Anda di halaman 1dari 16

KESEHATAN MATRA

OLEH : DR I K TIRKA NANDAKA SPKJ(K).,MM

Latar Belakang

            Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1215/ Menkes/SK/XI/2001 tentang pedoman


kesehatan matra pasal 1 menyebutkan bahwa Kesehatan Matra adalah bentuk khusus upaya kesehatan
diselenggarakan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dalam lingkungan matra yang serba
berubah. Matra adalah berpindahnya/perubahan dari satu tempat ke tempat lain yang tidak sama
tempatnya dan berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan manusia dalam lingkungan tersebut.

            Upaya kesehatan berguna untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental terhadap lingkungan
yang berubah baik di lingkungan darat, laut dan udara. Ruang lingkup kesehatan matra adalah
kesehatan lapangan, kesehatan kelautan dan bawah air, kesehatan kedirgantaraan.

            Kesehatan lapangan meliputi kesehatan haji, kesehatan transmigrasi, kesehatan dalam


penanggulangan korban bencana, kesehatan di bumi perkemahan, kesehatan dalam situasi khusus,
kesehatan lintas alam, kesehatan bawah tanah, kesehatan dalam penanggulangan keamanan dan
ketertiban masyarakat, kesehatan dalam operasi dan latihan militer di darat. Kesehatan kelautan dan
bawah air meliputi kesehatan pelayaran dan lepas pantai, kesehatan penyelaman dan hiperbarik,
kesehatan dalam operasi dan latihan militer di laut. Sedangkan kesehatan kedirgantaraan meliputi
kesehatan penerbangan dirgantara dan kesehatan dalam operasi dan latihan militer dirgantara.

B.      LI

1.      Apa yang dimaksud dengan kesehatan Matra?

2.      Apa saja ruang lingkup kesehatan Matra?

C.      LO

Untuk mengetahui pengertian Kesehatan Matra dan  Ruang Lingkup Kesehatan Matra?

D.      Manfaat

Manfaat dari makalah ini adalah agar mahasiswa mampu menjelaskan Pengertian Kesehatan Matra dan
Ruang Lingkup Kesehatan Matra.
A.    Pengertian Kesehatan Matra

            Matra adalah dimensi atau lingkungan atau wahana atau media tempat seseorang
atau  sekelompok  orang   melangsungkan   hidup serta melaksanakan kegiatan. Kondisi   matra  adalah
keadaan dari  seluruh aspek pada   matra  yangserba berubah dan berpengaruh terhadap kelangsungan
hidup dan
pelaksanaankegiatan   manusia   yang   hidup   dalam   lingkungan   tersebut.   Kesehatan   matra adalah
upaya kesehatan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan fisikdan mental guna menyesuaikan
diri terhadap lingkungan yang berubah secara bermakna baik di lingkungan darat, laut dan udara.
Kesehatan Kedirgantaraanadalah kesehatan matra yang berhubungan dengan penerbangan dan
kesehatanruang angkasa dengan keadaan lingkungan yang bertekanan rendah (hipobarik) (NafsiahMboi,
2013).Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Pasal 1, ayat 1 dan 2,
No.1215Tahun   2001   tentang   Pedoman   Kesehatan  Matra,  jenis-jenis   kesehatan  matrameliputi :1.
Kesehatan lapangan 2. Kesehatan kelautan dan bawah air 3. Kesehatan kedirgantaraan.

B.     Ruang Lingkup Kesehatan Matra

            Upaya kesehatan berguna untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental terhadap lingkungan
yang berubah baik di lingkungan darat, laut dan udara. Ruang lingkup kesehatan matra adalah
kesehatan lapangan, kesehatan kelautan dan bawah air, kesehatan kedirgantaraan.

