LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun oleh :
Kelompok 4 Offering H 2018
Alat Bahan
Dibagi plot yang telah ditentukan menjadi empat daerah yaitu quarter 1, 2, 3, dan 4
Dilakukan analisis vegetasi pada quarter 3 dengan menggunakan metode non floristik
(Destruktif). Pengamatan meliputi:
a) Bentuk Hidup
b) Stratifikasi
1. Lebih dari 25 meter
2. 10-25 meter
3. 8-10 meter
4. 2-4 meter
5. 0,5-2 meter
6. 0,1-0,5 meter
7. 0,0- 0,1 meter
c) Cover
B Sangat jarang
P Berkelompok
I Diskontinu (< 60 %)
C Kontinue (> 60 %)
O Tak berdaun
G Graminoid, rumput
V Majemuk
Bertalus
q
e) Fungsi daun
S Tak berdaun
f) Tekstur daun
O Tak berdaun
E Seperti membran
X Sclerophyllous
Sukulenta
K
Diberikan rumus sesuai dengan ciri atau sifat yang tampak pada tumbuhan yang ada
dalam kuadran 3 disetiap plot
Digambar stratifikasi tumbuhan pada kertas millimeter blok sesuai dengan rumus
yang telah didapatkan
Berdasarkan tabel data yang sudah didapat dari hasil pengamatan Non
Floristik di Taman Kunang-Kunang jalan Jakarta didapatkan hasil bahwa pada
plot pertama ditemukan 1 jenis tumbuhan yaitu Polyalthia Longifolia dengan
rumus W3BNEF yang berarti pohon tinggi berkayu (tinggi lebih dari 3 m, keliling
lebih dari 30 cm), stratifikasi 8-10 meter, cover sangat jarang, Bentuk dan ukuran
daun seperti jarum, fungsi daun selalu hijau (evergreen) dan tekstur daun sangat
tipis seperti film, pada plot pertama ditemukan sebanyak 1 jenis. Pada plot kedua
ditemukan Theobroma Cacao dengan rumus S4BNEF yang berarti perdu
(tumbuhan berkayu pendek), stratifikasi 2-4 meter, cover sangat jarang, bentuk
dan ukuran daun seperti jarum, fungsi daun selalu hijau (evergreen) dan tekstur
daun sangat tipis seperti film, pada plot kedua ditemukan sebanyak 1 jenis
tumbuhan. Pada plot ketiga Bauhinia Purpurea bentuk pohon tinggi berkayu
(tinggi lebih dari 3 m, keliling lebih dari 30 cm) stratifikasi 8-10 meter, cover
diskontinu (< 60%), bentuk dan ukuran daun majemuk, fungsi daun selalu hijau
daun (sekulenta), dan tekstur daun sangat tipis seperti film, pada plot ketiga
ditemukan sebanyak 1 jenis tumbuhan.
Dalam pengamatan yang dilakukan faktor abiotik pada setiap plot juga
diukur sehingga hasil pada plot 1 suhu udara (℃) didapatkan 30℃, plot 2 sebesar
28℃, dan plot 3 sebesar 26℃. Kelembapan (%) didapatkan pada plot 1 sebesar
70%, plot 2 sebesar 68%, dan pada plot 3 juga 68%. Suhu tanah (℃) pada plot 1
didapatkan 26%, plot 2 sebesar 26%, dan plot 3 juga sebesar 26%. Pada
pengukuran kelembapan tanah tidak diukur sehingga tidak diketahui. Sedangkan
pada pH tanah pada semua plot sebesar 7. Kesuburan tanah setiap plot adalah Dry,
dan intensitas cahaya di setiap plot adalah L0w.
