Latar Belakang
Upaya kesehatan berguna untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental terhadap lingkungan
yang berubah baik di lingkungan darat, laut dan udara. Ruang lingkup kesehatan matra adalah
kesehatan lapangan, kesehatan kelautan dan bawah air, kesehatan kedirgantaraan.
B. LI
C. LO
D. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah agar mahasiswa mampu menjelaskan Pengertian Kesehatan Matra dan
Ruang Lingkup Kesehatan Matra.
A. Pengertian Kesehatan Matra
Matra adalah dimensi atau lingkungan atau wahana atau media tempat seseorang
atau sekelompok orang melangsungkan hidup serta melaksanakan kegiatan. Kondisi matra adalah
keadaan dari seluruh aspek pada matra yangserba berubah dan berpengaruh terhadap kelangsungan
hidup dan
pelaksanaankegiatan manusia yang hidup dalam lingkungan tersebut. Kesehatan matra adalah
upaya kesehatan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan fisikdan mental guna menyesuaikan
diri terhadap lingkungan yang berubah secara bermakna baik di lingkungan darat, laut dan udara.
Kesehatan Kedirgantaraanadalah kesehatan matra yang berhubungan dengan penerbangan dan
kesehatanruang angkasa dengan keadaan lingkungan yang bertekanan rendah (hipobarik) (NafsiahMboi,
2013).Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Pasal 1, ayat 1 dan 2,
No.1215Tahun 2001 tentang Pedoman Kesehatan Matra, jenis-jenis kesehatan matrameliputi :1.
Kesehatan lapangan 2. Kesehatan kelautan dan bawah air 3. Kesehatan kedirgantaraan.
Upaya kesehatan berguna untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental terhadap lingkungan
yang berubah baik di lingkungan darat, laut dan udara. Ruang lingkup kesehatan matra adalah
kesehatan lapangan, kesehatan kelautan dan bawah air, kesehatan kedirgantaraan.
· KesehatanHaji
Sasaran : CJH, petugas Kesehatan dan non kesehatan
Kegiatan :
Ø Pemeriksaan kesehatan awal dan akhir
Ø Promosi kesehatan
Ø Peningkatan Kesehatan fisik dan mental
Ø Imunisasi
Ø Surveilen Epidemiologi Penyakit
Ø Higiene dan Sanitasi
Ø Pelayanan Medik dan Keperawatan
Ø Pelayanan Evakuasi danrujukan
Ø Identifikasi dan Administrasi jenazah
Ø Penanggulangan KLB
Ø Perbekalan Kesehatan
Ø Pencatatan dan pelaporan.
· Kesehatan transmigrasi
Sasaran : Calon transmigran dan petugas pendamping
Kegiatan :
Ø Pemeriksaan Kesehatan
Ø Promosi Kesehatan
Ø Surveilen Epidemiologi Penyakit
Ø Imunisasi
Ø Pelayanan Medik dan keperawatan
Ø Evakuasi dan rujukan
Ø Pencatatan dan pelaporan
Ø Pencegahan penyakit potensial KLB
Ø Pelaksanaan Higiene dan sanitasi
Ø Penyemprotan/fogging rumah
Kegiatan :
Ø Pelayanan medik kepada Korban
Ø Pelayanan kesehatan dasar pada pengungsi
Ø Pengawasan sanitasi umum
Ø Penyediaan jamban darurat
Ø Pencegahan dan pemberantasan penyakit KLB
Ø Pengendalian vektor
Ø Promosi kesehatan
Ø Pembekalan kesehatan
Ø Evakuasi dan rujukan
Ø Pencatatan dan pelaporan
· Kesehatan di bumi perkemahan
Sasaran : Peserta dan petugas pendamping
Kegiatan :
Ø Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan
Ø Promosi kesehatan
Ø Higiene dan sanitasi lingkungan
Ø Surveilen Epidemiologi penyakit
Ø Pelayanan medik dan keperawatan
Ø Evakuasi dan rujukan
Ø Pencatatan dan pelaporan
Kegiatan :
Ø Pelatihan P3K
Ø Promosi kesehatan
Ø Penanganan gizi
Ø Kesehatan Jasmani
Ø Evakuasi dan rujukan
Ø Penyiapan logistik kesehatan
Ø Identifikasi korban dan akibat/sebab