1.            Kesehatan Lapangan

Kesehatan matra darat, disebut dengan Kesehatan lapangan yang meliputi kegiatan :

·         KesehatanHaji
Sasaran : CJH, petugas Kesehatan dan non kesehatan

Kegiatan :

Ø  Pemeriksaan kesehatan awal dan akhir

Ø  Promosi kesehatan

Ø  Peningkatan Kesehatan fisik dan mental

Ø  Imunisasi

Ø  Surveilen Epidemiologi Penyakit

Ø  Higiene dan Sanitasi

Ø  Pelayanan Medik dan Keperawatan
Ø  Pelayanan Evakuasi danrujukan

Ø  Identifikasi dan Administrasi jenazah

Ø  Pelayanan Safari wukuf

Ø  Penanggulangan KLB

Ø  Perbekalan Kesehatan

Ø  Pencatatan dan pelaporan.

·         Kesehatan  transmigrasi

Sasaran : Calon transmigran dan petugas pendamping

Kegiatan :

Ø  Pemeriksaan Kesehatan

Ø  Promosi Kesehatan

Ø  Surveilen Epidemiologi Penyakit

Ø  Imunisasi

Ø  Pelayanan Medik dan keperawatan

Ø  Evakuasi dan rujukan

Ø  Pencatatan dan pelaporan

Ø  Pencegahan penyakit potensial KLB

Ø  Pelaksanaan Higiene dan sanitasi

Ø  Penyemprotan/fogging rumah

·      Kesehatan  dalam penanggulangan  korban  bencana

Sasaran :Korban, masyarakat, petugasrawanbencana)

Kegiatan :

Ø  Melaksanakan triage pada korban bencana

Ø  Pelayanan medik kepada Korban

Ø  Pelayanan kesehatan dasar pada pengungsi

Ø  Pengawasan sanitasi umum

Ø  Penyediaan jamban darurat
Ø  Pencegahan dan pemberantasan penyakit KLB

Ø  Pengendalian vektor

Ø  Promosi kesehatan

Ø  Pembekalan kesehatan

Ø  Evakuasi dan rujukan

Ø  Pencatatan dan pelaporan

·         Kesehatan di bumi perkemahan
Sasaran : Peserta dan petugas pendamping

Kegiatan :

Ø  Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan

Ø  Promosi kesehatan

Ø  Higiene dan sanitasi lingkungan

Ø  Surveilen Epidemiologi penyakit

Ø  Pelayanan medik dan keperawatan

Ø  Evakuasi dan rujukan

Ø  Pencatatan dan pelaporan

                               

·      Kesehatan dalam  penanggulangan gangguan  keamanan  ketertiban  masyar


akat
Sasaran :Masyarakat yang terkena gangguan kamtibmas

Kegiatan :

Ø  Pelatihan P3K

Ø  Promosi kesehatan

Ø  Penanganan gizi

Ø  Kesehatan Jasmani

Ø  Evakuasi dan rujukan

Ø  Penyiapan logistik kesehatan

Ø  Identifikasi korban dan akibat/sebab

Ø  Pencatatan dan pelaporan
·         Kesehatan  lintas alam

Sasaran :Peserta lintas alam

Kegiatan :

Ø  Pemeriksaan Kesehatan

Ø  Promosikesehatan

Ø  Klimatologi lokasi lintas alam

Ø  Penanganan kecelakaan latihan

Ø  Pelayanan medik dan keperawatan

Ø  Evaluasi dan rujukan

·         Kesehatan  bawah tanah
Sasaran : Tenaga kerja, petugas pertambangan bawah tanah

Kegiatan :

Ø  Pemeriksaan kesehatan dan promosi kesehatan

Ø  Pelatihan P3K

Ø  Higiene dan sanitasi

Ø  Penyiapan logistik kesehatan

Ø  Pelayanan kesehatan medik dan keperawatan

·         Kesehatan  dalam situasi khusus
Sasaran : Masyarakat yang terpajan dan petugas

Kegiatan :

Ø  Promosi kesehatan

Ø  Penyediaan sarana sanitasi dasar

Ø  Surveilen Epidemiologi

Ø  Pelayanan medik dan keperawatan
Ø  Evakuasi dan rujukan

Ø  Pencatatan dan pelaporan

·         Kesehatan  dalam operasi dan  latihan militer di darat.


