat tersebut di atas api sampai pijar.
Cara membersihkan atau merawat bunsen kaca :
Bunsen kaca dapat dibersihkan dengan menggunakan air bersih dan dikeringkan
menggunakan kain bersih lalu disimpan ditempat yang aman dan mudah diambil agar tidak
pecah karena terbuat dari kaca.

10. Corong
secara umum alat ini terbagi menjadi dua jenis yaitu corong
yang menggunakan karet atau plastik dan corong yang
menggunakan gelas. Bagian dari corong terdiri dari mulut
dan batang corong. Corong Gelas juga memiliki ukuran dari
terkecil hingga terbesar Panjangnya sesuai dengan diameter
atas corong, ukuran diameter 50, 75, 100, 150, dan 200 mm.

Fungsi Corong Gelas

1. Sebagai alat bantu untuk memindah / memasukkan larutan ke wadah / tempat yang
mempunyaai dimensi pemasukkan sampel bahan kecil.

2. Sebagai alat bantu dalam melakukan penyaringan, yaitu sebagai tempat meletakkan
kertas saring

3. Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan air satu tempat ke
tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saring
pada bagian atas

Cara Menggunakan :

Cara menggunakan corong gelas sangatlah mudah hanya dengan mengambil corong sesuai
ukuruan wadah. Kemudian tuangkan larutan dengan hati-hati kemudian angkat corong
perlahan. Kekurang hati-hatian dalam menggunakan corong akan mengakibatkan corong
pecah atau retak
Cara perawatan :
Setelah menggunakan corong, cuci menggunakan sabun dan bilas dengan air bersih

11. Pipet volume


Pipet terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas
0,5 – 100 mL.
Fungsi : memipet atau memindahkan volume cairan dengan
teliti.
Cara menggunakan :
o Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan sisa larutan yang tertinggal pada pipet, tetapi
sebaiknya ditiup atau menggoreskan ujung pipet pada dinding dalam dari wadah sebanyak 3x.
o Menggunakan ball pipet saat memipet larutan berbahaya dan beracun.
o Penghisapan larutan menggunakan pipet melalui mulut usahakan pipet berada pada dasar
wadah, agar tidak ada gelembung yang masuk saat memipet.
12. Pipet ukur
Pipet ukur terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai
kapasitas 0,01 – 50 mL dilengkapi dengan pembagian skala
pada dinding pipet 0,001 – 0,5 mL.
Fungsi : digunakan untuk mengambil, memindahkan atau
memipet sejumlah volume secara tidak teliti.
Cara menggunakan :
o Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan sisa larutan yang tertinggal pada pipet, tetapi
sebaiknya ditiup atau menggoreskan ujung pipet pada dinding dalam dari wadah sebanyak 3x.
o Menggunakan ball pipet saat memipet larutan berbahaya dan beracun.
o Penghisapan larutan menggunakan pipet melalui mulut usahakan pipet berada pada dasar
wadah, agar tidak ada gelembung yang masuk saat memipet.
13. Desikator
Desikator terbuat dari gelas jenis semi-boroksilat, plastik atau
mika. Tipe gelas jenis atau amber. Di dalam desikator
terdapat piringan berpori yang terbuat dari porselin yang
digunakan untuk meletakkan alat – alat gelas. Di bawah
piringan porselin terdapat bahan pengering yang umumnya
terbuat dari ; silikagel, asam sulfat pekat, fofor pentaoksida,
kalsium oksida dan sebagainya. Pengering silikagel biasanya
diberi indicator warna biru yang keriing dan jika telah
mengikat uap air warna akan berubah menjadi merah. Silikagel yang telah jenuh dengan uap
air dapat dikeringkan lagi dengan cara dipanaskan dalam oven dengan suhu 100o. Tutup
desikator pada bagian permukaan harus diberi bahan pelican missal : silicon grease, agar dapat
tertutup lebih rapat.
Prinsip kerja : Mendinginkan, mengeringkan serta menyimpan zat atau bahan.
Fungsi :
o Digunakan untuk mendinginkan bahan atau alat gelas (misalnya ; krus porselin, botol timbang)
setelah dipanaskan dan akan ditimbang.
o Mengeringkan bahan atau menyimpan zat atau bahan yang harus diliindungi terhadap pengaruh
kelembapan udara.
K3 : Gunakan dua buah tangan untuk membawa desikator atau untuk membukanya, tangan
pertama digunakan sebagai penahan desikator dan tangan yang lain digunakan untuk
mendorong tutup desikator. Jika desikator dihampa udarakan, sebelum dibuka kran harus
dibuka terlebih dahulu agar tekanan udara di dalam dan diluar desikator sama hingga akan
memudahkan untuk membukanya.

