Anda di halaman 1dari 41

Pertemuan 1

ALAT-ALAT
LABORATORIUM
1.Tabung Reaksi (Test Tube)
Pertemuan 2
Tabung reaksi umumnya terbuat dari berbagai macam jenis gelas antara
lain,Boroksilikat, Soda, Fiolax dan Supermax. Soda Glass tidak tahan
pemanasan, Fiolax Glass tidak peka terhadap perubahan panas dan
pemanasan setempat. Tabung reaksi yang terbuat dari Fiolax dan Soda
glass umumnya berdinding tipis, sedangkan tabung reaksi yang terbuat dari
Boroksilikat dan Supermax tahan pemanasan. Ukuran tabung reaksi
ditetapkan berdasarkan atas diameter mulut tabung bagian dalam dan
panjang tabung, diameter antara 70 – 200 mm.
 Prinsip Kerja : Sebagai wadah larutan, beberapa memiliki tutup yang
digunakan untuk meletakkan sampel (darah).
 Fungsi :
• Mereaksikan larutan.
• Untuk memanaskan sampel atau cairan.
 K3:
• Membawa serta dengan rak tabung sesuai dengan ukuran tabungnya
agar tidak jatuh.
• Gunakan penjepit tabung saat akan melakukan pemanasan.
2. Gelas Ukur (Measuring Cylinders)
 Gelas ukur berbentuk silinder, terbuat dari jenis gelas boroksilikat.
Kapasitas volume gelas ukur 5 – 2000 mL.
 Prinsip Kerja : Mengukur cairan secara tidak teliti dan tidak masuk
dalam perhitungan.
 Fungsi :
• Dapat digunakan untuk merendam pipet dalam asam pencuci
• Gelas ukur yang dilengkapi dengan tutup asah digunakan untuk
melarutkan zat hingga volume tertentu.
LABU ERLENMEYER (ERLENMEYER FLASK)

Terbuat dari jenis gelas boroksilikat, labu erlenmeyer ada yang


dilengkapi dengan tutup dan tanpa tutup. Tutup labu dan mulut
labu erlenmeyer terbuat dari kaca asah. Labu erlenmeyer
mempunyai kapasitas ukuran volume dari 25-2000 ml.

Prinsip kerja :
Labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk
pencampuran reaksi dengan pengocokan kuat sedangkan labu
erlenmeyer tanpa tutup asah biasanya digunakan untuk
mencampurkan reaksi dengan kecepatan lemah.

K3 : Menggunakan lap halus saat mengangkat Erlenmeyer dari kompor listrik.


Pertemuan 3 2. Labu Ukur (Volumetrik Flask)
Terbuat dari jenis gelas boroksilikat, mempunyai mulut labu dengan
ukuran standar yang dilengkapi dengan tutpnya. Tutup labu dapat
terbuat dari gelas asah atau teflon. Labu ukur mempunyai kapasitas
volume 5 – 2000 mL.
 Prinsip kerja : Labu ukur memiliki ketelitian tinggi sehingga sering
digunakan untuk mengukur larutan secara teliti.
 Fungsi : Digunakan untuk mencampurkan larutan.
 K3 :
• Tidak boleh dipanaskan.
• Gunakan kedua tangan saat mencampurkan larutan.
4. Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)
Terbuat dari jenis gelas boroksilikat, labu erlenmeyer ada yang
dilengkapi dengan tutup dan tanpa tutup. Tutup labu dan mulut
labur erlenmeyer terbuat dari kaca asah. Labu erlenmeyer
mempunyai kapasitas ukuran volume dari 25 – 2000 mL.
 Prinsip kerja : labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan
untuk pencampuran reaksi dengan pengocokkan kuat
sedangkan labu erlenmeyer tanpa tutup asah biasanya digunakan
untuk mencampurkan reaksi dengan kecepatan lemah.
 Fungsi :
• Labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk titrasi
dengan pengocokkan kuat, dihubungkan dengan alat ekstraksi,
alat destilasi dan sebagainya.
• Labu erlenmeyer tanpa tutup asah digunakan untuk titrasi
dengan pengocokkan lemah hingga sedang.
 K3 : Menggunakan lap halus saat mengangkat Erlenmeyer dari
kompor listrik.
25. Gelas kimia ( beaker glass)
Biasanya terbuat dari tipe boroksilikat. Bentuk beaker glass memiliki
beberapa tipe, tinggi dan pendek. Mempunyai kapasitas ukuran volume dari
5 – 6000 mL.
 Prinsip kerja : Wadah larutan, skala pada badan gelas digunakan untuk
mengukur larutan secara tidak teliti.
 Fungsi :
• Sebagai tempat melarutkan zat.
• Tempat memanaskan.
• Menguapkan larutan / air.
 K3 :
• Menggunakan lap halus saat mengangkat beaker gelas dari kompor
listrik.
• Merendam beaker gelas dalam aquadest atau air saat menuangkan
larutan asam dengan konsentrasi tinggi.
Pertemuan 4
3. Pipet Tetes (Dropping Pipettes)