Sasaran :anggota militer, petugas kesehatan dan masyarakat

Kegiatan :

Ø  Pemeriksaan kesehatan

Ø  Penanganan kasus kegawatdaruratan

Ø  Pelayanan kesehatan dan keperawatan

Ø  Promosi kesehatan

Ø  Pelayanan sanitas idasar

Ø  Pemulihan gizi dan kesehatan

Ø  Evakuasi dan rujukan

Ø  Logistik kesehatan

2.         Kesehatan  Kesehatan Kelautan dan Bawah Air


Kesehatan Kelautan dan bawah air sebagaimana dimaksud pada ayat meliputi :

a.  Kesehatan penyelaman dan hiperbarik.


·         Pengertian Penyelaman

Menyelam/Penyelaman adalah kegiatan yang dilakukan dibawah permukaan air,dengaan atau tanpa
menggunakan peralatan, untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Lingkungan penyelaman memiliki berbagai potensial bahaya baik fisik maupun biologi.Secara
anatomi  tubuh manusia terdiri dari 3 unsur yaitu padat, cair dan berongga. Jaringan tubuh yang padat
seperti tulang, otot, jantung, hati relatif tidak meneruskan tekanan,  sedangkan yang berupa cairan
dapat meneruskan tekanan, dan yang berongga  seperti telinga, sinus, lambung, usus, paru juga saluran
nafas sangat dipengaruhi perubahan tekanan. (Ricardlarn dan WhislerRex,1993)

·         Pengertian Hiperbarik

Hiperbarik adalah sebuah terapi oksigen yang dilakukan dalam sebuah chamber atau ruangan
bertekanan udara tinggi yaitu lebih dari 1 atmosfer. Pasien berada di dalam chamber selama beberapa
jam untuk menghirup oksigen murni. Pasien diberikan 3x30 menit untuk menghirup oksigen.
·         Perubahan fisiologis organ pada peselam

ü  Paru-paru akan terjadi hipoventilasi dan penurunan respons terhadap peningkatan CO2

ü  Jantung akan terjadi bradikardi dan aritmia, turunnya cardiacoutput, tekanan arteri menurun,
sistemik vaskular resistance, menurunnya kapasitas kerja jantung.

ü  Otak: terjadi penurunan intelektual, psikomotor dan psiko sensorial secara bertahap. Perubahan


elektro fisiologik dan perubahan neurotransmission.

ü  Mata : akibat dari pancaran sinar akan terjadi indeks refraksi 1,3 kali dari pada di udara sehingga
benda terlihat 25% lebih besar dan lebih dekat  (Hiperopia ± 40 dioptri).

ü  Telinga : nilai ambang pendengaran naik 40 sd 75 db. Konduksi tulang merupakan hantaran
utama  pada pendengaran.

·         Potensial Bahaya Biologi

Lingkungan bawah laut memiliki potensial hazard biologi antara lain binatang laut yang berbahaya
karena sengatan atau gigitannya. Untuk mengantisipasi keparahan penyakit akibat sengatan atau gigitan
maka dokter perlu mengetahui penatalaksanaan penyakitnya.

·         Faktor-faktor yang memperberat risiko penyelaman

ü Faktor Peselam (SDM)

         Kondisi Fisik

         Kondisi Mental

ü  Faktor Peralatan

         Tanpa peralatan selam (penyelaman tahan nafas): Googling dan

snorkling

         Peralatan selam minimal: Masker, snorkel, sirip apung, rompi apung

       sabuk pemberat

         Peralatan selam lengkap: Masker, snorkel, sirip apung, rompi apung

     sabuk pemberat, pakaian selam, pengukur kedalaman, jam selam,

     pisau selam, tas kemas

ü  Faktor Lingkungan

         Tekanan tinggi

         Binatang laut berbahaya


         Suhu rendah

b.      Kesehatan  Dalam Operasi dan Latihan Militer di Laut.