ALAT YANG TERBUAT DARI PORSELEN

Porselen sebagai bahan pembuat alat laboratorium mempunyai keunggulan tahan (resistant)
terhadap suhu tinggi. Pada permukaan alat terbuat dari porselen biasanya diupam (glazir),
sehingga bahan porselen tidak tembus sinar.

1. Mortar dan pistil


Mortar dan pistil berfungsi untuk menghancurkan dan
mencampurkan padatan kimia
Cara penggunaan mortar dan pistil :
1. Bahan kimia yang akan dihancurkan , diletakkan Mortar
2. Hancurkan padatan tersebut dengan menggunakan pistil

Cara membersihan atau merawat mortar dan pistil :


Dicuci menggunakan air hingga bersih lalu dikeringkan dan disimpan di tempat yang aman,
mudah dicari dan mudah diambil agar tidak pecah karena bahannya yang terbuat dari logam.
2. Palet uji makanan
Fungsi palet uji makanan :
· Untuk meletakan bahan/sample makanan yang
akan diuji.
Cara penggunaan palet uji makanan :
Letakkan saja bahan/sample diatas palet ui makan
jika perlu ditakar maka diukur beratnya terlebih
dahulu
Cara membersihkan atau merawat palet uji makanan :
Cukup dicuci dengan air mengalir dan pembersih dan dikeringkan menggunakan lap bersih.
3. Krusibel
Krus dapat dipanaskan hingga suhu tinggi dalam tanur (Muffle
Furnance) 1900o. Krus mempunyai kapasitas 2 – 250 mL.
Mempunyai bentuk tinggi atau pendek , krus dilengkapi denan
tutup. Krus terbuat bahan Porselin, Platina, tanah liat yang
dibakar, campuran Platina-Tembaga, Baja tahan karat, Nikel,
Graphite.
Prinsip Kerja : praktikum analisis laboratorium sehari – hari untuk pengabuan zat pada
analisis gravimetri.
Fungsi : umumnya digunakan untuk membakar / mengarangkan / mengabungkan zat pada
analisis gravimetri.
Cara perawatan :
o Sebelum digunakan, krus di cuci dan di rendam dengan asam pencuci.
o Untuk mengambil, memasukkan, memindahkan krus dari tanur menggunakan tang krus
tangkai panjang dan pendek.

ALAT YANG TERBUAT DARI PLASTIK

Bahan plastik dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok tergantung dari


bahan penyusunnya. Coba perhatikan alat laboratorium, misalnya corong, botol kimia, atau
gelas kimia. Alat-alat tadi dapat bersifat keras atau lentur, atau tembus sinar (translucent),
tembus pandang (transparent) atau tidak tembus sinar (opaque). Hal tersebut disebabkan
karena bahannya berbeda. Bahan penyusun plastik dapat berupa PTFE (Teflon),
Polipropilena, TPX (polimetilpentana), Polistirena, Politena (HD), Politena (LD), PVC
(polivinilklorida), Nilon dan polikarbonat.

1. Labu semprot
Labu semprot adalah alat yang digunakan untuk membersihkan atau
menyemprot larutan. Biasanya berisi larutan aquades

Cara menggunakan : tekan bagian tengah labu seprot kemuadian


aquades akan keluar dari ujung labu semprot.

Cara perawatan : mencuci labu semprot jika dalam keadaan kotor atau
habis digunakan. Jika labu semprot mengalami kerusakan seperti sobek,
maka sebaiknya diganti agar air tidak keluar melalui lubang bekas sobek.

