Anda di halaman 1dari 5

Nama : Wahyu Nudiya

NIM : 202103015
Jurusan : Manajemen Aviasi

1. Jelaskan apa itu


a. State of Emergency

Jawaban

Secara umum keadaan darurat (state of emergency) dapat dimaknai sebagai pernyataan penguasa untuk
menunda suatu fungsi yang normal dari sejumlah kekuasaan yang dimiliki oleh eksekutif, legislatif dan
yudikatif, termasuk juga mengubah kehidupan normal warga negara dan institusi pemerintah, dalam rangka
tanggap darurat. Pengertian ini sebagaimana dirujuk dari pemikir Jerman, Carl Schmitt, dalam apa yang
disebutnya sebagai state of exception, yakni kemampuan atau tindakan yang dilakukan oleh pemegang
kedaulatan—souvereign untuk melampaui/mengecualikan aturan hukum—rule of law atas nama
kepentingan publik. Schmitt menegaskan, bahwa the souvereign adalah “he who decides on the exception”.

Kewenangan penguasa untuk menetapkan suatu keadaan darurat tidaklah bisa dilepaskan dari
kewajibannya untuk memberikan perlindungan hak asasi manusia bagi warganya. Hal ini sebagai
konsekuensi dari penyerahan kedaulatan rakyat kepada penguasa, serta kepatuhan terhadap segala macam
perangkat hukum yang diciptakan oleh penguasa. Hubungan ini sebagaimana dijelaskan oleh John Locke
dalam teori ‘perjanjian masyarakat’, yang menjadi sandaran bagi berlakunya prinsip kedaulatan rakyat.
Berdasarkan pada teori tersebut, John Locke menegaskan, rakyat adalah pemegang kekuasaan—kedaulatan
tertinggi (kedaulatan berada di tangan rakyat), kemudian untuk menjalankan kekuasaan tersebut rakyat
menunjuk seorang penguasa atau dikenal sebagai pemerintah. Seorang penguasa yang ditunjuk tersebut
berkewajiban untuk melindungi hak-hak alamiah manusia, yang di dalamnya termasuk hak hidup, hak atas
kebebasan dan hak milik.

b. Konsep penanggulangan keadaan darurat/AEP

Jawaban
a. Menguji Kemampuan Organisasi Latihan Penangulangan Keadaan Gawat Darurat di Bandar Udara
b. Menguji dan meningkatkan keterampilan personil dalam Penanggulangan Keadaan Gawat Darurat di
Bandar Udara
c. Menguji Prosedur Komando, Komunikasi dan Koordinasi antar Unit Kerja dalam Penanggulangan
Keadaan Gawat Darurat di Bandar Udara.

TUJUAN
a. Memantapkan sistem Penanggulangan Keadaan Gawat Darurat Penerbangan di Bandar Udara
b. Memantapkan Koordinasi antar unit-unit terkait yang terlibat dalam penanganan keadaan gawat darurat
di bandar udara

Ruang linkup latihan

ini meliputi koordinasi serta kerjasama antar unit terkait sesuai dengan tugas masing-masing di dalam
Penanggulangan Keadaan Gawat Darurat dalam kecelakaan pesawat udara.

c. Komando, koordinasi, komunikasi


1. Sistem Komando Penanganan Darurat merupakan satu kesatuan upaya terstruktur dalam satu komando
yang digunakan untuk mengintegrasikan kegiatan penanganan darurat secara efektif dan efisien dalam
mengendalikan ancaman/penyebab bencana dan menanggulangi dampak pada saat keadaan darurat
2. Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan
yang cocok kepada masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang
semestinya di antara para anggota itu sendiri.
3. Komunikasi bencana yang efektif dalam penanggulangan darurat adalah komunikasi yang dilakukan
tidak hanya saat tanggap darurat tetapi juga pada saat pra bencana atau kesiapsiagaan dan setelah bencana
atau masa rehabilitasi dan rekontruksi darurat .