Ø Pencatatan dan pelaporan
· Kesehatan lintas alam
Sasaran :Peserta lintas alam
Kegiatan :
Ø Pemeriksaan Kesehatan
Ø Promosikesehatan
Ø Klimatologi lokasi lintas alam
Ø Penanganan kecelakaan latihan
Ø Pelayanan medik dan keperawatan
Ø Evaluasi dan rujukan
· Kesehatan bawah tanah
Sasaran : Tenaga kerja, petugas pertambangan bawah tanah
Kegiatan :
Ø Pemeriksaan kesehatan dan promosi kesehatan
Ø Pelatihan P3K
Ø Higiene dan sanitasi
Ø Penyiapan logistik kesehatan
Ø Pelayanan kesehatan medik dan keperawatan
· Kesehatan dalam situasi khusus
Sasaran : Masyarakat yang terpajan dan petugas
Kegiatan :
Ø Promosi kesehatan
Ø Penyediaan sarana sanitasi dasar
Ø Surveilen Epidemiologi
Ø Pelayanan medik dan keperawatan
Ø Evakuasi dan rujukan
Ø Pencatatan dan pelaporan
Kegiatan :
Ø Pemeriksaan kesehatan
Ø Penanganan kasus kegawatdaruratan
Ø Pelayanan kesehatan dan keperawatan
Ø Promosi kesehatan
Ø Pelayanan sanitas idasar
Ø Pemulihan gizi dan kesehatan
Ø Evakuasi dan rujukan
Ø Logistik kesehatan
Menyelam/Penyelaman adalah kegiatan yang dilakukan dibawah permukaan air,dengaan atau tanpa
menggunakan peralatan, untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Lingkungan penyelaman memiliki berbagai potensial bahaya baik fisik maupun biologi.Secara
anatomi tubuh manusia terdiri dari 3 unsur yaitu padat, cair dan berongga. Jaringan tubuh yang padat
seperti tulang, otot, jantung, hati relatif tidak meneruskan tekanan, sedangkan yang berupa cairan
dapat meneruskan tekanan, dan yang berongga seperti telinga, sinus, lambung, usus, paru juga saluran
nafas sangat dipengaruhi perubahan tekanan. (Ricardlarn dan WhislerRex,1993)
· Pengertian Hiperbarik
Hiperbarik adalah sebuah terapi oksigen yang dilakukan dalam sebuah chamber atau ruangan
bertekanan udara tinggi yaitu lebih dari 1 atmosfer. Pasien berada di dalam chamber selama beberapa
jam untuk menghirup oksigen murni. Pasien diberikan 3x30 menit untuk menghirup oksigen.
· Perubahan fisiologis organ pada peselam
ü Paru-paru akan terjadi hipoventilasi dan penurunan respons terhadap peningkatan CO2
ü Jantung akan terjadi bradikardi dan aritmia, turunnya cardiacoutput, tekanan arteri menurun,
sistemik vaskular resistance, menurunnya kapasitas kerja jantung.
ü Mata : akibat dari pancaran sinar akan terjadi indeks refraksi 1,3 kali dari pada di udara sehingga
benda terlihat 25% lebih besar dan lebih dekat (Hiperopia ± 40 dioptri).
ü Telinga : nilai ambang pendengaran naik 40 sd 75 db. Konduksi tulang merupakan hantaran
utama pada pendengaran.
Lingkungan bawah laut memiliki potensial hazard biologi antara lain binatang laut yang berbahaya
karena sengatan atau gigitannya. Untuk mengantisipasi keparahan penyakit akibat sengatan atau gigitan
maka dokter perlu mengetahui penatalaksanaan penyakitnya.
Kondisi Fisik
Kondisi Mental
ü Faktor Peralatan
snorkling
sabuk pemberat
ü Faktor Lingkungan
Tekanan tinggi
· Kegiatan
ü Promosi kesehatan
ü Kesemaptaan jasmani
ü Logistik kesehatan
ü SDM
ü Cuaca
ü Jenis latihan/operasi
ü Jumlah personel
ü SDM
· Kegiatan
ü Promosi kesehatan
ü Semakin dalam laut; Suhu Udara dalam laut makin rendah dan kelembaban yang tinggi sehingga
tekanan udara semakin besar; sehingga goncangan kapal makin kuat dan penumpang lebih banyak
mengalami mabuk yang disebabkan antara lain oleh peningkatan produksi urin, pembesaran prostat,
perut kembung.
