ALAT GELAS
DOSEN :
Disusun Oleh :
Kelas : 1D
Nim : 2340500200000802
T.A 2023/2024
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan …………………………………………………………………………15
B. Saran ……………………………………………………………………………….15
Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau
pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun
sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari
rasa khawatir akan kecelakaan dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman,
produktif dan efisien (Khasani, 1990). Pekerjaan dalam labortorium biasanya sering
menggunakan beberapa alat gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui
agar pekerjaan tersebut dapat diciptakan apabila ada kemauan dari praktikan, pekerja,
pengguna maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri,
diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri dan
orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal
beberapa macam alat gelas yang sering digunakan dalam laboratorium dan penggunaannya
(Ginting, 2000).
Prinsip kerja dan fungsi alat – alat laboratorium harus diketahui mahasiswa kesehatan
agar tidak terjadi kesalahan saat pemakaian alat – alat laboratorium. Selain itu keselamatan
dari alat – alat laboratorium harus diperhatikan agar terjaga kualitasnya. Maka dari itu alat –
alat laboratorium dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu alat – alat ringan dan alat – alat
berat. Alat ringan biasanya terbuat dari kayu, gelas, plastik, karet. Sebagian besar alat – alat
Laboratorium terbuat dari gelas.
Alat gelas yang digunakan di laboratorium umumnya merupakan gelas boroksilikat.
Gelas ini terbuat dari kuarsa/silikat oksida berkualitastinggi, boron oksida, aluminium oksida,
dan natrium oksida. Gelas jenis ini mencair pada suhu agak tinggi dan mempunyai angka
mulai yang kecil, oleh karena itu dapat dipanaskan hingga suhu tinggi dan dapat direndam
didalam air dingin atatu es tanpa terjadi keretakan atau pecah. Selain itu gelas boroksilikat
juga tidak bereaksi dengan bahan kimia sehingga cocok digunakan sebagai alat gelas
laboratorium.
Beaker Glass biasanya terbuat dari kaca boroksilikat yang tahan panas hingga suhu
200 0C. Bentuk beaker glass memiliki beberapa tipe, tinggi dan pendek serta
mempunyai kapasitas ukuran volume yang berbeda-beda.
Prinsip kerja : Wadah larutan, skala pada badan gelas digunakan untuk
mengukur larutan secara tidak teliti.
Fungsi :
- Sebagai tempat melarutkan dan memanaskan zat.
- Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian
yang tinggi
- Menampung zat kimia
Erlenmyer Flask berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil
dengan skala sepanjang dindingnya biasanya terbuat darikaca boroksilikat, labu
erlenmeyer ada yang dilengkapi dengan tutup dan tanpa tutup. Tutup labu dan
mulut labu erlenmeyer terbuat dari kaca asah. Labu erlenmeyer mempunyai
kapasitas ukuran volume berbeda – beda.
Tabung reaksi umumnya terbuat dari berbagai macam jenis gelas antara lain ;
Boroksilikat, Soda, Fiolax dan Supermax. Soda Glass tidak tahan pemanasan,
Fiolax Glass tidak peka terhadap perubahan panas dan pemanasan setempat.
Tabung reaksi yang terbuat dari Fiolax dan Soda glass umumnya berdinding tipis,
sedangkan tabung reaksi yang terbuat dari Boroksilikat dan Supermax tahan
pemanasan.
Prinsip kerja :Berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari
kaca borosilikat tahan panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan
bahan kimia dan untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil.
Fungsi :
- Untuk memanaskan sampel atau cairan.
4|M a k ala h “Al a t Gel as ” Faithel E.H Telaumbanua
- Sebagai wadah larutan dan beberapa memiliki tutup yang digunakan untuk
meletakkan sampel (darah).
- Wadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan/ bahan kimia
- Wadah pengembangan mikroba, misalnya dalam pengujian jumlah bakteri.
Terbuat dari jenis gelas boroksilikat, mempunyai mulut labu dengan ukuran standar
yang dilengkapi dengan tutupnya. Tutup labu dapat terbuat dari gelas asah atau
teflon. Labu ukur mempunyai kapasitas volume yang berbeda-beda.
Prinsip kerja : Labu ukur memiliki ketelitian tinggi sehingga sering digunakan
untuk mengukur larutan secara teliti dan tidak boleh terkena panas karena
dapat memuai.
Fungsi :
- Digunakan untuk mencampurkan larutan.
- Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan
larutan.
5. Gelas ukur
Prinsip kerja : Mengukur cairan secara tidak teliti dan tidak masuk dalam
perhitungan. Gelas ukur yang dilengkapi dengan tutup asah digunakan untuk
melarutkan zat hingga volume tertentu.
Fungsi :
- Dapat digunakan untuk merendam pipet dalam asam pencuci
6. Buret (Burettes)
Buret berbentuk silinder, terbuat dari jenis gelas soda, boroksilikat, amber. Bentuk
buret dibedakan dengan ujung kran lurus (Burettes with straight stopcock) dan
buret dengan keran bengkok (Burettes with lateral stopcock). Mempunyai kapasitas
1 – 100 mL dengan pembagian skala 0,01 – 0,2 m.
o Prinsip kerja : Buret harus bersih, kering dan bebas lemak sebelum digunakan.
Sebelum titrasi dimulai, pastikan tidak ada gelembung udara di bawah kran
karena menyebabkan kesalahan saat melakukan titrasi.
Fungsi :
- Memberikan secara tetes demi tetes sejumlah volume larutan yang
diketahui dengan teliti pada proses titrasi.
- Untuk mengukur volume suatu larutan.
- Untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan
untuk titrasi.
7. Corong (Funnels)
Pipet terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas 0,5 – 100 mL.
Prinsip kerja : memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti
Fungsi : bentuk yang menggelembung (gondok) berfungsi untuk mengambil
larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang
menggelembung(gondok).
Pipet ukur terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas 0,01 – 50 mL
dilengkapi dengan pembagian skala pada dinding pipet 0,001 – 0,5 mL.
Prinsip kerja : memipet cairan secara kurang teliti dan tidak masuk dalam
perhitungan pada penetapan kadar.
Desikator terbuat dari gelas jenis semi-boroksilat, plastik atau mika. Tipe gelas
jenis atau amber. Di dalam desikator terdapat piringan berpori yang terbuat dari
porselin yang digunakan untuk meletakkan alat – alat gelas.
Di bawah piringan porselin terdapat bahan pengering yang umumnya terbuat dari ;
silikagel, asam sulfat pekat, fofor pentaoksida, kalsium oksida dan sebagainya.
Pengering silikagel biasanya diberi indicator warna biru yang keriing dan jika telah
mengikat uap air warna akan berubah menjadi merah. Silikagel yang telah jenuh
dengan uap air dapat dikeringkan lagi dengan cara dipanaskan dalam oven dengan
suhu 100o. Tutup desikator pada bagian permukaan harus diberi bahan pelican
missal : silicon grease, agar dapat tertutup lebih rapat.
Prinsip kerja : Mendinginkan, mengeringkan serta menyimpan zat atau bahan.
Fungsi :
- Digunakan untuk mendinginkan bahan atau alat gelas (misalnya ; krus
porselin, botol timbang) setelah dipanaskan dan akan ditimbang.
- Mengeringkan bahan atau menyimpan zat atau bahan yang harus
diliindungi terhadap pengaruh kelembapan udara.
Terbuat dari gelas boroksilat, mempunyai diameter yang bervariasi antara 30–200
mm.
Prinsip kerja : wadah penimbangan zat padat
Fungsi : -Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan
kimia
- Untuk menimbang bahan-bahan kimia
- Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.
Terbuat dari gelas boroksilat, tidak berwarna dan amber. Berbentuk kerucut (buah
per) bulaat dan silinder, dilengkapi dengan kran dan tutup yang terbuat dari bahan
gelas asah atau teflon. Mempunyai kapasitas 50 – 2000 mL. Corong pisah
mempunyai tangkai bermacam – macam ada yang bertangkai pendek, panjang
dilengkapi dengan penyambung gelas asah standar, dilengkapi dengan pengatur
tetesan.