Pipet tanpa skala, mempunyai bentuk pendek atau panjang dan


dilengkapi dengan karet penghisapnya.

 Prinsip Kerja : menambahkan cairan tetes demi tetes hingga


volume tepat.

 Fungsi : memindahkan larutan dari satu wadah ke wadah


lainnya

 K3 : setelah memipet miringkan sedikit pipet agar larutan


yang dipindahkan tidak menetes dan luruskan kembali pipet
saat akan memindahkannya pada wadah lainnya.
9. Pipet Volume (Volumentric Pipettes)
 Pipet terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas 0,5 – 100
mL.
 Prinsip Kerja : memipet atau memindahkan volume cairan dengan
teliti atau seksama.
 Fungsi : memipet atau memindahkan volume cairan dengan teliti.
 K3 :
• Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan sisa larutan yang
tertinggal pada pipet, tetapi sebaiknya ditiup atau menggoreskan ujung
pipet pada dinding dalam dari wadah sebanyak 3x.
• Menggunakan ball pipet saat memipet larutan berbahaya dan beracun.
• Penghisapan larutan menggunakan pipet melalui mulut usahakan pipet
berada pada dasar wadah, agar tidak ada gelembung yang masuk saat
memipet.
5. Pipet Ukur (Graduated Pipettes)
Pipet ukur terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas
0,01 – 50 mL dilengkapi dengan pembagian skala pada dinding pipet
0,001 – 0,5 mL.
 Prinsip Kerja : memipet cairan secara kurang teliti dan tidak
masuk dalam perhitungan pada penetapan kadar.
 Fungsi : digunakan untuk mengambil, memindahkan atau memipet
sejumlah volume secara tidak teliti.
 K3 :
• Tidak menggoyangkan pipet untuk mengeluarkan sisa larutan yang
tertinggal pada pipet, tetapi sebaiknya ditiup atau menggoreskan
ujung pipet pada dinding dalam dari wadah sebanyak 3x.
• Menggunakan ball pipet saat memipet larutan berbahaya dan
beracun.
• Penghisapan larutan menggunakan pipet melalui mulut usahakan
pipet berada pada dasar wadah, agar tidak ada gelembung yang
masuk saat memipet.
7. Buret (Burettes)
 Buret berbentuk silinder, terbuat dari jenis gelas soda, boroksilikat, amber.
Bentuk buret dibedakan dengan ujung kran lurus (Burettes with straight
stopcock) dan buret dengan keran bengkok (Burettes with lateral
stopcock). Mempunyai kapasitas 1 – 100 mL dengan pembagian skala 0,01
– 0,2 m.
 Prinsip Kerja : Buret harus bersih, kering dan bebas lemak sebelum
digunakan. Sebelum titrasi dimulai, pastikan tidak ada gelembung udara di
bawah kran karena menyebabkan kesalahan saat melakukan titrasi.
 Fungsi : Memberikan secara tetes demi tetes sejumlah volume larutan
yang diketahui dengan teliti pada proses titrasi.
 K3 :
• Letakkan pada keranjang plastik.
• Perhatikkan kran buret, gunakan pelumas untuk memudahkan putaran
kran buret dan mencegah kebocoran.
Pertemuan 5
13. Corong Pisah (Separatory Funnels)
Terbuat dari gelas boroksilat, tidak berwarna dan amber. Berbentuk
kerucut (buah per) bulaat dan silinder, dilengkapi dengan kran dan tutup
yang terbuat dari bahan gelas asah atau teflon. Mempunyai kapasitas 50 –
2000 mL. Corong pisah mempunyai tangkai bermacam – macam ada yang
bertangkai pendek, panjang dilengkapi dengan penyambung gelas asah
standar, dilengkapi dengan pengatur tetesan.
 Prinsip Kerja : mengekstraksi zat cair dengan zat cair.
 Fungsi : digunakan untuk ektraksi zat, dapat pula mengatur aliran zat
cair pada proses kromatografi kolom dan reaksi kimia lainnya.
 K3 :
• Sebelum menggunakan, lakukan pengecekan tutup dan kran corong
pisah sudah tepat dan tidak bocor.
• Dalam pengocokkan corong pisah dilakukan dengan cara memegang
bagian atas berikut tutupnya dengan tangan kanan dan tangan kiri
memegang tangkai corong berikut kerannya.
16. Kondensor (Condensers)
Kondensor mempunyai bentuk panjang yang berbeda – beda sesuai
dengan kegunaan masing – masing. Kondensor terbuat dari gelas
boroksilat , umumnya dapat dirangkai dengan alat gelas lain untuk berbagai
keperluan.
 Prinsip Kerja :zat dipanaskan, kemudian uap panas akan naik lalu
dialirkalah air dinginmelalui selang sehingga uap panas tadi tidak lepas
ke udara tetapi kembali mengembun dan jatuh lagi ke bawah. Pada
prinsip kerja kondensor, volume dari larutan yang dipanaskan
akankonstan karena tidak ada uap yang lepas ke udara.
 Fungsi : digunakan intuk menggembungkan atau mendinginkan uap
yang terjadi pada proses reaksi, sintesa, atau pada sistem destilasi,
ekstraksi, saponifikasi, esterifikasi, metilasi dan sebagainya.
 K3 :Pada saat melakukan destilasi, kita harus memperhatikan suhunya.
Apabila terlalu tinggi maka akan menyebabkan endapan yang
seharusnya didapat akan gosong dantidsak dapat dilanjutkan prosesnya
ke rekristalisasi.
8. Corong (Funnels)
 Terbuat dari jenis boroksiliat atau plastic. Corong mempunyai garis
tengah 35 – 300 mm dan ada yang mempunyai tangkai corong
panjang, sedang dan pendek.
 Prinsip Kerja : membantu memasukkan cairan dalam suatu wadah
dengan ukuran mulut kecil.
 Fungsi : digunakan untuk menyaring zat cair atau sampel padat.
 K3 : saat menuangkan larutan, corong sebaiknya tidak bersentuhan
dengan mulut wadah usahakan menjauh sedikit.
Pertemuan 6
10. Desikator (Desiccators)
Desikator terbuat dari gelas jenis semi-boroksilat, plastik atau mika. Tipe gelas jenis
atau amber. Di dalam desikator terdapat piringan berpori yang terbuat dari porselin
yang digunakan untuk meletakkan alat – alat gelas. Di bawah piringan porselin
terdapat bahan pengering yang umumnya terbuat dari ; silikagel, asam sulfat pekat,
fofor pentaoksida, kalsium oksida dan sebagainya. Pengering silikagel biasanya diberi
indicator warna biru yang keriing dan jika telah mengikat uap air warna akan berubah
menjadi merah. Silikagel yang telah jenuh dengan uap air dapat dikeringkan lagi
dengan cara dipanaskan dalam oven dengan suhu 100o. Tutup desikator pada bagian
permukaan harus diberi bahan pelican missal : silicon grease, agar dapat tertutup
lebih rapat.
 Prinsip kerja : Mendinginkan, mengeringkan serta menyimpan zat atau bahan.
 Fungsi :
• Digunakan untuk mendinginkan bahan atau alat gelas (misalnya ; krus porselin,
botol timbang) setelah dipanaskan dan akan ditimbang.
• Mengeringkan bahan atau menyimpan zat atau bahan yang harus diliindungi
terhadap pengaruh kelembapan udara.
 K3 : Gunakan dua buah tangan untuk membawa desikator atau untuk
membukanya, tangan pertama digunakan sebagai penahan desikator dan tangan
yang lain digunakan untuk mendorong tutup desikator. Jika desikator dihampa
udarakan, sebelum dibuka kran harus dibuka terlebih dahulu agar tekanan udara
di dalam dan diluar desikator sama hingga akan memudahkan untuk membukanya.
11. Batang Pengaduk (Strirring Rod)
Terbuat dari gelas, polietilen atau logam yang dibungkus dengan polietilen.
Batang pengaduuk mempunyai panjang sesuai dengan keperluan. Batang
pengaduk umumnya bergaris tengah 2 – 4 mm dan mempunyai panjang
yang bervariasi 6 – 30 cm.
 Prinsip Kerja : Mengaduk larutan atau suspense dalam wadah.
 Fungsi :
• Digunakan untuk mengaduk larutan atau suspensi yang umumnya
berada pada gelas kimia, Erlenmeyer atau tabung reaksi.
• Digunakan pula sebagai alat bantu untuk memindahkan cairan dari
suatu bejana ke bejana lain.
 K3 : dalam mengaduk tidak bolek terlalu kuat atau kasar agar larutan
tidak terpecik dan wadah tidak pecah.
12. Gelas Arloji (Watch Glasses)
Terbuat dari gelas boroksilat, mempunyai diameter yang bervariasi antara 30
– 200 mm.
 Prinsip Kerja : wadah penimbangan zat padat
 Fungsi : wadah menimbang zat padat dan untuk menutup labu pada
proses pemanasan.
 K3 : berhati – hati saat menempatkan wadah
19. Botol Pereaksi (Reagent Bottles)
Botol pereaksi terbuat dari boroksilikat, atau gelas soda, ada yang jernih-
transparan dan amber. Botol mempunyai mulut atau leher lebar dan
normal dengan kapasitas 50 – 10.000 mL dilengkapi dengan tutup yang
terbuat dari kaca asah.
 Prinsip kerja : Botol pereaksi dengan mulut lebar digunakan untuk
menyimpan cadangan pereksi dengan frekuensi tinggi. Botol pereaksi
mulut sempit digunakan untuk menyimpan cadangan zat pereaksi.
 Fungsi : menyimpan larutan, khusus untuk penyimpanan asam yang
berasap botol dilengkapi dengan penutup bahan atau kap asam.
 K3 :
• Khusus untuk larutan asam, botol pereaksi diletakkan pada lemari
asam.
• Pasang tutup botol agar larutan tidak bercampur dengan udara.
Pertemuan 7