ü Dehidrasi karena pengeluaran urin yang berlebihan, apabila jika tidak diimbangi dengan minum
secukupnya maka akan terjadi dehidrasi dimana keadaan tubuh manusia kehilangan dan kekurangan
cairan yang diikuti pula dengan kehilangan dan berkurangnya garam dalam tubuh.
ü Hipoksia adalah suatu keadaan dimana darah berkurang kadar zat asam atau oksigennya sehingga
berakibat sel-sel dalam tubuh juga kekurangan oksigen sehingga fungsinya terganggu dan menurun.
ü Mabuk Laut
Kapal beserta isinya dapat mengalami dorongan atau goncangankesegala arah, apabila menghadapi
cuaca buruk dengan hujan berat dan angin kencang. Kondisi tersebut akan menyebabkan kapal dapat
terombang ambing dan menyebabkan terjadinya gangguan terhadap aliran cairan didalam alat
vestibular, sehingga menimbulkan mabuk laut.
ü Jam Biologis
Kecepatan kapal berlayar dapat mengubah dan mengganggu jam biologis seseorang sehingga perlu
diperhatikan berbagai akibat yang ditimbulkannya. Terutama yang berkaitan dengan berkurangnya
efisiensi kerja dan penurunan daya tahan tubuh karena kelelahan atau kurang tidur.
Menyebabkan penumpang mengalami kurangnya nafsu makan sehingga terjadi dehidrasi dan perut
mual/kembung. Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan penumpang dan secara psikologis akan
terganggu seperti penumpang akan sulit untuk berpikir, mudah tersinggung, gelisah, sulit untuk
beristirahat, dll.
ü Kelelahan
Hal ini mengakibatkan efisiensi kerja menurun secara progresif disertai perasaan tidak enak badan,
penurunan daya tahan tubuh, dan efisiensi jasmani dan daya pikir. Kelelahan muncul antara lain karena
perjalan yang panjang, menunggu, persiapan yang kurang,dll.
Dapat berdampak pada timbulnya banyak penyakit yang dialami oleh penumpangseperti ISPA, gejala
dari bronkopnemonia (batuk pilek berat, sakit kepala, demam tinggi, tidak nafsu makan dan
minum,lemah serta mudah diare).
· Masalah Kesehatan
Akan mengalami stress fisik dan psikologis yang akan dihadapi karena kelompok ini biasanya rawan
terhadap akibat yang tidak diinginkan. Tidak tertutup kemungkinan terjadinya abortus atau kelahiran
premature.
ü Menunda Haid
Sarana dan prasarana yang kurang mendukung seperti tidak ada tempat khusus untuk membuang
pembalut, kurangnya ketersediaan air yang steril,dll.
Perjalanan yang cukup jauh, area yang terbatas, sanitasi lingkungan yang buruk/ kotor mendukung
terjadinya penularan penyakit dari orang keorang/ hewan ke orang. Seperti penyakit Influensa, kolera,
dll. Pencegahan yang dapat dilakukan dalam pencegahan penyakit menular ini adalah :
Ø Sanitasi : Kolera, kolera Eltore, Tifus Abdomenalis, paratifus, disentri basiler, hepatitis, poliomyelitis
Banyak orang mempunyai rasa takut atau cemas dengan perjalanan laut karena berbagai alas an
terutama waktu perjalan yang akan ditempuh dengan cukup lama. Hal ini menyebabkan penumpang
mudah untuk mengalami stress dan tidak menikmati perjalanan.
Stressor matra kedirgantaraan antara lain dengan adanya faktor geofisika, geografi, biologi, sosial,
mekanik dan fisika.
ü Gaya akselerasi
Yaitu perubahan dari kecepatan besar dan arah yang besar. Dampak dari gaya akselerasi :
Teknik perlindungan dari gaya akselerasi yang berlebihan adalah dengan cara :
Ø StrainingManeuvers atau M1 - L1
Ø G Suit
Ø PositivePressureBreathing.