ALAT YANG TERBUAT DARI LOGAM

Alat-alat laboratorium logam terbuat dari bahan besi atau kuningan. Khusus bahan
besi yang digunakan biasanya terbuat dari besi cor. Agar tidak cepat berkarat alat
laboratorium juga ada yang terbuat dari besi yang dilapisi dengan nikel atau krom. Selain
itu terdapat alat yang bahannya terbuat lebih dari satu bahan, misalnya besi dan porselen.
Secara umum fungsi setiap alat diberikan secara umum, karena tidak mungkin
semua fungsi diutarakan, dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk
memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium, penulisan alat-alat diurut sesuai
dengan abjad. Agar supaya alat-alat laboratorium dapat digunakan dalam waktu relatif
lama dan dalam keadaan baik, perlu pemeliharan dan penyimpanan yang memadai.
1. Statif dan Klem

Bahan : a. Statif : Dari besi atau baja


b. Klem : Dari alumunium atau besi.
Ukuran : Diameter klem10mm dan panjang statif 60cm
Fungsi :
- Klem : Untuk memegang atau menjepit buret corong dan
peralatan lainnya.
- Statif : Untuk menegakan buret, corong pisah, dan
peralatan lainnya.
2. Batang pengaduk

Terbuat dari gelas, polietilen atau logam yang dibungkus dengan


polietilen. Batang pengaduuk mempunyai panjang sesuai dengan
keperluan. Batang pengaduk umumnya bergaris tengah 2 – 4 mm
dan mempunyai panjang yang bervariasi 6 – 30 cm.
Prinsip Kerja : Mengaduk larutan atau suspense dalam wadah.
Fungsi :
o Digunakan untuk mengaduk larutan atau suspensi yang umumnya berada pada gelas kimia,
Erlenmeyer atau tabung reaksi.
o Digunakan pula sebagai alat bantu untuk memindahkan cairan dari suatu bejana ke bejana
lain.
K3 : dalam mengaduk tidak bolek terlalu kuat atau kasar agar larutan tidak terpecik dan
wadah tidak pecah.

ALAT OPTIK LABORATORIUM

No. Nama Alat Fungsi Kegunaan dan Cara


Pemeliharaan

1. Gelas piala (beaker) Gelas piala berfungsi Alat ini dapat


sebagai tempat disterilisasikan dengan
penyimpanan medium, dicuci sampai bersih
memanaskan larutan, ataupun dengan ditutup
pencampuaran larutan dan terlebih dahulu bagian atas
menampung hasil dari dengan kapas, lalu
penyaringan dalam ukuran disterilisasi dengan
tertentu. menggunakan autoclave.
2. Gelas erlenmeyer Gelas erlenmeyer berfungsi Alat ini dapat
sebagai tempat disterilisasikan dengan
penyimpanan medium, ditutup terlebih dahulu
memanaskan larutan, dan bagian atas dengan kapas,
menampung hasil dari lalu disterilisasi dengan
penyaringan. menggunakan autoclave.
3. Petridish (cawan petri) Cawan petri berfungsi Alat ini disterilisaskan
untuk pembuatan kultur bersama dengan kertas
media. saring didalamnya.
Sebelumnya, cawan petri
dicuci dan dikeringkan dan
setelah itu bungkus dengan
kertas putih coklat untuk
disterilisasi dengan oven.
4. Tabung reaksi Tabung reaksi berfungsi Caranya yaitu pada waktu
sebagai tempat media memanaskan media yang
pertumbuhan mikroba ada pada tabung reaksi,
dalam bentuk media tegak harus dalam keadaan
atau miring yang disumbat miring diatas nyala api.
kapas.
5. Gelas ukur Gelas ukur digunakan untuk Gelas ukur ada yang tahan
menakar air suling panas dan ada pula yang
danbahan kimia yang akan tidak tahan panas.
digunakan. Pembuatan larutan
sterilisasi eksplan, yaitu
chlorox selalu
menggunakan gelas ukur.
Pada saat
menggunakannya
perhatikan caramembaca
skalanya.
7. Pipet Tetes Pipet tetes berfungsi Caranya, yaitu cairan
sebagai pengambil larutan disedot dengan bantuan
atau sampel dengan ukuran filter (penyedot).
tetes. Kemudian teteskan
seberapa yang diinginkan.
8. Batang pengaduk Batang pengaduk berfungsi Batang pengaduk yang
untuk mengaduk bahan digunakan biasanya dari
kimia atau kaca sehingga dapat
menghomogenkan medium dipanaskan dengan
yang akan dibuat. autoclave.