(Sasaran : person militer, petugas kesehatan, masyarakat)

·         Kegiatan

ü  Pemeriksaan kesehatan pelayanan  medik dan keperawatan

ü  Promosi kesehatan

ü  Kesemaptaan jasmani

ü  Sarana sanitasi dasar

ü  Pemulihan kesehatan dan gizi

ü  Evaluasi dan rujukan logistik kesehatan

ü  Logistik kesehatan

ü  SDM

·         Hal-hal yang perlu diperhatikan

ü  Cuaca

ü  Jenis latihan/operasi

ü  Jumlah personel

ü  Kejadian kecelakaan,cidera, cacat, mati

ü  Logistik, prasarana dan sarana kesehatan

ü  SDM   

 (Sasaran : peserta, masyarakat terpajan, petugas)

·         Kegiatan

ü  Promosi kesehatan

ü  Sarana sanitasi dasar

ü  Surveilans epidemiologi penyakit

ü  Pelayanan medik dan keperawatan

ü  Evakuasi dan rujukan

ü  Pencatatan dan pelaporan


c.      Kesehatan Pelayaran dan Lepas Pantai
·         Manifestasi pengaruh lingkungan Pelayaran

ü  Semakin dalam laut; Suhu Udara dalam laut makin rendah dan kelembaban yang tinggi sehingga
tekanan udara  semakin  besar; sehingga goncangan kapal makin kuat dan penumpang lebih banyak
mengalami mabuk yang disebabkan antara lain oleh peningkatan produksi urin, pembesaran prostat,
perut kembung.

ü  Dehidrasi karena pengeluaran urin yang berlebihan, apabila jika tidak diimbangi dengan minum
secukupnya maka akan terjadi dehidrasi dimana keadaan tubuh manusia kehilangan dan kekurangan
cairan yang diikuti pula dengan kehilangan dan berkurangnya garam dalam tubuh.

ü  Hipoksia adalah suatu keadaan dimana darah berkurang kadar zat asam atau oksigennya sehingga
berakibat sel-sel dalam tubuh juga kekurangan oksigen sehingga fungsinya terganggu dan menurun.

·         Aspek Mental (Pengaruh Neuropsikologis)

ü  Mabuk Laut

Kapal  beserta isinya dapat mengalami dorongan atau goncangankesegala arah, apabila menghadapi
cuaca buruk dengan hujan berat dan angin kencang. Kondisi tersebut akan menyebabkan kapal dapat
terombang ambing dan menyebabkan terjadinya gangguan terhadap aliran cairan didalam alat
vestibular, sehingga menimbulkan mabuk laut.

ü  Jam Biologis

Kecepatan kapal berlayar dapat mengubah dan mengganggu jam biologis seseorang sehingga perlu
diperhatikan berbagai akibat yang ditimbulkannya. Terutama yang berkaitan dengan berkurangnya
efisiensi kerja dan penurunan daya tahan tubuh karena kelelahan atau kurang tidur.

ü  Adanya goncangan dan bising dalam kapal

Menyebabkan penumpang mengalami kurangnya nafsu makan sehingga terjadi dehidrasi dan perut
mual/kembung. Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan penumpang dan secara psikologis akan
terganggu seperti penumpang akan sulit untuk berpikir, mudah tersinggung, gelisah, sulit untuk
beristirahat, dll.

ü  Kelelahan
Hal ini mengakibatkan efisiensi kerja menurun secara progresif disertai perasaan tidak enak badan,
penurunan daya tahan tubuh, dan efisiensi jasmani dan daya pikir. Kelelahan muncul antara lain karena
perjalan yang panjang, menunggu, persiapan yang kurang,dll.