ü Penyakit dekompresi
Yaitu gejala yang timbul sebagai akibat dari penguapan gas atau pengembangan gas dalam rongga
tubuh,pada waktu tekanan udara luar menurun. Dapat dicegah dengan :
Ø Denitrogenasi.
Ø Segera mendarat
Ø Posisi terlentang
ü Hipoksia di penerbangan
Yaitu suatu sindrom yang terjadi secara akut sebagai akibat dari tidak adekuatnyaoksigenisasi jaringan
yang merupakan kelanjutan dari menurunnya tekanan parsial oksigen dalam udara yang dihisap pada
pernapasan. Dapat menyebabkan gangguan,kerusakan bahkan kematian sel otak. Kumpulan gejala yang
biasa dijumpai antara lain :
Ø Bila pernapasan terhenti pernapasan artifisial perlu diberikan bersama-sama dengan pemberian 100%
O2
Ø Bila ada kegagalan sirkulasi perifer maka sebabnya harus dicari dahulu baru pengobatan diberikan
sesuai dengan apa yang ditemukan
Ø Ambang kesadaran individu akan segera dicapai setelah pemberian O2 dalam waktu 15 detik
Ø Pengalaman memperlihatkan bila penderita hipoksia bernapas dalam menggunakan O2 dia mungkin
mengalami rasa pusing sejenak, tetapi akan segera hilang dan disertai dengan kembalinya semua fungsi
menjadi normal namun performance dapat terganggu untuk waktu 1 sampai 2 jam setelah hipoksia
berat.
Ø
Yaitu suara yang tidak nyaman, tidak dikehendaki dan dapat merusak fungsi pendengaran. Dapat
dilakukan pencegahan dengan :
o Earplug
o Earmuff
o Helmet
Ø Medex.
Yaitu stres yang dialami setelah melewati beberapa daerah waktu (time zone) dengan menggunakan
pesawat udara. Gejala yang dapat timbul bervariasi tergantung individu, antara lain :
Ø Konsentrasi terganggu
Jet lag yang bersifat normal, berlangsung sementara dan dapat cepat pulih dalam waktu singkat.Jet
lag dapat mengenai setiap penumpang pada penerbangan jarak jauh (long haul flight), 94% penumpang
mengalaminya dan 45% dengan kategori jet lag berat. Upaya meringankan jet lagdiantaranya :
o Waktu istirahat
o Waktu tidur
ü Motionsickness
Ø Lemas
Ø Pucat
Ø Keringat dingin
Ø Menguap
Ø Sakit kepala
Sebagai reaksi terhadap rangsangan gerak yang belum terbiasa. Tindakan yang dapat dilakukan apabila
terjadi motionsickness adalah :
Ø Latihan
Ø Penyesuaian ringan
1) Makan sedikit
Ø Teknik Relaksasi
1) Desensitisasibiofeedback
2) Mental imagery
3) Pengendalian pernapasan
ü Disorientasi
ü Nightflight
a. Ketajaman penglihatan sangat rendah, hanya tampak bayangan hitam atau siluet
b. Pusat penglihatan tidak pada fokus (sentral), melainkan terkonsentrasi pada bagian perifer ±20° dari
sentral (tidak memandang langsung)
c. Dengan kekuatan cahaya yang sama dan diturunkan perlahan-lahan maka warna yang menghilang
lebih dahulu adalah merah, oranye, kuning, hijau, biru kemudian violet
PENUTUP
A. Kesimpulan
Upaya kesehatan berguna untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental terhadap lingkungan
yang berubah baik di lingkungan darat, laut dan udara. Ruang lingkup kesehatan matra adalah
kesehatan lapangan, kesehatan kelautan dan bawah air, kesehatan kedirgantaraan.
B. Saran
Dengan adanya pemahaman mengenai Kesehatan Matra dan Ruang Lingkup Kesehatan Matra,
maka diharapkan adanya upaya kesehatan yang berguna untuk meningkatkan kemampuan fisik dan
mental terhadap lingkungan yang berubah, baik di lingkungan darat, laut dan udara, sehingga
bermanfaat secara menyeluruh terhadap Kesehatan Masyarakat