24. Bunsen/ Lampu Spiritus


Pemanas yang bentuknya seperti tabung yang berisi bahan bakar dan
memiliki sumbu yang dapat menghasilkan api. Bahan bakar dari bunsen
atau lampu spiritus ini macam-macam, ada yang dari alcohol, spiritus, dan
minyak gas.
 Prinsip kerja :Mengisi bahan bakar sebanyak ¾ bagian dari bunsen.
 Fungsi : Untuk menciptakan suasana steril dan alat pemanasan
larutan.
 K3 : Ketika menggunakan bunsen kita harus sangat hati-hati karena
mudah untuk terbakar, maka isikan bahan bakar secukupnya. Jangan
lupa siapkan tutup untuk nantinya mematikan nyala api pada bunsen.
26. Botol penetes
Terbuat dari gelas boroksilikat , ada yang jernih-transparan dan amber.
Kapasitas 30 – 250 mL dilengkapi dengan tutup yang mempunyai tempat
mengalirkan cairan / meneteskan cairan atau tutup yang dilengkapi dengan
pipet.
 Prinsip Kerja : menyimpan dan meneteskan cairan.
 Fungsi : digunakan untuk menyimpan cairan indikator, cairan
pewarnaan dan sebagainya.
 K3 : saat mengangkat pipet dalam botol, harus hati – hati jika tidak
maka cairan akan berceceran.
27. Labu Kjeldahl (Kjeldahl Flasks)
Terbuat dari gelas boroksilikat, dengan kapasitas 50 – 1000 mL.
 Prinsip Kerja : posisi labu harus miring dengan mulut menyandar pada
penampung uap asam.
 Fungsi : digunakan untuk destruksi atau digesti protein dan dapat pula
digunakan sebagai labu destilasi pada hasil destruksi protein.
 K3 : saat memasangkan labu pada mulut penampung uap harus rapat agar
uap asam tidak menyebar saat melakukan proses destruksi.
14. Corong Buchner (Buchner Funnels)
Corong Buchner dari porselin atau gelas boroksilikat. Corong
penggunaannya dibantu dengan labu hisap yang dihubungkan dengan
pompa hisap / vakum. Diameter corong Buchner 26 – 380 mm.
Corong mempunyai dasar yang berpori kasar dan jika akan digunakan
harus diletakkan kertas saring yang mempunyai diameter sama
dengan corong atau lempeng berpori.
 Prinsip Kerja: Menyaring bahan kasar dengan cairan penyaring
atau pelarut.
 Fungsi : digunakan untuk menyaring dengan cepat terutama jika
digunakan pelarut yang mudah menguap.
 K3 :
• Memperhatikan kedudukan tangkai corong dengan arah hisapan
pompa agar diatur sedemikian rupa sehingga cairan yang keluar
dari corong tidak terhisap oleh pompa.
• Saat menghentikan penghisapan, terlebih dahulu lepaskan
hubungan alat gelasnya agar tidak berhubungan dengan udara,
sehingga tidak terjadi tekanan yang berbalik.
17. Cawan Porselin (Dishes Porcelin)
Cawan porselin mempunyai kapasitas 4 – 2900 mL. Sebagian cawan petri
tidak tahan pada suhu di atas 300o.
 Prinsip Kerja :Menguapkan larutan pada suhu tinggi
 Fungsi : untuk menguapkan cairan pada suhu yang tidak terlalu tinggi
(oven, di atas tangas air, uap, pasir dan sebagainya).
 K3 : memperhatikan suhu saat menguapkan cairan.
15. Krus (Crucible)
Krus dapat dipanaskan hingga suhu tinggi dalam tanur (Muffle Furnance)
1900o. Krus mempunyai kapasitas 2 – 250 mL. Mempunyai bentuk tinggi
atau pendek , krus dilengkapi denan tutup. Krus terbuat bahan Porselin,
Platina, tanah liat yang dibakar, campuran Platina-Tembaga, Baja tahan
karat, Nikel, Graphite.
 Prinsip Kerja : praktikum analisis laboratorium sehari – hari untuk
pengabuan zat pada analisis gravimetri.
 Fungsi : umumnya digunakan untuk membakar / mengarangkan /
mengabungkan zat pada analisis gravimetri.
 K3 :
• Sebelum digunakan, krus di cuci dan di rendam dengan asam pencuci.
• Untuk mengambil, memasukkan, memindahkan krus dari tanur
menggunakan tang krus tangkai panjang dan pendek.
18. Mortar dan Alu
Mortar dan alu adalah alat laboratorium yang terbuat dari porselen atau
porcelain ware.
 Prinsip Kerja : Menghaluskan bahan padatan.
 Fungsi : Mortir biasanya selalu berpasangandengan stamper. Berfungsi
untuk menggerus
ataumenghaluskan bahan kimia! biasanya bahan padat1tablet.
 Prosedur kerja : Siapkan alat dalam keadaaan kering dan bersih
Masukkan zat yang berbentuk tablet padat yang akan dihaluskan dengan
bantuanstamper. setelah digunakan, bersihkan mortir.
 K3
jangan menggerus zat terlalu keras karena dapat merusak atau menyebab
kan stamper retak atau rusak dan dapat menyebabkan zat terpercik
21. Penjepit tabung reaksi
Penjepit tabung reaksi terbuat dari kayu berbentuk rahang: persegi. Pegas :
dipoles nikel dengan diameter: 10 -25 mm

 Prinsip Kerja : tekan penekan pada penjepit kemudian jepitkan pada


tabung reaksi

 Fungsi : Alat Lab ini digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat
dipanaskan.

 K3 : apabila alat ini longgar atau penjepit lepasan,segera perbaiki alat ini
dan dapat digunakan lagi.
22. Kawat Kasa
Kawat kasa adalah lembaran logam tipis yang memiliki pola seperti jaring.
Kawat kasa ditempatkan pada cincin penyangga yang di pasang pada retort
penyangga atau pada tripod antara pembakar bunsen atau pembakar spirtus
dengan peralatan gelas untuk menopang gelas kimia, labu erlenmeyer, atau
peralatan gelas lainnya selama pemanasan. Kawat kasa berpusat keramik
umumnya tersedia di Amerika Serikat dalam bentuk persegi 4 inci (100mm),
5 inci (130mm) dan 6 inci (150mm) untuk mengakodomasi berbagai ukuran
barang pecah belah.
 Prinsip kerja :Perata penyebaran panas pada saat pemanasan yang
diletakan di atas kaki tiga.
 Fungsi: kawat yang dilapisi dengan asbes digunakan sebagai alas dalam
penyebaran panas dan
diletakkan diatas kaki tiga agar penyebaran panasdapat merata.
 K3 : meletakkan atau memasang kawat kasa dengan benar di atas kaki
tiga agar tidak goyang
20. Spatula plastik dan logam
Spatula logam adalah spatula yang terbuat dari bahan stainless steel,
sehingga bersifat anti karat. Bahan dasar dari spatula ini adalah besi,
dimana dalam pembuatannya di campurkan dengan bahan anti karat
lainnya . Salah satu contoh spatula plastik yaitu spatula politenaSpatula
Politena atau spatula tanduk adalah spatula yang terbuat dari bahan
plastik,dimana umumnya bahan plastik yang di gunakan adalah
polipropilena. Bahan ini memiliki kelebihan di bandingkan yang berbahan
logam,yaitu bahan plastik bersifat inert terhadap bahan kimia.
 Prinsip kerja : Mengambil bahan kimia yang berbentuk padatanatau
serbuk! yang tidak bisa diambil langsung oleh tangan.
 Fungsi
utuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan atau serbuk!dipa
kai untuk mengaduk larutan.
 K3 : saat mengambil bahan kimia gunakan handscoon dan ambil
dengan hati-hati sehingga tidak mengenai tangan
28. Bola penghisap/ pipet filler
bola karet terbuat dari karet kenyal dengan 3 knop. bola karet tidak mudah
lembek.
 Prinsip kerja: Yaitu karet sebagai bahan filler merupakan karet yang
resisten bahan kimia. Filler memiliki 3 saluran yang masing-masing
saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk
mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup yang
jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas.
Kemudian katup E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari
pipet ukur.
 Fungsi :sebagai alat bantu untuk menghisap larutan yang akandiukur
 K3: pada saat menggunakan bola penghisap jangan sampai larutan yang d
ihisap mengenai bola penghisap karena dapat merusaknya
29. Plat tetes
Plat tetes terbuat dari bahan porselen dan umumnya tersedia dalam jumlan 6,
12 dan 16 lubang tetes.
 Prinsip kerja: Mereaksikan zat dalam jumlah kecil.
 Fungsi :
o Tempat untuk mereaksikan zat-zat, tapi dalam jumlah kecil, misalnya untuk
uji golongan zat dalam bentuk serbuk dgn ditetesiindikator atau zat
tertentu biasanya pakai plat tetes agar lebih jelas dilihat perubahannya.
o Pengganti tabung reaksi.
o Mengamati perubahan warna suatu zat.
o Mengamati ada atau tidaknya endapan
 K3
o Letakkan plat tetes pada tempat yang datar dan tidak mudah bergoyang.
o Jangan menuangkan larutan kedalam plat tetes terlalu penuh sehingga