ü  Penurunan daya tahan tubuh dan sakit berat

Dapat berdampak pada timbulnya banyak penyakit yang dialami oleh penumpangseperti ISPA, gejala
dari bronkopnemonia (batuk pilek berat, sakit kepala, demam tinggi, tidak nafsu makan dan
minum,lemah serta mudah diare).

·         Masalah Kesehatan

ü  Wanita yang sedang hamil

Akan mengalami stress fisik dan psikologis yang akan dihadapi karena kelompok ini biasanya rawan
terhadap akibat yang tidak diinginkan. Tidak tertutup kemungkinan terjadinya abortus atau kelahiran
premature.

ü  Menunda Haid

Sarana dan prasarana yang kurang mendukung seperti tidak ada tempat khusus untuk membuang
pembalut, kurangnya ketersediaan air yang steril,dll.

ü  Terjadinya penularan penyakit

Perjalanan yang cukup jauh, area yang terbatas, sanitasi lingkungan yang buruk/ kotor mendukung
terjadinya penularan penyakit dari orang keorang/ hewan ke orang. Seperti penyakit Influensa, kolera,
dll. Pencegahan yang dapat dilakukan dalam pencegahan penyakit menular ini adalah :

Ø  Imunisasi : TB, Hepatitis

Ø  Sanitasi : Kolera, kolera Eltore, Tifus Abdomenalis, paratifus, disentri basiler, hepatitis, poliomyelitis

Ø  Kontrol Vektor : Pes, demam kuning, tifus bercak wabah

Ø  Hiegiene perorangan : AIDS, SARS flu burung

ü  Rasa takut dan cemas

Banyak orang mempunyai rasa takut atau cemas dengan perjalanan laut karena berbagai alas an
terutama waktu perjalan yang akan ditempuh dengan cukup lama. Hal ini menyebabkan penumpang
mudah untuk mengalami stress dan tidak menikmati perjalanan.

3.    Kesehatan Kedirgantaraan


Kesehatan kedirgantaraan sebagaimana dimaksud di atas meliputi :

·         Kesehatan penerbangan di dirgantara

·         Kesehatan dalam operasi dan latihan militer di dirgantara.

·         Penyakit akibat matra kedirgantaraan beserta stressor

Stressor matra kedirgantaraan antara lain dengan adanya faktor geofisika, geografi, biologi, sosial,
mekanik dan fisika.

Gangguan atau penyakit yang dapat timbul antara lain :

ü Gaya akselerasi

Yaitu perubahan dari kecepatan besar dan arah yang besar. Dampak dari gaya akselerasi :

Ø  Pandangan kabur menyempit (Grayout)

Ø  Pandangan gelap (Black out)

Ø  Kongesti retina (Red out)

Ø  Syok, tidak sadar, kejang dan aritmia

Ø  Gangguan pernapasan, nyeri, pembuluh darah robek

Ø  Kesulitan gerak, keterampilan menurun

Teknik perlindungan dari gaya akselerasi yang berlebihan adalah dengan cara :

Ø  StrainingManeuvers atau M1 - L1

Ø  G Suit

Ø  Reorientasi posisi tubuh

Ø  PositivePressureBreathing.

ü Penyakit dekompresi

Yaitu gejala yang timbul sebagai akibat dari penguapan gas atau pengembangan gas dalam rongga
tubuh,pada waktu tekanan udara luar menurun. Dapat dicegah dengan :

Ø  Mempertahankan berat badan ideal

Ø  Tingkat kesamaptaan jasmani yang tinggi

Ø  Denitrogenasi.

Pengobatan dekompresi dengan cara :


Ø  Masker O2 100%

Ø  Segera mendarat

Ø  Posisi terlentang

Ø  Tindakan medis yang sesuai gejala.