9. Pipet ukur Pipet ukur berfungsi Cara penggunaanya sama


sebagai pengambil larutan seperti pipet tetes, tapi
atau sampel sesuai dengan memiliki ukuran berapa
jumlah yang kita tentukan. banyak cairan yang akan
diambil.

10 Botol ukur alas datar Menakar cairan atau bahan Cara penggunaannya sama
kimia dalam volume dengan gelas ukur, untuk
tertentu menakar cairan dengan
volume tertentu. Alat ini
dapat disterilisasikan
dengan ditutup terlebih
dahulu bagian atas dengan
kapas, lalu disterilisasi
dengan menggunakan
autoclave.
11 Botol rebus alas bulat Berfungsi untuk merebus Penggunaan alat ini untuk
cairan dan mencampur merebus cairan. Cairan
bahan kimia dengan yang telah dimasukkan ke
dikocok dalam botol ini direbus
dengan menutup mulut
botol pada saat perebusan.
Alat ini dapat
disterilisasikan dengan
ditutup terlebih dahulu
bagian atas dengan kapas,
lalu disterilisasi dengan
menggunakan autoclave.

12 Pipet displeasement Berfungsi untuk Untuk tetap menjaga


memindahkan cairan atau kesterilan alat ini adalah
bahan kimia dalam ukura dengan tidak menyentuh
mikro liter µL bagian ujungnya agar tidak
terkontaminasi
kotoran/mikroorganisme.

13 Gelas obyek/preparat Sebagai tempat meletakkan Letakkan preparat/objek


preparat mikroorganisme yang akan diamati ke
permukaan gelas obyek.
Alat ini dapat disterilkan
dengan mencuci sampai
bersih/dengan alcohol.

14 Gelas penutup preparat Untuk menutup preparat Alat ini sangatlah tipis,
supaya tidak mengotori jadi dalam
lensa mikroskop atau penggunaannyapun harus
menutup preparat yang hati-hati. Pegang alat ini
diawetkan dengan cara dibagian pinggirnya agar
diawetkan bagian tengahnya tida k
terkena kotoran.
15. Penghitung sel · red square : 1 mm2= Karena alat ini terbuat ari
10µL kaca dan sangat mahal aka
· green square : 0,0625 penggunaannya juga harus
mm2= 6,2 µL hati-hati.
· yellow square :0,04
mm2
= 4µL
16. Pengukur sel Terdiri atas :
· micrometer okuler Karena alat ini terbuat ari
· micrometer objektif kaca dan sangat mahal aka
penggunaannya juga harus
hati-hati.

17. Batang gelas bentuk V Berfungsi untuk mengaduk Alat ini dapat digunakan
dan L cairan mengaduk larutan dalam
wadah bermulut lebar dan
juga wadah bermulut kecil.

18. Corong Untuk perantara Alat ini harus digunakan


menuangkan cairan ke pada saat menuang larutan
wadah yang bermulut kecil dari wadah satu ke wadah
yang lain agar larutan tidak
tumpah. Alat ini bisa
dissterilkan dengan
mencucinya hingga bersih
atau dengan menggunakan
autoclave.
19. Gelas jam Berfungsi sebagai tempat Gelas jam harus digunakan
menimbang bahan kimia dalam penimbangan bahan
dan tempat suspense untuk kimia agar tidak terjadi
diamati menggunakan reaksi pada bahan kimia
mikroskop pembesaran tersebut sehingga tidak
kasar (kecil). mempengaruhi
konsentrasinya. Bersihkan
alat ini setelah dipakai
dengan mencucinya
dengan sabun atau alcohol.
20. Desikator Untuk mengekstrak bahan Hati-hati dalam
kimia dengan system menggunakan dan
desilasi. mengambil alat ini. Jangan
membuka tutupnya dengan
cara diangkat tetapi
geserlah tutup perlahan-
lahan.