larutan tidak tumpah pada saat akan dihomogenkan.
.
30. Rak tabung
Rak tabung ini dibuat dari bahan dasar kayu yang berukuran 35 x 7 cm dan
dapat menyimpan sebanyak 24 tabung reaksi.
 Prinsip kerja: tabung reaksi dimasukkan dalam lubang tabung sesuai
ukurannya.
 Fungsi : digunakan untuk menempatkan tabung reaksi sesuai
ukurantabung.
 K3 : membawa rak tabung harus hati-hati apabila jatuh maka tabung
yang berada pada rak tabung juga akan jatuh.
31. Botol Timbang (Wlighting Bottles)
Botol timbang terbuat dari jenis gelas boroksilikat, dilengkapi dengan tutup
asah. Botol timbang mempunyai tipe bentuk tinggi dan pendek. Kapasitas
botol timbang mulai 15-80 ml.
 Prinsip kerja :Menentukan kadar air.
 Fungsi :Digunakan di dalam menentukan kadar air suatu bahan, selain
itu digunakan untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama untuk
bahan cair.
 K3 : Gunakan botol ini dengan hati-hati dan selalu menggunakan kedua
tangan.
32. Soxhlet = Alat Ekstraksi Soxhlet = Liquid-Solid
Extractor
Ekstraktor soxhlet adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk
mengekstrak suatu senyawa. Dan umumnya metode yang digunakan dalam
instrumen ini adalah untuk mengekstrak senyawa yang kelarutannya terbatas
dalam suatu pelarut namun jika suatu senyawa mempunyai kelarutan yang
tinggi dalam suatu pelarut tertentu, maka biasanya metode filtrasi
(penyaringan/pemisahan) biasa dapat digunakan untuk memisahkan senyawa
tersebut dari suatu sampel.
 Prinsip kerja : Salah satu model ekstraksi (pemisahan/ pengambilan)
yang menggunakan pelarut selalu baru dalam mengekstraknya sehingga
terjadi ekstraksi yang continue dengan adanya jumlah pelarut konstan
yang juga dibantu dengan pendingin balik (kodensor).
 Fungsi : Untuk mengekstaksi zat padat dengan zat cair secara terus
menerus.
 K3 : Pada saat melakukan penyaringan kita harus memerhatikan dengan
baik alatnya dengan pemfokusan tegak benda agar proses ekstraksi baik.
33.Objek Gelas
Merupakan gelas preparat untuk pemaparan sediaan darah atau pemeriksaan
lain yang akan diperiksa dengan mikroskop.
 Prinsip kerja : Media preparat penelitian mikroskop dengan membentuk
goresan atau irisan.
 Fungsi : Pembuatan sediaan atau preparat (bahan atau sampel).
 K3 : Harus steril dan digunakan secara disposibble.
34. Deck Glass
Deck glass adalah penutup objek glass, berbentuk persegi lebih kecil dan tipis
karena dimaksudkan agar bisa menutupi preparat tanpa mengganggu
pemfokusan pengamatan dibawah mikroskop.
 Prinsip kerja : Kaca penutup khusu untuk kamar hitung biasanya lebih
tebal daripada kaca penutu biasa, tetapi sewaktu-wakt kita bisa
menggunakan kaca penutup yang biasa. Untuk menentukan tinggi antara
penutup dengan kamar hitung yatu 1/10 mm ditunjukkan dengan adanya
warna pelangi yang disebu cicncin newton.
 Fungsi : Menutup sediaan preparat (sampel/ bahan) atau kamar hitung.
 K3 : Pada saat melakukan penutupan pada sediaan yang akan diamati
maka deck gelas harus steril dan sediaan harus sesuai dengan ukuran dari
deck glass itu sendiri.
35. Klem
Klem merupakan sebuah alat penjepit yang terbuat dari besi dimana alat ini
digunakan untuk menjepit alat kimia gelas
 Prinsip kerja: penjepit buret saat titrasi.
 Fungsi: ntuk memegang atau menjepit buret pada proses titrasi.
 Prosedur kerja : Letakkan klam pada statif
. kemudian buka penjepit/penahan buret,masukkan buret pada penjepit t
ersebutkemudian lepas. Usahakan agar batas-batas ukuran ml buret lurus
dengan mata, tidak tertutup/menghadap pada stati .
 K3 : Jangan sampai penjepit klem longgar karena akan menyebabkan
buret goyang. Jika penjepit klem longgar maka gunakan tissue atau untuk
merapatkannya
36. STATIF
Statif adalah salah satu dari instrumen peralatan laboratorium non-
gelas yang digunakan sebagai pendukung dalam berbagai proses kimia,
termasuk menjepit peralatan gelas seperti buret dalam proses filtrasi,
perlengkapan soxhlet, atau penjepit kondensor pada proses pemanasan
dengan pendingin balik. Alat ini biasanya terbuat dari
logam, besi atau baja anti karat dengan berbentuk silinder kecil dan
memiliki tinggi sekitar 50 sentimeter.
 Prinsip kerja: Menegakan buret, corong, corong pisah dan
peralatan gelas lainnya.
 Fungsi : Terbuat dari besi atau baja yang berfungsi
untuk menegakkan buret, corong, corong pisah dan peralatan gelas
lainnya pada saat digunakan.
 Prosedur kerja :
• Tempatkan statif yang telah dilengkapi dengan klam pada tempat
yang datar.
• Beri lapisan (kapas/tisu) pada bagian buret yang akan dijepit agar
tidak pecah.
 K3 : Letakkan statif pada tempat yang datar dan tidak bergoyang
37. Cawan petri
Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar
dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel.
Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah
dan yang lebih besar merupakan tutupnya.
 Prinsip kerja: cawan petri biasanya disterilkan bersama
dengan kertas saring di dalamnya.
cawan petri perlu dicuci bersih kemudian dikeringkan,
setelah kering dibungkus dengan
kertas putih cokelat untuk disterilisasi dengan oven.Alat ini berfungsi
untuk pembuatan kultur media.
 Fungsi : untuk menimbang bahan,untuk menyimpan bahan
kimia mikrobiologi.
 K3 : menutup cawaan petri setelah memasukkan biakan bakteri agar
tidak terkontaminasi dengan udara.
38. Krush Tang
Krush tang terbuat dari besi
 Prinsip kerja : Menjepit tabung agar tetap tegak.
 FUNGSI :untuk menjepit tabung atau krus saat pemanasanagar tegak.
 Prosedur kerja : jepit krush atau tabung atau krus pada bagian atas yang
telah berisi bahan yang akan direaksikan, sehingga krusyang telah dipanasi
tidak mengenai tangan.
 K3:
• Pastikan krus tang tidak longgar dan dapat menjepit krus dengan
rapat sehinggakrus tidak jatuh.
• Pada saat pemanasan pastikan menggunakan handscoon dan jauhi krus
dari wajah
39. Kertas Saring
 Prinsip kerja: Menyaring/memisahkan larutan yang berbentuk serbuk.
 Fungsi: untuk menyaring/memisahkan larutan.
 K3 : kertas saring sangat tipis sehingga rentan untuk rusak. Sehingga
penggunaannya pun harus berhati-hati.
40. Kaki Tiga
 Prinsip kerja: Diletakkan pada tampat yang datar dan tidak
menhantarkan api. Selanjutnya tambahkan kawat kasa
 Fungsi: Sebagai penahan kawat kasa dan penyangga Ketika proses
pemanasan. Kawat kasa di bagian lingkaran
 K3:
o Sebaiknya alas yang dipilih adalah ubin atau lantai ( bersifat isolator
o Gunakan pemanas spritus, Bunsen atau kompor kecil yang memang
di desain secara konmprensif sebagai pasangan sebagai alat peraga
kimia kaki tiga

Anda mungkin juga menyukai