ü Hipoksia di penerbangan

Yaitu suatu sindrom yang terjadi secara akut sebagai akibat dari tidak adekuatnyaoksigenisasi jaringan
yang merupakan kelanjutan dari menurunnya tekanan parsial oksigen dalam udara yang dihisap pada
pernapasan. Dapat menyebabkan gangguan,kerusakan bahkan kematian sel otak. Kumpulan gejala yang
biasa dijumpai antara lain :

Ø  Perasaan aneh atau pusing

Ø  Euphoria, sikap dan psikis yang tidak menentu

Ø  Gangguan penglihatan (hilangnya penglihatan tepi,suram,kabur dan berkurangnya penglihatan


malam)

Ø  Respons yg berkurang pada komunikasi verbal

Ø  Pelupa dan bertindak masa bodoh

Ø  Kesulitan mengontrol pesud

Ø  Sakit kepala dan mual (hipoksia ringan)

Ø  Hilang kesadaran (hipoksia berat)

Pencegahan dan penangulanganhipoksia :

Ø  Pengobatan adalah pemberian O2 100% pada udara inhalasi

Ø  Bila pernapasan terhenti pernapasan artifisial perlu diberikan bersama-sama dengan pemberian 100%
O2

Ø  Bila ada kegagalan sirkulasi perifer maka sebabnya harus dicari dahulu baru pengobatan diberikan
sesuai dengan apa yang ditemukan

Ø  Pencegahan  hiperventilasi pada personil penerbangan terletak  pada

Ø  indoktrinasi, pengajaran pemakaian perlengkapan oksigen dengan tepat

Ø  Recoveryhypoxia akan berlangsung cepat bila kebutuhan O2 segera diberikan

Ø  Ambang kesadaran individu akan segera dicapai setelah pemberian O2 dalam waktu 15 detik
Ø  Pengalaman memperlihatkan bila penderita hipoksia bernapas dalam menggunakan O2 dia mungkin
mengalami rasa pusing sejenak, tetapi akan segera hilang dan disertai dengan kembalinya semua fungsi
menjadi normal namun performance dapat terganggu untuk waktu 1 sampai 2 jam setelah hipoksia
berat.

Ø   

ü Bising atau fibrasi

Yaitu suara yang tidak nyaman, tidak dikehendaki dan dapat merusak fungsi pendengaran. Dapat
dilakukan pencegahan dengan :

Ø Menggunakan alat pelindung telinga

o   Earplug

o   Earmuff

o   Helmet

Ø Ruangan kedap suara

Ø Ceramah dan pamflet

Ø Medex.

ü Ritme sirkardian atau jet lag

Yaitu stres yang dialami setelah melewati beberapa daerah waktu (time zone) dengan menggunakan
pesawat udara. Gejala yang dapat timbul bervariasi tergantung individu, antara lain :

Ø  Gangguan pola tidur

Ø  Konsentrasi terganggu

Ø  Pola pikir berubah

Ø  Motivasi dan kinerja berkurang

Ø  Lelah, letih, lesu, lemah dan dehidrasi

Jet lag yang bersifat normal, berlangsung sementara dan dapat cepat pulih dalam waktu singkat.Jet
lag dapat mengenai setiap penumpang pada penerbangan jarak jauh (long haul flight), 94% penumpang
mengalaminya dan 45% dengan kategori jet lag berat. Upaya meringankan jet lagdiantaranya :

o   Diet anti jet lag


o   Pengaturan tugas terbang

o   Waktu istirahat

o   Waktu tidur

o   Obat-obat untuk mengurangi pengaruh jet lag.