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan


a. Grid Map Bandar udara

Jawaban

Grid Map adalah peta yang menggambarkan bandar udara dan daerah sekitarnya sampai radius 5 Nm (± 8
Km) dari titik referensi bandar udara untuk penanggulangan keadaan darurat.
b. Clasification of Emergencies

Jawaban

penggabungan Klasifikasi yang mengelompokkan peristiwa atau kondisi menurut (1) efek atau konsekuensi
potensial atau aktual, dan (2) menghasilkan tindakan respons di lokasi dan di luar lokasi. Klasifikasi darurat
bertambah parah dari Notification of Unusual Event (NOUE); Peringatan; Darurat Area Lokasi (SAE); dan
Darurat Umum (GE). Baik pembangkit listrik tenaga nuklir maupun reaktor penelitian dan uji
menggunakan istilah-istilah ini sebagaimana didefinisikan di bawah ini. Sebagian besar peristiwa yang
dilaporkan ke NRC bersifat rutin dan ditangani di luar program respons insiden kami. Tanggapan kami
terhadap peristiwa yang dapat memengaruhi kesehatan dan keselamatan publik yang dibahas

3. Jelaskan apa itu


a. Tugas dan tanggung jawab komite PKD

Jawaban

Unit kerja Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) adalah unit kerja
yang wajib ada pada sebuah bandar udara.

Personel PKP-PK mempunyai tugas utama dan tugas pokok.

Tugas utama, yaitu menyelamatkan jiwa manusia dan harta dari kejadian dan kecelakaan dibandar udara
dan sekitarnya.

Tugas pokok, yaitu


1. Operasional (administrasi, kesiapsiagaan, penyelamatan, pencegahan dan pemadaman)
2. Latihan (Training)
3. Perawatan (Maintenance)

b. Perbedaan AEC dan EOC

Jawaban
EOC adalah sistem manajemen yang dirancang untuk mengelola adanya keadaan darurat gawat darurat
penerbangan dengan mengintegrasikan berbagai fasilitas, perangkat, personil, prosedur, dan sistem
komunikasi dalam sebuah organisasi yang

AEC Adalah ertujuan untuk meningkatkan komunikasi, koordinasi dan komando. “Kami ingin
menyegarkan kembali (refreshment) tugas dan tanggung jawab anggota AEC baik prosedur koordinasi antar
unit-unit kerja maupun fungsional penyelamatan dan pertolongan dalam penanggulangan keadaan darurat
di Bandar Udara

4. Jelaskan menurut anda


a. Dokumen AEP

Jawaban

Dokumen Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat (Airport Emergency Plan/AEP doc) adalah dokumen
yang berisi koordinasi, komando dan komunikasi antara unit/instansi untuk penanggulangan keadaan
darurat yang terjadi di bandar udara dan sekitarnya sampai radius 5 miles (± 8 Km) dari titik referensi
bandar udara

Perlunya rencana PKD bandar udara

Akibat kecelakaan naas ini menyebabkan kerusakan yang cukup parah dan terbakarnya sebagian struktur
badan pesawat. Pilot kesulitan menstabilkan pesawat saat mendarat karena landing gear sebelah kanan tidak
berfungsi, kemudian pesawat tergelincir di Ujung Landas Pacu 16 di sektor 10 B pada (Grid Map).
Sementara pesawat ATR 72-500 ini membawa penumpang beserta Crew 20 orang, ETA 01.30 UTC/
09.30 LT.
Petugas AFIS ( Aerodrome Flight Information Service ) pun segera menginformasikan kejadian tersebut
kepada pihak terkait di Bandar Udara H. Aroeppala Selayar. Selanjutnya Kepala Bandar Udara H.
Aroeppala Selayar selaku ketua komite menginformasikan kepada seluruh anggota komite sesuai alur
komunikasi.
Tim Penanggulangan Keadaan Darurat (Anggota Komite) segera melakukan tugas dan fungsi masing-
masing sesuai prosedur yang berlaku.
Seluruh armada/ kendaraan pemadam kebakaran dan tim rescue yang sudah berada di Acces Road bergerak
cepat menuju lokasi kecelakaan yang dipimpin oleh KANIT PKP-PK, kemudian langsung melakukan
pertolongan dan memadamkan api yang sedang berkobar. Kemudian setelah api dapat dikuasai rescue
man masuk untuk melakukan evakuasi korban sambil dilindungi oleh regu pemadam.
Tim Medis dari Unit PKP-PK Bandar Udara H. Aroeppala Selayar masuk mendekati lokasi
kecelakaan untuk melakukan evakuasi korban dari collection area ke triage area. Korban yang cidera berat
ditempatkan di tenda 1 atau merah, dan selanjutnya dibawa ke rumah sakit menggunakan Ambulance.
Peristiwa mengejutkan ini bukan sungguhan, melainkan bagian dari skenario simulasi Penanggulangan
Keadaan Darurat (PKD) di Bandara

Anda mungkin juga menyukai