ALAT ELEKTRIK LABORATORIUM

No. Nama Alat Fungsi Kegunaan, Cara


Mengoperasikan, dan
Pemeliharaan Alat
1. Autoclave Berfungsi untuk sterilisasi Caranya mengisi air sampai
media maupun alat-alat dasar yang berlubang.
seperti pipet, scalpel, pinset, Kemudian nyalakn alat.
cawan petri, botol mutlak Masukkan materi yang akan
dibutuhkan autoclave. disterilkan. Selanjutnya,
penutupautoclave dipasang
dan sekrup dikencangkan.
Kran pengatur keluar uap
dibiarkan terbuka dan ditutup
hingga suhu 121ºC, setelah
itu, biarkan hingga tekanan
turun 0ºC dan dibuka secar
perlahan.
2. Oven Berfungsi untuk sterilisasi Prinsip kerjanya adalah alat
alat-alat yang tahan terhadap yang disterilkan dibungkus
panas tinggi, misalnya cawan dalam kertas
petri tabung reaksi, kemudiandimasukkan dalam
Erlenmeyer, dan lain-lain. oven lalu ditutup. Setelah itu
mengaktifkan tombol power
dan mengatur suhu yang
diinginkan, menggunakan
temperature suhu 180ºC
selama 2 jam.

3. Inkubator Inkubator berfungsi sebagai Prinsip kerjanya yaitu


menumbuhkan bakteri pada mengubah energy listrik
suhu tertentu, menumbuhkan menjadi energy panas.
ragi dan jamur, dan
menyimpan biakan murni
mikroorganisme pada suhu
rendah.

4. Timbangan analitik Timbangan analitik berfungsi Gunakan timbang analitik ini


untuk menimbang bahan yang pada saat menimbang saja,
beratnya milligram. jangan gunakan dengan
sembarangan karena
mengingat alat in mahal
harganya.
5. Laminer air flow Alat ini berfungsi sebagai alat Sterilkan barang-barang yang
untuk mensterilisasikan udara ingin digunakan, dan
ditempat kerja, sehingga sterilkan juga badan dan
kegiatan yang berkaitan pakaian yang kita gunakan.
dengan pemindahan dan Kemudian nyalakan laminar
pengambilan mikroba dapat air flow, dan jangan keluar
dilakukan di sekitar laminar masuk ruangan sampai
air flow. pekerjaan selesai.

6. Colony counter Alat ini berfungsi sebagai Cara menggunakannya


penghitung jumlah mikroba adalah setelah kita on-kan,
pada cawan petri kita simpan cawan petri yang
menggunakan sinar dan luv. berisi bakteri atau jamur
kedalam kamar hitung,
mengatur alat penghitung
pada posisi dan mulia
menghitung dengan
menggunakan jarum
penunjuk sambil melihat
jumlah pada layar bidang.
7. Mikroskop Mikroskop berfungsi sebagai Cara penggunaan yaitu
alat bantu untuk melihat dengan melatarbelakangi
mikroorganisme yang tak bagian belakang mikroskop
dapat dilihat oleh mata.
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan, semua alat di laboratorium memiliki nama, fungsi, dan
cara kerja masing – masing. Sehingga dalam penggunaannya pun akan berbeda – beda sesuai
dengan cara kerjanya. Kesalahan penggunaan alat bisa mempengaruhi konsentrasi larutan,
karena alat memiliki tingkat ketelitian yang berbeda – beda.
DAFTAR PUSTAKA

http://gudangilmu23.blogspot.com/2013/06/makalah-pengenalan-alat-alat.html

https://hopefordreamcometrue.blogspot.com/2017/03/alat-alat-laboratorium.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Gelas_piala

https://glasswareindonesia.wordpress.com/2017/09/11/fungsi-gelas-ukur/

http://www.alatlabor.com/article/detail/54/pipet-pipet-ukur-pipet-tetes

https://nzaoldyeck.wordpress.com/2012/06/21/makalah-alat-alat-ringan-
laboratorium/

Anda mungkin juga menyukai