KESEHATAN MATRA
“Analisis Matra Bawah Tanah”
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
KESEHATAN MASYARAKAT
REGULER A
SEMESTER VI
2019
AFT
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ini. Makalah
ini berisikan tentang Analisis Matra Bawah Tanah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Penyusun
AFT
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matra adalah pada kondisi lingkungan yang berubah bermakna yang mempengaruhi
tingkat kesehatan seseorang atau kelompok. Lingkungan tersebut bias terjadi di darat
(lapangan), laut maupun udara. Kondisi ini akibat lingkungan yang berubah bermakna ini
bias terjadi karena sudah direncanakan maupun tidak direncankan. Sedangkan kondisi matra
adalah keadaan dari seluruh aspek pada matra yang serba berubah dan berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup dan pelaksanaan kegiatan manusia yang hidup dalam lingkungan
tersebut.
Kesehatan bawah tanah merupakan kesehatan matra yang dilakukan terhadap pekerja
bawah tanah, yang diselenggarakan pada saat persiapan sebelum kegiatan dilakukan, kegiatan
operasional, dan setelah kegiatan operasional sampai dengan 24 jam. Kesiapan bagi pekerja
bawah tanah yaitu, kesehatan fisik dan mental, pemahaman situasi dan kondisi lingkungan
tempat kerja, keterampilan dan kemampuan antisipasi perubahan situasi di bawah tanah.
Kesiapan pemberi kerja dan atau penyelenggara kegiatan yaitu, penyuluhan keselamatan dan
kesehatan, penyediaan peralatan keselamatan, petugas pengawas dan atau pendamping,
system rujukan kesehatan, jejaring keselamatan dan kesehatan, komunikasi dan informasi,
serta penyediaan sarana pelayanan kesehatan.
Kesiapan pelayanan kesehatan yaitu, penyuluhan keselamatan dan kesehatan bagi pekerja,
pendataan demografis pekerja, pemeriksaan kesehatan pekerja, pelatihan kesehatan
menghadapai situasi kerja di bawah tanah, kesiapan pelayanan kesehatan di sekitar tempat
kerja bawah tanah dan jejaring pelayanan kesehatan dan rujukan.
Secara umum tambang bawah tanah adalah suatu sistim penambangan mineral atau batubara
seluruh aktivitas penambangan tidak berhubungan langsung dengan udara terbuka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kesehatan Matra
Matra adalah pada kondisi lingkungan yang berubah bermakna yang mempengaruhi
tingkat kesehatan seseorang atau kelompok. Lingkungan tersebut bias terjadi di darat
(lapangan), laut maupun udara. Kondisi ini akibat lingkungan yang berubah bermakna ini
bias terjadi karena sudah direncanakan maupun tidak direncankan. Sedangkan kondisi matra
adalah keadaan dari seluruh aspek pada matra yang serba berubah dan berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup dan pelaksanaan kegiatan manusia yang hidup dalam lingkungan
tersebut. Sehingga kesehatan matra dapat diartikan sebagai upaya kesehatan dalam bentuk
khusus yang diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental guna
menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang serba berubah secara bermakna, baik di
lingkungan darat, laut, maupun udara. Kesehatan matra diselenggarakan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, dan masyarakat.
Kesehatan lapangan adalah kesehatan matra yang berhubungan dengan pekerjaan di darat
yang temporer ;ingkungan yang berubah. Kesehatan bawah tanah merupakan kesehatan matra
yang dilakukan terhadap pekerja bawah tanah, yang diselenggarakan pada saat persiapan
sebelum kegiatan dilakukan, kegiatan operasional, dan setelah kegiatan operasional sampai
dengan 24 jam.
Secara umum tambang bawah tanah adalah suatu sistim penambangan mineral atau
batubara seluruh aktivitas penambangan tidak berhubungan langsung dengan udara terbuka.
Tambang bawah tanah mengacu pada metode pengambilan bahan mineral yang dilakukan
dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral tersebut. Berbagai macam logam bias
diambil melalui metode seperti emas, tembaga, seng, nikel, dan timbal. Karena letak
cadangan yang umumnya berada jauh dibawah tanah, jalan masuk perlu dibuat untuk
mencapai lokasi cadangan. Seperti yang kita ketahui ketika untuk memilih system
penambangan bawah tanah yang paling utama adalah ketingkat keekonomisannya disbanding
dengan menggunakan tambang terbuka. Prinsip pokok eksploitasi tambang bawah tanah
adalah memilih metode penambangan yang paling cocok dengan keunikan karakter endapan
mineral dan batuan yang akan ditambang dengan memperhatikan batasan tentang keamanan,
teknologi dan ekonomi.
AFT
3. Karakteristik geoteknik
4. Faktor-faktor tekonologi
5. Faktor lingkungan
2. Penyiapan sarana dan pekerjaan bawah tanah meliputi pembuatan jalan masuk utama,
pembuatan lubang-lubang sekunder dan tersier.
1. Open Stope Methodes, adalah system tambang bawah tanah dengan ciri-ciri sedikit
memakai penyangga atau hampir tidak ada, umumnya merupakan cara penambangan
sederhana atau tradisional, bias menggunakan buruh yang tidak terlatih, cocok untuk
endapan bijih.
3. Caving Methodes, disebut juga metode ambrukan yang dibagi emnjadi dua yaitu top
slicing adalah suatu penambangan untuk endapan-endapan bijih dan lapisan penutup
yang lemah atau mudah runtuh. Sub level caving merupakan suatu cara penambangan
yang mirip top slicing tetapi penambangan dari sub level, penambangan dari atas ke
bawah dan setiap penambangan pada suatu level dilakukan lateral atau meliputi
seluruh ketebalan bijih.
AFT
BAB III
ANALISIS ARTIKEL
3.1 Judul Artikel
Karyawan Freeport Tewas di Lokasi Tambang karena Gas Beracun
3.2 Artikel
kadar gas CO melebihi ambang batas yakni 1.500 PPM. Ambang batas maksimal yaitu 25
PPM.
Tiga orang karyawan PT RUC tersebut berhasil dievakuasi pukul 00.40 WIT dari
lokasi kejadian ke tempat yang aman untuk dilakukan pertolongan pertama. Dr Reza dari
RS SOS Tembagapura yang menangani para korban menyatakan Hendri Monardi
dinyatakan telah meninggal pada Rabu dini hari sekitar pukul 01.15 WIT dan dua orang
rekannya dalam kondisi kritis. Jenazah Hendri Monardi selanjutnya dibawa menuju RS
SOS Tembagapura untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesehatan lapangan adalah kesehatan matra yang berhubungan dengan pekerjaan di
darat yang temporer ;ingkungan yang berubah. Kesehatan bawah tanah merupakan
kesehatan matra yang dilakukan terhadap pekerja bawah tanah, yang diselenggarakan
pada saat persiapan sebelum kegiatan dilakukan, kegiatan operasional, dan setelah
kegiatan operasional sampai dengan 24 jam.
4.2 Saran
Harus diterapkannya syarat-syarat dalam penambangan bawah tanah agar tidak
adanya korban para karyawan dalam pekerjaan penambangan bawah tanah.
AFT
DAFTAR PUSTAKA
KemenKes, Undang-undang No. 61 th. 2013 tentang Kesehatan Matra
Karyawan Freeport Tewas di Lokasi Tambang karena Gas Beracun – Tirto.ID
hhtps://tirto.id/karyawan-freeport-tewas-di-lokasi-tambang-karena-gas-beracun-cyyn. 10
Agustus 2019