2, Februari 2022
E-ISSN : 2798-6950
Abstak
Kemajuan teknologi di bidang penerbangan perlu didukung oleh awak pesawat yang prima baik secara fisik
maupun secara psikologis. Awak pesawat harus memiliki sense of safety atau yang lebih dikenal dengan istilah
jiwa airmanship yang didukung oleh aspek pengetahuan (knowlage), ketrampilan (skill), pengalaman
(experience), dan pertimbangan (judgment). Besarnya peranan awak pesawat didukung oleh data dari FAA
tentang penyebab kecelakaan pesawat terbang karena faktor manusia mencapai 66.7%, faktor media 13.2%,
faktor lainnya 20,1%. CTM merupakan salah satu contoh antihistamin yang umum. Antihistamin generasi I
seperti CTM selain mempunyai efek terapi seringkali juga menimbulkan efek samping yang salah satunya
adalah efek sedasi. Untuk itu perlu dilihat bagaimana pengaruh obat CTM terhadap waktu reaksi pada
ketinggian 25.000 kaki. Tujuan penelitian ini Sebagai bahan acuan dan penerapan bagi personel TNI AU dalam
konteks untuk melihat pengaruh CTM terhadap tingkat kesadaran dalam ruang udara bertekanan rendah pada
ketinggian 25.000 kaki. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in vivo dengan menggunakan hewan
coba di bagi dalam tiga kelompok. Prosedur penelitian tikus ditempatkan dianimal house selama 1 minggu untuk
adaptasi, makan dan minum ad libitum, selanjutnya perlakuan yang diberikan adalah tikus dimasukkan ke dalam
hypobaric chamber dengan simulasi sesuai dengan latihan para penerbang. Dari hasil perhitungan statistik
menggunakan program SPSS versi 17.0 yaitu dengan membandingkan kadar radikal bebas stress oksidatif
MDA antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan yang diberikan CTM dihasilkan angka P>0.05 yaitu
sebesar 0,71. Artinya tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan
pemberian CTM. Dan dari hasil perhitungan secara statistik tidak terjadi perbedaan bermakna antara kelompok
kontrol dengan kelompok perlakuan pemberian CTM untuk kadar GSH. Hal ini dibuktikan dengan nilai p>0,05
yaitu sebesar 0,128.
Kata Kunci : Pemberian CTM, Tingkat kesadaran, spraque dowley, hypobaric chamber, Ketinggian 25.000 feet
Abstract
Technological advances in the field of aviation need to be supported by excellent flight crews both physically
and psychologically. Aircraft crew must have a sense of safety or better known as the spirit of airmanship which
is supported by aspects of knowledge (knowlage), skills (skills), experience (experience), and judgment
(judgment). The magnitude of the role of flight crews is supported by data from the FAA regarding the causes of
airplane accidents due to human factors reaching 66.7%, media factors 13.2%, other factors 20.1%. CTM is an
example of a common antihistamine. Generation I antihistamines such as CTM in addition to having a
therapeutic effect often also cause side effects, one of which is a sedative effect. For this reason, it is necessary
to see how the CTM drug affects the reaction time at an altitude of 25,000 feet. The purpose of this study is as a
reference and application for Indonesian Air Force personnel in the context of seeing the effect of CTM on the
level of consciousness in a low-pressure air room at an altitude of 25,000 feet. This study is an in vivo
experimental study using experimental animals divided into three groups. The research procedure was that mice
were placed in an animal house for 1 week for adaptation, eating and drinking ad libitum, then the treatment
given was that the mice were put into the hypobaric chamber with simulations according to the pilots' training.
From the results of statistical calculations using the SPSS version 17.0 program, namely by comparing the
levels of MDA oxidative stress free radicals between the control group and the treatment group given CTM, the
P>0.05 is 0.71. This means that there is no significant difference between the control group and the treatment
group giving CTM. And from the results of statistical calculations there was no significant difference between
the control group and the treatment group giving CTM for GSH levels. This is evidenced by the value of p> 0.05
which is equal to 0.128.
Keywords : Giving CTM, level of consciousness, spraque dowley, hypobaric chamber, Altitude 25,000 feet
29
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Penerbangan Vol.1, No.2, Februari 2022
E-ISSN : 2798-6950
dari arteri melauli atrium kiri untuk mereaksikan dengan asam tiobarbiturat
pemeriksaan gas darah. pada suhu 100ºC yang akan
5. Dilakukan pematahan tulang leher tikus, membentuk senyawa merah muda pada
dilakukan pembedahan jaringan otak tikus. panjang gelombang 530 nm
6. Jaringan otak dilakukan pemeriksaan
gambaran stress oksidatif (kadar MDA) 2. Pengukuran Aktivitas Enzim Antioksidan.