ü Motionsickness

Yaitu suatu kumpulan gejala yang terdiri dari :

Ø  Lemas

Ø  Pucat

Ø  Keringat dingin

Ø  Menguap

Ø  Sakit kepala

Ø  Daya pikir menurun

Ø  Mual dan muntah

Sebagai reaksi terhadap rangsangan gerak yang belum terbiasa. Tindakan yang dapat dilakukan apabila
terjadi motionsickness adalah :

Ø Latihan

1)   Adaptasi, tingkatkan jam terbang

2)   Motivasi terbang diciptakan

Ø Penyesuaian ringan

1)   Makan sedikit

2)   Usahakan suhu udara dalam kokpit tetap dingin

3)   Melihat kedalam atau keluar kokpit

4)   Terbang lurus dan bertingkat

Ø Obat Anti Mabuk

1)   Kombinasi parasimpatolitik dengan simpatomimetik

2)   TransdermScopolamine 0,5 mg (Koyo pada postauricularpatch)

Ø Teknik Relaksasi

1)   Desensitisasibiofeedback
2)      Mental imagery

3)   Pengendalian pernapasan

ü Disorientasi

Yaitu berkurangnya kemampuan (interaksi = instrument-manusia-media) seseorang untuk menentukan


posisinya terhadap permukaan bumi, atau dengan benda-benda di lingkungan sekitarnya. Tindakan yang
dapat dilakukan apabila disorientasi terjadi adalah :

a.    Kewaspadaan untuk menghadapinya bila hal tersebut terjadi

b.    Mata merupakan satu-satunya alat orientasi yang dapat dipercaya

c.    Latih keterampilan terbang instrumen.

ü Nightflight

Yaitu kemampuan mata penerbang untuk :

Ø  Visual acuity : dapat menemukan sasaran

Ø  Colorvision : dapat mengidentifikasi signalflares

Ø  Deepperception : mampu mendarat dan tinggal landas dengan aman

Ø  Nightvision : berguna maksimal pada operasi malam

Berikut ini adalah ciri khas penglihatan malam :

a.    Ketajaman penglihatan sangat rendah, hanya tampak bayangan hitam atau siluet

b.    Susah membedakan warna

b.    Pusat penglihatan tidak pada fokus (sentral), melainkan terkonsentrasi pada bagian perifer ±20° dari
sentral (tidak memandang langsung)

c.    Dengan kekuatan cahaya yang sama dan diturunkan perlahan-lahan maka warna yang menghilang
lebih dahulu adalah merah, oranye, kuning, hijau, biru kemudian violet

a.    Warna merah dapat membantu adaptasi gelap

b.    Hipoksia menurunkan kemampuan melihat

c.    Mengalami Night Myopia dan Autokinetik Phenomenon (waspada).

PENUTUP
A.    Kesimpulan

            Upaya kesehatan berguna untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental terhadap lingkungan
yang berubah baik di lingkungan darat, laut dan udara. Ruang lingkup kesehatan matra adalah
kesehatan lapangan, kesehatan kelautan dan bawah air, kesehatan kedirgantaraan.

            Kesehatan lapangan meliputi kesehatan haji, kesehatan transmigrasi, kesehatan dalam


penanggulangan korban bencana, kesehatan di bumi perkemahan, kesehatan dalam situasi khusus,
kesehatan lintas alam, kesehatan bawah tanah, kesehatan dalam penanggulangan keamanan dan
ketertiban masyarakat, kesehatan dalam operasi dan latihan militer di darat. Kesehatan kelautan dan
bawah air meliputi kesehatan pelayaran dan lepas pantai, kesehatan penyelaman dan hiperbarik,
kesehatan dalam operasi dan latihan militer di laut. Sedangkan kesehatan kedirgantaraan meliputi
kesehatan penerbangan dirgantara dan kesehatan dalam operasi dan latihan militer dirgantara.

B.     Saran

            Dengan adanya pemahaman mengenai Kesehatan Matra dan Ruang Lingkup Kesehatan Matra,
maka diharapkan adanya upaya kesehatan yang berguna untuk meningkatkan kemampuan fisik dan
mental terhadap lingkungan yang berubah, baik di lingkungan darat, laut dan udara, sehingga
bermanfaat secara menyeluruh terhadap Kesehatan Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai