c. Pembiayaan program.
a. Pelaksanaan kegiatan
a. Sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan teknis serta
manajemen yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan
Jika tidak ada kesiapan, pelatihan khusus dan kurang berhati-hati ketika
melakukan kegiatan mendaki maka para pendaki akan dengan mudah
menderita gangguan kesehatan, seperti kelelahan (fatique), kehilangan
orientasi, hipoksia, keracunan gas, radiasi, kelapaan, sianosis, gigitan
binatang, trauma atau cedera akibat cedera,tenggelam atau terperosok.
Sehingga sebelum kita datang ke tempat yang belum pernah kita kunjungi
seperti ketika mendaki, diperlukan pengetahuan, ketarampilan dan
kesiapan khusus, meliputi :
6. Hipotherma
Pengertian :
Kehilangan panas tubuh lebih besar dari panas yang dihasilkan.
Faktor Risiko :Peralatan selam tidak standar.
Tanda dan gejala umum :
Gejala Lokal:
- Diawali ujung-ujung jari tangan dan kaki dingin.
- Kemantapan kekuatan lengan menggenggam menurun
- Timbul rasa sakit dan baal mulai dari tangan dan kaki
Gejala Sistemik:
- Vaso konstriksi pembuluh darah
- Tekanan darah meningkat
- Curah jantung meningkat
- Berlanjut metabolic rate menurun, kardiak output menurun akhirnya
kesadaran menurun.
B. Kesehatan Kedirgantaraan
Kesehatan Kedirgantaraan adalah kesehatan matra yang berhubungan dengan
penerbangan dan kesehatan ruang angkasa dengan keadaan lingkungan yang
bertekanan rendah (hipobarik). Kesehatan kedirgantaraan meliputi :
- Kesehatan penerbangan dirgantara
- Kesehatan dalam operasi dan lathan militer dirgantara
- Pengawasan dan atau pemeriksaan kesehatan berkala awak atau crew
- Pilot pesawat yang sakit -Penyuluhan kesehatan penerbangan
- Evakuasi medis.
a. Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan
1. Kesehatan penerbangan dan ruang angkasa merupakan Kesehatan Matra
yang dilakukan terhadap pekerja dan/atau pelaku kegiatan penerbangan dan
ruang angkasa yang diselenggarakan pada saat:
a. Persiapan sebelum kegiatan dilaksanakan
Kegiatan pada saat persiapan sebelum kegiatan dilaksanakan meliputi :
1) Kesiapan awak penerbangan
2) Kesiapan olahragawan kedirgantaraan, meliputi :
Pemeriksaan atau pengujian fisik dan mental
Kesiapan peralatan keselamatan
Kegiatan lain untuk menunjang kesiapan bagi
olahragawan.
Dalam setiap kegiatan yang kita lakukan di luar maupun di dalam ruangan
yang tentunya dengan situasi dan kondisi yang serba berubah, tidak dapat diprediksi
yang dapat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan pelaksanaan kegiatan
manusia yang hidup dalam lingkungan tersebut. Sehingga diperlukan suatu upaya
kesehatan dalam bentuk khusus yang diselenggarakan yang dapat meningkatkan
kemampuan adaptasi, dan mengendalikan risiko kesehatan, meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam menurunkan risiko serta memelihara
kesehatan masyarakat dan mandiri. Selain itu, upaya dalam meningkatkan
kemampuan fisik dan mental guna menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang serba
berubah secara bermakna, baik di lingkungan darat, laut, maupun udara. Agar mampu
meminimalkan risiko gangguan kesehatan yang mungkin ditimbulkan ketika
melakukan suatu kegiatan.
DAFTAR PUSTAKA
Arnold dan dkk .2002. A member of the holder headline group. Great Britain : Diving
Subaquatic Medicine.
Dinas Kesehatan Angkatan Laut. 2000 . Ilmu Kesehatan Penyelaman dan Hiperbarik.
Jakarta : Erlangga
Larn Richard dan Whistler Rex .1993. Commercial Diving Manual. USA : Best
Publishing Company.
Susan dan Supondha Erick .2012. Tatalaksana Penyakit Akibat Kerja Karena
Pajanan Hiperbarik dan Penyakit Lain Akibat Penyelaman. (Online).
Available :
http://hyperbaricmedicineconsultant.blogspot.com/2012/09/tatalaksana-
penyakit-akibat-kerja.html. Diakses pada Rabu, 11 Maret 2015, pukul 17.15
wita.
Yapor Y dan Wesley .2002. On-Site of Scuba Diving and Boating Emergencies. USA
: Diversification series.