7. Jaringan otak dilakukan pemeriksaan Pengukuran kadar glutation dalam jaringan
gambaran aktifitas antioksidan (aktivitas otak (metode Ellman). Untuk pengukuran
spesifik gluthation). kadar GSH otak tikus digunakan 50 L
homogenat otak, kemudian ditambahkan
Varaibel Penelitian 200 L TCA 5 % untuk mengendapkan
1. Variable bebas. Jumlah induksi CTM protein, dan dikocok hingga homogen.
hipoksia hipobarik. Setelah itu ditambahkan 1.750 L dapar
2. Variable terikat: Waktu sadar efektif. fosfat pH 8,0. Selanjutnya dilakukan
sentrifugasi, supernatan diambil dan
Metode Analisis ditambahkan 25 L DNTB dan didiamkan
1. Pengukuran stress oksidatif. Pemeriksaan selama 1 jam. Serapan diukur pada 412
kadar MDA dengan uji tiobarbiturat yang nm dan dibandingkan dengan serapan
menggambarkan peroksidasi lipid (Metode larutan standar GSH dengan kadar 0; 1; 2;
Wills). 4; 5; 10 mg/mL. Kadar GSH dinyatakan
a. Pembuatan homogenat jaringan otak. dalam g/mg protein jaringan otak tikus.
b. Pemeriksaan kadar MDA dengan cara
normal dilakukan analisis statistic non
3. Pengukuran analisis gas darah , Hb, Ht, parametric . Perbedaan dinyatakan
dan jumlah eritrosit. Paramater yang bermakna bila terdapat perbedaan dengan
dinilai pada analisis gas darah adalah pO2, p < 0,05.
pCO2, HCO -, pH, dan Saturasi O ,
sedangkan pemeriksaan lainnya adalah 6. Hitung dosis. CTM dosis manusia 12 mg
hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht), dan sehari. Jadi kalau berat badan manusia 60
jumlah eritrosit 3hematokriteritrosit,
2hemoglobin (Hb), kg, maka : 12 mg / 60 kg BB = 0,2
mg / kg BB. Jadi apabila berat badan
4. Jumlah sampel penelitian. Hewan coba tikus 300 gram, maka : 300 / 1000 x 0,2 =
yang digunakan adalah tikus jantan 0,06 mg / 300 BB tikus. Dengan demikian
Sprague Dawley, sehat, usia 2 bulan dapat dibuat komposisi dosis berbentuk
dengan berat 200-250 gram.Jumlah hewan larutan sebagai berikut : 0,6 mg dalam 10
coba pada penelitian ini menggunakan mL aqua steril atau 6 mg dalam 100 mL
rumus Federer (t-1)(n-1)>15. Dengan atau 12 mg dalam 200 mL. Jadi kalau BB
rumus ini didapat jumlah sampel masing- tikus tersebut 300 gram maka cukup
masing kelompok minimal 5 ekor tikus. disuntikkan dosis sebanyak 1 mL dari stok
larutan yang dibuat, tapi kalau BB tikus
5. Analisis Statistik. Data hasil penelitian 250 maka dosis yang disuntikkan sebesar
dianalisis secara statistic dengan 250 / 300 = 0,83 mL. Sebaliknya apabila
menggunakan Analysis of Varians BB tikus 350 gram maka dosis yang
(ANOVA). Bila data tidak terdistribusi disuntikkan sebesar 350 / 300 = 1,17 mL.
31
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Penerbangan Vol.1, No.2, Februari 2022
E-ISSN : 2798-6950
Hasil Penelitian
a. Analisis gas darah , Hb, Ht, eritrosir sebagai parameter hipoksia dalam penelitian tabel
4.
Tabel 4.
Parameter kontrol induksi
pO2 arteri(mmHg) 97,0+1,27 73,3+1,79
pCO2 arteri (mmHg) 39,7+0,75 36,9+0,60
Saturasi O2 arteri (%) 96,3+1,33 46,5 + 13,5
pH 7,39+0,024 7,35+0,008
HCO3 (mmol/L) 25,0+0,74 22,2+0,74
Hemoglobin (g/l) 126,0+1,27 136,6+2,64
Hematokrit (%) 38,9+1,20 45,8+1,97
Eritrosit ( L/1000) 7,2+0,28 7,5+0,2
32
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Penerbangan Vol.1, No.2, Februari 2022
E-ISSN : 2798-6950
33
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Penerbangan Vol.1, No.2, Februari 2022
E-ISSN : 2798-6950
34
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Penerbangan Vol.1, No.2, Februari 2022
E-ISSN : 2798-6950
35
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Penerbangan Vol.1, No.2, Februari 2022
E-ISSN : 2798-6950
36