Prinsip kerja : mengekstraksi zat cair dengan zat cair.
Botol timbang terbuat dari jenis gelas boroksilikat, dilengkapi dengan tutup asah.
Botol timbang mempunyai tipe bentuk tinggi dan pendek. Kapasitas botol timbang
mulai 15 – 80 mL.
Fungsi :
- Digunakan di dalam menentukan kadar air suatu bahan.
Botol pereaksi terbuat dari boroksilikat, atau gelas soda, ada yang jernih-transparan
dan amber. Botol mempunyai mulut atau leher lebar dan normal dengan kapasitas
50 – 10.000 mL dilengkapi dengan tutup yang terbuat dari kaca asah.
Fungsi : menyimpan larutan, khusus untuk penyimpanan asam yang berasap
botol dilengkapi dengan penutup bahan atau kap asam.
Terbuat dari gelas boroksilikat , ada yang jernih-transparan dan amber. Kapasitas
30 – 250 mL dilengkapi dengan tutup yang mempunyai tempat mengalirkan cairan
/ meneteskan cairan atau tutup yang dilengkapi dengan pipet.
Prinsip Kerja : menyimpan dan meneteskan cairan.
Fungsi : digunakan untuk menyimpan cairan indikator, cairan pewarnaan dan
sebagainya.
Labu iodium atau disebut juga sebagai labu iod merupakan salah satu alat gelas
laboratorium yang terbuat dari kuarsa/silikat oksida, boron oksida, aluminium
oksida dan natrium oksida. Labu iodium mirip labu Erlenmeyer bertutup asah dan
pada mulut labu dilengkapi oleh suatu piringan kaca yang digunakan untuk
menempatkan cairan/larutan atau air yang berguna untuk mengikat uap iodium
hasil reaksi. Labu iodium mempunyai kapasitas ukuran 100 sampai 500.
Prinsip kerja : memasukkan sampel dalam labu iodium dan tutup dengan rapat,
jangan sampai ada gelembung udara di dalamnya.
Fungsi : adapun kegunaan labu iodium adalah untuk mereaksikan zat yang
biasanya menghasilkan iodium.
Pemanas yang bentuknya seperti tabung yang berisi bahan bakar dan memiliki
sumbu yang dapat menghasilkan api. Bahan bakarnya macam-macam, ada yang
dari alcohol, spiritus, dan minyak gas..
Fungsi : fungsinya untuk menciptakan suasana steril dan dapat digunakan
untuk membakar zat atau memanaskan larutan.
A. Kesimpulan
1. Jenis alat yang paling sering digunakan didalam laboratorium yaitu bahan gelas.
2. Setiap alat ukur yang terdapat dilaboratorium memiliki tingkat ketelitian yang
berbeda.
3. Di dalam laboratorium kita harus teliti dalam menggunakan alat-alat yang ada di
dalam laboratorium karena alat-alat tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.
4. Kesalahan praktikan dalam menggunakan alat-alat dapat menghasilkan data yang
tidak sesuai.
5. Penguasaan penggunaan alat dapat mempengaruhi lancar atau tidaknya praktikum
B. Saran
Perlunya pengenalan alat – alat laboratorium pada mahasiswa, agar mahasiswa dapat
merawat dan menggunakan alat – alat laboratorium secara benar. Dengan mempelajari
alat – alat laboratorium khususnya alat gelas maka kita dapat mengetahui fungsi alat
tersebut, cara kegunaannya, cara sterilisasinya, dan ukuran yang sesuai dengan
kegunaannya masing- masing, serta dapat mengurangi kesalahan prosedur pemakaian.
Adeyami. 2008. “Science Laboratories and Quality of Output from Secondary Schools in
Ondo State, Nigeria”. Asian Journal of Information Management. Vol. 2 (1): No.
23-30.
http://analispenggingkesehatan.blogspot.co.id/2013/05/pengenalan-alat-gelas
laboratorium.html