G. Pembahasan
Pada saat praktikum, kami melakukan praktikum analisis vegetasi
menggunakan metode nonfolistik. Pada plot pertama, didapatkan 1 jenis tanaman
yaitu Polyalthia Longifolia. Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri pohon tinggi
berkayu, evergreen, dan bentuk daun tipis. Hidup pada suhu 30℃, dengan
kelembapan 70%, pH tanah netral (7), dengan intensitas cahaya yang rendah
karena naungan antar pohon Hal ini sesuai dengan teori yaitu bentuk daun
Polyalthia Longifolia adalah memanjang dengan ujung agak meruncing, berwarna
hijau muda. Permukaan daunnya sempit dan memiliki daging daun yang tipis
(Sundra dan Raka, 2007). Pohon Polyalthia Longifolia tumbuh hingga 15-20
meter, memiliki batang yang lurus dan banyak cabang. Daun memanhang dengan
permukaan yang smpit serta mengkilap (Jothy, 2003).
Pada plot 2 ditemukan tumbuhan Theobroma cacao merupakan tumbuhan
yang dapat tumbuh baik pada tingkat kelembapan tinggi dan teduh (Spillane,
1995). Hal ni sesuai dengan hasil praktikum bahwa tumbuhan ini tumbuh pada
plot 2 dengan tingkat kelembapan 67%. Selain itu, tumbuhan ini juga ditemukan
di bawah naungan pohon yang tinggi. Pada plot ke 3 ditemukan satu jenis
tumbuhan yaitu Bauhinia Purpurea, merupakan pohon dengan tinggi lebih dari 3
meter, bentuk daun majemuk berwarna hijau (sekulenta) dengan daging daun yang
tipis seperti film. Tumbuh baik pada suhu 26℃, kelembapn 70%, dan intensitas
cahaya yang rendah. Hal ini sesuai dengan teori bahwa, Bauhinia Purpurea
memiliki jenis daun ringkas berbentuk seperti dua helai daun kembar serta
tumbuh baik pada iklim hangat (Kurnia, 2017)
H. Kesimpulan
1. Analisis vegetasi menggunkan metode nonfloristik merupakan cara
identifikasi tumbuhan secara sederhana, yang diringkas dalam simbol
huruf dan gambar. Ditemukan tiga jenis tumbuhan dari tiga plot pada
Taman Kunang-Kunang yaitu Polyalthia Longifolia, Theobroma
cacao, dan Bauhinia Purpurea.
2. Tanaman Polyalthia Longifolia dan Bauhinia Purpurea memiliki
stratifikasi 8-10 meter sedangkan pada Theobroma cacao memiliki
stratifikasi lebih rendah yaitu 2-4 meter.
I. Daftar Rujukan
Andriyanto, A. 2010. Identifikasi Penyimpangan Kawasan Lindung Hutan
Antara RTRW dan Kondsi Hutan Saat Ini di Kabupaten Garut. Tesis.
Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota SAPPK.
Bandung: Institut Teknologi Bandung
Jothy, S. 2013. “Polyalthia longifolia Sonn: an Ancient Remedy to Explore
for Novel Therapeutic Agents”. RJPBCS. 4(1):20-25
Kurnia, N. 2017. Isolasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Akar Tumbuhan
Bunga Kupu-Kupu (Bauhinia purpurea) dan Uji Aktvitas Antibakteri
Senyawa Hasil Isolasi. Skripsi. Bandar Lampung: FMIPA Universitas
Lampung
Malamassam, D. 2009. Modul Pembelajaran, Mata Kuliah: Perencanaan
Hutan. Makassar: Universitas Hassanudin.
Michael, P. 2000. Metode Ekologi untuk Penelitian dan Laboratorium. USA :
University Grants Commision Press
Spillane, J. 1995. Komoditi Kakao, Peranannya dalam Perekonomian
Indonesia. Yogyakarta: Kanisius
Sundra, I. K., dan Raka, J. K. 2007. Kandungan Timah Hitam pada Tanaman
Peneduh Jalan di Kota Denpasar. Denpasar: FMIPA UNUD
Syafei, E. S. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Bandung: Institut
Teknologi Bandung
J. Lampiran
Polyalthia Longifolia
Theobroma Cacao
Bauhinia Purpurea