ALAT-ALAT
LABORATORIUM
1.Tabung Reaksi (Test Tube)
Pertemuan 2
Tabung reaksi umumnya terbuat dari berbagai macam jenis gelas antara
lain,Boroksilikat, Soda, Fiolax dan Supermax. Soda Glass tidak tahan
pemanasan, Fiolax Glass tidak peka terhadap perubahan panas dan
pemanasan setempat. Tabung reaksi yang terbuat dari Fiolax dan Soda
glass umumnya berdinding tipis, sedangkan tabung reaksi yang terbuat dari
Boroksilikat dan Supermax tahan pemanasan. Ukuran tabung reaksi
ditetapkan berdasarkan atas diameter mulut tabung bagian dalam dan
panjang tabung, diameter antara 70 – 200 mm.
Prinsip Kerja : Sebagai wadah larutan, beberapa memiliki tutup yang
digunakan untuk meletakkan sampel (darah).
Fungsi :
• Mereaksikan larutan.
• Untuk memanaskan sampel atau cairan.
K3:
• Membawa serta dengan rak tabung sesuai dengan ukuran tabungnya
agar tidak jatuh.
• Gunakan penjepit tabung saat akan melakukan pemanasan.
2. Gelas Ukur (Measuring Cylinders)
Gelas ukur berbentuk silinder, terbuat dari jenis gelas boroksilikat.
Kapasitas volume gelas ukur 5 – 2000 mL.
Prinsip Kerja : Mengukur cairan secara tidak teliti dan tidak masuk
dalam perhitungan.
Fungsi :
• Dapat digunakan untuk merendam pipet dalam asam pencuci
• Gelas ukur yang dilengkapi dengan tutup asah digunakan untuk
melarutkan zat hingga volume tertentu.
LABU ERLENMEYER (ERLENMEYER FLASK)
Prinsip kerja :
Labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk
pencampuran reaksi dengan pengocokan kuat sedangkan labu
erlenmeyer tanpa tutup asah biasanya digunakan untuk
mencampurkan reaksi dengan kecepatan lemah.
Fungsi : Alat Lab ini digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat
dipanaskan.
K3 : apabila alat ini longgar atau penjepit lepasan,segera perbaiki alat ini
dan dapat digunakan lagi.
22. Kawat Kasa
Kawat kasa adalah lembaran logam tipis yang memiliki pola seperti jaring.
Kawat kasa ditempatkan pada cincin penyangga yang di pasang pada retort
penyangga atau pada tripod antara pembakar bunsen atau pembakar spirtus
dengan peralatan gelas untuk menopang gelas kimia, labu erlenmeyer, atau
peralatan gelas lainnya selama pemanasan. Kawat kasa berpusat keramik
umumnya tersedia di Amerika Serikat dalam bentuk persegi 4 inci (100mm),
5 inci (130mm) dan 6 inci (150mm) untuk mengakodomasi berbagai ukuran
barang pecah belah.
Prinsip kerja :Perata penyebaran panas pada saat pemanasan yang
diletakan di atas kaki tiga.
Fungsi: kawat yang dilapisi dengan asbes digunakan sebagai alas dalam
penyebaran panas dan
diletakkan diatas kaki tiga agar penyebaran panasdapat merata.
K3 : meletakkan atau memasang kawat kasa dengan benar di atas kaki
tiga agar tidak goyang
20. Spatula plastik dan logam
Spatula logam adalah spatula yang terbuat dari bahan stainless steel,
sehingga bersifat anti karat. Bahan dasar dari spatula ini adalah besi,
dimana dalam pembuatannya di campurkan dengan bahan anti karat
lainnya . Salah satu contoh spatula plastik yaitu spatula politenaSpatula
Politena atau spatula tanduk adalah spatula yang terbuat dari bahan
plastik,dimana umumnya bahan plastik yang di gunakan adalah
polipropilena. Bahan ini memiliki kelebihan di bandingkan yang berbahan
logam,yaitu bahan plastik bersifat inert terhadap bahan kimia.
Prinsip kerja : Mengambil bahan kimia yang berbentuk padatanatau
serbuk! yang tidak bisa diambil langsung oleh tangan.
Fungsi
utuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan atau serbuk!dipa
kai untuk mengaduk larutan.
K3 : saat mengambil bahan kimia gunakan handscoon dan ambil
dengan hati-hati sehingga tidak mengenai tangan
28. Bola penghisap/ pipet filler
bola karet terbuat dari karet kenyal dengan 3 knop. bola karet tidak mudah
lembek.
Prinsip kerja: Yaitu karet sebagai bahan filler merupakan karet yang
resisten bahan kimia. Filler memiliki 3 saluran yang masing-masing
saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk
mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup yang
jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas.
Kemudian katup E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari
pipet ukur.
Fungsi :sebagai alat bantu untuk menghisap larutan yang akandiukur
K3: pada saat menggunakan bola penghisap jangan sampai larutan yang d
ihisap mengenai bola penghisap karena dapat merusaknya
29. Plat tetes
Plat tetes terbuat dari bahan porselen dan umumnya tersedia dalam jumlan 6,
12 dan 16 lubang tetes.
Prinsip kerja: Mereaksikan zat dalam jumlah kecil.
Fungsi :
o Tempat untuk mereaksikan zat-zat, tapi dalam jumlah kecil, misalnya untuk
uji golongan zat dalam bentuk serbuk dgn ditetesiindikator atau zat
tertentu biasanya pakai plat tetes agar lebih jelas dilihat perubahannya.
o Pengganti tabung reaksi.
o Mengamati perubahan warna suatu zat.
o Mengamati ada atau tidaknya endapan
K3
o Letakkan plat tetes pada tempat yang datar dan tidak mudah bergoyang.
o Jangan menuangkan larutan kedalam plat tetes terlalu penuh sehingga
larutan tidak tumpah pada saat akan dihomogenkan.
.
30. Rak tabung
Rak tabung ini dibuat dari bahan dasar kayu yang berukuran 35 x 7 cm dan
dapat menyimpan sebanyak 24 tabung reaksi.
Prinsip kerja: tabung reaksi dimasukkan dalam lubang tabung sesuai
ukurannya.
Fungsi : digunakan untuk menempatkan tabung reaksi sesuai
ukurantabung.
K3 : membawa rak tabung harus hati-hati apabila jatuh maka tabung
yang berada pada rak tabung juga akan jatuh.
31. Botol Timbang (Wlighting Bottles)
Botol timbang terbuat dari jenis gelas boroksilikat, dilengkapi dengan tutup
asah. Botol timbang mempunyai tipe bentuk tinggi dan pendek. Kapasitas
botol timbang mulai 15-80 ml.
Prinsip kerja :Menentukan kadar air.
Fungsi :Digunakan di dalam menentukan kadar air suatu bahan, selain
itu digunakan untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama untuk
bahan cair.
K3 : Gunakan botol ini dengan hati-hati dan selalu menggunakan kedua
tangan.
32. Soxhlet = Alat Ekstraksi Soxhlet = Liquid-Solid
Extractor
Ekstraktor soxhlet adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk
mengekstrak suatu senyawa. Dan umumnya metode yang digunakan dalam
instrumen ini adalah untuk mengekstrak senyawa yang kelarutannya terbatas
dalam suatu pelarut namun jika suatu senyawa mempunyai kelarutan yang
tinggi dalam suatu pelarut tertentu, maka biasanya metode filtrasi
(penyaringan/pemisahan) biasa dapat digunakan untuk memisahkan senyawa
tersebut dari suatu sampel.
Prinsip kerja : Salah satu model ekstraksi (pemisahan/ pengambilan)
yang menggunakan pelarut selalu baru dalam mengekstraknya sehingga
terjadi ekstraksi yang continue dengan adanya jumlah pelarut konstan
yang juga dibantu dengan pendingin balik (kodensor).
Fungsi : Untuk mengekstaksi zat padat dengan zat cair secara terus
menerus.
K3 : Pada saat melakukan penyaringan kita harus memerhatikan dengan
baik alatnya dengan pemfokusan tegak benda agar proses ekstraksi baik.
33.Objek Gelas
Merupakan gelas preparat untuk pemaparan sediaan darah atau pemeriksaan
lain yang akan diperiksa dengan mikroskop.
Prinsip kerja : Media preparat penelitian mikroskop dengan membentuk
goresan atau irisan.
Fungsi : Pembuatan sediaan atau preparat (bahan atau sampel).
K3 : Harus steril dan digunakan secara disposibble.
34. Deck Glass
Deck glass adalah penutup objek glass, berbentuk persegi lebih kecil dan tipis
karena dimaksudkan agar bisa menutupi preparat tanpa mengganggu
pemfokusan pengamatan dibawah mikroskop.
Prinsip kerja : Kaca penutup khusu untuk kamar hitung biasanya lebih
tebal daripada kaca penutu biasa, tetapi sewaktu-wakt kita bisa
menggunakan kaca penutup yang biasa. Untuk menentukan tinggi antara
penutup dengan kamar hitung yatu 1/10 mm ditunjukkan dengan adanya
warna pelangi yang disebu cicncin newton.
Fungsi : Menutup sediaan preparat (sampel/ bahan) atau kamar hitung.
K3 : Pada saat melakukan penutupan pada sediaan yang akan diamati
maka deck gelas harus steril dan sediaan harus sesuai dengan ukuran dari
deck glass itu sendiri.
35. Klem
Klem merupakan sebuah alat penjepit yang terbuat dari besi dimana alat ini
digunakan untuk menjepit alat kimia gelas
Prinsip kerja: penjepit buret saat titrasi.
Fungsi: ntuk memegang atau menjepit buret pada proses titrasi.
Prosedur kerja : Letakkan klam pada statif
. kemudian buka penjepit/penahan buret,masukkan buret pada penjepit t
ersebutkemudian lepas. Usahakan agar batas-batas ukuran ml buret lurus
dengan mata, tidak tertutup/menghadap pada stati .
K3 : Jangan sampai penjepit klem longgar karena akan menyebabkan
buret goyang. Jika penjepit klem longgar maka gunakan tissue atau untuk
merapatkannya
36. STATIF
Statif adalah salah satu dari instrumen peralatan laboratorium non-
gelas yang digunakan sebagai pendukung dalam berbagai proses kimia,
termasuk menjepit peralatan gelas seperti buret dalam proses filtrasi,
perlengkapan soxhlet, atau penjepit kondensor pada proses pemanasan
dengan pendingin balik. Alat ini biasanya terbuat dari
logam, besi atau baja anti karat dengan berbentuk silinder kecil dan
memiliki tinggi sekitar 50 sentimeter.
Prinsip kerja: Menegakan buret, corong, corong pisah dan
peralatan gelas lainnya.
Fungsi : Terbuat dari besi atau baja yang berfungsi
untuk menegakkan buret, corong, corong pisah dan peralatan gelas
lainnya pada saat digunakan.
Prosedur kerja :
• Tempatkan statif yang telah dilengkapi dengan klam pada tempat
yang datar.
• Beri lapisan (kapas/tisu) pada bagian buret yang akan dijepit agar
tidak pecah.
K3 : Letakkan statif pada tempat yang datar dan tidak bergoyang
37. Cawan petri
Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar
dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel.
Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah
dan yang lebih besar merupakan tutupnya.
Prinsip kerja: cawan petri biasanya disterilkan bersama
dengan kertas saring di dalamnya.
cawan petri perlu dicuci bersih kemudian dikeringkan,
setelah kering dibungkus dengan
kertas putih cokelat untuk disterilisasi dengan oven.Alat ini berfungsi
untuk pembuatan kultur media.
Fungsi : untuk menimbang bahan,untuk menyimpan bahan
kimia mikrobiologi.
K3 : menutup cawaan petri setelah memasukkan biakan bakteri agar
tidak terkontaminasi dengan udara.
38. Krush Tang
Krush tang terbuat dari besi
Prinsip kerja : Menjepit tabung agar tetap tegak.
FUNGSI :untuk menjepit tabung atau krus saat pemanasanagar tegak.
Prosedur kerja : jepit krush atau tabung atau krus pada bagian atas yang
telah berisi bahan yang akan direaksikan, sehingga krusyang telah dipanasi
tidak mengenai tangan.
K3:
• Pastikan krus tang tidak longgar dan dapat menjepit krus dengan
rapat sehinggakrus tidak jatuh.
• Pada saat pemanasan pastikan menggunakan handscoon dan jauhi krus
dari wajah
39. Kertas Saring
Prinsip kerja: Menyaring/memisahkan larutan yang berbentuk serbuk.
Fungsi: untuk menyaring/memisahkan larutan.
K3 : kertas saring sangat tipis sehingga rentan untuk rusak. Sehingga
penggunaannya pun harus berhati-hati.
40. Kaki Tiga
Prinsip kerja: Diletakkan pada tampat yang datar dan tidak
menhantarkan api. Selanjutnya tambahkan kawat kasa
Fungsi: Sebagai penahan kawat kasa dan penyangga Ketika proses
pemanasan. Kawat kasa di bagian lingkaran
K3:
o Sebaiknya alas yang dipilih adalah ubin atau lantai ( bersifat isolator
o Gunakan pemanas spritus, Bunsen atau kompor kecil yang memang
di desain secara konmprensif sebagai pasangan sebagai alat peraga
kimia kaki tiga